a. Tenaga endogen memiliki dampak positif yang dapat kita rasakan melalui proses
pembentukan patahan dan lipatan yang menyebabkan adanya keanekaragaman bentuk
permukaan bumi seperti adanya danau, pegunungan, sungai dan dataran. Hasil
bentukan ini dapat kita nikmati sebagai suatu keindahan alam dan juga memberi
manfaat besar bagi manusia. Contoh manfaat tersebut misalnya, pegunungan yang
memengaruhi cuaca di sekitarnya, atau aliran sungai yang airnya dapat dimanfaatkan
oleh manusia.
b. Hasil erosi dan sedimentasi di pesisir sangat baik untuk pertanian, dan perikanan.
Di pantai utara Pulau Jawa banyak dijumpai sawah-sawah yang subur di sepanjang
pantai. Demikian juga tambak-tambak udang dan bandeng.
Dampak negatif akibat tenaga endogen dan eksogen yaitu sebagai berikut.
a. Gunung yang meletus akan mengeluarkan lava, awan panas, dan material vulkanis
yang dapat merusak lingkungan yang terkena seperti hutan, lahan pertanian, dan
permukiman penduduk. Contoh meletusnya Gunung Merapi.
b. Gempa tektonik mengakibatkan rusaknya bangunan, retaknya tanah memutus jalan,
listrik dan sarana-sarana lainnya, serta korban jiwa yang banyak. Contohnya
gelombang tsunami di Naggroe Aceh Darussalam dan gempa di Jogjakarta.
c. Gas beracun yang keluar dari letusan gunung berapi dapat mengancam penduduk di
sekitarnya.
d. Keadaan relief Indonesia yang kasar dan banyak memiliki gunung, mengakibatkan
banyak kejadian erosi dan tanah longsor.
e. Tenaga eksogen lain yaitu angin yang dapat mengakibatkan dampak negatif yaitu
angin ribut yang merusak pemukiman, sarana umum, dan pertanian.
c. Abrasi yang terus-menerus terjadi mengakibatkan garis pantai makin maju ke arah
daratan. Akibatnya banyak rumah di pantai yang hancur dan terendam laut.
d. Longsor tanah atau lahan di daerah berlereng yang mengakibatkan kerusakan lahan
dan bangunan.
e. Angin kencang dan angin puting beliung mengakibatkan kerusakan tanaman dan
bangunan.
1) Pos-pos pengamatan gunung api dibangun untuk mengukur dan mencatat aktivitas
gunung api. Diharapkan dengan adanya pos pengamatan tersebut dapat memberikan
peringatan awal akan terjadinya letusan gunung. Dengan begitu kerugian lebih besar
dapat dikurangi.
2) Selain di gunung api, pos pengamatan dan penyelidikan gempa juga perlu dibangun
di daerah-daerah patahan dan pertemuan lempeng baik di darat maupun di laut atau
pantai. Peringatan akan terjadinya gelombang tsunami dapat segera diinformasikan
kepada masyarakat untuk mengurangi korban jiwa.
3) Lereng-lereng yang curam dan rawan gempa tidak digunakan sebagai permukiman.
Begitu juga daerah yang rawan longsor dan tanahnya labil.
2) Hutan-hutan di lereng gunung yang telah rusak harus diperbaiki dan dilakukan
reboisasi untuk mencegah banjir dan tanah longsor.