Anda di halaman 1dari 19

ANGGARAN RUMAH TANGGA

‘MAHASISWA PENCINTA ALAM’


ARANYACALA TRISAKTI
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar ‘MPA’
ARANYACALA TRISAKTI yang berlaku dan oleh karena itu tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar

BAB II
UPAYA DAN KEGIATAN

Pasal 2
UPAYA
‘MPA’ ARANYACALA TRISAKTI mencapai tujuan dengan upaya :
1. Mengadakan kerjasama dengan civitas academica Trisakti dan
lembaga-lembaga kemahasiswaan lainnya dilingkungan Trisakti, dalam
upaya untuk menyalurkan, mendidik dan membina para
mahasiswa/civitas academica Trisakti sesuai dengan disiplin ilmunya
masing-masing, agar :
a. Mempunyai rasa percaya pada diri sendiri, rasa rendah hati, rasa
berkewajiban, rasa kekeluargaan, rasa disiplin sehingga mampu
menjawab tantangan-tantangan yang ada dikemudian hari.
b. Mempunyai rasa ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
taat untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing-
masing.
c. Lebih mengenal dari dekat akan sudut-sudut tanah air, kekayaan
alam serta tata cara hidup bangsa/budaya Indonesia, sehingga
dapat mempertebal rasa cinta akan bangsa dan tanah air.
d. Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan akan konservasi
lingkungan/alam.
2. Mengadakan kerjasama dengan Lembaga/Badan Pemerintah/Non
Pemerintah serta organisasi sejenis yang selaras dengan maksud dan
tujuan ‘MPA’ ARANYACALA TRISAKTI.

Pasal 3
KEGIATAN
Dalam upaya mencapai tujuan, ‘MPA’ ARANYACALA TRISAKTI akan
mengadakan kegiatan-kegiatan :
a. Mendukung dan menunjang kegiatan – kegiatan Perguruan Tinggi,
Lembaga – lembaga, Badan – badan dan Unit – unit dalam lingkungan
Trisakti yang selaras dan berkaitan dengan Tujuan Organisasi.

1
b. Menyusun dan melaksanakan program kerja / kegiatan yang dibuat
dalam kurun waktu tertentu.
c. Melakukan penerimaan anggota baru yang harus dilakukan secara
berkesinambungan untuk menjamin kelangsungan organisasi.
d. Melakukan pengkaderan dan pengembangan anggota yang harus
dilakukan secara berkesinambungan untuk menjamin peningkatan
kualitas kepemimpinan anggota dan organisasi.
e. Menyalurkan disiplin ilmu, keahlian, minat dan bakat anggotanya
secara peorangan dan kelompok dalam bentuk kegiatan nyata.
f. Mendukung, menunjang dan berpartisipasi secara aktif terhadap
kegiatan – kegiatan Badan atau Lembaga – lembaga Pemerintahan dan
Non Pemerintahan yang selaras dan tidak bertentangan dengan
Anggaran Rumah Tangga Organisasi.
g. Mendukung, menunjang dan berpartisipasi secara aktif terhadap
kegiatan – kegiatan Organisasi sejenis, dalam lingkup Perguruan Tinggi
dan dalam lingkup Masyarakat lebih luas yang selaras dan tidak
bertentangan dengan Anggaran RumahTangga Organisasi.
h. Mendukung, menunjang dan berpartisipasi secara aktif terhadap
kegiatan – kegiatan yang berorientasi pada konservasi lingkungan.
i. Dalam rangka pelaksanaan butir – butir kegiatan dimaksud diatas,
Organisasi dapat melakukan kegiatan – kegiatan yang berbentuk
penghimpunan, penggalangan, pengumpulan dan pencaharian
dukungan dan dana, selama tidak bertentangan dengan Anggaran
Rumah Tangga Organisasi.

BAB III
LAMBANG DAN MARS

Pasal 4
LAMBANG
1. Lambang ‘MPA’ ARANYACALA TRISAKTI berupa gambar mata angin dan
ditengahnya terdapat lambang Trisakti, bertanda huruf U dengan
kemiringan 29 ‘ kearah timur dari lambang Trisakti.
2. Tanda – Tanda keorganisasian :
a. Bendera.
b. Tornique/Kacu.
c. Kartu Anggota.
d. Seragam.
e. Badge.
f. Emblem.
g. Topi.
Penjelasan tanda-tanda keorganisasian diatur dalam lampiran
penjelasan Anggaran Rumah Tangga.

2
Pasal 5
MARS

1. ‘MPA’ ARANYACALA TRISAKTI memiliki ‘MARS ARANYACALA’ yang


diciptakan oleh Ir. Utuy Riwayat Sulaiman.
2. Lirik ‘MARS ARANYACALA’ terlampir dalam lampiran penjelasan
Anggaran Rumah Tangga.

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 6
SYARAT ANGGOTA BIASA
1. Berstatus sebagai mahasiswa/i Trisakti.
2. Telah mengikuti :
a. Lulus Pendidikan Dasar yang diadakan Badan Pengurus. atau,
b. Minimal 5 (lima) kali kegiatan organisasi yang disetujui Badan
Pengurus melalui Program Simpatisan
3. Tidak terikat sebagai anggota pada organisasi sejenis.
4. Mengikuti acara pelantikan yang diadakan Badan Pengurus
5. Telah diputuskan dan ditetapkan oleh Badan Pengurus sebagai Anggota
Biasa.

Pasal 7
SYARAT ANGGOTA LUAR BIASA
1. Tidak lagi berstatus sebagai mahasiswa/i Trisakti.
2. Pernah menjadi Anggota Biasa dan keanggotaannya masih sah.
3. Diputuskan dan ditetapkan oleh Badan Pengurus.

Pasal 8
SYARAT ANGGOTA KEHORMATAN
1. Tidak berstatus Anggota Biasa atau Anggota Luar Biasa.
2. Orang – orang yang telah berjasa bagi organisasi.
3. Diputuskan dan ditetapkan oleh Rapat Badan Pengurus Diperluas.

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 9
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA BIASA
Hak.
a. Mempunyai hak bicara dan hak suara.

3
b. Mempunyai hak dipilih dan memilih.
c. Berhak mengikuti semua kegiatan yang diadakan oleh Badan Pengurus.
d. Berhak memiliki dan memakai tanda-tanda keorganisasian.
e. Berhak memakai fasilitas organisasi dengan sepengetahuan dan seijin
Badan Pengurus.
Kewajiban.
a. Wajib mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Keputusan-keputusan Badan Pengurus dan peraturan-peraturan yang
berlaku di organisasi.
b. Menjunjung tinggi nama baik organisasi.
c. Menjunjung tinggi Kode Etik Pencinta Alam se Indonesia.
d. Menjunjung tinggi nama Almamater.
e. Wajib mengikuti salah satu kegiatan program kerja dan atau program
yang disetujui Badan Pengurus minimal 1 (satu) kali dalam satu
periode kepengurusan.
f. Wajib membayar iuran wajib bulanan dan herregistrasi / pendaftaran
ulang tahunan yang ditentukan oleh Badan Pengurus.

Pasal 10
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA LUAR BIASA
Hak.
a. Mempunyai hak bicara.
b. Berhak mengikuti semua kegiatan yang diadakan oleh Badan Pengurus.
c. Berhak memiliki dan memakai tanda-tanda keorganiasasian.
d. Berhak memakai fasilitas organisasi dengan sepengetahuan dan seijin
Badan Pengurus.
Kewajiban.
a. Wajib mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
peraturan-peraturan yang berlaku di organisasi.
b. Menjunjung tinggi nama baik organisasi
c. Menjunjung tinggi Kode Etik Pencinta Alam se Indonesia.
d. Menjunjung tinggi nama Almamater.
e. Membayar herregistrasi / pendaftaran ulang tahunan yang ditentukan
oleh Badan Pengurus.

Pasal 11
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA KEHORMATAN
Hak.
a. Berhak mengikuti semua kegiatan yang diadakan oleh Badan Pengurus.
b. Mempunyai hak bicara.
c. Berhak memakai dan memiliki tanda-tanda keorganisasian dengan
sepengetahuan dan seijin Badan Pengurus.
Kewajiban.
a. Wajib mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
peraturan-peraturan yang berlaku di organisasi.
b. Menjunjung tinggi nama baik organisasi.
c. Menjunjung tinggi Kode Etik Pencinta Alam se Indonesia.

4
BAB VI
PEMBINA

Pasal 12
1. Pembina Organisasi terdiri dari Mantan Ketua Umum, Anggota Luar
Biasa, Anggota Kehormatan, atau orang – orang yang diputuskan dan
ditetapkan dalam Rapat Umum Anggota.
2. Status Pembina dapat dicabut melalui Rapat Umum Anggota.
3. Seseorang Pembina dapat menghadiri Rapat Badan Pengurus diperluas
dengan atau tanpa diminta.

