Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS GROUP

SISTEM PONDOK

Disusun oleh :

Arif Permana (H24096004)

Aryansyah Prtama (H24097012)

Adhitya Utama (H24097005)

Rangga Oki (H24097098)

Yulia Citrawati (H24097130)

Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Manajemen

Institut Pertanian Bogor

2011
ANALISIS GRUP

Sistem Pondok

Himpitan ekonomi melanda sebagian besar penduduk pedesaan. Mereka


berada dalam ketidakcukupan baik lahan untuk bertani maupum pendidikan untuk
memperoleh pekerjaan. Keadaan ini membuat mereka pindah ke kota untuk
kehidupan lebih layak. Di kota mereka mendapat julukan “migran sirkuler”.
Keadaan serba tidak cukup menyuruh mereka berusaha mandiri dengan modal
minim dan peralatan yang tidak begitu canggih. Migran sirkuler bekerja di bidang
“sisa usaha” karena para pemilik modal umumnya tidak tertarik untuk
menanamkan modal di usaha para imigran sirkuler.

Modal mereka membangun usaha adalah pengalaman sebagai karyawan


dan mengetahui seluk-beluk proses produksi. Keterbatasan yang ada tersebut,
mereka imbangi dengan melaksanakan asas gotong royong dan kekeluargaan
sehingga bukan hanya keuntungan yamg mereka peroleh namun rasa
persaudaraan merupakan sendi utama dalam kemajuan usaha. Mereka banyak
menghimpun tenaga kerja dari daerah asal mereka. Terdapat dua tipe pekerja ,
yaitu pekerja yang memiliki jiwa wiraswasta dan pekerja yang masih dependen
namun mau bekerja keras.

Jenis usaha mereka antara lain:jual beli barang kelontong, jajanan pasar,
dan hasil kerajinan. Selain itu ada pula yang menjual jasa sebagai tukang becak.
Jenis usaha mereka bersifat padat karya dan terkadang ada keterkaitan antara
pemilik pondok dengan pekerja. Usaha mereka terhimpun dalam suatu sistem
pondok

Dipandang dari besarnya sumbangan tenaga kerja migrant sirkuler, sistem


pomdok terbagi atas beberapa macam, yaitu sistem pondok gotong royong, sistem
pomdok rumah tangga, sistem pondok usaha perseorangan, sistem pondok sewa,
dan sistem pondok campuran. Sedangkan menurut jenis kegiatannya terbagi
menjadi tiga macam, yaitu: pondok boro buruh, pondok boro penjual, dan pondok
boro produksi.
Identifikasi Grup dan Proses Pembentukan Grup
Grup adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana
diantara mereka terjadi komunikasi dua arah atau interaksi (timbal balik) satu
sama lain.
1. Sistem Pondok Dimana Setiap Anggota Mempunyai Kedudukan yang Sama
a. Identifikasi:
• Setiap anggota Mempunyai kedudukan sama, hubungan dalam
kelompok kuat
• Terdapat rasa saling percaya di antara sesame anggota
b. Proses Pembentukan Grup
• Dibentuk atas dasar kegotongroyongan para anggota
• Dimulai oleh beberapa penduduk desa (8-12 orang), sepakat untuk
bekerjasama dalam jual beli hasil kerajinan keramik
2. Sistem Pondok Dimana Kedudukan Pemilik Pondok (Pengusaha Pondok)
Berkedudukan Lebih Mirip dengan Kedudukan “Kepala Rumah Tangga” dari
pada Majikan dan Kedudukan Para Penghuni Pondok Boro Mirip dengan
Kedudukan “Anggota Rumah Tangga” dari pada Karyawan
a. Identifikasi:
• menyerupai kedudukan kepala rumah tangga dan anggota rumah
tangga (system pondok rumah tangga).
• Belum ada pembagian tugas membuat barang dengan tugas
menjual hasil
• Menggunakan tenaga migrant sirkular yang berasal dari desa
yang jauh, belum digunakannya teknologi dalam proses produksi
b. Proses pembentukan
• Jumlah anggota sedikit
• Dibentuk karena adanya azas kekeluargaan
3. Sistem Pondok Dimana Telah Dikenal Deferensiasi Tenaga yang Bertugas
dalam Proses Produksi (karyawan) dengan Tenaga yang Bertugas dalam
Pemasaran hasil produksi (penjual).
a. Identifikasi
• Majikan mengelola proses produksi dan pemasaran hasil
produknya. Memberikan imbalan berupa upah yang jumlahnya
telah ditetapkan, bantuan penginapan, jaminan hidup (pangan),
sedikit bantuan bila karyawan menderita sakit.
• Karyawan bekerja untuk proses produksi
• Para penjual bekerja memasarkan hasil produksi pondok boro
• System pondok dapat bekerja secara efektif
• Hubungan majikan dengan karyawan lebih erat daripada
hubungan majikan dengan tenaga penjual
• Tidak terikat berbagai kewajiban pada para penjual
• Telah digunakan teknologi atau peralatan yang cukup produktif
b. Proses Pembentukan
• Adanya azas kekeluargaan
• Adanya saling membutuhkan
• Terdiri dari sejumlah karyawan dan penjual
4. Sistem Pondok dimana Pemilik Pondok tidak Melibatkan Diri dalam Kegiatan
Produksi ataupun Pemasaran Barang
a. Identifikasi
• Pemilik pondok tidak melibatkan diri dalam kegiatan produki
ataupun pemasaran barang
• Migran sirkular berperan sebagai penyewa dan sebagai produsen
kecil yang mandiri sekaligus penjual hasil produksinya sendiri.
• hubungan antara pemilik pondok boro dengan para migrant
sirkuler agak renggang karena hubungan sewa menyewa
(system pondok sewa).
• System ini dilaksanakan dalam pondok boro produksi tahu
migrant sirkuler dari ciamis (jabar) di Cimanggu (Bogor, Jawa
Barat).
b. Proses pembentukan
• Dibentuk karena adanya kegiatan sewa menyewa
Dasar Pembentukan Grup
Dasar yang melandasi pembentukan grup pondok boro adalah:
• Dasar keturunan satu nenek moyang.
• Dasar tempat tinggal berdekatan(berasal dari daerah yang sama).
• Dasar kepentingan bersama(ingin memperoleh kehidupan layak dengan
bekerja di kota). Karena para migran sirkuler ini berasal dari keadaan
ketidakcukupan, maka mereka mendirikan usaha mandiri untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka.
Grup imigran sirkuler memenuhi persyaratan sebagai berikut:
• Ada kesadaran dari setiap anggota sebagai bagian dari grup
• Ada hubungan timbale balik antara anggota satu dengan anggota
lain(berlakunya azas resiprositas).
• Ada faktor yang dimiliki bersama yaitu senasib, satu tujuan, dan satu
kepentingan.
• Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
• Bersistem dan berproses(adanya system pondok).
Derajat Kohesivitas Grup
Faktor Derajat Koheivitas
yang
mempenga
Tinggi Rendah
ruhi kohesi
Grup
Karakteriti Homogen Heterogen
k sosial Kelompok 1, setiap anggota Kelompok 3, deferensiasi tenaga
anggota mempunyai kedudukan yang yang bekerja dalam proses
grup sama, produksi dengan tenaga
Kelompok 2, belum ada pemasaran.
pembagian tugas Kelompok 4, pemilik pondok
menyewakan tempat, dan migrant
sirkular ebagai penyewa.
Ukuran Besar Kecil
Grup Kelompok 3, mempunyai Kelompok 1, anggota kelompok
sejumlah karyawan dan penjual berjumlah 8-12 orang
(puluhan) Kelompok 2, Jumlah anggota
sedikit karena tergolong jenis
usaha rumah tangga
Kelompok 4, migrant sirkuler
merupakan produsen kecil,
menjual hasil produknya dnegan
tenaganya sendiri.
Mobilitas Tinggi Rendah
fisik Kelompok 1, berjualan di kota Kelompok 3, para migran cukup
anggota Bogor rata-rata 30-40 hari dalam 1 lama baru pulang ke desa.
grup siklus sirkulasi Kelompok 2, migrant sirkuler
Kelompok 4, pondok boro biasanya lama berada di kota
produksi tahu migrant sirkuler dari dalam satu kali sirkulasi (misal
Ciamis (Jabar) di Cimanggu (Bogor, setelah 6 bulan berada di kota
Jawa Barat) baru pulang ke desa)

Efektifitas Tinggi Rendah


komunikasi Kelompok 1, rasa saling percaya, Kelompok 4, hubungan sewa
azas kegotongroyongan dan menyewa antara pemilik pondok
kekeluargaan. Boro dengan para migrant
Kelompok 2, hubungan yang sehingga hubungannya renggang.
dilandasi azas kekeluargaan
Kelompok 3, hubungan majikan
dengan karyawan erat. para
penjual berusaha menjalin
hubungan baik dengan majikan.

Anda mungkin juga menyukai