Tugas Sedimntasi Terhdap Ekosistm Karang
Tugas Sedimntasi Terhdap Ekosistm Karang
1507100009
Tugas PKPL
Wilayah Indonesia memiliki perairan pantai sepanjang lebih dari 81.000 km. Perairan ini
sebagian besar merupakan perairan dangkal yang sangat potensial bagi berkembangnya ekosistem
terumbu karang. Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas di daerah tropis.
Ekosistem terumbu karang adalah salah satu ekosistem khas pesisir tropis yang memiliki
berbagai fungsi penting, baik secara ekologis maupun ekonomis. Fungsi ekologis tersebut adalah
penyedia nutrien bagi biota perairan, pelindung fisik, tempat pemilahan biota perairan, tempat
bermain, dan asuhan bagi berbagai biota. Ekosistem terumbu karang terdapat di lingkungan perairan
yang agak dangkal, seperti paparan benua dan gugusan pulau-pulau di perairan tropis. Untuk
mencapai pertumbuhan maksimum, terumbu karang memerlukan,
Perairan yang jernih
Suhu perairan yang hangat
Gerakan gelombang yang besar
Sirkulasi air yang lancar
Terhindar dari proses sedimentasi.
Kematian pada karang dapat terjadi karena kondisi lingkungan dengan pengaruh
tekanan sedimentasi tidak sesuai lagi dengan lingkungan yang cocok bagi algae
Zooxanthellae yang hidup pada karang, sehingga algae Zooxanthellae akan meninggalkan
karang sehingga terjadi pemutihan pada karang. Bila kondisi perairan tidak sembuh maka
alga tersebut akan mencari habitat perairan yang cocok baginya, sehingga pemasok oksigen
bagi karang akan terhenti, hal ini pada umumnya menyebabkan kematian pada karang.
Sebagai contoh nyata berdasarkan penelitian yang dilakukan di pulau Bintan, dimana
Pada tahun 1996 diperkirakan luas terumbu karang di perairan Bintan adalah 16.860,5
hektar. Pengamatan di lapangan atas terumbu karang yang dilakukan di sekitar perairan
Pantai Trikora, di pesisir timur Pulau Bintan, memperlihatkan bahwa kondisi terumbu karang
pada lokasi tersebut telah mengalami kerusakan. Penelitian dilakukan di 4 desa dengan
mengidentifikasi kegiatan pembangunan di keempat desa tersebut untuk melihat
keterikatannya dengan kerusakan ekosistem karang di perairan pulau bintan. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa pengaruh kegiatan pembangunan pada ekosistem terumbu karang
cukup besar, meliputi perusakan karang secara langsung melalui ledakan bom maupun
penambangan karang, pencemaran dari berbagai kegiatan di sepanjang pesisir, dan
sedimentasi yang dapat meningkatkan kekeruhan perairan dan menghambat pertumbuhan
karang, bahkan mematikan terumbu karang. Namun berdasarkan pengamatan dalam kurun
waktu tahun 2000-2006, kegiatan pembangunan yang pengaruhnya paling besar pada
ekosistem terumbu karang adalah kegiatan pembukaan lahan.
Anonim2. 2009. Pedoman Pengelolaan Ekosistem Wilayah Pesisir dan Lautan. Available
[online]: http://bpsplpontianak.kp3k.dkp.go.id/?action=baca_berita&id=139[9
Oktober 2010]
Aulia, Sukmaharja. 2010. Dampak Ekosistem Terumbu Karang Akibat dari Tekanan
Sedimentasi. Available[online]: http://fdcipb.wordpress.com/2010/05/26/
dampak-ekosistem-terumbu-karang-akibat-dari-tekanan-sedimentasi/[9
Oktober 2010]
Maulana, Fauzan. 2010. Pengaruh Kegiatan Pembangunan Pada Ekosistem Terumbu Karang:
Studi Kasus Efek Sedimentasi di Wilayah Pesisir Timur Pulau Bintan. Available
[online]: http://ojanmaul.wordpress.com/category/sedimentasi-laut/[9
Oktober 2010]