BAB VII
PENDANAAN DAN INVENTARIS

Pasal 13
PENDANAAN
1. Dana organisasi sepenuhnya dipergunakan untuk mendukung kegiatan
– kegiatan organisasi dalam mencapai Dasar dan Tujuan Organisasi.
2. Sumber – sumber dana :
a. Dana Kegiatan Mahasiswa.
b. Dana kas di Badan Pengurus.
c. Iuran – iuran keanggotaan.
d. Sumbangan – sumbangan dari Anggota.
e. Sumbangan – sumbangan dari Pihak Perguruan Tinggi dan
Lembaga – lembaga Trisakti.
f. Sumbangan – sumbangan dari Pihak Luar lainnya.
g. Usaha – usaha penghimpuan, penggalangan, pengumpulan dan
pencaharian dana lainnya yang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
h. Uang sisa kegiatan.
i. Uang hasil pengeloan dana organisasi.
3. Dana organisasi wajib disimpan pada Bank Umum Pemerintah/Swasta
dan pengambilannya wajib dilakukan oleh Ketua Umum dan salah satu
Badan Pengurus lainnya selain bendahara.
4. Pendanaan organisasi dilakukan secara terbuka dan transparan. Untuk
kepentingan pengawasan pendanaan organisasi, Badan Pengurus wajib
melaksanakan hal – hal sebagai berikut :
a. Melaporkan kepada anggota minimal 3 (tiga) bulan sekali melalui
Rapat Badan Pengurus Diperluas atau Pertemuaan Anggota.
b. Dipertanggung jawabkan pada setiap akhir kepengurusan suatu
Badan Pengurus dalam Rapat Umum Anggota.
5. Tanggung jawab dan pengawasan pendanaan organisasi sepenuhnya
dibawah Badan Pengurus, sehingga wajib dilaksanakan pencatatan
sebagai mana mestinya.

Pasal 16
AKTIVA TETAP

5
1. Aktiva Tetap Organisasi dikategorikan dalam 2 jenis, yaitu :
a. Peralatan, yaitu semua kekayaan organisasi yang berbentuk alat
– alat tehnis yang berhubungan langsung dengan kegiatan –
kegiatan organisasi.
b. Perlengkapan, yaitu semua kekayaan organisasi yang berbentuk
benda bergerak dan tidak bergerak yang berfungsi menunjang
kegiatan – kegiatan organisasi.
2. Catatan Aktiva Tetap organisasi dilakukan secara terbuka dan
transparan, untuk kepentingan pengawasan inventaris organisasi,
Badan Pengurus wajib melaksanakan hal – hal sebagai berikut :
a. Melaporkan kepada anggota minimal 3 (tiga) bulan sekali melalui
mekanisme Rapat BP diperluas atau Pertemuaan Anggota.
b. Dipertanggung jawabkan pada setiap akhir kepengurusan suatu
Badan Pengurus organisasi dalam Rapat Umum Anggota.
3. Tanggung jawab dan pengawasan aktiva tetap organisasi sepenuhnya
dibawah Badan Pengurus Organisasi, sehingga wajib dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

BAB VIII
KEPENGURUSAN

Pasal 17
KETUA UMUM
1. Organisasi dipimpin oleh seorang Ketua Umum.
2. Seorang Ketua Umum hanya dapat menjabat 1 (satu) kali.
3. Masa jabatan Ketua Umum selama 1(satu) tahun sesuai dengan tahun
akademis yang berlaku dilingkungan Trisakti.
4. Syarat – syarat Ketua Umum :
a. Warga Negara Indonesia.
b. Terdaftar sah dan aktif sebagai mahasiswa/I Trisakti.
c. Telah menjadi Anggota Biasa minimal 2 tahun
d. Telah memiliki minimal telah menyelesaikan 60 SKS (Satuan Kredit
Semester).
e. Mencalonkan dan atau dicalonkan sebagai Calon Ketua Umum
dalam Rapat Umum Anggota.
f. Terpilih sebagai Ketua Umum dalam Rapat Umum Anggota.
5. Tugas dan wewenang Ketua Umum :
a) Ketua Umum berfungsi sebagai pimpinan tertinggi Badan Pengurus
yang mengkoordinir seluruh Anggota untuk menjalankan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta menjalankan Program
Kerja.
b) Ketua Umum terpilih harus melengkapi Badan Pengurus dan
program kerja paling lambat 1 (satu) bulan setelah terpilihnya Ketua
Umum dan mensosialisasikannya dalam Pertemuan Anggota.
c) Ketua Umum selambat-lambatnya 1 bulan sebelum mengakhiri
masa jabatannya harus melakukan usaha-usaha untuk
pembentukan/pemilihan Ketua Umum yang baru.

