Anda di halaman 1dari 19

KULTUR JARINGAN PADA TUMBUHAN

Mata Kuliah : Bioteknologi


Dosen Pegampu : Dr. Syahmeidi, M.Si

Oleh : SYOFIA YOHANA


NIM. 081188910001

PROGRAM STRATA 2
UNIVERISTAS NEGERI MEDAN 1
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Kultur Jaringan merupakan salah satu cara
perbanyakan tanaman secara vegetatif
dengan mengisolasi bagian tanaman dalam
media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi
dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup
yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman
dapat memperbanyak diri dan bergenerasi
menjadi tanaman lengkap.

200
• Prinsip utama dari teknik KJ adalah perbayakan tanaman
dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan
media buatan yang dilakukan di tempat steril. 
Keunggulan :
- Sifat identik dengan induknya,
- Dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar shg  tidak
terlalu membutuhkan tempat yang luas,
- mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam
waktu yang singkat,
- kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin,
- kecepatan tumbuh bibit lebih cepat.
- Dapat digunakan dalam penyimpanan jangka panjang
plasma nutfah, shg memberikan bahan genetis yang stabil.
300
BAB II
pembahasan
Kultur Jaringan (KJ) sampai sekarang digunakan sebagai suatu istilah
umum yang meliputi pertumbuhan kultur secara aseptik dalam wadah
yang umumnya tembus cahaya. KJ sering kali disebut kultur in vitro,
yang mempunyai arti kultur di dalam gelas.

Landasan KJ didasarkan atas 3 kemampuan dasar dari tanaman, yaitu:

1. Totipotensi : potensi atau kemampuan dari sebuah sel untuk tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman secara utuh jika distimulasi dengar benar dan
sesuai.

2. Rediferensiasi : kemampuan sel-sel masak (mature) kembali menjadi ke


kondisi meristematik dan dan berkembang dari satu titik pertumbuhan baru
yang diikuti oleh rediferensiasi yang mampu melakukan reorganisasi
manjadi organ baru.

3. Kompetensi : menggambarkan potensi endogen dari sel atau jaringan untuk


tumbuh dan berkembang dalam satu jalur tertentu. 400
Tipe-tipe kultur :
1. Kultur kalus   (callus culture) : membiakkan sekelompok sel
yang berasal dari jaringan yang tumbuh di dalam medium hara.
Medium tersebut terbuat dari garam anorganik, sumber karbon
(biasanya sukrosa), aoksin, dan sitokinin.
2. Kultur suspensi sel    (suspension culture) : terdiri dari sel- sel
tunggal dalam suatu medium cair. Wadah kultur biasanya
dirotasikan atau digoyang- goyang sedemikian rupa untuk
membentuk dan mempertahankan penyebaran sel dan
memungkinkan terjadinya perbahan gas antara sel dengan
komponen gas lingkungannya.

500
Tipe-tipe kultur :
3. Kultur haploid : kultur yang berasal dari bagian reproduktif
tanaman, yakni: kepalasari/anther , tepungsari/pollen , ovule ,
sehingga dapat dihasilkan tanaman haploid.

4. Kultur protoplasma : Eksplan yang digunakan adalah sel yang


telah dilepas bagian dinding selnya menggunakan bantuan
enzim .

5. Kultur organ   (organ culture) : budidaya yang bahan tanamnya


menggunakan organ, seperti: ujung akar, pucuk aksilar, tangkai
daun, helaian daun, bunga, buah muda, inflorescentia, buku
batang, akar dll .

600
Tipe-tipe kultur :
6. Kultur embrio : suatu embrio dipisahkan dari biji yang sedang
berkembang beberapa hari setelah pembuahan dan pembiakan
dalam medium cair atau padat di lingkungan yang terkendali
untuk menghasilkan bibit tanaman yang dapat dipindahkan ke
tanah dan menghasilkan tanaman dewasa.

7. Kultur biji   (seed culture) : kultur yang bahan tanamnya


menggunakan biji atau seedling.

700
Tahapan dalam teknik KJ :

• Pembuatan media
• Inisiasi
• Sterilisasi
• Multiplikasi
• Pengakaran
• Aklimatisasi

800
1. Pembuatan Media
- Media merupakan faktor penentu dalam memperbanyak KJ.
- Media : biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan
hormon.  Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan
seperti agar, gula, dan lain-lain. 
- Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga
bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung
dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. 

Komposisi Media :
1. Hara anorganik
2. Hara organik
3. Sumber Karbon
4. Agar-agar
5. pH
6. Zat Pengatur Tumbuh
7. Air
900
2. Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian
tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman
yang sering digunakan untuk kegiatan kultur
jaringan adalah tunas. 

3. Sterilisasi
Adalah bahwa segala kegiatan dalam KJ harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan
alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap
peralatan, yaitu menggunakan etanol. Teknisi yang
melakukan kultur jaringan juga harus steril.  
1000
4. Multiplikasi
Adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam
eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk
menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya
pertumbuhan eksplan.  Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan
diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan
suhu kamar.

1100
5. Pengakaran
Adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya
pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses KJ yang
dilakukan mulai berjalan dengan baik.  Eksplan yang
terkontaminasi jamur atau bakteri akan menunjukkan gejala
seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau
busuk (disebabkan bakteri). 

6. Aklimatisasi
Adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari
ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan
secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan
memberikan sungkup. 1200
Contoh :
Memperbanyak Tumbuhan Lily (lilium sp.)
- Konpensional : Umbi

- KJ : Ekspan yang digunakan adalah sisik umbi (scale).

Media Dasar :

Adalah murashige dan skoog (MS) yang diberi sukrosa 30 g/l dan
vitamin B (mioinositol 100 mg/l, piridoksin 0,5 mg/l, asam nikotinat
0,5mg/l + thiamin 0,1 mg/l). Media di padatkan dengan
menambahkan agar 7 g/l. Kemasaman media (pH) dibuat sekitar
5,7 dengan menambahkan NaOH atau KOH 1 N.kompossi media
MS adalah sebagai berikut : NH4NO3 1.659 mg/l, KNO­3 1.900 mg/l,
CaCl2. H2O 440 mg/l,MGSO4. 2H2O 370 mg/l, KH2PO4 170 mg/l,
FeSO4.
1300
Memperbanyak Tumbuhan Lily (lilium sp.)

Sterilisisasi media tanam dilakukan dalam autoclave dengan


suhu 1210C selama 15 menit.sisik umbi lily ditanam pada
media tersebut, kemudian botol kultur disimpan pada rak
kultur yang diberi cahaya dengan intensitas 1.000 lux selama
16 jam dalam sehari. Rak ditempatkan dalam ruang kultur
dengan suhu 20-220 C.

Jumlah tunas yang dihasilkan.


Dengan menggunakan media MS + BA (benzyl adenine) 1
mg/l pada lily longiflorum seperti Snow Queen, setiap sisik
umbi dapat menghasilkan tiga tunas dalam dua bulan. Setiap
umbi produksi mempunyai 30- 40 sisik. Jumlah tunas dapat
ditingkatkan dengan menambahkan zat pengatur tumbuh1400
seperti thindiazurro.
Hasil KJ Tumbuhan Lily

Gambar. Pertunasan lily cv. Avignon pada awal (kiri) dan pada media
subkultur (kanan)

1500
Hasil KJ Tumbuhan Lily

Gambar. Lily Snown Queen (kiri) dua kultivar lily yang memiliki
keragaman bunga menarik (kanan)
1600
Bab iii
penutup
A. Kesimpulan
1. KJ sampai sekarang digunakan sebagai suatu istilah umum
yang meliputi pertumbuhan kultur secara aseptik dalam
wadah yang umumnya tembus cahaya. KJ sering kali
disebut kultur in vitro, yang mempunyai arti kultur di
dalam gelas.

2. Dalam pelaksanaannya dijumpai beberapa tipe-tipe kultur,


yaitu:Kultur biji, Kultur organ, Kultur talus, Kultur suspensi

sel, Kultur protoplasma, Kultur haploid.


1700
3. Perbanyakan tumbuhan dengan KJ
melalui beberapa tahapan yaitu:
“ Pembuatan media, Inisiasi, Sterilisasi,
Multiplikasi, Pengakaran, Aklimatisasi.

1800
19

Anda mungkin juga menyukai