Anda di halaman 1dari 7

TUGAS METODE NUMERIK

METODE BISECTION DAN METODE NEWTON-RAPHSON


Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Metode Numerik

Oleh :
Dila Umnia Soraya
(207533408606)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
2009
A. Metode Bisection
Untuk mendapatkan penyelesaian matematika yang menjabarkan model suatu persoalan
nyata bidang rekayasa, sering solusi yang dicari berupa suatu nilai variabel x sedemikian rupa
sehingga terpenuhi persamaan f(x) = 0 yang digunakan dalam model. Dalam beberapa kasus,
melalui faktorisasi f(x) = 0 dapat diperoleh penyelesaian seperti yang diinginkan. Akan tetapi,
lebih banyak jabaran persamaan dalam model mempunyai bentuk yang rumit, sehingga teknik
analisis matematika murni tidak dapat memberikan solusi.
Metode numerik untuk mendapatkan harga x untuk f(x) = 0 seperti uraian di atas disebut
Metode Bisection. Tahap pertama proses adalah menetapkan nilai sembarang a dan b sebagai
batas segmen nilai fungsi yang dicari. Batasan a dan b memberikan harga bagi fungsi f(x) untuk
x = a dan x = b. Langkah selanjutnya adalah memeriksa apakah f(a) × f(b) < 0. Apabila terpenuhi
syarat tersebut, berarti terdapat akar fungsi dalam segmen tinjauan. Jika tidak demikian, kembali
harus ditetapkan nilai a dan b sedemikian rupa sehingga terpenuhi ketentuan perkalian f(a) × f(b)
< 0.

Dengan rumusan m = , diperiksa apakah nilai mutlak f(m) < 10-6 (batas simpangan

kesalahan). Jika benar, nilai x = m adalah solusi yang dicari. Jika tidak terpenuhi, ditetapkan
batasan baru dengan mengganti nilai b = m apabila f(a) × f(m) < 0, dan mengganti a = m bila
f(a) × f(m) > 0; proses menemukan m baru dilakukan seperti prosedur yang telah dijelaskan.

Gambar 1. Penentuan nilai tengah m interval metode Bisection


Metode Bisection adalah salah satu kelas metode Pengelompokan, karena prosedur untuk
mendapatkan nilai x untuk f(x) = 0 dilakukan melalui pendekatan kelompok akar. Metode ini
tidak sepenuhnya memanfaatkan data f(x) bagi penentuan nilai x. Misalnya, tidak digunakannya
ukuran relatif f(a) dan f(b), karena umumnya jika f(a) < f(b) dalam nilai mutlaknya, maka akar
persamaan akan terletak lebih dekat ke f(a), seperti dijelaskan di Gambar 1.
Metode ini juga disebut metode bagi dua dan merupakan salah satu jenis metode
pencarian instrumental dimana selang selalu dibagi dua. Jika suatu fungsi berubah tanda pada
suatu selang waktu, maka nilai fungsi tersebut dihitung pada titik tengahnya. Kemudian lokasi
akar ditentukan sebagai titik tengah selang bagian terjadinya perubahan tanda.
Algoritma program untuk metode Bisection. Asumsi awal yang harus diambil adalah
‘menebak’ interval awal [a,b] dimana f(x) adalah kontinu padanya, demikian pula harus terletak
‘mengapit’ (secara intuitif) nilai akar a, sedemikian rupa sehingga f(a) × f(b) < 0.

Berikut adalah algoritma metode Bisection:


a) Tentukan a, b, toleransi, dan jumlah iterasi maksimum.
b) Periksa apakah f(a) x f(b) > 0; jika ya, keluar dari progam karena pada selang
yang diberikan tidak terdapat akar persamaan.

c) Hitung nilai m =

d) Jika nilai mutlak (b - a) < toleransi, tuliskan m sebagai hasil perhitungan, dan
akhiri program; jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya.
e) Jika jumlah iterasi > iterasi maksimum, akhiri program.
f) Jika f(a) x f(m) < 0, maka b = m; jika tidak, a = m.
g) Kembali ke langkah (c).

Dalam mempersiapkan program sumber, algoritma dijabarkan dalam bentuk bagan alir
yang dapat dilihat pada dua bagan berikut ini.
Gambar 2. Diagram Alir Metode Bisection
B. Metode Newton-Raphson
Metode yang lebih baik dalam memilih g’(x) adalah dengan membuat garis singgung dari
f(x) untuk nilai x yang dipilih, dan dengan menggunakan besaran x dari perpotongan garis
singgung terhadap absis sehingga diperoleh nilai x baru. Metode Newton-Raphson diperlihatkan
pada Gambar 3.

Gambar 3. Garis singgung f(xk) memotong di xk+1

Dari diagram ini terlihat tagensial (garis singgung) f(x) adalah :

Metode ini dikenal dengan Metode Newton-Raphson dan merupakan salah satu cara yang
paling dikenal dalam metode penyelesaian fungsi f(x) = 0. Keuntungan cara ini adalah sifat
konvergensi kuadratik dalam proses iterasi, karena terjadinya koreksi digit ganda di setiap
proses. Kekurangan metode ini adalah :
a) Harus mencari f’(x), dan nilainya mungkin 0.
b) Tidaklah sederhana melacak proses untuk konvergen.
c) Dalam perhitungan ada kemungkinan besar proses memberikan hasil divergen, kecuali
nilai perkiraan awal x cukup tepat.
Algoritma program untuk metode Newton-Raphson
a) Tentukan xo, toleransi, dan jumlah iterasi maksimum.
b) Hitung xbaru = x - f(xo)/f’(xo).
c) Jika nilai mutlak (xbaru - xo) < toleransi, diperoleh tulisan xbaru sebagai hasil perhitungan;
jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya.
d) Jika jumlah iterasi > iterasi maksimum, akhiri program.
e) x = xbaru, dan kembali ke langkah (b).
Dalam mempersiapkan program sumber, algoritma dijabarkan dalam bentuk bagan alir berikut.
Gambar 4. Diagram Alir Metode Newton-Raphson
DAFTAR PUSTAKA

Amang. -. Metode Numerik Dalam Ilmu Rekayasa Sipil Bab II. (online), (http://lecturer.eepis-
its.edu/ diakses pada tanggal 19 Maret 2009)

Rinaldi. 2001. Metode Numerik Secara Umum. (online), (http://www.informatika.org/ diakses


pada tanggal 19 Maret 2009)

Anda mungkin juga menyukai