Anda di halaman 1dari 9

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental.

Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi
merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos =
ilmu pengetahuan).

Jiwa secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV, yang berarti lembaga hidup
(levensbeginsel), atau daya hidup (levenscracht). Oleh karena jiwa itu merupakan pengertian
yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka
orang lebih cenderung mempelajari “jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang
meraga/menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan,
penampilan diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, psikologi butuh berabad-abad lamanya
untuk memisahkan diri dari ilmu filsafat.

Perkataan tingkah laku/perbuatan mempunyai pengertian yang luas sekali. Yaitu tidak hanya
mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara, berjalan, berlari-lari, berolah-raga, bergerak
dan lain-lain, akan tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar,
mengingat, berpikir, fantasi, pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi dalan bentuk tangis,
senyum dan lai-lain.

Kegiatan berpikir dan berjalan adalah sebuah kegiatan yang aktif. Setiap penampilan dari
kehidupan bisa disebut sebagai aktivitas. Seseorang yang diam dan mendengarkan musik atau
tengah melihat televisi tidak bisa dikatakan pasif. Maka situasi dimana sama sekali sudah tidak
ada unsur keaktifan, disebut dengan mati.

Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis, seperti berpikir,
belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada
umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi,
3) kemauan atau konasi, 4) gejala campuran.

Namun hendaknya jangan dilupakan, bahwa setiap aktivitas psikis/jiwani itu pada waktu yang
sama juga merupakan aktifitas fisik/jasmani. Pada semua kegiatan jasmaniah kita, otak dan
perasaan selalu ikut berperan ; juga alat indera dan otot-otot ikut mengambil bagian didalamnya.

Penyelidikan terhadap organ-organ manusia digolongkan dalam ilmu fisiologi. Yaitu meneliti
peranan setiap organ dalam fungsi-fungsi kehidupan seperti meneliti segala sesuatu tentang
mata, ketika subyek bisa melihat dan juga meneliti pengaruh kerja otak untuk mengkoordinir
semua perbuatan individu guna menyesuaikan dengan lingkungnnya. Jika fungsi segenap organ
dan tingkah laku banyak dijelaskan oleh fisiologi, maka masih perlukah bidang keilmuan
psikologi?

Fisiologi memberikan penjelasan macam-macam tingkah laku lahiriah yang menjasmani sifatnya.
Sedang manusia merupakan suatu totalitas jasmaniah rokhani. Semua bentuk dorongan dan
impuls dalam diri manusia yang menyebabkan timbulnya macam-macam aktifitas fisik dan psikis,
dijelaskan oleh psikologi. Misalnya, jika seseorang menaruh rasa semangat yang tinggi , ketika ia
mengahadapi suatu masalah tertentu maka ia akan menaggapi masalah itu dengan semangat
untuk menyelesaikannya.

Daftar Pustaka:

Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju


http://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi

Pengertian Psikologi
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu
secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan
ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,
sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
dan proses mental

Daftar isi

* 1 Sejarah
o 1.1 Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
* 2 Fungsi Psikologi Sebagai Ilmu
* 3 Pendekatan Psikologi
* 4 Kajian Psikologi
* 5 Wilayah Aplikasi Psikologi
* 6 Salah Kaprah Tentang Psikologi
* 7 Referensi
* 8 Lihat pula
* 9 Pranala luar

Sejarah

Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.) Tetapi, orang di sepanjang
sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani terutama Plato dan
Aristoteles. Setelah itu St. Augustine (354-430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern
karena perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi.
Descrates (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari
sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja refleks. Banyak ahli filsafat
terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas—Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan
Hume—memberikan sumbangan dalam bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih
berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.

* Psikologi kontemporer

Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku,
yaitu:

Psikologi Fakultas
Psikologi fakultas adalah dokrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori
ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang meliputi: berpikir,
merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas: kita mengingat
melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.
Psikologi Asosiasi
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada
dasarnya adalah ‘asosiasi ide.’ Dimana ide masuk melalui alat indra dan diasosiasikan
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.

Dalam perkembangan ilmu psikologi kemudian, ditandai dengan berdirinya laboratorium psikologi
oleh Wundt (1879.) Pada saat itu pengkajian psikologi didasarkan atas metode ilmiah
(eksperimental.) Juga mulai diperkenalkan metode intropeksi, eksperimen, dsb. Beberapa
sejarah yang patut dicatat antara lain: F. Galton > merintis test psikologi. C. Darwin > memulai
melakukan komparasi dengan binatang. A. Mesmer > merintis penggunaan hipnosis S. freud >
merintis psikoanalisa
Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun
waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi
karena kekompleksan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta
sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi
pertama didunia.

Laboratorium Wundt

Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of
Leipzig, jerman. Dengan Berdirinya laboratorium ini, metode ilmiah untuk lebih mamahami
manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula,
lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya
laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.

Berdirinya Aliran Psikoanalisa


Berdirinya Aliran Behavioris
Berdirinya Aliran Fenomenologis

Fungsi Psikologi Sebagai Ilmu

Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:

Menjelaskan
Yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya
penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
Memprediksikan
Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu
terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
Pengendalian
Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa
tindakan atau treatment.

Pendekatan Psikologi

Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam psikologi sedikitnya ada 5
cara pendekatan, yaitu

Pendekatan Neurobiological
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf.
Pendekatan neurobiological berupaya mengaitkan prilaku yang terlihat dengan implus listrik dan
kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari prilaku
dan proses mental.
Pendekatan Prilaku
Menurut pendekatan ini tingkah laku pada dasarnya adalah respon atas stimulus yang datang.
Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus –
Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini
dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti Skinner, dan
melahirkan banyak sub-aliran.
Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu
(organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus
sebelum melakukan reaksi. Jika dibuatkan model adalah sebagai berikut S – O – R. Individu
menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus
yang datang.
Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan ini dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu
sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-
hal yang tidak disadari, seperti keinginan, implus, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang
ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk
dipuaskan.
Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku
sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya,
harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti
melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.

Kajian Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi pada perbatasannya
dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan
ilmu sosial. beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:

Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang
membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan
erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks
adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena
perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
Psikologi sosial

mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :

1. studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi,
motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
2. studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru
dan lain-lain
3. studi tentang interaksi kelompok, misalnya : kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan,
kerjasama, persaingan, konflik;

Psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan
psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil
dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses
belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

Wilayah Aplikasi Psikologi

Wilayah Aplikasi psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan.
walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang indonesia dengan spesialisasi membuat
wilayah aplikasi ini rancu. misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada
HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.

Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan adalah perkembangan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial,
sehingga hampir sebagian besar teori-teori dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial
digunakan di psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar
dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan
organisasi sekolah.
Psikologi sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam
mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja
suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari
bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.
Psikologi Kerekayasaan
Penerapan Psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk
meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error).
Psikologi Klinis
Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan
memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.

Salah Kaprah Tentang Psikologi

Psikologi Bukan Ilmu Pengetahuan


Psikologi telah memiliki syarat untuk dapat berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan terlepas dari
Filsafat. (Syarat Ilmu Pengetahuan: Memiliki Objek (Tingkah laku), memiliki Metode Penelitian
(sejak laboratorium Wundt didirikan psikologi telah membuktikan memiliki Metode
Ilmiah),sistematis,dan bersifat universal.

Lihat keterangan lebih lanjut dari bahasan ini dalam artikel Kontroversi ilmu psikologi.

