By Mr. Stanislaus (081342511079) & Oct. M. Bandaso (081342641840) By Mr. Stanislaus (081342511079) & Oct. M. Bandaso (081342641840)
1. Teori kepemilikan (The Proprietory theory): 1. Prinsip Biaya : Biaya perolehan atau biaya historis
penetapan akuntansi dan penyusunan aktiva perusahaan adalah dasar penilaian untuk perolehan segala barang dan
harus didasarkan pada pandangan dan kepentingan pemilik. jasa, biaya (expenses, cost) dan ekuitas.
Pemilik adalah orang yang berkepentingan dalam perusahaan 2. Prinsip Pendapatan :
berorientasi pada neraca tujuannya penentuan dan analisa a. Sifat dan komponen pendapatan
kekayaan bersih pemilik. (1) Arus masuk dari aktiva netto yang dihasilkan dari
penjualan barang dan jasa.
Aktiva – Utang = Ekuitas (modal) pemilik (2) Arus keluar dari barang dan jasa
(3) Produk perusahaan yang semata mata dari
pembelian barang atau jasa oleh sebuah perusahaan
selama satu periode tertentu.
b. Pengukuran pendapatan : pendapatan diukur dalam
2. Teori kesatuan (entity Theory) : satuan nilai produk atau jasa yang diperoleh dalam suatu
Entity adalah bagian yang terpisah dan berbeda dari pemilik transaksi. Potongan tunai dan kerugian piutang tak
modal pada kesatuan itu, berorientasi pada rugi laba, pusat tertagih harus dianggap sebagai biaya.
kepentingan akuntansinya adalah unit usaha, bukan pemilik c. Saat pengakuan pendapatan : Dasar akrual dan basic
3. Prinsip matching : menyatakan bahwa biaya harus
diakui pada periode yang sama seperti pendapatan yang
Aktiva = passiva atau aktiva = hutang + modal pemegang saham
bersangkutan kaitan antara pendapatan dan biaya
tergantung dari salah satu dari empat kriteria:
3. Teori dana (Fund theory) : a. Matching langsung dari biaya yang jatuh tempo
Teori ini memandang unit bisnis terdiri dari sumber daya dengan pendapatan (HPP x Penjualan)
ekonomi (dana) dan kewajiban serta batasan batasan b. Matching langsung dari biaya yang jatuh tempo
sehubungan dengan penggunaan sumber daya ini, teori ini dengan periode yang bersangkutan (gaji direktur untuk
berpusat dari aktiva dengan kata lain fokus utamanya adalah periode yang bersangkutan)
administrasi dan penggunaan aktiva secara tepat, cocok c.Alokasi biaya selama periode pemanfaatan (penyusutan
untuk organisasi nirlaba organisasi pemerintah. dalam periode yang bersangkutan)
d. Alokasi beban untuk semua biaya lain dalam periode
Aktiva = Kendala dari biaya terjadinya.
4. Prinsip objektivitas : kegunaan informasi keuangan
tergantung pada keandalan prosedur pengukuran yang
Prinsip Akuntansi menurut vernom kam digunakan untuk memastikan adanya keandalan yang
1. Histical cost measurement (pengukuran biaya historis) maksimum sudah dilakuakn maka digunakan prinsip
2. Revenue recognition (Pengakuan pendapatan) objektivitas untuk membenarkan pilihan suatu pengukuran
3. Matching atau prosedur pengukuran.
4. Disclosure
5. Prinsip Konsistensi : Menyatakan bahwa peristiwa
peristiwa serupa harus dicatat dan dilaporkan dengan cara
Prinsip Akuntansi menurut ahmed belkaoui : yang konsisten dari periode ke periode.
6. Prinsip pengungkapan penuh : mengharuskan 3. Teori dana (Fund theori) : bahwa dana suatu uni
bahwa ikhtisar keuangan dirancang dan disusun agar toperasi merupakan tujuan yang spesifik untuk seperangkat
menggambarkan secara akurat peristiwa peristiwa ekonomi kegiatan meliputi aktiva dan modal persamaan
yang mempengaruhi perusahaan untuk periode yang akuntansinya : Asset = Kendala dari aktiva.
bersangkutan dan berisi informasi mencukupi agar berguna 4. Teori kepemimpinan (commander theori) :
dan tidak menyesatkan investor. bahwa sudut pandang yang diambil haruslah pada
7. Prinsip konservatisme : menyatakan bahwa pada seseorang atau kelompok yang mempunyai kekuatan untuk
waktu memilih salah satu diantara dua atau lebih teknik mengembangkan sumber daya, berdasarkan sudut pandang
akuntansi maka lebih diutamakan yang mempunyai dampak pimpinan tertinggi perusahaan.
keuntungan yang paling kecil terhadap modal pemegang 5. Teori investor (investor theory) : Teori ini menitik
saham sebaiknya yang dilaporkan adalah nilai aktiva dan beratkan pada kebutuhan pengguna dari luar khususnya
pendapatan yang terendah dan nilai utang dan biaya yang bagi para pemegang saham berdasarkan sudut padang
tertinggi. investor Persamaan akuntansinya: Asset = Spesifik equity +
8. Prinsip materialitas : merupakan pedoman untuk residual equity
menilai apa saja yang perlu diungkapkan dalam laporan 6. Teori perusahaan (enterprise theoriy) : bahwa
keuangan sehingga akuntan dapat memutuskan apa yang perusahaan dipandang sebagai institusi sosial dimana
tidak penting atau apa yang tidak ada artinya, atas dasar keputusan yang dibuat akan mempengaruhi sejumlah orang
bias, pembukuan, ketepatan ikhtisar keuangan dan yang menaruh perhatian.
relevansi bagi pemakai.
9. Prinsip keseragaman dan keterbandingan : Kontigensi:
mengacu pada penggunaan prosedur yang sama oleh Kondisi atau situasi pada tanggal neraca yang dampak
perusahaan perusahaan yang berbeda , objektivitas yang keuangannya harus ditentukan oleh peristiwa peristiwa dimasa
dikehendaki adalah mencapai keterbandingan ikhtisar depan baik yang dapat maupun yang tidak dapat terjadi.
ikhtisar keuangan dengan mengurangi keaneka ragaman
karena penggunaan prosedur. Metode pelaporan informasi segment :
1. Segment industri : biasanya disajikan menurut
pengelompokan umum dari produk atau jasa yang terkait
Sudut pandang akuntansi (Point of view) atau menurut jenis pelanggan.
adalah dengan melihat dari sudut pandang mana laporan 2. Segment geografis : kadang kadang disajikan
keuangan dibuat/disusun: menurut lokasi operasi perusahaan menurut pasar atau
1. Teori kepemilikan (The proprietoy theory) menurut keduanya.
perusahaan dianggap sebagai alat untuk mencapai
kekayaan laporan keuanagn dipandang dari sudut pandang Realisasi & Pengakuan:
pemilik persamaan akuntansinya : M=A-L Merupakan proses perubahan sumber dan harta non kas
2. Teori kesaruan usaha (entity theory) : bahwa menjadi uang (penjualan aktiva atau klaim untuk memperoleh
perusahaan merupakan kesatuan yang terpisah dari kas).
