Pendahuluan
A. Latar Belakang
Artritis pirai atau sering disebut sebagai gout adalah penyakit yang sering
penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat ( MSU ) pada
Manifestasi klinik deposisi urat meliputi artritis gout akut, akumulasi kristal pada
jaringan yang merusak tulang ( tofi ), batu asam urat dan yang jarang adalah
gout adalah hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar urat lebih
dari 7,0 ml/dL dan 6,0 mg/dL. Diagnosis pasti artritis pirai ini adalah berdasarkan
ekskresi yang menurun dari asam urat. Berbagai kondisi, termasuk penyakit
pertama, merupakan gambaran klinik klasik pada gout. Umumnya gejala gout
tiba-tiba muncul pada malam hari dan terjadi pada pria yang berusia antara 30-60
tahun.2
menjadi salah satu pengobatan yang berkembang luas pada gout. Kolkisin adalah
1
alkaloid yang telah dipakai selama berabad-abad dalam mengobati artritis pirai
keadaan akut, kolkisin efektif dalam menyembuhkan serangan akut dan sebagai
kolkisin dalam mengobati gout ini diperantari dengan menghambat aktivasi IL-1.
B. Tujuan Penulisan
penatalaksanaan artritis pirai ( gout ) dan lebih khusus penggunaan kolkisin pada
2
BAB II
A. Definisi
monosodium urat ( MSU ) pada sendi yang terjadi akibat supersaturasi dan
B. Etiologi
bentuk monosodium urat dalam darah. Asan urat adalah sisa akhir dari
untuk menjaga kadar urat serum dibawah kadar 6,8 mg/dL ( dengan
3
beberapa variasi tergantung dari suhu dan pH ), hiperurisemia dapat terjadi
C. Epidemiologi
pirai ( gout ). Pada tahun 1935 seorang dokter keturunan Belanda bernama
Van der Horst telah melaporkan 15 pasien artritis pirai dengan kecacatan
sudah mengidap penyakit selama lebih dari 5 tahun. Hal ini mungkin
4
medication ). Satu studi yang lama di Massachusetts ( Framingham Study )
mendapatkan lebih dari 1% dari populasi dengan kadar asam urat kurang
dari 7mg/dL pernah mendapat serangan artritis gout akut. Hasil penelitian
D. Faktor Resiko
hiperglikemia.6 selain itu, terdapat juga faktor lain seperti dehidrasi, cedera
5
seperti agen penurun urat, cedera/pembedahan, kelaparan, nutrisi parenteral
total
obat-obatan seperi tiazid, diuretic, aspirin dosis rendah ( (≥325mg/hari),
siklosporin, pirazinamid, nikotinamid, etambutol
Sumber : Becker 8
E. Patogenesis
kristal terutama terdiri dari sel mononuclear dan sel giant. Erosi kartilago
glikosaminoglikan dan plasma protein. Pada artritis gout cairan sendi juga
cairan aspirasi dari sendi yang diambil segera pada saat inflamasi akut
perubahan kadar asam urat serum, meninggi maupun menurun. Pada kadar
urat serum yang stabil, jarang mendapat serangan. Pengobatan dini dengan
serangan gout akut. Pemakaian alkohol berat oleh pasien gout dapat
6
Penurunan urat serum dapat mencetuskan pelepasan kristal
tidak pernah mendapat serangan akut. Dengan demikian gout, seperti juga
lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki dan tangan, dapat menjelaskan
untuk pengendapan juga dengan trauma ringan yang berulang pada daerah
tersebut.4
seimbang dengan urat dalam plasma pada siang hari selanjutnya bila
urat lokal. Fenomena ini dapat menerangkan terjadinya awitan gout akut
urat, biasanya kelarutan ini meninggi, pada penurunan pH dari 7,5 menjadi
7
5,8 dan pengukuran serta kapasitas buffer pada sendi dengan gout, gagal
sendi.4
gout terutama gout akut. Reaksi ini merupakan reaksi pertahanan tubuh
peradangan ini belum diketahui secara pasti. Hal ini diduga oleh peranan
dan seluler.4
1. Aktivasi komplemen
8
Hageman faktor ( faktor XII ) yang penting dalam reaksi kaskade
bersifat sitotoksik pada sel pathogen maupun sel host. Hal ini
peradangan, antara lain sel makrofag, netrofil sel sinovial dan sel radang
9
gene expression. Respon fungsional sel radang antara lain berupa
berbagai mediator kimiawi antara lain IL-1. Telah dibuktikan netrofil yang
10
Stimulus ( MSU ) Makrofag/netrofil
IL-12
TNF IL-1
IL-6 Endotel pembuluh darah IL-8 Low Molecular Mediator Neutral protease
( PGE,POR,NO ) Collagenase
proteoglicanase
Acute phase
Protein febris Selection HEV Kemotaktik leukosit Aliran darah
Keterangan :stimulus dapat berupa produk bakteri ( polisakarida bakteri, eksotoksin ), mediator
kimiawi yang iritan antara lain kristal urat, radiasi dan molekul endogen seperti kompleks imun
dan fragmen komplemen. HEV : high endothelial vessel. MSU : monosodium urate, NO : nitrit
oxide, PGE : Prostaglandin, POR : produk oksigen reaktif, TNF : tumor necrotic factor.
F. Manifestasi Klinik
gout dan gout menahun dengan tofi. Ketiga stadium ini merupakan
stadium yang klasik dan didapat deposisi yang progresif kristal urat.
