1 Tahun 2005
dengan sebuah field multiplexing sebagai pengenal, Service Access Point (NSAP). Semua alamat ATM
ada dua cara untuk melakukan langkah ini yaitu: dengan format NSAP terdiri atas tiga komponen utama:
LLC/SNAP Encapsulation
- Authority and Format Identifier (AFI), yang
Dengan metode ini, berbagai jenis protokol
mengidentifikasi jenis dan format dari IDI,
dapat dibawa melalui hubungan tunggal dengan
- Initial Domain Identifier (IDI), yang
jenis pengkapsulasian paket yang dikenali oleh
mengidentifikasi alokasi alamat dan otoritas
header LLC/SNAP standar, sehingga seluruh
administrasi,
hubungan yang menggunakan metode ini
- Domain Specific Part (DSP), yang berisikan
diterminasi pada layer LLC di antara sistem
informasi routing protokol.
akhir, pada titik ini multiplexing paket muncul.
VC Multiplexing Encapsulation
Ada 3 format dari pengalamatan ATM yang
Dengan metode ini, hanya sebuah protokol
dibedakan oleh nilai AFI dan IDI, yaitu:
tunggal yang dapat dibawa melalui hubungan
ATM, dengan jenis dari protokol yang dikenali - Format NSAP E.164, nilai AFI 45 dan IDI diisi
pada pendirian hubungan. [2] dengan nomor E.164.
- Format DCC, nilai AFI 39 dan IDI diisi dengan
2. Address Resolution nomor Data Country Code (DCC) sesuai dengan
Untuk mengoperasikan IP over ATM, perlu ISO 3166.
digunakan sebuah mekanisme untuk menetapkan - Format ICD, nilai AFI 47 dan IDI diisi dengan
alamat IP pada alamat ATM yang berhubungan, nomor International Code Designator (ICD) sesuai
sehingga dibutuhkan sebuah tabel address dengan ISO 6523.
resolution yang telah didefinisikan dalam sebuah Untuk lebih jelasnya format ketiga pengalamatan
protokol pada rekomendasi RFC 1577 yang dikenal ATM ini dapat dilihat pada Gambar 2.
dengan nama clasical IP over ATM. Pada protokol
ini dikenal sebuah Logical IP Subnet (LIS) yang
terdiri atas sekelompok titik IP (host atau router)
yang terhubung pada sebuah jaringan ATM tunggal
dan dimiliki oleh subnet IP yang sama. Untuk
menetapkan masing-masing alamat dari titik
tersebut, LIS mendukung sebuah server ATM
Address Request Protocol (ATMARP) tunggal,
setiap titik pada LIS dikonfigurasikan dengan alamat
ATM khusus dari ATMARP. Untuk jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 1 di bawah ini [2].
Gambar 1. Routing pada ATM dengan Classical IP [2] Gambar 2. Format alamat ATM jaringan private [2]
ATM Forum merekomendasikan bahwa setiap
penyedia layanan baik itu organisasi ataupun jaringan
2.3 Pengalamatan Jaringan ATM private dapat menggunakan format DCC atau ICD untuk
bentuk dari rencana penomoran jaringan mereka.
ATM Forum mendefinisikan sebuah format alamat
untuk jaringan private dengan format 20-byte Network
2.4 Virtual LAN komputer ini ke dalam satu jaringan yang besar
dibutuhkan bit rate sekitar 108,864 Mbps
Virtual LAN (VLAN) terdiri atas beberapa sistem
akhir, baik itu berupa host atau peralatan jaringan (switch
dan router), merupakan bagian dari sebuah domain
broadcast tunggal. Setiap VLAN mendukung spanning Tabel 1 Data Estimasi Kebutuhan Informasi [5,6,7,8,9]
tree yang terpisah (IEEE 802.1d). Pada Gambar 3. Jumlah Per komputer
No Jumlah Jumlah
ditunjukkan jaringan ATM LAN yang menggunakan Gedung
Dosen Mahasiswa
Komputer 115,2 kbps
VLAN. (1 : 25) (kbps)
1 FT 252 3219 139 16012,8
2 FE 172 6248 257 29606,4
3 FK 87 793 36 4147,2
4 FH 98 1023 45 5184
5 FKH 81 572 27 3110,4
6 FP 191 2116 93 10713,6
7 FKIP 373 4771 206 23731,2
8 FMIPA 124 1386 62 7142,4
9 Rektorat - - 20 2304
10 Pustaka - - 30 3456
11 Puksi - - 30 3456
menganalisis setiap layanan dan peralatan dari switch • IDI (2 byte), untuk format ini nilai field IDI
yang ada pada jaringan, dan sistem aplikasi ini terdapat menggunakan DCC, untuk Indonesia, DCC yang
pada setiap ATM switch yang menggunakan protokol sesuai dengan ISO 3166 adalah 360.
Simple Network Management Protocol (SNMP). • CDP (2 byte), nilai field ini terdiri dari CFI dan CDI,
untuk tahap perencanaan dapat digunakan nilai 1100.
3.2.4 Konfigurasi Perangkat • tt (1 byte), merupakan field yang menyatakan
pembagian jaringan secara umum baik itu dapat
Secara detil konfigurasi perangkat pada jaringan ditinjau dari segi topologi atau secara regional dari
ATM Unsyiah untuk sebuah link point-to-point sampai jaringan tersebut. Untuk Fakultas Teknik, kode
ke sisi jaringan pelanggan dapat dilihat pada Gambar 4. alamat regionalnya adalah 02.
Pada sentral jaringan, informasi keluaran dengan bit rate • bb cc (2 byte), merupakan field yang menyatakan
155 Mbps dari switch masuk ke cross-connect (XC) dan pembagian di dalam regional jaringan dari byte tt.
siap untuk ditransmisikan melalui link serat optik oleh Untuk Fakultas Teknik, regional jaringannya dibagi
Optical Line Terminal (OLT) yang terdapat pada sentral atas 4 cluster jaringan yaitu:
jaringan dan semua gedung yang di tempatkan titik-titik - Gedung MM kode alamat 0011
sekunder jaringan. Pada titik-titik sekunder ini informasi - Gedung A1 kode alamat 0012
keluaran dari OLT masuk ke XC dengan bit rate - Gedung A2 kode alamat 0013
keluaran yang mencapai 25 Mbps masuk ke switch untuk - Gedung A3 kode alamat 0014
dapat disalurkan ke LAN ethernet switch yang berfungsi • pp (1 byte), merupakan field yang disediakan bagi
sebagai SLT melalui media transmisi kabel UTP Cat. 5 pengembangan jaringan, nilai pertamanya dapat
dan keluarannya diterminasikan oleh Network diset 00.
Termination (NT) yang terdapat pada setiap workstation • dd ee ff gg (4 byte), merupakan field yang
untuk dapat disalurkan menuju ke user akhir. menyatakan pembagian yang lebih khusus lagi yang
terdapat di dalam cluster jaringan dari byte bb cc.
Pembagian ini dapat berupa jurusan, ruang, atau
O O
L L
N
T
pembagian yang lainnya.
LAN Switching Switch T T XC Switch
LAN Ethernet • ESI MAC Address (6 byte), field ini memberikan
XC Switch
System tempat bagi alamat MAC yang disediakan oleh
ATM Switch ATM Switch perangkat dari jaringan baik itu router, ATM switch,
Gambar 4. Konfigurasi perangkat sampai jaringan client atau perangkat lainnya yang ada pada jaringan.
• SEL (1 byte), field yang digunakan bagi
multiplexing lokal di dalam entitas akhir, nilai ini
3.3 Skema Pengalamatan ATM
tidak penting bagi routing jaringan. Nilai field ini
diset pada 00.
Skema pengalamatan ATM yang akan digunakan
pada jaringan backbone multimedia Unsyiah yaitu
Sehingga untuk Fakultas Teknik digunakan alamat
format DCC ATM 20 byte, dengan mengasumsikan
ATM sebagai berikut:
bahwa:
- ATM switch pada Fakultas Teknik dengan alamat
ATM:
- Data Country Code Indonesia = 360F 39.360F.1100.02.0000.00.0000.0000.xxxx xxxx xxxx.00
- Country Format Identifier =1 - LAN ethernet switch pada Magister Manajemen
Country Domain Identifier = 100 dengan alamat ATM:
sehingga, Country Domain Part = 1100 (pekerjaan 39.360F.1100.02.0011.00.0000.0000. xxxx xxxx xxxx.00
perencanaan) - LAN ethernet switch untuk:
Gedung A1:
- ESI MAC Address = xxxx xxxx xxxx 39.062F.1100.02.0012.00. 0000.0000. xxxx xxxx xxxx.00
Gedung A2:
- NSAP SEL = 00 39.062F.1100.02.0013.00. 0000.0000. xxxx xxxx xxxx.00
- LAN ethernet switch pada Gedung A3 dengan
Untuk regional Fakultas Teknik, dapat diisi sebagai alamat ATM:
39.062F.1100.02.0014.00. 0000.0000. xxxx xxxx xxxx.00
berikut:
• AFI (1 byte), nilai field AFI dapat diisi dengan 39 3.4 Penerapan IP Over ATM
sesuai dengan format yang dipakai yaitu format
DCC ATM.
Perencanaan ini digunakan model IP over ATM,
maka setiap paket yang dikirimkan memiliki
karakteristik sebagai berikut:
Menggunakan packet encapsulation dengan metode kemudian paket akan secepatnya mengalir pada
LLC/SNAP encapsulation. hubungan tersebut. User #1 mungkin berisi alamat ATM
Memiliki ukuran maximum transmit unit (MTU) dari user #2 pada ARP cache-nya dan jika demikian,
yang sama yaitu sebesar 9180 byte untuk semua VC dapat langsung mendirikan hubungan SVC dengan user
pada subnet, sehingga dengan packet encapsulation #2. Bagaimanapun, jika hubungan belum ada dan user
menggunakan metode LLC/SNAP yang memiliki #1 tidak mengetahui alamat ATM dari user #2, maka
header 8 byte sehingga ukuran frame AAL 5 yang proses ATMARP yang akan memintanya.
biasa digunakan yaitu 9188 byte. User #1 mengirim ATMARP request ke server
Alamat IP dipisahkan untuk alamat ATM dengan ATMARP yang berisikan alamat IP sumber, alamat IP
menggunakan layanan ATMARP yang ada pada LIS. tujuan, dan alamat ATM sumber. Jika server ATMARP
Sebuah LIS tunggal dapat mendukung beberapa host telah berisi masukan alamat IP/ATM user #2, maka
dan router dengan jaringan IP dan subnet mask yang server ATMARP akan mengembalikan informasi itu
sama. dalam sebuah pesan ATMARP reply. User #1 kemudian
mendapatkan alamat ATM user #2 dan dapat mendirikan
3.4.1 Registrasi hubungan SVC, jika itu tidak terjadi, maka server
ATMARP akan mengembalikan pesan ATMARP NAK
Seperti yang terlihat pada Gambar 5, User IP pada sebagai respon negatif bagi pesan yang dikirim
LAN ethernet switch MM (user #1) akan melakukan sebelumnya.
registrasi sebagai tahap penginisialisasi, sehingga Server ATMARP
user #1 harus mendaftarkan alamat IP dan ATM mereka IP Address =10.10.10.2
ATM address = 39.360F.1100.02.0000.00.xxxx.XXXX.02608c011111.00
dengan server ATMARP. Hal ini ditunjukkan oleh user
IP yang membangun inisial SVC dengan server
ATMARP. Kemudian server ATMARP mengirimkan
InATMARP request yang meminta alamat IP dari user.
User mengembalikan InATMARP yang berisikan alamat
IP dan ATM miliknya. Server ATMARP memeriksa
alamat tersebut pada tabel routing yang ada untuk
menghindari duplikasi, melakukan time-stamp terhadap
masukan alamat dan menambahkan ke tabel yang ada. User IP #1 User IP #2
Tentunya pada saat penginisialisasi user #2 juga IP Address =10.10.11.xx
ATM address = 39.360F.1100.02.0011.00.xxxx.XXXX.02608c011122.00
IP Address =10.10.13.xx
ATM address = 39.360F.1100.02.0013.00.xxxx.XXXX.02608c011144.00
mendaftarkan alamat IP dan ATM miliknya ke server ATMARP_Req(IP addr of user #2, ATM addr ????)
ATMARP.
ATMARP_Reply(ATM addr =39.360F.1100.02.0013.00.xxxx.XXXX.02608c011144.00
Server ATMARP
Setup VC and Send Data
IP Address =10.10.10.2
ATM address = 39.360F.1100.02.0000.00.xxxx.XXXX.02608c011111.00
4. KESIMPULAN
5. REFERENSI