6
d) Ketua Umum berhak mewakili organisasi didalam dan diluar
pengadilan tentang hal dan dalam segala kejadian, mengikat
organisasi dengan pihak lain ,serta menjalankan segala tindakan
baik yang mengenai pengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi
dengan pembatasan bahwa untuk :
i) Membuka bank rekening (Account) pada bank umum
pemerintah/swasta.
ii) Meminjam atau meminjamkan uang organisasi.
iii) Membeli, menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak
atas aktiva tetap atau memberati harta kekayaan organisasi.
iv) Mengikat organisasi sebagai penjamin.
v) Menanda-tangani perjanjian dengan pihak kedua.
harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari atau turut
ditanda-tangani pada dokumen yang berkenaan, oleh sedikit-
dikitnya seorang Anggota Badan Pengurus lainnya.

Pasal 18
SEKTRETARIS, BENDAHARA DAN KETUA BIDANG
1. Ketua Umum dalam menjalankan organisasi dibantu oleh Sekretaris,
Bendahara dan Ketua Bidang.
2. Sekretaris, Bendahara dan Ketua Bidang diangkat dan diberhentikan
oleh Ketua Umum dengan Surat Keputusan Ketua Umum.
3. Sesuai kebutuhan, juga dapat diangkat seksi – seksi.
4. Syarat-syarat Sekretaris, Bendahara dan Ketua Bidang :
- Telah menjadi Anggota Biasa minimal 1 tahun.
- Diutamakan yang memiliki kemampuan sesuai jabatan.
- Khusus Ketua Bidang Operasional minimal pernah menjadi ketua
divisi kegiatan.

Pasal 19
DEWAN PEMBINA
1. Dewan pembina melaksanakan fungsi pengawasan dan pembinaan.
2. Dewan pembina terdiri dari 3 (tiga) orang pembina.
3. Dewan Pembina diangkat dan diputuskan oleh Rapat Umum Anggota
untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun periode kepengurusan
Badan Pengurus.
4. Dalam hal kehilangan keanggotaannya maka yang bersangkutan
dianggap dengan sendirinya telah meletakkan jabatannya.
5. Jikalau oleh sesuatu sebab terjadi kekosongan Dewan Pembina maka
dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari kalender setelah terjadinya
kekosongan tersebut harus diisi oleh salah seorang Pembina lainnya
dan setiap penggantian harus diputuskan melalui Rapat Badan
Pengurus.

7
Pasal 19
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PEMBINA
1. Dewan pembina terdiri dari 3 (tiga) orang pembina.
2. Dewan Pembina diangkat dan diputuskan oleh Rapat Umum Anggota
untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun periode kepengurusan
Badan Pengurus.
3. Dalam hal kehilangan keanggotaannya maka yang bersangkutan
dianggap dengan sendirinya telah meletakkan jabatannya.
4. Jikalau oleh sesuatu sebab terjadi kekosongan Dewan Pembina maka
dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari kalender setelah terjadinya
kekosongan tersebut harus diisi oleh salah seorang Pembina lainnya
dan setiap penggantian harus diputuskan melalui Rapat Badan
Pengurus.

Pasal 20
TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENGURUS
1. Badan Pengurus wajib mematuhi, menjalankan, mentaati Anggaran
Rumah Tangga.
2. Badan Pengurus bertanggung jawab penuh melaksanakan tugasnya
untuk kepentingan organisasi dalam mencapai dasar dan tujuan
organisasi.
3. Badan Pengurus secara sah mewakili organisasi dan memiliki
kewenangan untuk mempertimbangkan dan memutuskan semua
persoalan organisasi.
4. Badan Pengurus wajib membuat Program Kerja dan Anggaran, serta
sistematika pelaksanaannya.
5. Badan Pengurus untuk tindakan-tindakan tertentu berhak pula
mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan
memberikan kepadanya kekuasaan-kekuasaan yang diatur dalam surat
kuasa.
6. Pembagian tugas dan wewenang antara para Anggota Badan Pengurus
diatur dan ditetapkan atas persetujuan mereka bersama dan
dituangkan secara tertulis sebagai deskripsi tugas dan kewenangan
anggota Badan Pengurus.
7. Badan Pengurus membicarakan dan memutuskan program kerja dan
program pendanaan organisasi dalam Rapat Badan Pengurus.
8. Badan Pengurus membicarakan dan mempertimbangkan segala
persoalan yang timbul dalam organisasi pada Pertemuan Anggota.
9. Badan Pengurus memberikan laporan pertanggungan jawab pada
setiap akhir periode kepengurusan kepada Ketua Umum.
10. Jikalau oleh sesuatu sebab terjadi kekosongan Anggota Badan
Pengurus atau Seksi - seksi maka dalam jangka waktu 14 (empat belas)

