Anda di halaman 1dari 8

VISI MISI

CALON
BUPATI DAN WAKIL BUPATI
KABUPATEN KLATEN
PERIODE 2010-2015

H. SUNARNA, SE, M.Hum


Hj. HARTINI
A. Latar Belakang
Selama hampir 5 (lima) tahun program yang telah dilaksanakan
dalam rangka pelaksanaan visi dan misi Bupati 2005-2010, sebagai
berikut :
1. Bidang Ekonomi
a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, dengan
Kebijakan Pakaian dinas dengan menggunakan produk tenun lurik.
b. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi,
mengikutsertakan UMKM dalam pameran baik tingkat regional maupun
nasional, Pembangunan Pasar Tradisional dan Menjalin kerjasama
dengan pihak ketiga dalam hal investasi
c. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan),
melalui kegiatan dana talangan pembelian hasil panen.
d. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, diwujudkan dengan
pelaksanan bantuan penguatan kelembagaan kelompok tani baik
saprotan maupun dalam hal penerapan teknologi
e. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Terpadu dengan model
pelayanan satu atap
2. Bidang Sosial Budaya
a. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, dengan
dilaksanakanya kegiatan JAMKESDA
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, terwujudnya Perda Menyusui
Dini (ASI inklusif) Kabupaten Klaten
c. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan pembangunan
prasaranan kesehatan
d. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak dengan dicanangkanya
Kabupaten Klaten sebagai Kabupaten Layak anak.
e. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dengan
menciptakan Pendidikan yang terjangkau.
f. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
melalui fasilitasi proses sertifikasi bagi tenaga pendidik dan
pembangunan prasana pendidikan.
g. Program Peningkatan Keagamaan dengan pembangunan prasarana
ibadah.
h. Program Penataan Administrasi Kependudukan dengan pelayanan
KTP gratis

3. Bidang Fisik Prasarana


a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Program Pemeliharaan
Rutin Jalan dan Jembatan serta Program Pengembangan Infrastruktur
Perdesaan, bentuk riil dengan hotmix untuk jalan antar kecamatan dan
pengaspalan jalan poros desa,
b. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan / Perkotaan, dengan
dibangunnya kembali Kantor Desa dan Kecamatan yang rusak akibat
Bencana Gempa Bumi sehingga pelayanan terhadap masyrakat dapat
berjalan dengan maksimal. Pembangunan Gedung RSPD dan
Pembangunan Obyek wisata umbul ingan (OMAC) guna peningkatan
PAD dari sektor pariwisata

1
c. Program Pengembangan dan Pegelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya, diantaranya dengan normalisasi sungai,
perbaikan jaringan irigasi, sehingga menunjang pembangunan di
bidang perekonomian khususnya di sektor pertanian.

Secara ringkas pencapaian pembangunan daerah dapat dilihat


pada tabel 1. sebagai berikut :
Tabel.1. Pencapaian Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Klaten
Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Proyeksi
No. Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Pertumbuhan 4,59 2,30 3,31 3,93 3,99 4,25
PDRB/ekonomi
02. Laju Inflasi 16,88 14,30 6,52 7,30 7,00 6,75
Kabupaten
03. PDRB berlaku 6.520,83 7.504,50 8.349,25 9.491,60 9.506,51 10.910,62
(Milyar Rp)
04. PDRB konstan 4.158,20 4.253,79 4.394,69 4.567,20 4.749,43 4.951,28
(Milyar Rp)
05. PDRB per 3.238,69 3.290,47 3.392,004 3.516,70 3.627,47 3.741,74
kapita (Ribuan
Rp)
06. % Penduduk di 32,74 32,74 32,74 33,77 33,17 30,47
bawah garis
kemiskinan
07. Laju 0,33 0,56 0,29 0,27 0,26 0,25
Pertumbuhan
Penduduk (%)
10. Angka
Partisipasi
Sekolah (APS)
(%)
a. SD 119.19 123.96 124.1 124.38 125 126
b. SMP 87.82 92.22 94.22 95.05 98 97
c. SMU 71.36 78.36 78.81 79.2 85 90
11. Angka Rata- 7,12 7,70 8,00 8,97 8,98 9,00
Rata Lama
Sekolah
(Tahun)
12. Angka 13/1000 14,4/1000 14,5/1000 7,3/1000 7,0/1000 6,8/1000
Kematian Bayi
13. Angka 10 8 23 7 6 5
Kematian Ibu
Melahirkan
14. Angka 0,18/1000 0,30/1000 0,24/1000 0,11/1000 0,10/1000 0,8/1000
Kematian Balita
15. Angka Usia 75,33 70,80 70,93 71,14 71,18 71,30
Harapan Hidup
(Tahun)
16. Jalan
Kabupaten (%)
a. Kondisi baik 27,69 39,52 44,81 56,83 68,50
b. Kondisi Sdng 22,50 19,16 16,45 11,30 7,18
c. Kondisi Rsak 24,90 20,66 19,37 12,65 11,63

17. Tingkat 70,00 61,14 68,90 69,50 70,00


partisipasi

2
Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Proyeksi
No. Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
angkatan kerja
(%)
18. Tingkat 8,14 3,68 3,19 3,00 2,75
pengangguran
terbuka (%)
19. Jumlah IKM & 35.802 33.071 33.221 33.221 33.225
Besar (unit
usaha)
20. Lahan Kritis 6.020,92 4.857,05 2.235 2.235 2.235
(Ha)
21. Alih fungsi la- 35 27 32 12 10 8
han pertanian
ke non pertani-
an (Ha/Th)

Sumber : Diolah dari berbagai sumber dan dokumen

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembangunan


selama 5 tahun periode 2005-2010 dapat dikatakan berhasil. Walaupun
pada tahun 2006 terjadi bencana gempa bumi yang menghancurkan
perekonomian daerah namun hal tersebut tahun berikutnya sudah dapat
bangkit kembali walaupun sampai saat ini masih belum pulih 100%.
Namun demikian masih ada beberapa kekurangan yang menjadi
masalah pokok. Sehingga perlu adanya kelanjutan upaya untuk
memecahkan masalah pokok tersebut.

B. Visi
Visi adalah cara pandang jauh ke depan atau suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan di masa depan yang diinginkan.
Dengan demikian visi merupakan gambaran yang menjadi perekat dan
menyatukan berbagai gagasan strategis, memiliki orientasi masa depan,
menumbuhkan komitmen bersama dari seluruh masyarakat, dan
menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi dalam rangka
memberi keyakinan bahwa suatu perkembangan akan terjadi.
Berdasarkan harapan - harapan yang diinginkan maka disusunlah visi
Bupati dan Wakil Bupati Klaten Priode Tahun 2010 -2015 adalah ”
TERWUJUDNYA KLATEN YANG TOTO TITI TENTREM KERTO
RAHARJO ”. Visi tersebut mengandung makna :
1. Masyarakat Klaten yang TOTO TITI : terwujudnya tatanan kehidupan
yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kehidupan sosial yang
harmonis, kehidupan perekonomian yang dinamis, kehidupan politik
yang demokratis dan kondusif serta menjaga kelestarian lingkungan
hidup dan kepemerintahan yang menerapkan 10 prinsip Tata
Pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan Clean
Goverment) meliputi : Partisipasi, Penegakan Hukum, Transparansi,
Kesetaraan, Daya tanggap, Wawasan kedepan, Akuntabilitas,
Pengawasan, Efisiensi dan Efektivitas, Profesionalisme.

