Anda di halaman 1dari 11

1. PERKEMBANGAN PENCACAHAN BOTOL DI PT.

COCA-COLA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Era globalisasi pada saat ini perkembangan ilmu dan teknologi sangat pesat khususnya
di bidang industri, dimana industri merupakan salah satu aspek yang sangat
memungkinkan untuk dikembangkan.
PT. Coca-Cola Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan
terkemuka di Indonesia.
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari
warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan
masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.

1.2 Maksud Dan Tujuan


Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu Tugas Besar mata
kuliah Konsep Teknologi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer,
Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperkenalkan salah satu bentuk
perkembangan teknologi yang digunakan dalam bidang industri.

1.3 Batasan Masalah


Karena luasnya permasalahan yang ada dalam bidang ini maka ruang lingkup makalah ini
dibatasi hanya pada penerapan perkembangan ilmu dan teknologi pada bidang industri
(sistem pengisian dan pencacahan).

1.4 Metoda Pengumpulan Data


Dalam penyusunan makalah ini menggunakan metoda deskripsi, yaitu metoda yang
menggambarkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, mengelola dan
menyusunnya.
Untuk teknik pengumpulan data adalah Studi Pustaka, yaitu mengumpulkan data dengan
cara mencari literatur yang berhubungan dengan objek masalah yang dibahas.

1.5 Sistematika Penulisan


Penyusunan makalah ini terbagi atas lima bab. Pembicaraan dimulai dengan pendahuluan
sebagai bab pertama yang memuat dasar-dasar latar belakang, maksud dan tujuan yang
hendak dicapai, batasan masalah, metode pengumpulan data, sistematika penulisan.
Selanjutnya pada bab kedua menjelaskan ilmu dan teknologi dan model, dimana pada
ilmu dan teknologi meliputi definisi teknologi, terapan ilmu dan teknologi,
perkembangan ilmu dan teknologi, sedangkan pada model meliputi bentuk model,
kegunaan model dan pembentukan model. Pada bab ketiga dikemukakan tentang
penerapan teknologi di PT. Coca-Cola Indonesia yang meliputi sejarah PT. Coca-Cola
Indonesia dan penerapan teknologi di industri PT. Coca-Cola Indonesia berdasarkan
fenomena dialektika. Pada keempat dikemukan pembahasan tentang perkembangan
teknologi di PT. Coca-Cola Indonesia yang mencakup terapan teknologi, terapan
teknologi baik dan terapan teknologi lebih baik dan perangkat pendukung konsepsi
teknologi. Pada bab kelima, yaitu bab terakhir dari makalah ini merupakan simpulan dari
hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan saran.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Ilmu Dan Teknologi


2.1.1 Definisi Teknologi
Teknologi berasal dari 2 kata, yakni Teckne dan Logos. Teckne adalah (seni)
keterampilan atau cara, sedangkan Logos adalah pengetahuan.
Secara harfiah, Teknologi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang cara.
Sedangkan secara umum, teknologi didefinisikan sebagai penerapan keilmuan yang
mempelajari dan mengembangkan kemampuan atau keterampilan dari suatu rekayasa
dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang.

2.1.2 Terapan Ilmu Dan Teknologi


Kehidupan kemanusiaan sehari-hari pada dasarnya adalah terapan ilmu dan teknologi,
baik yang dikembangkan secara sadar maupun tidak. Terapan ilmu dan teknologi adalah
upaya untuk melakukan perubahan sesuatu dari suatu keadaan ke keadaan lain (baik
perubahan gerak, materi, energi, kehidupan maupun kemanusiaan).
Berdasarkan definisi tersebut, maka penerapan ilmu dan teknologi pada dasarnya adalah
menerapkan kemampuan rekayasa kealam untuk membawa suatu keadaan (berupa
materi, energi, gerak dan kemanusiaan secara terpadu) ke keadaan lain yang lebih
berdayaguna dan bermanfaat bagi kemanusiaan.

2.1.3 Perkembangan Ilmu Dan Teknologi


Dalam proses perkembangan ilmu dan teknologi sepanjang sejarah kehidupan
kemanusiaan ditunjukkan adanya fenomena dialektik.
Penyelesaian suatu persoalan dengan teknologi akan selalu membawa bibit persoalan
baru yang pada suatu waktu pasti akan menjadi persoalan utama yang membutuhkan
suatu penyelesaian yang biasanya dilakukan dengan teknologi yang setingkat lebih tinggi.
Persoalan ini akan terjadi secara terus-menerus.

Bagan Perkembangan Ilmu Dan Teknologi

2.2 Model
Dalam istilah teknologi, model adalah representasi suatu masalah dalam bentuk yang
lebih sederhana sehingga lebih jelas dan mudah dikerjakan.
2.2.1 Bentuk Model
Bentuk model dapat dinyatakan dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Model Ikonik
Model ikonik memberikan visualisasi atau peragaan dari permasalahan yang ditinjau.
2. Model Analog
Model analog didasarkan pada keserupaan gejala yang ditunjukkan oleh masalah dan
dimiliki oleh model.
3. Model Matematik / Simbolik
Model matematik/simbolik menyatakan secara kuantitatif persamaan matematika yang
mewakili suatu masalah. Model matematika merupakan bahasa yang eksak, memberikan
hasil kualitatif dan mempunyai aturan (rumus, cara pengerjaan) yang memungkinkan
pengembangannya lebih lanjut.

2.2.2 Kegunaan Model


1. Berfikir (Analisis)
Bertujuan mempermudah membayangkan suatu masalah dan memindahkan suatu
masalah tersebut dalam kehidupan sehari-hari (khususnya dalam bidang industri).
2. Berkomunikasi
Masalah jumlah barang/produk yang akan diproduksi akan lebih mudah disampaikan
bahwa jumlah produk tersebut dalam bentuk database sehingga mudah dalam
penyampaiannya.
3. Memperkirakan (Prediksi)
Memprediksi atau memperkirakan banyaknya produksi untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
4. Mengendalikan (Kontrol)
Dalam sistem manufaktur yaitu pada pengisian botol dan pencacahan botol yang akan
diproduksi kepada konsumen.
5. Berlatih (Simulasi)
Pelatihan penggunaan alat pengisian dan pencacahan botol dalam suatu industri dengan
mengunakan seperangkat simulator.
2.2.3 Pembentukan Model
Tahap-tahap pembentukan model :
¬ Berdasarkan observasi masalah, pilih atau bentuklah model.
¬ Melakukan pengamatan dan pengukuran untuk membandingkan kenyataan dengan apa
yang digambarkan atau diramalkan oleh model.
¬ Dari perbandingan dan penyimpangan antara model dan kenyataan lalu diputuskan
apakah memilih tahap 4 atau tahap 5.
¬ Menghentikan penyempurnaan model karena tidak ekonomis lagi atau karena ketelitian
sudah mencukupi.
¬ Mengulangi proses dengan anggapan bahwa akan lebih ekonomis lagi atau masih dapat
diproses lebih teliti lagi.

BAB III
PENERAPAN TEKNOLOGI
DI PT. COCA-COLA INDONESIA
3.1 Sejarah PT. Coca-Cola
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman
ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
berlisensi dari The Coca-Cola Company.
Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari
400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-
perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki
oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan
salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha
Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat
perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.
Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang
berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah
kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan
independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-
perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut
bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling
Indonesia.
Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami
didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh
Indonesia.

3.2 Penerapan Teknologi Di Industri PT. Coca-Cola Indonesia Berdasarkan Fenomena


Dialektika
ϖTerapan Teknologi
a. Diawali dengan menciptakan suatu resep atau racikan minuman cepat saji (minuman
ringan) untuk dikonsumsi oleh konsumen (minuman Coca-cola).
b. Diproduksi/dibuat secara manual dengan menggunakan tenaga manusia sepenuhnya.
Keuntungan
• Suatu bentuk usaha yang menjanjikan.
• Memberikan suatu hal yang baru bagi konsumen dalam bentuk minuman siap saji
(minuman ringan) dan memiliki rasa yang enak.
Kerugian
• Dalam proses produksinya, masih manual / menggunakan tenaga manusia sepenuhnya
sehingga pemenuhan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat tidak dapat
terpenuhi.
• Kemasan coca-cola yang masih kurang memadai / kurang layak.
• Peluang kerugian sangat besar, dikarenakan proses pengisian masih manual / dikerjakan
oleh tangan manusia yang mengakibatkan banyaknya bahan atau kurangnya bahan yang
diisikan pada botol.
• Sering terjadinya kekeliruan pada saat perhitungan jumlah bahan coca-cola yang telah
terisi dalam botol yang siap dijual / dipasarkan.

ϖ Terapan Teknologi Yang Baik


a. Kemasan coca-cola sudah menggunakan medium yang lebih baik (gelas / plastik PET
dan botol)
b. Mengubah sistem produksi (Pengisian & Pencacahan) dari manual ke otomatis
menggunakan microcontroller sebagai pengedali dan decoder (7-segment) sebagai
penampil hasil penghitungan botol yang telah terisi.
Keuntungan
• medium yang lebih baik, memungkinkan konsumen tertarik untuk membeli dan
mengkonsumsi.
• Dengan menggunakan sistem otomatis (Microcontroller), peningkatan jumlah produksi
sesuai dengan kebutuhan konsumen.
• Proses penghitungan jumlah botol semakin lebih akurat, karena menggunakan sistem
otomatis (Dekoder / 7-segment)
Kerugian
• Penggunaan sistem otomatis dengan mikrokontroler dalam sistem produksi minuman
coca-cola mengalami kendala dalam proses assemblynya karena memerlukan beberapa
tahap yang memakan waktu dan cukup merepotkan.
• Penghitungan objek (botol coca-cola) walaupun terhitung otomatis, tetapi masih
terbatas, dan masih memerlukan tenaga manusia untuk membuat pertanggung jawaban.

ϖ Terapan Teknologi Yang Lebih Baik


a. Sistem otomatis menggunakan mikrokontroler dikembangkan menggunakan PLC
(Programmable Logic Control).
b. Menggunakan sistem basis data untuk pertanggung jawaban hasil produksi.
Keuntungan
• Proses produksi semakin lancar, dan bila terjadi error dapat ditanggulangi dengan cepat.
• Perhitungan botol coca-cola yang siap didistribusikan, lebih akurat dan pertanggung
jawaban baik karena menggunakan sistem basis data.
Kerugian
• Ketergantungan perangkat sistem otomatis terhadap sumber energi listrik sangat besar,
sehingga proses produksi akan terhenti bila mengalami gangguan pada pasokan sumber
energi listrik.
• Perangkat cukup mahal.
• Basis data yang dioperasikan melalui komputer, selain tergantung pada sumber energi
listrik, juga peluang kehilangan data dapat terjadi akibat virus pada sistem computer, dll.

BAB IV
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI PT. COCA-COLA
INDONESIA

4.1 Terapan Teknologi


Diawali dengan menciptakan suatu resep minuman ringan (coca-cola), dimana dalam
proses pengerjaannya dikerjakan secara manual atau dengan kata lain proses pengerjaan
dikerjakan oleh tenaga manusia sepenuhnya. Hanya saja dalam terapan teknologi ini,
mengalami beberapa kendala, yaitu dalam hal pemenuhan kebutuhan konsumen yang
terus meningkat, dll.

4.2 Terapan Teknologi Yang Baik


Dari terapan teknologi yang sudah ada, kemudian berkembang menjadi suatu terapan
teknologi yang baik. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi permasalahan yang terdapat
pada terapan teknologi. Yaitu terciptanya suatu alat yang dapat mempermudah manusia
dalam melakukan suatu proses pengerjaan (dalam hal ini pengisian dan pencacahan botol
Coca-cola) yaitu dengan menggunakan sistem Microcontroller.

Hanya saja, dengan menggunakan sistem ini (sistem Microcontroller), masih mengalami
kendala yaitu dalam proses assemblynya karena memerlukan beberapa tahap yang
memakan waktu dan cukup merepotkan.

4.2.1 Microcontroller (Pengendali Mikro)


Microcontroller atau Pengendali Mikro merupakan sistem mikroprosesor lengkap yang
terkandung di dalam sebuah chip. Microcontroller berbeda dari mikroprosesor serba guna
yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah microcontroller umumnya telah berisi
komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O.
Atau dengan kata lain Microcontroller adalah suatu keping IC dimana terdapat
microprosessor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM).
Kelebihan utama dari Microcontroller ialah telah tersedianya RAM dan peralatan I/O
pendukung sehingga ukuran board microcontroller menjadi sangat ringkas.

4.3 Terapan Teknologi Yang Lebih Baik


Kemudian dari terapan teknologi yang baik, semakin berkembangnya ilmu dan teknologi,
menghasilkan suatu terapan teknologi yang lebih baik. Hal ini pun bertujuan untuk
menanggulangi permasalah yang ada dalam terapan teknologi yang baik.
Gambar dibawah ini merupakan Proses manufaktur PT. Coca-Cola Indonesia.
Gambar 4.3a
Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup
yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-Cola"
bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.

Gambar 4.3b
Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar
bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air
tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.

Gambar 4.3c
Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi
memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar
karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.

Gambar 4.3d
Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-
Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap
merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa
dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan
siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah
alas an mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang
paling sempurna.

Gambar 4.3e
Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng
sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol
pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh
kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk
diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.

Gambar 4.3f
Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara
tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis
menjamin kadar higienis yang sempurna pula.

Gambar 4.3g
Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau
dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-
produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk
"Coca-Cola" di Indonesia.

Dalam proses ini, menggunakan PLC (Programmable Logic Control). Yang merupakan
pengembangan dari sistem microcontroller.

