Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL

PERUSAHAAN FARMASI YANG TELAH GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA


Yuhasril1)
Abstract

T
he purpose of this research is to identify the factors that influenced and
connected with capital structure option at pharmacy Industry Company,
and to identify the effect of these factors at capital structures, individually
and simultaneously.
Based on the factors analysis only Return On Investment (ROI), fixed asset ratio,
and dividend Pay Out Ratio (deviden POR) variables are significant factors.
Multiple linear regression analysis showed that partially only ROI and fixed asset
ratio variables influenced the capital structure. These result consistent with the
purpose hypothesis. The coefficient determinant is 68,7%. It means that ROI, fixed
asset and deviden POR can explain 68,7% of capital structure variance.

Key words: capital structures, return on investment, fixed asset ratio

I. PENDAHULUAN kreditur di sisi lain, artinya dari sisi


struktur modal yang dimiliki oleh
1.1. Latar Belakang
perusahaan. Dari kondisi inilah
Analisis faktor-faktor yang dituntut peran dan kemampuan
mempengaruhi struktur modal suatu manajemen dalam menyeimbangkan
perusahaan merupakan topik yang tujuan-tujuan yang bertolak
menurut penulis sangat penting belakang tersebut agar perusahaan
dalam rangka menjaga keseim- tetap bertahan dan mengalami
bangan antara profitabilitas dengan pertumbuhan secara terus menerus.
konsep kehati-hatian dalam penge- Tujuan manajemen struktur
lolaan perusahaan itu sendiri. modal adalah memadukan sumber-
Dengan mengetahui factor-faktor sumber dana permanen yang
yang mempengaruhi struktur modal digunakan perusahaan untuk opera-
perusahaan, maka diharapkan pihak sionalnya yang akan memaksimum-
manajemen lebih berhati-hati dalam kan nilai perusahaan itu sendiri.
membiayai investasi-investasi yang Pencarian struktur modal yang
dilakukan perusahaan pada masa optimal merupakan pekerjaan yang
yang akan datang, serta lebih sangat sulit, karena adanya konflik
memahami resiko yang akan timbul yang mengarah kepada biaya agensi.
sebagai akibat dari keputusan- Konflik lama antara pemegang
keputusan pembiayaan yang diambil. saham dan pemegang obligasi dalam
Ada Trade off antara peningkatan penetapan struktur modal optimal
Earning Per Share (EPS) yang suatu perusahaan. Untuk mengurangi
merupakan tujuan dan harapan kemungkinan manajemen menang-
pemegang saham dengan adanya gung resiko berlebihan atas nama
jaminan yang memadai dari dana- pemegang saham, perlu memasuk-
dana yang diinvestasikan oleh pihak kan beberapa batasan protektif
1)
Dosen FE, Universitas Mercu Buana
2
dalam kontrak obligasi yang pinjaman, sementara jika rasio
bertujuan membatasi pengambilan hutang sudah melampaui target,
keputusan manajemen. Dalam barangkali sumber dari dalam
kebijakan pembelanjaan, manajer perusahaan yang jadi perhatian
keuangan dihadapkan pada sejumlah utama.
alternatif dalam menentukan dana Kebijakan mengenai struktur
yang dibutuhkan untuk pembiayaan modal melibatkan tradeoff antara
perusahaannya. Alternatif pembia- resiko dan tingkat pengembalian,
yaan tersebut dapat diperoleh penambahan hutang memperbesar
melalui pasar modal maupun pasar resiko perusahaan tetapi sekaligus
uang, namun manajer keuangan juga memperbesar tingkat
kemudian dihadapkan pada pengembalian yang diharapkan.
persoalan bagaimana memilih Resiko yang makin tinggi akibat
alternatif pembiayaan yang tepat memebesarnya hutang cenderung
yang dapat memberikan hasil yang menurunkan harga saham, tetapi
optimal bagi perusahaan dan tentu meningkatnya tingkat pengembalian
saja pemilik. yang diharapkan atau menaikkan
Dalam penelitian ini, penulis harga saham tersebut. Struktur
mencoba mencari dan menganalisis modal yang optimal adalah struktur
factor-faktor apa saja yang modal yang mengoptimalkan
mempengaruhi struktur modal keseimbangan antara resiko dan
perusahaan yang masuk dalam pengembalian, sehingga memaksi-
kelompok industri farmasi yang telah mumkan harga saham. Variabilitas
listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ) laba menunjukkan resiko dalam
untuk periode waktu rata-rata dari bisnis yang dapat menjadi ukuran
tahun 1999 sampai tahun 2004. stabilitas of earning untuk
Dasar pembatasan kurun waktu ini memperoleh hutang dalam capital
adalah periode dimana hampir markets. Bila laba meningkat secara
semua perusahaan dan juga terus menerus dan dengan varia-
perusahaan farmasi masuk dalam bilitas yang rendah, maka perusa-
pemulihan atau bangkit dari krisis haan akan mempunyai kemampuan
yang parah pada tahun 1997 dan untuk membayar kewajiban dana
1998. yang bersumber dari hutang da;am
Dalam operasionalnya sehari- proporsi yang lebih besar, sehingga
hari tentu perusahaan menganalisis tingkat kepercayaan pasar juga akan
sejumlah factor dalam rangka meningkat dalam pemberian pina-
menetapkan struktur modal yang jaman.
ditargetkan. Target ini bisa selalu
berubah sesuai dengan perubahan 1.2. Perumusan Masalah
kondisi, tetapi pada setiap saat di
benak manajemen perusahaan
1. Apakah ROI, deviden POR,
rasio aktiva tetap, total asset,
terdapat bayangan dari struktur
tingkat penjualan, DFL, dan
modal yang ditargetkan tersebut.
tingkat pajak mempengaruhi
Jika tingkat hutang yang
pilihan struktur modal
sesungguhnya berada di bawah
perusahaan
target, mungkin perlu dilakukan
ekspansi dengan melakukan

BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi


3
2. Faktor apa yang secara kan pula pada kondisi adanya pajak
parsial berpengaruh terhadap perusahaan.
struktur modal perusahaan. Banyak sanggahan atau kritik
yang ditujukan pada teori MM ini,
II. KERANGKA TEORI DAN sehingga muncullah pen-dekatan-
HIPOTESIS pendekatan baru de-ngan
2.1. Kerangka Teori pelonggaran asumsi terhadap model
MM ini.
Kebijakan pembelanjaan yang
Beberapa teori berikutnya
harus dilakukan oleh manajer
dikenal dengan teori Trade off
keuangan adalah menentukan
Model, Brealey and Myer (hal 445,
bagaimana seluruh aktiva
tahun 1991). Struktur modal optimal
perusahaan dibiayai, apakah dengan
dapat diperoleh dengan adanya
hanya menggunakan modal sendiri,
keseimbangan antara keuntungan
pinjaman atau menggunakan
tax shield dengan financial distress
kombinasi dari keduanya. Komponen
dan agency cost, karena penggunaan
struktur modal dapat dilihat di sisi
leverage. Dengan kata lain terjadi
kanan laporan neraca perusahaan,
trade-off antara benefit dengan
dimana yang merupakan pembiayaan
biaya. Financial distress terjadi jika
pembelanjaan permanen bagi
perusahaan mengalami kesulitan
perusahaan adalah hutang jangka
dalam melunasi kewajiban hu-
panjang, saham preferen dan modal
tangnya, dimana perusahaan teran-
biasa. Berbagai teori struktur modal
cam kebangkrutan. Karena itu
telah dikembangkan para pakar
financial distress perlu diper-
untuk menentukan struktur modal
hitungkan karena mengurangi nilai
yang optimal dengan menganalisis
perusahaan.
komposisi dari hutang dan modal.
Model ini juga menarik, karena
Teori struktur modal modern dikenal
adanya pendapat bahwa perusahaan
semenjak Modigliani dan Miller (hal
yang tidak menggunakan leverage
261, tahun 1958) memperkenalkan
dengan perusahaan yang
teori yang dikenal dengan teori MM.
menggunakan leverage 100%
Asumsi yang digunakan dalam model
(extrim) adalah buruk, sedangkan
ini adalah :
keputusan yang terbaik adalah
a. Bunga pinjaman dan simpanan diantaranya. Perkembangan lebih
sama bagi perorangan maupun lanjut, para ahli membuktikan
perusahaan. bahwa trade off model bukanlah
semata-mata teori struktur modal
b. Tidak ada biaya kebangkrutan.
yang paling sempurna, karena dalam
c. Tidak ada biaya transaksi, karena keputusan struktur modal perlu juga
diasumsikan pasar modal dipertimbangkan perilaku pembe-
sempurna dan investor bertindak lanjaan perusahaan.
rasional.
Pada awalnya model ini
didasarkan pada tidak adanya pajak
perusahaan, kemudian dikembang-
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006
4
Agency Cost Theory, Jensen yang lebih besar bagi pemberi
(hal 323-329, tahun 1986). Dalam hutang, sehingga biaya hutang
teori ini dinyatakan dalam me- menjadi lebih besar juga. Biaya
nentukan struktur modal perlu pula hutang yang besar tersebut
dipertimbangkan biaya yang ditim- merupakan monitoring cost bagi
bulkan dengan adanya perbedaan manajemen. Karena biaya bunga
kepentingan antara pemilik dengan sifatnya tetap, biaya yang tinggi
pihak manajemen perusahaan. tersebut memuat para manager akan
Berdasarkan teori ini struktur modal berusaha untuk menggunakan dana
berpengaruh positif terhadap tersebut untuk investasi yang benar.
kemungkinan kebang-krutan, nilai Asymmetric Information
lebih arus kas, nilai likuidasi, target Theory, Quith and Mullis (hal 77-96,
take over, dan reputasi manager. tahun 1983). Teori ini menerangkan
Penelitian ini juga membuktikan bahwa di dalam pasar selalu
bahwa struktur modal berpengaruh ditemukan informasi yang tidak

