Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Tujuan nasional seperti termaksud di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1 945

ialah melindungi segenap bangsa Indonesia, dan memajukan kesejahteraan umum.

Mencerdaskan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial .

Tujuan nasional tersebut hanya dapat dicapai melalui Pembangunan Nasional yang

direncanakan dengan terarah dan realistis serta dilaksanakan secara bertahap, bersungguh-

sungguh, berdaya guna dan berhasil guna.

Tujuan Pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil

dan makmur yang merata dan berkeseimbangan antara materil dan spiritual berdasarkan

Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat,

bersatu dalam suasana prikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta

dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, tertib dan damai.

Kelancaran Penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan Pembangunan Nasional terutama

tergantung dari Kesempurnaan Aparatur Negara dan pokoknya tergantung dari kesempurnaan

Pegawai Negeri. Sebagaimana terlihat sepanjang sejarah maka kedudukan dan peranan

Pegawai Negeri adalah penting dan menentukan karena Pegawai Negeri adalah Unsur

Aparatur Negara untuk meyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam rangka

usaha mencapai tujuan nasional.

Agar Pegawai Negeri SipiI dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan

berhasil guna, maka perlu diatur pembinaan Pegawai Negeri Sipil dengan sebaik-baiknya atas

1
dasar sistem karier dan sistem prestasi kerja, sehingga dengan demikian dapat dikembangkan

bakat dan kemampuan yang ada pada diri masing-masing Pegawai Negeri Sipil secara wajar.

Hal ini telah ditegaskan didalam Undang_Undang Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian Pasal 12.

1. Pembinaan Pegawai Negeri Sipil diarahkan untuk menjamin Penyelenggaraan tugas

pemerintahan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna.

2. pembinaan yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilaksanakan berdasarkan sistem

karier dan sitem prestasi kerja.

Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yangsebesar-besarnya maka pengabdian,

mutu, keahlian, kemampuan dan ketrampilan Pegawai Negeri Sipil perlu ditingkatkan.

Singkatnya, suksesnya suatu organisasi tergantung dari keahlian, kecakapan dan kemampuan

kerja dari orang-orang yang tergabung didalamnya. Untuk itu maka perlu dilaksanakan upaya

pengembangan pegawai sehingga prestasi kerja yang memuaskan dapat dicapai.

Menurut Heidjrochman Ranupandojo dan Suad Hasnan : Pengembangan pegawai adalah


usaha untuk meningkatkan ketrampilan maupun pengetahuan umum bagi pegawai agar
pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien.

Dengan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan maupun sikap pegawai terhadap tugasnya

akan memperbaiki efektifitas kerja pegawai dalam mencapai hasil kerja yang telah

ditetapkan.

Mengingat pentingnya pengembangan pegawai dalam organisasi demikian pulahalnya

dengan organisasi pemerintah sebagai pihak penyeIenggara tugas pemerintahan dan

pembangunan maka penulis merasa tertarik dan terdorong untuk melakukan penelitian dalam

hal pengembangan pegawai dan pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi kerja. Oleh

karena itu keterbatasan dana dan waktu, maka penulis hanya memilih salah satudari sekian

banyak lembaga pemerintah yang ada di kotamadya Tingkat II Medan. Tanpa ada maksud

2
untuk mengesampingkan peranan penting lembaga pemerintah yang lainnya maka penulis

memilih Kantor Camat Medan Timur sebagai lokasi penelitian.

Oleh sebab itu penulis menulis judul skripsi ini sebagai berikut :

"Pengaruh Pengembangan Pegawai dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai di Kantor

Camat Medan timur".

B. Perumusan Masalah.

Setiap penelitian dimulai dengan perumusan masalah yaitu yang memberikan

gambaran bahwa ada sesuatu yang perlu diselesaikan atau dipecahkan dalam arti dicari

jawabannya.

Untuk itu agar penelitian membawa hasil sesuai dengan arah penelitan maka perlu disebutkan

rumusan masalahnya.

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : "Apakah ada pengaruh
pengembangan pegawai terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai di Kantor Camat Medan
Timur”.

C. Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu yang

diperoleh setelah penelitian selesai.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara je1as bagaimana pengaruh

pengembangan pegawai terhadap peningkatan prestasi kerja di kantor Camat Medan T'imur.

3
D. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dan berguna dalam hal :

1. Untuk meningkatkan serta mengembangkan kemampuan berpikir penulis melalui

karya ilmiah dan untuk menerapkan teori-teori yang penulis peroleh selama

perkuliahan khusunya dalam hal manajemen dan hukum kepegawaian.

2. Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang

administrasi negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera

Utara.

3. Untuk mendukung salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dibidang penelitian

terhadap suatu karya ilmiah.

4. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik akan menambah referensi dan melengkapi

ragam penelitian yang dibuat oleh mahasiswa.

5. Bagi pihak-pihak yang berwenang dan berkepentingan terhadap hukum dan

manajemen kepegawaian dapat mengambil manfaat dari penelitian ini.

E. Kerangka Teori.

Untuk memperdalam pengetahuan kita mengenai suatu masalah kita juga harus

memperoleh pengertian tentang teori-teori yang bersangkutan. Disamping itu kerangka teori

juga membantu sipeneliti dalam penentuan tujuan dan arah penelitiannya dalam memilih

konsep-konsep yang tepat guna pembentukan hipotesa.

Teori adalah serangkaian konsep, defenisi dan proposisi yang saling berkaitan dan

bertujuan memberikan gambaran yang sistematis tentang mutu fenomena.

Beberapa teori yang mendasari penulis untuk memecahkan masalah dalam penelitian

yang dijadikan penuntun nantinya adalah :

4
1. Pengembangan Pegawai

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1 974 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian, yang dimaksud dengan Pegawai Negeri adalah : Unsur Aparatur Negara, Abdi

Negara dan Abdi Masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila,

Undang-Undang Dasar 1945, dan Pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintahan dan

pembangunan.

Dalam rangka menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, Pegawai

Negeri memainkan peranan penting yang sangat menentukan baik masa sekarang maupun

pada masa-masa mendatang.

Mengingat pentingnya peranan pegawai Negeri tersebut maka untuk Pegawai Negeri

harus ditingkatkan secara terus menerus dan terkoordinasikan. Dalam usaha meningkatkan

mutu tersebut perlu diusahakan upaya pengembangan pegawai sehingga keahlian,

kemampuan dan ketrampilan dan rasa pengabdian pegawai Negeri dapat ditingkatkan.

Pengembangan dapat diartikan sebagai suatu proses yang bertahap dan sistematis

untuk meningkatkan hasil akhir suatu kegiatan. Dengan demikian pengembangan pegawai

dapat diartikan sebagai suatu proses yalng bertahap dan yang sistematik untuk meningkatkan

pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan pegawai.

Kalau kita telusuri kembali, tujuan organisasi akan dapat tercapai dengan baik apabila

para pegawai dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan efesien. Oleh karena itu

meningkatkan kemampuan kerja para pegawai harus terus melakukan melalui upaya-upaya

pengembangan. Pengembangan sumber daya insani dalam hal ini pegawai, tidak dapat

disangsikan merupakan bahan yang terbaik dalam memajukan organisasi. Pengembangan

pegawai merupakan suatu usaha yang tidak pernah berhenti karena organisasi selalu

berhadapan dengan lingkungan yang dinamis.

5
Pengembangan pegawai yang dilakukan oleh orgalnsasi berbeda-beda sesuai dengan

kebutuhan yang di rasakan oleh organisasi.

Dalam buku-buku teks book maupun dalam praktek banyak kita temui istilah-istilah

yang dipergunakan untuk membahas masalah pengembangan pegawai ini dan setiap ahli

memberikan pengertian yang tisak sama, antara lain :

Robert L. Mathis, mengemukakan bahwa :

Pengembangan pegawai adalah kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan

kecakapan guna pertumbuhan yang berkesinambungan didalam organisasi

Kemudian Heidjrochman Ranupandojo dan Suad Hasnan, memberi batasan

kepagawaian sebagai usaha untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan umum bagi

pegawai agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien.

Pengertian diatas menunjukkan bahwa pengembangan merupakan sarana peningkatan

pengetahuan umum dan ketrampi1an bagi pegawai dari suatu organisasi. Pengembangan

pegawai ini merupakan suatu usaha yang ditujukan untuk memajukan pegawai, baik dari segi

karier, pengetahuan dan kemampuan.

T. Hani Handoko mendefinisikan pengembangan pegawai adalah :

Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan


sikap-sikap kepribadian dalam menyiapkan para pegawai, untuk memegang tanggung
jawab diwaktu yang akan datang.
Kemudian Malayu SP. Hasibuan memberikan pengertian yang lebih spesifik tentang

pengembangan pegawai, yaitu :

Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoriti, konseptual dan moral
pegawai sesuai dengan kebutuhan pekerjaan jabatan melalui pendidikan dan latihan.
Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual dan moral pegawai sedangkan
latihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan teknis pelaksanaan pekerjaan
pegawai.

Pengembangan pegawai harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis,

teoritis, konseptual dan moral karyawan supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil

yang optimal.

6
Oleh karena pengembangan pegawai merupakan usaha yang tidak pernah berhenti maka

kesempatan untuk meningkatkan karier pegawai semakin besar, karena keahlian, ketrampilan

dan prestasi kerjanya lebih baik.

Dengan demikian setiap pegawai yang ada dalam setiap organisasi akan berusaha sebaik-

baiknya sehingga benar-benar dapat befungsi sebagai kerja yang tepat guna dan behasil guna.

Sedangkan A.S. Moenir dalam bukunya “pendekatan Manusiawi dan Organisasi

Terhadap Pembinaan Pegawai” mengemukakan bahwa kegiatan organisasi yang ditujukan

untuk pengembangan pegawai adalah melalui tiga cara yaitu :

1. Melalui pendidikan dan latihan

2. Melalui promosi

3. Melalui mutasi

Jadi bukan saja pendidikan dan latihan yang difokuskan dalam pengembangan pegawai,

namun diikut sertakan promosi dan mutasi.

Berikut ini akan dijelaskan ketiga cara dalam pengembangan pegawai dimaksud :

a. Pengembangan pegawai melalui Pendidikan dan latihan.

Menurut Edwin. B. F Lippo yang dimaksud dengan pendidikan adalah berhubungan

dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara

menyeluruh.

Sedangkan menurut beliau, latihan adalah suatu usaha mieningkatan pengetahuan dan

keahlian seorang pegawai untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.

Dalam Instruksi Presiden RI Nomor 15/13 September 1974, dijelaskan pula bahwa

Pendidikan adalah segala sesuatu untuk membina kepribadian, mengembangkan pengetahuan

dan kemampuan jasmaniah dan rohaniah agar mampu melaksanakan tugas.

7
Sedangkan latihan adalah bagian dari pendidikan, merupakan suatu proses untuk

memperoleh/meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diluar pendidikan umum yang

berlaku dengan lebih mengutamakan praktek dari pada teori.

Tujuan pendidikan dan ketrampilan antara lain adalah :

- Meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian dan ketrampilan

- Menciptakan adanya pola berfikir yang sama

- Menciptakan dan mengembangkan metode kerja yang lebih baik

- Membina karier pegawai negeri sipil

b. Pengembangan Pegawai Melalui Promosi

promosi adalah perubahan kedudukan seseorang pegawai dalam rangkaian susunan

kepangkatan atau jabatan yang lebih tinggi dari keadaan semula, baik ditinjau dari segi

tanggung jawab, syarat-syarat, syarat kerja, maupun penghasilan. Promosi memberikan

peranan penting bagi setiap pegawai , bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan

oleh pegawai. Karena dengan adanya promosi ini berarti adanya kepercayaan dan pengakuan

mengenai kemampuan serta kecakapan pegawai bersangkutan untuk menjabat suatu jabatan

yang lebih tinggi.

c. Pengembangan Pegawai Melalui Mutasi.

Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan secara

horizontal denganmaksud memperluas pengalaman dan mengembangkan bakat pegawai.

Pada dasarnya mutasi itu termasuk dalam fungsi pengembangan pegawai karena tujuan

adalah untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas kerja organisasi

8
1. Prestasi kerja

Prestasi kerja adalah suatu kemampuan dan kecakapan seorang pegawai dan lain

sebagainya yang dihasilkan oleh seorang pegawai yang bersangkutan. Undang-undang

Nomor 8 Tahun 1974 menyatakan betapa pentingnya prestasi kerja bagi seorang Pegawai,

dimana prestasi kerja ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh suatu

kepangkatan dan menduduki suatu jabatan.

Masanef menyatakan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh

seorang pegawai negeri sipil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Dari

pengertian di atas dapat digambarkan bahwa prestasi kerja adalah kemampuan seseorang

dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan yang dapat di ukur dari segi kualitas, kuantitas

pekerjaan dan kemampuan pemecahan persoalan yang dicapai oleh seseorang pegawai.

Memberi kesempatan kepada pegawai untuk berprestasi dalam jangkauan

kebijakannya dan pertumbuhannya, mengharuskan pimpinan menilai terhadap tingkat

kesulitan tugas yang mau diberikan dan situasinya. Kemudian memberikan bimbingan supaya

kedua tingkat itu seimbang. Biasanya pimpinan mengira bahwa prestasi harus datang

dengan sendirinya dari pihak bawahan. oreh karena itu pihak atasan harus jeli dan aktif

mengawasi jalannya pekerjaan yang dilaksanakan, apakah sesuai dengan yang telah

ditentukan atau di rencanakan sebelumnya. Karena ini akan berpengaruh terhadap prestasi

kerja terhadap bawahan atau pegawai tersebut. Pedoman pertama bagi pimpinan ialah

memberi pegawai tugas-tugas yang berkenan dengan pengembangan kebijakannya serta

mempunyai rasa tanggung jawab atas tugas-tugas tersebut.

2. Hubungan Pengembangan Pegawai dengan Prestasi Kerja.

Unsur manusia dalam organisasi bagaimanapun menjadi faktor yang penting dalam

mencapai tujuan organisasi. Keberadaan pegawai, oleh karena itu selayaknya mendapat

perhatian dari pimpinan agar pelaksanaan tugas-tugas dapat di selesaikan secara lebih efesien.

9
Hal ini dapat dicapai melalui pengembangan pegawai. Pengembangan pegawai dimaksudkan

sebagai usaha peningkatan pengetahuan mental dan ketrampilan pegawai melalui prestasi

kerja, bimbingan dan pemberian kesempatan untuk berkembang.

Pengembangan pegawai ini merupakan suatu usaha yang penting dalam organisasi

karena dengan pengembangan inilah organisasi akan maju dan berkembang. Selanjutnya

pengembangan pegawai akan menghasilkan pegawai yang bermutu yakni yang memiliki

kecakapan dan kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dibebankan

kepadanya serta dapat memelihara dan meningkatkan kecakapan dan itu secara teratur dan

pasti.

F. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara mengenai sesuatu yang diteliti sampai

terbukti melalui data yang terkumpul. Adapun hipotesis yang sesuai dengan masalah yang

diajukan adalah :

"Adanya pengaruh positip antara pengembangan pegawai terhadap peningkatan

prestasi kerja pegawai".

G. Defenisi Konsep

Konsep merupakan defenisi dari apa yang perlu diamati. Konsep menentukan antara

varibel-variabel mana kita ingin menentukan adanya hubungan empiris. Untuk memperjelas

penelitian maka dapat kita lihat defenisi konsep dibawah ini.

10
Variabel X (Bebas) Variabel Y (Terikat)

Pengembangan Pegawai Prestasi Kerja Pegawai

1. Pendidikan & latihan 1. Hasil Kerja


2. Promosi 2. Mutu Kerja
3. Mutasi 3. Ketapan Waktu

Pengembangan Pegawai adalah usaha untuk meningkatkan kecakapan ketrampilan maupun

pengetahuan umum pegawai agar pelaksanaan pencapain tujuan lebih efisien.

Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai dalam melaksanaan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya yang dihasilkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu.

H. Defenisi Operasional

Defenisi operasional maksudnya mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk

dengan kata-kata yang mengambarkan prilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat

ditentukan kebenarannya oleh orang lain.

Pengaruh Pengembangan Pegawai sebagai variabel bebas dapat diukur dengan

indikator :

1. Pendidikan dan Latihan adalah kegiatan memperbaiki dan memperkembangkan sikap,

ketrampilan pengetahuan pegawai sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan

pekerjaannya. Pendidikan dan latihan ini akan dapat dilihat dari jenis diklat, metode

diklat, tempat dan waktu pelaksanaan diklat, instruktur dan penguasaan materi.

2. Promosi adalah kegiatan pengembangan pegawai dari satu jabatan kepada jabatan

yang lebih tinggi. Promosi ini akan dapat dilihat dari pengalaman kerja, tingkat
11
pendidikan, loyalitas, kejujuran, tanggung jawab, inisiatif dan kreativitas serta

kepandaian bergaul.

3. Mutasi adalah kegiatan pengembangan pegawai dari satu pekerjaan kepada pekerjaan

lain yang dianggap sejajar. Mutasi ini akan dilihat dari kemampuan kerja, rasa

tanggung jawab. kesenangan atau kebutuhan.

Prestasi kerja sebagai variabel terikat diukur dengan indikator :

1. Hasil kerja yaitu apa yang diperoleh dari pekerjaan yang telah dilaksanakan.

2. Mutu Pekerjaan yaitu seberapa hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat

memenuhi standart kerja yang telah digariskan sebelumnya

3. Ketetapan waktu yaitu kemampuan individu untuk mencapai hasil kerjanya sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan.

I. Metodologi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan oleh penulis adalah berbentuk korelasional dan

dilakukan analisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu

menganalisis data dan fakta yang diperoleh dari responden.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Medan Timur kotamadya Medan. Penulis

memilih lokasi ini atas dasar pertimbangan ingin mengetahui sampai sejauh mana pengruh

pengembangan pegawai terhadap prestasi kerja yang dihasilkan.

3. Populasi dan Sampel

12
Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk diselidiki/diteliti. Maka

dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai di kantor Camat Medan

Timur, yang berjumlah 42 orang . mengingat bahwa jumlah populasi ini cukup kecil penulis

mengambil seluruh populasi yang ada sebagai sampel.

Adapun yang dimaksud sebagai sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan

diteliti.

4. Teknik Pengumpuian Data.

Teknik pengambilan data yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh data atau

informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan data primer

Yaitu data yang di peroleh melalui kegiatan penelitian yang langsung turun ke lokasi

penelitian untuk mencari data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Hal ini dilakukan melalui :

- Penyebaran questioner/daftar pertanyaan tertulis untuk mendapatkan data berupa

jawaban dari pegawai yang dijadikan responden.

- Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan lisan

kepada responden.

b. Pengumpulan data sekunder.

Yaitu kegiatan penelitian dengan menelaah buku-buku maupun bahan-bahan sesuai

dengan masalah yang diteliti.

5. Teknik Pengolahan Data.

Teknik pengukuran yang penulis gunakan adalah skala ordinal. Melalui penyebaran

angket/daftar pertanyaan tertulis yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan

kepada responden maka ditentukan skor dari setiap pertanyaan.

13
Dari setiap pertanyaan disediakan (3) alternatif jawaban ( a, b, c ) dan akan diberi nilai skor

yang berbeda, yaitu :

- Untuk jawaban alternatif a diberikan skor 3

- Untuk jawaban alternatif b diberikan skor 2

- Untuk jawaban alternatif c diberikan skor 1

Untuk mengetahui atau menentukan jawaban respoden dari masing-masing variabel apakah

tergolong tinggi, sedang atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya.

Berdasarkan alternatif jawaban, maka dapat ditentukan kelas intervalnya dengan

perhitungan sebagai berikut :

Skor tertinggi – Skor terendah

Banyaknya bilangan

Maka diperoleh :

3−1
=0.66
3

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing

variabel yaitu :

- Skor untuk kategri tertinggi : 2.34 – 3,00

- Skor untuk kategori sedang : 1.67 – 2,33

- Skor untuk kategori rendah : 1,00 – 1,66

Untuk mengetahui apakah jawaban responden tersebut tergolong tinggi, sedang atau rendah,

maka dari jumlah skor jawaban responden tersebut dapat ditentukan rataratanya, yaitu dengan

14
membagi jumlah skor dari variabel dengan jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut

maka dapat diketahui jawaban responden termasuk dalam kategori mana.

J. Teknik Analisa Data.

Untuk menguji hipotesis telah dirumuskan pada bagian sebelumnya, maka teknik

analisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah rumus angka kasar korelasi

Product Moment, yaitu :

( x )( y )
xy −
N
x y= 2 2
2 (x ) 2 ( y)
x− y−
N N

Keterangan :

xy = Koefisien korelasi antara x dan y

x = Variabel bebas

y = Variabel terikat

N = Jumlah subyek yang diteliti

Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat

diketahui melalui koefisien determinasi.

K. Sistem Penulisan

BAB I Pendahuluan

Latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional, teknik

pengolahan skor, teknik analisa data.

15
BAB II Uraian Teoritis

Pengertian Pegawai Negeri , Pembinaan pegawai negeri , Defenisi dan

pengertian pengembangan pegawai, tujuan, manfaat dan sasaran pengembangan

pegawai, Jalur dan Metoda Pengembangan Pegawai, Pengertian Prestasi Kerja,

Faktor yang Memperngaruhi Prestasi Kerja, Hubungan antara pengembangan

pegawai dengan prestasi kerja.

BAB III Deskriptif Lokasi Penelitian

Keadaan geografis, Keadaan demografis pola organisasi wilayah kecamatan,

kedudukan, tugas, fungsi dan tata kerja sekretariat wilayah kecamatan dan

keadaan fasilitas kerja.

BAB IV Pengolahan dan Analisa Data.

Menguraikan hasil-hasil penelitian, pengujian hipotesa dan interprestasi hasil

penelitian.

BAB V Penutup

Kesimpulan dan saran.

16

Anda mungkin juga menyukai