3
2. Masyarakat Klaten yang TENTREM : Klaten yang TENTREM
merupakan terwujudnya tatanan kehidupan yang aman dan damai
sebagai prasyarat bagi berlangsungnya pembangunan yang
merupakan proses dalam rangka mewujudkan cita - cita masyarakat
yang adil dan sejahtera ;
3. Masyarakat yang KERTORAHARJO : Klaten yang KERTO RAHARJO
merupakan terwujudnya tatanan kehidupan yang sejahtera,
tercukupinya kebutuhan material dan spiritual dalam naungan Rahmat
dan Ridho Tuhan Yang Maha Kuasa.
Untuk mewujudkan visi tersebut dijabarkan dan dapat diindikasikan
sebagai berikut :
1. “ WAREG ” dalam arti terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi bagi
rakyat secara menyeluruh.
2. “ WARAS ” dalam arti terpenuhinya tingkat kesehatan masyarakat yang
lebih bermutu dan meningkatnya angka harapan hidup masyarakat
Klaten.
3. “ WASIS ” dalam arti terwujudnya pendidikan yang lebih bermutu dan
terjangkau oleh kemampuan ekonomi masyarakat sehingga secara
signifikan akan mendorong terwujudnya kualitas sumber daya manusia
yang cerdas, terampil dan berwatak di Kabupaten Klaten.
4. “ WUTUH ” dalam arti terpenuhinya kebutuhan sandang dengan segala
manifestasinya bagi masyarakat sehingga semakin mampu
mewujudkan tingkat peradaban yang lebih baik.
5. “ WISMA ” dalam arti terpenuhinya papan / perumahan yang lebih
layak dan semakin bermutu serta dapat terjangkau keseluruhan lapisan
masyarakat, baik diwilayah perkotaan dan pedesaan serta didukung
oleh terwujudnya lingkungan yang sehat , tertata dan BERSINAR.
Selain terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut, diperlukan suasana
dan rasa aman bagi masyarakat. Oleh karena itu perlu ditumbuh
kembangkan gerakan serta prakarsa masyarakat untuk menciptakan
keadaan yang kondusif, saling menghargai, dan berkembangnya
semangat gotong - royong, serta suasana kebatinan masyarakat yang
tentram dan damai.
Dengan demikian maka penghargaan terhadap martabat
kemanusiaan dengan mengedepankan perwujudan penghormatan
terhadap hak - hak rakyat serta hak - hak azasi manusia akan menjadi
sangat penting untuk menetapkan kebijakan publik bagi kepentingan
penyelenggaraan pemerintahan.
Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat, terwujudnya
rasa aman dan tenteram, serta meningkatnya penghargaan bagi rakyat
maka dapat dipastikan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klaten akan
lebih unggul, maju, modern, sejahtera, berdaya saing serta tercukupinya
kebutuhan spiritual dan material untuk memenuhi terwujudnya nilai - nilai
luhur dalam pergaulan dengan daerah - daerah lain, baik di kawasan
regional Jawa Tengah maupun nasional (global).
Di samping itu, dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan
diperlukan keteladanan pemimpin, komitmen pemimpin dalam upaya
mewujudkan norma - norma penyelenggaraan pemerintahan yang baik
(good and clean governance) sehingga kredibilitas di mata masyarakat
semakin meningkat dengan terwujudnya kepemerintahan tanpa Korupsi,

4
Kolusi dan Nepotisme (KKN). Untuk itu diperlukan sikap - sikap
kepemimpinan yang meliputi :
1. Kepemimpinan partisipatif : Kepemimpinan yang
mengikutsertakan masyarakat dalam
proses perencanaan, pengawasan,
penganggaran, dan pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.
2. Kepemimpinan Transformatif : Kepemimpinan yang
mengedepankan prinsip - prinsip
kebersamaan dalam pelaksanaan
program - programnya.
3. Kepemimpinan empowering : Kepemimpinan yang
memberdayakan dalam arti
mendorong dan mewujudkan nilai -
nilai positif bagi berkembangnya
kemampuan pemerintahan dan
masyarakat sehingga lebih berdaya
guna dan berhasil guna.
Dengan kepemimpinan yang partisipatif, transformatif dan
empowering (artinya mengikutsertakan, mengembangkan dan
memberdayakan) tersebut menempatkan rakyat sebagai subyek dalam
proses pembangunan bukan sekedar sebagai obyek.
Dengan rumusan visi yang mempunyai jangka waktu panjang
dan rumusan misi yang diharapkan dapat mewujudkan visi yang
dirumuskan ; untuk itu diperlukan suatu strategi pembangunan daerah
dengan program -program yang bersifat indikatif dan kegiatan - kegiatan
prioritas pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan.

C. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sesuai visi yang
ditetapkan agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik.
Dengan perumusan misi, diharapkan agar seluruh anggota dan pihak -
pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat berpartisipasi dan dapat
menge-nal peran organisasi secara lebih baik serta mendorong
keberhasilannya. Sebagai penjabaran dari visi tersebut di atas, telah
dietapkan misi sebagai berikut :
a. Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat (Wareg,
Waras, Wasis, Wisma dan Wutuh).
b. Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya
kebutuhan materiil dan spiritual dan meningkatkan keimanan,
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta
aktualisasi diri dalam pembangunan.
d. Menumbuhkan kehidupan perekonomian rakyat yang dinamis yang
berbasis pada sumber daya lokal, menjaga kelestarian lingkungan
hidup, serta mengurangi kemiskinan.
e. Penerapan pengarus utamaan gender dalam berbagai fungsi
pemerintahan.

5
f. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku
pembangunan.
g. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya
yang memadai.
h. Mendorong otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat
pertumbuhan.