8
hari kalender setelah terjadinya kekosongan tersebut. Ketua Umum
harus sudah mengangkat penggantinya.
11. Bila Anggota Badan Pengurus tidak aktif atau mengundurkan diri
atau dibebas tugaskan untuk sementara waktu atau tetap, maka Ketua
Umum wajib mengangkat Pejabat Sementara guna mengisi lowongan
yang ada sedikit-dikitnya dalam 7 (tujuh) hari kalender.
12. Jikalau Ketua Umum terpilih tidak dapat memenuhi pembentukan
Badan Pengurus sesuai Bab IX. Pasal 22 butir.6 dan terjadi kekosongan
Anggota Badan Pengurus maka Ketua Umum harus menyerahkan
kembali jabatannya kepada Dewan Pembina. Dan diadakan Rapat
Umum Anggota selambat - lambatnya 7 (tujuh) hari sejak terjadi
kekosongan tersebut.
13. Badan Pengurus berwenang meminta kembali/mencabut sementara
atau selamanya hak-hak yang telah diperoleh Anggota.

Pasal 21
PERTANGGUNG-JAWABAN BADAN PENGURUS
1. Pertanggung-jawaban Badan Pengurus diselenggarakan setiap akhir
periode kepengurusan di dalam Rapat Umum Anggota.
2. Pertanggung-jawaban Badan Pengurus terdiri dari :
a. Pertanggung jawaban Program Kerja dan Anggaran yang telah
disahkan dalam Rapat Kerja Badan Pengurus pada awal
terbentuknya Badan Pengurus.
b. Badan Pengurus wajib memberikan laporan tentang jalannya
organisasi dan hasil-hasil yang telah dicapai dalam periode
kepengurusan yang lalu.
c. Catatan Pendanaan dan Catatan Inventaris
3. Pengesahan Pertanggung jawaban Badan Pengurus oleh Rapat Umum
Anggota, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya
kepada Ketua Umum dan para Anggota Badan Pengurus atas tindakan-
tindakannya maupun pengawasan yang telah dijalankan selama
periode kepengurusan yang lalu.
4. Jika dikemudian hari terjadi penyimpangan dalam laporan pertanggung
jawaban Badan Pengurus dan terbukti, maka harus dapat
dipertanggung-jawabkan secara pidana maupun perdata.

BAB IX
RAPAT DAN KUORUM

Pasal 22
RAPAT-RAPAT
Rapat-rapat organisasi terdiri dari :
1. Rapat Umum Anggota yang disingkat ‘RUA’ adalah rapat yang dihadiri
diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
kepengurusan.
2. Rapat Badan Pengurus adalah rapat yang diadakan oleh Badan
Pengurus dan seksi-seksinya, dihadiri oleh seluruh anggota Badan

9
Pengurus dan diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
bulan.
3. Rapat Badan Pengurus Diperluas adalah rapat yang diadakan oleh
Badan Pengurus yang dihadiri oleh Pembina.
4. Pertemuan Badan Pengurus adalah pertemuan yang diadakan oleh
Badan Pengurus dan dihadiri Badan Pengurus dan seksi - seksi.
5. Pertemuan Anggota adalah pertemuan yang dihadiri oleh Anggota dan
dikoordinir oleh Badan Pengurus yang diadakan sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam 2 (dua) bulan.
6. Rapat Kerja Badan Pengurus adalah rapat yang diadakan oleh Ketua
Umum terpilih dihadiri Badan Pengurus yang terbentuk untuk
menyusun program kerja selama kurun waktu kepengurusannya yang
harus dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
terbentuknya Badan Pengurus baru dan hasilnya disahkan melalui
Rapat Badan Pengurus.

Pasal 23
RAPAT UMUM ANGGOTA
1. Rapat Umum Anggota adalah kedaulatan tertinggi di Organisasi.
2. Keputusan dalam Rapat Umum Anggota dilakukan secara musyawarah.
3. Rapat Umum Anggota diadakan minimum 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun periode kepengurusan.
4. Diluar butir 2 (dua). Diatas Badan Pengurus wajib menyelenggarakan
Rapat Umum Anggota atas permintaan tertulis dari seorang Pelindung
atau seorang Penasehat, Atau 3 (tiga) orang/ lebih Pembina atau 20%
(dua puluh per seratus) Anggota Biasa dalam surat permintaan tertulis
kepada Badan Pengurus, halmana harus disebutkan hal-hal yang
hendak dibicarakan.
5. Jikalau Badan Pengurus lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum
Anggota dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah surat
permintaan itu diterima, maka yang menanda tangani surat
permintaan berhak menyelenggarakan sendiri Rapat Umum Anggota,
dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan termaktub dalam
Anggaran Rumah Tangga ini, dan semua keputusan yang diambil dalam
RUA itu mengikat organisasi, sepanjang tidak bertentangan dengan
Anggaran Rumah Tangga ini.

