Pencacah Botol Coca Cola
Pencacah Botol Coca Cola
COCA-COLA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 Model
Dalam istilah teknologi, model adalah representasi suatu masalah dalam bentuk yang
lebih sederhana sehingga lebih jelas dan mudah dikerjakan.
2.2.1 Bentuk Model
Bentuk model dapat dinyatakan dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Model Ikonik
Model ikonik memberikan visualisasi atau peragaan dari permasalahan yang ditinjau.
2. Model Analog
Model analog didasarkan pada keserupaan gejala yang ditunjukkan oleh masalah dan
dimiliki oleh model.
3. Model Matematik / Simbolik
Model matematik/simbolik menyatakan secara kuantitatif persamaan matematika yang
mewakili suatu masalah. Model matematika merupakan bahasa yang eksak, memberikan
hasil kualitatif dan mempunyai aturan (rumus, cara pengerjaan) yang memungkinkan
pengembangannya lebih lanjut.
BAB III
PENERAPAN TEKNOLOGI
DI PT. COCA-COLA INDONESIA
3.1 Sejarah PT. Coca-Cola
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman
ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
berlisensi dari The Coca-Cola Company.
Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari
400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-
perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki
oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan
salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha
Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat
perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.
Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang
berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah
kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan
independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-
perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut
bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling
Indonesia.
Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami
didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh
Indonesia.
BAB IV
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI PT. COCA-COLA
INDONESIA
Hanya saja, dengan menggunakan sistem ini (sistem Microcontroller), masih mengalami
kendala yaitu dalam proses assemblynya karena memerlukan beberapa tahap yang
memakan waktu dan cukup merepotkan.
Gambar 4.3b
Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar
bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air
tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.
Gambar 4.3c
Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi
memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar
karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.
Gambar 4.3d
Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-
Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap
merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa
dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan
siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah
alas an mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang
paling sempurna.
Gambar 4.3e
Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng
sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol
pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh
kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk
diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.
Gambar 4.3f
Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara
tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis
menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
Gambar 4.3g
Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau
dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-
produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk
"Coca-Cola" di Indonesia.
Dalam proses ini, menggunakan PLC (Programmable Logic Control). Yang merupakan
pengembangan dari sistem microcontroller.
PLC (Programmable Logic Controller) atau Kontrol Logika Terprogram adalah suatu
microprosessor yang digunakan untuk otomatisasi proses industri seperti pengawasan dan
pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan
dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor,
relai, contactor dll.
Hampir segala macam proses produksi di bidang industri dapat diotomatisasi dengan
menggunakan PLC. Kecepatan dan akurasi dari operasi bisa meningkat jauh lebih baik
menggunakan sistem kontrol ini. Keunggulan dari PLC adalah kemampuannya untuk
mengubah dan meniru proses operasi di saat yang bersamaan dengan komunikasi dan
pengumpulan informasi-informasi vital.
4.4.1 Microprosessor
Sebuah mikroprosesor (sering dituliskan: µP atau uP) adalah sebuah central processing
unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di
atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor.
Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :
1. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam
mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di
dalam mikroprosesor.
2. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan
untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen di
luar mikroprosesor.
3. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat
dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
4. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja
mikroprosesor.
5. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu
seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.
4.4.2 RAM
Memori akses acak atau RAM (Random Access Memory) adalah sebuah tipe
penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak
memperdulikan letak data tersebut dalam memori.
4.4.3 ROM
ROM (Read-Only Memory) adalah salah satu memori yang ada dalam komputer. ROM
ini sifatnya permanen, artinya program / data yang disimpan didalam ROM ini tidak
mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan.
Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data
dari ROM dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program / data yang ada dalam
ROM ini diisi oleh pabrik yang membuatnya.
4.4.5 Database
Database atau Basis Data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer
secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut.
4.4.6 Motor DC
Motor DC merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik.
4.4.7 Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan
fisik atau kimia.
¬ Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari
cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti
"bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya
tampak dengan gelombang terpanjang.
¬ Foto transistor adalah sebuah benda padat pendeteksi cahaya yang memiliki gain
internal.
Foto transistor memiliki karakteristik :
• Pendeteksi jarak dekat Infra merah.
• Bisa dikuatkan sampai 100 sampai 1500.
• Respon waktu cukup cepat.
• Bisa digunakan dalam jarak lebar.
• Bisa dipasangkan dengan (hampir) semua penghasil cahaya atau cahaya yang dekat
dengan inframerah, seperti IRED (infrared led), Neon, Fluorescent, lampu bohlam,
cahaya laser dan api.
Mempunyai karakteristik seperti transistor, kecuali bagian basis digantikan oleh besar
cahaya yang diterima.
4.4.8 7 Segment
Seven Segment (7-Sement) adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk
menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang LED yang disusun
membentuk angka 8.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, proses perkembangan ilmu dan teknologi tidak
terlepas dari fenomena dialektika. Dimana untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
menggunakan teknologi akan membawa permasalahan baru, yang mana permasalahan
yang baru tersebut suatu saat akan menjadi permasalah utama yang membutuhkan suatu
penyelesaian dengan menggunakan teknologi yang setingkat lebih tinggi dari teknologi
sebelumnya. Hal ini akan terus terulang secara terus menerus. Oleh karena itu, semakin
berkembangnya ilmu dan teknologi, maka perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) akan mengalami kemajuan.
5.2 Saran
Untuk menjamin berkesinambungannya peradaban manusia, perkembangan ilmu dan
teknologi harus terus dikembangkan. Dan harus menyadari adanya kemungkinan
terjadinya kemunduran. Oleh karena itu, perkembangan ilmu dan teknologi harus
didukung dengan SDM (Sumber Daya Manusia) yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA