Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini kebutuhan akan teknologi informasi berkembang dengan pesat

salah satunya adalah dalam jaringan telekomunikasi. Pada suatu kantor, biasanya

sudah terdapat layanan Private Branch eXchange (PBX), yang memudahkan

antardivisi untuk menelepon ke divisi yang lainnya. Pegawai yang ingin

menghubungi ke pegawai yang Iainnya tinggal menekan nomor extension yang

ingin dihubungi, tanpa perlu terkoneksi melalui PSTN. Saat ini, teknologi berjalan

semakin canggih. Perkembangan dunia software open source juga turut ambil-alih

dalam mengembangkan beragam layanan PBX. Dunia free dan open source

software juga turut bersumbangsih besar dengan merilis paket aplikasi IP PBX

bernama Asterisk untuk server dan X-Lite untuk Aplikasi VoIP client. Dengan

menggunakan software open source seperti Asterisk dan X-Lite, kini suatu kantor

dapat membuat layanan PBX berbasis IP atau VoIP. Dengan menggunakan

Asterisk, layanan VoIP ini juga dapat semakin diperluas sehingga kantor yang

memiliki banyak kantor cabang yang berbeda wilayah, juga dapat saling

terhubung dengan hanya menggunakan koneksi Internet. Hal ini tentu dapat

menghemat biaya komunikasi antar cabang yang berbeda wilayah atau negara,

yang biasanya dihitung sebagai SLJJ atau SLI jika melakukan komunikasi via

telepon biasa.


 
Dengan menggunakan teknologi Asterisk plus beragam paket open source

lainnya, antar kantor juga dapat melakukan conference yang dilengkapi dengan

fitur video, suara, dan teks. Hebatnya lagi, semua teknologi untuk membangun

layanan ini bersifat free dan open source sehingga perusahaan tidak perlu

mengeluarkan banyak biaya untuk membuat layanan enterprise ini. Melihat begitu

powerful-nya fitur yang terdapat di Asterisk, pada pembahasan Utama kali ini,

penulis akan menjelaskan proses konfigurasi dasar Asterisk dan X-Lite untuk

membuat layanan server IP PBX atau VoIP yang dapat digunakan pada kantor

Komlek Telematika Kepolisian Daerah Jawa Timur. Pembahasan kali ini masih

dibatasi hanya dengan penggunaan software dan bersifat LAN (Local Area

Network).

1.2 Permasalahan

Dalam membangun jaringan voip dengan memanfaatkan asterisk serta

aplikasi x-lite untuk usernya, permasalahan yang akan diangkat antara lain :

1. Bagaimana mengkonfigurasikan asterisk untuk server khususnya untuk

membangun jaringan voip dengan pembagian ekstension sesuai dengan

kebutuhan ?

2. Bagaimana mengatur koneksi antara server dengan menggunakan linux

dengan user yang menggunakan operating sistem windows ?

3. Bagaimana mengkonfigurasikan x-lite untuk user sehingga bisa melakuan

komunikasi lewat voip ?


 
1.3 Tujuan

Tujuan dari membangun jaringan voip dengan asterisk dan x-lite di Subbid

Komlek BidTelematika Polda Jawa Timur adalah :

1. Membangun suatu jaringan komunikasi dengan biaya yang murah dan

mudah dalam penggunaannya ?

2. Mempermudah untuk melakukan komunikasi anggota antar ruangan yang

ada pada Subbid Komlek BidTelematika Polda Jawa Timur ?

1.4 Batasan Masalah

Dalam membangun jaringan voip ini batasan masalah yang akan dibahas

antara lain :

1. Jaringan voip yang akan dibangun ini diperuntukkan untuk Subbid

Komlek BidTelematika Polda Jawa Timur.

2. Dalam membangun jaringan voip ini digunakan asterisk pada sisi server di

linux dan sebagai aplikasi untuk user menggunakan x-lite di windows.

1.5 Metodologi

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, metodologi yang digunakan

adalah :

1. Studi literatur yaitu metodologi penyusunan dengan mempelajari dan

mengumpulkan data-data dari buku yang berhubungan dengan objek kerja

praktek.


 
2. Penelitian internet yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan

penelitian dengan saran internet sesuai dengan topic permasalahan laporan

kerja praktek.

3. Metodologi perancangan yaitu metodologi yang mempelajari tentang

bagaimana membangun jaringan voip dengan menggunakan asterisk dan

x-lite.

1.6 Sistematika penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan laporan kerja praktek di Subbid

Komlek BidTelematika Polda Jawa Timur maka laporan ini dibagi dalam

beberapa bab, yaitu :

BAB I. Pendahuluan

Berisi latar belakang, permasalahan, tujuan kerja praktek, batasan

masalah, metodologi, system penulisan, relevansi.

BAB II . Landasan Teori

Dalam bab ini menjelaskan tentang asterisk, pemanfaatan asterisk

untuk server yang mengatur jalur komunikasi beserta pengaturan

ekstensionnya untuk tiap-tiap ruangan.

BAB III. Tinjauan Umum Instansi

Berisi tinjauan umum tentang latar belakang tempat kerja praktek.


 
BAB IV. Uraian Sistem

Berisi tentang konfigurasi asterisk disisi server dan clien di

Komlek Telematika Kepolisian Daerah Jawa Timur.

BAB V. Penutup

Berisi kesimpulan dan saran.

1.7 Relevansi

Kerja Praktek adalah suatu persyaratan Akademik Jurusan Teknik

Informatika Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, karena kerja praktek

berinteraksi langsung dengan dunia kerja pada suatu instansi yang terkait, dimana

merupakan praktek dari suatu teori yang ada pada perkuliahan, dalam mata kuliah

tertentu, terutama yang berkaitan dengan ini adalah Jaringan Komputer. Sehingga

ketika lulus kuliah nanti, selain kita sudah mempunyai basic tentang Jaringan

Komputer, kita bisa mempraktekkannya dalam dunia kerja.


 
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan

perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu

tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

1. Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU,

memori, harddisk.

2. Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting.

3. Akses informasi: contohnya web browsing.

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan

komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta

layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan

(server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada

hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

2.1.1 Klasifikasi Jaringan Komputer

Klasifikasi berdasarkan skala adalah :

1. Personal Area Network (PAN)

2. Campus Area Network (CAN)


 
3. Local Area Network (LAN) : suatu jaringan komputer yang

menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak

yang terbatas.

4. Metropolitant Area Network (MAN) : prinsip sama dengan LAN, hanya

saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.

5. Wide Area Network (WAN) : jaraknya antar kota, negara, dan benua.

ini sama dengan internet.

6. Global Area Network (GAN)

Berdasarkan fungsinya maka ada 2 jenis jaringan yaitu :

1. Client-server

Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan

khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah

komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti

www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau

bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer.

Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer

dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database

server dan lainnya.

2. Peer-to-peer

Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server

dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing


 
antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5

komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses

terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari

B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada

C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat

A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua

fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini

dinamakan peer to peer.

2.1.2 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan komputer adalah suatu aturan/rule bagaimana

menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan

antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan

jaringan. Berdasarkan topologinya jaringan komputer dibedakan menjadi :

2.1.2.1 Topologi bus

Topologi bus sering juga disebut sebagai daisy chain atau Ethernet bus

topologies. Sebutan terakhir diberikan karena pada topologi bus digunakan

perangkat jaringan atau NIC bernama Ethernet. Jaringan yang menggunakan

topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama)

yang menghubungkan semua peralatan jaringan. Karena kabel backbone menjadi

satu-satunya jalan bagi lalu lintas data maka apabila kabel backbone rusak atau

putus akan menyebabkan jaringan mati total. Keunggulan topologi Bus adalah


 
pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan

dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.Kelemahan dari topologi ini

adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan

akan mengalami gangguan.

Gambar 2.1 Topologi Bus

2.1.2.2 Topologi Star

Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang

menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel utp atau stp

yang dihubungkan dari Ethernet card ke hub.

Kelebihan :

• Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada

saluran tersebut dan station yang terpaut.

• Tingkat keamanan termasuk tinggi.

• Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

• Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.


 
Kekurangan :

• Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan

terhenti.

Gambar 2.1 Topologi Star

2.1.2.3 Topologi cincin

Topologi cincin sangat berbeda dengan topologi bus sesuai dengan

namanya jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel

backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer yang terhubung dengan kabel

backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali

dihubungkan dengan komputer pertama.

Gambar 2.3 Topologi Cincin

10 
 
2.1.2.4 Topologi mesh

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana

setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di

dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat

berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).Dengan

demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi

mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap

perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan

maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O

ports).Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila

sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka

agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel

koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer

harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port.

Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa

kelebihan, yaitu:

• Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke

komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat

lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi

dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-

ramai/sharing).

11 
 
• Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi

komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links)

antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi

koneksi komputer A dengan komputer lainnya.

• Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena

komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh

komputer lainnya.

• Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan

koneksi antar komputer.

Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa

kekurangan yang dapat dicatat yaitu:

• Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di

dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan

port I/O.

• Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini *

Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan

komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.

• Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space

yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer

tersebut berada.

12 
 
Gambar 2.4 Topologi Mesh

2.1.2.5 Topologi pohon

Topologi ini merupakan gabungan dari topologi star yang dihubungkan

dengan topologi bus. Topologi pohon ini digunakan untuk menghubungkan

beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar LAN dilakukan via hub,

masing-masing hub dapat dianggap sebagai akar (root) dari masing-masing

pohon. Topologi ini dapat mengatasi kekurangan topologi bus yang disebabkan

persoalan broadcast traffic dan kekurangan topologi star yang disebabkan oleh

keterbatasan port hub.

Gambar 2.5 Topologi Pohon

13 
 
2.1.2.6 Topologi linier

Topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini

termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi

(komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector

dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang

digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama

konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel

Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan

murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.

Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier

bus adalah :

• Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan,

tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal

dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.

• Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas

tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah

pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

Gambar 2.6 Topologi Linier

14 
 
2.2 VoIP

VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang memungkinkan

percakapan suara jarak jauh melalui media internet broadband. Data suara diubah

menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-

paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa.

Pada dasarnya, individu sekarang dapat menggunakan koneksi internet

broadband mereka untuk menempatkan panggilan telepon daripada menggunakan

saluran telepon tradisional mereka. Idealnya, kualitas suara adalah sama dengan

jalur telepon standar dan oleh karena itu orang-orang di ujung telepon tidak akan

pernah tahu perbedaan.

VoIP selular yang mengambil teratur, percakapan suara analog dan

mengkonversikannya ke dalam data yang kemudian dapat dikirim melalui Internet

menggunakan kecepatan tinggi koneksi broadband. Di ujung lain dari panggilan,

data tersebut akan diubah kembali menjadi sinyal analog yang system telepon

konvensional dapat memberikan kepada orang yang jumlah awalnya menelepon.

Semua ini dicapai dengan mulus ketika menggunakan telepon biasa pada kedua

ujungnya. Dengan kata lain, orang tidak perlu berbicara melalui mikrofon

komputer mereka untuk mendapatkan hasil maksimal dari layanan VoIP.

Apa yang membuatnya begitu efektif adalah bahwa ternyata pidato

menjadi data digital yang dapat disimpan, diakses, disalin, dikombinasikan

dengan data lainnya, dan didistribusikan ke perangkat lain yang terhubung ke

Internet. VOIP memiliki beberapa fitur yang menyediakan mode teknis berbeda

seperti Caller ID, Call Waiting, Call Transfer, Ulangi Dialing dan Kembali

15 
 
Panggil. Fitur-fitur ini memungkinkan Anda untuk memberikan sinyal pemanggil

yang sibuk, mengirim panggilan langsung ke voicemail, dan meneruskan

panggilan ke nomor tertentu. Lunak telepon pembeda lain fitur layanan VOIP. Ini

adalah perangkat lunak yang khusus dikembangkan menginstal layanan VOIP ke

dalam komputer Anda.

2.2.1 Sejarah VoIP

Komunitas pengguna / pengembang VoIP di masyarakat, berkembang di

tahun 2000. Komunitas awal pengguna / pengembang VoIP adalah “VoIP

Merdeka”. ”VoIP Merdeka” (VM) dicetuskan oleh Onno W. Purbo. Teknologi

yang digunakan oleh "VoIP Merdeka" (VM) adalah H.323 yang merupakan

teknologi awal VoIP. Sentral VoIP Merdeka di hosting di Indonesia Internet

Exchange (IIX) atas dukungan beberapa ISP dan Asossiasi Penyelenggara

Jaringan Internet (APJII). Kode area "VoIP Merdeka" pada saat itu secara

aklamasi di tentukan menjadi 6288, tentunya tanpa memperoleh restu dari

pemerintah. Di tahun 2005, Anton Raharja dkk dari ICT Center Jakarta mulai

mengembangkan VoIP jenis baru berbasis Session Initiation Protocol (SIP).

Teknologi SIP merupakan teknologi pengganti H.323 yang sulit menembus proxy

server. Di tahun 2006, infrastruktur VoIP SIP di kenal sebagai VoIP Rakyat.

Kualitas suara VoIP dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu kapasitas

bandwidth, tingkat hilang paket dan waktu tunda yang terjadi di dalam jaringan.

Kapasitas bandwidth adalah ketersediaan sumber daya jaringan dalam bentuk

16 
 
lebar pita yang digunakan untuk mentransmisikan data paket. Tingkat hilang paket

adalah parameter yang menyatakan besarnya laju kesalahan yang terjadi

sepanjang jalur pengiriman data paket dari pengirim ke penerima. Waktu tunda

adalah parameter yang menyatakan rentang waktu yang diperlukan untuk

mengirimkan paket dari pengirim ke penerima.

2.2.2 Komponen VoIP

Untuk dapat melakukan komunikasi menggunakan VoIP dibutuhkan

beberapa komponen pendukung. Beberapa komponen yang harus ada dalam VoIP,

yaitu :

a. Protocol

b. VoIP Server

c. Soft Switch

d. SoftPhone (Software)

e. VoIP Gateway

2.2.2.1 Protocol

Secara umum, terdapat dua teknologi yang digunakan untuk VoIP, yaitu

H.323 dan SIP. H323 merupakan teknologi yang dikembangkan oleh ITU

(International Telecommunication Union). SIP (Session Initiation Protocol)

merupakan teknologi yang dikembangkan IETF (Internet Enggineering Task

Force).

17 
 
2.2.2.2 VoIP Server

VoIP Server adalah bagian utama dalam jaringan VoIP. Perangkat ini

memang tidak wajib ada di jaringan VoIP, tetapi sangat dibutuhkan untuk dapat

menghubungkan banyak titik komunikasi server. Perangkat ini dapat digunakan

untuk mendefinisikan jalur dan aturan antar terminal. Selain itu VoIP server juga

bisa menyediakan layanan-layanan yang biasa ada di perangkat PBX (Private

Branch Exchange), voice mail, Interactive Voice Response (IVR), dan lain-lain.

Beberapa jenis SoftSwitch juga menyediakan fasilitas tambahan untuk dapat

berkomunikasi dengan SoftSwitch lain di int ernet. Ada beberapa SoftSwitch yang

dapat anda pilih untuk membangun jaringan VoIP sendiri, semuanya memiliki

lisensi gratis. Contoh dari VoIP server ini adalah Asterisk.

2.2.2.3 Packet Switch

Telepon analog yang biasa digunakan di rumah menggunakan teknologi

Circuit Switching. teknologi ini masih digunakan sebagai standar baku jaringan

telepon di beberapa negara termasuk indonesia meskipun jauh dari efisien.

Konsep dasar penggunaan Circuit Switching yaitu sebuah jalur

komunikasi akan dibuka dan dipesan selama terjadi komunikasi. Jalur komunikasi

yang ada akhirnya menjadi eklusif dimiliki oleh dua titik yang menggunakannya.

Contoh, anda tinggal di Jakarta dan hendak menelepon kerabat yang berada di

Surabaya. Selama proses komunikasi antara anda dan kerabat terjadi, jalur telepon

dari jakarta ke Surabaya adalah eklusif milik anda dan lawan bicara. Alhasil biaya

pun memebengkak karena anda harus membayar jalur telepon tadi.

18 
 
Konsep berbeda ditawarkan VoIP. Seluruh data yang lalu-lalang di

Internet menggunakan konsep Packet Switching. artinya jalur yang anda gunakan

untuk berselancar di internet bukan eklusif milik sendiri. Packet Switching

memungkinkan jalur data digunakan oleh banyak pengguna. Agar tidak salah

alamat, paket data diberi identitas khusus sehingga perangkat pendukung seperti

router dapat meneruskannya (switched) ke tujuan akhir. Packet Switch menjadi

alasan utama mengapa komunikasi suara menggunakan Internet Protocol (IP)

memiliki perbedaan biaya yang jauh lebih rendah. Coder-decoder (Codec).

Banyak sekali jenis protocol voice CODEC (coder/decoder atau

compression/decompression) yang tersedia untuk implementasi VoIP. Voice

CODEC yang umum dikenal adalah : G.711, G.723, G.726, G.728, dan G.729.

Berikut gambaran singkat tentang masing jenis CODEC di atas.

G.711 – Mengkonversi voice ke 64 kbps voice stream . CODEC ini

digunakan pada traditional TDM T1 voice. The highest quality.

G.723.1 – Terdapat 2 type berbeda untuk compression G.723.1. Pertama

menggunakan Code-Excited Linear Prediction (CELP) compression algorithm

dan mempunyai bit rate 5.3 kbps. Type kedua menggunakan Multi Pulse-

Maximum Likelihood Quantization MP-MLQ algorithm dan memiliki kualitas

suara lebih bagus. Type ini mempunyai bit rate of 6.3 kbps.

G.726 – CODEC memiliki beberapa bit rate yang berbeda-beda, yaitu 40

kbps, 32 kbps, 24 kbps, dan 16 kbps. CODEC ini paling sesuai untuk interkoneksi

ke PBX dengan bit rate 32 kbps.

19 
 
G.728 – CODEC memiliki kualitas suara yang bagus dan spesifik di

desain untuk low latency applications. CODEC ini mengkompress voice menjadi

16 kbps stream .

G.729 – CODEC ini adalah salah satu kodek berkualitas lebih baik (better

voice quality CODEC). CODEC ini mengkonversi voice menjadi 8 kbps.

Terdapat 2 versi yaitu G.729 dan G.729a. G.729a memiliki algoritma yang lebih

sederhana dan membutuhkan processing power lebih sedikit dibandingkan G.729.

2.2.2.4 SoftPhone

Selain berupa telepon utuh (hardware), perangkat telepon juga bisa

berbentuk software. Di dunia VoIP, perangkat ini disebut SoftPhone. Softphone

memiliki jenis yang beragam baik dari kemampuan dan lisensi. Saat ini banyak

Softphone yang disebarkan dengan lisensi gratis. Bahkan ada yang menyediakan

lisensi software gratis sekalligus layanan jaringan VoIP -nya. SkyPe salah satu

penyedia Softphone Cuma-Cuma, sekaligus layanan PC-to-PC call yang prima.

SoftPhone Skype ini hanya bisa bekerja di jaringan milik Skype. Jika ingin

membuat jaringan sendiri harus menggunakan Softphone jenis lain. Softphone

lain diantaranya adalah X-Lite, IAX-Lite, MyPhone. X-Lite merupakan softphone

untuk VoIP yang berjalan melalui protokol SIP. Selain suara, X-Lite juga bisa

digunakana untuk saling berkirim text dan video.

X-Lite merupakan softphone yang berjalan melalui protokol IAX. IAX

merup akan protokol signaling yang dikembangkan oleh pembuat Asterisk (IP

PBX). Untuk protokol H323 dapat menggunakan MyPhone.

20 
 
2.2.2.5 VoIP Gateway

Gateway digunakan untuk menghubungkan dua j aringan yang berbeda

yaitu antara j aringan H.323 dan jaringan non H.323, sebagai contoh gateway

dapat menghubungkan dan menyediakan komunikasi antara terminal H.233

dengan jaringan telepon , misalnya: PSTN. Dalam menghubungkan dua bentuk

jaringan yang berbeda dilakukan dengan menterjemankan protokol-protokol untuk

call setup dan release serta mengirimkan informasi antara jaringan yang

terhubung dengan gateway.Namun demikian gateway tidak dibutuhkan untuk

komunikasi antara dua terminal H.323.

2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan VoIP

Pada jaringan suara konvesional pesawat telepon langsung terhubung

dengan PABX (Privat Automated Branch exchange) atau jika milik TELKOM

terhubung langsung dengan STO (Sentral telepon Otomat) terdekat. Dalam STO

ini ada daftar nomor-nomor telepon yang disusun secara bertingkat sesuai dengan

daerah cakupannya. Jika dari pesawat telepon tersebut mau menghubungi rekan

yang lain maka tuts pesawat telepon yang ditekan akan menginformasikan lokasi

yang dituju melalui nada-nada DTMF, kemudian jaringan akan secara otomatis

menghubungkan kedua titik tersebut.

Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah computer

terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP

adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang

dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan perangkat lunak

21 
 
khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu

sama lain.

Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara,

gambar. Penekanan utama untuk dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam

bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar

kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak

hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja, yang biasanya akan lebih murah

daripada biaya pulsa telepon sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) atau

internasional (SLI).

Pada perkembangannya, system koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk

peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling

berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa terhubung dengan

jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan

berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telepon biasa. Komunikasi

antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan.

Bentuk komunikasi bukan Cuma suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau

jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk

yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang

merupakan komunikasi bent uk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi

suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media

komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.

Khusus untuk VoIP bentuk primitive dari jaringan adalah PC ke PC.

Dengan memakai PC yang ada soundcardnya dan terhubung dengan jaringan

22 
 
maka sudah bisa dilakukan kegiatan VoIP . Perkembangan berikutnya adalah

pengabungan jaringan PABX dengan jaringan VoIP. Disini dibutuhkan VoIP

gateway. Gambarannya adalah lawan bicara menggunakan computer untuk

menghubungi sebuah office yang mempunyai VoIP gateway. Pengembangan lebih

jauh dari konfigurasi ini berbentuk penggabungan PABX antara dua lokasi dengan

menggunakan jaringan VoIP. Tidak terlalu dipedulin bentuk jaringan selama

memakai protocol TCP/IP maka kedua lokasi bisa saling berhubungan. Yang

paling komplek adalah bentuk jaringan yang menggunakan semua kemungkinan

yang ada dengan berbagai macam bentuk jaringan yang tersedia. Dibutuhkan

sedikit tambahan keahlian untuk bent uk jaringan yang komplek seperti itu.

Pada awalnya bentuk jaringan adalah tertutup antar lokasi untuk

penggunaan sendiri (Interm, Privat). Bentuk jaringan VoIP kemudian berkembang

lebih komplek. Untuk penggunaan antar cabang pada komunikasi internal, VoIP

digunakan sebagai penyambung antar PABX. Perkembangan selanjutnya adalah

gabungan PABX tersebut tidak lagi menggunakan jaringan tertutup tetapi telah

memakai internet sebagai bentuk komunikasi antara kantor tersebut. Tingkat lebih

lanjut adalah penggabungan antar jaringan. Dengan segala perkembangannya

maka saat ini telah dibuat tingkatan (hirarky) dari jaringan VoIP .

23 
 
2.2.3.1 Keunggulan VoIP

Berikut merupakan keunggulan yang ada pada VoIP :

• Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan

utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan

internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.

• Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara.

Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan

jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak

diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.

• Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan

majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini

menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara

hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.

• Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada.

Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan

PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan

pesawat telepon biasa

• Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang

besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Rakyat.

• Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon

biasa, IP phone handset

24 
 
2.2.3.2 Kelemahan VoIP

Walaupun VoIP memiliki banyak kelebihan tetapi VoIP memiliki kekurangan,

kekurangan – kekurangan tersebut adalah :

• Kualitas suara tidak sejernih Telkom. Merupakan efek dari kompresi suara

dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara

dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet

yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband seperti

Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih - bahkan lebih jernih dari

sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.

• Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda

jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan

VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin atas).

• Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke

jaringan milik Telkom.

• Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling

berhubungan.

• Jika memakai internet dan komputer di belakang NAT (Network Address

Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP

tersebut berjalan

• Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.

• Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP

dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan

25 
 
dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga

mulai turun harganya.

• Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat/Stuck. Jika pemakaian VoIP

semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh

jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu agar

jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.

• Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan

menimbulkan kekacauan dalam sistem penomoran.

2.3 Asterisk

Asterisk® adalah software open source dibawah GNU General Public

Licence (GPL). Asterisk merupakan paket aplikasi server yang dapat digunakan

untuk membuat sebuah PC menjadi IP Private Branch eXchange (PBX). Asterisk

dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, dan menyediakan feature-feature

yang tersedia di PBX pada umumnya. Asterisk juga dapat melakukan VoIP

melalui berbagai protokol, dan dapat berinteraksi dengan berbagai perangkat

telephony yang harganya relatif murah.

Komunikasi didalam Asterisk menggunakan sebuah kanal. Jika ada n titik

pada sesikomunikasi, maka disediakan n kanal untuk masing – masing titik.

Topologi yang digunakan didalam Asterisk adalah STAR, dimana IP PBX yang

26 
 
dikonfigurasi dengan Asterisk sebagai intinya. Bisa dimungkinkan, dimasing-

masing titik akhir topologi tersebut adalah user dengan protocol yang berbeda,

misalkan satu titik menggunkan SIP, titik lain menggunakan H323. Asterisk bisa

menjadi jembatan diantaranya. Asterisk men-support beberapaprotokol:

• IAX (Inter-Asterisk Exchange)

• H.323 (ITU T Standart)

• SIP (Session Initiation Protocol)

• MGCP (Media Gateway Control Protocol)

• SCCP (Skinny Cisco Protocol)

Asterisk men-support codec-codec populer, seperti: ADPCM, G.711 (A-

law, μ-law), G.722, G.723.1, G.726, GSM, iLBC, LPC-10. Dengan beragam

codec yang di-support, Asterisk mampu melayani user-user yang berkomunikasi

dengan berbeda codec.

