Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa terbagi atas beberapa front atau wilayah
peperangan seperti:
− Front Barat, Jerman menduduki Belgia dan Perancis. Namun, Perancis berhasil
memukul mundur Jerman dalam Perang di tepi Sungai Marne. Jerman
mengumumkan “Perang Parit” di Vedum namun tetap dapat dipukul mundur
Perancis.
− Front Timur, Jerman berhasil memukul mundur Rusia di dekat Danau Masuri
tetapi akhirnya Rusia dan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest
Litowsk.
− Front Italia, Italia dikalahkan oleh Jerman
− Front Balkan, awalnya Jerman mengalami kemenangan. Rumania dan Serbia
menyerah terlebih dahulu kepada Jerman.
Inggris menyerang Dardanella, tetapi dalam pertempuran di Gallipolli, Inggris
berhasil dikalahkan oleh Turki.
Akhirnya Inggris mundur dari Turki ke Yunani.
Inggris menghantam Bulgaria dan menyerah tahun 1918.
Kemudian Turki diserang oleh Inggris dari daerah Arabia, Palestina, dan Irak.
Turki menyerah pada tahun 1918.
− Front laut, terjadi di Jutland antara pihak Inggris dengan Jerman. Jerman
mengumumkan perang kapal selam tak terbatas. Semua kapal yang dianggap
musuh oleh Jerman ditembak.
PERANG DINGIN
Perang Dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan
dari konflik-konflik kepentingan dan perebutan supremasi serta perbedaan ideologi
antara blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin
oleh Uni Soviet. Sehingga Perang Dingin merupakan pertikaian antara kedua blok
tersebut.
A. LATAR BELAKANG
Latar Belakang terjadinya perang dingin adalah sebagai berikut.
1. Munculnya Amerika Serikat sebagai negara pemenang perang di pihak Sekutu
(Inggris, Perancis, dan AS). AS berperan besar dalam membantu negara-negara
Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya.
2. Munculnya Rusia (Uni Soviet) sebagai negara besar dan berperan membebaskan
Eropa bagian Timur dari tangan Jerman dan membangun perekonomian negara-
negara di Eropa Timur. Uni Soviet meluaskan pengaruhnya dengan mensponsori
terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti Bulgaria,
Albania, Hongaria, Rumania, Polandia, dan Cekoslowakia sehingga negara-negara
tersebut masuk dalam pemerintahan komunis Uni Soviet.
3. Munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di luar
wilayah Eropa. Dampaknya muncul 2 kelompok negara di dunia yaitu negara-negara
maju dengan negara-negara berkembang, yang memberikan pengaruh bagi
perkembangan politik dan ekonomi dunia.
Selama Perang Dingin berlangsung kedua negara adikuasa tidak pernah terlibat secara
langsung dalam suatu konflik (peperangan) secara terbuka. Mereka selalu berada di
belakang negara-negara yang sedang bersengketa. Mereka memberikan bantuan
persenjataan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat negara-negara yang sedang
bersengketa.
2) Sistem Aliansi
Ketika perang dingin memuncak maka setiap negara yang bertentangan berusaha
memperkuat dirinya dengan bergabung dalam satu aliansi. Bentuk sistem aliansi
baik yang dilakukan blok Timur maupun blok Barat adalah sebagai berikut.
− Pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) pada tahun
1947. Cominform adalah wadah kerja sama partai-partai komunis Eropa yang
berpusat di Beograd, Yugoslavia.
− Pembentukan NATO (North Athlantic Traty Organization) 4 April 1949. Negara
yang menjadi anggotanya yaitu Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark,
Belgia, Belanda, Luxemburg, Perancis, Portugal, Kanada, dan Amerika Serikat.
Tujuannya untuk membendung komunis mulai dari Eropa Utara sampai Turki
dan Yunani.
− Pembentukan Pakta Warsawa pada 1955 dengan negara Jerman Timur,
Cekoslovakia, Hongaria, Bulgaria, Polandia, Rumania, dan Albania. Pakta
Warsawa merupakan kerjasama pertahanan dan keamanan negara-negara
komunis.
− Perjanjian antara RRC dan Uni Soviet tahun 1950 mengenai kerja sama
dianatara kedua negara guna menghadapi kemungkinan agresi Jepang.
− Pembentukan Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, and United State), yaitu
pakta pertahanan negara-negara Amerika Serikat, Australia,dan Selandia Baru
pada tahun 1951.
− Pembentukan SEATO (South East Asia Treaty Organization) pada tahun 1954.
SEATO merupakan kerjasama pertahanan antara negara-negara Asia Tenggara
dengan pihak Barat. Dengan anggotanya antara lain, Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, Filipina, Singapura, dan Selandia Baru.
3) Kegiatan Spionase
Perebutan hegemoni selama perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat
terhadap berbagai kawasan baik di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika selalu didukung
oleh kegiatan agen intelijen yang mereka miliki.
Kegiatan Spionase (mata-mata) tercermin dari tindakan yang dilakukan oleh agen
spionase kedua belah pihak yaitu antara KGB dan CIA. KGB (Komitet
Gusudarstvennoy Bezopasnosti) merupakan dinas intelegen sipil atau dinas rahasia
Uni Soviet sedangkan CIA (Central Intelligence Agency) yang merupakan dinas
rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan tentang negara-
negara asing tertentu.
KGB dan CIA selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai
segala hal yang menyangkut kedua belah pihak atau negara-negara yang berada di
bawah pengaruh kedua belah pihak. Mereka juga membantu terciptanya berbagai
ketegangan di dunia. Misalnya, CIA turut membantu orang-orang Kuba di
perantauan untuk melakukan serangan ke Kuba tahun 1961 yang disebut Insiden
Teluk Babi. Di pihak lain, Uni Soviet memberikan dukungan kepada Fidel Castro
(Presiden Kuba) dalam menghadapi invasi tersebut.
4) Perlombaan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa
Perang dingin antara dua negara adidaya ditandai oleh perimbangan persenjataan
nuklir dan personil militer. Sehingga kegiatan ini disebut sebagai politik Balance of
Power. Unjuk kekuatan kedua negara adidaya tersebut diikuti perlombaan dalam
bidang teknologi militer dan ruang angkasa dimana keduanya saling unjuk
kecanggihan.
Jika muncul isu sensitif dapat saja membawa kedua belah pihak pada isu global yang
menyebabkan munculnya perang secara terbuka. Perang dingin juga dapat
menimbulkan perlombaan senjata antara pihak Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Perlombaan senjata yang dilakukan kedua negara tersebut berupa perlombaan
senjata nuklir. Perlombaan senjata nuklir ini dikhawatirkan akan menyebabkan
meletusnya perang nuklir yang dasyat yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya di dunia sebab jangkauan senjata
nuklir sangatlah luas bisa menjangkau antarnegara dan antarbenua.
Kedua blok membangun pusat-pusat tombol peluncuran senjata nuklir berbagai
negara yang berada di bawah pengaruhnya. Untuk mengurangi meningkatnya
perlombaan senjata nuklir pada kedua belah pihak maka PBB membentuk Atomic
Energy Commission yang bertujuan mencari jalan dan cara untuk
mengembangkan penggunaan tenaga atom untuk maksud damai serta mencegah
penggunaannya untuk tujuan perang. Pada akhir Desember 1946 komisi setuju
untuk mengadakan pengawasan dan pengaturan ketat guna mencegah produksi
senjata-senjata atom yang dilakukan secara diam-diam. Tetapi Uni Soviet keberatan
dan mengemukakan usul pengurangan senjata secara menyeluruh. Sementara AS
tidak setuju, hingga akhirnya US memveto usul AS dalam sidang Dewan keamanan.
Pada tahun 1949, US mengadakan uji coba peledakan bom atomnya yang pertama.
Yang ditanggapi dengan pembuatan bom hidrogen oleh AS yang diuji pada
November 1952, meskipun begitu ternyata US pun sudah dapat membuat bom
hidrogen sendiri.
Hingga tahun 1983, perbandingan kekuatan senjata nuklir Uni Soviet menunjukkan
posisi yang
unggul dibanding dengan kekuatan Amerika Serikat.
Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni
Soviet mengalami kemerosotan yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai
mengalami kebangkrutan di berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya
Uni Soviet untuk mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam
negeri mereka. Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :
ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elit pemerintahan komunis sendiri,
tekanan kelompok etnis non Rusia,
korupsi yang timbul di kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
dana anggaran belanja yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di
beberapa negara Eropa Timur,
ketertinggalan teknologi dan peralatan industri sehingga kapasitas produksi
makanan untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.
Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet
merupakan contoh keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan
menjadi negara.
F. GLOBALISASI
Globalisasi adalah jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat
yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi ke dalam saling ketrgantungan dan
persatuan dunia.
Globalisasi tidak dapat dihindarkan bagi setiap bangsa dan negara, sementara
globalisasi mengandung fenomena sebagai berikut.
1. Homogenisasi
Homogenesis merupakan sebuah fenomena globalisasi yang disebabkan oleh
kemajuan teknologi komunikasi yang dapat menyebar ke masyarakat global.
Dampaknya nilai-nilai budaya, vitalitas, dan potensi yang asli ditinggalkan dan nilai-
nilai yang telah dipaket dan diproduksi secara massal (seperti melalui TV,
Radio,dkk), diiklankan dan dijual ke pasar lalu diadopsi beramai-ramai.
2. Ketergantungan
Negara-negara yang masih mengimpor teknologi komunikasi dan informasi
kebanyakan negara-negara berkembang yang akan selalu mengalami masa
ketergantungan yang berkepanjangan pada negara maju yang membuat peralatan
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Keterbukaan dan Integrasi
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadikan dunia semakin terbuka
dan terintegrasi. Jarak tidak lagi menjadi hambatan untuk melakukan komunikasi
dan segala informasi dunia dapat diketahui dengan mudah, arus globalisasi terus
berkembang tanpa dapat dikendalikan bahkan ditolak.
Kesimpulannya :
Pada akhir abad ke-20 dunia banyak mengalami perubahan dan tantangan. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan keterbukaan yang semakin besar dan batas
antarnegara menjadi semu. Akibatnya ketergantungan satu bangsa dengan bangsa
lainnya semakin terasa.
Proses globalisasi pembangunan dunia ditandai dengan Perjanjian Bretton Woods yang
diselenggarakan di Amerika Serikat, Juli 1944 dan dibentuklah 2 lembaga berdasarkan
perjanjian tersebut yaitu Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (International
Monetary Fund/IMF).
Dunia telah memasuki era Globalisasi oleh karena itu dibutuhkan prespektif global
dalam melihat dunia. Prespektif global merupakan suatu cara pandang dan wawasan
untuk melihat bahwa dunia sangat dipengaruhi oleh arus globalisasi dan produk global
sehingga hampir semua bangsa saling ketergantungan, mempengaruhi, dan
berhubungan antara berbagai kebudayaan, sistem ekologi, politik, ekonomi, dan
teknologi dalam konteks global.
Prespektif global dibutuhkan apabila suatu negara ingin memasuki era globalisasi yang
penuh tantangan dan persaingan agar tidak mudah kehilangan arah dan terseret arus
perubahan zaman. Oleh karena itu ada 6 wawasan global yang harus dimiliki suatu
negara, yaitu :
1. Wawasan yang luas dan selalu melihat suatu fenomena dalam konteks global.
2. Menghargai lebih pada proses daripada struktur hirarkis formal.
3. Menghargai kerja sama multikultural dan keragaman, fleksibilitas, dan kepekaan.
4. Melihat perubahan sebagai kesempatan sehingga terbiasa dengan situasi yang tidak
menentu.
5. Terus menerus mempertajam keabsahan paradigmanya sendiri.
6. Menyadari bahwa kehidupan di dunia ini serba kompleks dan penuh dengan
kekuatan yang kontradiktif sehingga memerlukan manajemen konflik.
3 Dimensi pokok yang dapat dijadikan dasar pengetahuan dan sumber inspirasi untuk
menentukan langkah strategis dan antisipasi perkembangan global di masa yang akan
datang, yaitu :
1. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi merupakan motor penggerak terjadinya globalisasi yang
ditandai dengan era perdagangan bebas. Dapat terlaksana dengan adanya kerjasama
ekonomi baik di tingkat bilateral, regional, maupun internasional didukung dengan
adanya rasa keterbukaan dan mendapat keuntungan bersama diantara negara yang
terlibat dalam kerjasama ekonomi. Kerjasama ekonomi harus diikuti oleh negara
ditengah menguatnya sistem perdagangan dan pasar bebas dunia dalam era
globalisasi.
2. Globalisasi Politik
Terjadinya pasar bebas disebabkan karena adanya keputusan politik yang dibuat oleh
para pemimpin negara yang terlibat dalam aliansi ekonomi sehingga tidak ada
kerjasama ekonomi glonal tanpa diawali keputusan politik. Contoh bentuk kerjasama
yang diwarnai unsur politik adalah GNB dan OKI.
3. Globalisasi Kebudayaan
Dalam bidang budaya globalisasi diartikan sebagai sesuatu yang dipelajari dan secara
mekanisme adaptasi yang diwarisi secara turun temurun menyangkut aspek :
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan segala kebiasaan
sebagai anggota masyarakat. Dalam era globalisasi, keterbukaan informasi
memungkinkan seseorang mengadopsi nilai-nilai pengetahuan dan kebiasaan di luar
lingkungan sosialnya dan jauh dari jangkauan secara fisik(orang tua maupun orang
terdekat) sebab dapat dilakukan oleh media massa yang bahkan dapat menjadi
perilaku global yang berkembang di masyarakat suatu negara.
Pengaruh Perang Dunia II terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perang dunia II merupakan perang terbesar dalam sejarah umat manusia. Melibatkan
banyak negara dan membawa korban yang tidak sedikit. Medan perang digelar tidak hanya di
Eropa tetapi juga di Asia, Afrika dan Pasifik. Perang yang dipicu oleh semangat nasionalisme
yang sempit dan ketidakpuasan atas hasil perundingan yang mengakhiri perang dunia I,
terutama oleh perjanjian tentang hasil rampasan perang. Negara Italia, Jerman dan Jepang
berhadapan dengan kekuatan sekutu Inggris, Perancis, Prusia. Amerika Serikat juga terlibat
dalam perang di Eropa dan Asia-Pasifik.
Perang dunia II memang menimbulkan luka yang teramat dalam bagi seluruh umat
manusia. Banyak keluarga yang kehilangan sanak saudaranya, banyak tentara yang mengalami
trauma yang berkepanjangan. Semua sumber daya negara habis digunakan untuk kepentingan
perang. Apakah perang ini hanya menimbulkan luka dan tidak membawa manfaat sama sekali ?
Kalau kita amati banyak manfaat yang didapat terutama untuk perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Persaingan hidup dan mati setiap negara yang terlibat mengharuskan memanfaatkan semua
sumber daya untuk memenangkan perang. Terbukti sudah bahwa teknologi maju yang dapat
mengakhiri perang dunia II yaitu dengan dibuatnya bom atom (nuklir) yang dijatuhkan di
Hiroshima dan Nagasaki Jepang. Dari sini terlihat bahwa perang dunia II membawa dampak
positip terhadap revolusi pemikiran dan penemuan teknologi.
Dampak yang sangat terasa yaitu pada teknologi persenjataan untuk perang. Kalau pada
perang dunia I masih digunakan senjata manual, tetapi pada perang dunia II sudah digunakan
senjata otomatis dan semi otomatis.Penggunaan pesawat terbang dan kapal perang sebagai
senjata andalan juga menunjukan bahwa perkembangan ilmu tentang pesawat dan perkapalan
sangat cepat. Ilmu tentang roket peluncur juga mengalami pertumbuhan yang sangat cepat pula.
Setelah perang selesai perkembangan teknologi perang dapat diaplikasikan untuk
kepentingan sipil demi kesejahteraan umat manusia. Dibuatnya pesawat yang mampu
mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dan dapat menempuh jarak yang jauh serta kapal-
kapal modern yang dapat mengarungi lautan dengan daya jelajah tinggi dan mampu mengangkut
beban yang berat, merupakan salah satu manfaat yang dapat diperoleh setelah perang. Alat
angkutan darat dengan kemampuan besar juga diproduksi untuk mengangkut barang dan
manusia, sehingga transportasi bisa diselenggarakan dengan aman, murah dan nyaman.
Teknologi roket yang pada awalnya sebagai alat untuk meluncurkan peluru kendali lintas
negara atau lintas benua merupakan cikal bakal proyek luar angkasa. Proyek angkasa luar
dipercepat dengan sudah ditemukannya roket, sehingga dapat meluncurkan modul ruang angkasa
(pesawat ulang alik dan satelit) sampai mencapai orbit bumi. Lebih dari itu teknologi roket juga
mengilhami dibuatnya mesin jet, sehingga dapat diciptakannya kendaraan yang mempunyai
kecepatan melebihi kecepatan suara.
Ilmu kedokteran yang digunakan untuk perang juga mengalami perkembangan sangat cepat.
Penemuan obat dan prosedur medis modern telah diterapkan dalam perang dunia II, karena
banyaknya korban yang berjatuhan dikedua belah pihak yang bertikai. Ilmu tentang kejiwaan
manusia digunakan untuk membuat seorang prajurit tidak mengenal takut dan lelah demi bangsa
dan negara. Teknik rekayasa genetika digunakan untuk membuat seorang prajurit lebih hebat dan
kuat di medan perang.
Master piece perkembangan teknologi pada PD II yaitu ditemukannya cara pembuatan bom
atom. Teknologi nuklir mengalami perkembangan yang sangat cepat. Fusi yang terjadi antara
uranium dan plutonium dalam suatu reaktor ternyata menimbulkan energi yang sangat luar biasa.
Setelah perang berakhir teknologi nuklir dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, misalnya untuk menggerakan turbin bagi PLTN, menggerakan mesin
kapal terutama kapal selam, serta bahan bakar untuk pesawat ruang angkasa penjelajah alam
semesta.
Walaupun revolusi IPTEK banyak diilhami selama terjadinya perang, tetapi penulis tetap
mengutuk terjadinya perang dengan alasan apapun karena menimbulkan kerugian yang sangat
besar.
TUGAS SEJARAH
PERANG DUNIA I & II
OLEH :
NAMA : ANDIKA TRI RAHARJA
KELAS : XII IPA.2