Anda di halaman 1dari 38

BAB III ANALISA STRUKTUR

51
Keterangan :
Golongan I : Jenis kendaraan dengan sumbu 2 as 2 ton contoh Sedan, jeep,
Oplet, Pick-up dan mini bus
Golongan II: Jenis kendaraan dengan sumbu 2 as 8 ton contoh Bus kecil dan
Bus besar
Golongan III: Jenis kendaraan dengan sumbu 2 as 13 ton contoh Truck ringan
2 sumbu dan Truck sedang 2 sumbu
Golongan IV: Jenis kendaraan dengan sumbu 3 as 20 ton Truck 3 sumbu dan
Truck Gandengan
Golongan V: Jenis kendaraan dengan sumbu 5 as 30 ton Truc Semi Trailer

3.1.1 Perhitungan Perkembangan Lalu Lintas.


Menggunakan Rumus
P = F * ( 1 + i )n
Keterangan :
P = Jumlah kendaraan pada tahun terakhir dalam smp ( 2009 );
F = Jumlah kendaraan pada tahun awal dalam smp ( 2005 );
i = Perkembangan Lalu Lintas rata-rata dalam 5 tahun;
n = Jumlah tahun ( 5 tahun )
P = F * ( 1+ i )n
12.302 = 10.169 * ( 1 + i )5
( 1 + i )5 = 1,210
5
(1+i) = 1,210
i = 0,038
i = 3,8%
 LHR masa perencanaan
n = 2 tahun
i = 3,8 %
LHR rencana = LHR tahun 2009 * ( 1 + i )n
= 12.302* (1+ 0,038)2
= 13.254,716Smp

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
52
 LHR awal umur rencana
n = 5 tahun
i = 3,8 %
LHR pelaksanaan = LHR masa perencanaan * ( 1+ i )n
= 13.254,716* (1+ 0,038)5
= 15.971,920Smp
 LHR akhir umur rencana
n = 20 tahun
i = 3,8 %
LHR pelaksanaan = LHR awal umur rencana * (1 + i )n
= 15.971,920* (1+0,038)20
= 27.945,860 Smp
 LHR rata-rata
LHR rata-rata = ½ * ( LHR awal umur rencana + LHR akhir umur rencana )
= ½ * (15.971,920+27.945,860)
=35.931,820 Smp
Tabel 3.3 Klasifikasi Jalan Menurut Kelas Jalan Berdasarkan Muatan Sumbu
Terberat

Muatan Sumbu Terberat


Fungsi Kelas
MST (ton)
I >10
Arteri II 10
IIIA 8

IIIA
Kolektor 8
IIIB

Sumber : Direktort Jendral Bina Marga,”Peraturan Perencanaan Geometrik


Jalan Raya, September 1997, hal 4”

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
53
Berdasarkan Direktorat Jendral Bina Marga, Peraturan Perencanaan
Geometrik Jalan Raya, Agustus 1970 hal 4, LHR jalan tersebut > 20000 smp atau
MST > 10 ton sehingga merupakan jalan Arteri Kelas I.
Tabel 3.4 Lebar Lajur Jalan Ideal

Fungsi Kelas Lebar Lajur Ideal (m)


Arteri I 3,75
II, III A 3,50
Kolektor III A, III B 3,00
Lokal III C 3,00

Sumber: Direktorat Jendral Bina Marga “Tata Cara Perencanaan


Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/T/BM/1997, hal 17”

Dari VLHR < 25000 jadi jalan Rembang-Bulu Bts Jatim Terdiri dari 4
lajur 2 arah dengan lebar lajur 3,75 m dan lebar bahu jalan 2 m

Construction

Design

2009 2011 2016 2021 2026 2031

Gambar 3.1 Diagram Implementasi Proyek

Pendataan Lalu Lintas th 2009 untuk 4 lajur 2 arah ( kend/hari )


Mobil 5428 kendaraan/hari
Bus ( 8 ton ) 890 kendaraan/hari
Truck 2 as ( 13 ton ) 3351 kendaraan/hari
Truck 3 as ( 20 ton ) 2412 kendaraan/hari
Truk 5 as (30 ton ) 221 kendaraan/hari
Total 12.302kendaraan/hari

3.2 Perhitungan Tebal Perkerasan

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
54
a. LHR perencanaan (2011) i = 3,8 % n = 2 tahun
LHR Awal Umur Rencana = LHR (2009)x( 1+ i )n
Mobil (1+1) = 5428 x (1+0,038)2 = 5848,366
Bus 8 ton (3+5) = 890 x (1+0,038)2 = 958,925
Truk 2as (5+8) = 3351 x (1+0,038)2 = 3610,515
Truk 3as (6+7,7) = 2412 x (1+0,038)2 = 2598,795
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 221 x (1+0,038)2 = 238,115
Total = 13.254,716 kendaraan/hari
b. LHR Awal Umur Rencana (2011) i= 3,8 % n = 5 tahun
LHR Awal Umur Rencana = LHR (2011) x( 1+ i )n
Mobil (1+1) = 5848,366 x (1+0,038)5 = 7047,277
Bus 8 ton (3+5) = 958,925 x (1+0,038)5 = 1155,504
Truk 2as (5+8) = 3610,515 x (1+0,038)5 = 4350,668
Truk 3as (6+7,7) = 2598,795 x (1+0,038)5 = 3131,546
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 238,115x (1+0,038)5 = 286,928
Total = 15.971,92 kendaraan/hari
c. LHR pada tahun ke 10(2016) i= 3,8 % n = 10 tahun
LHR pada tahun ke 10 = LHR (2011) x( 1+ i )n
Mobil (1+1) = 5848,366 x (1+0,038)10 = 8491,963
Bus 8 ton (3+5) = 958,925 x (1+0,038)10 = 1392,381
Truk 2as (5+8) = 3610,515 x (1+0,038)10 = 5242,551
Truk 3as (6+7,7) = 2598,795 x (1+0,038)10 = 3773,510
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 238,115 x (1+0,038)10 = 345,749
Total = 19.246,154 kendaraan/hari
d. LHR pada tahun ke 15 (2021) i= 3,8 % n = 15 tahun
LHR pada tahun ke 15 = LHR (2011) x( 1+ i )n
Mobil (1+1) = 5848,366 x (1+0,038)15 = 10232,808
Bus 8 ton (3+5) = 958,925 x (1+0,038)15 =1677,819
Truk 2as (5+8) = 3610,515 x (1+0,038)15 = 6317,269
Truk 3as (6+7,7) = 2598,795 x (1+0,038)15 = 4547,077
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 238,115 x (1+0,038)15 = 416,627

