Anda di halaman 1dari 38

Kredit Usaha Rakyat

(KUR)
Pengertian & Sumber Dana KUR

KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)


adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada
UMKMK di bidang usaha yang produktif dan layak namun belum
bankable dengan plafon kredit sampai dengan Rp. 500.000.000,-
yang sebagian dijamin oleh Perusahaan Penjamin.

Sumber Dana Penyaluran KUR


adalah 100 % (seratus persen) bersumber dari dana Bank Pelaksana
yang dihimpun dari dana masyarakat ( tabungan, giro, dan
deposito).
Maksud dan Tujuan KUR

KUR dimaksudkan untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi


UMKMK yang melakukan kegiatan usaha produktif dan layak namun
belum bankable kepada Bank Pelaksana.

KUR bertujuan untuk : i) tercapainya percepatan pengembangan


sektor riil (terutama sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan
perikanan, serta industri) dan ii) pemberdayaan UMKMK, dalam
rangka penanggulangan/ pengentasan kemiskinan dan perluasan
kesempatan kerja.
KETENTUAN KUR

Kredit dengan penjaminan diberikan kepada UMKMK yang


feasibel tetapi tidak bankable .

Nasabah : individu, kelompok, atau koperasi.


Besarnya kredit maksimum Rp. 500 juta /nasabah.
Sumber dana sepenuhnya dari Bank Pelaksana
Suku bunga maksimum 14 % per tahun.
Jangka Waktu Kredit :
• Kredit Modal kerja maksimum 3 tahun.
• Kredit investasi maksimum 5 tahun.
Sasaran Debitur KUR

USAHA MIKRO USAHA KECIL

Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,


Usaha produktif milik orang yang dilakukan oleh orang perorangan/badan
perorangan dan/atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahan
usaha perorangan yang atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
memenuhi kriteria usaha mikro
sbb : dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah
 Asset ≤ Rp. 50 juta atau usaha besar yang yang memenuhi kriteria
(tidak termasuk tanah & sbb :
bangunan tempat usaha); atau - Rp 50 juta < Asset ≤ Rp 500 juta
(tidak termasuk tanah & bangunan
- Omzet ≤ Rp.300 juta tempat usaha); atau
- Rp.300 juta < Omzet ≤ Rp. 2,5 miliar
Sasaran Debitur KUR

USAHA MENENGAH KOPERASI

Usaha ekonomi produktif yang berdiri Badan Usaha yang


sendiri, yang dilakukan oleh orang beranggotakan orang seorang
perorangan atau badan usaha yang atau badan hukum Koperasi
bukan merupakan anak perusahaan dengan melandaskan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, kegiatannya berdasarkan prinsip
dikuasai, atau menjadi bagian baik koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang
langsung maupun tidak langsung berdasar atas asas
dengan Usaha Besar dengan jumlah kekeluargaan.
kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan yang memenuhi kriteria :
 Rp.500 juta < Asset ≤ Rp.10 M
(tidak termasuk tanah & bangunan
tempat usaha)
atau
 Rp.2,5 M < Sales ≤ Rp. 50 M
Sasaran Debitur KUR

KELOMPOK USAHA LEMBAGA LINKAGE

Kumpulan orang perorang Lembaga yang meneruskan


atau badan usaha (UMKM) pinjamkan KUR dari Bank umum
yang melakukan kegiatan kepada Calon Debitur KUR, yaitu
usaha produktif dan dibentuk Koperasi Sekunder, Koperasi
atas dasar kesamaan Primer (Koperasi Simpan Pinjam,
kepentingan atau kesamaan Unit Simpan Pinjam Koperasi),
kondisi lingkungan untuk Badan Kredit Desa (BKD), Baitul
meningkatkan usaha Mal Wa Tanwil (BMT), Bank
anggotanya. Perkreditan Rakyat/Syariah
(BPR/BPRS), Lembaga Keuangan
Non Bank, Kelompok Usaha,
Lembaga Keuangan Mikro.
Kriteria Calon Debitur
KUR
Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan dari perbankan
dan/atau yang tidak sedang menerima Kredit Program dari
Pemerintah.
Dapat sedang menerima kredit konsumtif.
Dalam hal UMKMK masih tercatat pada Sistem Informasi Debitur
BI, tetapi telah melunasi pinjaman, maka diperlukan Surat
Keterangan Lunas Bank sebelumnya;
Untuk KUR Mikro tidak diwajibkan untuk dilakukan pengecekan
Sistem Informasi Debitur BI.
Pihak-Pihak Terkait KUR

Bank Pelaksana
Pemerintah 1. Bank BRI
1. Kemenko Perekonomian 2. Bank Mandiri
3. Bank B N I
2. Kementerian Keuangan
4. Bank BT N
3. Kementerian Pertanian 5. Bank Bukopin
4. Kementerian Kehutanan 6. Bank Syariah Mandiri
5. Kementerian Kelautan & Perikanan 7. Bank DKI
8. Bank Nagari
6. Kementerian Perindustrian 9. Bank Jabar Banten
7. Kementerian Koperasi & UKM 10. Bank Jateng
8. Kementerian Perdagangan 11. BPD DIY
12. Bank Jatim
9. Kementerian BUMN
13. Bank NTB
14. Bank Kalbar
Perusahaan Penjaminan 15. BPD Kalsel
1. PT. Askrindo 16. Bank Kalteng
17. Bank Sulut
2. Perum Jamkrindo 18. Bank Maluku
19. Bank Papua
Pengawasan
1. Bank Indonesia (SID)
2. B P K P
Ketentuan KUR

KUR Mikro: s/d Rp. 5 juta


KUR Ritel: Rp.5 juta s/d Rp.500 juta
Plafon KUR melalui Lembaga Linkage Pola Executing: maksimal Rp.1
miliar
Penggunaan Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi

Kredit Modal Kerja maksimal 3 tahun


Jangka Waktu Kredit Investasi maksimal 5 tahun
DAPAT diperpanjang

KUR Mikro: maks. 22% Flat


Suku Bunga KUR Ritel: maks. 14% Eff p.a

Provisi & Adm Sesuai ketentuan Bank yang berlaku

Imbal Jasa Penjaminan dibayar oleh Pemerintah.

Utama : Usaha yang dibiayai


Agunan Tambahan : Sesuai ketentuan Bank
Skema KUR

BANK
PELAKSANA
Pemerintah
Nota
Kesepahaman
Bersama Imbal Jasa
Penjaminan
Kredit Pengembalian
Kredit

Perjanjian Kerjasama
(Penjaminan KUR)
Perusahaan Penjamin

UMKMK
USAHA PRODUKTIF & LAYAK
Kesimpulan

1. KUR diberikan untuk UMKMK yang produktif dan layak namun


belum bankable agar dapat mengakses kredit/pembiayaan dari
bank.

2. KUR merupakan pinjaman yang harus DILUNASI kepada bank dan


BUKAN Hibah.

3. UMKMK menyerahkan agunan sesuai ketentuan Bank.

4. Keputusan pemberian KUR sepenuhnya merupakan kewenangan


Bank.

5. UMKMK wajib membayar/mengangsur kewajiban pengembalian


KUR kepada Bank sampai lunas.

6. Apabila KUR tidak dilunasi maka ada konsekuensi hukum.


Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai