Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Saintek Perikanan Vol. 5, No.

1, 2009, 7 - 14

ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS USAHA


PENANGKAPAN IKAN RAWAI DASAR (BOTTOM SET LONG
LINE) DAN CANTRANG (BOAT SEINE) DI JUWANA
KABUPATEN PATI
Comparative Analysis of Bottom Set Long Line and Boat Seine Fishing Effort
Productivity In Juwana, Pati Regency

Setyorini1, Agus Suherman1 dan Imam Triarso1


1
Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan
Jurusan Perikanan-Fakultas Perikanan dan Kelautan-Universitas Diponegoro Semarang
Jl. Hayam wuruk 4A Semarang

Diserahkan : 10 Maret 2009 ; Diterima : 13 Juni 2009

ABSTRAK

Rawai dasar (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine) merupakan alat tangkap yang banyak
digunakan nelayan Juwana - Pati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan tingkat
produktivitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai total dari hasil tangkapan serta tingkat
keuntungan usaha penangkapan pada alat tangkap Rawai dasar (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat
seine) di Juwana - Pati. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bersifat studi kasus.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa rata-rata produktivitas per unit alat tangkap Rawai dasar sebesar
39,09 ton/unit/trip. Produktivitas per ABK sebesar 0,89 ton/org/trip dan rata-rata produktivitas per trip
sebesar 12,27 ton/trip. Adapun rata-rata produktivitas unit alat tangkap Cantrang sebesar 260,10
ton/unit/trip, produktivitas per ABK sebesar 0,92 ton/org/trip dan rata-rata produktivitas per trip sebesar
12,60 ton/trip. Faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan Rawai dasar dan Cantrang yaitu biaya
operasional. Analisis uji F diketahui bahwa secara bersama-sama seluruh variabel bebas mampu
mempengaruhi variabel tidak bebas secara signifikan dengan nilai koefisien determinasi (R2) untuk Rawai
dasar sebesar 96,6% dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 97,7% untuk Cantrang dengan
probabilitas kesalahan < 0,05 atau Fhit > Ftab.

Kata kunci : Rawai dasar, Cantrang, Produktivitas, Pati

ABSTRACT

Bottom set long line and Boat seine are the divece which more used by fisherman at Juwana - Pati. This
research is used for learn and comparison of productivity rate and many factors and profit rate rate of
catch applied of Bottom set long line and Boat seine in Juwana - Pati. This research is used descriptive
method. The output of this research is the productivity average per unit of Bottom set long line is 39,09
ton/unit/trip. Productivity per ABK is 0,89 ton/people/trip and the productivity average per trip is 12,27
ton/trip. The productivity average of boat seine is 260,10 ton/unit/trip. Productivity per ABK is 0,92
ton/people/trip and productivity average per trip is 12,60 ton/trip. Factor which influence the fishery
product of Bottom set long line and Boat seine is the operasional value.F test analysis is known that all
free variable can influence unfree variable significantly, which coefisien rate of determination (R 2=R
square) for bottom set long line is 96,6% and coefisien rate 97,7% for boat seine with the fault
probability < 0,05 or Fhit> T tab

