Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota
keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan
wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi.
Faktor-faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga
usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan).
Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada
sektor perusahaan. Misalnya setiap hari ayah dan ibu kalian bekerja. Mereka disebut pelaku
produksi. Mengapa?
Karena mereka telah memberikan tenaga mereka untuk membantu menghasilkan barang atau
jasa. Pada saat rumah tangga keluarga bekerja, mereka akan memperoleh penghasilan.
Penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga dapat berasal dari usaha-usaha berikut ini.
a. Usaha sendiri, misalnya dengan melakukan usaha pertanian, berdagang, industri rumah tangga,
penyelenggaraan jasa, membuka toko kelontong, dan sebagainya. Penghasilan yang diperoleh
dari usaha sendiri berupa keuntungan.
b. Bekerja pada pihak lain, misalnya dengan menjadi karyawan perusahaan atau pabrik, pegawai
negeri sipil, dan sebagainya. Orang yang bekerja pada orang lain akan memperoleh upah atau
gaji.
c. Menyewakan faktor-faktor produksi, seperti menyewakan rumah, tanah, dan sebagainya.
Penghasilan yang diperoleh dari menyewakan faktor-faktor produksi adalah uang sewa.
Penghasilan-penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga tersebut dapat digunakan untuk
dua tujuan, yaitu membeli barang atau jasa dan ditabung.
Pada rumah tangga keluarga yang masih rendah taraf perkembangannya, sebagian besar
pendapatannya tersebut digunakan untuk konsumsi, seperti membeli makanan, minuman,
pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Namun untuk rumah tangga keluarga yang
mempunyai taraf perkembangan yang lebih maju, penghasilan yang diperolehnya tidak hanya
untuk konsumsi barang kebutuhan sehari-hari, tetapi digunakan juga untuk konsumsi yang lebih
tinggi seperti untuk pendidikan, perumahan, dan rekreasi. Kegiatan konsumsi yang dilakukan
oleh rumah tangga keluarga menunjukkan bahwa rumah tangga keluarga mempunyai peran
sebagai konsumen. Oleh karena itulah, rumah tangga keluarga disebut sebagai pelaku konsumsi.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh setiap rumah tangga keluarga berbeda-beda. Perbedaan-
perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
1) Kebiasaan hidup
2) Jumlah anggota keluarga
3) Status sosial
4) Lingkungan
5) Pendapatan
b . Disimpan/Ditabung
Sisa penghasilan yang digunakan untuk konsumsi dapat disimpan atau ditabung. Kegiatan
menabung dilakukan untuk memperoleh dividen (bunga). Di samping itu kegiatan menabung
dapat berfungsi sebagai cadangan dalam menghadapi berbagai kemungkinan buruk di masa
depan.
2. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan
tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan
ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi. Apakah kalian masih ingat mengenai pengertian perusahaan yang telah kalian pelajari
di kelas VII? Ya, perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses produksi. Dengan demikian,
kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan
barang). Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang
berperan sebagai produsen. Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan yang ada dalam
perekonomian dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu industri primer, industri sekunder,
dan industri tersier.
a. Industri Primer
Industri primer adalah perusahaan yang mengolah kekayaan alam dan memanfaatkan faktor-
faktor produksi yang disediakan oleh alam. Contohnya, pertanian, pertambangan, perikanan,
kehutanan, peternakan.
b . Industri Sekunder
Industri sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang industri atau
perusahaan-perusahaan yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi dan siap untuk
dikonsumsi masyarakat. Contohnya: perusahaan mobil, sepatu, pakaian, dan lainlain.
c . Industri Tersier
Industri tersier adalah industri yang menghasilkan jasa-jasa perusahaan yang menyediakan
pengangkutan (transportasi), menjalankan perdagangan, memberi pinjaman, dan menyewakan
bangunan. Selain berperan sebagai produsen, perusahaan juga sebagai pelaku konsumsi.
Perusahaan akan membutuhkan berbagai bentuk faktor produksi seperti bahan baku, bahan
penolong, tenaga kerja, mesin, dan lain sebagainya. Semua itu dapat diperoleh dengan cara
membeli dari rumah tangga keluarga atau rumah tangga pemerintah (negara). Misalnya,
perusahaan roti, akan membutuhkan telur, tepung terigu, gula pasir, bahan pengembang, tenaga
kerja, oven, dan sebagainya. Barang-barang tersebut dikonsumsi perusahaan untuk
memperlancar proses produksi.
Perusahaan juga melakukan kegiatan distribusi. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada aktivitas
perusahaan dalam menyalurkan hasil produksinya ke konsumen. Setelah proses produksi
berakhir, perusahaan akan menghasilkan barang. Barang-barang tersebut dapat sampai ke
konsumen dengan melakukan penyaluran (distribusi) barang ke toko-toko atau agen-agen
penyalur, sehingga konsumen lebih mudah mendapatkan barang tersebut.
3. Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi.
Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi
yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar
negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena berhubungan
dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan,
namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta
pemberian pinjaman.
Oleh karena itu melakukan kerja sama dengan masyarakat luar negeri sangat diperlukan. Karena
pada dasarnya sebuah negara tidak bisa berdiri sendiri tanpa berhubungan dengan negara lain.
Masyarakat luar negeri juga dapat melakukan kegiatan ekonomi berupa kegiatan konsumsi dan
kegiatan produksi. Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri, akan tampak
pada aktivitas berikut ini.
a. Membeli barang-barang yang tidak diproduksi oleh masyarakat dalam negeri.
b. Menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh negara, seperti bandara, stasiun, pasar,
dan sebagainya.
c. Menikmati objek-objek wisata negara lain seperti pegunungan, pantai, candi, dan objek-objek
yang lainnya.
d. Menggunakan tenaga kerja-tenaga kerja dari negara lain.
Masyarakat juga melakukan kegiatan produksi. Kegiatannya akan tampak pada aktivitas berikut
ini.
a. Masyarakat luar negeri menghasilkan barang yang tidak diproduksi oleh negara lain.
b. Melakukan penanaman modal di negara lain.
c. Memberikan pinjaman kepada negara yang membutuhkan.
d. Mengirimkan tenaga kerja dan tenaga ahli ke negara-negara yang membutuhkan.
Melalui kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri akan memberikan
pengaruh yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara. Berikut ini beberapa peran
masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi.
a. Melalui kegiatan perdagangan (kegiatan ekspor impor) dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di negara yang bersangkutan.
b. Adanya tukar-menukar tenaga kerja antarnegara dapat meningkatkan produktivitas tenaga
kerja, sehingga dapat meningkat mutu serta jumlah barang yang dihasilkan.
c. Membuka lapangan kerja baru.
d. Meningkatkan keuangan atau pendapatan negara berupa devisa.
Para pelaku ekonomi (rumah tangga, masyarakat luar negeri, perusahaan, dan negara) pada
dasarnya mempunyai hubungan yang sangat erat. Hubungan antarpelaku ekonomi tersebut dapat
kalian simak dalam diagram di bawah ini.
Keterangan:
a. Arus faktor produksi : perusahaan membeli faktor produksi dari rumah tangga keluarga.
Arus pengeluaran : rumah tangga keluarga membayar barang yang dikonsumsinya dari
perusahaan.
b. Arus barang : rumah tangga membeli barang yang dihasilkan oleh perusahaan.
Arus pendapatan : perusahaan membayar faktor produksi yang dibeli dari rumah tangga
keluarga (gaji, sewa, bunga).
c. Layanan : pemerintah memberikan layanan kepada rumah tangga dan perusahaan.
d. Pajak : rumah tangga dan perusahaan wajib membayar pajak kepada negara.
e. Kegiatan impor : pembelian barang dari luar negeri.
f. Kegiatan ekspor : penjualan barang ke luar negeri.
g. Devisa : kerja sama antara negara dan masyarakat luar negeri menghasilkan devisa
bagi kedua negara.