Anda di halaman 1dari 2

KabarIndonesia Google

DAERAH
RSUD Lasinrang Melakukan Malpraktek? Pasien
darah “B” di Tarnsfusi Darah “A”
Oleh : Sulhayat Takdir, Sh | 22-Apr-2010, 04:32:15 WIB

KabarIndonesia - Pinrang, Sulsel : Seorang pasien yang dalam keadaan kritis, pasca
operasi karena melahirkan membutuhkan darah. Ketika pihak Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Lasinrang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, melakukan trasfusi darah ke
tubuh pasien tersebut, diduga salah mentransfusi darah. Pasien yang bergolongan darah
B itu, oleh pihak rumah sakit memasukkan (transfuse) darah golongan A ke tubuh pasien.
Akibatnya, pasien yang sudah dalam kritis pasca melahirkan, kondisinya makin
bertambah parah. Pasalnya, Pasien tersebut terus menerus kejang-kejang.

Adalah Surianti H. Kantoro, ia langsung dilarikan ke ruang ICU di rumah sakit tersebut,
ketika kondisinya semakin parah saja. Warga tinggal di jalan Andi Makkasau, Kelurahan
Penrang, Kecamatan Watang Sawitto, Pinrang ini, harus mendapatkan bantuan oksigen,
karena kondisinya semakin melemah dan nyaris meninggal dunia.

Surianti adalah pasien rujukan dari Rumah Bersalin (RB) ASI Pinrang. Surianti dibawa oleh
keluarganya ke RB ASI, karena akan melahirkan. Namun hanya sehari Surianti di rumah
bersalin tersebut. Ia kemudian di rujuk ke RSUD Lasintrang. Pasalnya, Surianti harus
menjalani operasi persalinan, sedangkan pihak RB ASI, tidak memiliki peralatan
kedokteran yang cukup untuk melakukan operasi persalinan, hingga Oleh Dokter di RB
ASI, Surianti di rujuk ke RSUD Lasinrang Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WITA, 8 April
2010, Surianti melahirkan dengan selamat.

Besoknya, Surianti yang sudah dipindahkan ke ruang perawatan, ruang Asoka, harus
menjalani transfusi darah. Ketika darah ditransfusikan ke dalam tubuhnya, tiba-tiba,
Surianti mengalami kejang-kejang, menggigil dan sesak nafas serta terdengar suara
dengkuran. Perawat yang sedang melakukan transfusi darah ke tubuh Surianti, segera
menghentikan proses transfuse, walau setengah kantong darah sudah masuk ke
tubuhnya.

Belakangan diketahui terjadi kesalahan transfusi. Pasalnya, darah yang dimasukkan ke


tubuh Surianti adalah darah golongan A yang seharusnya di tarnsfusikan ke pasien
atasnamaYusuf, salah satu pasien di ruangan itu. Hal ini diketahui, karena pada kantong
darah tersebut tertulis nama Yusuf.

Menurut penuturan saudara pasien, Hj Agustina didampingi M Nur di kediamannya, Rabu


(14/4) sore, Suriani dirujuk dari rumah bersalin Bunda Asi ke RS Lasirang pada hari Rabu
(7/4). Tidak lama kemudian, pada hari Kamis (8/4) dinihari sekitar pukul 01.00 wita,
Suriani melahirkan melalui operasi.
Keesokan harinya dimasukkanlah darah ke dalam tubuhnya. Belum cukup satu kantong
darah, petugas di Ruang Asoka langsung menghentikan transfusi darah.
Beberapa saat setelah kemudian tubuh Suriani mengalami kejang-kejang, menggigil dan
sesak nafas serta terdengar suara dengkuran. Bahkan, pasien sempat mengalami
perawatan di ruang ICU. Hingga kini (22/4), Surianti masih menjalani perawatan di ruang
ICU, karena kondisinya belum ada tanda-tanda sembuh. Akibat kejadian itu, LSM Persada,
mengajukan Surat Permohonan Hearing ke DPRD Pinrang. Permintaan Hearing itu,
tertuang dalam surat Nomor 40/LSM PERSADA/E/VI/2010 Perihal Permohonan Hearing di
tujukan kepada Ketua DPRD Pinrang.

Dalam suratnya itu, LSM Persada meminta kepada DPRD Pinrang, agar pada saat hearing,
menghadirkan Kadis Kesehatan, Pihak Direktur RSUD Lasirang, dan pihak Polres Pinrang.

Ketua LSM Persada, Rahim Hakil ditemui di Kantornya mengatakan, apa yang dilakukan
oleh pihak RSUD Lasinrang adalah suatu kecerobohan dalam penanganan pasien.
"Akibat kecerobohan itu, pasien dalam keadaan kritis, dan sudah seminggu berada di
ruang ICU. Ini kerja yang tidak professional." Tegas Rahim.

Rahim juga mengatakan, sudah ada beberapa keluarga pasien yang mengeluhkan
pelayanan RSUD Lasintrang.

"Sebelumnya juga ada pasien akhirnya meninggal karena terlambat dilakukan


pertolongan. Padahal, waktu itu, saya sudah menelpon pihak rumah sakit, agar segera di
tangani, namun tidak digubris. Akhirnya, pasien tersebut meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai