ABSTRAK
Setiap formasi batuan mempunyai karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Karakteristik formasi
batuan terbagi menjadi dua yaitu, sifat fisik batuan dan sifat mekanik batuan. Sifat fisik batuan antara lain adalah porositas, densitas,
permeabilitas, dan transite time. Sedangkan sifat mekanik batuan antara lain adalah kuat tekan batuan, elastisitas batuan dan
Poisson’s Ratio. Dalam industri perminyakan besaran Poisson’s Ratio biasanya ditentukan apabila diperlukan saja. Besarnya nilai
Poisson’s Ratio dapat ditentukan melalui penelitian contoh batuan di laboratorium dan analisis logging. Pada penelitian ini dicoba
menganalisis bagaimana hubungan antara Poisson’s Ratio dengan porositas dan densitas batuan pasir.
Metode pendekatan yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara Poisson’s Ratio dengan porositas dan densitas
batuan pasir adalah metode statisitik, yaitu analisis korelasi regresi. Dalam penelitian ini, parameter yang digunakan untuk sifat
mekanik batuan adalah Poissson’s Ratio, dan untuk sifat fisik batuan adalah transite time, porositas, dan densitas. Formasi yang
dianalisis adalah Formasi Talang Akar yang terdiri dari tiga lapisan. Pengukuran besarnya nilai Poisson’s Ratio dilakukan dengan
cara analisis Long Spaced Sonic Log (LSSL). Untuk pengukuran porositas dan densitas digunakan analisis log sonik, log densitas, dan
log neutron. Sedangkan untuk koreksi Vclay menggunakan log gamma ray. Analisis korelasi regresi ini menghasilkan suatu persamaan
regresi hubungan antara Poisson’s Ratio dengan porositas dan densitas batuan pasir. Persamaan regresi tersebut kemudian diuji
dengan menggunakan uji signifikansi. Setelah lolos uji signifikansi, selanjutnya persamaan regresi tersebut digunakan untuk ketiga
lapisan Formasi Talang Akar dan diusulkan menjadi persamaan prediksi.
Penelitian ini menghasilkan hubungan antara Poisson’s Ratio dengan porositas dan densitas batuan pasir sebagai suatu
bentuk hubungan non-linear dengan fungsi eksponensial untuk Formasi Talang Akar yang terdiri dari tiga lapisan. Hasil korelasi ini
diharapkan dapat digunakan untuk prediksi Poisson’s Ratio pada sumur-sumur tua, berdasarkan data porositas atau densitas batuan
pasir yang telah diperoleh dari data logging sebelumnya.
Dalam pemboran harus diketahui formasi batuan yang akan 2.1. Sifat Batuan
ditembus. Setiap formasi batuan mempunyai karakteristik yang Sifat batuan yang dianalisis pada penelitian ini ada 4 yaitu :
berbeda satu dengan yang lain. Karakteristik formasi batuan Transite Time, Poisson’s Ratio, Densitas, dan Porositas.
terbagi menjadi dua yaitu, sifat fisik batuan dan sifat mekanik
batuan. Sifat fisik batuan terdiri dari porositas, densitas, Transite Time
saturasi, permeabilitas, dan transite time. Sedangkan sifat
mekanik batuan terdiri dari kuat tekan, kuat tarik, modulus Transite Time batuan diartikan sebagai lamanya waktu yang
elastisitas dan Poisson’s Ratio. dibutuhkan untuk merambatnya gelombang suara pada batuan
Dalam industri perminyakan, besarnya nilai Poisson’s Ratio, dalam tiap satu satuan jarak, dinyatakan dalam satuan µ sec/ft.
porositas, dan densitas sangat diperlukan. Umumnya parameter Transite Time suatu batuan dapat ditentukan secara matematis
tersebut ditentukan dari analisis laboratorium dengan biaya dengan persamaan sebagai berikut7) :
mahal. Oleh karena hal tersebut, dilakukan penelitian untuk
mendapatkan cara dalam menentukan Poisson’s Ratio dengan ∆tma = 1/Vma x 106 …….(3-1)
biaya yang murah. Penelitian yang dilakukan adalah dengan
cara mengkorelasikan antara Poisson’s Ratio dengan porositas dimana :
sonik koreksi, Poisson’s Ratio dengan porositas (densitas- ∆tma = transite time , µ sec/ft
neutron) koreksi dan Poisson’s Ratio dengan densitas.
Vma = kecepatan rambat gelombang suara dalam batuan
Dalam penelitian ini, permasalahannya adalah bagaimana ft/sec
menentukan nilai Poisson’s Ratio berdasarkan porositas sonik
koreksi, porositas (densitas-neutron) koreksi dan densitas Besar transite time batuan dapat juga ditentukan dari analisis
batuan pasir
kurva Long Spaced Sonic Log (LSSL). Dari defleksi kurva
Adapun contoh sumur yang dijadikan obyek penelitian ini pada Long Spaced Sonic Log (LSSL), diketahui besarnya nilai
adalah sumur W. E-10 pada lapangan W, yang lokasinya
atau harga ∆ts dan ∆tc. ∆ts adalah transite time gelombang
terletak di Laut Jawa, sebelah Tenggara Pulau Sumatra.
Pengeboran sumur ini menembus tiga lapisan pada Formasi shear , sedangkan ∆t c adalah transite time gelombang
Talang Akar. kompressional. Satuan dari transite time ini adalah µ sec/ft.
IATMI 2001-65
Hubungan Antara Poisson’s Ratio Dengan Porositas dan Densitas Batuan Pasir Pada Lapangan Minyak Sudarmoyo, Herianto, R. Bobby Harsawan
ρ sat
9)
Secara umum harga Poisson’s Ratio (ν) bervariasi antara 0,1 = bobot isi jenuh (saturated density)
hingga 0,5. Namun untuk batuan secara umum, nilai dari
Poisson’s Ratio (ν) diasumsikan rata-rata 0,25. Wn = berat contoh asli ( natural )
Penentuan besarnya nilai Poisson’s Ratio terbagi menjadi 2, Wo = berat contoh kering ( sesudah dimasukkan
yaitu : ke dalam oven selama 24 jam dengan
temperatur ± 90O C )
1. Penentuan Poisson’s Ratio di laboratorium
Pengujian di laboratorium untuk sifat mekanik batuan12) ,
Ww = berat contoh jenuh ( sesudah dijenuhkan
termasuk penentuan Poisson’s Ratio dilakukan dengan dengan
menggunakan metoda uniaxial compressive strength test dan air selama 24 jam)
triaxial compressive strength test Pengujian ini menggunakan Ws = berat contoh jenuh dalam air.
mesin tekan (compressive machine) untuk menekan sampel
batuan dengan tiga arah (triaxial). 2. Penentuan densitas dengan log sumuran.
Cara menentukan densitas batuan dari pembacaan log densitas
2. Penentuan Poisson’s Ratio dengan log sumuran. adalah dengan menganalisis defleksi kurva pada log densitas
Penentuan Poisson’s Ratio menggunakan log sumuran adalah dalam satuan gr/cc. Dari defleksi kurva pada log densitas itu
dengan cara analisis kurva Log Sonik (Long Spaced Sonic dapat diketahui besarnya bulk density masing-masing batuan.
Log). Dari defleksi kurva pada Log Sonik yang dianalisis,
diketahui besarnya nilai ∆ts dan ∆tc. Selanjutnya menghitung Porositas
nilai Poisson’s Ratio dihitung menggunakan persamaan
sebagai berikut13) : Porositas (φ) merupakan perbandingan antara ruang kosong
(pori-pori) dalam batuan dengan volume total batuan yang
∆ t 2 − 2∆ t 2 ……….(3-3) diekspresikan di dalam prosentase (%). Secara matematik,
ν = 0 . 5 s c
porositas dinyatakan sebagai berikut10) :
∆t 2 − ∆t 2
s c
dimana : Vp ………. (3-7)
ν = Poisson’s Ratio, fraksi φ =
Vb
x 100 %
∆ts = transite time gelombang shear, µ sec/ft atau
∆tc = transite time gelombang kompressional, µ sec/ft Vb − Vg ………. (3-8)
φ = x 100 %
Vb
Densitas
dimana :
Densitas batuan10) adalah berat jenis dari batuan yang φ = porositas batuan
dinyatakan dalam pound per cubic feet atau kilonewton per Vp = volume ruang pori-pori batuan
cubic meter. Specific gravity suatu padatan (SG) adalah
Vb = volume batuan total (bulk volume)
perbandingan densitas padatan dengan densitas air, yang
diperkirakan mendekati 1 gram-force/cm3 (9.8 kN/m3 atau 0.01 Vg = volume padatan batuan total (grain volume)
MN/m3).