Start

Mengumpulkan laporan keuangan


Perusahaan farmasi yang telah
Listed di BEJ dari tahun 1999 s/d tahun 2004

Analisis factor-faktor yang mempengaruhi


Struktur modal (KMO and Barlett’s test dan MSA)

Faktor : ROI, rasio aktiva tetap, dan deviden POR

Model : Struktur modal = α + β1 ROI + β 2 rasio aktiva tetap + β3 deviden POR + ∈

Test

Penutup

Gambar 1. Tahapan Penelitian

negatif terhadap kesempatan sama bagi pihak-pihak yang berbeda,


perluasan perusahaan, interest sehingga dikatakan informasi yang
coverage, biaya investigasi terhadap didapat tidak sempurna. Penam-
prospek perusahaan dan bahan hutang baru misalnya,
kemungkinan reoganisasi. Hutang memberikan informasi bahwa
yang lebih besar menimbulkan resiko perusahaan dapat dipercaya oleh

BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi


5
pihak peminjam, sedangkan pener- juga perusahaan farmasi yang satu
bitan saham baru dapat dianggap jenis saham dijual dengan dua nama
bahwa perusahaan sedang dalam perusahaan. Dan ini tidak sesuai
kesulitan dalam panda-naannya. dengan rencana penelitian penulis
Karena itu perusahaan itu lebih yang mencoba melihat factor-faktor
cenderung menggunakan preferensi yang mempengaruhi struktur modal
dana (pecking order) dalam perusahaan farmasi tersebut.
keputusan investasinya dengan Dengan rentang waktu yang lebih
urutan prioritas: penam-bahan panjang dan sebagian besar
modal internal (laba ditahan), perusahaan farmasi tersebut dengan
penambahan hutang dan terakhir arti kata data time seriesnya lebih
penambhan modal dengan panjang dan cross-sectional lebih
menerbitkan saham baru. Beberapa mewakili. Data yang penulis
pengujian membuktikan bahwa perlukan merupakan data sekunder
harga saham berpengaruh positif dengan observasi langsung di BEJ.
terhadap penambhan hutang dan Data diperoleh dari Capital Market
berpengaruh negatif terhadap Directory di BEJ.
penerbitan saham baru. Adapun laporan keuangan
kesebelas perusahaan farmasi
2.2. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :
ROI, deviden Pay out ratio, 1. BYSP Bayer Indonesia Tbk
rasio aktiva tetap, total asset, 2. DNKS Dankos Laboratories Tbk
tingkat penjualan, DFL, dan tingkat 3. DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk
pajak berpengaruh secara simultan 4. KLBF Kalbe Farma Tbk
5. MERK Merck Tbk
dan parsial terhadap struktur modal
6. SCPI Schering Plough Indonesia
perusahaan Tbk
7. SQBB Bristol-Myers Squibb
Indonesia Tbk
III. METODE PENELITIAN 8. TSPC Tempo Scan Pasific Tbk
Tahapan penelitian yang 9. KAEF Kimia Farma TBk
dilakukan seperti yang tersaji dalam 10. INAF Indofarma Tbk
Gambar 1. 11. PYFA Pyridam Farma Tbk

3.1. Data Penelitian 3.2. Metode Analisis


Data terakhir perusahaan 1) Analisis Faktor
farmasi yang tercatat di BEJ
sebanyak 13 perusahaan. Karena Pada dasarnya analisis factor-
adanya keterbatasan data, maka faktor mencoba menemukan hubu-
penulis hanya mengambil 11 ngan (interrelationship) antar se-
perusahaan farmasi, dimana data jumlah variabel-variabel yang saling
laporan keuangannya lengkap dari independen satu dengan yang
tahun 1999 sampai tahun 2004. lainnya, sehingga bisa dibuat satu
sedangkan 2 perusahaan farmasi atau beberapa kumpulan variabel
yang lain ada yang merupakan anak yang lebih sedikit dari jumlah
dari perusahaan farmasi sebelumnya variabel awal. Tujuan analisis factor
dan baru listed tahun 2001, dan ada adalah mengidentifikasi adanya
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006
6
hubungan antar variabel dengan independen variabel, yaitu harus
melakukan uji korelasi. Prinsip lebih besar dari 0.5.
utama analisis factor adalah 2. Measure of Sampling Adequancy
korelasi, maka asumsi yang terkait (MSA)
dengan korelasi adalah: besarnya Angka MSA berkisar antara 0
korelasi antar independen variabel sampai 1, dengan kriteria sebagai
harus cukup kuat (diatas 0.5). Oleh berikut:
karena analisis factor termasuk pada - MSA = 1, variabel
Interpendence Techniques, yang tersebut dapat diprediksi
berarti tidak ada variabel dependen tanpa kesalahan oleh
ataupun variabel independen, maka variabel yang lain.
tidak ada model untuk analisis factor - MSA > 0.5, variabel
ini. masih bisa diprediksi dan
Adapun proses dasar dari bisa dianalisis lebih lanjut.
analisis factor adalah sebagai - MSA < 0.5, variabel
berikut: tidak bisa diprediksi dan
a. Menentukan variabel apa saja tidak bisa dianalisis lebih
yang akan dianalisis. lanjut, atau dikeluarkan
b. Menguji variabel-variabel dari variabel lainnya.
yang telah ditentukan.
c. Melakukan proses inti pada 2) Analisis Regresi Linear
analisis factor, yakni factoring. Berganda
d. Melakukan proses Factor Permasalahan dalam penelitian
Rotation terhadap factor yang ini akan dibuktikan dengan me-
telah terbentuk. nggunakan analisis regresi linear
e. Interprestasi atas factor yang berganda yang menghubungkan
telah terbentuk, khususnya struktur modal dengan factor-faktor
memberi nama atas factor yang yang dianggap berpngaruh terha-
terbentuk tersebut. dapnya. Dalam regresi ini struktur
f. Validasi atas hasil factor modal adalah variabel terikat yang
untuk mengetahui apakah factor nilainya akan ikut berubah bila
yang terbentuk telah valid. variabel bebasnya dal;am hal ini
adalah factor-faktor yang mem-
Pengujian terhadap variabel-
pengaruhi struktur modal tersebut
variabel yang telah ditentukan atau
berubah. Hubungan/pengaruh ini
pengujian seluruh matrik korelasi
akan diuji secara individu, dan
antar variabel tersebut diukur
secara bersama-sama terhadap
dengan menggunakan metode test
farmasi, dan dari hasil uji nantinya
sebagaimana ditunjukkan oleh
akan diketahui apakah hubu-
Santoso (hal 100, 2003) sebagai
ngan/pengaruh yang ada cukup
berikut:
berarti (sifnifikan) atau tidak.
1. Kaiser-Meiyer-Olkin (KMO) and
Menurut Pindyck (hal 85,1997),
Barlett’s test.
model untuk melihat pengaruh
Acuan untuk melakukan
beberapa variabel bebas terhadap
pengujian dengan test ini adalah
variabel terikatnya adalah model
korelasi yang cukup kuat antar
regresi berganda atau the multiple

BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi


7
regression model adalah sebagai Anti-image Correlation > .500. Dari
berikut : hasil test MSA tersebut diatas
terlihat nilai yang berada pada garis
Yi = α + β1 X2i + β2 X3i + … + βk Xki + ∈I diagonal dari kiri atas ke kanan
Dimana : bawah, dimana nilai masing-masing
Y = Variabel terikat factor adalah: ROI= .514, rasio
X = Variabel bebas aktiva tetap= .669, Pajak= .325, dan
α = Intercept (konstanta) deviden POR= .563. Berdasarkan
β = Slop atau koefisien hasil analisis factor ini, variabel
perubahan variabel X yang lolos dengan test ini adalah:
∈ = Faktor ganggu ROI, rasio aktiva tetap, dan deviden
POR.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Analisis Regresi Linear
4.1. Analisis Faktor Berganda
Dari hasil analisis factor, baik
1). Pengujian Koefisien Regresi
dengan menggunakan KMO and
Industri Farmasi
Barlett’s test dan MSA test,
diperoleh hasil yang disajikan pada Permasalahan penelitian beri-
Tabel 1. kutnya adalah bagaimana informasi

Tabel 1. KMO and Barlett’s Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling


Adequacy 522
Barlett’s Test of Approx. Chi-Square 10.195
Sphericity df 6
Sig .117

MSA test
Anti-image Matrices
ROI F.A.RAT T.TAX
POR
Anti-image Covariance ROI .332 .146 .-242 -.262
F.A.RAT .146 .762 -.197 3.945E-02
T.TAX -.242 -.197 .732 .132
POR -.262 3.945E-02 .132 .420
Anti-image Correlation ROI .514a .291 -.490 -.701
F.A.RAT .291 .669a -.263 6.975E-02
T.TAX -.490 -.263 .325a .238
POR -.701 6.975E-02 .238 .563a
a. Measures of Sampling Adequacy (MSA)

mengenai ROI, fixed asset ratio, dan


Berdasarkan pedoman MSA, deviden POR mempunyai pengaruh
bahwa factor lolos adalah nilai yang dalam pengambilan keputusan
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006
8
tentang struktur modal. Untuk semua variabel bebas dan bisa
menjawab permasalahan penelitian memberikan sumbangan untuk
tersebut akan dikaji hasil memprediksi nilai variabel struktur
perhitungan model regresi linear modalnya. Dari nilai koefisien
berganda yang digunakan industri determinasi yang sebesar .705,
farmasi yang dianalisis dalam menyimpulkan bahwa sumbangan
penelitian ini. Untuk menentukan variabel bebas sangat besar, yaitu
signifikan atau tidaknya masing- sebesar 70.5% kemampuan dalam
masing variabel maupun secara menjelaskan variasi perubahan
bersama-sama variabel penelitian dalam variabel tak terbatas.
penulis menggunakan tingkat
signifikan 5%. 3). Pengujian Koefisien Regresi
Secara Individual
Pengujian ini untuk membuk-
2). Pengujian Secara Serentak.
tikan bahwa variabel ROI, fixed
Pengujian ini dilakukan untuk asset ratio, dan deviden POR
mengetahui ada tidaknya pengaruh mempunyai pengaruh negatif,
secara bersama-sama variabel ROI, negatif, dan negatif terhadap
fixed asset ratio, dan deviden POR struktur modal, maka dilakukan
terhadap variabel struktur model pengujian t. Nilai t tabel dengan
dengan menggunakan uji F. Nilai F derajat bebas 7 adalah 1.895,
table dengan derajat bebas sehingga daerah penolakan adalah
pembilang 3 dan penyebut 7 adalah jika t < -1.895 atau t > 1.895 (lihat
4.350 (lihat table F). Hasil uji regresi table t).
secara bersama-sama terlihat pada Dengan membandingkan an-
Tabel di bawah ini. tara nilai t hitung dengan nilai t
Tabel 2. Ikhtisar Hasil Regresi Uji F
Perusahaan F test F table Hasil R. Square
Farmasi 5.563 4.350 Signifikan .915