Salah Penggolongan
Berbagai hal yang berbau kepribadian sering dimasukan kedalam psikologi, semisal: ramalan-
ramalan seputar kepribadian (palmistry, chirology, dll.) sehingga terbentuk pandangan tentang
psikologi bukanlah ilmu pengetahuan.
Terjebak Dengan Kata Psikotes
Psikologi bukan hanya psikotes, tetapi inilah bagian dari psikologi yang paling populer di
masyarakat. banyak kalangan yang sinis dengan psikologi karena psikotes, bagaimana psikolog
dapat memvonis potensi seseorang dengan hanya selembar test? tidak, masih banyak metode
lain yang dapat digunakan, akan tetapi (misalkan dalam test lamaran pekerjaan) sangat tidak
mungkin menerapkan semua metode yang dimiliki psikologi dalam waktu yang sempit dan klien
yang banyak.
Psikologi Melakukan De-humanisasi
kebalikannya, psikologi memandang setiap individu adalah unik, bahkan psikotes dilakukan untuk
lebih memahami keunikan dari setiap individu. Justru, kalangan yang menyamaratakan setiap
individu secara tidak langsung memvonis manusia adalah robot (dehumanisasi) yang tidak
memiliki keunikan satu sama lainnya.
Parapsikologi Bagian dari Psikologi
Parapsikologi walaupun terdapat nama psikologi bukanlah psikologi ataupun cabang dari ilmu
psikologi. parapsikologi berkembang tersendiri terlepas dari psikologi. parapsikologi mempelajari
semua hal yang berhubungan dengan manusia dan pikirannya (dalam hal ini, sebagian besar
dengan ramalan) sedangkan psikologi hanya mempelajari tingkah laku manusia yang dapat
dilihat (observerble) dan dapat diukur (measureable).

Referensi

* Atkinson, Pengantar Psikologi. Interaksara, Batam. (2 jilid)


* Chaplin, James P., Kamus Lengkap Psikologi. Rajawali Press, Jakarta, 2005. ISBN 979-421-
215-6
* Sudarsono, Pengantar Kuliah Psikologi Umum, Fak. psikologi Unas Pasim, 2004.
* Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian. Rajawali Press, Jakarta, 1982. ISBN 979-421-044-7
sumber :http://www.acehforum.or.id/showthread.php/13246-Pengertian-Psikologi?p=118310

Psikologi Sosial
Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi KULIAH 1
www.edwias.com edwias@yahoo.com
1
Pengertian Psikologi
Pengertian “psyche” Pengertian “psyche”
Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos
berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : “ilmu yang ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maup prosesnya maupun latar
un latar
belakangnya belakangnya”. Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenarnya
berbeda atau tidak sama (menurut Gerungan) karena :
♦ Ilmu jiwa adalah : ilmu jiwa secara luas termasuk khalayan dan
spekulasi tentang jiwa itu.
♦ Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang
diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah
Apakah itu Psikologi ?
'Psikologi' didefinisikan sebagai kajian saintifik tentang tingkahlaku dan
proses mental organisme. Tiga idea penting dalam definisi ini ialah; 'saintifik',
tingkahlaku' dan 'proses mental'. Saintifik bermakna kajian yang dilakukan dan
data yang dikumpulkan mengikuti prosedur yang sistematik. Walau pun kaedah
saintifik diikuti, ahli-ahli psikologi perlu membuat pelbagai inferen atau tafsiran
berdasarkan temuan yang diperoleh. Ini dikarenakan subjek yang dikaji adalah
hewan dan manusia dan tidak seperti sesuatu sel (seperti dalam kajian biologi)
atau bahan kimia (seperti dalam kajian kimia) yang secara perbandingan lebih
stabil. Manakala mengkaji tingkah laku hewan atau manusia memang sukar dan
perlu kerap membuat inferen atau tafsiran
Perbedaan antara Jiwa dan Nyawa Perbedaan antara Jiwa dan Nyawa
Pengertian jiwa dengan nyawa adalah berbeda. Nyawa adalah daya
jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan
perbuatan badaniah (organic behavior) yiatu perbuatan yang ditimbulkan oleh
proses belajar, misal : insting, refelks, nafsu dan sebaginya
Sedang jiwa adalah : daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak yang
menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi
(personal behavior) dari hewan tingkat tinggi hingga manusia. Perbuatan pribadi
adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh
keadaan jasmani, rohaniah dan sosial.
Menurut Aristoteles, jiwa disebut sebagi anima yang terbagi dalam tiga
macam jenis yaitu :
1. anima vegetativa, yaitu anima yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan
yang mempunyai kemampuan untuk makan, minum dan berkembang
biak
2. anima sensitiva, yaitu anima yang terdapat dalam hewan. Anima ini
memiliki kemampuan seperti anima vegetativa juga kemampuan
untuk berpindah tempat, mempunyai nafsu, dapat mengamati,
mengingat dan merasakan Psikologi Sosial
Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi KULIAH 1
www.edwias.com edwias@yahoo.com
2
3. anima intelektiva, anima yang terdapat dalam diri manusia. Selain
memiliki kemampuan seperti anima sensitiva juga mempunyai
kemampuan berpikir dan berkemauanan
Aliran dalam Psikologi
dan Pandangan Tentang Karakter Manusia