Pasal 24
TEMPAT DAN PANGGILAN RAPAT UMUM ANGGOTA
1. Rapat Umum Anggota diadakan ditempat yang baik dan layak untuk
diselenggarakannya Rapat Umum Anggota.
2. Panggilan untuk Rapat Umum Anggota dilakukan secara tertulis dan
dapat dikomunikasikan lewat pos, email atau media massa lainnya
selambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum Rapat Umum
Anggota.
3. Panggilan Rapat Umum Anggota harus mencantumkan dan
menyebutkan hari, tanggal, jam dan tempat Rapat Umum Anggota.

10
Pasal 25
KUORUM RAPAT UMUM ANGGOTA
1. Kuorum untuk Rapat Umum Anggota adalah 50% + 1 jumlah Anggota
dan keputusan dianggap sah bila didukung oleh 50% + 1 dari Anggota
yang hadir.
2. Apabila kuorum tidak tercapai maka dapat diadakan Rapat Umum
Anggota lanjutan I (Pertama) dalam jangka waktu 5 (lima) hari dan
maksimum 7 (tujuh) hari. Rapat Umum Anggota Lanjutan I (Pertama) ini
sah apabila dihadiri 75 % + 1 dari jumlah Anggota Biasa + 3 orang
Dewan Pembina dan keputusan dianggap sah apabila didukung oleh
50% + 1 yang hadir.
3. Apabila Rapat Umum Anggota Lanjutan I (Pertama) tersebut tidak
mencapai kuorum maka diadakan Rapat Umum Anggota Lanjutan II
(Kedua) dalam jangka waktu 5 (lima) hari maksimum 7 (tujuh) hari.
Rapat Umum Anggota Lanjutan II (Kedua) ini dianggap sah apabila
dihadiri 33 % + 1 dari jumlah Anggota Biasa + salah satu dari Dewan
Pembina dan keputusan dianggap sah apabila didukung oleh 50% + 1
dari yang hadir.
4. Apabila Rapat Umum Anggota Lanjutan II (Kedua) tersebut tidak juga
mencapai kuorum maka diadakan Rapat Umum Anggota Lanjutan III
(Ketiga) dalam jangka waktu 5 (lima) hari maksimum 7 (tujuh) hari.
Rapat Umum Anggota Lanjutan III (Ketiga) ini dianggap sah tanpa
memperhatikan jumlah anggota yang hadir dan keputusan dianggap
sah apabila didukung oleh 50 % + 1 yang hadir.

Pasal 26
RAPAT BADAN PENGURUS
1. Keputusan dalam Rapat Badan Pengurus dilakukan secara Musyawarah.
2. Rapat Badan Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum, dalam hal Ketua
Umum tidak dapat hadir atau berhalangan maka rapat akan dipimpin
oleh seorang yang dipilih dari antara Anggota Badan Pengurus yang
hadir.
3. Seorang Anggota Badan Pengurus dapat diwakili dalam Rapat Badan
Pengurus hanya oleh seorang Anggota Badan Pengurus lainnya
berdasarkan surat kuasa.
4. Setiap Anggota Badan Pengurus yang hadir berhak mengeluarkan 1
(satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap Anggota Badan
Pengurus lainnya yang diwakili.
5. Bila dalam pemungutan suara terdapat perimbangan pengumpulan
jumlah suara maka pemungutan suara akan kembali dijalankan, dan
apabila masih terjadi perimbangan suara kembali maka diputuskan
dengan undian yang ditentukan oleh Pimpinan Rapat.

PASAL 27
TEMPAT DAN PANGGILAN RAPAT BADAN PENGURUS
1. Rapat Badan Pengurus dapat diadakan di Sektretariat organisasi atau
tempat lainnya sepanjang memenuhi ketentuan panggalan rapat.

11
2. Panggilan Rapat Badan Pengurus harus diumumkan dan disampaikan
secara langsung kepada setiap Anggota Badan Pengurus, sedikit-
dikitnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum rapat diadakan.
3. Panggilan itu harus mencantumkan/menyebutkan acara, tanggal,
waktu, tempat rapat dan agenda rapat.

PASAL 28
KUORUM RAPAT BADAN PENGURUS
1. Rapat Badan Pengurus adalah sah dan berhak mengambil keputusan-
keputusan yang mengikat apabila dihadiri 50 % anggota Badan
Pengurus Harian.
2. Keputusan Rapat Badan Pengurus dilakukan secara Musyawarah dan
jika musyawarah tidak dapat dilakukan, maka keputusan dianggap sah
juka didukung 50 % + 1 yang hadir.

BAB X
SANKSI DAN PEMBELAAN

Pasal 29
SANKSI – SANKSI
Setiap Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, Anggota Kehormatan dan
Anggota Kerabat yang melanggar Anggaran Dasar dan Aturan Rumah
Tangga yang sudah ditentukan akan dikenakan sanksi-sanksi berupa :
a. Peringatan.
Peringatan tertulis dikeluarkan sebanyak-banyaknya 3(tiga) kali dalam
1 (satu) periode kepengurusan pada pelanggaran yang sama atau
berbeda.
b. Sanksi hukuman :
1. Tidak boleh mengikuti kegiatan selama 6 bulan, apabila sanksi pada
butir.a diatas tidak mendapat tanggapan dari yang bersangkutan
atau melakukan pelanggaran yang dinilai oleh Rapat Badan
Pengurus adalah cukup berat dan atau membahayakan keselamatan
organisasi.
2. Akan ditinjau status keanggotaannya berdasarkan Rapat Badan
Pengurus Diperluas.
c. Badan Pengurus dapat menjatuhkan sanksi berat tanpa harus
memberikan teguran / peringatan awal untuk pelanggaran berat atau
menyerahkan kepada Pihak Yang Berwajib.

Pasal 30
PEMBELAAN
1. Setiap Anggota yang dikenakan sanksi dapat melakukan pembelaan
dalam Rapat Badan Pengurus yang diadakan untuk ini.
2. Setiap Anggota yang dalam pembelaannya terbukti tidak bersalah
memperoleh pemulihan nama baik.

12
Pasal 31
KEHILANGAN KEANGGOTAAN
Kehilangan keanggotaan dapat terjadi disebabkan oleh :
a. Meninggal dunia.
b. Pengunduran diri sebagai anggota dengan mengajukan surat tertulis
kepada Badan Pengurus dan disetujui oleh Rapat Badan Pengurus.
c. Memasuki organisasi lain yang sejenis tanpa persetujuan Badan
Pengurus, dan tidak dapat mempertanggung-jawabkan tindakannya
dalam Rapat Badan Pengurus.
d. Telah dicabut status keanggotaannya berdasarkan keputusan Rapat
Badan Pengurus Diperluas.

BAB XI
PENUTUP

Pasal 32
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga organisasi dapat dilakukan dalam
suatu Rapat Umum Anggota yang harus dihadiri sekurang-kurangnya
75 % + 1 dari jumlah anggota biasa + 3 anggota Dewan Pembina dan
segala keputusan rapat dapat diambil secara musyawarah.
2. Anggaran Rumah Tangga ini adalah ‘ART’ yang diperbaharui dan telah
mengacu pada Anggaran Rumah Tangga terdahulu yang ditetapkan di
Cibodas Jawa Barat pada tanggal 21 April 1978, dan diperbaharui
kembali tanggal 6 Desember 1981 di Cipanas Jawa Barat, serta
diperbaharui kembali tanggal 30 Maret 1986 di Cibodas Jawa Barat.

Pasal 33
KETENTUAN – KETENTUAN PELAKSANAAN
1. Setiap Kegiatan Badan Pengurus, harus dipimpin oleh anggota yang
ditunjuk oleh Badan Pengurus dan pimpinan kegiatan mempertanggung
jawabkan kegiatannya kepada Badan Pengurus.
2. Pertanggung jawaban pimpinan kegiatan, berupa laporan aktivitas dan
pendanaan yang paling lambat sudah dilaporkan kepada Badan
Pengurus 30 (tiga puluh) hari sejak berakhirnya kegiatan.
3. Surat Jalan hanya dikeluarkan untuk program kerja Badan Pengurus.
4. Surat Keterangan dikeluarkan Badan Pengurus untuk kegiatan yang
bukan merupakan program kerja Badan Pengurus.
5. Tindakan/kegiatan yang mengatasnamakan organisasi wajib mendapat
persetujuan tertulis dari Badan Pengurus.
6. Simpatisan organisasi dapat mengikuti kegiatan organisasi dengan
sepengatahuan dan seijin Badan Pengurus.

13
Pasal 34
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
1. Hal-hal yang belum termaktub didalam Anggaran Rumah Tangga ini
akan diatur dalam lampiran penjelasan Anggaran Rumah Tangga.
2. Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga ini, maka akan diputuskan dalam Rapat Umum
Anggota.
3. Setiap Anggota dianggap telah memahami isi Anggaran Rumah Tangga
ini setelah ditetapkan dan wajib mentaatinya.
4. Barang siapa melanggar Anggaran Rumah Tangga akan dikenakan
sanksi-sanksi organisasi.

Ditetapkan di,
Caldera, Serpong – Banten…………….
2004

LAMPIRAN I
PENJELASAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Hasil Revisi tgl….bln…..thn…

PENGERTIAN – PENGERTIAN
Pengertian – pengertian adalah pendefinisian dan atau penjelasan atas
kalimat, kosa kata dan kata yang dipergunakan dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi “MPA” ARANYACALA TRISAKTI,
kecuali dimaksudkan dan diatur berlainan dari pengertian – pengertian
dimaksud dibawah ini :

1. Trisakti, adalah nama suatu Perguruan Tinggi di Indonesia yang pada


saat ini berkedudukan di Jakarta.
2. Kampus Trisakti, adalah semua kampus – kampus dalam lingkungan
Perguruan Tinggi Trisakti yang meliputi Universitas, Sekolah Tinggi,
Program – program Diploma dan Program – program Pasca Sarjana.
3. Badan Otonom, adalah organisasi dalam lingkup Perguruan Tinggi
Trisakti yang melaksanakan kegiatan ekstra kulikiler mahasiswa –
mahasiswanya dan memiliki independensi dalam kegiatan
keorganisasiannya.
4. Non Politik, adalah suatu dasar pemikiran yang ditunjukkan dalam
sifat dan sikap organisasi dalam melaksanakan tujuan organisasi untuk
tidak akan pernah“ber politik praktis” dalam bentuk apapun.
5. Non Kompetitif, adalah suatu dasar pemikiran yang ditunjukkan
dalam sifat dan sikap organisasi sebagai suatu Badan untuk tidak akan
pernah ikut atau diikutkan dalam kegiatan dan aktivitas – aktivitas
yang dipertandingkan dan atau berbentuk kejuaraan.

14
6. Nirlaba, adalah suatu dasar pemikiran yang ditunjukkan dalam sifat
dan sikap organisasi untuk tidak mencari atau menarik keuntungan dari
kegiatan penghimpuan, penggalangan, pengumpulan dan pencarian
dana atau uang penunjang kegiatan.
7. Simpatisan, Mahasiswa/I Trisakti yang memiliki kedekatan dengan
organisasi atau tertarik ikut dalam kegiatan organisasi tetapi belum
menjadi anggota. Simpatisan bukan anggota organisasi sehingga tidak
memiliki Hak dan Kewajiban sebagai anggota.
8. Program Simpatisan, Suatu bentuk kegiatan yang memungkinkan
seorang simpatisan dapat diangkat menjadi Anggota biasa.

LAMPIRAN II
PENJELASAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Revisi tanggal….bulan….tahun…

I. TANDA – TANDA KEORGANISASIAN :

1. Bendera.
1.1. Bentuk :
1.2. Ukuran :
1.3. Warna :

2. Tornique/Kacu.
2.1. Bentuk :
2.2. Ukuran :
2.3. Warna :

3. Kartu Anggota.
3.1. Bentuk :
3.2. Ukuran :
3.3. Warna :

4. Seragam.
4.1. Bentuk :
4.2. Ukuran :
4.3. Warna :

15
5. Badge.
5.1. Bentuk :
5.2. Ukuran :
5.3. Warna :

6. Emblim.
6.1. Bentuk :
6.2. Ukuran :
6.3. Warna :

7. Topi.
7.1. Bentuk :
7.2. Ukuran :
7.3. Warna :

II. CARA PENOMORAN ANGGOTA :

Anggota Biasa :…………/ARY/…………


Anggota Luar Biasa :…………/ARY/ALB/…….
Anggota Kehormatan :………../ARY/KH/…….
Anggota Kerabat :……../ARY/KRB/……..

16
LAMPIRAN II
PENJELASAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Revisi tanggal….bulan….tahun…

LIRIK MARS ‘MPA’ ARANYACALA TRISAKTI.


Ciptaan. Ir Utuy Riwayat Sulaiman
4/4 A = Do
Tempo : Di Marcia

Aranyacala Jaya dan Perkasa,


Disini Kami bersama berhimpun,
Bersatu Kuku dan Teguh
Membela Sesamanya.

Aranyacala Cahyamu Bersinar,


Menerangi Hati Kami, Tuk Menyinta dan Memelihara
Alam Semesta yang Terbentang Luas

Bersatu Hati Saling Membantu didalam Suka dan Duka


Bergelora Hasrat dan Cinta Menjunjung Indonesia

Aranyacala yang Slalu Ku Cinta


Abadilah Hai Junjungan Kami.

UTUY R. SULAIMAN
137/ARY/79

17
LAMPIRAN III
PENJELASAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Revisi tanggal….bulan….tahun….

PENDIDIKAN DASAR

18
LAMPIRAN IV
PENJELASAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Revisi tanggal….bulan….tahun….

TATA TERTIB RAPAT UMUM ANGGOTA

19

Anda mungkin juga menyukai