Penentuan porositas dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu :
Metode pengukuran densitas terbagi menjadi dua cara, yaitu : 1. Analisa secara langsung (analisa core)
1. Penentuan densitas di laboratorium. Besarnya nilai porositas dapat dicari dilaboratorium yang dapat
Densitas dibedakan menjadi 3, yaitu : bobot isi asli (natural ditentukan secara lebih teliti dengan menggunakan Porosimeter
density) dan bobot isi kering (dry density) dan bobot isi jenuh dan Mercury Injection Pump 10).
IATMI 2001-65
Hubungan Antara Poisson’s Ratio Dengan Porositas dan Densitas Batuan Pasir Pada Lapangan Minyak Sudarmoyo, Herianto, R. Bobby Harsawan
2. Analisa secara tidak langsung (analisa logging). Untuk menghitung besarnya Porositas Densitas Clay (koreksi
Untuk menentukan porositas secara tidak langsung (analisa dengan Vclay) dari analisis log densitas menggunakan
logging) ditentukan dengan menggunakan data log sumuran persamaan sebagai berikut7) :
yaitu menggunakan Log Sonik (untuk batuan keras dan ρ m a − ρ clay
unconsolidated atau kompak), Log Densitas (untuk semua φ Dclay = ..………(3-12)
formasi, tetapi pada prinsipnya dalam batuan yang kurang ρ ma − ρ f
unconsolidated dan batuan shaly) dan Neutron Log7).
dimana :
Untuk menghitung Porositas Sonik dari analisis log sonik
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut7) :
φ Dclay = porositas densitas clay
∆ t log − ∆ t ma ρ ma
= densitas matrik batuan, g/cc
φs = ……….(3-9)
∆ t f − ∆ t ma ρ clay = densitas clay, g/cc
dimana :
ρ f
= densitas fluida, g/cc
( )
∆tlog − ∆tma 100 (
∆tshale − ∆tma )
φD
VClay
= Porositas Densitas
= Volume Clay
φ SonicCorr =
( x
∆t − ∆tma ∆tshale
f
)
− Vclay
∆t f − ∆tma
( ) φ D Clay = Porositas Densitas Clay
……….(3-10)
dimana : Untuk menghitung besarnya Porositas Neutron dari analisis log
φ Sonic Corr = porositas sonik koreksi, % neutron menggunakan persamaan sebagai berikut 7) :
……….(3-16)
IATMI 2001-65
Hubungan Antara Poisson’s Ratio Dengan Porositas dan Densitas Batuan Pasir Pada Lapangan Minyak Sudarmoyo, Herianto, R. Bobby Harsawan
IATMI 2001-65
Hubungan Antara Poisson’s Ratio Dengan Porositas dan Densitas Batuan Pasir Pada Lapangan Minyak Sudarmoyo, Herianto, R. Bobby Harsawan
• Masukkan nilai transite time gelombang geser dan neutron) koreksi dan densitas batuan pasir. Digunakannya
gelombang kompressional ke dalam persamaan untuk porositas (sonik dan densitas-neutron) koreksi dan densitas
menentukan nilai Poisson’s Ratio. batuan pasir, karena biasanya pada sumur-sumur tua memiliki
• Menentukan nilai porositas (sonik dan densitas-neutron) data porositas dan densitas dari log sumuran yang telah ada.
koreksi dengan menggunakan persamaan porositas Dengan menggunakan persamaan Poisson’s Ratio terhadap
berdasarkan data log (LSSL, densitas, neutron, gamma porositas (sonik dan densitas-neutron) koreksi dan densitas
ray). batuan pasir ini maka dapat ditentukan nilai Poisson’s Ratio
• Korelasikan Poisson’s Ratio dengan porositas (sonik dan dengan biaya yang relatif murah. Selain itu, persamaan ini
densitas-neutron) koreksi dan Poisson’s Ratio dengan juga bermanfaat untuk stimulasi resevoir yaitu untuk hidraulic
densitas batuan. fracturing, acidizing, dan sand control.
