Anda di halaman 1dari 5

Manfaat Pola Makan 

Nabati
 
 
Oleh Grup Berita Formosa (Asal dalam bahasa China dan
Inggris)
Banyak orang ingin beralih ke pola makan vegetarian; akan tetapi

beberapa dari mereka khawatir tentang kekurangan protein dan

gizi. Sekarang, mereka bisa betul-betul lega! Penelitian ilmiah

telah membuktikan bahwa protein nabati merupakan protein yang

berkwalitas tinggi dan “Mengkonsumsi beraneka ragam makanan nabati adalah salah satu hal terbaik yang dapat

Anda lakukan untuk kesehatan Anda…,” kata Melanie Polk, penasehat pendidikan nutrisi di American Institute for

Cancer Research (Institut Penelitian Penyakit Kanker Amerika.)

Protein yang berkualitas tinggi sangat mudah ditemukan pada kacang polong, berbagai kacang-kacangan, dan

sayur-sayuran yang memberikan bermacam-macam manfaat bagi tubuh. Berikut ini adalah ulasan singkat dari

beberapa makanan yang umum:

Kacang Adzuki (kacang merah kecil): Kaya akan protein, vitamin B, mineral dan serat. Kacang Adzuki membantu

mempertinggi fungsi kerja ginjal, kandung kemih dan organ reproduksi. Selain itu, juga mempunyai efek menambah

darah, diuresis, anti-dropsy dan meningkatkan fungsi kerja jantung.

Kacang kedele: Berbagai penelitian telah menegaskan bahwa konsumsi produk soya dapat menurunkan low-density

lipoprotein (LDL) yang dikenal sebagai kolesterol jahat, dan membantu menguatkan jantung. Dr. James Anderson

dari Pusat Pengobatan Virgina menyatakan, “Semua penelitian ini secara konsisten telah menemukan rata-rata 3

sampai 6% penurunan kolesterol darah dengan mengkonsumsi 25 gram protein soya setiap harinya. Makanan soya

adalah salah satu dari sedikit makanan yang menurunkan kadar kolesterol,” Wanita yang mengkonsumsi lebih dari

13 gram kedele setiap harinya mempunyai resiko keretakan/patah tulang 35% lebih rendah daripada mereka yang
mengkonsumsi kurang dari 5 gram per hari. Kacang kedele juga merupakan obat alamiah bagi wanita menopause,

mereka bukan saja memberikan efek estrogen, tetapi juga mengurangi resiko kanker.

Direkomendasikan untuk memasak kombinasi dari berbagai kacang-kacangan yang dapat diperoleh, beras coklat

dan beberapa biji-bijian lainnya, dan mengkonsumsi semangkok campuran biji-bijian dan kacang setiap hari dengan

sejumlah sayur-sayuran dan buah-buahan yang memadai. Dengan cara ini, Anda akan mempunyai nutrisi yang

cukup dan bisa mengucapkan selamat tinggal kepada banyak penyakit


Makanan Lokal Pun Bergizi Tinggi
Jumat, 20 Februari 2009 | 15:35 WIB

GETTY IMAGES/PAUL TAYLOR


Umbi ungu
BANJARMASIN, JUMAT — Kalangan medis di Banjarmasin, Kalsel, menilai makanan
lokal nonterigu memiliki nilai gizi tinggi, dan karena itu pemasyarakatannya perlu
digalakkan.
      
Pernyataan tersebut dilontarkan dr Abimayu, Direktur Rumah Sakit Umum  Ulin
Banjarmasin, di Banjarmasin, Kamis, menanggapi rencana Pemerintah Provinsi Kalsel
untuk menyosialisasikan penggunaan bahan makanan nonterigu, dalam upaya
mengurangi ketergantungan warga terhadap bahan makanan impor.

Makanan yang akan disosialisasikan itu adalah makanan berbahan baku umbi-umbian,
khususnya ubi jalar. Menurut Abimayu, umbi-umbian yang akan dikembangkan menjadi
pangan masyarakat memiliki nilai gizi yang tinggi karena mengandung probiotik yang
mampu meningkatkan kekebalan tubuh pemakannya.

Probiotik berdasarkan hasil penelitian dunia medis ternyata mampu menyembuhkan


penyakit diare, tetapi mengonsumsi jenis umbi-umbian ini harus terukur lantaran kurang
baik bagi penderita diabetes (penyakit gula).
     
Berdasarkan hasil penelitian, ubi jalar juga mengandung glukosa, walau tidak setinggi
beras, tetapi, kalau dikonsumsi berlebihan, juga bisa membahayakan. Demikian
dikatakannya.
     
Namun, ia juga mengatakan, penggunaan bahan umbi-umbian pengganti terigu sangat
tepat, selain murah juga mudah diperoleh, apalagi bisa dikembangkan dalam skala
besar di Kalsel. Setidaknya, pemakaian bahan makanan yang terbuat dari umbi-umbian
akan menghindari penderita kurang gizi di dalam masyarakat.
Makanan Olahan Buah Salak, Lezat dan Legit
SLEMAN: Siapa tak kenal salak. Buah asam manis
dengan kulit berduri ini dapat dinikmati langsung
atau dalam berbagai bentuk yang berupa makanan
olahan. 

Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) Kerto Mandiri,


misalnya, mengubah salak menjadi berbagai macam
produk olahan dari salak. Kerto Mandiri ada di
Kecamatan Turi Kabupaten Sleman ini 

Mardi Hadi (51 tahun), salah satu anggota Kerto


Mandiri yang juga staf bagian Promosi
mengungkapkan saat ini banyak produk olahan yang
dihasilkan dari buah salak. "Hasil produk olahan dari salak ini dapat menjadi alternatif cara untuk
menikmati salak," ungkapnya.

Kerto Mandiri yang terdiri dari beberapa Kelompok tani ini memproduksi produk olahan salak menjadi
produk yang memang sangat lain dari buah salak sendiri. Produk-produk tersebut antara lain keripik
salak, wajik salak, dodol salak, gethuk salak dan jenang salak. 

Untuk rasa produk olahan dari salak konsumen tidak akan kecewa. Artinya, rasa salak yang khas tetap
tersebut terjaga dan dijamin walaupun sudah menjadi produk yang berbeda. 

saat ini produk olahan dari buah salak tersebut sudah dipasarkan di jogjakarta dan Jawa Tengah.
"Untuk meningkatkan nilai penjualan UMKM ini sering mengikuti berbagai macam kegiatan pameran,"
ungkap Mardi Hadi yang enggan menyebutkan omset penjualanya.

Untuk proses pembuatan dan bahan baku sebenarnya tak sulit. Untuk dodol salak misalnya. Bahan
untuk membuat dodol salak ini adalah buah salak, gula, garam, tepung ketan dan mentega. Bahan-
bahan tersebut seperti salak dihaluskan dan kemudian dicampur dengan bumbu atau bahan lain dan
dipanaskan sambil diaduk terus-menerus.

salak merupakan buah yang cukup mengandung nilai gizi. Kandungan salak ini tidak kalah dengan buah
lainya. Buah salak mengandung Vitamin C 31, 92%; karbohidrat 21,35%; Protein 0,97%; Lemak 0,17% dan
kadar air adalah sebesar 76,67%.
Labu Kuning Kaya Antioksidan
LABU kuning atau waluh merupakan bahan pangan yang
kaya vitamin A dan C, mineral, serta karbohidrat.
Daging buahnya pun mengandung antioksidan sebagai
penangkal berbagai Jenis kanker. Buah labu dapat
digunakan untuk berbagai jenis makanan dan cita
rasanya enak. Daunnya berfungsi sebagai sayur dan
bljlnya bermanfaat untuk dijadikan kuwacl. Alr buahnya
berguna sebagai penawar racun binatang berblsa,
sementara bljlnya menjadi obat cacing pita.

Tanaman labu tumbuh merambat dengan daun yang


besar dan berbulu. Pucuk daun dan daun muda dapat
digunakan sebagai bahan sayuran yang lezat, bisa dimakan sebagai sayuran bersantan, oseng-oseng,
atau gado-gado. Selain daun,bagian dari tanaman Ini yang memiliki nilai ekonomi dan zat gizi
terpenting adalah buahnya.

Tingkat konsumsi labu kuning mencapai puncak pada bulan Puasa. Sebab, komoditas Ini sangat cocok
untuk diolah menjadi kolak, yang umumnya menjadi menu utama pada bulan tersebut. , Buah labu
dapat digunakan sebagai sayur, sup, atau desert. Masyarakat umumnya memanfaatkan labu yang
masih muda sebagai sayuran (lodeh, asem-asem, brongkos). Olahan tradisional yang paling dikenal
dari labu kuning ialah kolak.

Buah yang sudah tua digunakan sebagai campuran dalam membuat bubur Manado dan sayur bayam
ala Sulawesi Selatan. Labu kuning setelah dlkukus dapat dibuat aneka makanan tradisional, seperti
dawet, lepet, Jenang, dodol, dan lain-lain. Sesuai namanya, labu kuning mempunyai warna kuning
atau Jingga akibat kandungan karotenoldnya yang sangat tinggi. Itulah sebabnya alr perasan labu
kuning sering digunakan sebagai pewarna alami dalam pengolahan berbagai makanan tradisional.

Tepung labu Juga sering dlcampurkan ke dalam berbagai produk olahan untuk mendapatkan warna
kuning. Karotenolddalam buah labu sebagian besar berbentuk betakaroten. Air perasan buah
dipercaya dapat mengobati luka akibat racun binatang. Sekitar 500-800 biji segar tanpa kulit bisa
digunakan sebagai obat pembasmi cacing pita pada orang dewasa. Kadang-kadang diberikan sebagai
obat emulsi (diminum beserta obat pencahar), setelah dicampur dengan air. Pengobatan demikian
amat berkhasiat dan aman tanpa efek sampingnya.

Labu kuning Juga dapat digunakan untuk penyembuhan radang, pengobatan ginjal, demam, dan
diare. Berdasarkan pemanfaatan labu kuning secara empiris dan turun-temurun untuk berbagai
pengobatan, diduga komoditas ini mempunyai berbagai komponen bloaktlf yang perlu dibuktikan
secara Ilmiah, (dam/berbagai sumber)
Nama : Anisah Rianti
Kelas : X-PJ 2

Anda mungkin juga menyukai