pemiliknya . persamaan akuntansinya : A=H+M
penghasilan usaha bersih, penghasilan bersih sebelum pajak Distribusi nilai tambah
dan penghasilan bersih sesudah pajak. TK (Manajer&karyawan) 200
Penyedia dana
Investor(Dividen) 120
Kreditor(Bunga) 40 160
Laporan rugi-laba Pemerintah (Pajak) 180
Unit kegiatan ekonomi (reinvestasi) 160
Penjualan 980
Total nilai tambah 700
Dikurangi:
Bahan baku dan bahan habis pakai 150
Overhead non TK 60
Depresiasi 70 Harga pokok penjualan
Gaji anajer & karyawan 200
Bunga 40 520 Persediaan barang dagang awal xxx
Laba sebelum pajak 460 pembelian xxx
Pajak penghasilan 180 ongkos angkut xxx
Laba bersih 280 xxx
Deviden 120
Retur pembelian xxx
Laba ditahan (reinvestasi) 160
Pot pembelian xxx (xxx) xxx
Tersedia untuk dijual xxx
Persediaan barang dagangan akhir (xxx)
HPP xxx
transaksi revenue pada dasarnya sebelum dikaitkan dengan 2. Transaksi mengenai revenue dan expenses dilaporkan
exspenses. secara terpisah.
3. Saat penggunaan barang dan jasa biasanya tidak
Income: bersamaan dengan saat penjualan produk perusahaan.
adalah pendapatan perusahaan dari seluruh kegiatan
operasinya dalam suatu periode, income diperoleh setelah Pencatatan matching concept ada 2 golongan :
dikaitkan dengan expenses. 1. Direct (product) matching: cost diakui sebagai expenses
padqa saat revenue direalisasikan/diakui, penghubung
Konsep dasar akuntansi menurut APB (Accounting antara cost barang dan jasa yang digunakan daqlam waktu
Principle Board) No.4: pelaporan revenue yang berkaitan.
2. Indirect (period) matching: cost diakui sebagai expenses
1. Accounting entity (Kesatuan usaha sebagai fokus akuntansi) bukan pada saat revenue direalisasi/diakui terapi pada saat
2. Going concern (Kontunitas usaha) cost tersebut digunakan pada periode yang bersangkutan
3. Measurement of economics resources and obligation (pelaporan exepeses dalam periode barang dan jasa dipakai
(Pengukuran aktiva dan passiva unit usaha) bukan dalam periode revenue yang bersangkutan diakui)
4. Time period ( Laporan berdasarkan periode waktu)
5. Measurement in terms of money (Pengukuran dalam satuan Metode pengakuan pendapatan
uang) a. Earning procces: pendapatan dianggap terbentuk atau
6. Accrual (asas himpunan/akrual) terhimpun bersamaan dengan seluruh proses
7. Exchange prices (Harga pertukaran) berlangsungnya operasi perusahaan.
8. Approximation (Angka/jumlah rupiah pendekatan) b. Realisation procces: pendapatan baru terbentuk setelah
produk selesai dikerjakan dan terjual langsung (barang/jasa
9. Judgement (Kebijaksanaan)
diserahkan kepada pelanggan)
10. General purpose financial information (Informasi keuangan
umum) Dari dua metode pengakuan pendapatan tersebut, maka
11. Fundamentaly related financial statement (LK saling konsep pengakuan pendapatan dapat dibagi
berkaitan) menjadi:
12. Substance over from (Mementingkan substansi daripada 1. Pendapatan diakui pada saat penjualan, biasanya
bentuk) diintreprestasikan dengan maksud penyerahan produk
13. Materiality (Materialitas) kepada langganan.
2. Pendapatan diakui pada saat produksi, misalnya dalam hal
Konsep Matching : produksi atas dasr pesanan dengan harga pasti yang telah
adalah proses untuk melaporkan biaya/expenses atas dasar disepakati, ketidakpastian akan jumlah rupiah yang akan
hubungan sebab akibatnya dengan revenue. diperoleh sudah tidak ada lagi, dengan demikian sangatlah
dimungkinkan untuk menentukan taksiran pendapatan
Matching konsep diperlukan karena: sejalan dengan penyelesaian pekerjaan, prosedur yang
1. Penentuan income secara berkala.
Comparability
(Including Consistency)
Materiality
Informasi belum hilang kemampuannya untuk mempengaruhi Pengorbanan ekonomis dimasa yang datang yang dilakukan
keputusan. oleh perusahaan dalam bentuk penyerahan aktiva, jasa, sebagai
akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu.
Reliability:
Kualitas informasi yang menjamin bahwa informasi bebas dari 3. Equity:
bias dan kesalahan serta menyajikan dengan benar yang Hak sisa atas asset suatu entity, setelah hak yang melekat pada
seharusnya disajikan. liability diperhitungkan.
Aliran keluar atau penggunaan assets suatu entitas atau Relevance: Harus mempengaruhi pengambilan keputusan
penambahan utang (kombinasi keduanya) selama satu periode, oleh pemakai
karena entitas itu menyerahkan atau memproduksi barang , Reliability: Menyajikan dengan benar, jujur dan dapat diuji
memberikan jasa atau melakukan aktivitas lain yang kebenarannya dan tidak memihak.
merupakan operasi pokoknya.
Konsep pengukuran yang digunakan:
9. Gains:
Kenaikan equity suatu entitas dari transaksi sampingan atau
Historical cost: Digunakan pada aktiva tetap, peralatan dan
sebagian persediaan.
insedentil dan dari semua transaksi peristiwa serta keadaan lain
yang mempengaruhi entitas itu kecuali yang merupakan Current cost: persediaan
revenue atau investment by owners. Current market value: investasi dan hutang dalam surat
berhjarga
Net realizable value: Piutang jangka pendek, hutang lancar,
persediaan
10. Loses : Present (or discounted) value of future cash flow : investasi
Penurunan equity suatu perusahaan dari transakasi sampingan dan hutang jangka panjang.
atau insedental dari semua transaksi peristiwa serta keadaan
lain yang mempengaruhi entitas itu kecuali yang merupakan Pedoman pengakuan revenue dan gains
expenses atau distribution to owners.
Telah direalisasi atau dapat direalisasi
Telah diperoleh
Elemen laporan keuangan menurut APB No.4
1. Assets
2. Liabilities Pedoman pengakuan expenses dan loss
3. Owner equity Manfaat ekonomi telah dikomsumsi
4. Revenue Aktiva hilang/berkurang, timbulnya utang tanpa ada
5. Expenses hubungannya dengan manfaat ekonomi (loss or lack of
6. Net income (nett loss) benefit)
informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi, contoh mengakibathan arus keluar dari sumber daya
pelaporan keuangan yang disediakan oleh sistem akuntansi perusahaan yang mengandung manfaat ekonomis.
adalah: 3. Ekuitas: hak residual atas aktiva perusahaan setelah
Laporan keuangan prospektus dikurangi semua kewajiban.
