Anda di halaman 1dari 13

Mulai sekarang, fokuskan diri anda untuk berhenti merokok.

karena sadar atau tidak merokok


amat sangat merugikan tubuh anda dan orang di sekitarnya. tahukah anda bahwa ada 6
Penyakit Yang Ditimbulkan Akibat Merokok ? Berikut adalah penyakit-penyakit dan
gangguan kesehatan pada organ tubuh yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Kanker :
• Paru-paru (lung cancer)
• Pancreas
• Gangguan urin
• Ginjal
• Lambung
• Uterine leher rahim
• myeoloid leukaemia
• Rongga Hidung
• Rongga sinuses
• Liver

Sistem Pernafasan :
• Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
• Penyakit pernafasan akut termasuk pneumonia
• penurunan Fungsi paru-paru
• Semua gejala pernafasan utama pada orang dewasa, termasuk batuk, dahak
• asthma

Sistem Kardiovaskular :
• Jantung koroner (CHD)
• Gejala Cerebrovascula

Penyakit lainnya :
• ulkus lambung
• Katarak
• Periodontitis
• Ulkus duodenum
• komplikasi pernafasan
• Berkurangnya kesuburan pada wanita
• Penyakit Crohn
• degenerasi makula terkait Umur
• Tembakau amblyopia
• Osteoporosis

Gangguan sistem pernafasan khusus pada bayi / anak, yang ibunya merokok:
• Gangguan pertumbuhan paru-paru
• penurunan fungsi paru
• gejala pernapasan termasuk batuk, dahak
• Asma

Sistem Reproduksi Wanita :


• Komplikasi kehamilan
• premature
• mengakibatkan kematian bayi

kini anda sudah mengetahui bahwa rokok sangat merugikan kesehatan. Take Action dari
sekarang dan mulailah pola hidup sehat dan hindarkan diri anda dari 6 penyakit yang
ditimbulkan akibat merokok.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

http://ahyarwahyudi.wordpress.com/2009/02/22/bahaya-merokok-bagi-kesehatan/

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan


Posted by ahyar on February 22, 2009

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan
masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“.
Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban saya dan para kader kesehatan untuk
mensosialisasikannya.

Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari
4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi
ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan,
kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk
merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja
merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.

Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-
negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah
memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta
orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang.

Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal
31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.

Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang.
Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak
penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai
penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker
rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi,
serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.

Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap
rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau
biasa disebut juga dengan perokok pasif.

ZAT KIMIA

Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni tembakau. Di
Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok
kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih,
cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).

Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen
oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat
ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker (karsinogen).

NIKOTIN

Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan
tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan
ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh
orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat,
rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara
di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang.

TIMAH HITAM (Pb)

Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20
batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang
batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa
dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari,
berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!

GAS KARBONMONOKSIDA (CO)

Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin
dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang
sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada
oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin
bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1
persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!

TAR

Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan
bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap
padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada
permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-
40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.
DAMPAK PARU-PARU

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan
paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus
bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga
penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru,
terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.

Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi
paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya
penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama
timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.

Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini.
Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya
kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai
penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.

Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan
karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan
bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali
lebih sering.

DAMPAK TERHADAP JANTUNG

Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung
koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan
lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah
penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan
1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen
(peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).

Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan
hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi
pembuluh darah otak dan perifer.

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke)
dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang
dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang
disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.

Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak
didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak
ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50
kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah
rokok berhenti.

Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain
meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung
(miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen
miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan
adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen
jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf,
otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat
timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.

Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan


oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen
di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis
(pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan
kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah
penggumpalan darah.

Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding
dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping
itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan
kolesterol HDL lebih rendah.

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.

Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan
dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok
yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan
faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap
tercetusnya PJK.

Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50
persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis)
dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak
pembuluh darah perifer.

PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan
sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.

PENYAKIT (STROKE)

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan
dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan
dengan bukan perokok.

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan
merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok
perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok
timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih
mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah
pertahanan melawan AIDS.

Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil,
impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker
saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul
akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga,
perusahaan, bahkan negara.

Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja,


terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau
kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan
produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban
ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan
meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.

KEBIASAAN MEROKOK

Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung
jawab dari segenap lapisan masyarakat. Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di
kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya
narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada
umumnya.

Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas
kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak
merokok. Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempat-tempat umum, sekolah,
kendaraan umum, dan tempat kerja; pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok;
memasang peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok.

Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua,
yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.

GERBANG NARKOBA

Akibat kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan. Sekali
seseorang menjadi perokok, akan sulit mengakhiri kebiasaan itu baik secara fisik maupun
psikologis. Merokok menjadi sebuah kebiasaan yang kompulsif, dimulai dengan upacara
menyalakan rokok dan menghembuskan asap yang dilakukan berulang-ulang.

Karena sifat adiktifnya (membuat seseorang menjadi ketagihan) rokok dalam Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV) dikelompokkan menjadi Nicotine Related
Disorders. Sedangkan WHO menggolongkannya sebagai bentuk ketagihan. Proses
farmakologis dan perilaku yang menentukan ketagihan tembakau sama dengan proses yang
menimbulkan ketagihan pada obat, seperti heroin dan kokain.

Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi dopamin otak dengan proses yang sama seperti
obat-obatan tersebut. Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif, nikotin lebih menimbulkan
ketagihan dibanding heroin, kokain, alkohol, kafein dan marijuana. Menurut Flemming, Glyn
dan Ershler merokok merupakan tingkatan awal untuk menjadi penyalahguna obat-obatan
(drug abuse). Mencoba merokok secara signifikan membuka peluang penggunaan obat-
obatan terlarang di masa yang akan datang.

Berdasarkan data epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki risiko
delapan kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk menjadi
peminum berat dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Perhatian khusus
mengenai masalah ini dikaitkan dengan meningkatnya jumlah perokok remaja.
Menangani masalah kebiasaan merokok pada remaja diharapkan dapat mencegah masalah
yang akan timbul dikemudian hari berkaitan kebiasaan tersebut, salah satunya adalah
pencegahan penyalahgunaan narkoba. Menurut Teddy Hidayat, Spesialis Kedokteran Jiwa,
Remaja yang berisiko tinggi adalah remaja-remaja yang memiliki sifat pemuasaan segera,
kurang mampu menunda keinginan, merasa kosong dan mudah bosan, mudah cemas,
gelisah, dan depresif.

Pemahaman tentang kebiasaan merokok dan kecenderungan sifat kepribadian seseorang


akan sangat membantu upaya menghentikan kebiasaan yang merugikan tersebut. Untuk
pencegahan kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja. Orang tua serta guru
memegang peranan besar untuk mengawasi, memberikan informasi yang benar dan yang
terpenting tidak menjadi contoh perilaku individu yang ketagihan kebiasaan merokok.

GANGGU KESEHATAN JIWA

Merokok berkaitan erat dengan disabilitas dan penurunan kualitas hidup. Dalam sebuah
penelitian di Jerman sejak tahun 1997-1999 yang melibatkan 4.181 responden, disimpulkan
bahwa responden yang memilki ketergantungan nikotin memiliki kualitas hidup yang lebih
buruk, dan hampir 50% dari responden perokok memiliki setidaknya satu jenis gangguan
kejiwaan. Selain itu diketahui pula bahwa pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering
menjadi perokok, yaitu pada 50% penderita gangguan jiwa, 70% pasien maniakal yang
berobat rawat jalan dan 90% dari pasien-pasien skizrofen yang berobat jalan.

Berdasaran penelitian dari CASA (Columbian University`s National Center On Addiction and
Substance Abuse), remaja perokok memiliki risiko dua kali lipat mengalami gejala-gejala
depresi dibandingkan remaja yang tidak merokok. Para perokok aktif pun tampaknya lebih
sering mengalami serangan panik dari pada mereka yang tidak merokok Banyak penelitian
yang membuktikan bahwa merokok dan depresi merupakan suatu hubungan yang saling
berkaitan. Depresi menyebabkan seseorang merokok dan para perokok biasanya memiliki
gejala-gejala depresi dan kecemasan (ansietas).

Sebagian besar penderita depresi mengaku pernah merokok di dalam hidupnya. Riwayat
adanya depresi pun berkaitan dengan ada tidaknya gejala putus obat (withdrawal) terhadap
nikotin saat seseorang memutuskan berhenti merokok. Sebanyak 75% penderita depresi
yang mencoba berhenti merokok mengalami gejala putus obat tersebut. Hal ini tentunya
berkaitan dengan meningkatnya angka kegagalan usaha berhenti merokok dan relaps pada
penderita depresi.

Selain itu, gejala putus zat nikotin mirip dengan gejala depresi. Namun, dilaporkan bahwa
gejala putus obat yang dialami oleh pasien depresi lebih bersifat gejala fisik misalnya
berkurangnya konsentrasi, gangguan tidur, rasa lelah dan peningkatan berat badan).

Nikotin sebagai obat gangguan kejiwaan Merokok sebagai salah satu bentuk terapi untuk
gangguan kejiwaan masih menjadi perdebatan yang kontroversial. Gangguan kejiwaan
dapat menyebabkan seseorang untuk merokok dan merokok dapat menyebabkan gangguan
kejiwaan, walau jumlahnya sangat sedikit, sekitar 70% perokok tidak memiliki gejala
gangguan jiwa.

Secara umum merokok dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi, menekan rasa lapar,
menekan kecemasan, dan depresi. Dalam beberapa penelitian nikotin terbukti efektif untuk
pengobatan depresi. Pada dasarnya nikotin memberikan peluang yang menjanjikan untuk
digunakan sebagai obat psikoaktif. Namun nikotin memiliki terapheutic index yang sangat
sempit, sehingga rentang antara dosis yang tepat untuk terapi dan dosis yang bersifat toksis
sangatlah sempit.
Sehingga dipikirkan suatu bentuk pemberian nikotin tidak dalam bentuk murni tetapi dalam
bentuk analognya. Namun, kerangka pemikiran pemberian nikotin sebagai obat tidaklah
dalam bentuk kebiasaan merokok. Seperti halnya morfin yang digunakan sebagai obat
analgesik kuat (penahan rasa sakit), pemberiannya harus dalam pengawasan dokter.
Gawatnya, saat ini nikotin bisa didapatkan dengan bebas dan mudah dalam sebatang rokok,
hal ini perlu diwaspadai karena kebiasaan merokok tidak lantas menjadi sebuah
pembenaran untuk pengobatan gejala gangguan kejiwaan.

SISTIM REPRODUKSI

Studi tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan sepanjang 2 dekade itu berkesimpulan
bahwa merokok dapat menyebabkan rusaknya sistim reproduksi seseorang mulai dari masa
pubertas sampai usia dewasa

Pada penelitian yang dilakukan Dr. Sinead Jones, direktur The British Medical Assosiation’s
Tobacco Control Resource Centre, ditemukan bahwa wanita yang merokok memiliki
kemungkinan relatif lebih kecil untuk mendapatkan keturunan.

pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami resiko
kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada wanita hamil terjadi
peningkatan insiden keguguran. Penelitian tersebut mengatakan dari 3000 sampai 5000
kejadian keguguran per tahun di Inggris, berhubungan erat dengan merokok.

120.000 pria di Inggris yang berusia antara 30 sampai50 tahun mengalami impotensi akibat
merokok. Lebih buruk lagi, rokok berimplikasi terhadap 1200 kasus kanker rahim per
tahunnya.

WANITA MEROKOK, MENOPAUSE DINI

Perempuan yang merokok sangat mungkin untuk mulai memasuki masa menopause
sebelum usia 45 tahun dan juga membuat mereka menghadapi resiko osteoporosis dan
serangan jantung, demikian laporan beberapa peneliti Norwegia.

“Di antara sebanyak 2.123 perempuan yang berusia 59 sampai 60 tahun, mereka yang saat
ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini dibandingkan dengan
perempuan yang tidak merokok,” kata Dr. Thea F. Mikkelsen dari University of Oslo dan
rekannya.

Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun, perempuan
yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum menopause, pada
dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi dibandingkan dengan perokok sebelum
usia 45 tahun.

Ada bukti bahwa merokok belakangan dalam kehidupan membuat seorang perempuan lebih
mungkin untuk mengalami menopause dini, sedangkan perokok yang berhenti sebelum
berusia setengah baya mungkin tak terpengaruh, kata Mikkelsen dan timnya di dalam jurnal
Online, BMC Public Health.

Mereka meneliti hubungan lebih lanjut dan menetapkan apakah menjadi perokok pasif juga
mungkin mempengaruhi waktu menopause. Para peneliti tersebut mendapati bahwa hampir
10% perempuan memasuki menopause sebelum usia 45 tahun.

