TENTANG
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah
umum, amal, sosial, dan kebudayaan adalah:
a. barang yang diperlukan untuk mendirikan atau memperbaiki banguna n ibadah, rumah sakit,
poliklinik, dan sekolah atau barang yang akan merupakan inventaris tetapnya;
b. mobil klinik, sarana pengangkut orang sakit, sarana pengangkut petugas ibadah umum, sarana
pengangkut petugas kesehatan;
c. barang yang diperlukan untuk pemakaian tetap oleh perkumpulan dan badan-bdan untuk
tujuan kebudayaan;
d. barang yang diperlukan untuk ibadah umum seperti tikar sembahyang, permadani, atau piala-
piala untuk perjamuan suci;
e. peralatan operasi, perkakas pengobatan dan bahan pembalut yang digunakan untuk badan –
badan sosial;
f. makanan, obat-obatan dan pakaian untuk diberikan dengan cuma-cuma kepada masyarakat
yang memerlukan termasuk bantuan bencana alam;
g. barang peralatan belajar mengajar untuk lembaga pengajaran dan diberikan dengan cuma-
cuma untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat.
Pasal 2
Atas pemasukan barang-barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diberikan pembebasan bea
masuk dan cukai.
Pasal 3
(1) Badan atau el mbaga yang bergerak di bidang ibadah umum, amal, sosial dan kebudayaan
yang mendapatkan pembebasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ditetapkan oleh
Menteri Keuangan.
(2) Untuk impor barang oleh badan atau lembaga ya ng telah ditetapkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), mendapatkan pembebasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, setelah
mendapatkan keputusan pembebasan dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri
Keuangan yang pengajuan permohonannya disertai lampiran :
a. rincian jumlah dan jenis barang yang dimintakan pembebasan bea masuk serta nilai
pabeanannya;
b. surat keterang dari pemberi hadiah di luar negeri (gift certificate) yang menyatakan bahwa
barang tersebut adalah kiriman hadiah dan dalam pengadaannya tidak menggunakan
devisa indonesia;
a. rincian jumlah dan jenis barang yang dimintakan pembebasan bea masuk beserta nilai
pabeannya;
b. surat keterangan dari pemberi hadiah di luar negeri (gift certificate) yang menyatakan
bahwa barang tersebut adalah kiriman hadiah dan dalam pengadaannya tidak
menggunakan devisa Indonesia;
Pasal 4
Ketentuan teknis lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan ketentuan dalam Keputusan
ini diatur oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Pasal 5
Semua badan atau lembaga yang telah ditetapkan sebagai badan atau lembaga yang
mendapatkan pembebasan berdasarkan Keputusan Presidenm Nomor 133 Tahun 1953,
ditetapkan sebagai badan atau lembaga yang mendapatkan pembebasan berdasarkan
Keputusan ini.
Pasal 6
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 31 Maret 1997
Mar’ie Muhammad
Ny. Hertati Mulatsih
NIP 110016245