Jadi berdasarkan pebandingan table pada industri farmasi


nilai F hitung dengan nilai F table tersebut, maka dapat disimpulkan
terlihat bahw nilai F hitung pada sebagai berikut:
industri farmasi lebih besar dari nilai
1. Nilai t hitung untuk
F tabelnya. Hasil terebut menun-
parameter ROI lebih besar dari
jukkan adanya hubungan dan
nilai t tabelnya, maka variabel
pengaruh yang signifikan antara
Tabel 3. Ikhtisar Hasil Pengujian Individual Industri Farmasi
Keterangan ROI Fixed asset ratio Deviden POR
t test -2.834 -2.168 -.128
t table + 1.895 + 1.895 + 1.895
Hasil Signifikan Signifikan Tidak signifikan
Koefisien -1.637 -.540 -.04846
Korelasi -.710 -.120 -.500

BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi


9
ROI mempunyai pengaruh negatif Dari hasil analisis terhadap
terhadap struktur modal yang pembahasan diatas, maka dapat
sesuai dengan hipotesisnya. Hasil disimpulkan model yang didapat
ini juga didukung oleh nilai adalah:
Struk.mod = .826 - 1.637 ROI - .540 Fixed asset ratio -.04846 deviden
POR.
korelasi variabel ROI dengan
struktur modal dan nilai
Interprestasi slopnya: Jika ROI naik
koefisien ROI yang masing-
sebesar 1%, maka struktur modalnya
masingnya sebesar -.710 dan
akan turun sebesar 1.6 %. Jika ratio
1.637, yang menunjukkan
aktiva tetap naik sebesar 1%, maka
hubungan dan pengaruh negatif
struktur modalnya akan turun
antara variabel ROI dengan
sebesar .54%. Jika deviden POR naik
struktur modalnya.
sebesar 1%, maka struktur modalnya
2. Nilai t hitung untuk akan turun sebesar .05%.
parameter fixed asset ratio lebih
besar dari nilai t tabelnya, maka V. KESIMPULAN DAN SARAN
variabel fixed asset ratio 5.1. Kesimpulan
mempunyai pengaruh negatif
terhadap struktur modalnya, dan Dari hasil analisis dan
ini konsisten dengan pembahasan penelitian ini akan
hipotesisnya. Hasil ini juga dibandingkan dengan permasalahan
didukung oleh nilai korelasi yang penulis kemukakan, maka
variabel fixed asset ratio disimpulkan beberapa hal sebagai
terhadap struktur modalnya berikut :
sebesar -.120, dan nilai koefisien 1. Dari hasil analisis factor,
variabelnya sebesar -.540, dan yang mempengaruhi struktur
ini menunjukkan hubungan dan modal pada industri farmasi,
pengaruh yang negatif antara ternyata variabel ROI, dan
variabel fixed asset ratio dengan struktur aktiva yang
struktur modalnya. mempengaruhi dan mem-punyai
3. Nilai t hitung untuk variabel hubungan dengan struktur
deviden POR menunjukkan lebih modalnya, sedangkan variabel
kecil dari nilai t tabelnya, deviden POR tidak signifikan
sehingga variabel ini tidak mempengaruhi struktur modal
signifikan antara variabel perusahaan pada industri
deviden POR dengan struktur farmasi.
modalnya. Hasil ini tidak sesuai 2. Secara individual hanya
dengan hipotesisnya atau variabel ROI, dan struktur aktiva
hipotesis ditolak. Akan tetapi tetap konsisten berhubungan dan
korelasi dan koefisien variabel mempengaruhi struktur modal
ini searah dengan hipotesisnya, pada industri farmasi yang
yaitu negatif dengan hasilnya: penulis jadikan objek penelitian
-.500 dan -.04846.
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006
10
ini. Sedangkan secara bersama- Arief, Sirtua, 1993. Metodologi
sama ketiga variabel bebasnya Penelitian Ekonomi, UI-Press,
mempengaruhi dan berhubungan Jakarta.
dengan struktur modalnya. De-
Brigham, Eugene F, 1979. Financial
ngan kemampuan ketiga variabel
Management Theory and
bebas menjelaskan variasi
Practice, Second Edition, The
perubahan struktur modal
Dryden Press, USA.
sebesar 70.5%.
Brealey, Richard A, Stewart C.
5.2. Saran Myers, & Alan J. Marcus 1995.
Fundamental of Corporate
Dari hasil analisis yang telah Finance. New York: McGraw-
disimpulkan diatas, maka dapat Hill
disarankan hal-hal sebagai berikut :
Damodaran, Aswath, 1997. Corpo-
1. Dengan diketahuinya bahwa rate Finance, Theory and
struktur modal yang tinggi tentu Practice, John Willey & Sons,
akan mengurangi tingkat profi- Inc, New York.
tabilitas perusahaan, sesuai
dengan penggujian hipotesisnya, Djalal, Nachrowi, 2002. Penggunaan
maka untuk kebijakan pem- Teknik Ekonometri, PT. Raja
belanjaan ke depannya agar Grafindo Persada, Jakarta
pihak manajemen harus lebih Emery, Douglas R. & John D.
mengutamakan sumber-sumber Finnerty. 1997. Corporate
dari dalam perusahaan atau Financial Management. Pren-
dengan kata lain mengurangi tice Hall : New Jersey.
ketergantungan perusahaan
Gujarati, Damodar. 1995. Basic
kepada hutang.
Econometric.Singapure:
2. Dari analisis bahwa struktur McGraw-Hill.
aktiva mempengaruhi struktur
Hamton, John J, 1989. Financial
modal secara berlawanan, maka
Decision making Concept,
tentu saja untuk mengurangi
Problems, Cases, Prentice Hall
resiko operasional yang ditang-
gung perusahaan harus menge- Inc, Englewood Cliffs, New
Jersey, Fourth edition.
valuasi lagi kebijakan mengenai
investasi barang-barang modal- Husnan, Suad, 1990. Manajemen
nya dan evaluasi terhadap aktiva Keuangan, Teori dan Penera-
tetapnya yang mungkin saja pan, Edisi Pertama, Cetakan
aktiva tetap itu bukan Ketiga, BPFE Yogyakarta.
memberikan kontribusi terhadap
Jensen, Michael, 1986. Agency Cost
peningkatan penjualan perusa-
of Free Cash Flow, Corporate
haan, tetapi mungkin saja itu
Finance, and Take Overs
merupakan beban biaya yang
American Economic Review 76.
cukup besar yang harus
ditanggung perusahaan. Levy, Haim and Marshall, Sarnat,
1990. Capital Investment &
DAFTAR PUSTAKA

BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi


11
Financial Decision, Fourth
Edition, Prentice Hall, Inc.
Pindyck, R.S., and D.L Rubinfield :
1976. Econometric Models and
Econometric Forecasts, Van Horne, James C, 1989. Financial
McGraw-Hill Book Company, Management and Policy,
New York. Perntice Hall International Inc,
New Jersey.
Santoso, Singgih. 2003. Statistik
Multivariant, PT. Elex Media Weston, J Fred and Eugene F
Komputindo, Jakarta. Brigham, 1990. Managerial
Finance, Seventh Edition,
Syamsudin Lukman, 1985. Mana-
Dryden Press, Hinsdale Illinois.
jemen Keuangan Perusahaan,
Konsep dan Aplikasi dalam Weston, J Fred and Thomas E
Perencanaan dan Pengambilan Copeland, 1991. Managerial
Keputusan, Handinata Yogya- Finance, Eight Edition,
karta. revision, CBS International
edition, Japan.
Titman, S. & R Wessels. 1988. The
Determinants of Capital
Structure Choice, Journal of
Finance. Vol. 43

-oOo-

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006

Anda mungkin juga menyukai