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Menurut Menkessos, pertumbuhan yang sangat cepat ini membuat Indonesia diperkirakan
akan mencapai rekor, terutama dengan berbagai masalah kesehatan yang cukup berat, di
antaranya berkaitan dengan rokok. Sementara itu diakui Menkessos, larangan membatasi
aktivitas merokok di tempat umum masih belum bisa dilakukan lebih tegas.

Meski PP nomor 81/1999 yang diperbarui dengan PP 38/2000 tentang Pengamanan Rokok
bagi Kesehatan sudah diberlakukan, tetapi diakui pula, law enforcement-nya belum ada
sehingga belum memiliki kekuatan.

detikcomTingginya target penerimaan negara dari cukai rokok yang mencapai Rp 17 triliun
pada anggaran 2001 dinilai telah menyebabkan pemerintah tidak konsisten menegakkan PP
No.38/2000 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan.

Komisi VII DPR mendesak untuk mengatur masalah rokok itu dibuat dalam bentuk UU,
sehingga masyarakat akan mempunyai posisi tawar yang cukup kuat. Disamping itu, DPR
akan dapat melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemerintah maupun industri rokok.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan menindak tegas perusahaan rokok
yang menayangkan iklan rokok di media elektronik di bawah pukul 21:30 waktu setempat.
“Bila teguran ini tidak diindahkan, BPOM akan melakukan upaya hukum sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tegasnya. Iklan rokok yang melanggar
ketentuan PP No.81 tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan dan PP No.38
tahun 2000 tentang Perubahan Atas PP no 81 tahun 1999 akan dikenakan pidana penjara
paling lama lima tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp100 juta. Penerimaan cukai
rokok pada tahun 2000 mencapai Rp 10,27 triliun, sedangkan belanja kesehatan akibat
merokok sesuai data dari Ditjen POM Depkes pada tahun yang sama mencapai Rp 11
triliun.

BERHENTI MEROKOK

Beberapa alasan untuk berhenti merokok

1. Impotensi

Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu
keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi days ereksi penis.

2. Wajah keriput

Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda
dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan
menyebabkan keriput.

3. Gigi berbercak dan nafas bau.

Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi
Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan
gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.

4. Anda dan di sekitar’ menjadi bau.

Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada segala
sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-barang di sekitar
Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal yang membangkitkan selera pasangan
maupun teman-teman.

5. Tulang rapuh

Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada


pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita
lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh
kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.

6. Depresi

Sebagian ilmuwan menganggap rokok mengandung zat yang mampu menyebabkan


peningkatan mood. Zat inilah yang biasanya kandungannya berkurang saat seseorang
menderita depresi. Itulah juga penyebabnya mengapa orang yang sedang stres atau
depresi cenderung mencari ‘pelarian’ ke rokok.

7. Panutan yang buruk bagi anak.

Setiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS yang menjadi ketagihan merokok sigaret.
Bila mereka terus merokok, 1000 diantaranya bisa dipastikan akan meninggal akibat
penyakit yang berhubungan dengan merokok.

8. Kebakaran

jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang masih menyala
ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.

9. Sirkulasi darah yang buruk

Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke seluruh
tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap rokok,
sehingga menghambat transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.

10. Terkesan bodoh

Jika perokok membela ketergantungannya, ada satu kebenaran yang tak mampu
mereka pungkiri: Seperti kata slogan, rokok itu pembunuh. jadi, bila masih ada yang
meneruskan kebiasaan itu, tentunya akan terlihat bodoh kan.

TIGA HAL UTAMA

Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu bahu-
membahu berbuat tiga hal utama :

Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok langsung
maupun perokok pasif.

Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang bukan
perokok tidak terkena dampak negatifnya.

Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.
STRATEGI BERHENTI MEROKOK

Berikut ini strategi-strategi yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok:

1. Rencanakan waktu berhenti

Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya mungkin
saja beberapa hari ke depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari berhenti merokok itu,
anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.

2. Obat-obatan

Obat membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok sampai efek terburuk


terlewati. Anda mempunyai pilihan obat baik berdasarkan resep dokter maupun obat
over-the-counter (tanpa resep dokter). Diskusikan pilihan tersebut dengan dokter anda.