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
55
Total = 23.191,601 kendaraan/hari
e. LHR pada tahun ke 20 (2031) i = 1,2 % n = 20 tahun
LHR pada tahun ke 20 = LHR (2011) x( 1+ i )n
Mobil (1+1) = 5848,366 x (1+0,038)20 = 12.330,526
Bus 8 ton (3+5) = 958,925 x (1+0,038)20 = 2.021,770
Truk 2as (5+8) = 3610,515 x (1+0,038)20 = 7.612,305
Truk 3as (6+7,7) = 2598,795 x (1+0,038)20 = 5.479,224
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 238,115 x (1+0,038)20 = 502,034
Total = 27.946 kendaraan/hari
3.2.1 Jumlah Lajur dan Koefisien Distribusi Kendaraan (C)
Jumlah lajur untuk ruas jalan yang direncanakan yaitu 4 lajur 2 arah.
Sedangkan jenis kendaraan yang melintasi meliputi kendaraan ringan dan
kendaraan berat, yaitu:
 .Kendaraan ringan = 5428 kendaraan/hari
 Kendaraan berat
Bus ( 8 ton ) = 890 kendaraan/hari
Truck 2 as ( 13 ton ) = 3351 kendaraan/hari
Truck 3 as ( 20 ton ) = 2412 kendaraan/hari
Truck 5 as ( 30 ton ) = 221 kendaraan/hari
Total = 6.874 kendaraan/hari

 Prosentase kendaraan ringan ( < 5 ton )

=
 KendaraanRingan × 100 % =
5428
× 100 %
 Total 12.302

= 44,12%
 Prosentase kendaraan berat ( > 5 ton )

=
 KendaraanBerat × 100 % =
6.874
× 100 %
 Total 12.302

= 55, 88 %

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
56
Karena terdiri dari 4 jalur 2 arah maka koefisien distribusi kendaraan
ringan sebesar 0,30 dan kendaraan berat yang lewat lajur rencana ditetapkan
sebesar 0,45.
3.2.2 Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan (E)
Mobil (1+1) = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
Bus 8 ton (3+5) = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
Truk 2as (5+8) = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648
Truk 3as (6+7,7) = 0,2923 + 0,7452 = 1,0375
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 1,0375 + 0,2820 = 1,3195
3.2.3 Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
LEP = LHR masa pelaksanaan x C x E
Mobil (1+1) = 5848,366 x 0,30 x 0,0004 = 0,702
Bus 8 ton (3+5) = 958,925 x 0,45 x 0,1593 = 68,741
Truk 2as (5+8) = 3610,515 x 0,45 x 1,0648 = 1730,014
Truk 3as (6+7,7) = 2598,795 x 0,45 x 1,0375 = 1213,312
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 238,115 x 0,45 x 1,3195 = 141,387
LEP = 3154,156 kendaraan
3.2.4 Lintas Ekivalen Akhir (LEA)
a. Lintas Ekivalen Akhir (LEA) awal unur rencana 5 tahun
LEA = LHR umur rencana x C x E
Mobil (1+1) =7047,277x0,30 x 0,0004 = 0,846
Bus 8 ton (3+5) = 1155,504x 0,45 x 0,1593 = 82,832
Truk 2as (5+8) = 4350,668x 0,45 x 1,0648 = 2084,666
Truk 3as (6+7,7) = 3131,546 x 0,45 x 1,0375 = 1462,040
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 286,929x 0,45 x 1,3195 = 170,371
LEA = 3800,755 kendaraan
b. Lintas Ekivalen Akhir (LEA) awal unur rencana ke 10 tahun
LEA = LHR umur rencana x C x E
Mobil (1+1) = 8491,963x 0,30 x 0,0004 = 1,019
Bus 8 ton (3+5) = 1392,382x 0,45 x 0,1593 = 99,813
Truk 2as (5+8) = 5242,551x 0,45 x 1,0648 = 2512,021

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
57
Truk 3as (6+7,7) = 3773,51 x 0,45 x 1,0375 = 1761,758
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 345,749x 0,45 x 1,3195 = 205,297
LEA = 4579,907 kendaraan
c. Lintas Ekivalen Akhir (LEA) awal unur rencana ke 15 tahun
LEA = LHR umur rencana x C x E
Mobil (1+1) = 10232,808x 0,30 x 0,0004 = 1,228
Bus 8 ton (3+5) = 1677,819x 0,45 x 0,1593 = 120,274
Truk 2as (5+8) = 6317,270x 0,45 x 1,0648 = 3026,983
Truk 3as (6+7,7) = 4547,077 x 0,45 x 1,0375 = 2122,916
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 416,627x 0,45 x 1,3195 = 247,383
LEA = 5518,784 kendaraan
d. Lintas Ekivalen Akhir (LEA) awal unur rencana ke 20 tahun
LEA = LHR umur rencana x C x E
Mobil (1+1) = 12330,526x 0,30 x 0,0004 = 1,480
Bus 8 ton (3+5) = 2021,770x 0,45 x 0,1593 = 144,931
Truk 2as (5+8) = 7612,305x 0,45 x 1,0648 = 3647,512
Truk 3as (6+7,7) = 5479,224 x 0,45 x 1,0375 = 2558,113
Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 502,035x 0,45 x 1,3195 = 298,096
LEA = 6650,131 kendaraan

3.2.5 Perhitungan Lintas Ekivalen Tengah (LET)


a. LET 5 tahun = Σ LEP + Σ LEA
2
= 3154,156+ 3800,755
2
LET = 3477,456 kendaraan
b. LET 10 tahun = Σ LEP + Σ LEA
2
= 3154,156+ 4579,907
2
LET = 3867,032 kendaraan

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
58
c. LET 15 tahun = Σ LEP + Σ LEA
2
= 3154,156+ 5518,785
2
LET = 4336,470 kendaraan
d. LET 20 tahun = Σ LEP + Σ LEA
2
= 3154,156+ 6650,131
2
LET = 4902,144 kendaraan
3.2.6 Perhitungan Lintas Ekivalen Rencana
a. LER 5 tahun = LET x FP (faktor pengaruh), FP = umur rencana / i
5
= 3477,456 x
10
LER = 1738,728 kendaraan
b. LER 10 tahun = LET x FP (faktor pengaruh), FP = umur rencana / i
10
= 3867,032 x
10
LER = 3867,032 kendaraan
c. LER 15tahun = LET x FP (faktor pengaruh), FP = umur rencana / i
15
= 4336,470 x
10
LER = 6504,705 kendaraan
d. LER 20 tahun = LET x FP (faktor pengaruh), FP = umur rencana / i
20
= 4902,144 x
10
LER = 9804,288 kendaraan
3.2.7 Mencari ITP ( Index Tebal Perkerasan)
a. CBR tanah dasar = 13,9 %
Daya Dukung Tanah = 6,4, diperoleh dari korelasi antara
DDT dan CBR
Prosentase kendaraan berat = 59,89 %

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
59
LER 5 tahun = 1738,728 kendaraan
FR = 2.0
IP = 2.5
Sehingga dipakai Nomogram No.4 didapatkan ITP = 9

Gambar 3.2 Nomogram ITP 5 Tahun

b. CBR tanah dasar = 13,9 %


Daya Dukung Tanah = 6,4, diperoleh dari korelasi antara
DDT dan CBR
Prosentase kendaraan berat = 59,89 %
LER 10 tahun = 3867,032 kendaraan
FR = 2.0
IP = 2.5
Sehingga dipakai Nomogram No.4 didapatkan ITP = 10

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
60

Gambar 3.3 Nomogram ITP 10 Tahun

c. CBR tanah dasar = 13,9 %


Daya Dukung Tanah = 6,4, diperoleh dari korelasi antara
DDT dan CBR
Prosentase kendaraan berat = 59,89 %
LER 15 tahun = 6504,705 kendaraan
FR = 2.0
IP = 2.5
Sehingga dipakai Nomogram No.4 didapatkan ITP =11,4

Gambar 3.4 Nomogram ITP 15 Tahun

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
61
d. CBR tanah dasar = 13,9 %
Daya Dukung Tanah = 6,4, diperoleh dari korelasi antara
DDT dan CBR
Prosentase kendaraan berat = 59,89 %
LER 20 tahun = 9804,288 kendaraan
FR = 2.0
IP = 2.5
Sehingga dipakai Nomogram No.4 didapatkan ITP = 12,4

Gambar 3.5 Nomogram ITP 20 Tahun

Rumus umum ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3


Keterangan :
a1, a2, a3 = koefisien relatif bahan-bahan perkerasan
D1, D2, D3 = Tebal masing-masing perkerasan
(angka 1, 2, 3 masing-masing berarti lapis permukaan, lapis pondasi, dan
lapis pondasi bawah) Koefisien relatif bahan :
a. Lapis permukaan : Laston = 0,40
b. Lapis base course : Batu Pecah Klas A(a2) = 0,14
c. Lapis sub base course : Sirtu kelas B (a3) = 0,12

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
62
Lapis Permukaan Laston adalah (D1), dan tebal lapis pondasi atas
minimum 20 cm (D2). Sedangkan untuk setiap nilai ITP digunakan tebal lapis
pondasi bawah 35 cm (D3).
3.2.8 Menentukan Tebal Perkerasan
a. Untuk LER 5 tahun didapatkan ITP = 9
a1= 0,40 a2 = 0,14 a3 = 0,12
D1= x ; D2 = 20cm; D3 = 35cm
ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3
9 = 0,4*x + 0,14*20 + 0,13*35
9 = 0,4x +7
D1 = 5 cm

Laston = 5 cm

Batu pecah kelas A = 20 cm

Sirtu kelas B = 35 cm

Gambar 3.6 Tebal Perkerasan 5 Tahun

b. Untuk LER 10 tahun didapatkan ITP = 10


a1= 0,40 a2 = 0,14 a3 = 0,12
D1= x ; D2 = 20cm; D3 = 35cm
ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3
10 = 0,4*D1 + 0,14*20 + 0,13*35
10 = 0,4*D1 +7
D1 = 7,5 cm

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
63

Laston = 7,5 cm

Batu pecah kelas A = 20 cm

Sirtu kelas B = 35 cm

Gambar 3.7 Tebal Perkerasan 10 Tahun


c. Untuk LER 15 tahun didapatkan ITP = 11,4
a1= 0,40 a2 = 0,14 a3 = 0,12
D1= x ; D2 = 20cm; D3 = 35cm
ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3
11,4 = 0,4*D1 + 0,14*20 + 0,13*35
11,4 = 0,4*D1 +7
D1 = 11 cm

