Anda di halaman 1dari 11

Dilihat dari hasil perbandingan tingkat kebisingan kondisi eksisting, kondisi rencana 5

tahun ke depan dan baku mutu di Kota Yogyakarta diketahui bahwa untuk beberapa
lokasi perlu untuk direduksi tingkat kebisingannya. Oleh karena itu untuk memenuhi
syarat baku mutu Kota Yogyakarta maka tingkat kebisingan direduksi dengan
meninggikan barrier dari 3 meter menjadi 4 meter, mengurangi batas kecepatan
maksimal lalu lintas menjadi 76 km/jam, mengurangi kendaraan berat yang lewat
hingga menjadi kurang dari 6% dan mengkondisikan permukaan tanah yang ada di
antara tepi perkerasan terdekat dari ruas jalan atau segmen jalan ke titik penerimaan
dibuat menyerap suara dalam 100% (ditanam rumput-rumputan, pembuatan lahan
tanam-tanaman dsb)

Cross-Section Through SR
B Sejajar dengan
penghalang R

S 4m

0.5 m

3.5 m 20 m 60 m

δ = SB + BR – SR

= (4.52 + 23.52)0.5 + (12+602)0.5– (3.52 + 83.52)0.5 =23,927+60,008-83,573

= 0,362 m

Tahap 2. Tingkat Kebisingan Dasar

Kecepatan lalu lintas diukur. Jalan memiki gradien nol dan tidak terdapat
penyesuaian  V dibutuhkan. Koreksi permukaan tidak diperlukan karena
kecepatan lalu lintas lebih besar dari 75 km/jam (paragraf 16).

a. Arus Lalu Lintas


Jumlah arus lalu lintas yang melalui jalan tersebut :

Grafik 3 : Prediksi Tingkat kebisingan dasar arus lalu lintas 18 jam, dimana
V=75 km/jam ( adalah kecepatan rata-rata ), persentase
kendaraan berat (p) = 0, Gradien = 0
Koreksi = 29,1 + 10 log10 Q dB(A).

Segmen I : Jumlah arus lalu lintas 68504, maka faktor koreksinya :

Nilai L10 (18 jam) = 29,1+ 10 log10 68504 dB(A).

= 29,1 + 48.36 dB(A)

C = 77,5 dB(A)

Segmen II : Jumlah arus lalu lintas 68504, maka faktor koreksinya :

Nilai L10 (18 jam) = 29,1+ 10 log10 68504 dB(A).

= 29,1 + 48,36 dB(A)

C = 77,5 dB(A)

77,5

68504

a. Kecepatan kendaraan dan persentase kendaraan berat


Grafik 4. Koreksi untuk kecepatan lalu lintas (V) dan persentase kendaraan berat
(P)

Koreksi = 33 log ( V + 40 + 500/V ) + 10 log ( 1+ 5 P / V ) – 68.8 dB


Segmen I kecepatan lalu lintas 76 Km/jam dan persentasi kendaraan berat 6%
maka faktor koreksinya adalah :
C = 33 log ( 76 + 40 + 500/76 ) + 10 log ( 1 + 5 (6)/93 ) – 68.8
= 33 log ( 123 ) + 10 log ( 1,3 ) – 68.8
= 68,97 + 1,14 - 68.8
= 1,31 dB
Segmen II kecepatan lalu lintas 93 Km/jam dan persentasi kendaraan berat 30%
maka faktor koreksinya adalah :
C = 33 log ( 76 + 40 + 500/76 ) + 10 log ( 1 + 5 (6)/93 ) – 68.8
= 33 log ( 123 ) + 10 log ( 1,3 ) – 68.8

= 68,97 + 1,14 - 68.8


= 1,31 dB

93

b. Gradient atau kemiringan


kemiringan tanah pada daerah tersebut.

Grafik 6. Koreksi untuk gradien atau kemiringan

Koreksi = 0.3 G dB (A)


Segmen I dan II derajat kemiringan (gradien)-nya nol jadi :
C = 0.3 (0)
= 0 dB (A)
c. Jenis permukaan jalan
koreksi kebisingan akibat permukaan jalan antara lain tergantung dari jenis
teksture (permukaan) jalan.

Pada soal ini diketahui bahwa kecepatan diatas 75 Km/jam dengan demikian
faktor permukaan tidak diperhitungkan faktor koreksinya. Sehingga hasil yang
diperoleh untuk faktor permukaan jalan sama dengan nol.