Seperti halnya PBX, dalam VoIP pun dikenal tiga komponen penting yang

membentuk fungsi PBX, yaitu :

• Extension adalah komponen yang menangani registrasi dari pengguna. Atau

istilah simpelnya, nomor telepon untuk masing-masing user.

• Trunk adalah komponen yang menangani registrasi satu server IP PBX ke

IP PBX lainnya. Atau istilah yang lebih mudah dicerna, Trunk adalah cara

untuk menghubungkan antara satu server IP PBX ke server IP PBX yang

lain.

27 
 
• DiaI plan adalah komponen yang mengatur penomoran dan call routing.

Atau istilah simpelnya, rancangan bagaimana aturan extension dan trunk

dilakukan.

Gambar 2.7 Implelentasi Asterisk untuk VoIP berbasis SIP

Gambar 2.8 Asterisk Berbasis Topologi Star

28 
 
2.4 Softphone X-Lite

X-Lite merupakan aplikasi VoIP client, aplikasi ini dapat berjalan baik

pada sistem operasi GNU/Linux maupun Windows. Aplikasi ini merupakan clien

VoIP sebagai pengganti telepon PBX biasa. Mengapa memakai X-Lite, itu

dikarenakan X-Lite memiliki :

• Memiliki fitur voice call dan conference

• Memiliki fitur video call dan conference

• Memiliki fitur presence

• Memiliki fitur Instant Messaging

• Berbasis protokol SIP

• Terdapat versi untuk berbagai platform OS : Windows, MAC dan Linux

• Gratis

29 
 
BAB III

TINJAUAN UMUM INSTANSI

3.1 Kepolisian Negara Republik Indonesia

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian

Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri

mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin

oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Saat ini

Kapolri dijabat oleh Jenderal Bambang Hendarso Danuri.

3.1.1 Sejarah Polri

Tumbuh dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan

kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi. Kemerdekaan Indonesia, Polri

telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata

keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung

dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai operasi ketenteraan bersama-

sama persatuan angkatan bersenjata yang lain. Keadaan seperti ini dilakukan oleh

Polri karena Polri lahir sebagai satu-satunya persatuan bersenjata yang relatif

lebih lengkap.

Hanya empat hari setelah kemerdekaan, tanggal 21 Agustus 1945, secara

tegas pasukan polisi ini segera mendeklarasikan diri sebagai Pasukan Polisi

30 
 
Republik Indonesia yang sewaktu itu dipimpin oleh Inspektur Kelas I Polisi

Mochammad Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain mengadakan

pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang,

juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun

persatuan bersenjata lain yang patah semangat akibat kekalahan perang yang

panjang.

Tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang di dalamnya juga

terdapat ribuan tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan alasan ingin

menghalau tentara Jepang dari negara tersebut. Pada kenyataannya pasukan

Sekutu tersebut justru ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh

karena itu perang antara sekutu dengan pasukan Indonesiapun terjadi di mana-

mana. Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 November 1945, yang dikenal sebagai

"Pertempuran Surabaya". Tanggal itu kemudiannya dijadikan sebagai Hari

Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh rakyat Indonesia.

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi sangat penting dalam

sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat Indonesia gugur, tetapi lebih

dari itu karena semangat perwiranya mampu menggetarkan dunia dan Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) mengenal kewujudan bangsa dan negara Indonesia di mata

dunia. Kini tugas Polri yang utama ialah mengekalkan keamanan dan ketertiban di

dalam negeri, Polri juga semakin sibuk dengan berbagai operasi ketentraman dan

penumpasan pemberontakan termasuk penumpasan GPK (Gerakan Pengacau

Keamanan).

31 
 
3.1.2 Visi dan Misi

3.1.2.1 Visi POLRI

Terciptanya keamanan dalam negeri dari segala bentuk ancaman dan

gangguan berupa kejahatan guna terlaksananya Pembangunan Nasional dalam

rangka tercapainya masyarakat yang damai dan sejahtera. Polri memiliki

kemampuan profesional dalam melaksanakan tugasnya dan dapat dipercaya oleh

masyarakat.

3.1.2.2 Misi POLRI

Misi Polri adalah tugas pokok Polri tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia :

1. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

2. Menegakkan hukum.

3. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat.

Penjabaran tugas pokok (Pasal 14 UU No.2 Tahun 2002):

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 13,

Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas:

1. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap

kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.

32 
 
2. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan,

ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan.

3. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasimasyarakat,

kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap

hukum dan peraturan perundang-undangan.

4. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.

5. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.

3.1.3 Organisasi

Organisasi Polri disusun secara berjenjang dari tingkat pusat sampai ke

kewilayahan. Organisasi Polri Tingkat Pusat disebut Markas Besar Kepolisian

Negara Republik Indonesia (Mabes Polri); sedang organisasi Polri Tingkat

Kewilayahan disebut Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda).

3.1.3.1 Mabes Polri

3.1.3.1.1 Unsur Pimpinan

Unsur pimpinan Mabes Polri adalah Kepala Kepolisian Negara Republik

Indonesia (Kapolri). Kapolri adalah Pimpinan Polri yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Presiden. Kapolri dalam pelaksanaan tugasnya dibantu

oleh Wakil Kapolri (Wakapolri).

33 
 
3.1.3.1.2 Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf

Unsur - Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf terdiri dari:

• Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum), bertugas membantu Kapolri

dalam penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan umum dan

perbendaharaan dalam lingkungan Polri termasuk satuan-satuan organsiasi

non struktural yang berada di bawah pengendalian Kapolri.

• Deputi Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Pengembangan

(Derenbang), bertugas membantu Kapolri dalam penyelenggaraan fungsi

perencanaan umum dan pengembangan, termasuk pengembangan sistem

organisasi dan manajemen serta penelitian dan pengembangan dalam

lingkungan Polri.

• Deputi Kapolri Bidang Operasi (Deops), bertugas membantu Kapolri

dalam penyelenggaraan fungsi manajemen bidang operasional dalam

lingkungan Polri termasuk koordinasi dan kerjasama eksternal serta

pemberdayaan masyarakat dan unsur-unsur pembantu Polri lainnya.

• Deputi Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (De SDM), bertugas

membantu Kapolri dalam penyelenggaraan fungsi manajemen bidang

sumber daya manusia termasuk upaya perawatan dan peningkatan

kesejahteraan personel dalam lingkungan Polri.

• Deputi Kapolri Bidang Logistik (Delog), bertugas membantu Kapolri

dalam penyelenggaraan fungsi manajemen bidang logistik dalam

lingkungan Polri.

34 
 
• Staf Ahli Kapolri, bertugas memberikan telaahan mengenai masalah

tertentu sesuai bidang keahliannya.

