Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4.1. Analisis hasil proses rolling

Proses rolling diawali dengan memotong kepala batang logam dengan


menggunakan gergaji. Kemudian batang logam ditandai dengan stipo pada salah satu
penampangnya, lalu menghitung massa, diameter, dan panjang batang mula – mula.
Kemudian dilakukan kalibrasi pada mesin rolling, batang logam dipasang pada roller
hingga terapit. Gerigi ditandai dengan kapur tulis lalu diputar hingga logam terjepit
dengan tegangan maksimal. Setelah itu, dilakukan proses rolling, setiap segmen
dilakukan dua kali proses bolak-balik. Proses ini terus dilakukan hingga segmen yang
kedelapan.
Setelah kepala batang logam dipotong, maka batang logam segera dilakukan
proses rolling. Saat melakukan proses rolling, kecepatan praktikan kurang konstan. Hal
ini mengakibatkan hasil rolling yang tidak sempurna berupa benda kerja menjadi
bengkok. Sewaktu melakukan pengukuran panjang spesimen menggunakan jangka
sorong, didapatkan hasil yang kurang akurat, dimana hasil yang seharusnya didapat
bertambah panjang, namun ada beberapa yang malah bertambah pendek. Hal ini
disebabkan proses pengukuran dilakukan bergantian, tidak satu orang saja sehingga
metode yang dilakukan berbeda.

4.1.1. Analisis perbedaan massa, volume, dan diameter/bentuk penampang workpiece


DIBERI KATA2 PEMBUKA

a.Perbedaan massa hasil penimbangan

d0 = 0.536 d akhir=0.105
t0 = 4.653 t akhir=84.0
m0 = 2.87 gram m akhir = 2.85 gram

Berikut ini disajikan tabel perbedaan massa proses rolling

Segmen Iterasi Diameter Tinggi Massa (ρ


No Bentuk penampang Volume
ke ke (cm) (cm) x V)
1 1 1 0.536 4.653 Lingkaran 1.049378806 2.833323
1.07128008
2 2 0.54 4.68 Lingkaran
2.892456
3 3 0,53 4.721 Lingkaran 1.041011187 2.81073
4 4 0,537 4.811 Lingkaran 1.089064458 2.940474
5 5 0,528 4.843 Lingkaran 1.059868466 2.861645
6 6 0,522 4.819 Lingkaran 1.030783811 2.783116
7 7 0,538 4.891 Lingkaran 1.111301424 3.000514
8 8 0,515 4.826 Lingkaran 1.004781042 2.712909
9 9 0,533 4.837 Lingkaran 1.078698717 2.912487
10 10 0,496 4.815 Lingkaran 0.929885126 2.51069
11 2 1 0,456 5.85 Persegi 0.954894096 2.578214
12 2 0,449 6.17 Persegi 0.976444363 2.6364
13 3 1 0,439 6.2 Persegi 0.937973107 2.532527
14 2 0,426 6.128 Persegi 0.872986668 2.357064
15 3 0,403 6.4 Persegi 0.815942816 2.203046
16 4 1 0,379 8.2 setengah lingkaran 0.924617117 2.496466
17 2 0,39 8.3 setengah lingkaran 0.99100755 2.67572
18 3 0,34 11.1 setengah lingkaran 1.0072806 2.719658
19 4 0,25 15.8 setengah lingkaran 0.7751875 2.093006
20 5 0,296 18.6 setengah lingkaran 1.279281216 3.454059
21 6 0,335 19.1 setengah lingkaran 1.682645538 4.543143
penampang tidak
22 1 0,285
5 19.7 jelas
penampang tidak
23 2 0,287 20.2 jelas
penampang tidak
24 3 0,266 20.6 jelas
penampang tidak
25 1 0,244
6 28.4 jelas
penampang tidak
26 2 0,222 28.6 jelas
penampang tidak
27 1 0,175
7 39.6 jelas
penampang tidak
28 2 0,17 40.3 jelas
penampang tidak
29 3 0,1685 41.3 jelas
30 8 1 0,15 53.5 lingkaran kecil 0.94494375 2.551348
31 2 0,137 55 lingkaran kecil 0.810351575 2.187949
32 3 0,105 84.0 lingkaran kecil 0.7269885 1.962869

