Materi kelas 2
Disusun oleh :
DRS.AKHMAD NAHYANI
Dra. Rus Prihatini
DRA.VALENTINA.PD.MSI
DRA.SUSNETTI
Kordinator : Drs. Sugeng prihatna
KOMPETENSI DASAR
• 2. Cermin Cekung
• 3. Cermin Cembung
Cermin Datar
• Sifat-sifat cermin datar.
• - jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin
• -tinggi bayangan yang terbentuk samadengan tinggi bendanya
• - bayangannya maya ( dibelakang cermin )
Benda
bayangan
CERMIN CEKUNG
1. Sinar datang sejajar sumbu utama,dipantulkan
melalui titik fokus
f o
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan
dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan itu juga.
P o
2. Sinar datang melalui fokus dipantulkan sejajar sumbu utama
P f o
CERMIN CEMBUNG
• 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus
o f P
2. sinar datang menuju titik fokus dipantulkan
sejajar sumbu utama
O f
3. Sinar menuju titik pusat kelengkungan
dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan
juga
O f P
Pembagian ruang pada cermin cekung dan cembung
• 1.Cermin Cekung
III II I IV
P f o
• 2. Cermin Cembung
IV I II III
O f P
Penentuan letak dan sifat bayangan pada
cermin menggunakan dalil Esbach
• Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan
selalu = 5.
• Benda yang terletak di ruang II dan III selalu
menghasilkan bayangan yang terbalik terhadap
bendanya. Benda yang terletak di ruang I dan IV selalu
menghasilkan bayangan yang tegak terhadap bendanya.
• Jika nomor ruang bayangan lebih besar daripada nomor
ruang benda, maka benda diperbesar
• Jika nomor ruang bayangan lebih kecil daripada nomor
ruang benda maka benda diperkecil
• Perhatikan !
Dengan :
R = jari-jari kelengkungan cermin
•f = jarak focus cermin
•s = jarak benda
•s’ = jarak bayangan
•M = perbesaran bayangan
•h = tinggi benda
•h’ = tinggi bayangan
•CATATAN.
•- Bila harga M negative, sifat bayangan nyata dan terbalik
•- Bila harga M positif, sifat bayangan maya dan tegak
Lensa Tipis
• Adalah Benda bening tembus cahaya yang
dibatasi 2 permukaan lengkung atau 1
lengkung 1 datar
Lensa cembung
• 1. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan
melalui titik focus f1.
+
F2 O f1
2. Sinar yang melalui titik focus f2 akan
dibiaskan sejajar sumbu utama.
+
f2 O f1
3. Sinar yang melalui pusat lensa tidak
dibiaskan
+
F2 O F1
Lensa Cekung
• 1. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan
seolah-olah berasal dari titik focus
-
f1 O f2
2. Sinar yang seolah-olah menuju titik focus
dibiaskan sejajar sumbu utama
-
F1 O F2
3. Sinar yang menuju pusat lensa tidak
dibiaskan
F1 O F2
Pembagian Ruang Pada Lensa
• 1. Lensa Cekung
III II I IV
P f O f P
4 1 2 3
• S nyata (+) S maya (- )
• S’ maya (-) S’ nyata (+)
• 2. Lensa Cembung
IV I II III
P f O f P
3 2 1 4
lensa
S = jarak benda dari lensa h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
•KUAT LENSA
Kemampuan lensa untuk mengumpulkan dan memancarkan sinar
dari lensa
P = 1/f
Dengan :
P = Kuat lensa ( dioptri)
f= jarak focus lensa
Contoh Lensa Cekung
• Sebuah benda diletakkan pada jarak 60 cm
didepan lensa cekung, jika focus lensa 50 cm,
tentukan letak bayangan yang terbentuk
secara lukisan ,sifat sifat bayangannya.
Jawab : -
f O f
Contoh Lensa Cembung
• Sebuah benda diletakkan pada jarak 25 cm
didepan lensa cembung, jika focus lensa 50
cm, tentukan letak bayangan yang terbentuk
secaralukisan ,sifat sifat bayangannya.
• Jawab :
+
f1 O f2
BY Bd
ALAT OPTIK
• MATA
• KACA MATA
• MIKROSKOP
• TEROPONG
KAMERA
• Shut
ter
•
• Fil
m
• Lens
• image
• objec
t •
• Diaphrag
m
.
F F
a a
s
F F
a a
W = F. s
W = F s cos a
Mechanical Magnetic
Thermal Nuclear
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda yang sedang bergerak.
Benda yang bermassa m dan sedang bergerak dengan kecepatan v,
memiliki energi kinetik Ek sebesar :
1 v
2
m
EK = ½ m v2
V1 V2
F F
W=Fs
W = (m a) s
Ingat: v22 = v12 + 2as → as = ½ v22 – ½ v12
W = m ( ½ v22 – ½ v12 )
W = ½ m v22 – ½ m v12
W = Ek2 – Ek1
Usaha yang diterima benda = perubahan energi kinetiknya.
W = ∆ Ek
Ketika sebuah benda bermassa m jatuh ke bawah, berarti padanya
ada gaya sebesar mg sehingga benda berpindah sejauh h, maka
usaha yang dilakukan gaya pada benda adalah :
W=Fs
W = (mg) h
Dengan demikian pada ketinggian h, benda mempunyai
mg
kemampuan melakukan usaha sebesar `mgh`, atau dikatakan h
benda tersebut mempunyai energi potensial gravitasi
sebesar :