Dari keempat faktor tersebut di atas diperoleh Tingkat kebisingan dasar dB (A) sebagai
berikut :

Faktor Segmen sumber Segmen


1 2 1 2
Arus lalu lintas (Q) 68504 68504 Grafik 3 77,5 77,5
Kend/jam (18-jam/hari) L10 (18 jam) dB (A)
Kecepatan (V) Km/jam 93 93 Grafik 4 1,31 1,31
Kend berat (p) % 30 30 Koreksi dB (A)
Kemiringan (G) % 0 0 Grafik 6 0 0
Koreksi dB (A)
Permukaan jalan Impervious Impervious Koreksi dB (A) 0 0
Tingkat kebisingan dasar dB (A) 78,8 78,8

Tahap 3. Propagasi

Untuk segmen I dinding penghalang berputar pararel terhadap garis sumber


kebisingan hingga dwi sektor dari sudut pandang segmen dan perpanjangan
sehingga perbedaan batasan fisik (barrier path difference) dihitung sebagai
halangan vertikal sebagai koreksi jarak (para 22). Jenis permukaan tanah antara
penerima dengan sumber kebisingan adalah tanah berumput yang datar.

a. Jarak horisontal dan tinggi relatif


Segmen I dan II jarak horisontal titik penerimaan terdekat dengan jalan utama (d)
adalah 80 m , sedangkan tinggi relatif antara sumber kebisingan dan titik
penerimaan (h) adalah 3.5 m.

Grafik 7. Koreksi untuk jarak horisontal titik penerimaan terdekat dengan jalan
utama dan antara tinggi relatif sumber kebisingan dengan titik
penerimaan kebisingan.
d' = ((d + 3.5)² + h²)²

Koreksi = -10 log (d’ /13.5)

Segmen I dan II sama – sama mempunyai jarak horisontal terdekat (d) = 80 m


dengan tinggi relatif antara sumber kebisingan dan titik penerimaan (h) = 3.5 m,
sehingga diperoleh faktor penyebaran propagasi sbb :
d‘ = ((80 + 3.5)² + 3.5²)½
= 83.57
C = - 10 log (83.57 /13.5)

= - 10 log (6.19)
= - 7.9 dB (A)

3.5

80

b. Tinggi rata-rata propagsi (H) dan lapis permukaan tanah penyerap (I)
Perhitungan segmen I diabaikan karena dalam perhitungan pengaruh barrier
terdapat penghalang ( paragraf 22.3 ). Pada segmen II penggunaan rumus H nya
adalah sbb:
H= 0.5 ( 1 + 3.5) = 2.25
I = 1 (untuk lapisan tanah berumput (grassland))

Grafik 8. Koreksi untuk tanah penghisap sebagai fungsi dari jarak horizontal (d)
dan tinggi rata-rata penyebaran (H) dan proporsi tanah penghisap (I).

Untuk 0.75  H  ( d + 5)/6

Koreksi = 5.2 I log ((6H – 1.5)/(d + 3.5) ) dB (A)


Segmen II H = 2.25, d = 80 dan I = 1

Koreksi = 5.2 .1. log ((6(2.25) – 1.5)/((80 + 3.5) )

= 5.2 log (0.14)

= - 4.4 dB (A)

-4.4
2.25

80

c. Perbedaan Pembatasan Fisik ( Barrier Path Difference)  m


Grafik 9. Pada segmen I koreksi untuk perbedaan pembatasan fisik () antara
sumber kebisingan dengan titik penerima adalah :

Perbedaan fisik = SB + BR – SR

dimana :

SB = Jarak dari sumber kebisingan ke tepi atap bangunan

SB = ( 4,52 + 23,52)1/2 = 23,927 m


BR = Jarak dari tepi atap bangunan ke titik penerima

BR = ( 12 + 602)1/2 = 60,008 m

SR = Jarak lurus antara sumber kebisingan dengan titik penerimaan

SR = ( 3,52 + 83,52)1/2 = 83,573m

Sehingga : Perbedaan Fisik =0,362

Kemudian mencari faktor koreksinya dengan melihat Grafik 9, C = - 8,7

Sehingga diperoleh Faktor Koreksi tingkat propagasi penyebaran sebagai berikut :

