A. PENDAHULUAN
Dalam titrasi asam lemah pilihan indikatornya jauh lebih terbatas untuk asam dengan
pKa 5 kira-kira sebesar pKa asam asetat, pH tersebut lebih tinggi daripada 7 pada titik
ekivalendan perubahan pH relative kecil. Fenolftalein berubah warna di sekitar titik
ekivalen dan merupakan indicator yang sesuai. Singkatnya , kita harus memilih
indikator yang berubah warna disekitar titik ekivalendari titrasi.
Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa, antara
lain:
1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan,
kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva
titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalen”.
2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga tiga tetes (sedikit
mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah
warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang
dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya
dipengaruhi oleh pH.
Pada umumnya cara kedua lebih dipilih karena kemudahan dalam pengamatan, tidak
diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis, walaupun tidak seakurat dengan pH
meter. Gambar berikut merupakan perubahan warna yang terjadi jika menggunakan
indikator fenolftalein.
3. Prinsip : Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun
titrant. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau
sebaliknya. Titrant ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai keadaan
ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi) yang
biasanya ditandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan ini disebut sebagai
“titik ekuivalen”, yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa
atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang
dinetralkan
4. Persamaan reaksi: HCl + NaOH NaCl + H2O
B. PROSEDUR
D. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan titrasi asam basa dengan indicator 2 tetes fenolftalein terdapat
kesalahan sebesar 42 %. Factor yang mempengaruhinya yaitu:
1. Pembakuan NaOH hanya dilakukan sekali seharusnya pembakuan minimal duplo
atau triplo, ini terjadi dikarenakan ada yang mencuri sample asam oksalat
2. Pada saat titrasi, ketika hampir terjadi perubahan warna dari putih menjadi merah
muda terjadi kesalahan yaitu tidak dititrasi setengah tetes yang menyebabkan sample
yang dititrasi terlalu pekat wananya.
3. Antara statip dan buret kurang simetris kemungkinan membaca skala yang salah