• Setelah analisis korelasi, lakukan analisis regresi. Hasil
yang diperoleh adalah persamaan regresi yang representatif 5. KESIMPULAN
dengan mempertimbangkan nilai r2 yang besar.
• Lakukan uji signifikansi dengan cara membandingkan 1. Analisis korelasi antara porositas dan densitas Sandstone
besar nilai r2 dengan r2k. Jika r2 > r2k , berarti persamaan terhadap Poisson’s Ratio pada lapangan minyak dengan
tersebut signifikan tiga lapisan di Formasi Talang Akar, mempunyai
Alur pemikiran dalam penentuan persamaan regresi Poisson’s kecenderungan hubungan non-linier dengan fungsi
Ratio terhadap porositas dan densitas batuan pasir dapat eksponensial, serta memberikan hasil yang signifikan.
dilihat pada Gambar 1.1.
2. Persamaan usulan Poisson’s Ratio (y) terhadap porositas
Analisis regresi Poisson’s Ratio dengan porositas (sonik dan sonik koreksi (x) adalah sebagai berikut :
densitas-neutron) koreksi menghasilkan persamaan regresi
dengan nilai koefisien determinasi (r2). y = 0.400 e – 0.853 x
Persamaan regresi Poisson’s Ratio (y) terhadap porositas sonik Nilai koefisien determinasi (r2) = 0,665.
koreksi (x) adalah sebagai berikut :
Persamaan usulan Poisson’s Ratio (y) terhadap porositas
y = 0.400 e – 0.853 x …….(3-17) (densitas-neutron) koreksi (x) adalah sebagai berikut :
Persamaan regresi Poisson’s Ratio (y) terhadap porositas Nilai koefisien determinasi (r2) = 0,642.
(densitas-neutron) koreksi (x) adalah sebagai berikut :
Sedangkan persamaan usulan Poisson’s Ratio (y) terhadap
y = 0.468 e – 1.512 x …….(3-18) densitas batuan (x) adalah sebagai berikut :
IATMI 2001-65
Hubungan Antara Poisson’s Ratio Dengan Porositas dan Densitas Batuan Pasir Pada Lapangan Minyak Sudarmoyo, Herianto, R. Bobby Harsawan
Poisson's Ratio
8. Kristanto, Dedy.,”Logging Sumur”, Diktat Kuliah, 0,320
Jurusan Teknik Perminyakan UPN “Veteran” Yogyakarta,
1997. 0,300
0,240
10. Laboratorium Analisa Inti Batuan, “ Buku Petunjuk -0,853x
y = 0,400e
Praktikum Analisa Inti Batuan “ Jurusan Teknik 0,220 2
Perminyakan Fakultas Teknologi Mineral UPN “Veteran” R = 0,665
Yogyakarta, 1995. 0,200
11. Makridakis, Spyros, Steven C. Wheelwright, dan Vior E 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500
Mc.Gee., “Metode dan Aplikasi Peramalan” , (alih Porositas Sonik Koreksi
bahasa oleh Untung S Andriyanto dan Abdul Basith),
Data Expon. (Data)
Edisi Kedua, Jilid 1, Erlangga, 1995.
0,450
0,425
y = 0,468e-1,512x
0,400
R2 = 0,642
0,375
Poisson's Ratio
0,350
0,325
0,300
0,275
0,250
0,225
0,200
0,100 0,200 0,300 0,400 0,500
Porositas Densitas Netron Koreksi
Data Expon. (Data)
Gambar-1.1 Gambar-1.3
Alur Penentuan Prediksi Poisson’s Ratio Berdasarkan Hubungan Poisson’s Ratio Vs Porositas (Densitas – Neutron)
Porositas dan Densitas Batuan Pasir Koreksi
IATMI 2001-65
Hubungan Antara Poisson’s Ratio Dengan Porositas dan Densitas Batuan Pasir Pada Lapangan Minyak Sudarmoyo, Herianto, R. Bobby Harsawan
0,450
0,375
Poisson's Ratio
0,350
0,325
0,300
0,275
0,250
0,225
0,200
1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400
Densitas Batuan
Data Expon. (Data)
Gambar-1.4
Hubungan Poisson’s Ratio Vs Densitas Batuan
IATMI 2001-65