Laston = 11 cm

Batu pecah kelas A = 20 cm

Sirtu kelas B = 35 cm

Gambar 3.8 Tebal Perkerasan 15 Tahun


d. Untuk LER 20 tahun didapatkan ITP = 11,4
a1= 0,40 a2 = 0,14 a3 = 0,12
D1= x ; D2 = 20cm; D3 = 35cm
ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3
12,4 = 0,4*D1 + 0,14*20 + 0,13*35
12,4 = 0,4*D1 +7
D1 = 13,25 cm

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
64

Laston = 13.25 cm
Batu pecah kelas A = 20 cm

Sirtu kelas B = 35 cm

Gambar 3.9 Tebal Perkerasan 20 Tahun

3.3 Penentuan Tebal Perkerasan Bahu Jalan


Dalam proses menghitung tebal perkerasan pada bahu jalan
menggunakan langkah sebagai berikut:
Po(1  0,7 log( .n.. )
He = 20
CBR
He = h ekivalen terhadap batu pecah
Po = lalu lintas ekivalen yang diperhitungkan
n = lalu lintas ekivalen rencana
η = faktor curah hujan
δ = faktor drainase
μ = umur rencana

Kendaraan yang diperhitungkan yang melewati sumbu jalan diambil yang


terberat adalah truck 5 as dengan beban maksimum 30 ton.

27 % 27 %

S D D

18 % 28% 54 %
Gambar 3.10 Pembebanan Truck 5 as 30 Ton
S = roda tunggal pada ujung sumbu
D = roda ganda pada ujung sumbu
Beban roda depan = 30 x 18% = 5,4 ton

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
65
Beban roda belakang 22,68 ton = 30 x 28% = 8,4 ton
Beban roda belakang (ganda) = 30 x ( 27% + 27%) = 16,2 ton
Maka Po didapat = 0.5 x 16,2 = 8,1 ton
Faktor drainase (δ) diambil = 2.5
Faktor curah hujan (η) diambil = 2
CBR untuk bahu jalan 13,9 %
Berdasarkan data lalu lintas sebagai berikut :
LER 5 Tahun = 1738,728 kendaraan
LER 10 Tahun = 3867,032 kendaraan
LER 15 Tahun = 6504,705 kendaraan
LER 20 Tahun = 9804,288 kendaraan
Po(1  0.7 log(  .n. . ))
He5 = 20
CBR

8,1(1  0.7 log(5 x1738,728 x 2 x 2,5))


= 20
13,9

= 39,755 cm
Po(1  0.7 log(  .n. . ))
He10 = 20
CBR

8,1(1  0.7 log(10 x3867,032 x 2 x 2,5))


= 20
13,9

= 41,213 cm
Po(1  0.7 log(  .n. . ))
He15 = 20
CBR

8,1(1  0.7 log(15 x 6504,705 x 2 x 2,5))


= 20
13,9

= 47,477 cm
Po(1  0.7 log(  .n. . ))
He20 = 20
CBR

8,1(1  0.7 log(20 x9804,288 x 2 x 2,5))


= 20
13,9

= 48,725 cm
Tabel 3.5 Nilai Ekivalen dan koefisien Kekuatan Relatif

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
66
Nilai Ekivalen Terhadap Aspal Koefisien Kekuatan
Jenis Perkerasan
Beton Relatif
Surface 1.00 0.40
Base 0.50 0.14
Sub Base 0.37 0.13
Sumber : Badan Penerbit Pekerjaan Umum,”Konstruksi Jalan Raya”

 Perbandingan tiap lapis perkerasan dengan rumus :


NilaiEkivalen 1
Suface = = = 2.5 (a1)
Koef .Kekua tan Re latif 0.4

NilaiEkivalen
Base = = 0 .5 = 3.57 (a2)
Koef .Kekua tan Re latif 0.14

Sub Base = NilaiEkivalen


= 0.37 = 2.85 (a3)
Koef .Kekua tan Re latif 0.13

a1,a2,a3 = nilai ekivalen / koefisien kekuatan relatif

 Menentukan tebal perkerasan bahu jalan.

 He5 = (a1 . D1) + (a2 . D2) + (a1 . D3)


39,755 = 0 + 0 + 2.85 . D3 20 cm
D3 = 13,494 cm 20 cm
 He10 = (a1 . D1) + (a2 . D2) + (a1 . D3)
41,213 = 0 + 0 + 2.85 . D3
20 cm
D3 = 14,460 cm 20 cm
 He10 = (a1 . D1) + (a2 . D2) + (a1 . D3)
47,477 = 0 + 0 + 2.85 . D3 20 cm
D3 = 16,658 cm 20 cm

 He20 = (a1 . D1) + (a2 . D2) + (a1 . D3)


48,725 = 0 + 0 + 2.85 . D3
D3 = 17,096 cm 20 cm 20 cm

3.3.1 Menentukan Jenis Medan Jalan

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
67
Dari data tanah eksisting yang diperoleh dari gambar shop drawing pada
Pembangunan Jalan Rembang-Bulu Bts.Jatim STA. 112+407s/d 114+507, Jawa
Tengah ini, dapat diketahui jenis medan, yaitu :
Tabel 3.6 Menentukan kemiringan medan
Kelandaian
STA Elevasi Kanan Elevasi Kiri Damija (%)
112+407 1,0 0,9 60 0,032
112+457 0,5 0,49 60 0,0165
112+507 0,75 0,8 60 0,026
112+557 1 1,15 60 0,036
112+607 1,4 1,35 60 0,046
112+657 1,35 1,3 60 0,044
112+707 1,3 1,25 60 0,043
112+757 1 0,96 60 0,033
112+807 0,75 0,8 60 0,026
112+857 0,55 0,6 60 0,019
112+907 0,58 0,5 60 0,018
112+957 0,75 0,7 60 0,024
113+007 0,85 0,8 60 0,028
113+057 1 1,05 60 0,034
113+107 1,25 1,2 60 0,041
113+157 1,5 1,49 60 0,050
113+207 1,1 1,15 60 0,038
113+257 1,15 1,1 60 0,038
113+307 0,8 0,7 60 0,025
113+357 0,5 0,75 60 0,021
113+407 1 1,25 60 0,038
113+457 1,25 1,5 60 0,046
113+507 1,3 1,48 60 0,046
113+557 1,55 1,75 60 0,055
113+607 1,75 1,8 60 0,059
113+657 1,8 1,65 60 0,058
113+707 1,49 1,1 60 0,043
113+757 1,25 1,2 60 0,041
113+807 1,2 1,15 60 0,039
113+857 0,75 1,1 60 0,031
113+907 1,15 1,2 60 0,039
113+957 1 1,5 60 0,042
114+007 1,25 1,3 60 0,043
114+057 1,9 2 60 0,065
114+107 2,25 3,15 60 0,090

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
68
114+157 2,45 3,25 60 0,095
114+207 3 3,5 60 0,108
114+257 3,5 3,85 60 0,123
114+307 3,85 4 60 0,131
114+357 4,2 4,25 60 0,141
114+407 4,5 4,45 60 0,149
114+457 4,8 4,65 60 0,1575
114+507 4,7 4,9 60 0,160

Kelandaian Rata-rata ( % )

0,057
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jenis medan Pembangunan
Jalan Rembang-Bulu Bts.jatim STA. 112+407 s/d 114+507 adalah kondisi medan
datar dengan kemiringan rata-rata 0,057 %.

3.4 Perencanaan Geometrik Jalan


3.4.1 Perhitungan Alinemen Horizontal
Koordinat
Titik Tikungan
X Y
A 74070,95 758372,14    
P1 74860,06 758427,1  
      11°4'41,56"
P2 75653,94 758328,3  
      23°40'28,12"
B 76133,15 758470,98  

Tabel 3.7 Hasil perhitungan sudut dan koordinat

α
P1 α
β

P2

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
69
Gambar 3.11 Koordinat Horisontal PI

α = Arc tan 758372,14  758427,1 = 3°59’2,79’’


74070,95  74860,06

758427,1 - 758328,3
β = Arc tan 74860,06  75653,94  7°5'38,77''

= α+β = 11°4’41,56’’
a. Tikungan I
Diperoleh data – data :
- = 11°4’41,56’’
- Medan = Datar
- Vr = 80 km/jam
- R. rencana = 1432 m
- e maks = 0,027 %
- Lebar jalan = 2(2 x 3,75) m
- Ls = 70 tabel 4.7

- Rmin=

127 ( emax +fm)

127(0,099+0,14) = 210,852
- Rrencana > Rmin ok

- Rrencana 1432 FC Sesuai

- Tc = Rrencana tan ( )

= 1432 tan (1/2 x 11˚4’41,56’’) = 138,872 m

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
70

- Ec = Tc tan = 138,872tan1/4* 11˚4’41,56’’ = 6,718 m

- Lc = 0.01745 * * Rc = 0,01745*11˚4’41,56’’*1432 = 276,827 m


- PI
Δ
T T
E

L
TC CT

Rc Rc
½Δ
Tangent Tangent
Δ

Gambar 3.12 Lengkung FC

Gambar 3.13 Diagram Superelevasi

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
71
 Pelebaran Perkerasan pada Tikungan PI
Kendaraan rencana = kendaraan besar = ( b = 2.5 m )

Kriteria jalan = 2 jalur = 4 lajur (berdasarkan Bina Marga )

0.105 xV = 0.105 x80 = 0.22


Z 
R 1432

Rc = R – ½ lebar perkerasan 1 lajur + ½ b

= 1432 – ½ x 3.5 + ½ x 2.5

= 1431,5 m

dengan : p = jarak antar gandar = 6.5 m

A = tonjolan depan kendaraan = 1.5 m

b = lebar kendaraan = 2.5 m

B = Rw – Ri
2
 2 1 
  Rc 2   p  A  b    p  A -
2
 Rc   p  A    12 b
2 2

 2 

2
 2 1 
 1431,5   6,5  1,5  x 2,5   6,5  1,5
2
 2

 2 

 
-  1431,5   6,5  1,5   2,5  = 1431,514059– 1431,49738
2 2 1
 2 

= 0.01667 m

Bt = n ( B + C ) + Z = 4 (0.01667 + 1 ) + 0.22 = 4,287 m

Δb = Bt – Bn = 4,287 – 14 = -9,713 m

Karena ∆b = -9,713 m < 0.6 m maka pelebaran dianggap tidak ada

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
72

P1 B

β P2 α

Gambar 3.14 Koordinat Horisontal P2


758328,3  758470,98
α = Arc tan 75653,94  76133,15 = 16°34’49,35’’

= α+β = 23°40’28,12’’
b. Tikungan II
Diperoleh data – data :
- = 23°40’28,12’’
- Medan = Datar
- Vr = 80 km/jam
- R. rencana = 573 m
- e maks = 0,059 %
- Lebar jalan = 2(2 x 3,75) m
- Didapat e = 0,059 %
- Ls = 70 m

