Disusun Oleh :
Endah Sarwendah
Wardatul Washilah
Proses keperawatan adalah metode yang sistematis untuk mengkaji respon manusia terhadap
masalah kesehatan dan membuat rencana keperawatan yang bertujuan mengatasi masalah
tersebut (CV Allen, 1991)
Keperawatan komunitas adalah suatu praktik keperawatan spesialis yang memberi pelayanan
kesehatan kepada pekerja atau populasi pekerja yang berfokus pada promosi, proteksi dan
perbaikan kesehatan pekerja dalam konteks kesehatan lingkungan kerja ( Asosiasi Perawatan
A. PENGKAJIAN
1. Physical Environment
2. Education
(Pelayanan perlindungan: kebakaran, polisi, sanitasi; Transportasi : berupa jalan dan sarana
angkutan ) di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress
Politik dan kebijakan pemerintah ( tingkat RT, RW, Lurah, Camat dan lain- lain ) apakah
cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang
termasuk kesehatan.
( PKK, Karang taruna, panti , LKMD, Posyandu dan lain-lain ) apaka tersedia untuk
melakukan deteksi dini pada gangguan / merawat / memantau apabila gangguan sudah
terjadi.
6. Communication
(Formal : koran, radio, TV ; informal : papan pengumuman, poster dan sebagainya )apakah
sarana komunikasi dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan
pengetahuan terkait dengan gangguan kesehatan, misalnya televisi, radio, koran, leaflet yang
diberikan kepada komunitas.
7. Economics
Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( Upah
Minimum Regional / individu/ bulan ) dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan,
misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.
8. Recreation
Apakah tersedia sarana , kapan saja dibuka, biayanya apakah terjangkau oleh komunitas.
Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan :
“ Resiko terjadi penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat ( penyakit Demam berdarah,
diare, dan penyakit kulit yang ditandai dengan :
Sasaran :
Rencana Kegiatan :
Standar Evaluasi :
- 75 % warga menyebutkan
ciri-ciri lingkungan bersih dan sehat yaitu
o sampah tidak berserakan
o tidak adanya lalat yang berkerumun
o adanya tempat sampah yang tertutup
o lingkungan berbau
o ventilasi dan penerangan yang cukup baik
o jarak WC dan air minimal 10 meter
o menyebutkan penyakit akibat lingkungan yang buruk
akibat lingkungan tidak sehat
- 70 % Masyarakat berperan aktif melakukan kerja bakti massal dilingkungan masing-
masing
- 70 % masyarakat memperhatikan lingkungannya dengan
membuang sampah pada tempatnya
sampah tidak menumpuk
aliran got lancar
mempunyai tempat sampah di setiap rumah yang tertutup
70 % kader
dapat
menyebutkan
ciri-ciri
lingkungan yang
bersih dan sehat
yaitu keadaan
sampah tidak
berserakan, got
mengalir, ada
tempat sampah
yang tertutup,
tidak adanya
lalat yang
berkerumun,
lingkungan tidak
berbau, ventilasi
dan penerangan
cukup, jarak WC
dan sumber air
minimal 10
meter dan dapat
menyebutkan
panyakit akibat
lingkungan
buruk, yaitu
ISPA, diare dan
DBD
70 % masyarakat
turut berperan
serta aktif
melakukan kerja
bakti massal di
lingkungan RT
masing-masing.
70 % masyarakat
RW
011memperhati
kan kebersihan
lingkungannya
dengan
membuang
sampah pada
tempatnya,
sampah tidak
menumpuk,
aliran got
lancar/tidak
tersumbat,
mempunyai
tempat sampah
di tiap rumah
yang tertutup.