Laporan statistik Kinerja, unsur kinerja terdiri dari penghasilan dan beban:
Laporan tahunan perusahaan.
1. Penghasilan (income): kenaikan manfaat ekonomi selama
Tujuan laporan keuangan : satu periode dalam bentuk pemasukan atau penambahan
menyediakan informasi menyakut posisi keuangan kinerja serta aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi
bagi sejumlah besar pamakai dalam pengambilan keputusan penanam modal.
ekonomi. 2. Beban (Expenses): Penurunan manfaat ekonomi selama
satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyagkut
pembagian kepada penanam modal.
Pengukuran
Laporan keuangan adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan
adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan
perubahan dalam keuangan perusahaan pada saat tertentu laporan rugi laba proses ini menyangkut pemilihan dasar
yang terdiri dari: pengukuran tertentu.
1. Neraca
2. Laporan rugi laba Dasar pengukuran:
3. Laporan perubahan posisi keuangan 1. Biaya historis: aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas atau
Laporan arus kas setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari
Laporan laba ditahan imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut
pada saat perolehan kewajiban dicatat sebesar jumlah
Unsur laporan keuangan yang diterima sebagai penukar dari kewajiban, atau dalam
Posisi keuangan yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuitas keadaan tertentu dalam jumlah kas atau setara kas yang
1. Aktiva: sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana dalam pelaksanaan usaha yang normal.
manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan 2. Biaya kini : aktiva dinilai dalam jumlah kas atau setara kas
diperoleh oleh perusahaan. yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara
2. Kewajiban: Hutang perusahaan masa kini yang timbul aktiva diperleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam
dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang
mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
sekarang.
Penyajian/pengungkapan,
berhubungan dengan masalah bagaiman suatu informasi
keuangan disajikan dalam laporan keuangan, misalnya:
- Apakah informasi telah disajikan secara terpisah atau
digabung
- Apakah informasi perlu dirinci atau disajikan dalam bentuk
catatan kaki saja.
anggaran masing masing bagian untuk dijadikan anggaran terdiri dari pengolahan masukan (input) yang dapat berupa
tahunan tenaga kerja, bahan dan jasa menjadi keluaran (output) yang
4) Mengawasi prosedur internal dan eksternal audit untuk dapat berbentuk produk (berwujud) atau jasa tak berwujud)
menjamin validilitas data.
5) Membantu mengembangkan kemampuan masing-masing Sifat-sifat Pusat pertanggung jawaban
orang dengan cara peralihan yang berhubungan dengan Adanya pusat pertanggung jawaban dimaksudkan untuk
fungsi controler. memenuhi satu atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan
oleh manajemen puncak.
Sistem pengawasan manajemen, 1. Suatu pusat pertanggung jawaban menggunakan suatu
adalah usaha untuk mencapai atau mempertahankan suatu input tertentu (sejumlah bahan baku, tenaga kerja dan jasa
keadaan atau kondsi yang diinginkan. lain) untuk menghasilkan output yang bisa berupa barang
atau jasa.
Sistem pengawasan,
adalah suatu sistem yang tujuannya untuk mencapai atau Penentuan pusat pertanggungjawaban dalam suatu
mempertahankan suatu keadaan atau kondisi yang diinginkan. organisasi dipengaruhi oleh struktur organisasinya:
Didalam organisasi terdapat dua jenis pengawasan 1) Organisasi fungsional, pembagian organisasi berdasarkan
yaitu: fungsi fungsinya yaitu: Produksi(pusat pertanggungjawaban
1) Pengawasan manajemen (manajemen control),adalah biaya) pemasaran (pusat biaya dan pendapatan) dan
suatu proses dimana manajemen menjamin bahwa administrasi dan umum. (pusat biaya)
organisasi melaksanakan strategi strateginya secara efektif 2) Organisasi Devisional, pembagian organisasi berdasarkan
dan efisien. devisi devisi penghasil laba, dibawah setiap devisi dibagi
atas dasar fungsi, setiap devisi mempunyai pusat laba dan
2) Pengawasan operasional (operational control) adalah suatu
mungkin sekaligus pusat investasi.
proses untuk menjamin bahwa tugas tertentu telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengukuran input dan output jumlah moneter biasanya diperoleh
dengan mengalikan jumlah unit dengan harga perunit. Hasil
perkalian ini disebut “cost”, sehingga dapat dikatakan Cost
PUSAT-PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN ukuran moneter untuk jumlah input yang digunakan oleh
suatu pusat pertanggung jawaban. Walaupun cost merupakan
PUSAT PENDAPATAN DAN PUSAT BIAYA ukuran untuk input, untuk ukuran output biasanya lebih sulit.
terhadap tujuan pusat pertanggungjawaban, maka pusat 5. Memotivasi para manajer devisi dalam meningkatkan
pertanggungjawaban dikatakan efektif. prestasi.
Sebuah unit organisasi seharusnya efisien sekaligus 6. Menentukan dasar perbandingan prestasi antara devisi
efektif, tidak terpilah–pilah. Suatu pusat pertanggung dalam suatu organisasi.
jawaban dikatakan efisien jika “mengejakan suatu dengan
benar” dan efektif jika “mengerjakan suatu yang benar”. Kendala kendala wewenang devisional :
1. Jika perusahaan dibagi secara lengkap menjadi devisi devisi
Peranan laba, independen, perusahaan dapat kehilangan manfaat skala
laba merupakan ukuran yang penting untuk efektifitas, dan volume kegiatan perusahaan yang memadai dan kehilangan
juga merupakan ukuran efisien, sehingga laba sekaligus efisien sinergi (penggabungan dua devisi/org yang dapat
dan efetifitas. menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan
jika berdiri secara sendiri sendiri)
Tipe-tipe pusat pertanggung jawaban 2. Jika semua tanggung jawab didelegasikan kepada manajer
devisi maka manajer puncak dapat kehilangan
Pusat pertanggung jawaban diklasifikasikan menjadi empat:
pusat pendapatan (revenue center), pusat biaya (expense wewenangnya sehingga keahlian dalam mengelola bisnis
tidak banyak dapat dimanfaatkan.
center), pusat laba (profit center), dan pusat investasi
(investment center). 3. Timbulanya kendala hubungan antara devisi berkaitan
dengan hubungan transfer barang dan jasa
1. Pusat pendapatan dinilai kinerjanya hanya berdasarkan 4. Kendala dari manajemen kantor pusat dapat digolongkan:
jumlah pendapatan yang diperoleh.
Kendala pertimbangan strategi, khususnya keputusan
2. Pusat biaya hanya diukur berdasarkan junlah biaya yang pembelanjaan
dikeluarkan. Kendala perlunya keseragaman
3. Pusat laba kinerjanya diukur berdasarkan laba yang Kendala kehematan sentralisasi.
diperoleh, dan
4. Pusat investasi kinerjanya diukur berdasarkan laba yang Penggolongan devisionalisasi:
diperoleh yang dihubungkan dengan investasi yang 1. Devisionalisasi berdasarkan diversifikasi
digunakan untuk memperoleh laba tersebut. usaha/devisionalaisasi kenglomerasi, jenis usaha tidak
berhubungan satu sama lain, baik kelompok produk maupun
Tujuan penilaian prestasi devisi: pasarnya.