Key word : Bottom set long line, Boat seine, Productivity, Pati

7
Jurnal Saintek Perikanan Vol. 5, No. 1, 2009, 7 - 14

PENDAHULUAN Observasi dilakukan dengan melakukan


pengamatan secara langsung pada usaha
Rawai dasar (Bottom set long line) dan penangkapan ikan dengan Rawai dasar (Bottom
Cantrang (Boat seine) merupakan alat tangkap set long line) dan Cantrang (Boat seine) di
yang banyak digunakan nelayan di perairan wilayah PPI Bajomulyo Kabupaten Pati. Data
Juwana. Rawai dasar (Bottom set long line) yang di observasi meliputi data ukuran dan
merupakan alat tangkap yang cocok digunakan konstruksi alat tangkap tangkap Rawai dasar
di perairan Indonesia, karena wilayah perairan (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine)
yang luas dan kaya akan berbagai ikan dasar. dengan melihat pada surat kepemilikan kapal
Alat tangkap Cantrang (Boat seine) juga dan melakukan survei secara langsung kedua
digunakan untuk menangkap ikan-ikan alat tersebut, data mengenai fishing ground dan
demersal. Akan tetapi tingkat pemanfaaatan teknik pengoperasian alat tangkap Rawai dasar
ikan antara satu kawasan dengan kawasan (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine)
perairan lain tidaklah sama. dengan mengikuti operasi penangkapan ikan
pada unit penangkapan sampel. Analisis data
Produktivitas perikanan tangkap skala kecil
dilakukan yaitu :
yang tergolong masih rendah merupakan salah
satu penyebab pendapatan nelayan tidak seperti 1. Analisis Produktivitas
apa yang diharapkan. Melihat adanya potensi Menurut Choliq et,al. (1994), pengukuran
yang cukup potensial di perairan Juwana bagi produktivitas dari alat tangkap ini meliputi
nelayan skala kecil di Kabupaten Pati maka produktivitas per unit alat tangkap, per
perlu dilakukan penelitian tentang tingkat orang dan per trip penangkapan. Adapun
produktivitas perikanan tangkap dengan rumus yang digunakan adalah sebagai
menggunakan alat tangkap Rawai dasar (Bottom berikut :
set long line) dan Cantrang (Boat seine),  Produktivitas per unit per trip =
termasuk juga dengan faktor-faktor yang (kg/unit/trip)
mempengaruhi produktivitas, aspek teknik
pengopersian Rawai dasar (Bottom set long line)  Produktivitas per ABK per trip =
dan Cantrang (Boat seine). (kg/orang/trip)
Setiap usaha penangkapan ikan dengan  Produktivitas per trip =
menggunakan alat tertentu akan selalu (kg/trip)
menginginkan keuntungan yang dapat
berlangsung terus menerus Rawai dasar (Bottom 2. Uji statistik untuk menganalisis besarnya
set long line) dan Cantrang (Boat seine) biaya, pendapatan, dan keuntungan : Uji
merupakan alat tangkap yang ditujukan untuk statistik yang digunakan adalah uji regresi
menggantikan alat tangkap trawl yang terjadi berganda. Menurut Budiharjo dan Nesa
tahun 1980, dihapuskan dan tidak boleh (1992), untuk mengidentifikasi faktor-
dioperasikan, karena merupakan alat tangkap faktor yang berpengaruh dalam
yang tidak ramah lingkungan (Mukhtar, 2009). peningkatan produktivitas alat tangkap
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Rawai dasar (Bottom set long line) dan
dan membandingkan tingkat produktivitas dan Cantrang (Boat seine) digunakan analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai total dari regresi berganda. Analisis ini digunakan
hasil tangkapan serta tingkat keuntungan usaha untuk membuat estimasi parameter dari
penangkapan pada alat tangkap Rawai dasar suatu hubungan fungsional antara 1
(Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine) variabel dependen dengan lebih dari 1
di perairan Juwana, Pati. variabel independen, hubungan ini
berbentuk :
METODE PENELITIAN Y = a0 + a1x1 + a2x2 + a3x3 + a4x4 + e
Dimana :
Metode penelitian yang digunakan adalah Y = Produktivitas usaha total (Rp)
deskriptif yang bersifat studi kasus yaitu dengan X1 = Jumlah ABK (orang)
memperhatikan pada kasus. Pengumpulan data X2 = Biaya operasional (Rp)
dilakukan dengan metode observasi dan X3 = Biaya perawatan (Rp)
wawancara. X4 = Hasil tangkapan (ton)

8
Jurnal Saintek Perikanan Vol. 5, No. 1, 2009, 7 - 14

Tabel 1. Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Hasil Tangkapan di PPI Bajomulyo I Tahun 2003 - 2007
Tahun Jumlah Produksi (Kg) Nilai Produksi (Rp) Rata-rataHarga Ikan (Rp/kg)
2003 48346748 138.405.612.000 2862,76
2004 46336149 138.799.759.000 2995,49
2005 6826253 20.501.988.000 3003,40
2006 3587030 10.510.850.000 2930,23
2007 9687894 27.165.188.000 2804.,34

HASIL DAN PEMBAHASAN 402.120.000,00. Besarnya biaya investasi


tersebut, paling besar adalah untuk pengadaan
Wilayah Pati yang berbatasan dengan laut, kapal, disusul kemudian alat tangkap untuk
mengandalkan hasil perikanan. Kabupaten ini Rawai dasar (Bottom set long line) dan mesin
menjadi salah satu penghasil ikan laut di Jawa untuk Cantrang (Boat seine), selanjutnya alat
Tengah. Sebanyak 14.917 orang bekerja di bantu.
sektor ini. Jumlah produksi dan nilai produksi
Aspek Ekonomi
hasil tangkapan di PPI Bajomulyo Unit I dari
tahun 2003 sampai 2007 mengalami perubahan. Rata-rata Investasi unit Rawai Dasar dan
Selama lima tahun terakhir produksi ikan di Cantrang
Kecamatan Juwana yang didaratkan di PPI
Tabel 2. Rata-rata Investasi Usaha
Bajomulyo mengalami penurunan produksi.
Jumlah produksi tertinggi didapatkan pada Penangkapan dengan Rawai Dasar
dan Cantrang Per Tahun
tahun 2003 sebesar 48.346.748 Kg. Sedangkan
jumlah produksi terendah terjadi pada tahun Alat / Rawai dasar Cantrang
2006 sebesar 3.587.030 Kg. Pada tahun 2006 Peralatan (Rp) (Rp)
jumlah produksi mengalami penurunan terendah Kapal 406.818.181,8 350.000.000
selama kurun waktu 5 tahun (2003-2007) Mesin 18.363.636,36 18.400.000
dikarenakan operasi penangkapan yang Alat 32.000.000 17.100.000
berlebihan, serta adanya pengaruh angin barat tangkap
yang menyebabkan nelayan mengurangi Alat 4.000.000 16.620.000
aktivitas yang melautsehingga jumlah produksi bantu
hasil tangkapan berkurang. Jumlah 461.181.818,16 420.120.000

Tabel 1 perkembangan produksi tersebut Biaya penyusutan merupakan pengurangan


dapat dilihat jumlah produksi turun tiap nilai dari faktor produksi tahan lama yang
tahunnya, tapi ada sedikit peningkatan yaitu diakibatkan oleh waktu dan pemakaian. Pada
terjadi pada tahun 2007. Nilai produksi juga usaha penangkapan Rawai dasar (Bottom set
bisa dilihat pada tabel yang selalu mengalami long line) dan Cantrang (Boat seine) yang
penurunan tiap tahunnya. Nilai produksi merupakan faktor produksi tahan lama adalah
tertinggi didapatkan pada tahun 2003 sebesar kapal, mesin kapal, alat tangkap, alat bantu dan
Rp. 138.405.612.000,00. Nilai terendah pada peralatan lainnya.
tahun 2006 sebesar Rp. 10.510.850.000,00. Tabel 3. Rata-rata Biaya Penyusutan Usaha
Sedangkan pada tahun 2007 mengalami sedikit Penanangkapan dengan Rawai Dasar
kenaikan sebesar Rp. 27.165.188.000,00. Nilai dan Cantrang Per Tahun
produksi ini dipengaruhi oleh jumlah produksi Biaya Rawai dasar Cantrang
hasil tangkapan dan harga ikan rata-rata yang penyusutan (Rp) (Rp)
terdapat di TPI. Harga ikan ini dipengaruhi oleh Kapal 20.340.909 17.500.000
kualitas hasil tangkapan yang diperoleh, juga Mesin 3.672.727 3.680.000
mutu dari ikan tersebut. Alat tangkap 16.000.000 3.420.000
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa Alat bantu 400.000 1.662.000
biaya investasi yang paling besar adalah usaha Jumlah 40.413.636 26.262.000
perikanan dengan menggunakan alat tangkap Tabel 3 dapat dilihat bahwa rata-rata biaya
Rawai dasar (Bottom set long line) yaitu rata- penyusutan yang dikeluarkan oleh usaha
rata sebesar Rp. 461.181.818,16. Sedangkan penangkapan dengan kapal Rawai dasar
biaya investasi yang dibutuhkan oleh usaha (Bottom set long line) lebih besar daripada kapal
perikanan dengan menggunakan alat tangkap Cantrang (Boat seine). Ini dikarenakan para
Cantrang (Boat seine) sebesar Rp.

9
Jurnal Saintek Perikanan Vol. 5, No. 1, 2009, 7 - 14

juragan kapal Cantrang (Boat seine) lebih Faktor yang mempengaruhi nilai total hasil
memilih membeli kapal second daripada kapal tangkapan Rawai dasar (Bottom set long line)
baru, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih
Berdasarkan hasil analisis berganda tersebut
sedikit. Alat tangkap yang digunakan kapal
bahwa diperoleh hasil untuk koefisien
Rawai dasar (Bottom set long line) juga
determinasi sebesar 0,966. Hal ini menunjukkan
mengalami penyusutan lebih besar daripada
bahwa 96,6 % variasi dari hasil produksi ikan
Cantrang (Boat seine), hal ini diakibatkan
yang diperoleh dapat dijelaskan oleh keempat
karena mata pancing dalam pengoperasian
faktor tersebut dan sisanya 3,4 % dijelaskan
seringkali hilang oleh adanya arus yang besar.
oleh faktor lain. Hasil uji ANOVA atau Ftest
Sehingga harus sering mengganti dengan mata
didapat nilai Fhitung sebesar 42,706 dengan
pancing yang baru. Biaya total merupakan
tingkat signifikan 0,000. Karena probabilitas
keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi
menghasilkan produksi yaitu hasil penjumlahan
dapat digunakan untuk memprediksi produksi
dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Besarnya
hasil tangkapan.
biaya total (input) pada usaha penangkapan alat
tangkap Rawai dasar (Bottom set long line) dan Hubungan antara variabel independen
Cantrang (Boat seine). terhadap variabel dependen yang ditunjukkan
oleh masing-masing nilai koefisiennya yaitu
Tabel 4. Biaya Total Usaha Alat Tangkap
variabel jumlah ABK (0,150), biaya operasional
Rawai Dasar dan Cantrang Per
(1,018), biaya perawatan (-0,020), hasil
Tahun.
tangkapan (-0,009). Apabila variabel
Nilai Rawai dasar Cantrang (Rp)
independen meningkat maka variabel dependen
(Rp)
(pendapatan) juga ikut meningkat, sebaliknya
Biaya tetap 44.613.636 27.147.000 apabila variabel independen menurun maka
Biaya tidak 578.818.181 2.960.835.000 variabel dependen pun ikut menurun pula.
tetap
Dengan asumsi faktor-faktor yang tidak masuk
Jumlah 623.431.818 2.987.982.000 dalam model dianggap sama, maka analisis
Tabel 4 dapat menjelaskan bahwa rata–rata yang dilakukan diperoleh fungsi produksi
biaya total usaha alat tangkap Cantrang (Boat sebagai berikut :
seine) lebih besar daripada usaha alat tangkap Log Y = -0,088 + 0,150X1 + 1,018X2 – 0,020X3
Rawai dasar (Bottom set long line). Hal ini -0,009X4
disebabkan oleh biaya operasional dan biaya Pengujian regresi menunjukkan bahwa
perawatan Cantrang (Boat seine) lebih besar faktor-faktor yang berpengaruh sangat nyata
karena cara operasi penangkapan Cantrang adalah biaya operasional dengan nilai elastisitas
(Boat seine) ditarik dari atas kapal sehingga produksi sebesar 1,018 yang berarti setiap
memerlukan bahan bakar yang banyak untuk kenaikan biaya operasional 1% akan menambah
menggerakan 2 mesin dan perawatan terhadap hasil produksi 1,018%.
mesin yang cepat rusak karena menggunakan
bahan bakar minyak tanah dan banyaknya Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai total
nelayan melakukan operasi penangkapan (trip) hasil tangkapan Cantrang (Boat seine)
dalam satu tahun. Berdasarkan hasil analisis regresi
Produktivitas perhitungan usaha penangkapan kapal Cantrang
(Boat seine), diperoleh hasil koefisien
Dalam usaha meningkatkan produktivitas determinasi sebesar 0,977, hal ini menunjukkan
alat tangkap Rawai dasar (Bottom set long line) bahwa 97,7% variasi dari hasil produksi ikan
dan Cantrang (Boat seine), perlu diketahui yang diperoleh dapat dijelaskan oleh keempat
faktor yang mempengaruhi nilai total hasil faktor tersebut dan sisanya 2,3% dijelaskan oleh
tangkapan. Akan tetapi karena yang diamati faktor lain diluar model ini. Hasil uji ANOVA
terbatas yang berlaku pada usaha perikanan atau uji Ftest didapat nilai Fhitung sebesar 52,595
pada saat dilakukan penelitian, maka faktor- dengan tingkat signifikan atau probabilitas
faktor yang tidak masuk dalam model 0,000, karena probabilitas lebih kecil dari 0,05,
diasumsikan sama. Adapun faktor-faktor maka model regresi dapat digunakan untuk
tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. memprediksi produksi hasil tangkapan.

10
Jurnal Saintek Perikanan Vol. 5, No. 1, 2009, 7 - 14

Tabel 5. Nilai Faktor yang Mempengaruhi Nilai Total Hasil Tangkapan pada Rawai Dasar dan Cantrang
No. Variabel Rawai dasar Cantrang
1. Rata-rata jumlah ABK / trip (X1) (orang) 14 14
2. Rata-rata operasional / trip (X2) (Rp) 580.772.727 2.810.835.000
3. Rata-rata biaya perawatan / trip (X3) (Rp) 10.000.000 7.300.000
4. Rata-rata hasil tangkapan/ trip (X4) (ton) 12 13
5. Rata-rata nilai total hasil tangkapan (Y) (Rp) 219.090.909 175.150.000

Hubungan antara variabel independen seine) lebih banyak jika dibandingkan dengan
terhadap variabel dependen yang ditunjukkan Rawai dasar.
oleh masing-masing nilai koefisiennya yaitu
Pendapatan
variabel jumlah ABK (0,133), biaya operasional
(0,916), biaya perawatan (0,303), hasil Tabel 7 dapat dilihat bahwa keuntungan
tangkapan (-0,645). Apabila variabel yang diperoleh oleh usaha penangkapan
independen meningkat maka variabel dependen Cantrang (Boat seine) lebih banyak daripada
(pendapatan) juga ikut meningkat, sebaliknya keuntungan yang diperoleh usaha penangkapan
apabila variabel independen menurun maka Rawai dasar (Bottom set long line). Ini
variabel dependen pun ikut menurun. Dengan dikarenakan penerimaan Cantrang (Boat seine)
asumsi faktor-faktor yang tidak masuk dalam lebih besar dibandingkan dengan Rawai dasar
model dianggap sama, maka analisis yang (Bottom set long line). Sedangkan biaya total
dilakukan diperoleh fungsi produksi sebagai yang dikeluarkan oleh Cantrang (Boat seine)
berikut : lebih sedikit jika dibandingkan dengan Rawai
dasar (Bottom set long line).
Log Y = -1,931 + 0,133X1 + 0,916X2 + 0,303X3
– 0,645X4 Tabel 7. Rata-rata Keuntungan Usaha
Pengujian regresi ini menunjukkan bahwa Penangkapan dengan Rawai Dasar
faktor-faktor yang berpengaruh sangat nyata dan Cantrang Per Tahun
adalah biaya operasional dengan nilai elastisitas Uraian Rawai dasar Cantrang (Rp)
produksi sebesar 0,916 yang berarti setiap (Rp)
kenaikan biaya operasional 1% akan menambah Penerimaan 691.818.182 3.605.000.000
hasil produksi 0,916%. kotor
Produktivitas yang dihitung dari alat tangkap Biaya total 623.431.818 2.987.622.000
Rawai dasar (Bottom set long line) dan Keuntungan 68.386.363 617.378.000
Cantrang (Boat seine) ini meliputi produktivitas
per unit alat, per ABK dan per trip KESIMPULAN
penangkapan. Hasil analisis alat tangkap
tersebut dapat dilihat pada Tabel 6 : Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
penelitian ini adalah :
Tabel 6. Rata-rata Nilai Produktivitas Unit Alat 1. Produktivitas usaha penangkapan Cantrang
Tangkap Rawai Dasar dan Cantrang (Boat seine) lebih tinggi dibandingkan
Produktivitas Rawai dasar Cantrang usaha penangkapan Rawai dasar (Bottom
Per unit alat 39,09 260,10 set long line). Faktor-faktor produksi yang
(ton/unit/trip) berpengaruh sangat nyata terhadap
Per ABK 0,89 0,92 produktivitas Rawai dasar (Bottom set long
(ton/org/trip) line) dan Cantrang (Boat seine) adalah
Per trip 12,27 12,60 biaya operasional.
(ton/trip) 2. Keuntungan usaha penangkapan Cantrang
(Boat seine) lebih besar dibandingkan
Keuntungan yang diperoleh dari kedua alat dengan usaha penangkapan Rawai dasar
tangkap tersebut lebih menguntungkan Rawai (Bottom set long line), dikarenakan biaya
dasar (Bottom set long line) dibandingkan alat operasional kapal Rawai dasar (Bottom set
tangkap Cantrang (Boat seine), tapi long line) lebih besar dibandingkan denagn
produktivitas yang diperoleh Cantrang (Boat kapal Cantrang (Boat seine).
seine) lebih tinggi jika dibandingkan dengan
Rawai dasar (Bottom set long line). Hal ini
dikarenakan jumlah trip dalam 1 tahun
pengoperasian alat tangkap Cantrang (Boat

11
Jurnal Saintek Perikanan Vol. 5, No. 1, 2009, 7 - 14

DAFTAR PUSTAKA
Ikan Mania Wordpress. 2009. Juklak
Choliq, Rivai Wirasasmita dan Ofan Sofyan. Perhitungan Produktivitas Kapal
1994. Evaluasi Proyek (Suatu Perikanan.www.ikanmania.wordpress.c
Pengantar). Pionir Jaya, Bandung. om/. Juklak Perhitungan Produktivitas
Kapal perikanan. (diakses tanggal 14
Algifari. 2000. Analisis Regresi (Teori, Kasus September 2008. Pukul 08.35 WIB).
dan Solusi) Edisi 2. BPFE. Jogyakarta.
Nugroho, D dan M. Badrudin, 1987. Analisis
Dinas Kelautan dan Perikanan. 2008. Laju Tangkap Sumber daya Perikanan
Kabupaten Pati dalam Angka Tahun Demersal pada periode 1975-1979 dan
2007. Pati. 1984-1986 di Pantai Utara Jawa Jur.
Pen. Per. Laut (4) : 1-9.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. Mukhtar. 2009. Pukat Hela Antara Pro dan
Badan Penerbit Undip. Semarang. Kontra.Error! Hyperlink reference not
valid.. (diakses tanggal 30 September
Ravianto, 1996. Orientasi Produktivitas dan 2008 Pukul 20.57 WIB).
Ekonomi Jepang. UI-Press, Jakarta.
Perikanan Laut, 8 (63) : 35-43. Keppres No. 39. Tahun 1980.
Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas, www.pdfdatabase.com/index.php=kep
Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara, pres+39+tahun+1980. (diakses tanggal
Jakarta. 5 Oktober 2008. Pukul 10.01 WIB)

12
Jurnal Saintek Perikanan Vol. 5, No. 1, 2009, 7 - 14

Lampiran 1. Output Data SPSS Rawai Dasar

Regression
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Tangkapan,
Operasional,
. Enter
ABK,
Perawatana
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: NilaiTangkap
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .983a .966 .943 .01624
a. Predictors: (Constant), Tangkapan, Operasional, ABK, Perawatan
b. Dependent Variable: NilaiTangkap
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .045 4 .011 42.706 .000a
Residual .002 6 .000
Total .047 10
a. Predictors: (Constant), Tangkapan, Operasional, ABK, Perawatan
b. Dependent Variable: NilaiTangkap
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.088 .693 -.128 .903
ABK .150 .223 .060 .673 .526
Operasional 1.018 .093 1.011 10.941 .000
Perawatan -.020 .034 -.056 -.587 .578
Tangkapan -.009 .105 -.008 -.088 .933
a. Dependent Variable: NilaiTangkap
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 8.2355 8.4446 8.3355 .06711 11
Residual -.01520 .01973 .00000 .01258 11
Std. Predicted Value -1.490 1.625 .000 1.000 11
Std. Residual -.936 1.215 .000 .775 11
a. Dependent Variable: NilaiTangkap

13
Jurnal Saintek Perikanan Vol. 5, No. 1, 2009, 7 - 14

Lampiran 2. Output Data SPSS Cantrang

Regression
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Tangkapan,
ABK,
. Enter
Perawatan,
Operasionala
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: NilaiTangkap
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .988a .977 .958 .03512
a. Predictors: (Constant), Tangkapan, ABK, Perawatan, Operasional
b. Dependent Variable: NilaiTangkap
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .260 4 .065 52.595 .000a
Residual .006 5 .001
Total .266 9
a. Predictors: (Constant), Tangkapan, ABK, Perawatan, Operasional
b. Dependent Variable: NilaiTangkap
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.931 1.173 -1.647 .161
ABK .133 .327 .058 .407 .701
Operasional .916 .166 .941 5.503 .003
Perawatan .303 .146 .267 2.073 .093
Tangkapan -.645 .315 -.275 -2.051 .095
a. Dependent Variable: NilaiTangkap
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 7.9785 8.4563 8.2146 .16982 10
Residual -.04297 .03712 .00000 .02618 10
Std. Predicted Value -1.391 1.423 .000 1.000 10
Std. Residual -1.223 1.057 .000 .745 10
a. Dependent Variable: NilaiTangkap

14

Anda mungkin juga menyukai