BAB I
PENDAHULUAN
disekolah. Sehingga dibutuhkan usaha yang ekstra keras agar matematika bisa
sukai oleh siswa.
Untuk mencapai usaha tersebut diperlukan adanya berbagai upaya yang
terencana dalam melaksanakan strategi, pendekatan, model, teknik, dan
metode yang dikembangkan secara inovatif dan kreatif. Para pendidik
senantiasa ditantang untuk terus berinovasi dan berkreasi melakukan
pendidikan dalam rangka menciptakan kehidupan yang lebih baik. Hal ini
karena dinamika kehidupan selalu berubah, sehingga tantangan dan
permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan senantiasa berubah dan
semakin kompleks. Tidak terkecuali kualitas proses pendidikan matematika di
sekolah.
Beberapa strategi pengajaran yang dapat dikembangkan oleh guru
melalui pembelajaran kontekstual antara lain pengajaran berbasis masalah,
pengajaran kooperatif, pengajaran berbasis inkuiri, pengajaran berbasis
proyek/tugas, pengajaran berbasis kerja, dan pengajaran berbasis jasa layanan
(Nurhadi, 2003:55).
Salah satu pendekatan dalam rangka memberikan aktivitas kelompok
adalah pendekatan pembelajaran kooperatif, di mana siswa dikondisikan untuk
aktif secara fisik dan mental. Melalui aktivitas mental inilah diharapkan
terciptanya kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman mereka
terhadap materi pembelajaran. Selama proses tukar pendapat, sharing
informasi maupun adu argumentasi yang berlangsung dalam pembelajaran
kooperatif, setiap siswa berkesempatan untuk mengekspresikan apa yang
dipahaminya kepada orang lain, mengklasifikasi ide, maupun menawarkan
alternatif ide.
Pembelajaran kooperatif banyak sekali macamnya. Salah satunya
adalah Student Teams Achievement Division (STAD). Inti dari STAD adalah
guru menyampaikan suatu materi, kemudian para siswa bergabung dalam
kelompoknya yang terdiri dari 4 atau 5 orang yang bersifat heterogen untuk
menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru, setelah selesai mereka
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan antara kegiatan pembelajaran yang sinergis
dengan prestasi belajar matematika siswa?
2. Adakah pengaruh dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran terhadap
prestasi belajar matematika siswa?
3. Adakah pengaruh kegiatan pembelajaran yang aktif terhadap prestasi
belajar matematika siswa?
4. Apakah terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran yang tepat dengan
prestasi belajar matematika siswa?
5. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran terhadap prestasi
belajar matematika siswa?
C. Batasan Masalah
Menyadari masalah yang berkaitan dengan pembelajaran matematika
sangat kompleks dan keterbatasan waktu yang dimiliki penulis dalam
penelitian, maka penulis membatasi masalah hanya pada pengaruh
penerapan model pembelarajan terhadap prestasi belajar matematika
siswa. Penulis membatasi materi pelajaran yang akan disampaikan yaitu hanya
pada pokok bahasan pecahan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD)?
4
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD).
2. Untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa yang tidak
menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD).
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap
prestasi belajar matematika siswa.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan peneliti
tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan dapat menjadi
wahana yang inovatif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Bagi guru
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ini
dapat menjadi alternatif pemilihan model pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Bagi siswa
5