Anda di halaman 1dari 3

Air Susu Ibu (ASI)

Susu merupakan sumber yang kaya energi, protein, dan mineral. Susu merupakan
satu-satunya sumber nutrisi selama satu bulan pertama dan menyediakan bagian yang
terpenting dari energi, protein, dan kalsium untuk anak prasekolah (Meadow and Newell,
2005).
Breastfeeding (ASI) direkomendasikan untuk semua bayi dalam periode infant,
karena merupakan nutrisi terbaik bagi bayi. ASI eksklusif merupakan ASI yang diberikan
sampai bayi berusia 6 bulan, tanpa makanan tambahan. ASI tidak hanya memberikan manfaat
untuk bayi saja, melainkan juga untuk ibu. Manfaat ASI antara lain:
1. Nutrien (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi: Zat gizi yang terdapat dalam
ASI antara lain: lemak, karbohidrat, protein, garam, dan mineral, serta vitamin. ASI
memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi selama satu bulan pertama, separuh atau
lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam tahun pertama, dan sepertiga nutrisi atau lebih
untuk tahun kedua.
2. ASI mengandung zat protektif: dengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI,
maka bayi jarang mengalami sakit. Zat-zat protektif tersebut antara lain:
a. Laktobacillus bififus (mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat yang
membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat
pertumbuhan mikroorganisme).
b. Laktoferin, mengikat zat besi sehingga membantu menghambat pertumbuhan kuman.
c. Lisozim, merupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan antiinflamatori
bekerjasama dengan peroksida dan askorbat untuk menyerang E-Coli dan Salmonela.
d. Komplemen C3 dan C4.
e. Faktor anti streptococcus melindungi bayi dari kuman streptococcus.
f. Antibodi
g. Imunitas seluler, ASI mengandung sel-sel yang berfungsi membunuh dan
memfagositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim, dan laktoferin.
h. Tidak menimbulkan alergi.
3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan bagi ibu dan bayi: Pada saat bayi
kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul rasa aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan
ini sangat penting untuk menimbulkan rasa percaya.
4. Menyebabkan perumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik: Bayi yang mendapat
ASI akan memiliki tumbuh kembang yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat
badan bayi dan kecerdasan otak baik.
5. Lebih murah dan meningkatkan kenyamanan bayi.
6. Ibu yang menyusui menjadi lebih sehat.
7. Menurunkan berat badan ibu dalam satu tahun
(Roesli U., 2008; Anonim 2009)
Komposisi ASI tergantung pada:
1. Individual ibu itu sendiri.
2. Stadium laktasi.
3. Frekuensi menyusui dalam sehari.
4. Waktu menyusui.
5. Pola diet ibu.
Selain ASI, susu sapi atau susu formula juga dapat diberikan pada bayi. Susu sapi
memiliki kandungan mineral dan osmolalitas yang tinggi. Susu formula bayi dimodifikasi
untuk menyerupai kandungan dalam ASI. Susu sapi yang tidak dimodifikasi sebaiknya tidak
diberikan sebelum berusia 6 bulan, dan hampir semua merekomendasikan ASI atau susu
formula hingga usia 12 bulan. Sebagai aturan, anak-anak seharusnya meminum susu formula,
bukan susu tanpa lemak. Susu sapi mengandung jumlah vitamin dan besi yang tidak banyak.
Suplemen dibutuhkan pada usia bayi kecuali sudah dapat mengkonsumsi makanan padat
(Meadow and Newell, 2005).
Anonim. 2009. Manfaat Pemberian ASI pada Bayi. http://www.lusa.web.id/manfaat-
pemberian-asi-untuk-bayi/. (28 Februari 2010)

Roesli U. 2008. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta: Pustaka Bunda, pp: 40-49.

Anda mungkin juga menyukai