Tabel 4.1.1 Perbedaan massa


Keterangan : ρ = 2.7 g/cm3
Contoh perhitungan :
 Massa dan Volume hasil perhitungan sistematis pada segmen 1, iterasi ke-1:
Rumus volume = 0.25 x π x d x d x t (bila penampang berbentuk lingkaran)
= d x d x t ( bila penampang berbentuk persegi )
Rumus massa = ρ x volume
Maka:
Volume = 0.25 x π x 0.536 x 0.536 x 4.653
= 1.049378806
Massa = 2.7 x 1.049378806
=2.833323
 Massa dan volume hasil timbangan:
Dalam proses rolling ini ternyata terjadi perbedaan antara massa benda sebelum
mengalami proses rolling. Perbedaan massa tiap iterasi karena secara umum, sebenarnya
tidak terjadi pengurangan antara massa benda sebelum hingga sesudah proses rolling.
Namun dalam praktikum ini, massa benda berkurang sebelum hingga sesudah proses
rolling. Hal ini dapat disebabkan karena perubahan dari volume yang terjadi pada benda.
Dengan mengecilnya volume benda maka ukurannya menjadi lebih kecil sehingga
menjadi lebih ringan dan mengakibatkan massanya menjadi lebih kecil. Beberapa segmen
mksalnya segmen 1 iterasi 4, 5, 6 mengalami kenaikan massa. Ini dapat disebabkan
karena kesalahan pengukuran. Revisi baru: Selain itu, terjadi perbedaan antara
massa sesungguhynya dengana massa secara hitungan. Hal ini juga dapat disebabkan
karena, untuk massa hitungan, hasil yang diperoleh dari pengukuran yang kurang valid.

b. Perbedaan volume
v0 = 1.067
Berikut ini disajikan tabel perbedaan volume proses rolling

Iterasi Tinggi Bentuk Penampang


No Segmen Diameter(cm) cm) Volume
1 1 1 0.536 4.653 Lingkaran 1.049378806
1.07128008
2 2 0.54 4.68 Lingkaran
3 3 0,53 4.721 Lingkaran 1.041011187
4 4 0,537 4.811 Lingkaran 1.089064458
5 5 0,528 4.843 Lingkaran 1.059868466
6 6 0,522 4.819 Lingkaran 1.030783811
7 7 0,538 4.891 Lingkaran 1.111301424
8 8 0,515 4.826 Lingkaran 1.004781042
9 9 0,533 4.837 Lingkaran 1.078698717
10 10 0,496 4.815 Lingkaran 0.929885126
11 2 1 0,456 5.85 Persegi 1.2164256
12 2 0,449 6.17 Persegi 1.24387817
13 3 1 0,439 6.2 Persegi 1.1948702
14 2 0,426 6.128 Persegi 1.112084928
15 3 0,403 6.4 Persegi 1.0394176
16 4 1 0,379 8.2 setengah lingkaran 0.462309
17 2 0,39 8.3 setengah lingkaran 0.495504
18 3 0,34 11.1 setengah lingkaran 0.50364
19 4 0,25 15.8 setengah lingkaran 0.387594
20 5 0,296 18.6 setengah lingkaran 0.639641
21 6 0,335 19.1 setengah lingkaran 0.462309
penampang tidak
22 1 0,285
5 19.7 jelas
penampang tidak
23 2 0,287 20.2 jelas
penampang tidak
24 3 0,266 20.6 jelas
penampang tidak
25 1 0,244
6 28.4 jelas
penampang tidak
26 2 0,222 28.6 jelas
penampang tidak
27 1 0,175
7 39.6 jelas
penampang tidak
28 2 0,17 40.3 jelas
penampang tidak
29 3 0,1685 41.3 jelas
30 8 1 0,15 53.5 lingkaran kecil 0.94494375
31 2 0,137 55 lingkaran kecil 0.810351575
32 3 0.105 84.0 lingkaran kecil 0.7269885

Tabel 4.1.2 Perbedaan Volume

Pada praktikum ini terjadi pengurangan volume pada benda kerja. Hal ini dapatlah
dipahami (koq belum diganti??) karena terjadi perubahan bentuk pada benda kerja.
Luas penampangnya menjadi lebih kecil yang akhirnya berpengaruh pula pada penurunan
volume benda kerja.
Revisi Baru : Koq belum dianalisa per segmen kayak di
perbandingan massa????

c. Perbedaan diameter / bentuk penampang


Terjadinya perbedaan diameter saat proses rolling dapat diakibatkan
karena kontroll jarak antar roll yang masih longgar. pemasangan gear yang kurang kuat
menyebabkan logam tidak dapat tertekan sepenuhnya. Hal ini menyebabkan logam tidak
mendapat gaya tekan secara menyeluruh yang berakibat pada tidak sempurnanya proses
rolling yang pada intinya ialah proses reduksi diameter benda specimen. Terjadinya
perbedaan penampang pada benda kerja akibat dari penarikan specimen saat proses
rolling. Dapat dijelaskan bahwa ketika benda kerja mengalami penarikan, maka benda
akan berubah bentuk penampang menjadi lebih kecil. Pada segmen 1 dari iterasi ke 1
hingga ke 10 bentuk penampang masih berupa lingkaran. Namun saat segmen kedua
sudah mulai berbentuk persegi. Segmen 3 sampe 10 dijelaskan juga ya..
(semua segmen dijelaskan)Penampang yang dihasilkan pun menjadi lebih
kecil. Ini dapat dijelaskan karena tekanan berbanding terbalik dengan luas penampang.
Sehingga semakin kecil luas penampang, maka tekanan yang dihasilkan menjadi lebih
besar

4.1.2. Mengidentifikasi dan menganalisis cacat dan kegagalan yang terjadi


Data diatas menunjukan cacat-cacat produk yang terjadi akibat beberapa faktor
berikut ini :

Methode Material

Kecepatan rolling tidak konstan

Cara pengukuran dimensi yang kurang tepat

CACAT
Kekuatan melakukan rolling Posisi rolling mills tidak stabil

Man Machine /Tools environment

Beberapa faktor yang menyababkan kecacatan adalah:


1. Method
 Kecepatan rolling tidak konstan
Saat memutar pemutar rolling mills, kecepatan memutar harus konstan, agar gaya
yang diterima oleh kawat merata. Namun yang saat melakukan pemutaran,
pemutaran yang dilakukan tidak konstan dan sering mengalami macet, hal ini
menyebabkan kecacatan berupa waviness, yaitu kawat yang tidak lurus dan
bergelombang.
 Cara pengukuran dimensi yang kurang tepat
Kalibrasi sangat penting dalam menetukan dimensi dari benda kerja. Kesalahan
pada proses kalibrasi sangat mempengaruhi hasil dimensi benda kerja. Karena
kekurang tepatan kalibrasi, mengakibatkan data yang diperoleh kurang valid.

2. Man
 Kekuatan rolling
Saat melakukan rolling, orang yang memutar pemutar rolling mills tidak cukup
kuat untuk memutar secara konstan, sehingga pemutaran sering terhenti (macet).
Hal ini juga menyebabkan kecacatan berupa waviness, yaitu produk kawat tidak
lurus dan bergelombang.

3. Machine
 Posisi rolling mills tidak stabil
Saat melakukan proses rolling, mesin rolling mills tidak terpasang dengan kuat
dan stabil. Sehingga mengganggu kecepatan praktikan yang sedang melakukan
rolling. Hal ini sangat berpengaruh pada hasil rolling yang membutuhkan
kecepatan rolling yang konstan.

4. Environment
Tidak ada,,,karena……(dijelaskan)
4.2. Analisis proses wire drawing
Proses wire drawing dimulai dengan mengambil kawat yang telah diproses
melalui rolling. Lalu menghitung dimensi kawat yang kemudian dipasang pada die sesui
diameter yang diinginkan. Awalnya dipasang pada die 1.4 hingga terakhir 1.2 mm.
setelah dipasang, kemudian kawat ditarik dengan menggunakan tang dengan konstan.
Jika pada pertengahan terjadi macet, maka penarikan harus tetap dilakukan melalui ujung
kawat karena jika tidak, maka kawat dapat patah. Proses itu dilakukan berulang hingga
die yang berukuran 1.2 mm.
Pada proses wire drawing ini, seharusnya gaya tarik yang diberikan pada
saat menarik kawat harus konstan. Penarikan yang tidak konstan, terlalu cepat misalnya,
mengakibatkan gaya tarik yang diberikan menjadi tidak menyeluruh. Ini mengakibatkan
pengumpulan gaya pada suatu segmen tertentu pada kawat sehingga ada bagian kawat
yang patah.

4.2.1 Analisis perbedaan massa, volume, dan diameter / bentuk penampang


DIBERI KATA2
a. Perbedaan massa
d0 = 1.2 mm
t0 =84 cm
m0 = 2.85 gram

Berikut ini disajikan tabel perbedaan massa proses wire drawing

iterasi Diameter Tinggi bentuk


No segmen ke (mm) (mm) penampang volume massa
lingkaran
1 1 ; 1.4 1 1.2 840 kecil 949.536 2.56
lingkaran
2 2 ; 1.3 1 1.12 840 kecil 827.151 2.23
lingkaran
3 3 ; 1.2 1 1.06 813 kecil 717.087 1.93
Tabel 4.2.1 perbedaan massa
Pada proses wire drawing terjadi penurunan massa benda kerja. Ini dapatlah
dipahami karena pada saat terjadi proses wire drawing, terjadi pengurangan beberapa
bagian dari material benda kerja. Benda kerja mengalami pengecilan diameter dengan
jalan dimasukkan kedalam dies. Ketika ada bagian benda yang lebih tebal, maka akan
dengan sendirinya terkurangi ketika masuk kedalam dies saat wire drawing berlangsung.
Terjadi perbedaan per iterasi karena penarikan yang tidak konstan sehingga dimensi
menjadi tidak beraturan dan akhirnya berpengaruh pada massa benda kerja .(per
segmennya dijelaskan ya…(nilai massanya berapa aja))

b. Perbedaan volume
v0 = 949.536 mm3

Berikut ini disajikan tabel perbedaan volume proses wire drawing

iterasi bentuk
no segmen ke diameter tinggi penampang volume
V awal
=
lingkaran 949.536
1 1 ; 1.4 1 1.2 840 kecil mm3
2 2 ; 1.3 1 1.12 840 lingkaran kecil
V akhir
=
lingkaran 717.087
3 3 ; 1.2 1 1.06 813 kecil mm3
Tabel 4.2.2. Perbedaan Volume

Saat proses wire drawing terjadi pengurangan volume benda kerja. Hal ini dapat
disebakan karena adanya pengurangan / reduksi pada diameter dan tinggi benda kerja
yang menjadi lebih kecil dari semula. Untuk perubahan tinggi benda kerja, disebabkan
benda kerja putus saat mengalami penarikan untuk keluar dari dies, yaitu terjadi pada
proses wire drawing ke-3. Hal ini dikarenakan tegangan yang dialami oleh benda kerja
tidak merata dan terjadi penarikan yang tidak konstan (berulang-ulang).
.(per segmennya dijelaskan ya…(nilai massanya berapa aja))

c.Perbedaan diameter
terjadinya perbedaan saat proses wire drawing ini dapat disebabkan karena
pengurangan material saat masuk ke dies wire drawing. Hal inilah yang membuat
diameter benda kerja menjadi lebih kecil. Perbedaan diameter yang terjadi per iterasi
dapat dijelaskan karena saat kawat mengalami proses wire drawing, terjadi pengurangan
bagian kawat agar dapat memasuki dies. Namun meskipun diameter yang terbentuk
sudah dibawah diameter dies, kawat masih saja terhambat ketika memasuki dies. Ini
dapat disebabkan karena ada beberapa segmen kawat yang diameternya masih lebih besar
dari dies.

4.2.2. Mengidentifikasi dan menganalisis cacat dan kegagalan yang terjadi


Data diatas menunjukan cacat-cacat produk yang terjadi akibat beberapa faktor berikut
ini :

Methode Material

Penarikan kawat yang tidak konstan specimen hasil rolling yang


Bentuknya tdk lurus

CACAT
Kurang pengalaman

Man Machine environment

Beberapa faktor yang menyababkan kecacatan adalah:

1. Method
 Penarikan kawat yang tidak konstan
Saat menarik kawat, diusahakan selalu konstan dengan tidak berhenti dan melepas
tang (pencepit) pada kawat. Karena bisa menyebabkan kawat putus dan dimensi
kawat tidak beraturan.

2. Man
 Kurang pengalaman
Saat melakukan wire drawing, rasa gugup karena kurang pengalaman akan
berimbas pada proses penarikan kawat. Posisi dies saat penarikan kawat dari
dalam lubang haruslah stabil. Sehingga pemegang dies harus mampu menahan
gaya tarikan yang diberikan oleh penarik kawat agar proses penarikan bisa
berjalan lancar karena dapat berakibat pada putusnya kawat.

3. Material
 Specimen hasil rolling yang tidak lurus
Bentuk dari specimen yang tidak lurus, menyebabkan sulitnya proses penarikan
kawat. Hal ini berakibat pada putusnya kawat saat dilakukan wire drawing yang
pada akhirnya mempengaruhi dimensi.

Machine dan Environment tetap disertakan,,kalo tidak ada tulis aja tidak ada tapi
dijelaskan kenpa koq tidak ada…

Kurang kesimpulan dan saran yaaaa…… kesimpulan sesuai dengan tujuan

Anda mungkin juga menyukai