4.3.1 PLC (Programmable Logic Controller)

PLC (Programmable Logic Controller) atau Kontrol Logika Terprogram adalah suatu
microprosessor yang digunakan untuk otomatisasi proses industri seperti pengawasan dan
pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan
dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor,
relai, contactor dll.
Hampir segala macam proses produksi di bidang industri dapat diotomatisasi dengan
menggunakan PLC. Kecepatan dan akurasi dari operasi bisa meningkat jauh lebih baik
menggunakan sistem kontrol ini. Keunggulan dari PLC adalah kemampuannya untuk
mengubah dan meniru proses operasi di saat yang bersamaan dengan komunikasi dan
pengumpulan informasi-informasi vital.

4.4 Perangkat Pendukung Konsepsi Teknologi


Dimana dalam terapan teknologi yang baik dan terapan teknologi yang lebih baik
memerlukan perangkat pendukung seperti :

4.4.1 Microprosessor
Sebuah mikroprosesor (sering dituliskan: µP atau uP) adalah sebuah central processing
unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di
atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor.
Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :
1. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam
mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di
dalam mikroprosesor.
2. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan
untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen di
luar mikroprosesor.
3. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat
dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
4. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja
mikroprosesor.
5. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu
seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.

4.4.2 RAM
Memori akses acak atau RAM (Random Access Memory) adalah sebuah tipe
penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak
memperdulikan letak data tersebut dalam memori.

4.4.3 ROM
ROM (Read-Only Memory) adalah salah satu memori yang ada dalam komputer. ROM
ini sifatnya permanen, artinya program / data yang disimpan didalam ROM ini tidak
mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan.
Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data
dari ROM dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program / data yang ada dalam
ROM ini diisi oleh pabrik yang membuatnya.

4.4.4 I/O (Input / Output)


Unit Input/Output (I/O) adalah bagian dari sistem mikroprosesor yang digunakan oleh
mikroprosesor itu untuk berhubungan dengan dunia luar.
Unit input adalah unit luar yang digunakan untuk memasukkan data dari luar ke dalam
mikroprosesor ini, contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse. Sementara
unit output biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain untuk
menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya data yang akan
ditampilkan pada layar monitor atau printer.

4.4.5 Database
Database atau Basis Data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer
secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut.

4.4.6 Motor DC
Motor DC merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik.

4.4.7 Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan
fisik atau kimia.
¬ Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari
cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti
"bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya
tampak dengan gelombang terpanjang.
¬ Foto transistor adalah sebuah benda padat pendeteksi cahaya yang memiliki gain
internal.
Foto transistor memiliki karakteristik :
• Pendeteksi jarak dekat Infra merah.
• Bisa dikuatkan sampai 100 sampai 1500.
• Respon waktu cukup cepat.
• Bisa digunakan dalam jarak lebar.
• Bisa dipasangkan dengan (hampir) semua penghasil cahaya atau cahaya yang dekat
dengan inframerah, seperti IRED (infrared led), Neon, Fluorescent, lampu bohlam,
cahaya laser dan api.
Mempunyai karakteristik seperti transistor, kecuali bagian basis digantikan oleh besar
cahaya yang diterima.

4.4.8 7 Segment
Seven Segment (7-Sement) adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk
menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang LED yang disusun
membentuk angka 8.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, proses perkembangan ilmu dan teknologi tidak
terlepas dari fenomena dialektika. Dimana untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
menggunakan teknologi akan membawa permasalahan baru, yang mana permasalahan
yang baru tersebut suatu saat akan menjadi permasalah utama yang membutuhkan suatu
penyelesaian dengan menggunakan teknologi yang setingkat lebih tinggi dari teknologi
sebelumnya. Hal ini akan terus terulang secara terus menerus. Oleh karena itu, semakin
berkembangnya ilmu dan teknologi, maka perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) akan mengalami kemajuan.

5.2 Saran
Untuk menjamin berkesinambungannya peradaban manusia, perkembangan ilmu dan
teknologi harus terus dikembangkan. Dan harus menyadari adanya kemungkinan
terjadinya kemunduran. Oleh karena itu, perkembangan ilmu dan teknologi harus
didukung dengan SDM (Sumber Daya Manusia) yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

• Diktat Matakuliah Konsep Teknologi


• http://www.coca-colabottling.co.id/ina/index.php
• http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendali_mikro
• http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroprosesor
• http://id.wikipedia.org/wiki/RAM
• http://id.wikipedia.org/wiki/ROM
• http://id.wikipedia.org/wiki/I/O
• http://id.wikipedia.org/wiki/Kontrol_logika_terprogram
• http://id.wikipedia.org/wiki/Sensor
• http://id.wikipedia.org/wiki/Inframerah
• http://id.wikipedia.org/wiki/Foto_transistor
• http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/DCMotorPaperandQA.pdf
• http://annasandrodefath.multiply.com/journal/item/6/_Seven_Segment_
• http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data

Anda mungkin juga menyukai