Anda di halaman 1dari 12

Analisis Hasil Pengecoran

Logam Aluminium dengan Cetakan


Pasir

Disusun Oleh:
Lasinta Ari Nendra Wibawa (I0407045)
Analisis Cacat pada Penampang Produk Hasil
Pengecoran
Tampak Atas :

• Terdapat cacat penyusutan luar di


bagian tengah dari produk coran.
Kemungkinan hal ini terjadi karena
riser tidak berfungsi sebagaimana
mestinya.

• Terdapat cacat lubang jarum di


beberapa titik. Hal ini terjadi karena
adanya gas-gas (hidrogen) yang
terkurung dalam logam cair akibat
tekanan logam selama proses Gambar Hasil pengecoran logam
pembekuan. Aluminium (tampak atas)
Tampak Bawah :

- Terdapat cukup banyak cacat


lubang jarum.

- Permukaan bagian bawah


nampak terlihat kasar. Hal ini
terjadi karena butir dari
cetakan pasir cukup kasar.

Gambar Hasil pengecoran logam


Aluminium (tampak bawah)
Tampak Samping :

• Terdapat cacat berupa


permukaan logam coran yang
membengkak. Hal ini terjadi
karena tekanan logam cair yang
berlebihan.

• Terdapat cacat lubang jarum di


beberapa bagian.

Gambar Hasil pengecoran logam


Aluminium (tampak samping)
Upaya-upaya yang Perlu Dilakukan untuk
Mengurangi/Meminimalkan Terjadinya Cacat

• a) Penyusutan Luar (Shrinkage)


Pencegahan : Merencanakan diameter riser yang sesuai dan
menggunakan Cil.

• b) Lubang Jarum
Pencegahan : Peniupan gas iner (Misalnya: Nitrogen) ke dalam
cairan logam dan penggunaan pasir dengan kadar air rendah dan
permeabilitas yang sesuai.

• c) Cacat Berupa Permukaan yang Membengkak


Pencegahan : Kekuatan tekan cetakan pasir dipertinggi dan
penumbukan diupayakan seragam.
Gambar Dimensi pola pengecoran
Analisis Gating Ratio :
- Luas Sprue atas :
L = π/4 x d2 = π/4 x 16,82
= 221,67 mm2
- Luas Sprue bawah :
L = π/4 x d2 = π/4 x 14,32
= 160,6 mm2
- Luas Dam :
L = (la+lb)/2 x t = (17,1+24)/2 x 19,8
= 415,8 mm2
- Luas Gate :
L = (la+lb)/2 x t = (17+21)/2 x 17.1
= 324,9 mm2

Karena, As (Luas Sprue) < Ag (Luas Gate) =>


“Un Pressurized”
Tabel Tambahan ukuran penyusutan
Tabel Tambahan ukuran untuk penyelesaian dengan proses
permesinan (machining)
Rekomendasi :

- Merencanakan diameter riser yang tepat. Hal ini karena besarnya


diameter riser mempengaruhi berhasil tidaknya cairan logam yang ada
di riser turun (menyuplai) ke rongga cetakan. Diameter riser yang
terlalu kecil menyebabkan bidang pembekuan yang bergerak dari arah
tepi dinding cetakan lebih cepat saling bertemu di daerah pusat sumbu
simetri riser.
- Menggunakan pasir dengan kadar air rendah, ukuran butir seragam,
dan permeabilitas yang sesuai.
- Temperatur penuangan diupayakan sekitar ± 750˚ C.
Daftar Pustaka :

• Surdia Tata & Chijiiwa Kenji. 2000. Teknik Pengecoran Logam.


Pradnya Paramita: Jakarta.
• Sudjana, Hardi. 2008. Teknik Pengecoran Logam Jilid 2. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Jakarta.
• Surdia Tata & Saito S. 2000. Pengetahuan Bahan Teknik. Pradnya
Paramita: Jakarta.
Biodata Penulis

• Lasinta Ari Nendra Wibawa (Ari Nendra),


lahir di Sukoharjo, 28 Januari 1988. Menulis
puisi, cerpen, artikel, esai, opini, resensi,
proposal, reportase, karya tulis, drama, dan
lagu. Ratusan karya pernah dimuat di 30 media
massa lokal dan nasional serta meraih belasan
penghargaan. Karyanya yang lain juga dimuat
dalam buku: Menolak Lupa, Phantasy Poetica
dan Imazonation, dan Hujan Cinta. Pernah
menjabat sebagai Pemred LPM Eureka dan
Ketua Divisi Media Apresiasi KMTM FT
UNS. Mahasiswa Prodi Teknik Mesin UNS,
Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai