Anda di halaman 1dari 3

Hubungan purin dengan asam urat

 Anda menyukai makanan berlemak dan tinggi kolesterol ?. Hati-hatilah Berbagai penyakit
siap mengancam kesehatan Anda. Dari tekanan darah tinggi (hipertensi), pengerakan atau
penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), meningkatnya kadar kolesterol
(hiperkolestemia), sampai pada penyakit jantung koroner dan sebagainya. Ada lagi penyakit
yang mengancam yakni sakit radang sendi dan batu ginjal akibat penumpukan asam urat.
Masalahnya makanan berlemak dan kolesterol tinggi ternyata juga banyak mengandung
purin. Banyak orang yang masih sering mengacaukan antara istilah “asam urat” dengan
“purin”. Misalnya dengan menyebut makanan tertentu banyak mengandung asam urat.
Padahal maksudnya banyak mengandung purin, bukan asam urat. Sebab asam urat
merupakan hasil akhir metabolisme purin.

Asam urat dalam tubuh dihasilkan melalui dua cara.

 Pertama, sebagai hasil akhir pemecahan asam amino non-esensial, glutamin dan asam
aspartat. Proses ini terjadi dalam tubuh setiap orang, karena asam urat merupakan
komponen yang diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu.
 Kedua, sebagai hasil akhir proses metabolisme purin yang berasal dari
makanan.Penumpukan asam urat karena sebab pertama jarang terjadi. Yang lebih
sering adalah akibat tingginya konsumsi makanan yang banyak mengandung purin,
disertai pola konsumsi sehari-hari dengan gizi yang kurang seimbang seperti terlalu
banyak makan makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi.

Gejala akibat penumpukan asam urat tidak dapat diketahui dengan segera. Setelah kondisi ini
berlangsung lama, barulah muncul rasa ngilu luar biasa pada persedian, khususnya jari kaki
dan tangan. Kulit di sekitar sendi tampak bengkak kemerahan disertai demam tinggi, perut
kembung dan hilangnya nafsu makan. Gejala ini biasanya berlangsung beberapa hari dan
selama itu air kencing berwarna kuning pekat. Penyakit ini lazim disebut Gout ( radang sendi
akibat tingginya kadar asam urat dalam darah ). Jika diperiksa ke laboratorium,

kadar asam urat dalam darah biasanya melonjak mencapai 7,5-10 mg%. Sekalipun demikian,
kadar asam urat melebihi 6 mg% sudah cukup memberi petunjuk akan tingginya kadar asam
urat dalam darah. Kadar normal asam urat yang dianggap sehat adalah 2-5 mg%.
Begitu radang gout tersebut mereda, kulit yang tadinya bengkak akan melepuh dan terasa
gatal. Gejala ini bisa hilang sama sekali dan tidak pernah muncul lagi sampai berbulan-bulan.
Tapi kalau didiamkan dan tidak segera ditangani, frekuensi kambuhnya akan lebih sering dan
rasa sakitnya pun akan lebih menyiksa. Pada penderita yang sudah sangat parah dan tidak
mejalankan diet serta tidak diobati, penumpukan asam urat akan membentuk kristal asam
urat. Mulai dari yang sebesar ujung jarum pentul sampai sebesar kelereng kecil. Kristal kecil
biasanya muncul di bagian telinga, sedangkan yang besar antara lain di ibu jari kaki dan siku.
KELOMPOK BAHAN MAKANAN YANG MENGANDUNG PURIN
( Dalam Tiap 100 Gram Bahan Mentah )

Kelompok Bahan Makanan Tinggi Purin

( Mengandung 150-800 mg )
- Sardin / ikan kaleng
- Hati otak
- Ginjal
- Paru-paru
- Usus
- Babat
- Pankreas
- Kaldu blok / bubuk
- Daging itik, bebek, angsa merpati, burung unta.

Kelompok Bahan Makanan Sedang Purin

- Daging ayam
- Daging sapi
- Ikan
- Kerang-kerangan ( kacang merah, kerang putih, tiram, remis,dsb)
- Kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, kedelai)
- Kacang polong
- Kacang panjang
- Asparagus
- Kembang kol
- Brokoli
- Kol kembang
- Bayam jamur

Kelompok Bahan Makanan Rendah Purin

- Sayuran segar selain yang disebutkan dalam kelompok


- Buah-buahan segar
- Susu
- Keju
- Telur
- Padi-padian / serealia
DIET RENDAH PURIN

Selain dengan obat-obatan yang dapat mempertinggi pengeluaran asam urat dari tubuh,
penanganan gout juga harus dijalankan lewat diet rendah purin. Konsumsi purin harus
dibatasi hanya 120-150 mg sehari, jauh dibawah kadar purin makanan sehari-hari yang
umumnya mencapai 600-1000 mg. Untuk itu hindari makan sardin, kerang, daging unggas
( khususnya daging bebek, angsa dan burung ), jeroan (hati,ampela,usus,jantung,paru-paru,
limpa, babat), otak, kaldu blok/bubuk, serta makanan minuman yang dibuat menggunkan ragi
(seperti roti, tapai, brem, aneka kue tradisional yang difermentasikan menggunakan ragi/tapai
seperti apem). Sebab bahan makanan tersebut kadar asam uratnya sangat tinggi.Beberapa
jenis sayuran konsumsinya harus dibatasi tidak lebih dari 50 gram sehari, karena kandungan
yang lumayan tinggi. Diantaranya asparagus, kacang polong, buncis, kembang, brokoli, kol
brusel, bayam, jamur. Begitu pula dengan beberapa bahan makanan sumber protein baik
hewani maupun nabati. Daging sapi, daging ayam, ikan tongkol, ikan tengiri, ikan bawal,
ikan bandeng, tahu, tempe, dan oncom sebaiknya tidak melebihi 50 gram sehari.Aneka
kacang-kacangan kering (kacang hijau,kacang tanah,kacang tolo atau kacang tunggak,kacang
merah, atau kacang joglo,kedelai) dan dan hasil olahannya (tahu,tempe,oncom) dibatasi
paling banyak 25 gram sehari. Untuk menutupi keterbatasan konsumsi sumber protein,
imbangi dengan makan telur, keju, dan minum susu karena bahan makanan tersebut hampir
tidak mengandung purin.

Banyak Mengkonsumsi Air

Konsumsi cairan yang tinggi, terutama dari minuman dapat melarutkan asam urat sebanyak-
banyaknya sehingga mempercepat kadar asam urat dalam darah kembali normal. Usahakan
bisa menghabiskan minuman 2 ½ liter (sekitar 10 gelas) sehari. Boleh air putih masak, air
teh, kopi, atau minuman ringan yang bersoda (softdrink) sekalipun. Selain itu, pasokan air
juga dari kuah sayuran, juas buah, maupun buah-buahan segar yang banyak mengandung air.
Seperti semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, jambu air. Selain buah tersebut
segala macam buah lainnya bebas dikonsumsi karena tidak atau sangat sedikit mengandung
purin.Konsumsi karbohidrat kompleks yang tinggi juga dapat memacu pembuangan
kelebihan asam urat dalam darah. Sehari dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat kompleks
tidak kurang dari 100 gram. Bahan makanan pokok umumnya merupakan sumber karbohidrat
kompleks yang potensial diantaranya nasi, roti singkong, ubi jalar. Namun batasi konsumsi
karbohidrat sederhana seperti gula, permen, arumanis dan sebagainya. Sebaliknya konsumsi
lemak/minyak justru harus dibatasi karena lemak/minyak menggangu pembungan asam urat
ke luar tubuh. Batasi makanan gorengan dan bersantan. Hindarai penggunaan margarin atau
mentega, apalagi sebagai pelengkap sajian siap santap, misalnya dengan mengoleskannya
pada roti tawar.

Anda mungkin juga menyukai