com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu fungsi juga sangat banyak macamnya. Salah satu cara untuk memperbanyak
fungsi yaitu dengan membalikkan (invers) fungsi tersebut. Invers yaitu balikan suatu
fungsi. Bagaimana mahasiswa bisa mencari turunan suatu fungsi yang semakin
banyak itu? Apakah harus dicari dengan cara menghitung yang cukup panjang?
Apakah tidak ada cara yang lebih mudah dan cepat untuk menghitungnya?
Semakin banyak fungsi akan menyulitkan kita dan membuat kita menjadi lebih lama
untuk mencari differensial atau turunannya. Karena hal ini, orang berusaha mencari
cara cepat mencari turunan pada fungsi balikan. Sehingga pada kesempatan kali ini
akan kami coba mengemukakan tentang mencari turunan invers suatu fungsi dengan
cara lebih cepat. Yaitu menggunakan teorema turunan fungsi invers. Hal ini akan
memudahkan kita untuk menemukan diferensiasi fungsi invers tanpa membalikkan
fungsinya terlebih dahulu dan kemudian mencari inversnya. Sehingga mahasiswa
akan lebih mudah dalam menentukan turunan suatu invers.
1
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan fungsi balikan.
2. Mengetahui cara menentukan suatu fungsi balikan.
3. Mengetahui setiap fungsi yang monoton murni pada daerah asalnya pasti
mempunyai balikan atau tidak.
4. Mengetahui cara mencari turunan fungsi balikan.
5. Mengetahui jika π(π₯) = 0 di suatu π₯ dalam πΌ, maka tidak berlaku teorema
fungsi balikan.
1.4 Manfaat
1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan fungsi balikan.
2. Agar mahasiswa mengetahui cara menentukan suatu fungsi balikan.
3. Agar mahasiswa mengetahui setiap fungsi yang monoton murni pada daerah
asalnya pasti mempunyai balikan atau tidak.
4. Agar mahasiswa mengetahui cara mencari turunan fungsi balikan.
5. Agar mahasiswa mengetahui jika π(π₯) = 0 di suatu π₯ dalam πΌ, maka tidak
berlaku teorema fungsi balikan.
2
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
BAB II
PEMBAHASAN
A B B A
3
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
Contoh soal
1
Carilah invers dari π¦ = β π₯β3
4
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
Jawab :
Langkah 1 : menyelesaikan persamaaan π¦ = π(π₯) untuk π₯ dalam bentuk π¦.
1
π¦ = β π₯β3
1
π₯ β 3 = βπ¦
1
π₯ = βπ¦ + 3
Fungsi monoton
Misalkan π(π₯) terdefinisi pada suatu himpunan π
. Untuk semua π₯1 , π₯2 β π
, fungsi
π π₯ dikatakan:
ο· monoton naik, jika π₯1 < π₯2 maka π π₯1 < π(π₯2 )
ο· monoton turun, jika untuk π₯1 < π₯2 maka π π₯1 > π(π₯2 )
ο· monoton tak naik, jika untuk π₯1 < π₯2 maka π π₯1 β₯ π(π₯2 )
ο· monoton tak turun, jika untuk π₯1 < π₯2 maka π π₯1 β€ π(π₯2 )
ο· monoton datar, jika untuk π₯1 β π₯2 maka π π₯1 = π(π₯2 )
Beberapa sumber mengatakan monoton naik yang dimaksud di atas adalah monoton
naik sejati, dan mengatakan monoton tak turun yang dimaksud diatas dengan istilah
monoton naik.
5
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
Yang dimaksud monoton murni atau monoton tegas adalah fungsi monoton naik atau
fungsi monoton turun.
Monoton naik jika π₯1 < π₯2 maka π π₯1 < π π₯2 .
Monoton turun jika π₯1 < π₯2 maka π π₯1 > π π₯2 .
Kita ambil fungsi monoton naik untuk menunjukkan bahwa fungsi monoton murni
memiliki invers.
Perhatikan pengertian fungsi naik. untuk π₯1 < π₯2 maka berlaku π π₯1 < π(π₯2 ) untuk
setiap π₯1 , π₯2 pada daerah asalnya.
Pernyataan tersebut ekuivalen dengan pernyataan jika π₯1 β π₯2 maka berlaku
π π₯1 β π(π₯2 ) untuk setiap π₯1 , π₯2 pada daerah asalnya.
Dengan kata lain pernyataan tersebut adalah pengertian dari fungsi satu-satu.
Bukti teorema
Jika f monoton murni pada daerah asalnya, maka f memiliki balikan
Kita ambil π: π΄ β π΅
Jika π monoton murni maka π satu-satu dan onto
Kita akan membuktikan salah satu dari fungsi monoton murni yaitu fungsi monoton
naik.
6
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
Contoh soal
Perlihatkan bahwa π memiliki balikan. Untuk π(π₯) = 2π₯ 7 β π₯ 5 + 12π₯.
Jawab :
Dengan menggunakan teorema turunan pertama untuk kemonotonan fungsi. Kita
dapatkan turunan pertamanya yaitu
πβ²(π₯) = 14π₯ 6 β 5π₯ 4 + 12
Dimana nilai π β² π₯ selalu lebih besar nol untuk setiap π₯.
π β² π₯ = 14π₯ 6 β 5π₯ 4 + 12 > 0 untuk semua π₯
7
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
Teorema
Andaikan π terdiferensiasikan dan monoton murni (monoton tegas) pada selang πΌ.