3.1.3.1.3 Unsur Pelaksana Pendidikan dan Pelaksana Staf Khusus

Unsur Pelaksana Pendidikan dan Pelaksana Staf Khusus terdiri dari:

• Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), adalah unsur pelaksana

pendidikan dan staf khusus yang berkenaan dengan pendidikan tinggi dan

pengembangan ilmu dan teknologi kepolisian

• Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian (Sespimpol), adalah unsur

pelaksana pendidikan dan staf khusus yang berkenaan dengan

pengembangan manajemen Polri

• Akademi Kepolisian (Akpol), adalah unsur pelaksana pendidikan

pembentukan Perwira Polri

• Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat)

• Divisi Hubungan Masyarakat (Div Humas)

• Divisi Pembinaan Hukum (Div Binkum)

• Divisi Pertanggungjawaban Profesi dan Pengamanan Internal (Div

Propam), adalah unsur pelaksana staf khusus bidang pertanggungjawaban

profesi dan pengamanan internal

• Divisi Telekomunikasi dan Informatika (Div Telematika), adalah unsur

pelaksana staf khusus bidang Informatika yang meliputi informasi

kriminal nasional, informasi manajemen dan telekomunikasi

35 
 
3.1.3.1.4 Unsur Pelaksana Utama Pusat

Unsur Pelaksana Utama Pusat terdiri dari:

• Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam), bertugas membina dan

menyelenggarakan fungsi intelijen dalam bidang keamanan bagi

kepentingan pelaksanaan tugas operasional dan manajemen Polri maupun

guna mendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dalam rangka

mewujudkan keamanan dalam negeri.

• Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), bertugas membina dan

menyelenggarakan fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana,

termasuk fungsi identifikasi dan fungsi laboratorium forensik, dalam

rangka penegakan hukum. Dipimpin oleh seorang Komisaris Jenderal

(Komjen).

• Badan Pembinaan Keamanan (Babinkam), bertugas membina dan

menyelenggarakan fungsi pembinaan keamanan yang mencakup

pemeliharaan dan upaya peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban

masyarakat dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negeri.

• Korps Brigade Mobil (Korbrimob), bertugas menyelenggarakan fungsi

pembinaan keamanan khususnya yang berkenaan dengan penanganan

gangguan keamanan yang berintensitas tinggi, dalam rangka penegakan

keamanan dalam negeri. Korps ini dipimpin oleh seorang Inspektur

Jenderal (Irjen).

36 
 
3.1.3.1.5 Satuan Organisasi Penunjang lainnya

Satuan organisasi penunjang lainnya, terdiri dari:

• Sekretariat National Central Bureau (NCB) Interpol

• Pusat Kedokteran Kepolisian dan Kesehatan, termasuk Rumah Sakit Pusat

Polri.

• Rumah Sakit Pusat Polri dikepalai oleh seorang Brigadir Jenderal

(Brigjen).

• Pusat Keuangan.

3.1.3.2 Polda

Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) merupakan satuan

pelaksana utama Kewilayahan yang berada di bawah Kapolri. Polda bertugas

menyelenggarakan tugas Polri pada tingkat kewilayahan. Polda dipimpin oleh

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda), yang

bertanggung jawab kepada Kapolri. Kapolda dibantu oleh Wakil Kapolda

(Wakapolda).

Polda membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Wilayah

(Polwil), dan Polwil membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort

(Polres) atau Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Kota (Polresta). Baik

Polwil maupun Polres dipimpin oleh seorang Komisaris Besar (Kombes). Lebih

lanjut lagi, Polres membawahi Polsek, sedang Polresta membawahi Polsekta. Baik

Polsek maupun Polsekta dipimpin oleh seorang Komisaris Polisi (Kompol).

37 
 
3.2 Bidtelematika Polda Jatim

Bidang Telematika adalah unsur pelaksana staf khusus Polda yang berada

di bawah Kapolda. Bidang Telematika bertugas menyelenggarakan pembinaan

telekomunikasi, pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan

pelayanan multimedia. Dalam melaksanakan tugas Bidang Telematika

menyelenggarakan fungsi :

1. Pembinaan fungsi telematika dalam lingkungan Polda.

2. Pembangunan / pembinaan / pemeliharaan jaringan dan pelayanan

telekomunikasi.

3. Pembinaan dan penyelenggaraan sistem informatika yang meliputi

sentralisasi pengumpulan dan pengolahan data, analisa dan evaluasi serta

penyajian informasi termasuk pelayanan multimedia.

4. Pembinaan dan penyelenggaraan pusat sistem informasi kriminal, yang

meliputi penyiapan dan penyajian data / statistik kriminal.

5. Pemberian bimbingan dan bantuan teknis penggunaan komputer forensik

kepada satuan – satuan organisasi dalam lingkungan Mapolda.

6. Bidang Telematika dipimpin oleh Kepala Bidang Telematika, disingkat

Kabid Telematika, yang bertanggung jawab kepada Kapolda dan dalam

pelaksanaan tugas sehari – harinya berada di bawah kendali Wakapolda.

Bidtelematika Polda Jatim terdiri dari 3 Subbid yaitu Subbid Infolahta,

Subbid Komlek, dan Subbid Infokrim.

38 
 
Masing-masing Subbid memiliki tugas sebagai berikut :

1. Subbid Infolahta bertugas meminta dan menyelenggarakan sistem

informasi yang meliputi pengumpulan, pengolahan dan penyajian data

baik bidang operasional maupun pembinaan, termasuk pengembangan /

pelayanan multimedia.

2. Subbid Komlek bertugas menyelenggarakan dan membina sistem

Telekomunikasi dan elektronika yang meliputi pembangunan /

pengembangan jaringan dan pelayanan komunikasi elektronika, termasuk

pemeliharaan / perbaikan jaringan komunikasi.

3. Subbid Infokrim bertugas menyelenggarakan dan membina sistem

informasi kriminal, yang meliputi penyiaran dan penyajian data / statistik

kriminal.

3.3 Subbid Komlek Bidtelematika Polda Jatim

Subbid komlek bertugas menyelenggarakan dan membina sistem

telekomunikasi dan elektronika yang meliputi pembangunan / pengembangan

jaringan dan pelayanan komunikasi elektronika termasuk pemeliharaan dan

perbaikan jaringan komunikasi.

39 
 
3.3.1 Job Describtion Subbid Komlek Bidtelematika Polda Jatim

Jobdescribtion masing-masing jabatan di Subbid Komlek adalah :

• Kasubbid Komlek

Bertanggung jawab kepada Kabid Telematika Polda Jatim

atas penyelenggaraan dan pembinaan system komunikasi dan

elektronika yang meliputi pembangunan/pengembangan jaringan

dan pelayanan komunikasi elektronika termasuk pemeliharaan dan

perbaikan jaringan komunikasi.

