Anda di halaman 1dari 3

Cystadenocarcinoma of the Ovary Daniel / 406100079

Cystadenocarcinoma of the Ovary

Pendahuluan

Tumor ovarium merupakan tumor yang sering ditemukan pada wanita, terdiri atas banyak tipe, dan
pada umumnya terbagi atas tumor benign, borderline, dan karsinoma (malignant). Tumor benign
biasanya menyerang wanita usia 20-45 tahun. Tumor borderline dan karsinoma menyerang wanita
yang lebih tua, antara 45-65 tahun.

Karsinoma ovarium merupakan 1/5 dari semua tumor ganas yang ditemukan pada alat kelamin
wanita. Dalam urutan tersering, karsinoma ovarium berada dibawah karsinoma cervix dan
karsinoma endometrium. Karsinoma ovarium stadium dini sangat sulit dideteksi. Sebagian besar
karsinoma ovarium terdeteksi saat telah menyebar ke seluruh ovarium dan organ sekitarnya, hal ini
berakibat pada tingginya tingkat kematian pada penderita karsinoma ovarium.

Karsinoma ovarium diklasifikasikan menurut histologi tumor yg didapatkan dari pemeriksaan


patologi :

 Epithelial
cystadenocarcinoma, endometrioid tumor, clear cell carcinoma, Brenner tumor
 Germ cell
Teratoma, dysgerminoma, karsinoma embrional
 Sex cord-stromal tumor
Fibrothecoma, tumor sel granulosa , tumor sel Sertoli-Leydig
 Metastasis
Bisa merupakan penyebaran dari kanker colon, appendix, gastric, dan payudara

Definisi

Tumor ganas ovarium yang paling sering dijumpai. Berupa nodul yang solid dengan dinding tebal,
tidak teratur dan disertai tonjolan – tonjolan. Lapisan serosa yang tampak irreguler merupakan
tanda adanya penetrasi tumor ke dalam kapsul. Pada umumnya bermula dari serous cystadenoma
ovarium, namun bisa juga bermula dari mucinous cystadenoma. Cystadenocarcinoma ovarium sering
kali bersifat bilateral.

Kepaniteraan Klinik Radiologi RS HUSADA


Pembimbing : dr. Patricia Widjaja Sp.Rad.
Periode 27 September 2010 – 30 Oktober 2010
Universitas Tarumanagara
Cystadenocarcinoma of the Ovary Daniel / 406100079

Epidemiologi

Penyebab utamanya tidak diketahui dengan pasti. Karsinoma ovarium lebih banyak di temukan pada
negara-negara industri. Wanita usia lanjut memiliki resiko tertinggi, lebih dari setengah kematian
karena karsinoma ovarium dialami wanita dengan rentang usia 55 - 74 tahun.

Etiologi

Pada umumnya kasus karsinoma ovarium bersifat sporadik. Wanita usia 40-59 tahun yang
menggunakan oral kontrasepsi dan melakukan ligasi tuba memiliki tingkat resiko yang jauh lebih
rendah. Nulipara, riwayat keluarga dgn karsinoma, dan mutasi merupakan faktor resiko yang cukup
berperan besar. Mutasi BRCA-1 dan BRCA-2 merupakan faktor resiko yang paling dicurigai sebagai
pemicu terjadiny karsinoma ovarium. 5% pasien karsinoma ovarium dibawah 70 tahun mengalami
mutasi BRCA-1. Estimasi resiko karsinoma ovarium pada wanita yang mengalami mutasi BRCA-1 dan
BRCA-2 berkisar antara 20%-60% pada usia di bawah 70 tahun.

Patogenesis

Gejala Klinik

Gejala-gejala yang biasa timbul sering kali tidak disadari. Umumnya pasien mulai menyadari adanya
kelainan ketika karsinoma sudah berkembang hingga mencapai stadium lanjut. Gejala tersebut
antara lain :

 Nyeri pada daerah pelvis dan abdomen


 Rasa sakit pada punggung dan kaki
 Diarrhea, nausea, konstipasi
 Gangguan makan ( cepat merasa kenyang)
 Nyeri saat berhubungan sex
 Vaginal bleeding yang abnormal
 Gangguan berkemih
 Kesulitan bernapas

Staging pada karsinoma ovarium :

o Stage I.  Pertumbuhan terbatas pada ovarium


 Ia.  Mengenai salah satu ovarium

Kepaniteraan Klinik Radiologi RS HUSADA


Pembimbing : dr. Patricia Widjaja Sp.Rad.
Periode 27 September 2010 – 30 Oktober 2010
Universitas Tarumanagara
Cystadenocarcinoma of the Ovary Daniel / 406100079

 Ib.  Melibatkan kedua ovarium


 Ic.  Ia atau Ib dan ovarian surface tumor, ruptur capsule, malignant ascites, atau malignant
peritoneal cytology
o Stage II.  Penyebaran karsinoma dari ovarium ke pelvis
 IIa.  Penyebaran ke uterus atau tuba fallopi
 IIb.  Penyebaran ke organ pelvis lain
 IIc.  IIa atau IIb dan ovarian surface tumor, ruptur capsule, malignant ascites, atau malignant
peritoneal cytology
o Stage III.  Penyebaran karsinoma menuju daerah abdominal
 IIIa.  Permukaan peritoneum abdominal dengan metastase mikroskopik
 IIIb.  Tumor metastase <2 cm
 IIIc.  Tumor metastase >2 cm, atau metastatis pada pelvis, para-aortic atau kelenjar getah
bening inguinal
o Stage IV.  Metastasis jauh
 Pleural effusion Malignan
 Metastasis parenkim paru
 Metastases pada parenkim hepar atau limfa
 Metastase menuju kelenjar getah bening supraclavicular atau kulit

Tumor Marker

CA125 adalah suatu glikoprotein. Pada 50% wanita dengan karsinoma ovarium terjadi peningkatan
serum CA125.

Kepaniteraan Klinik Radiologi RS HUSADA


Pembimbing : dr. Patricia Widjaja Sp.Rad.
Periode 27 September 2010 – 30 Oktober 2010
Universitas Tarumanagara

Anda mungkin juga menyukai