Jika π β² (π₯) β 0 di suatu π₯ tertentu dalam πΌ. Maka π β1 terdiferensiasikan di titik
yang berpadanan π¦ = π π₯ dalam daerah hasil π dan
1
(π β1 )β² π¦ =
π β² (π₯)
8
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
(π β1 )β² π π₯ . (π β² (π₯)) = 1
1
(π β1 )β² π π₯ = π β² (π₯)
1
Yang ekuivalen dengan (π β1 )β² π¦ = π β² (π₯)
9
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
Karena π fungsi invers dari π, maka π bijektif, dengan kata lain π injektif dan
surjektif. π injektif dan π = π(π), maka diperoleh; jika 0 < | π¦ β π| < π
maka π π¦ β π(π) = π π¦ β π < πΏ untuk setiap π¦ β [π, π ]
Oleh karena itu untuk setiap π¦ β [π, π ] dengan 0 < | π¦ β π| < π berakibat
π π π¦ β π π π
π» π¦ β π β² (π) = β π β² (π) < π
π π¦ β π π
Untuk sebarang π > 0. Jadi limπ¦ βπ π» π¦ = π β² (π)
π¦ βπ
Perhatikan bahwa karena π¦ β π maka π» π¦ = β 0 , sehingga diperoleh
π π¦ β π(π)
π π¦ β π(π) 1
=
π¦βπ π»(π¦ )
10
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
Terbukti
1 1
πβ² π = =
π β² (π) πβ² π π
Ketika kita membuktikan seperti itu. Mungkin kita akan kebingungan dengan
langkah-langkah yang ada tersebut.
Sehingga kelompok kami menyajikan bukti menurut kelompok kami sendiri. Yang
mungkin akan lebih mudah kita pahami.
11
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
Contoh soal
Carilah π β1 β² (2) jika diketahui π π₯ = π₯ + 1
Jawab :
Kita akan mencari nilai π₯ yang berpadanan dengan π¦ = 2
π π₯ = π₯+1
π¦ = π₯+1
2 = π₯+1
4=π₯+1
π₯=3
Kemudian kita cari π β² (π₯)
π π₯ = π₯+1
1
πβ² π₯ = 2 π₯+1
1
πβ² 3 = 2 3+1
1
πβ² 3 = 4
12
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
1
Kita selesaikan dengan menggunakan teorema (π β1 )β² π¦ = π β² (π₯)
1
(π β1 )β² 2 = π β² (3)
1
(π β1 )β² 2 = 1
4
(π β1 )β² 2 = 4
Bagaimana jika kita menyelesaikannya dengan cara mencari inversnya kemudian kita
turunkan?
π π₯ = π₯+1 π·π = β1, β π
π = [0, β)
π β1 π₯ = π₯ 2 + 1 π·π = 0, β π
π = [β1, β)
π β1 β² π₯ = 2π₯
(π β1 )β² 2 = 4
Hasilnya sama.
1
Lebih jelas terlihat jika kita masukkan π β² π = 0 ke dalam πβ² π = πβ² π
1
Diperoleh πβ² π = 0
13
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
Contoh
Diberikan fungsi bernilai real π yang didefinisikan dengan
π π₯ = π₯3 , βπ₯ β π
β2
1
β1 2 β1 β² β² π₯3
Diperoleh π π₯ = π₯ , βπ₯ β π
, πβ² π₯ = 3π₯ , dan π
3 π₯ =π π₯ = 3
14
asimtot.wordpress.com
muhammadsihabudin@yahoo.co.id
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu fungsi dapat diperbanyak. Salah satunya dengan cra membalikkannya
(inversnya). Langkah-langkah untuk membalikkan suatu fungsi yaitu :
1. Langkah 1 : Selesaikan persamaaan π¦ = π(π₯) untuk π₯ dalam bentuk π¦.
2. Langkah 2 : Gunakan π β1 (π¦) untuk menamai ungkapan yang dihasilkan
dalam π¦.
3. Langkah 3 : Gantilah π¦ dengan π₯.
Sehingga fungsi tersebut akan semakin banyak. Dengan banyaknya fungsi-fungsi
yang kita punya. Dan untuk mencari turunan suatu invers. Kita mempunyai teorema.
Dengan adanya teorema turunan fungsi balikan. Yaitu :
Teorema
Andaikan π terdiferensiasikan dan monoton murni (monoton tegas) pada selang πΌ.
Jika π β² (π₯) β 0 di suatu π₯ tertentu dalam πΌ. Maka π β1 terdiferensiasikan di titik
1
yang berpadanan π¦ = π π₯ dalam daerah hasil π dan (π β1 )β² π¦ = π β² (π₯)
itu akan sangat membantu kita untuk mendapatkan turunan dengan lebih cepat.
Sehingga akan memudahkan kita dalam menentukan turunan suatu fungsi. Tetapi kita
juga sangat perlu untuk memperhatikan syarat-syaratnya. Yaitu fungsi tersebut harus
kontinu dan fungsi tersebut monoton murni.
3.2 Saran
Perlu diperhatikan dalam menentukan turunan dari invers suatu fungsi. Karena disitu
terdapat syarat fungsi yaitu harus kontinu dan monoton murni. Terkadang kita tetap
melakukan itu padahal fungsi tersebut tidak kontinu. Sehinga perlu adanya ketelitian.
Dan disarankan melihat syaratnya dalam menggunakan suatu teorema. Karena
kebanyakan dari kita adalah tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal dengan suatu
teorema. Padahal soal itu tidak memenuhi syarat di teorema tersebut.
15