D. Program Pembangunan Daerah


Program - program menjadi arah kebijakan dalam
mengimplementasikan program Kepala Daerah dan juga sebagai payung
pada perumusan program dan kegiatan pembangunan di dalam
mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Program mendorong jiwa kewirausahaan masyarakat dalam
mengembangkan perekonomian daerah. Program ini antara lain akan
diwujudkan dengan penyelenggaraan urusan EKONOMI, khususnya
dalam pelaksanaan SUB FUNGSI PERDAGANGAN,
PENGEMBANGAN USAHA, KOPERASI DAN UKM (USAHA KECIL
MENENGAH). (WAREG based oriented).
2. Program mengembangkan perdagangan barang dan jasa serta
distribusinya untuk meraih peluang pasar. Program ini antara lain
akan diwujudkan dengan penyelenggaraan urusan EKONOMI,
khususnya dalam pelaksanaan SUB FUNGSI PERDAGANGAN,
PENGEMBANGAN USAHA, KOPERASI DAN UKM (USAHA KECIL
MENENGAH). (WAREG based oriented).
3. Program meningkatkan investasi dan penanaman modal daerah.
Program ini antara lain akan diwujudkan dengan penyelenggaraan
urusan EKONOMI, khususnya dalam pelaksanaan SUB FUNGSI
PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN
PERIKANAN ; SUB FUNGSI INDUSTRI DAN KONSTRUKSI ; serta
SUB FUNGSI TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. (WAREG
based oriented).
4. Program meningkatkan daya saing daerah. Program ini antara lain
akan diwujudkan dengan penyelenggaraan urusan EKONOMI.
(WAREG based oriented).
5. Program mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan
daerah. Program ini antara lain akan diwujudkan dengan
penyelenggaraan urusan PELAYANAN UMUM, khususnya dalam
pelaksanaan SUB FUNGSI PEMBANGUNAN DAERAH. (WAREG
based oriented).
6. Program meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia).
Program ini antara lain akan diwujudkan dengan penyelenggaraan
urusan KESEHATAN dan urusan PENDIDIKAN. (WARAS dan
WASIS based oriented).
7. Program mengembangkan seni, budaya dan pariwisata daerah.
Program ini antara lain akan diwujudkan dengan penyelenggaraan
urusan PARIWISATA DAN BUDAYA. (WASIS based oriented).

6
8. Program mempertahankan situasi dan kondisi Kabupaten Klaten
yang aman, tertib dan nyaman. Program ini antara lain akan
diwujudkan dengan penyelenggaraan urusan KETERTIBAN DAN
KEAMANAN. (WUTUH based Oriented).
9. Program meningkatkan penataan kota dan wilayah. Program ini
antara lain akan diwujudkan dengan penyelenggaraan urusan
LINGKUNGAN HIDUP, khususnya dalam pelaksanaan SUB FUNGSI
TATA RUANG DAN PERTANAHAN. (WUTUH based oriented).
10. Program meningkatkan pengendalian sumber daya lahan. Program
ini antara lain akan diwujudkan dengan penyelenggaraan urusan
EKONOMI, khususnya dalam pelaksanaan SUB FUNGSI
PENGAIRAN, dan pelaksanaan program dan kegiatan FUNGSI
LINGKUNGAN HIDUP, khususnya dalam pelaksanaan SUB FUNGSI
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM. (WUTUH based oriented).
11. Program meningkatkan pengendalian sumber daya air dan DAS
(Daerah Aliran Sungai) ; Program ini antara lain akan diwujudkan
dengan penyelenggaraan urusan LINGKUNGAN HIDUP. (WUTUH
based oriented).
12. Program mendorong partisipasi dunia usaha (sektor swasta) dalam
pembiayaan pembangunan daerah. Program ini antara lain akan
diwujudkan dengan penyelenggaraan urusan PELAYANAN UMUM,
khususnya dalam pelaksanaan SUB FUNGSI KEUANGAN DAERAH.
(WUTUH based oriented).
13. Program meningkatkan kualitas pelayanan aparatur dan
pengawasan. Program ini antara lain akan diwujudkan dengan
penyelenggaraan urusan PELAYANAN UMUM, serta urusan
PERLINDUNGAN SOSIAL. (WUTUH based oriented).
14. Program meningkatkan perencanaan pembangunan yang efektif dan
partisipatif. Program ini antara lain akan diwujudkan dengan
penyelenggaraan urusan PELAYANAN UMUM, dan urusan
PEMBANGUNAN DAERAH. ( WUTUH based oriented).
15. Program meningkatkan penataan dan penanganan masalah
perkotaan secara terintegrasi. Program ini antara lain akan
diwujudkan dengan penyelenggaraan urusan LINGKUNGAN HIDUP,
khususnya dalam pelaksanaan urusan TATA RUANG DAN
PERTANAHAN. (WISMA based oriented).

Anda mungkin juga menyukai