Anda di halaman 1dari 2

3.

Subsidi

3.1. Pengertian Subsidi

Subsidi adalah pembayaran yanga dilakukan pemerintah kepada perusahaan atau


rumah tangga untuk mencapai tujuan tertentu yang membuat mereka dapat memproduksi atau
mengkonsumsi suatu produk dalam kuantitas yang lebih besar atau pada harga murah. Secara
ekonomi, tujuan subsidi adalah mengurangi harga tau menambah keluaran (output)1

Kemudian menurut Suparmoko, subsidi (transfer) adalah salah satu bentuk


pengeluaran pemerintah yang juga diartikan sebagai pajak negatif yang akan menambah
pendapatan mereka yang menerima subisidi atau mengalami peningkatan pendapatan riil
apabila mereka menkonsumsi atau membeli barang-barang yang disubsidi oleh pemerintah
dengan harga jual yang rendah. Subsidi dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu subsidi
dalam bentuk uang (cash transfer) dan subsidi dalam bentuk barang atau subsidi innatura (in
kind subsidy)2

1.2.1. Subsidi dalam Bentuk Uang

Subsidi bentuk ini diberikan oleh pemerintah kepada konsumen sebagai tambahan
penghasilan atau kepada produsen untuk dapat menurunkan harga barang.

Keunggulan subsidi dalam bentuk uang kepada konsumen :

a. Lebih murah bagi pemerintah dari pada subsidi dalam bentuk penurunan harga

b. Memberikankebebasan dalam membelanjakannya

2. 2. 2. Subsidi dalam Bentuk Barang

Subsidi dalam bentuk barang adalah subsidi yang dikaitkan dengan jenis barang
tertentu yaitu pemerintah menyediakan suatu jenis barang tertentu dengan jumlah yang
tertentu pula kepada konsumen tanpa dipungut bayaran atau pembayaran dibawah harga
pasar. Pengaruh subsidi innatura adalah :

1 Milto H. Spenser & Orley M. Amos, Jr.,Conyemporary Economics, Edisi 8, hal 464, Whort Publishers, New
York, 1993
2 M. Suparmoko, Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek, Edisi ke-5, hal 34, BPFE, Yogyakarta, 2003
a. Mengurangi jumlah pembelian untuk barang yang disubsidi tetapi konsumsi total
bertambah, misalkan pemerintah memberikan subisidi pangan tanpa harga dengan
syarat konsumen tidak boleh menjual kembali barang tersebut.

b. Tidak mengubah konsumsi total, hal ini terjadi jika pemerintah disamping
memberikan subsidi juga menarik pajak yang yang sama besarnya dengan subisidi.

c. Konsumsi menjadi terlalu tinggi (overconsumption), hal ini terjadi jika jumlah yang
disediakan oleh pemeriintah lebih besar dari pada jumlah sesungguhnya yang tersedia
untuk dibeli konsumen.

d. Konsumsi menjadi terlalu rendah (under consumption), hal ini terjadi kalau subsidi
yang disediakan oleh pemerintah lebih kecil dari pada jumlah yang diharapkan oleh
konsumen, misalkan pemerintah menyediakan rumah bersubsidi tipe 36 dengan 2
kamar tidur padahal yang dibutuhkan oleh konsumen adalah rumah dengan tipe 54
dengan 3 kamar tidur.

Anda mungkin juga menyukai