3. Bantu diri anda sendiri

Dalam merencanakan dan menjaga keinginan anda untuk berhenti merokok, carilah
informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber
terpercaya seperti American Cancer Society, American Lung Association, Centers for
Disease Control and Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia,
Yayasan Jantung Indonesia ,Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok.
Bantulah diri anda dengan informasi yang meyakinkan anda untuk menjauh dari rokok
setelah berhenti merokok.

4. Kelompok pendukung

Entah anda bertemu secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah dukungan
dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok.

5. Konseling

Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog,
perawat atau konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi
anda untuk berhenti merokok dan cara-cara untuk mengatasinya.

6. Cold turkey

Merupakan strategi dengan langsung berhenti merokok. Jika anda memilih cold turkey
maka anda akan mengalami gejala-gejala putus rokok, seperti semua orang yang
berhenti merokok seperti tidak sabar (restlessness), nafsu makan bertambah, mudah
tersinggung.

Disarankan agar anda mencari bantuan saat anda berhenti merokok, baik itu berupa
dukungan ataupun pengobatan.

7. Olahraga

Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah
setelah anda berhenti merokok.

8. Ajak Sahabat/Keluarga Anda


Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu
mereka jika anda mengalami masa-masa yang sulit.

9. Terapi alternatif

Beberapa perokok mencoba metode hipnotis atau akupuntur untuk membantu mereka
berhenti merokok, meskipun tidak banyak yang terbukti berhasil. Namun, bila metode
tersebut membuat anda berhenti merokok, berarti metode tersebut cocok dengan anda.

Untuk berhenti merokok, anda membutuhkan pendekatan personal. Apa yang berhasil untuk
orang lain belum tentu berhasil pada anda

APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN?

Bila anda seorang perokok dan berencana ingin memiliki anak, berhentilah merokok
sekarang juga! (Para ahli merekomendasikan setidaknya anda berhenti merokok sebulan
sebelum terjadinya pembuahan). Berkonsultasilah dengan dokter atau tenaga kesehatan
lainnya untuk membantu menghilangkan kebiasaan merokok anda. Banyak sekali tehnik
yang ditawarkan, carilah yang paling cocok untuk dilakukan.

Berikut ada 7 cara berhenti merokok yang kami anjurkan:

1. Bersihkan dan buang. Bersihkan dan buang semua rokok yang anda miliki.

2. Buat catatan dan peringatan. Tulis catatan seperti “Anda sekarang bukan perokok” dan
tempelkan pada tempat-tempat yang sering anda kunjungi – di tempat tidur, atas meja
dsb.

3. Lakukan terus-menerus. Tetaplah berhenti merokok pada hari yang telah anda tentukan
untuk berbuat demikian. Jangan terputus-putus melakukannya.

4. Pusatkan perhatian pada pekerjaan sehari-hari untuk mengalihkan keinginan merokok.

5. Berpikir positif. Pikirkan diri anda sebagai seorang yang bukan perokok. Apabila ada
tawaran merokok dari teman, katakan kepada teman anda itu dengan tegas “Saya tidak
merokok”.

6. Mintalah dukungan dari keluarga, kawan dekat dan rekan sekerja untuk membantu anda
membuang kebiasaan merokok ini.

7. Melawan keinginan untuk merokok:

Mengalihkan perhatian ketika anda ingin merokok. Katakan pada diri anda “Nanti!!”
dan lakukan hal-hal positif lainnya.

Menarik nafas panjang. Tarik nafas panjang selama lima detik dan lepaskan
perlahan-lahan.

Minum air yang banyak. Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi,
teh atau cola.
Sibukkan diri anda dengan aktivitas. Ini penting supaya anda tidak selalu terpikir
untuk merokok. Aktivitas yang bisa dilakukan misalnya berkebun, membaca buku
dsb.

Melakukan olahraga sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama 20 menit


setiap sesi.

Membasuh tangan atau mandi ketika anda ingin merokok.

Kunyah sesuatu seperti permen karet, dsb.

Berdoa semoga anda diberi kekuatan dan keinginan yang tetap untuk berhenti
merokok

Pada awalnya berhenti merokok membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Jangan kaget
bila ada tanda-tanda seperti mudah marah, sulit mengendalikan perasaan, kurang
konsentrasi, gelisah, sulit tidur, batuk, penurunan denyut nadi, serta nafsu makan
bertambah. Fase ini disebut fase withdrawal. Akan hilang sendiri setelah tiga sampai empat
minggu.

Anda mungkin juga menyukai