- s = Ls . 90 = 70 . 90 =
3°30’5,46”
 .R  . 573
- c =  - (2 . s ) = 23°40’28,12’’ - ( 2 . 3°30’5,46” )
= 16°40’17,2”
- Lc =  c . 2  .RC = 166,642 m
360°
- p* = 0,0051251 p = Ls.p* = 0,359 m
- k* = 0,4999377 k = Ls.k* = 34,995 m

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
73
- Ts = ( RC + P ) . tg ½  + k = ( 573 + 0,359 ) . tg ½ 23°40’28,12’’
+ 34,995 = 155,165 m
- Es = ( RC + P ) . sec½  - RC
= ( 573 + 0,359 ) . sec ½ 23°40’28,12’’ – 573 = 12,817 m
Ls 2 70
- Xs = Ls . ( 1  ) = 70 (1  ) = 55,02 m
40.RC 2 40.(573) 2

Ls 2 70 2
- Ys = = = 1,425 m
6.RC 6.573
-
Ts
Tc
Es Ec Xs

s s

Rc c

Gambar 3.15 Lengkung Spiral – circle – spiral

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
74

SC CS
I II

TS ST
SUMBU JALAN

LS LC LS
-2% - 2%

-2% -2% 10% 10% -2% -2%

Gambar 3.16 Superelevasi Spiral – circle – spiral

 Pelebaran Perkerasan pada Tikungan PI


Kendaraan rencana = kendaraan besar = ( b = 2.5 m )

Kriteria jalan = 2 jalur = 4 lajur (berdasarkan Bina Marga )

0.105 xV 0.105 x80


Z  = = 0.35
R 573

Rc = R – ½ lebar perkerasan 1 lajur + ½ b

= 573 – ½ x 3.5 + ½ x 2.5 = 572,5m

dengan : p = jarak antar gandar = 6.5 m

A = tonjolan depan kendaraan = 1.5 m

b = lebar kendaraan = 2.5 m

B = Rw – Ri
2
 2 1 
  Rc 2   p  A  b    p  A -
2
 Rc   p  A    12 b
2 2

 2 

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
75
2
 2 1 
 572,5   6,5  1,5  x 2,5   6,5  1,5
2
 2

 2 

 
-  572.5   6,5  1,5   2,5  = 572,535– 572,493 = 0.0415 m
2 2 1
 2 

Bt = n ( B + C ) + Z

= 4 (0.0415 + 1 ) + 0.35

= 4,516 m

Δb = Bt – Bn

= 4,516 – 14 = -9,484 m

Karena ∆b = -9,484 m < 0.6 m maka pelebaran dianggap tidak ada


3.4.2 Perhitungan Elinyemen Vertikal
 Lengkung I (Cekung )Sta 113+507

PTV
+2.,88
g1 PLV
+1
G
+1
2,87

PVI
1100 650

Gambar 3.17 Vertikal Cekung


Kelandaian
11
g1 = x 100% = 0%
1100
1  2,88
g2 = x 100% = 0,29 %
650
Kondisi medan = datar
Vr = 80 km/jam
A= g1  g 2 = 0% (0,29%) = 0,29%
Syarat-syarat perhitungan lengkung vertikal :

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
76
a. Syarat keamanan
Vr = 80 km/jam
Dari grafik V (PPGJR): didapatkan Lv = 45 m
b. Syarat kenyamanan
A Vr 2 0,29 x 80 2
Lv    4,89 m
380 380
c. Syarat keluwesan bentuk

Lv = 0,6 x Vr = 0,6 x 80 = 48 m
d. Syarat drainase

Lv = 50 x A = 50 x 0,29 =14,5 m
 Maka dipakai Lv = 50 m
A 0,29
a= = = 0,000029
200.Lv 200.50
Perhitungan landai peralihan
 Elevasi PLV = elevasi PV I + g1 x ½ Lv

=1+ 0 x 25 =1
100

 Elevasi PTV = elevasi PV I +g2 x ½ Lv

= 1 + 0.29 25 = 1,0725
100

Tabel 3.8 Perhitungan Elevasi Pada Lengkung Vertikal


STA x (dari Elevasi Pada y =a.x² Elevasi Pada
PLV) Tangen Lengkung

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
77
( elevasi pada tangent
(PLV- g1% . x) +y
 113+482 0 1 0 1
 113+487 5 1 0,000725 1,000725
 113+492 10 1 0,0029 1,0029
 113+497 15 1 0,006525 1,006525
 113+502 20 1 0,0116 1,0116
113+507 25 1 0,018125 1,018125
 113+512 30 1 0,0261 1,0261
 113+517 35 1 0,035525 1,035525
 113+522 40 1 0,0464 1,0464
 113+527 45 1 0,058725 1,058725
 113+532 50 1 0,0725 1,0725

 Lengkun II ( Cembung ) sta 114+107

+Pvi g3
PTV
g2 PLV
+1 +2.88
+2.88,
87

650 350

Gambar 3.18 Vertikal Cembung

Kelandaian
1  2,88
g2 = x 100% = 0,29%
650
2,88  2,88
g3 = x 100% = 0%
350
Kondisi medan = datar
Vr = 80 km/jam
A= g 2  g3 = 0, 29% (0%) = 0,29%
Syarat-syarat perhitungan lengkung vertikal :
a. Syarat keamanan
Vr = 80 km/jam

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
78
Dari grafik V (PPGJR): didapatkan Lv = 40 m
b. Syarat kenyamanan
A Vr 2 0,29 x 80 2
Lv    4,89m
380 380

c. Syarat keluwesan bentuk

Lv = 0,6 x Vr = 0,6 x 80 = 48 m
d. Syarat drainase

Lv = 50 x A = 50 x 0,29=14,5 m
Maka dipakai Lv = 50 m
A 0,29
a= = = 0,000029
200.Lv 200.50
Perhitungan landai peralihan
 Elevasi PLV = elevasi PV I – g2 x ½ Lv

