Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agus Setyawan

Nim : 10 612 005


Kelas : Elektro 1A
Mata Kuliah : Ilmu Bahan

Tugas 1
1. Bahan cair apa yang dapat mendistribusikan listrik ?
2. Bahan apa yang dapat meredam busur api pada peralatan pengaman ?

JAWAB

1. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Suatu larutan pada umumnya didefinisikan sebagai suatu campuran homogen dua macam komponen atau
lebih dengan bermacam-macam konsentrasi. Berdasarkan sifat daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan
menjadi larutan yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan larutan yang tidak dapat menghantarkan
listrik (non elektrolit).

Untuk mengetahui sifat daya hantar listrik zat yang larut dalam air dapat dilakukan dengan menggunakan
alat uji elektrolit (Gambar 4.1). Jika alat itu dicobakan pada air murni ternyata lampu pada alat uji tidak
menyala. Hal ini menunjukkan bahwa air murni tidak menghantarkan listrik. Tetapi jika kedalam air murni
dilarutkan garam dapur (NaCl) larutan yang terbentuk dapat meng-hantarkan listrik dengan baik. Untuk me-
ngetahui sifat daya hantar listrik larutan ujilah daya hantar listrik larutan-larutan 1,0M sebanyak 100 mL yang
terdapat pada tabel di bawah ini.

No Bahan Rumus Pengamatan nyala lampu Pengamatan


Senyawa Menyala Tidak menyala lain
1. Hidogen klorida HCl
2. Amoniak NH3
3. Asam sulfat H2SO4
4. Garam Dapur NaCl
5. Air kapur Ca(OH)2
6. Natrium Hidroksida NaOH
7. Gula pasir C12H22O11
8. Alkohol 70% C2H5OH
9. Asam Cuka CH3COOH
10. Aseton CH3COCH3

Berdasarkan hasil pengamatan anda di atas kelompokkan larutan tersebut kedalam kelompok larutan
elektrolit dan non elektrolit.

No Bahan Rumus Elektrolit Non Elektrolit


1. Hidogen klorida HCl
2. Amoniak NH3
3. Asam sulfat H2SO4
4. Garam Dapur NaCl
5. Air kapur Ca(OH)2
6. Natrium Hidroksida NaOH
7. Gula pasir C12H22O11
8. Alkohol 70% C2H5OH
9. Asam Cuka CH3COOH
10. Aseton CH3COCH3

Berdasarkan data percobaan diatas ternyata setelah larutan diuji dengan alat uji elektrolit lampu ada yang
tidak menyala, menyala redup dan menyala terang. Jadi ada larutan yang bersifat tidak menghantarkan listrik,
menghantarkan listrik tapi kurang baik, dan menghantarkan listrik dengan baik. Menyala atau tidaknya lampu
memberi gambaran kepada kita ada tidaknya ion-ion yang terdapat dalam larutan.

Dalam larutan non elektrolit zat terlarut tidak mengalami ionisasi sehingga di dalam larutan tidak terdapat
ion dan larutan tidak menghantarkan listrik. Sedangkan dalam larutan elektrolit zat terlarut mengalami ionisasi
sehingga di dalam larutan terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Tentu saja kekuatan daya hantar
listrik larutan berbanding lurus dengan jumlah ion-ion yang terdapat di dalamnya.

Larutan yang daya hantar listriknya lemah (elektrolit lemah) menunjukkan bahwa jumlah ion-ion di dalam
larutan sedikit, sedangkan larutan yang daya hantar listriknya kuat (elektrolit kuat) menunjukkan bahwa di
dalam larutan terdapat banyak ion-ionnya. Peristiwa penguraian partikel zat terlarut menjadi ion-ionnya disebut
ionisasi. Ion-ion dalam larutan elektrolit dapat dihasilkan dengan dua cara:

1. Zat terlarut memang senyawa ion, misalnya NaCl. Kristal NaCl tertdiri atas ion-ion Na+ dan ion-ion Cl-.
Jika kristal NaCl itu dilarutkan dalam air, maka ikatan antara ion positif dan ion negatif terputus dan
ion-ion itu akan tersebar dan bergerak bebas di dalam larutan.

NaCl (s)  + air Na+(aq)  + Cl-(aq)

1. Zat terlarut bukan senyawa ion, tetapi jika dilarutkan dalam air, zat itu menghasilkan ion-ion, misalnya
HCl, CH3COOH dan NH3.

HCl(g)  +  air H+(aq)  +  Cl-(aq)

CH3COOH   +  air CH3COO-(aq) +  H+(aq)

NH3(g) + air NH4+(aq)  + OH-(aq)

NH3 cair dan CH3COOH cair tidak dapat menghantarkan listrik, karena tidak terionisasi tetapi tetap dalam
bentuk molekul-molekulnya. HCl juga larut dalam benzena, tetapi larutannya tidak dapat menghantarkan listrik.
Berarti dalam benzena HCl tetap sebagai molekul.

Anda mungkin juga menyukai