Anda di halaman 1dari 7

Volume 4 No.

1 Tahun 2005

STUDI APLIKASI ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM)


INTERNETWORKING DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Elizar dan Rizal Munadi

Laboratorium Teknik Telekomunikasi


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK informasi secara real time, dengan kecepatan bit pada


jaringan inti berkisar pada 155 Mbps dan dapat
Universitas Syiah Kuala sebagai salah satu institusi ditingkatkan hingga 1,2 Gbps. Dengan teknologi ini
pendidikan, sudah selayaknya untuk menyiapkan sistem dapat dipersiapkan kemungkinan pengembangan
jaringan akses informasi yang dapat mengikuti jaringan baik dalam hal peningkatan bit rate dan
perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. perluasan jangkauan layanan untuk mengikuti
Jaringan akses informasi yang diinginkan harus mampu perkembangan dunia maya yang makin pesat.
menyalurkan layanan multimedia. Untuk itu perlu
dibangun backbone jaringan multimedia yang
menghubungkan gedung-gedung di sekitar lingkungan 2. PEMBAHASAN
Universitas Syiah Kuala. Jaringan ini berbasis pada
teknologi ATM Internetworking yang terdiri atas 3 2.1 ATM
komponen dasar yaitu; komponen switching fisik,
infrastruktur software pendukung, serta aplikasi dan Asynchronous Transfer Mode (ATM)
peralatan manajemen jaringan. Dalam perencanaan merupakan teknik yang menggabungkan multiplexing
jaringan ini digunakan model protokol IP over ATM dan switching, informasi yang masuk pada jaringan tidak
disertai dengan teknik pengalamatan berdasarkan format langsung ditransmisikan dan di-switching melalui kanal
DCC ATM 20 byte, yang merupakan salah satu format yang ditunjuk, tetapi dengan di-routing secara individual
pengalamatan ATM bagi jaringan private yang (tersendiri) dengan penggunaan dari Virtual Channel
direkomendasikan oleh ATM Forum. (VC) dan Virtual Path (VP) [1].

Kata Kunci: Layanan Multimedia, Jaringan Backbone,


2.2 IP Over ATM
ATM Internetworking, IP over ATM
Dalam aplikasi sistem ATM bagi sebuah jaringan
internetworking dibutuhkan sebuah sistem emulasi yang
1. PENDAHULUAN
dapat mensejajarkan layer protokol IP khususnya pada
network layer agar dapat diangkut oleh sistem
Perkembangan teknologi informasi yang pesat baik
pentransmisian ATM salah satu teknik yang sering
melalui akses internet maupun telepon selular,
digunakan yaitu IP over ATM.
menjadikan batas antar negara seakan tiada arti lagi.
Ada 2 aspek yang perlu diperhatikan pada
Akses informasi baik itu data, suara maupun video yang
pengangkutan protokol network layer melalui jaringan
handal ini, memerlukan infrastruktur informasi yang baik.
ATM, yaitu:
Ketersediaan akses bagi institusi pendidikan dapat
memberikan manfaat bagi peningkatan proses
1. Packet Encapsulation
pembelajaran dan pertukaran informasi. Untuk itu,
Yaitu pengangkutan jenis paket network multiple
sangatlah tepat bila akses informasi broadband
atau link layer melalui hubungan ATM (AAL 5) dan
multimedia dapat disediakan di Universitas Syiah Kuala.
juga pe-multiplexing jenis paket multiple melalui
Teknologi jaringan yang dapat dikembangkan untuk
hubungan yang sama.
memenuhi kebutuhan jaringan multimedia salah satunya
Untuk memperbolehkan penggunaan kembali
adalah teknologi jaringan ATM Internetworking, karena
hubungan, harus ada pemahaman dari titik yang
teknologi ini merupakan teknologi Local Area Network
menerima paket untuk mengetahui apakah jenis
(LAN) generasi ketiga yang dapat menyediakan akses
paket yang diterima dan untuk aplikasi apakah paket
bagi multiservice workstation dengan sistem penyaluran
itu digunakan, sehingga paket tersebut harus diawali

24 Jurnal Rekayasa Elektrika


Volume 4 No.1 Tahun 2005

dengan sebuah field multiplexing sebagai pengenal, Service Access Point (NSAP). Semua alamat ATM
ada dua cara untuk melakukan langkah ini yaitu: dengan format NSAP terdiri atas tiga komponen utama:
‰ LLC/SNAP Encapsulation
- Authority and Format Identifier (AFI), yang
Dengan metode ini, berbagai jenis protokol
mengidentifikasi jenis dan format dari IDI,
dapat dibawa melalui hubungan tunggal dengan
- Initial Domain Identifier (IDI), yang
jenis pengkapsulasian paket yang dikenali oleh
mengidentifikasi alokasi alamat dan otoritas
header LLC/SNAP standar, sehingga seluruh
administrasi,
hubungan yang menggunakan metode ini
- Domain Specific Part (DSP), yang berisikan
diterminasi pada layer LLC di antara sistem
informasi routing protokol.
akhir, pada titik ini multiplexing paket muncul.
‰ VC Multiplexing Encapsulation
Ada 3 format dari pengalamatan ATM yang
Dengan metode ini, hanya sebuah protokol
dibedakan oleh nilai AFI dan IDI, yaitu:
tunggal yang dapat dibawa melalui hubungan
ATM, dengan jenis dari protokol yang dikenali - Format NSAP E.164, nilai AFI 45 dan IDI diisi
pada pendirian hubungan. [2] dengan nomor E.164.
- Format DCC, nilai AFI 39 dan IDI diisi dengan
2. Address Resolution nomor Data Country Code (DCC) sesuai dengan
Untuk mengoperasikan IP over ATM, perlu ISO 3166.
digunakan sebuah mekanisme untuk menetapkan - Format ICD, nilai AFI 47 dan IDI diisi dengan
alamat IP pada alamat ATM yang berhubungan, nomor International Code Designator (ICD) sesuai
sehingga dibutuhkan sebuah tabel address dengan ISO 6523.
resolution yang telah didefinisikan dalam sebuah Untuk lebih jelasnya format ketiga pengalamatan
protokol pada rekomendasi RFC 1577 yang dikenal ATM ini dapat dilihat pada Gambar 2.
dengan nama clasical IP over ATM. Pada protokol
ini dikenal sebuah Logical IP Subnet (LIS) yang
terdiri atas sekelompok titik IP (host atau router)
yang terhubung pada sebuah jaringan ATM tunggal
dan dimiliki oleh subnet IP yang sama. Untuk
menetapkan masing-masing alamat dari titik
tersebut, LIS mendukung sebuah server ATM
Address Request Protocol (ATMARP) tunggal,
setiap titik pada LIS dikonfigurasikan dengan alamat
ATM khusus dari ATMARP. Untuk jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 1 di bawah ini [2].

Gambar 1. Routing pada ATM dengan Classical IP [2] Gambar 2. Format alamat ATM jaringan private [2]
ATM Forum merekomendasikan bahwa setiap
penyedia layanan baik itu organisasi ataupun jaringan
2.3 Pengalamatan Jaringan ATM private dapat menggunakan format DCC atau ICD untuk
bentuk dari rencana penomoran jaringan mereka.
ATM Forum mendefinisikan sebuah format alamat
untuk jaringan private dengan format 20-byte Network

Jurnal Rekayasa Elektrika 25


Volume 4 No.1 Tahun 2005

2.4 Virtual LAN komputer ini ke dalam satu jaringan yang besar
dibutuhkan bit rate sekitar 108,864 Mbps
Virtual LAN (VLAN) terdiri atas beberapa sistem
akhir, baik itu berupa host atau peralatan jaringan (switch
dan router), merupakan bagian dari sebuah domain
broadcast tunggal. Setiap VLAN mendukung spanning Tabel 1 Data Estimasi Kebutuhan Informasi [5,6,7,8,9]
tree yang terpisah (IEEE 802.1d). Pada Gambar 3. Jumlah Per komputer
No Jumlah Jumlah
ditunjukkan jaringan ATM LAN yang menggunakan Gedung
Dosen Mahasiswa
Komputer 115,2 kbps
VLAN. (1 : 25) (kbps)
1 FT 252 3219 139 16012,8
2 FE 172 6248 257 29606,4
3 FK 87 793 36 4147,2
4 FH 98 1023 45 5184
5 FKH 81 572 27 3110,4
6 FP 191 2116 93 10713,6
7 FKIP 373 4771 206 23731,2
8 FMIPA 124 1386 62 7142,4
9 Rektorat - - 20 2304
10 Pustaka - - 30 3456
11 Puksi - - 30 3456

Jumlah 1378 16909 945 108864

3.2 Desain Jaringan ATM Multimedia

Dalam hal topologi jaringan yang akan dibangun,


hal yang perlu dipertimbangkan adalah jaringan yang
direncanakan merupakan sebuah jaringan yang hampir
Gambar 3. Virtual Local Area Network (VLAN) [4] semuanya baru. Fasilitas yang ada pada kampus
hanyalah sebatas pada jaringan LAN generasi pertama
VLAN dapat digunakan untuk mengelompokkan dan bukan merupakan LAN berkecepatan tinggi,
beberapa pengguna yang berhubungan, tanpa sehingga perlu dipikirkan peralatan mana yang masih
memperhatikan hubungan secara fisik. Pengguna ini dapat digunakan dan peralatan lain yang harus
dapat ditempatkan pada seluruh tempat di lingkungan disediakan bagi lingkungan ATM LAN.
kampus walaupun dengan lokasi yang terpisah. ATM LAN secara khusus dapat menggunakan
Pengguna ini dapat ditempatkan pada sebuah VLAN switch berkecepatan tinggi yang dapat langsung
yang sama apabila dalam departemen atau kelompok dihubungkan melalui saluran uplink ATM yang ada.
fungsional yang sama. Pada Unsyiah, untuk tahap dasar pengembangan
jaringan multimedia ini direncanakan jaringan ethernet
di setiap fakultas dan gedung-gedung yang terkait,
3. PERENCANAAN jaringan ini terhubung langsung dengan user akhir
dengan menggunakan kabel UTP Cat. 5, khususnya bagi
3.1 Estimasi Kebutuhan jaringan backbone yang menghubungkan 7 titik yang ada
pada lingkungan kampus Unsyiah. Titik primer sebagai
Kebutuhan akan jaringan multimedia kampus sangat pusat jaringan terdapat pada Gedung Rektorat,
dirasakan perlu untuk direalisasi, jaringan ini dapat sedangkan titik-titik sekunder terdapat pada gedung-
menyalurkan baik informasi yang berupa suara, data, gedung fakultas lainnya, perpustakaan dan Puksi.
maupun video. Pada dasarnya jaringan ini terdiri atas 3 komponen
Dalam perancangan jaringan multimedia ini perlu dasar yaitu:
diketahui estimasi kebutuhan akan bit rate data yang • Komponen switching fisik
dibutuhkan, sehingga dapat dibuat perencanaan yang • Infrastruktur software pendukung
baik. Diasumsikan jumlah civitas akademika Universitas • Aplikasi manajemen jaringan
Syiah Kuala adalah 18000 orang yang terdiri atas
mahasiswa dan dosen yang tersebar di 8 fakultas yaitu
seperti yang tertera pada Tabel 1. 3.2.1 Komponen Switching Fisik
Dari Tabel 1 di bawah dapat dilihat, bahwa dengan
rasio asumsi satu komputer dipakai untuk 25 orang Komponen pertama dari model jaringan ini yaitu
civitas akademik, maka untuk menyatukan semua ATM switch, LAN switch, dan router.

26 Jurnal Rekayasa Elektrika


Volume 4 No.1 Tahun 2005

a. ATM Switch 3.2.2 Infrastruktur Software Pendukung


ATM menyediakan bandwidth yang terukur yang
dapat melayani baik jaringan LAN maupun WAN, Software pendukung dari jaringan ini ada dua
ATM switch memiliki kemampuan: macam yaitu berupa sistem operasi internetworking, dan
• mendukung bermacam layanan ataupun Virtual Local Area Network (VLAN).
interface
• disertai langsung dengan software sistem a. Sistem Operasi Internetworking
operasi internetworking Sistem operasi internetworking merupakan tingkatan
• mekanisme manajemen trafik yang baik kedua dari model jaringan ini, fungsinya yaitu untuk
menyatukan bermacam jenis switching seperti: LAN
b. LAN Switch switch, ATM switch, dan router multiprotokol.
Sebuah LAN switch merupakan peralatan yang
terdiri atas beberapa port yang menghubungkan b. VLAN
setiap bagian LAN dengan sebuah port kecepatan VLAN terdapat pada setiap LAN Ethernet Switch
tinggi. Port kecepatan tinggi ini menghubungkan yang ada pada jaringan ini, layanan routing-nya
LAN switch dengan peralatan lain yang ada pada diatur oleh modul Route Switch yang ada pada LAN
jaringan. Untuk jaringan ethernet, LAN switch telah Switching System dan Router Intrasubnet pada
menyediakan bit rate maksimal 25 Mbps untuk jaringan.
setiap port, biasanya digunakan hanya satu host bagi Ada tiga cara untuk mengimplentasikan VLAN,
setiap port. yaitu:
Ada 2 jenis LAN switch yang digunakan pada
jaringan yang direncanakan yaitu: • Melalui port, setiap port dari switch hanya
dapat mendukung satu VLAN. Dengan VLAN
1. LAN Switching System, LAN switch yang berbasis port, jaringan Internet Protocol (IP),
mendukung kerja modul ATM switch dan Novell, dan Apple Talk harus berbagi pada
memiliki aplikasi manajemen jaringan secara definisi VLAN yang sama. VLAN jenis ini
lokal maupun remote. lebih dikenal dengan nama Segment-based
2. LAN Ethernet Switch, LAN switch yang VLAN
memiliki aplikasi workgroup dengan unjuk • Melalui protokol, VLAN yang berbasis pada
kerja tinggi, switch ini ditempatkan pada setiap alamat jaringan, dapat dibedakan diantara
gedung yang terhubung dalam jaringan yang protokol yang berbeda, mengikuti definisi
menjadi titik akhir jaringan yang langsung VLAN yang dibuat pada dasar per-protokol.
berinteraksi dengan pengguna. VLAN jenis ini lebih dikenal dengan nama
Virtual Subnet VLAN
c. Router • Melalui nilai yang ditetapkan pengguna, VLAN
Router digunakan untuk meningkatkan bandwidth jenis ini biasanya lebih fleksibel,
dan mengurangi kongesti pada media berbagi dan memperbolehkan VLAN didefinisikan
biasanya ditempatkan pada bagian backbone dari berdasarkan pada nilai dari setiap field dalam
jaringan kecepatan tinggi. Routing juga sebuah paket. Cara paling sederhana untuk
memperbolehkan interkoneksi yang terpisah antara mengelompokkan pengguna bagi VLAN jenis
teknologi LAN dan WAN, juga berfungsi sebagai ini yaitu dengan mengikuti pada alamat MAC
penyaring broadcast dan sebagai sistem mereka [8].
pengamanan logika. Ada 2 router yang digunakan
pada jaringan ini, keduanya ditempatkan pada layer 3.2.3 Aplikasi Manajemen Jaringan
distribusi dan berhubungan langsung dengan ATM
switch yang ada pada Pusat Jaringan, yaitu: Bagian terakhir dari model jaringan ini terdiri atas
1. Router Intra Subnet, yaitu router yang aplikasi manajemen jaringan. Manajemen jaringan
berhubungan dengan seluruh peralatan yang ada menjadi hal yang sangat dibutuhkan karena
pada jaringan, tugasnya menerjemahkan dan pengintegrasian peralatan switching di seluruh jaringan
menyatukan setiap protokol yang digunakan membutuhkan pengontrolan trafik data yang baik.
oleh setiap peralatan yang ada pada jaringan. Pengontrolan jaringan berbasis switch membutuhkan
2. Router Inter Subnet, yaitu router yang pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan LAN
menghubungkan jaringan multimedia Unsyiah berbasis router ataupun hub.
dengan jaringan luar, baik itu jaringan WAN, Aplikasi manajemen jaringan ini dibutuhkan untuk
PSTN dan lainnya. mengawasi, mengkonfigurasikan, merencanakan, dan

Jurnal Rekayasa Elektrika 27


Volume 4 No.1 Tahun 2005

menganalisis setiap layanan dan peralatan dari switch • IDI (2 byte), untuk format ini nilai field IDI
yang ada pada jaringan, dan sistem aplikasi ini terdapat menggunakan DCC, untuk Indonesia, DCC yang
pada setiap ATM switch yang menggunakan protokol sesuai dengan ISO 3166 adalah 360.
Simple Network Management Protocol (SNMP). • CDP (2 byte), nilai field ini terdiri dari CFI dan CDI,
untuk tahap perencanaan dapat digunakan nilai 1100.
3.2.4 Konfigurasi Perangkat • tt (1 byte), merupakan field yang menyatakan
pembagian jaringan secara umum baik itu dapat
Secara detil konfigurasi perangkat pada jaringan ditinjau dari segi topologi atau secara regional dari
ATM Unsyiah untuk sebuah link point-to-point sampai jaringan tersebut. Untuk Fakultas Teknik, kode
ke sisi jaringan pelanggan dapat dilihat pada Gambar 4. alamat regionalnya adalah 02.
Pada sentral jaringan, informasi keluaran dengan bit rate • bb cc (2 byte), merupakan field yang menyatakan
155 Mbps dari switch masuk ke cross-connect (XC) dan pembagian di dalam regional jaringan dari byte tt.
siap untuk ditransmisikan melalui link serat optik oleh Untuk Fakultas Teknik, regional jaringannya dibagi
Optical Line Terminal (OLT) yang terdapat pada sentral atas 4 cluster jaringan yaitu:
jaringan dan semua gedung yang di tempatkan titik-titik - Gedung MM kode alamat 0011
sekunder jaringan. Pada titik-titik sekunder ini informasi - Gedung A1 kode alamat 0012
keluaran dari OLT masuk ke XC dengan bit rate - Gedung A2 kode alamat 0013
keluaran yang mencapai 25 Mbps masuk ke switch untuk - Gedung A3 kode alamat 0014
dapat disalurkan ke LAN ethernet switch yang berfungsi • pp (1 byte), merupakan field yang disediakan bagi
sebagai SLT melalui media transmisi kabel UTP Cat. 5 pengembangan jaringan, nilai pertamanya dapat
dan keluarannya diterminasikan oleh Network diset 00.
Termination (NT) yang terdapat pada setiap workstation • dd ee ff gg (4 byte), merupakan field yang
untuk dapat disalurkan menuju ke user akhir. menyatakan pembagian yang lebih khusus lagi yang
terdapat di dalam cluster jaringan dari byte bb cc.
Pembagian ini dapat berupa jurusan, ruang, atau
O O
L L
N
T
pembagian yang lainnya.
LAN Switching Switch T T XC Switch
LAN Ethernet • ESI MAC Address (6 byte), field ini memberikan
XC Switch
System tempat bagi alamat MAC yang disediakan oleh
ATM Switch ATM Switch perangkat dari jaringan baik itu router, ATM switch,
Gambar 4. Konfigurasi perangkat sampai jaringan client atau perangkat lainnya yang ada pada jaringan.
• SEL (1 byte), field yang digunakan bagi
multiplexing lokal di dalam entitas akhir, nilai ini
3.3 Skema Pengalamatan ATM
tidak penting bagi routing jaringan. Nilai field ini
diset pada 00.
Skema pengalamatan ATM yang akan digunakan
pada jaringan backbone multimedia Unsyiah yaitu
Sehingga untuk Fakultas Teknik digunakan alamat
format DCC ATM 20 byte, dengan mengasumsikan
ATM sebagai berikut:
bahwa:
- ATM switch pada Fakultas Teknik dengan alamat
ATM:
- Data Country Code Indonesia = 360F 39.360F.1100.02.0000.00.0000.0000.xxxx xxxx xxxx.00
- Country Format Identifier =1 - LAN ethernet switch pada Magister Manajemen
Country Domain Identifier = 100 dengan alamat ATM:
sehingga, Country Domain Part = 1100 (pekerjaan 39.360F.1100.02.0011.00.0000.0000. xxxx xxxx xxxx.00
perencanaan) - LAN ethernet switch untuk:
Gedung A1:
- ESI MAC Address = xxxx xxxx xxxx 39.062F.1100.02.0012.00. 0000.0000. xxxx xxxx xxxx.00
Gedung A2:
- NSAP SEL = 00 39.062F.1100.02.0013.00. 0000.0000. xxxx xxxx xxxx.00
- LAN ethernet switch pada Gedung A3 dengan
Untuk regional Fakultas Teknik, dapat diisi sebagai alamat ATM:
39.062F.1100.02.0014.00. 0000.0000. xxxx xxxx xxxx.00
berikut:
• AFI (1 byte), nilai field AFI dapat diisi dengan 39 3.4 Penerapan IP Over ATM
sesuai dengan format yang dipakai yaitu format
DCC ATM.
Perencanaan ini digunakan model IP over ATM,
maka setiap paket yang dikirimkan memiliki
karakteristik sebagai berikut:

28 Jurnal Rekayasa Elektrika


Volume 4 No.1 Tahun 2005

‰ Menggunakan packet encapsulation dengan metode kemudian paket akan secepatnya mengalir pada
LLC/SNAP encapsulation. hubungan tersebut. User #1 mungkin berisi alamat ATM
‰ Memiliki ukuran maximum transmit unit (MTU) dari user #2 pada ARP cache-nya dan jika demikian,
yang sama yaitu sebesar 9180 byte untuk semua VC dapat langsung mendirikan hubungan SVC dengan user
pada subnet, sehingga dengan packet encapsulation #2. Bagaimanapun, jika hubungan belum ada dan user
menggunakan metode LLC/SNAP yang memiliki #1 tidak mengetahui alamat ATM dari user #2, maka
header 8 byte sehingga ukuran frame AAL 5 yang proses ATMARP yang akan memintanya.
biasa digunakan yaitu 9188 byte. User #1 mengirim ATMARP request ke server
‰ Alamat IP dipisahkan untuk alamat ATM dengan ATMARP yang berisikan alamat IP sumber, alamat IP
menggunakan layanan ATMARP yang ada pada LIS. tujuan, dan alamat ATM sumber. Jika server ATMARP
‰ Sebuah LIS tunggal dapat mendukung beberapa host telah berisi masukan alamat IP/ATM user #2, maka
dan router dengan jaringan IP dan subnet mask yang server ATMARP akan mengembalikan informasi itu
sama. dalam sebuah pesan ATMARP reply. User #1 kemudian
mendapatkan alamat ATM user #2 dan dapat mendirikan
3.4.1 Registrasi hubungan SVC, jika itu tidak terjadi, maka server
ATMARP akan mengembalikan pesan ATMARP NAK
Seperti yang terlihat pada Gambar 5, User IP pada sebagai respon negatif bagi pesan yang dikirim
LAN ethernet switch MM (user #1) akan melakukan sebelumnya.
registrasi sebagai tahap penginisialisasi, sehingga Server ATMARP
user #1 harus mendaftarkan alamat IP dan ATM mereka IP Address =10.10.10.2
ATM address = 39.360F.1100.02.0000.00.xxxx.XXXX.02608c011111.00
dengan server ATMARP. Hal ini ditunjukkan oleh user
IP yang membangun inisial SVC dengan server
ATMARP. Kemudian server ATMARP mengirimkan
InATMARP request yang meminta alamat IP dari user.
User mengembalikan InATMARP yang berisikan alamat
IP dan ATM miliknya. Server ATMARP memeriksa
alamat tersebut pada tabel routing yang ada untuk
menghindari duplikasi, melakukan time-stamp terhadap
masukan alamat dan menambahkan ke tabel yang ada. User IP #1 User IP #2
Tentunya pada saat penginisialisasi user #2 juga IP Address =10.10.11.xx
ATM address = 39.360F.1100.02.0011.00.xxxx.XXXX.02608c011122.00
IP Address =10.10.13.xx
ATM address = 39.360F.1100.02.0013.00.xxxx.XXXX.02608c011144.00
mendaftarkan alamat IP dan ATM miliknya ke server ATMARP_Req(IP addr of user #2, ATM addr ????)
ATMARP.
ATMARP_Reply(ATM addr =39.360F.1100.02.0013.00.xxxx.XXXX.02608c011144.00
Server ATMARP
Setup VC and Send Data
IP Address =10.10.10.2
ATM address = 39.360F.1100.02.0000.00.xxxx.XXXX.02608c011111.00

Gambar 6. ATMARP address resolution RFC 1577

4. KESIMPULAN

Infrastruktur yang baik sangat dibutuhkan agar dapat


User IP #1 User IP #2
IP Address =10.10.11.xx IP Address =10.10.13.xx memperoleh informasi yang tersedia melalui internet.
ATM address = 39.360F.1100.02.0011.00.xxxx.XXXX.02608c011122.00 ATM address = 39.360F.1100.02.0013.00.xxxx.XXXX.02608c011144.00
Untuk membangun prasarana jaringan akses informasi
Setup VC
ini, penggunaan teknologi ATM merupakan suatu
InATMARP_Req(IP addr of User #1????)
alternatif dimana teknologi ini mampu menyediakan
InATMARP_Reply(10.10.11.xx)
layanan multimedia dengan bit rate 155 Mbps.
Gambar 5. Registrasi alamat RFC 1577 Dari analisis perencanaan dengan asumsi 1
komputer digunakan untuk 25 orang civitas akademik,
3.4.2 Address Resolution maka untuk menyatukan semua komputer ini ke dalam
satu jaringan yang besar dibutuhkan bit rate sekitar
Seperti yang terlihat pada Gambar 6, User IP pada 108,864 Mbps.
LAN ethernet switch MM (user #1) akan melakukan
komunikasi dengan user IP pada LAN ethernet switch Untuk membangun sistem ini digunakan teknologi
Gedung A2 (user #2) dan hubungan telah berlangsung, ATM LAN yang terdiri atas 3 komponen utama yang
tersebar pada keseluruhan jaringan yang akan

Jurnal Rekayasa Elektrika 29


Volume 4 No.1 Tahun 2005

direncanakan yaitu; komponen switching fisik,


infrastruktur software pendukung, dan aplikasi dan
peralatan manajemen jaringan.
Dalam perencanaan jaringan ini digunakan model
protocol IP over ATM disertai dengan teknik
pengalamatan berdasarkan format DCC ATM 20 byte,
yang merupakan salah satu format pengalamatan ATM
bagi jaringan private yang direkomendasikan oleh ATM
Forum.

5. REFERENSI

[1] H Schneider. 1993. Virtual Connectivity on


High-Speed Routes. International Telcom Report.
Vol. 16. Edisi 2. Siemens AG
[2] Ken-ichi Sato. 1996. Advances In Transport
Network Technologies (Photonic Network, ATM,
and SDH). Boston London: Artech House.
[3] Anthony Alles. 1995. ATM Internetworking.
Diambil dari situs: http://www.cisco.com pada
tanggal 19 Juni 2002.
[4] Cisco System Inc. 1998. Designing Switched
LAN Internetworks. Diambil dari situs:
http://www.cisco.com pada tanggal 10 Januari
2002.
[5] Anonymous. 1996. Daftar Nama dan Nomor
Induk Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
1995/1996. Banda Aceh: Unsyiah.
[6] Anonymous. 1997. Daftar Nama dan Nomor
Induk Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
1996/1997. Banda Aceh: Unsyiah.
[7] Anonymous. 1998. Daftar Nama dan Nomor
Induk Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
1997/1998. Banda Aceh: Unsyiah.
[8] Anonymous. 1999. Daftar Nama dan Nomor
Induk Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
1998/1999. Banda Aceh: Unsyiah.
[9] Anonymous. 2000. Daftar Nama dan Nomor
Induk Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
1999/2000. Banda Aceh: Unsyiah.
[10] William Stalling. 1998. High Speed Network:
TCP/IP and ATM Design Principles. Upper
Saddle River NJ: Prentice Hall.

30 Jurnal Rekayasa Elektrika

Anda mungkin juga menyukai