= 2,88 - 0,29 x 25 =2,8075


100

 Elevasi PTV = elevasi PV I - g3 x ½ Lv

= 2,88 - 0 x 25 = 2,88
100

Tabel 3.9 Perhitungan Elevasi Pada Lengkung Vertikal


STA x (dari Elevasi Pada y =a.x² Elevasi Pada
PLV) Tangen Lengkung

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
79
( elevasi pada tangent
(PLV+ g2% . x) -y
 114+82 0 2,8075 0 2,8075
 114+87 5 2,822 0,000725 2,821275
 114+92 10 2,8365 0,0029 2,8336
 114+97 15 2,851 0,006525 2,844475
 114+102 20 2,8655 0,0116 2,8539
 114+107 25 2,88 0,018125 2,861875
 114+112 30 2,8945 0,0261 2,8684
 114+117 35 2,909 0,035525 2,873475
 114+112 40 2,9235 0,0464 2,8771
 114+127 45 2,938 0,058725 2,879275
 114+132 50 2,9525 0,0725 2,88

3.5 Perhitungan Drainase


3.5.1 Perhitungan Saluran Samping

Gambar 3.19 Sketsa Panjang Saluran Drainase

Sebelah kiri Sebelah kanan


4% 2% 2% 4%

7,5 m 7,5 m
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan 2Ruas
m Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507 2m

3m 19 m 3m
BAB III ANALISA STRUKTUR
80

Gambar 3.20 Sketsa Potongan Melintang Jalan Saluran Drainase

 Menghitung Intesitas curah hujan


Tabel 3.10 Data Curah Hujan

Tahun Curah Hujan Terbesar (mm)


1993 47
1994 60
1995 50
1996 54
1997 25
1998 11
1999 0
2000 45
2001 0
2002 80
2003 55
2004 55
2005 44
2006 36
2007 59
2008 108
2009 87

 Menghitung Standar Deviasi ( Sx )


Tabel 3.11 Standar Deviasi

Tahun Curah Hujan Terbesar  Xi-  (Xi-  )²

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
81
(Mm)
2008 108 48 60 3600
2009 87 48 39 1521
2002 80 48 32 1024
1994 60 48 12 144
2007 59 48 11 121
2003 55 48 7 49
2004 55 48 7 49
1996 54 48 6 36
1995 50 48 2 4
1993 47 48 -1 1
2000 45 48 -3 9
2005 44 48 -4 16
2006 36 48 -12 144
1997 25 48 -23 529
1998 11 48 -37 1369
1999 0 48 -48 2304
2001 0 48 -48 2304
816 13224,0

13224
Sx= =27,890
17

 Menentukan nilai Yt, Yn dan Sn


Yt = 2,8824 tabel 2.32 Variasi Fungsi Periode Ulang
Yn = 0.5181 tabel 2.33 Nilai Yn
Sn = 1.0411 tabel 2.34 Nilai Sn

 Menghitung XT
Sx
XT =  + (Yt  Yn)
Sn
27,890
= 48 + ( 2,8824  0,5181)
1,0411

= 111,337

 Menghitung I
90% * X T
I =
4

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
82
90% * 111,377
= = 25,059 mm/jam
4

 Perhitungan debit rencana dengan metoda Rasional:


Qr = 0,278 x Cw x I x A
Dimana:
Qr = Debit rencana (m3/dt)
A = Luas area (m2)
- Lebar lajur (L1) = 7,5 m
- Lebar bahu jalan (L2) = 2m
- Lebar tanah samping (L3) = 3m
- D terpanjang = 1800 m
A1 = 7,5 x 1800 = 13500 m²
A2 = 2x 1800 = 3600 m²
A3 = 3 x 1800 = 5400 m²
A = A1 + A2 + A3 = 22500 m² = 0,02 km²

I = Intensitas hujan = 25,059 mm/jam


Cw = Koefisien rata-rata daerah pengaliran
- Aspal beton (C1) = 0,70
- Bahu jalan (C2) = 0,10
- Tanah Samping (C3) = 0,40
C1 A1  C 2 A2  C 3 A3
- Cw =
A1  A2  A3
0.70 x13500  0.10 x3600  0.4 x5400
- Cw = = 0.53
13500  3600  5400
Qr = 0,278 x Cw x I x A
Qr = 0,278 x 0,53 x 25,059 x 0,02 = 0,07 m3/det
 Perhitungan Dimensi Saluran Samping
Qr = 0,07 m3/det
V = 0,25-0,30 m3/det ( V diambil 0,30 m3/det )
Tinggi Jagaan (w) = 0,30
 Qr = V x A

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
83
0,07= 0,30 x A
A = 0,07 / 0,30 = 0,23 m2
Saluran berbentuk segi 4, dengan perbandingan b dan h 1:1
Di pakai lebar saluran (b) drainase 0,5 m, jadi
A =bxh
A = 0,5 x h
h = 0,46 m 0,5 m

 Spesifikasi Saluran
b = 0,5 m
h = 0,5 m
w = 0,3 m

0.3 M 0.5 M 0.3 M

d = 0.15 m
w = 0.45 m

h = 0.5 m

d = 0.3 m

0.15 m

Lantai Kerja
( pasir,tebal 5 cm ) 0.3 m

Gambar 3.21 Detail Dimensi Saluran Drainase

3.5.2 Perhitungan Gorong-Gorong


 Penentuan lokasi gorong – gorong
Q2
Q1

STA
113+507
1800 650
Gambar 3.22 Lokasi Gorong-gorong
 Perhitungan Q
Dengan I = 25,059 mm/jam dan C = 0,53 maka :

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
84
-
A1 = ½ * Damija *D A2 = ½ * Damija *D
= ½ * 60 * 1800 = ½ * 60 * 650
= 54000 m2 = 0,054 km2 = 19500 m2 = 0,0195 km2
1 1
Q1 = 3,6 * C * I * A Q2 = 3,6 * C * I * A

1 1
= 3,6 x 0.53 x 25,059 x 0,054 = 3,6 x 0.53 x 25,059 x 0,0195

= 0,199 m3 /det = 0,072 m3 /det

Q = Q1 + Q2
= 0,199 + 0,072 = 0,271 m3 /det

Karena menggunakan panjang damija maka Q = ½*Q = 0,135 m3 /det


 Menentukan dimensi Gorong-gorong
Dengan Q = 0,135 m3 /det dan V =0.3 m/det maka :
Q=A*V
0,135 = A * 0.3
A = 0,45 m2
Syarat diameter minimal gorong-gorong = 0.8 m
-
A = ¼ * π * D2
0,45 = ¼ * 3.14 * D2
D2 = 0,57
D = 0,75 m D = 1.2 m > 0.8 m Okey.

Jadi, menggunakan gorong-gorong dengan diameter 1.2 meter.

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
85

Gambar 3.23 Ukuran Gorong – gorong


3.5.3 Perhitungan Saluran Induk

Dengan I = 25,059 mm/jam dan C = 0,7 maka :

Atotal = ½ * Damija *D

= ½ * 60 * 2100 = 63.000 m2 = 0,063 km2

1
Qtotal = 3,6 * C * I * A

1
= 3,6 x 0.7 x 25,059 x 0,063 = 0,307 m3 /det

 Menentukan dimensi saluran induk


Dengan Q = 0,307m3 /det dan V = 0.5 m/det maka :

Q =A*V

0,307 = A * 0.5

A = 0,614 m2

Direncanakan menggunakan saluran pasangan batu kali yang berbentuk


persegi dengan b = h
A =bxh
0,614 =bxh

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
86
b=h = 0,614

b=h = 0.78 m 0.8 m

0,3 m

0,30 m

0,8 m

0.8 m

Gambar 3.24 Ukuran Saluran Induk

Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi hasil perhitungan Bab III


Menentukan Kelas Jalan
Perkembangan Lhr rata-rata 35.931,820   jalan 4 lajur 2 lebar lajur Lebar bahu
Lalu Lintas Smp Arteri arah 3,75 m  jalan 2 m
Kelas I.

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
87
Perhitungan Tebal Perkerasan
Tebal
perkerasan Perencanaan 13.254,72        
Umur
rencana 5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun
      15.971,92 19.246,15 23.191,60 27.946
Prosentase
kendaraan Ringan 44,12%        
  Berat 55, 88 %        
LEP   3154,156        
LEA 5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun
      3800,755 4579,907 5518,784 6650,13
LET     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun
      3477,456 3867,032 4336,47 4902,14
LER     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun
      1738,728 3867,032 6504,705 9804,29
ITP     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun
      9 10 11,4 12,4
Laston     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun
      5 cm 7,5 cm 11 cm 13,25 cm
Batu pecah
kelas A     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun
      20 cm 20 cm 20 cm 20 cm
Sirtu kelas B     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun
      35 cm 35 cm 35 cm 35 cm
Tebal Perkerasan Bahu Jalan
Tebal bahu
jalan     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun
      20 cm 20 cm 20 cm 20 cm

Perencanaan Geometrik Jalan Perhitungan Drainase


Tikungan I Full Circle Sx = 27,89 Sx = 27,89
Data Yt = 2,8824 Yt = 2,8824
Δ = 11°4'41,56''    Yn = 0,5181 Yn = 0,5181
medan = datar Sn = 10,411 Sn = 10,411
vr = 80 km/ jam XT = 111,337 XT = 111,337
R rencana = 1432 I = 25,059 mm/jam I = 25,059 mm/jam

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507
BAB III ANALISA STRUKTUR
88
e maks = 0,027 e maks = 0,059 Perhitungan Gorong - gorong
Lebar jalan = 15 m Lebar jalan = 15 m D = 1.2 m
Rmin = 210,852 Rmin = 210,852 Perhitungan Saluran Induk
Ls = 70 Ls = 70 D = 1.2 m
Tc = 138,872 m   S =3°30’5,46”
Ec = 6,718 m Lc = 166,642 m
Lc = 276,827 m Δc =  16°40’17,2”
  P = 0,359 m
  K = 34,995 m
  T = s155,165 m
  Es = 12,817 m
  Xs = 55,02 m
  Ys = 1,425 m
Perhitungan Elinyemen Vertikal
Lengkung I ( Cekung ) Lengkung I ( Cembung )
Data Data
g1 = 0 % g2 = 0,29%
g2 = 0,29% g3= 0 %
kondisi medan = datar kondisi medan = datar
vr = 80 km/ jam vr = 80 km/ jam
A = 0,29% A = 0,29%
Syarat keamanan Lv = 45 m Syarat keamanan Lv = 45 m
Syarat kenyamanan Lv = 4,89 m Syarat kenyamanan Lv = 4,89 m
Syarat Keluesan bentuk Lv = 48 m Syarat Keluesan bentuk Lv = 48 m
Syarat Drainase Lv = 14,5 m Syarat Drainase Lv = 14,5 m
Maka Lv yang dipakai = 50 m Maka Lv yang dipakai = 50 m
a = 0,000029% a = 0,000029%
Elevasi PLV = 1 Elevasi PLV = 2,8075
Elevasi PTV = 1,0725 Elevasi PTV = 2,88

Laporan Kerja Proyek


Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

Anda mungkin juga menyukai