AAAA. Psikoanalis . Psikoanalis . Psikoanalis


Aliran psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia,
pendiri aliran ini adalah Sigmund Freud. Fokus aliran ini adalah totalitas
kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah.
Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub
sistim dalam kepribadian manusia yaitu:
a. a. a. a. IdIdIdId, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan
biologis manusia merupakan pusat insting yang bergerak
berdasarkan prinsip kesenangan dan cenderung memenuhi
kebutuhannya .Bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu
dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri dari dua
bagian:
i). libido - insting reproduktif penyediaan energi dasar untuk kegiatan
– kegiatan kosntrukstif.
ii). thanatos – insting destruktif dan agresif
b. b. b. b. Ego Ego Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar.
Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan
rasional dan realistik. Egolah yang menyebabkan manusia mampu
menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebgai wujud rasional. Ia
bergerak berdasarkan prinsip realitas
c. c. c. c. Super ego Super ego Super ego, yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian,
mewakili
sesuatu yang normatif atau ideal super ego disebut juga sebgai hati
nurani,merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultur
masyarakat. Super ego memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat
yang tidak berlainan dibawah alam sadar.
B. Behaviorisme B. Behaviorisme
Aliran behaviorisme lahir sebagai reaksi aliran instropeksionisme (
menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif ) dan juga
aliran psikoanalisis (berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak
tampak). Behaviorisme hanya menganalisa perilaku yang nampak saja yang
dapat diukur dilukiskan dan diramalkan Teori dari aliran ini dikenal dengan
teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia adalah hasil
belajar.
Asumsi dasar dari aliran ini adalah : Seluruh perilaku manusia
adalah hasil belajar artinya perubahan perilaku organisme
adalah akibat pengaruh lingkungan. Psikologi Sosial
Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi KULIAH 1
www.edwias.com edwias@yahoo.com
3
Behaviorisme mempersoalkan bagaimana perilaku manusia dikendalikan
oleh faktor-faktor lingkungan. Walaupun demikian asumsi yang digunakan
oleh aliran behaviorisme aliran ini banyak menentukan perkembangan
psikologi.
Salah satu yang sering muncul dalam literatur psikologi adalah tentang
teori “tabula rasa” sebagai kelanjutan pendapat Aristoteles yang secara
garis besar menganalogikan manusia ( bayi ) sebagai kertas putih dan
menjadikan hitam atau menjadikan berwarna lain adalah pengalaman atau
hasil interaksi dengan lingkungannya. Teori pelaziman klasik, teori
pelaziman operan dan social learning theory juga merupakan produk dari
aliran ini
Teori pelaziman klasik Teori pelaziman klasik
Pada awal tahun 1900an, seorang ahli fisiologi Rusia bernama Ivan Pavlov
menjalankan satu siri percubaan secara sistematik dan saintifik dengan
tujuan mengkaji bagaimana pembelajaran berlaku pada sesuatu
organisme. Pavlov mengasaskan kajiannya pada 'hukum perkaitan' (Law of
Association) yang di utarakan oleh ahli falsafah Yunani awal seperti
Aristotle. Menurut pendapat ini, sesuatu organisme akan teringat sesuatu
karena sebelumnya telah mengalami sesuatu yang berkaitan. Contohnya,
apabila melihat sebuah mobil mewah, mungkin kita membuat pengandaian
si pengendara mobil adalah seorang kaya atau seorang terkemuka. Andaian
ini bergantung kepada pengalaman kita yang lampau.
Teori pelaziman Operant
Perkataan 'operan' diciptakan oleh Skinner yang berarti apabila organisme
menghasilkan sesuatu respon karena mengoper atas stimulus yang diterima
disekitarnya. Contohnya, seekor anjing akan menghulurkan kaki depannya
sekiranya ia ketahui bahawa tingkahlaku itu akan diikuti dengan makanan.
Begitu juga dengan seorang anak tidak mau rewel karena dia akan
dibelikan es krim. Dalam kaitan teori ini, dikenal istilah reinforcement dan
punishment.
Teori Social Learning Theori
Pembelajaran Sosial menyatakan bahawa seorang individu meniru
tingkahlaku (imitation) yang diterima masyarakat (socially accepted
behaviour) dan juga tingkah laku yang tidak diterima masyarakat
C. Psikologi Kognitif C. Psikologi Kognitif
Aliran ini lahir pada awal tahun 70-an ketika psikologi sosial berkembang
ke arah paradigma baru manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk
pasif yang digerakkan oleh lingkungannya tetapi makhluk yang paham dan
berpikir tentang lingkungannya (homo sapiens). Aliran ini memunculkan teori
rasionalitas dan mengembalikan unsur jiwa ke dalam kesatuan dalam diri
manusia .asumsi yang digunakan adalah manusia bersifat aktif yang
menafsirkan stimuli secara tidak otomatis bahkan mendistorsi lingkungan.
Jadi manusialah yang menentukan stimuli . Salah satu nama yang muncul
dari aliran ini yaitu Kurt Lewin dan dikenal dengan teori :B = f ( P. E ).
Behavior adalah hasil interaksi antara Persons dengan EnviromentPsikologi Sosial
Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi KULIAH 1
www.edwias.com edwias@yahoo.com
4