11
Stadium Artritis Gout Akut
Radang sendi pada stadium ini sangat akut dan yang timbul sangat
cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apa-apa. Pada
saat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Biasanya
terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan
merasa lelah. Lokasi yang paling sering adalah MTP-1 yang biasanya
lain yaitu pergelangan tangan/kaki, lutu dan siku. Serangan akut ini
beberapa minggu, bila tidak diobati, rekuren yang multipel, interval antar
serangan singkat dan dapat mengenai beberapa sendi. Pada serangan akut
yang tidak berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam beberapa jam atau
hari. Pada serangan akut berat dapat sembuh dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu.4
Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet
diuretic atau penurunan dan peningkatan asam urat. Penurunan asam urat
menimbulkan kekambuhan.4
Stadium Interkritikal
12
Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi
tanda-tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat.
tanpa keluhan. Keadaan ini dapat terjadi satu atau beberapa kali pertahun
penanganan yang baik dan pengaturan asam urat yang tidak benar, maka
dapat timbul serangan akut lebih sering yang dapat mengenai beberapa
sendi dan biasanya lebih berat. Manajemen yang tidak baik, maka keadaan
tofi.4
medication ) sehingga dalam waktu lama tidak berobat secara teratur pada
dokter. Artritis gout menahun biasanya diserati tofi yang banyak dan
terdapat poliartikuler. Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat,
kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder. Pada tofus yang besar dapat
Achilles dan jari tangan. Pada stadium ini kadang-kadang disertai batu
13
a. b.
Gambar 2. (a.) gambaran radiografi kaki pasien dengan gout kronik. Podagra, atau
nyeri pada MTP-1, dapat dilihat pada gambaran radiologi. Sklerosis dan
penyempitan celah sendi terlihat pada MTP-1 dan MTP-4 (b.) radiografi tangan.
Pada gambar artritis gout kronik dengan tofus, erosi tulang yang luas terlihat
sepanjang tulang karpal. Deposit urat mungkin ada pada area periatrikuler.10
G. Diagnosis
spesifik untuk gout. Akan tetapi tidak semua pasien mempunyai tofi,
sehingga tes diagnostik ini kurang sensitif. Oleh karena itu kombinasi dari
diagnosis :
MTP-1
4. Hiperurisemia
Logan dkk mendapatkan 40% pasien gout mempunyai kadar asam urat
14
gout dengan asam urat normal. Walaupun hiperurisemia dan gout
adalah hilangnya gejala objektif inflamasi pada setiap sendi dalam waktu 7
hari. Bila hanya ditemukan artritis pada pasien dengan hiperurisemia tidak
artritis gout akut adalah non spesifik. Kelainan utama radiografik pada
c. Artritis monoartikuler
h. Tofus
i. Hiperurisemia
15
j. Pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologik
3. Radiologi sendi
H. Pengobatan
1. Penyuluhan
a. Kolkisin
16
Dengan dosis 0,5 mg diberikan tiap jam sampai terjadi
mitosis
Efektif sebagai obat anti inflamasi pada gout akut. Obat ini
17
lambung.oleh karena itu, pasien yang mempunyai riwayat gastritis
minum NSAID.16,17
NSAID
3. Pengobatan hiperurisemia
alopurinol
c. Obat urikosurik
Lebih ditujukan kepada gout tipe sekresi rendah, namun obat ini
18
ester, yang merupakan analog cincin C, dapat mengikat molekul tubuloin
Farmakologi Klinik
Absorpsi gastrointestinal cepat di jejunum dan ileum
~45% bioaviabilitas
Distribusi besar (5–8l/kg)
~40% terikat pada protein ( albumin )
Metbalolisme : demetlisasi hepatic terhadap 3-DMC dan 2-DMC melibatkan P450 isoform
CYP3A4; P-gp substrate
Elimminasi: 65% dalam keadaan utuh pada urin ; sirkulasi enterohepatik ; waktu paruh
puncak 26–31 jam pada orang normal
Tidak dipecah
Mekanisme Kerja
Yang diketahui : mengganggu fungsi sitoskeleton dengan menghambat polimerisasi β-
tubulin kedalam mikrotubulus, menghadang aktivasi, degranulasi dan migrasi neutrofil
Hipotesis : mengganggu penggabungan inflamasom yang tergantung NALP3 dan/atau
aktivasi/pelepasan IL-1β
Toksisitas
Keluhan Gi paling umum : diare, nyeri abdomen, mual, muntah
Supresi sum-sum tulang
Neuromiopati reversibel
Rhabdomiolisis
Overdosis : keluhan GI, leukositosis, sitopenia, DIC, kegagalan organ multipel dengan
ARDS, kejang, polineuropati, aritmia kardiak,kematian
Interaksi
Interaksi dengan obat-obat yang dimetabolisme dengan CYP3A4 ( contoh siklosporin,
klaritomisin, eritromisin, dapson, diltiazem, ketokonazol, nifedipin, kuinidin, statin,
verapamil ) dan dengan obat yang menggunakan P-gp ( contoh siklosporin dan statin )
19
kolkisin sebagai bahan aktif tunggal untuk pengobatan gout, profilaksis
disuntikkan 1,2 mg dan diikuti dengan 0,6mg 1 jam kemudian dan dosis
plasebo ), dosis tinggi ( total dosis 4,8 mg, disuntikkan 1,2 mg dan diikuti
dengan kelompok plasebo. Namun diare ( 77% ) dan muntah (17% ) yang
terjadi pada subjek yang menerima dosis tinggi, tidak terjadi pada subjek
20
Beberapa gen mungkin mempunyai peranan dalam aspek inflamasi
acid protease yang memotong pro IL-1 melepaskan sitokin yang terlibat
kolkisin
efek
GOUT
22