• Kaur Jarkom

Bertanggung jawab kepada Kasubbid Komlek atas

penyelenggaraan dan pembinaan jaringan komunikasi termasuk

sistemnya dan pelayanan komunikasi dan elektronika yang meliputi

komunikasi radio, komunikasi data dan telepon.

• Kaur Harkan

Bertanggung jawab kepada Kasubbid Komlek atas

pemeliharaan dan perbaikan materil komunikasi elektronika

termasuk pembangunan/pengembangan jaringan dan pelayanan

komunikasi elektronika serta menyelenggarakan administrasi

materil komunikasi elektronika.

40 
 
• Pamin

Bertanggung jawab kepada Kasubbid Komlek dalam rangka

pengelolaan kegiatan administrasi untuk mendukung kelancaran

kinerja sub bidang komunikasi dan elektronika.

• Teknisi

Bertanggung jawab kepada Kaur Harkan atas pelaksanaan

perbaikan dan pemeliharaan alat komunikasi dinas baik radio,

jaringan komputer, dan jaringan komputer sejajaran Polda Jatim

serta pemasangan dan instalasi alat komunikasi dinas yang baru,

baik radio, jaringan komputer dan jaringan telepon sejajaran Polda

Jatim.

41 
 
3.3.2 Struktur Organisasi Subbid Komlek Bidtelematika Polda Jatim

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Subbid Komlek Bidtelematika Polda Jatim

42 
 
3.5.3 Daftar susunan personel dan eselonisasi jabatan Subbid Komlek

BidTelematika Polda Jatim

Tabel 3.1 Daftar susunan personel dan eselonisasi jabatan Subbid Komlek

BidTelematika Polda Jatim

43 
 
BAB IV

URAIAN SISTEM

4.1 Deskripsi Sistem

Pada pembangunan jaringan VoIP dengan Asterisk dan X-Lite di Subbid

Komlek BidTelematika Polda Jawa Timur ini diharapkan sebagai solusi jalur

komunikasi murah antar ruangan yang memanfaatkan jaringan system LAN

(Local Area Network) yang sudah ada pada Subbid Komlek BidTelematika Polda

Jawa Timur.

Kondisi fisik di Subbid Komlek BidTelematika Polda Jawa Timur ini

terdapat tujuh ruangan yaitu ruangan Kasubbid, PAMIN, Teknisi, Kaur Harkan,

Kaur Jarkom, Rapat, Dan Musholla. Tetapi hanya terdapat tiga komputer yang

digunakan yaitu dua komputer sebagai client satu di ruangan Kasubbid dan satu di

ruangan PAMIN. Dan yang satu lagi komputer sebagai server diruangan teknisi.

4.2 Spesifikasi Sistem

Pada pembangunan jaringan VoIP dengan Asterisk dan X-Lite ini alat-alat

yang kami gunakan adalah 3 buah komputer lengkap dengan monitor, keyboard,

dan mouse yang memiliki LAN Card dan support dengan Audio, 1 komputer

untuk server dan 2 yang lain sebagai client. Komputer 1 sebagai server telah

terinstall system operasi Linux Ubuntu 9.04 dan Komputer yang lain

menggunakan system operasi Windows XP. Alat – alat jaringan seperti router dan

44 
 
kabel UTP. Dan juga Earphone yang dilengkapi dengan microphone, untuk

kebutuhan mengirim dan mendengarkan suara antar client.

4.2.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras yang kami gunakan adalah 3 buah komputer

lengkap dengan monitor, keyboard, dan mouse yang memiliki LAN Card dan

support dengan Audio, 1 komputer untuk server dan 2 yang lain sebagai client.

Alat-alat jaringan seperti router dan kabel UTP serta Earphone yang dilengkapi

dengan microphone.

4.2.1.1 Spesifikasi Komputer Server

Spesifikasi Komputer Server yang kami gunakan adalah :

o CPU : Intel Pentium IV 2.8 GHZ

o RAM : 1 GB MB DDRAM

o Hard Disk : 80 GB

o FDD : 3,5 “, 1.44 MB

o CD- RW Drive : 52x

o Monitor : 14” SVGA

o Graphics Card

o Network Interface : Ethernet Integrated 10/ 100

o Koneksi Internet

o Mouse & Keyboard

o Koneksi LAN / WAN

45 
 
4.2.1.2 Spesifikasi Komputer Client

Spesifikasi Komputer Client yang kami gunakan adalah :

o CPU : Intel Pentium Core2 Duo 1.5 Ghz

o RAM : 512 MB DDRAM

o Hard Disk : Minimal 80 GB

o FDD : 3,5 “, 1.44 MB

o CD- ROM Drive : 52x

o Monitor : LCD /CRT 14”

o Graphics Card

o Network Interface : Ethernet Integrated 10/ 100

o Mouse & Keyboard

o Koneksi LAN / WAN

4.2.2 Persyaratan Perangkat Lunak

• OPERATING SYSTEM :

Windows XP SP2 untuk Client & Ubuntu Desktop 9.4 untuk Server

• DEVELOPMENT TOOLSSERVER :

Asterisk For Linux Ubuntu

• SOFT PHONE :

X-Lite 3.0 For Windows

46 
 
4.3 Arsitektur Sistem

Topologi yang kami gunakan adalah topologi star karena topologi ini

sudah ada pada Subbid Komlek BidTelematika Polda Jawa Timur, dan kita

memanfaatkan jaringan topologi yang ada. Berikut model topologi yang kami

gunakan :

Gambar 4.1 Topologi jaringan VoIP.

4.4 Instalasi Sistem

4.4.1 Instalasi Asterisk

Asterisk merupakan system yang digunakan pada server untuk aplikasi

jaringan VoIP yang dimana kami memakai System Operasi Linux, jadi kami

menggunakan instalasi paket linux dengan Repository melalui internet.

47 
 
Untuk instalasinya yaitu pastikan kita sudah connect dengan internet,

selanjutnya login sebagai multi user root dan ketikkan perintah apt-get install

asterisk dan apt-get install asterisk-sounds-extra pada terminal linux

Gambar 4.2 Penginstallan asterisk

4.4.2 Instalasi X-Lite

Disini kami menggunakan X-Lite sebagai Softphone VoIP client, Berikut

cara instalasinya

• Download aplikasi X-Lite 3.0 untuk Windows

• Selanjutnya buka Software XLite 3.0 yang telah didownload.

• Lanjutkan seperti instalasi biasa.