Faktor Segmen Segmen


1 2 sumber 1 2
Jarak horizontal terdekat (d) m 80 80 Garafik 7 -7.9 -7.9
dengan tinggi relatif (h) m 3.5 3.5 Koreksi dB (A)
Tinggi rata² penyebaran (h) m 2.25 Garafik 8 0 - 4.4
Pada penghisap lapisan I 1 Koreksi dB (A)
Perbedaan batasan fisik () 0.068 Garafik 9 -12,5 0
Koreksi dB (A)
Faktor Koreksi Propagasi - 20,4 - 12.3

Tahap 4. Layout

a. Sisi depan bangunan (Facade)

Koreksi sisi depan bangunan (facade) diperlukan dimana untuk menghitung


kebisingan 1 meter di depan gedung dibuat koreksi ditambah 2.5 dB (A).

b. Refleksi dari bagian muka gedung yang berlawanan ( ’ )


Refleksi dari bagian muka gedung yang berlawanan dimana ada rumah, bangunan
kokoh lainnya atau pagar atau dinding dan suara melebihi arus lalu lintas sepanjang
sisi jalan yang berlawanan maka dibutuhkan suatu koreksi untuk refleksi dari muka
gedung yang berlawanan yang menghadap titik penerimaan.

Pada soal ini baik segmen I dan segmen II tidak memiliki sudut refleksi dari bagian
muka gedung yang berlawanan

c. Sudut pandang segmen (  )

Grafik 10. Koreksi sudut pandang dari titik penerimaan ke jalan mayor.

Koreksi = 10 log ( /180 ) dB

Segmen I , sudut pandang = 25 sehingga faktor koreksinya adalah :

Koreksi = 10 log ( 25/180 )

= 10 log ( 0.14 )

= - 8.6 dB

Segmen II, sudut pandang = 125 sehingga faktor koreksinya adalah:

Koreksi = 10 log ( 125/180 )

= 10 log (0.69 )

= - 1.6 dB
-1.6

-8.6

25 125

Sehingga diperoleh Faktor koreksi tingkat kebisingan berdasarkan ‘Layout’ sebagai berikut :

Faktor Segmen Segmen


1 2 sumber 1 2
Bagian muka dari suatu gedung
Koreksi dB (A) + 2.5 + 2.5
( Facade )
Sudut refleksi dari arah yang
0 0 Koreksi dB (A) 0 0
berlawanan ’ °
Sudut pandang segemen  ° Garafik 10 - 1.6
25 125 - 8.6
Koreksi dB (A)
Faktor Koreksi Propagasi
- 6.1 + 0.9

Tahap 5. Tingkat Kebisingan Keseluruhan


.
Faktor Segmen
1 2
Tingkat kebisingan dasar dB (A) 78,8 78,8
Koreksi penyebaran dB (A) - 20,4 - 12.3
Koreksi rancangan tempat dB (A) - 6.1 + 0.9
Tingkat kebisingan total dB (A) 52,3 66,6

Karena terdiri dari dua segmen maka pada tahap ini grafik yang digunakan adalah
Grafik 11 hal. 49 :

i. Perhitungan berdasarkan Grafik. 11 dan Berdasarkan Rumus (i) hal 49


Old Segmen mempunyai kontribusi terbesar dalam tingkat kebisingan, sehingga
segmen ini dijadikan patokan dalam perhitungan Tingkat Kebisingan Gabungan.

 = 66,6 – 52,3 = +14,3 dB(A)

Untuk 2 tingkat kebisingan (segman) L dan L - , kombinasinya adalah

L = 10 Log10[1+AntiLog10(-/10)] dB(A)

= 10 Log10[1+AntiLog10(-11,3/10)] dB(A) = +0,310 dB (A)

Jadi Tingkat Kebisingan Gabungan adalah :

L = 71,2 + 0,310 = 71,51 dB (A)  71,5 dB (A)


0,31

11.3

Dengan menggunakan Rumus (i) :


L + 10 Log ( 1 + antilog (-/10) ) dB (A)

Dimana L = tingkat kebisingan tertinggi


 = 11.3
=66,6 + 10Log ( 1 + antilog (-14,3/10))
=71.2 + 10Log ( 1 + 0.037)
=71.2 + 0.16
= 66,76

Tingkat kebisingan kombinasi = 71.5 dB (A)

Anda mungkin juga menyukai