D. Psikol D. Psikologi Humanistik ogi Humanistik ogi Humanistik


Lahir sebagai revolusi ketiga atau dikatakan sebagai mazhab ketiga
psikologi. Psikologi humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran
psikoanalisis dan behaviorisme dengan memasukan aspek positif yang
menentukan seperti cinta , kreativitas , nilai makna dan pertumbuhan
pribadi. Psikologi Humanistik banyak mengambil penganut Psikoanalisis
Neofreudian. Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain
adalah perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar
pelakon tetapi pencari makna kehidupan
Selanjutnya konsep yang menjadikan teori aliran psikologi humanistik
tiada duanya adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow
yang menyatakan “studi tentang orang-orang yang mengaktualisasikan
dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu psokologis yang lebih
semesta( Frank Goble,1993,34 )
Krtik-kritik dari psikologis humanistik menunjukan perbedaaan dan asumsi yang
berbeda dengan aliran –aliran lain:
1. Psokologi humanistik tidak mengagungkan metode statistik dan serba rata-rata
tetapi melihat pada yang mungkin dan harus ada.
2. Psikologis humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada
binatang tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positip.
Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih
luas lagi menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu
teori aliran ini adalah Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori
ini menyatakan bahwa manusia akan dapat mengaktualisasikan diri dan
percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan, kesehatan, rasa aman dan
diterima dalam suatu kelompok.
Gambar. Hirarkhi kebutuhan Abraham Maslow
Kebutuhan untuk
aktualisasi diri
Kebutuhan untuk
dihargai
Kebutuhan untuk dicintai
dan disayangi
Kebutuhan akan rasa aman dan
tentram
Kebutuhan fisiologis dasar
• Kebutuhan fisiologis dasar: Kebutuhan fisiologis dasar: gaji, makanan, pakaian, perumahan
• Kebutuhan akan rasa aman: Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari
segala bentuk ancaman,
• Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: kesempatan
yang diberikan untuk menjalin
hubungan yang akrab dengan orang lain
• Kebutuhan untuk dihargai: Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau reward,
mengakui hasil karya
individu Psikologi Sosial
Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi KULIAH 1
www.edwias.com edwias@yahoo.com
5
• Kebutuhan aktualisasi diri: Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk
merealisasikan cita-cita atau harapan individu
http://file.upi.edu/Direktori/A%20-%20FIP/JUR.%20PEND.%20LUAR
%20SEKOLAH/194505031971091%20-%20MUHAMMAD%20KOSIM
%20SIRODJUDIN/PSISOS.1.pdf

Anda mungkin juga menyukai