• Pilih next untuk setup wizard awal X-Lite

48 
 
Gambar 4.3 setup wizard awal X-Lite

• Pilih “I accept the agreement” kemudian pilih next intuk melanjukan

installasi

Gambar 4.4 setup wizard license X-Lite

49 
 
• Tentukan lokasi dan pilih next untuk melanjutkan

Gambar 4.5 setup wizard location X-Lite

• Pilih additional icon intuk memunculkan icon pada desktop, Quick

Launch, dan launch application when Windows Restart. Dan selanjutnya

pilih next.

Gambar 4.6 setup wizard additional X-Lite

50 
 
• Dan proses installing X-Lite berjalan

Gambar 4.7 setup wizard install X-Lite

• Proses installasi berhasil, pilih Launch X-Lite untuk menampilkan X-Lite

dan pilih Finish untuk mengakhiri installasi

Gambar 4.8 setup wizard akhir X-Lite

51 
 
Gambar 4.9 Tampilan X-Lite

4.5 Konfigurasi

Sebelum mengkonfigurasi Asterisk dan X-Lite kita mengkonfigurasi

jaringan pada clien-server. Pada jaringan ini kami menggunakan system jaringan

rooter biasa. Dengan cara sebagai berikut

• Kita setting jaringan pada clien-server dengan topologi sebagai berikut

Gambar 4.10 Topologi jaringan VoIP.

52 
 
• Pada server kita masukkan dua IP kerena server juga berfungsi sebagai

rooter. Untuk eth0 masukkan IP 192.168.1.1 Netmask 255.255.255.0

Gateway 0.0.0.0 dan eth1 masukkan IP 200.168.1.1 Netmask

255.255.255.0 Gateway 0.0.0.0

• Pada clien1 (KASUBID) masukkan IP 192.168.1.3 Netmask

255.255.255.0 Gateway 200.168.1.1

• Pada clien2 (Ruang PAMIN) masukkan IP 200.168.1.32 Netmask

255.255.255.0 Gateway 192.168.1.1

Gambar 4.11 konvigurasi IP client

4.5.1 Konfigurasi Asterisk

Untuk konfigurasi asterisk pada Ubuntu 9.04 adalah sebagai berikut :

• Pada perintah ini kita menginputkan dua Extension dan mengizinkan

beberapa codec yang akan digunakan. Nomor Extension 103 untuk Ruang

PAMIN, dan Extension 104 untuk ke KASUBID. Beberapa codec yang

diperbolehkan dalam asterisk ini adalah: alaw, gsm, ulaw, dan ilbc. Untuk

53 
 
melakukan hal ini, kita masuk root dan ketikkan perintah #vi

/etc/asterisk/sip.conf pada terminal.

• Setelah masuk ketikkan paling bawah seperti dibawah ini :

sallow=all

allow=alaw

allow=gsm

allow=ulaw

allaw=ilbc

[103]

callerid=Ruang PAMIN

type=friend

context=lokal

host=dynamic

secret=103

username=103

allow=all

[104]

callerid=Ruang KASUBID

type=friend

context=lokal

host=dynamic

54 
 
secret=104

username=104

allow=all

Gambar 4.12 Setting SIP

• Selanjutnya konfigurasi pada #vi /etc/asterisk/extention.conf

• Ketikkan paling bawah perintah seperti dibawah ini :

[lokal]

exten => 103,1,Dial(SIP/103)

exten => 104,1,Dial(SIP/104)

55 
 
Gambar 4.13 Setting Extention

4.5.2 Konfigurasi X-Lite

Untuk konfigurasi asterisk pada Windows XP adalah sebagai berikut

• Klik Untuk membuka jendela konfigurasi, Pilih SIP Account setting

untuk memasukkan user account.

Gambar 4.14 Konfigurasi X-Lite

56 
 
• Klik Add, untuk memasukkan User account, password, dan Domain .

Gambar 4.15 Konfigurasi SIP pada X-Lite

• Isikan nama user account pada kolom user name. Isi password pada

kolom password. Isi domain pada kolom Domain Klik OK, untuk

menyetujui pembuatan account.

• Untuk Display name Ruang PAMIN user namenya 103, passwordnya 103,

dan dengan domain 200.168.1.1

Gambar 4.16 Konfigurasi SIP client 1 pada X-Lite

57 
 
• Dan Untuk Display name KASUBID user namenya 104, passwordnya

104, dan dengan domain 192.168.1.1

Gambar 4.17 Konfigurasi SIP client 2 pada X-Lite

• Ketik close untuk menyelesaikan konfigurasi

Gambar 4.18 konfigurasi selesai

58 
 
• X-Lite akan terkonfigurasi, bila berhasil akan keluar kalimat di X-Lite

Your Username is : 103 pada Client 1 dan Your Username is : 103 pada

Client 2.

4.6 Cara Kerja Jaringan VoIP

Setelah Konfigurasi selesai dan semua sudah tertata dengan baik maka

jaringan dapat bekerja, beberapa cara kerja jaringan VoIP pada Komlek

BidTelematika Polda Jawa Timur antara lain :

• Pastikan antara client1 dan client2 sudah connect dan X-Lite sudah aktif

dan connect.

• Pada server restart asterisk dengan perintah “/etc/init.d/asterisk restart”

selanjutnya ketikkan perintah “asterisk –rvvv”. Setelah muncul seperti

dibawah ini maka Asterisk sudah siap untuk dijalankan.

Gambar 4.19 Asterisk siap

59 
 
• Pada masing-masing client siap untuk dijalankan yaitu dengan

mengaktifkan X-Lite dan tinggal memanggil antar Extension. Misalnya

mengetikkan Extention 104 pada X-Lite di Client1 maka Client2 akan

terpanggil.

Gambar 4.20 X-Lite memanggil Ext.104

60 
 
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Jaringan voip dapat digunakan sebagai alternative telepon berekstension

untuk beberapa ruangan dengan biaya yang relative murah.

2. Kualitas suara yang dihasilkan tidaklah sejernih Telkom dikarenakan

terdapat efek dari kompresi suara dan pemilihan codec yang kurang tepat.

3. Penggunaan topologi star pada jaringan voip d Subbid Komlek

Bidtelematika Polda Jatim ini sangat sesuai karena topologi star memiliki

tingkat keamanan yang cukup tinggi dan saat terjadi kerusakan pada

saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan

stasion yang terpaut.

5.2 Saran

1. Jaringan VoIP yang kami bangun ini jauh dari sempurna hanya bersifat

LAN (Local Area Networking) sehingga perlu dikembangkan lagi untuk

ruang lingkup yang lebih besar.

2. Bisa dikembangkan lagi dengan menambahkan suatu hardware pada sisi

server seperti Card VoIP gateway untuk mengkombinsikan jaringan VoIP

dengan koneksi PSTN.

61 
 

Anda mungkin juga menyukai