A . PENDAHULUAN
I . Latar Belakang Masalah
Reformasi pendidikan adalah hal yang tak terpisahkan dari perkembangan
pendidikan di dunia saat ini. Upaya perbaikan pada bidang pendidikan ini semakin
populer di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Benua Eropa. Proses reformasi
ini dimulai dengan adanya The Bologna Process yang merupakan
merupakan kunci utama dalam kebijakan pendidikan yang berisi perencanaan
dalam mereformasi pendidikan tinggi (higher education) di seluruh Eropa. Pada
dasarnya variasi Bologna merupakan dokumen terkait yang secara konsisten
merujuk pada hasil pembelajaran (Brennan, 2001. P.4; cp, Adam, 2004).
Menciptakan suatu standarisasi gelar akademik yang sama dan kompatibel di
seluruh Eropa adalah salah satu tujuannya.
II . Pertanyaan Penelitian
Apakah penilaian diri dalam peningkatan kompetensi (Self-Rated Gain in
Competences) mempunyai korelasi dengan kepuasan pada pola mengajar
(satisfaction with teaching behaviour) dan memiliki kaitan erat dengan enam
kompetensi utama?
II . Kerangka Penelitian
C . METODE
I . Sampel dan Populasi
Sebanyak 2981 kuesioner yang mengevaluasi 54 mata kuliah dari 17
fakultas disebarkan ke sembilan universitas yang berada di Jerman. Namun hanya
1403 kuesioner (47,06%) yang dikembalikan. Sisa kuesioner yang tidak
dikembalikan yaitu 1578 kuesioner (52,94%) mencerminkan kesalahan para dosen
dalam memprediksi jumlah mahasiswa yang menolak untuk mengisi kuesioner.
Rincian jenis kelamin mahasiswa yang mengisi kuesioner adalah : 777 (55%)
adalah perempuan, 515 (37%) adalah laki-laki dan sisanya 116 (8%) tidak jelas.
D . HASIL DISKUSI
Proses Bologna (The Bologna Process) membutuhkan evaluasi program akademik
di area kompetensi dan kemahiran mahasiswa selain dari penilaian mereka
terhadap pola mengajar . Dengan demikian, jika ada pertanyaan apakah self
reported acqusition in competences dapat berhasil digambarkan melalui
satisfaction with teaching behaviour maka jawabannya adalah hal tersebut dapat
juga dilihat sebagai uji validitas diskriminatif HEsaCom's