1. Menentukan besarnya kontribusi devisi dalam pencapaian 2. Devisionalisasi berdasarkan industri tunggal yang
tujuan organisasi secara keseluruhan. menghasilkan beberapa jenis produk
2. Menilai prestasi manajer devisi sesuai dengan wewenang 3. Devisionalaisasi berdasarkan perusahaan besar yang
dan tanggung jawab yang telah diberikan sebelumnya. terintegrasi.
3. Mengidentifikasi penyebab selisih pelaksanaan dari rencana
sesuai dengan ukuran prestasi manajer devisi yang telah
ditentukan.
4. Membuat saran tindakan perbaikan atas situasi diluar
kendali.
PUSAT BIAYA
1) Keputusan tentang operasional bisa lebih cepat diambil 4) Friksi bisa meningkatkan karena adanya perbedaan
karena banyak keputusan tidak perlu lagi pertimbangan pendapat tentang pengambilan keputusan dalam devisi
dari kantor pusat. yang bersangkutan.
2) Kualitas keputusan lebih baik karena yang memutuskan 5) Kemungkinan terlalu lebih memperhatikan laba jangka
adalah orang orang yang benar mengerti tentang pendek.
keputusan tersebut. 6) Tidak ada sistem yang menjamin bahwa diviionalisasi
3) Manajer kantor pusat bisa lebih memfokuskan dari pada untuk masing-masing pusat laba bisa meningkatkan laba
keputusan yang lebih luas, tidak sekedar keputusan harian perusahaan.
saja. 7) Kualitas keputusan yang diambil oleh seorang manajer
4) Kesadaran laba (profit consciousness) akan lebih devisi mungkin lebih jelek dari keputusan oleh manajer
meningkat karena manajer devisi benar benar bertanggung puncak.
jawab untuk meningkatkan laba devisinya karena nantinya 8) Adanya pertambahan biaya karena devisionalisasi
merupakan ukuran prestasi bagi manajer yang seperti itu saja menambah biaya yang harus dikeluarkan
bersangkutan. untuk manajer devisi.
5) Pengukuran prestasi dari suatu devisi bisa lebih luas
karena pengukuran atas dasar laba lebih lengkap dari pada Keterbatasan wewenang pada unit usaha/Devisi.,
pengukuran prestasi atas dasar pendapatan biaya secara Suatu unit bisnis biasaya dibentuk menjadi pusat laba. Seorang
pisah-pisah. devisi harus benar-benar dianggap sebagai suatu pusat laba
6) Manajer devisi lebih bebas bereaksi dan berinisiatif. yang benar-benar independen sebagai suatu perusahaan.
7) Pusat laba merupakan tempat pelatihan yang baik untuk Namun pada prakteknya tidaklah seperti itu, campur tangan
menjadi manajer yang handal. pimpinan kantor pusat biasanya tetap besar .
8) Divsionalisasi memudahkan seorang manajer puncak
memperoleh informasi tentang profitabilitas tentang
komponen-komponen perusahaan. PENGUKURAN KINERJA PUSAT LABA
9) Pusat laba dimaksudkan untuk meningkatkan prestasi
kompetitif.
Adanya pengukuran tingkat profitabilitas pusat
laba-laba:
Kelemahan pusat laba
1) Untuk keputusan yang telah didelegasikan, manajer 1) Mengukur kinerja manajemen (management performance)
puncak mungkin kehilangan kendali tertentu. 2) Mengukur kinerja ekonomi (economic performance), yaitu
2) Mananjer umum yang berwenang menangani semua sejauh mana pusat laba sebagi unit pendapatan mencapai
aktivitas barangkali tidak ada pada organisasi fungsional atau memenuhi anggaran labanya.
karena tidak adanya kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan pribadi mereka. Elemen-elmen yang dibutuhkan dalam proses
3) Unit organisasi yang tadinya bekerjasama sebagai unit pengukuran pusat laba :
fungsional mungkin bisa bersaing satu sama lainnya. 1. Tersedinya anggaran atau rencana
2. Pemahaman dan penerimaan logika pengukuran oleh
manajer diviusi.
3. Delegasi pengendalian yang konsisten dengan tanggung yang mempunyai pengaruh terhadap pajak penghasilan
jawab yang dibebankan. dibuat oleh kantor pusat, dan diyakini bahwa manajer pusat
4. Adanya konsistensi pengukuran diantara devisi-devisi dalam hendaknya tidak mempertimbangkan hal ini dalam
perusahaan. pengambilan keputusannya.
Dalam arti luas penawaran pasar. Pada umumnya harga transfer ditetapkan
Harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer pada harga pasar minus (market price minus)
antara pusat pertanggung jawaban dalam satu organisasi
tampa membentuk pusat pertanggungjawabannya.
Persen (%)
Harga Pasar………………………………………………………………100,0
Dalam arti sempit Dikurangi:
Harga transfer adalah harga barang dan jasa yang ditransfer Potongan Volume………………………………………… 1,0
antara pusat laba atau setidaknya satu dari pusat Biaya Penjualan………………………. …………………..12,0
pertanggungjawaban yang terlibat merupakan pusat laba. Komisi Penjualan……………………… …………………. 2,0
Biaya Penagihan………………………………………….. 0,5
Biaya Penggudangan…………………. …………………. 5,5
21,0
Harga Transfer diperoleh dari harga pasar………………………………..79,0
memperoleh informasi harga pasar perlu tambahan 4. Jika pusat laba membeli barang yang sama dari pasar
pengorbanan waktu dan biaya. eksteren, sering dilakukan dengan harga yang kompetitif
4. Penghematan biaya yang timbul karena produk yang untuk produk yang dibeli.
ditransfer kedevisi lain atau tidak dijual kepihak lain,
seharusnya tidak hanya dinikmati oleh devisi pembeli saja Harga pasar atas dasar harga pokok,
dalam bentuk pengurangan harga pasar tetapi juga harus Alasan penerapan metode ini adalah:
diperhitungkan pula untuk devisi penjual. 1. Pada pasar kompetitif tidak tersedia informasi harga jual
dari produk yang ditransfer. Timbul jika produk yang
Pasar Yang Terbatas. ditransfer merupakan produk yang belum selesai.
Pada bayak perusahaan, pasar untuk pusat laba penjual dan 2. Kesulitan dalam penentuan dari harga jual yang
pembeli biasanya terbatas. beberapa alasannya dapat disebabkan oleh perselisihan antar manajer devisi.
disebutkan sebagai berikut: 3. Jika produk yang ditransfer mengandung formula atau
1. Kapasitas internal yang terbatas sehingga tidak proses rahasia sehingga tidak diinginkan untuk
memungkinkan pengembangan penjualan produk ke pihak diungkapkan ke pihak lain.
internal.
2. Jika perusahaan merupakan prosedur yang sangat khas Pengelolaan harga transfer memerlukan prosedur
(unik) saja, sehingga produk tersebut tidak dapat dapat prosedur formal berikut:
dijual di pasar eksteren. 1. Berdasarkan negosiasi, Harga transfer didasarkan atas tawar
3. Jika perusahaan telah melakukan investasi yang signifikan menawar atau perundingan antara devisi penjual dengan
pada fasilitas produksi, sehingga walaupun pruduk yang pembeli.
akan dibutuhkan ada pada pasar eksteren, perusahaan tetap 2. Berdasarkan arbitrasi, Harga transfer yang ditentukan oleh
akan mengoptimalkan produksi. eksekutif yang ditugaskan untuk mengarbitrasi harga
transfer setelah orang/badan tersebut berdialog dengan
Dalam kondisi terbatasnya pasar, harga transfer yang paling para manajer yang bersangkutan.
memuaskan adalah harga kompetitif. Harga tersebut dapat
dicari dengan cara-cara sebagai berikut: Kendala sumber harga transfer:
1. Jika harga yang dipublikasikan tersedia, mak dapat 1. Perusahaan berada dalam industri yang sifatnya sangat
digunakan untuk penetuaan harga transfer, sehingga harga terintegrasi sehingga produk antara sulit diperoleh dari
yang terjadi benar-benar merupakan harga harga pasar. pihak luar karena jarang diperjual belikan.
2. Harga pasar dapat dibentuk dengan penawaran (lelang). 2. Tidak ada sumber luar/perusahaan lain yang yang
Hal ini umumnya dilakukan jika tawaran yang lebih rendah memproduksi produk yang sama dengan yang ditransfer
mempunyai kesempatan untuk dapat dibenarkan untuk antar devisi.
terjadinya transaksi. 3. Manajemen puncak mungkin tidak mau menghadapi risiko
3. Jika pusat laba produksi menjual barang yang sama ke yang berhubungan dengan pemasok dari luar (kerahasiaan)
pasar eksteren, sering dilakukan dengan harga yang 4. Perusahaan telah menanamkan investasi yang cukup besar
kompetitif atas dasar harga pasar eksteren. dalam fasilitas pengolahan produk yang ditransfer sehingga
tidak logis jika produk tersebut dibeli dari pihak luar sebesar
harga pasarnya.
Harga trasnfer berdasarkan biaya (cost based Masalah-masalah dalam pusat investasi,
tranfer pricing), Pada umumnya seorang manajer unit usaha mempunyai tujuan
adalah harga transfer yang penentuannya didasarkan atas mengahasilkan laba,
biaya, didalam metode ini terdapat dua pengertian biaya yaitu 1. Menghasilkan laba dari sumber daya yang ada
full costing dan variabel costing 2. Menginvestasikan sumber daya tambahan hanya apabila
investasi tersebut menambah laba.
Full Costing Variabel Costing
Biaya Variabel: By Produksi Variabel Rp. XXXX Tolok ukur
Biaya Produksi Rp. XXXX By Pemasaran Variabel Rp. XXXX Tolok ukur yang digunakan untuk menentukan keberhasilan
Biaya Pemasaran Rp. XXXX By ADM & Umum Variabel Rp. XXXX suatu pusat investasi adalah Return on Investment (ROI) dan
Biaya ADM & Umum Rp. XXXX Total By Variabel sebagai Rp. XXXX Residual Income (RI)
Total By Variabel Rp. XXXX dasar penentuan harga transfer
Biaya Tetap Return on Investment (ROI),
By Produksi Rp. XXXX
adalah perbandingan antara laba dengan investasi yang
digunakan, pada dasarnya ada tiga manfaat ROI jika digunakan:
By Pemasaran Rp. XXXX
1. ROI merupakan pengukuran komprehensif dalam segala
By ADM & Umum Rp. XXXX
hal yang mempengaruhi laporan keuangan seperti yang
Total By Tetap Rp. XXXX ditunjukkan oleh rasio rasio ROI.
Total Full Costing sebagai Rp. XXXX 2. Ukuran ROI sangat mudah dihitung dan dipahami.
dasar penentuan harga transfer 3. Penggunaan ROI merupakan detominator umum yang
PUSAT INVESTASI diterapkan dalam setiap organisasi pertanggungjawaban
yang menggunakan tingkat laba sebagai ukuran
Pusat investasi kinerjanya.
adalah pusat pertanggungjawaban yang diukur prestasinya atas
dasar laba yang diperoleh dibandingkan dengan investasi yang Kebaikan Return on Investment:
digunakan. 1. ROI mendorong manajer untuk memberi perhatian yang
lebih luas terhadap hubungan antara penjualan, biaya dan
Tujuan pembentukan pusat investasi: investasi yang seharusnya menjadi fokus bagi manajer pusat
1. Menyediakan infornmasi yang bermanfaat dalam investasi.
pengambilan keputusan mengenai investasi yang 2. ROI mendorong efisiensi biaya.
digunakan manajer devisi dan memotivasi manajer untuk 3. ROI bisa mengurangi investasi yang berlebihan pada aktiva
melakukan keputusan yang tepat. operasi.
2. Mengukur prestasi devisi sebagai kesatuan yang berdiri
sendiri. Kelemahan Return on Investment:
3. Perbandingan prestasi antara devisi untuk penentuan 1. ROI tidak mendorong manajer untuk menerima investasi
alokasi sumber ekonomik. proyek-proyek yang akan menurunkan ROI devisi walaupun
akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
ada tiga jenis standar untuk menilai aktivitas sesungguhnya 2) Pengawasan longgar, penyimpangan tujuan, tindakan
suatu unit usaha dalam sistem pengendalian manajemen, yaitu: perbaikan yang dilakukan, dan penjadwalan tindakan tidak
1. Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. diuji secara mendetail kecuali jika hal tersebut jelas keliru.
2. Standar historis, catatan kinerja sesungguhnya pada masa
lalu Keuntungan pengawasan ketat:
3. Standar eksternal, diperoleh dari pusat 1. Pengawasan ketat cenderung mencegah manajer
pertanggungjawaban atau perusahaan lain. untuk bersikap tidak efisien ataupun membuang buang
waktu.
Full Cost System, 2. Tekanan yang konsisten memotivasi manajer
Jika perusahaan menggunakan sistem biaya penuh, maka baik mencari jalan yang lebih baik untuk menjalankan
biaya variabel maupun baiaya tetap dimasukkan sebagai operasional perusahaan.
elemen persediaan pada biaya standar per unit.
Kelemahan pengawasan ketat:
Variabel Cost System, 1. Manajer lebih memfokuskan pada tindakan jangka pendek,
jika perusahaan menggunakan sistem biaya variabel, biaya daripada kepentingan jangka panjang.
produksi tetap tidak dimasukkan dalam persediaan sehingga 2. Untuk memenuhi laba jangka pendek, manajer unit usaha
tidak ada selisih volume produksi. tidak melakukan tindakan yang bermanfaat jangka panjang.
3. Pengawasan yang ketat akan mendorong manajer untuk
Keterbatasan analisis selisish: memanipulasi data.
1. Tidak menjelaskan alasan terjadinya selisih dan tidak
menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sebagai tindak Kompensasi manajemen
lanjut. adalah imbalan jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga
2. Tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang kerja karena telah memberikan sumbagangan tenaga dan
terjadi tersebut penting atau tidak. pikiran demi kemajuan dan kontinuitas perusahaan dalam
3. Karena laporan kinerja merupakan kumpulan rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik jangka
laporan, maka manajer lebih tergantung pada keterangan pendek maupun jangka panjang.
dan ramalan.
4. Laporan analisis selisih hanya menunjukkan apa yang Ada tiga jenis kompensasi
telah terjadi, tidak menunjukkan apa pengaruh dimasa yang yaitu, gaji, tunjangan dalam bentuk natura, dan insentif.
akan datang terhadap tindakan yang telah dilakukan oleh
manajer.
Insentif positif
Jenis jenis pengawasan pada pengukuran kinerja merupakan akibat dari ditingkatnya kepuasan akan kebutuhan
manajemen: pribadi , organisasi akan menyediakan insentif positif kepada
1) Pengawasan ketat, merupakan suatu sistem dimana kinerja individu yang telah menjalankan tugas yang telah digariskan
manajer dievaluasi terutama berdasarkan kemampuannya dengan baik.
mencapai target yang telah ditetapkan.
Insentif negatif,
merupakan akibat dari diturunkannya kebtutuhan pribadi. Rencana insentif jangka panjang, beberapa
tipenya:
Perbedaan gaji, tunjangan dengan kompensasi insentif, gaji dan 1. Option, hak untuk memebeli sejumlah saham dengan
tunjangan merupakan keharusan dan kewajiban yang harus harga yang disetujui pada saat opsi itu dilakukan selama
dibayarkan oleh perusahaan sedangkan kompensasi insentif periode tertentu.
baru akan diterima anggota organisasi apabila realisasi laba, 2. Phantom Stock, penghargaan kepada manajer dengan
volume produksi, volume penjulan atau hasil penjulan berada sejumlah saham secara akuntansi.
diatas anggaran. 3. Appreciation rights, hak untuk menerima pembayaran kas
didasarkan pada tingkatan nilai saham sejak saat
Rencana kompensaasi insentif dibagi atas dua pemberian hadiah hingga periode yang telah ditentukan.
yaitu: 4. Performance shares, memberikan penghargaan jumlah
1. Rencana kompensasi jangka pendek yang diberikan saham tertentu pada manajer apabila tujuan jangka
berdasarkan prestasi tahun yang bersangkutan biasanya panjang telah dicapai.
diberikan dalam bentuk kas.
2. Kompensasi insentif jangka panjang yang didasarkan pada Akuntansi keuangan
harga saham biasa perusahaan, biasanya tidak berbentuk adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
kas tetapi hak untuk membeli saham perusahaan. penyajian transaksi keuangan yang terjadi didalam perusahaan
untuk mengahsilkan informasi baik bagi manajemen maupun
Rencana insentif jangka pendek, beberapa metode bagi pihak luar.
penentuan insentif pool:
1. Membuat formula bonus dengan menentukan presentase Akuntansi manajemen
tertentu dari laba adalah proses pencatatan, penggolongan, penyajian transaksi
keuangan yang terjadi didalam perusahaan untuik informasi
Dana bonus = x % x Laba bersih bagi manajer guna perencanaan, koordinasi dan pengawasan
kegiatan perusahaan.
2. Metode bonus didasarkan pada persentase tertentu dari
laba setelah tingkat laba persaham (EPS) minimum
tercapai
KONSEP BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
Dana bonus = x % (laba bersih – total EPS minimin)
Biaya masa yang akan datang (Future Cost),
adalah biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam periode
3. Bonus didasarkan pada kenaikan profitabilitas suatu tahun masa yang akan datang, biaya ini merupakan biaya yang
dibandingkan dengan tahun sebelumnya diharapkan akan terjadipernyataan terjadinya merupakan
4. Bonus didasarkan pada kemampuan memperoleh laba ramalan sedangkan pengukurannya merupakan suatu taksiran ,
perusahaan relatif dibandingkan dengan kemampuan manajemen sangat berkepentingan dengan future cost karena
memeperoleh laba industri. biaya ini merupakan satu satunya biaya yang dapat
dikendalikan oleh manajemen.
Biaya penyusutan (Depreciation Cost), Harga pokok produk menurut metode variabel costing:
adalah alokasi biaya secara periodik dari harga pokok aktiva Biaya bahan baku variabel…………….xxxx
Biaya tenaga kerja variabel……………xxxx
tetap yang diperoleh. Biaya overhead pabrik variabel……….xxxx
Harga pokok produk………………….xxxx
Biaya Tambahan (Incremental Cost),
adalah biaya tambahan biaya yang akan terjadi jika salah satu
alternatif pilihan dipilih.
Full Costing pos pos yang disajikan dalam laporan rugi laba., metode full
adalah metode penentuan harga pokok produk yang costing menitik beratkan pada penyajian eemen elemen biaya
membebankan semua biaya produksi baik yang bersifat tetap sesuai dengan hubungannya dengan fungsi pokok yang ada
maupun yang bersifat variabel kedalam harga pokok produk. dalam perusahaan (funcional clasification).
Dalam Full costing diadakan pemisahan anatara biaya produksi Dalam metode variabel costing menitik beratkan pada
dengan period cost penyajian biaya sesuai dengan tingkah lakunya dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
Biaya produksi: (classifisation by cost behaviour)
biaya biaya yang dapat diidentifikasikan dengan produk yang
dihasilkan. Hasil penjualan………………………………………….xxx
Dikurangi by variabel:
By produksi variabel…….xxx
Period cost: By pemasaran variabel…..xxx
biaya biaya yang tidak ada hubungannya dengan produksi dan By ADM Variabel……….xxx
dibebankan sebagai biaya dalam periode dimana biaya tersebut (xxx)
Contribution Margin…………………………………....xxx
terjadi Dikurangi By tetap:
By Produksi tetap……….xxx
Menurut variabel costing By Pemasaran tetap……..xxx
By ADM tetap…………..xxx
1. Period cost adalah biaya biaya untuk (xxx)
mempertahankan tingkat kapasitas tertentu guna Laba bersih usaha……………………………… xxx
memproduksi dan menjual produk. Dalam metode variabel
costing period cost meliputi seluruh biaya tetap atau seluruh full costing membebankan BOP tetap sebagai biaya apabila
biaya kapasitas (capacity cost) produknya telah terjual. Variabel costing membebankannya
2. Period cost adalah biaya biaya yang tidak berubah sebagai biaya dalam periode terjadinya, oleh karena itu
dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan perbedaan pokok antara full dan variabel adalah terletak pada
dalam jangka pendek yang meliputi biaya overhead tetap saat pengakuan biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya
biaya pemasaran tetap, biaya adm tetap
Biaya semi variabel
Dalam penyajian laporan rugi laba perbedaan pokok antara
variabel costing dan full costing adalah terletak pada klasifikasi
adalah biayayang mengandung unsur tetap dan variabel yaitu persediaan lebih rendah, sehingga akan mengurangi modal
biaya yang berubah yang tidak sebanding dengan perubahan kerja yang dilaporkan untuk tujuan analisa keuangan.
volume kegiatan.
adalah biaya yang secara total berfluktuasi secara langsung 2. Metode biaya berjaga (Stand by cost method),
sebanding dengan perubahan volume penjualan atau produksi metode penentuan fungsi biaya dengan menghitung berapa
atau ukuran kegiatan lain. biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan
ditutup untuk sementara, jadi produksinya sama dengan nol.
Engginered variabel cost, 3. Metode kuadrad terkecil (Least square method),
adalah biaya yang berubah sebanding dengan perusahaan metode penentuan fungsi biaya dengan menggunakan
volume kegiatan. rumus kuadrat terkecil didalam regresi analisa statistik.
PERENCANAAN LABA DENGAN ANALISA IMPAS DAN ANALISA
Discretionary variabel cost,
adalah biaya yang sifat variabelnya berubah sebanding dengan HBUNGAN BIAYA, VOLUME DEN LABA.
perubahan volume kegiatan sebagai akibat kebijaksanaan
manajemen. Laba terutama dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:
1. Harga jual produk
Ada dua pendekatan didalam memperkirakan 2. Biaya
fungsi biaya yaitu: 3. Volume penjualan
1. Pendekatan historis (historical approach), adalah
Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang
pendekatan penentuan fungsi biaya dengan cara
dikehendaki, harga jual utnk mempengaruhi volume penjualan,
menganalisa tingkah laku biaya dimasa lalu dalam
sedangkan penjualan langsung mempengaruhi volume produksi
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan dalam
dan volume produksi mempengaruhi biaya.
masa yang akan datang.
2. Pendekatan analisis (analitical approach), adalah penentuan Analisa impas dan analisa hubungan antara biaya volume dan
fungsi biaya dengan cara mengadakan penyelidikan laba, merupakan teknik untuk menggabungkan
terhadap kegiatan dan pekerjaan tertentu untuk mengkoordinasikan dan menafsirkan data produksi dan
menentukan pentingnya kegiatan atau pekerjaan tersebut, distribusi dalam rangka membantu manajemen di dalam
metode pelaksanaan yang paling efisien, jumlah biaya yang pengambilan keputusan..
bersangkutan dengan pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan
tersebut paada berbagai tingkat kegiatan Impas
adalah suatu keadaaan dimana suatu usaha tidak memeproleh
laba dan tidak menderita rugi.
Ada tiga metode untuk memperkirakan fungsi biaya
Penghasilan = Jumlah Biaya
dengan pendekatan historis:
1. Metode titik tertinggi – terendah (high low points
method), metode penentuan fungsi biaya dengan Analisa impas
mengadakan perbandingan biaya pada tingkat kegiatan adalah suatu cara untuk mengetahui berapa volume penjualan
yang paling tinggi dan yang terendah dimasa lalu. minimum supaya perusahaan tidak menderita rugi, tetapi juga
belum memperoleh laba.
Biaya Tetap
Impas (Rupiah) = ------------------------------
Cara perhitungan break event point ada dua yaitu: Marginal Income Ratio
Laba = Hasil penjualan – Biaya Pendekatan impas dapat juga dilakukan dengan menentukan titik pertemuan
Persamaannya adalah : antara garis penghasilan dengan biaya didalam suatu grafik. Titik pertemuan
Y = CX – BX – A antara garis penghasilan dan garis biaya merupakan titik impas.
Dimana:
Garis penjualan
Y = Laba
C = Harga Jual/ Satuan Titik impas
X = Jumlah produk yang dijual Garis total biaya
B = Biaya variabel/satuan
A = Biaya tetap
By Variabel
Dalam laporan rugi laba metode variabel costing, adalah:
Hasil penjualan CX
Biaya Variabel BX Garis by tetap
Marginal Income CX – BX
Biaya Tetap A rugi
By Tetap
Laba Y
Biaya Tetap
Satuan produk
Impas (Satuan) = --------------------------------------------------
Harga jual/satuan – by variabel/satuan
Biaya Tetap B Apabila ditinjau dari sudut biaya pengambilan keputusan untuk
Impas (Rupiah) = ---------------------------------- = 1 ------- menutup usaha dilakukan dengan mempertimbangkan hasil
Biaya variabel C penjualan dengan biaya tunai (cash cost/out of pocket cost)
1 - ------------------------
Harga jual/satuan Biaya tunai
Analisa biaya, volume dan laba (cost profit volume Penyusunan program meliputi tiga kegiatan pokok
analisys), yang dapat dipisahkan namun saling berhubungan
adalah analisa akibat perubahan perubahan biaya volume, dan
yaitu:
harga jual terhadap laba.
1. Penyusunan dan analisis usulan program baru dan
pembuatan keputusan atas usulan program tersebut.
Grafik laba dan volume (profit-volume graph), 2. Penelaahan program yang sedang berjalan
adalah grafik yang memperlihatkan akibat perubahan 3. Sistem pengkoordinasian program yang saling terpisah
perubahan biaya, volume, dan harga jual terhadap laba. sehingga dapat mengoptimalkan fungsi perusahaan
sebagai suatu kesatuan.
Hubungan antara biaya, laba, dan volume
dipengaruhi oleh lima faktor atau suatu kombinasi Hubungan antara program dengan proses
faktor faktor berikut:: pengendalian manajemen lainnya:
1. Harga jual satuan 1. Hubungan penyusunan program dengan perencanaan
2. Volume penjualan startegik, dalam proses perencanaan strategik manajemen
3. Komposisi produk yang dijual memutuskan tujuan organisasi , mengubah tujuan
4. Biaya variabel/satuan organisasi yang perlu dan menentukan startegi pokok
5. Total biaya tetap. untuk mencapai tujuan tersebut. Secara konseptual
penyusunan program didasarkan pada tujuan dan strategi
yang telah ditentukan dalam proses perencanaan startegik implikasi paada peramal bahwa dia akan berusaha untuk
sehingga program terbatas pada penentuan program mempengaruhi realisasi.
program yang disusun untuk melaksanakan startegi dan
mencapai tujuan secara efektif. ANGGARAN RAMALAN
2. Hubungan penyusunan program dengan penyusunan 1.
2.
Dinyatakan dalam ukuran Moneter
Umumnya berjangka waktu satu tahun
1. Dapat dinyatakan dalam ukuran moneter atau
bukan
anggaran, penyusunan program dan penyusunan 3. Berisi kesanggupan atau komitemen manajemen 2. Jangka waktu tidak tentu
4. untuk mencapainya 3. Peramal tidak bertanggungjawab atas tercapainya
anggaran merupakan proses perencanaan namun 5. Ditelaah dan dissetujui oleh penguasa yang ramalan
keduanya mempunyai perbedaan yaitu: lebih 4. Tidak selalu disetujui oleh [penguasa yang lebih
6. tinggi dari penyusun usulan anggaran tinggi
- Penyusunan program sifatnya jangka panjang, 7. Setelah disahakan tidak dapat diubah kecuali 5. Segera diperbaharui jika ada informasi baru yang
sedangkan penyusunan anggaran sifatnya jangka 8.
pada
kondisi khusus
menunjukkan perubahan kondisi
6. Penyimpangan terhada[p ramalan tidak dianalisis
pendek 9. Secara periodik realisasi dibandingkan dengan secara formal ataupun periodik
- Penyusunan program mendahului penyusunan Manfaat anggaran:
10. anggaran dan penyimpangannya dianalisis dan
dijelaskan.
anggaran , penyusunan anggaran berdasarkan pada 1. Membantu membuat dan mengkoordinasikan
program yang telah disahkan dan memandang rencana jangka pendek
program sebagai sesuatu yang telah ditentukan 2. Alat untuk mengkomunikasikan rencana kepada
terlebih dahulu. berbagai manajer pusat pertanggungjawaban
- Biasanya program disusun sesuai dengan jenis atau 3. Memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan
keluarga produk, sedangkan anggaran disusun atau sasasran pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya
menurut pusat pertanggungjawaban. 4. Alat pengukur dalam pengendalian kegiatan yang
sedang berjalan
5. Dasar pengukuran prestasi pusat pusat
Penyusunan Anggaran pertanggungjawaban dan para manajernya.
Anggaran Pengeluaran
Modal
Anggaran pendapatan,
Anggaran Induk (master budged) adalah anggaran yang berisi proyeksi volume penjualan
adalah suatu jaringan kerja yang berisi berbagai macam dikalikan harga jual yang diharapkan.
anggaran yang terpisah namun saling berhubungan dan
saling bergantung satu sama lain. Anggaran rugi laba,
adalah anggaran yang disusun untuk setiap pusat
Anggaran Operasi , pertanggungjawaban laba atau devisi laba.
adalah anggaran yang menunjukkan rencana operasi atau
kegiatan tahun yang akan datang. BAB V
Anggaran Kas,
adalah anggaran yang menunjukkan antisipasi sumber dan AUDITING
penggunaan kas dalam tahun anggaran.
telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria kriteria lain yang mengetahui informasi yang bersangkutan dengan
yang telah ditentukan yaitu prinsip akuntansi yang berlaku diri akuntan.
umum, ukuran kesesuaian audit laporan keuangan adalah 3. Independensi yang dipandang dari sudut keahlian,
kewajaran, sedangkan prinsip utama yang digunakan adalah seseorang dapat mempertimbangkan fakta dengan baik jika
prinsip akuntansi yang berlaku umum. ia mempunyai keahlian.
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit), mencakup
penghimpunan dan pengevaluasian bukti dengan tujuan SPAP (Standard Profesional Akuntan Publik)
untuk menentukan apakah kegiatan finansial maupun adalah suatu buku yang diterbitkan oleh IAI yang berisi
organisasi tertentu dari suatu entitas sesuai dengan kondiisi kodifikasi tentang pernyataan:
kondisi, aturan aturan dan regulasi yang telah ditentukan, 1. Standar auditing, merupakan suatu kaidah agar
Kriteria yang ditentukan dapat berasal adri berbagai mutu auditing dapat dicapai sebagaimana mestinya, standar
sumber, seperti manajemen, dan kreditor maupun lembaga auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan
pemerintah, ukuran kesesuaian audit kepatuhan adalah historis yang terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk
ketepatan (correctness) misalnya ketepatan SPT tahunan PSA yang harus diikuti oleh akuntan publik dalam
dengan undang undang pajak penghasilan. melaksanakan audit.
3. Operasional Audit , meliputi penghimpunan dan 2. Standar atestasi, Memberikan rerangka untuk fungsi
pengevaluasian bukti bukti mengenai kegiatan kegiatan atestasi bagi jasa akuntansi publik yang mencakup tingkat
operasional organisasi dalam hubungannya dengan keyakinan tertinggi yang diberikan dalam jasa audit atas
pencapaian efisiensi, efektivitas dan kehematan laporan keuangan historis maupun tingkat keyakinan yang
operasional. lebih rendah dalam jasa non audit, standar atestasi terdiri
Tujuan audit operasional adalah: dari 11 standar yang dirinci dalam PSAT.
Menilai prestasi 3. Standasr jasa akuntansi dan review, memberikan
Mengidentifikasikan kesempatan untuk prbaikan rerangka untuk fungsi non atestasi bagi jasa akuntan publik
Membuat rekomendasi untuk pengembangan dan yang mencakup jasa akuntansi dan review, standar jasa
perbaikan dan tindakan lebih lanjut. akuntansi dan review dirinci dalam bentuk pernyataan
Audit operasional sering juga disebut manajemen audit atau standar jasa akunatansi dan review
performance audit, ukuran kesesuaian yang digunakan 4. Pedoman Audit industri khusus, merupakan pedoman
adalah kedekatan (closeness) misalnya kedekatan antara bagi auditor dalam melaksanakan audit terhadp industri
realisasi volume penjualan dengan volume penjualan yang tertentu atau industri yang memiliki operasi yang unik
ditargetkan. dengan maksud agar auditor memiliki kemampuan untuk
menafsirkan dengan baik informasi keuangan yang disajikan
Independensi dalam diri auditor ada 3 aspek yaitu: oleh perusahaan dalam lingkungan industri tertentu.
1. Independen in fact, independen dalam diri akuntan yang
berupa kejujuran dalam diri akuntan dalam Hubungan antara standar atestasi dengan standar
mepertimbangkan berbagai fakta yang dijumpainya dalam auditing
pemeriksaan. adalah standar atestasi disusun untuk memberikan panduan
2. Independensi in appearance (independensi dalam umum semua jenis penugasan atestasi yang mencakup jasa
penampilan), yaitu independensi dari sudut pandang pihak pemeriksaaan, review dan kompilasi terhadap asersi
manajemen, jasa pemeriksaan yang dicakup oleh standar diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode
atestasi meliputi pemeriksaan terhadap laporan keuangan berjalan dan hubungannya dengan prinsip akuntansi
historis (dikenal dengan istilah auditing) dan laporan keuangan yang diterapkan pada periode sebelumnya.
prospektif, jasa pemeriksaan terhadap laporan keuangan 3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan
historis diatur secara khusus dalam standar auditing, dengan haru dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam
demikian standar auditing merupakan bagian dari standar laporan audit.
atestasi yang khusus mengatur mutu jasa akuntan publik yang 4. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan
berkaitan dengan pemeriksaan atas laporan keuangan historis. pendapatan mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan
Standar auditing demikian tidak dapat diberikan, jika pendapat secara
Standar umum keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih harus dinyatakan dalam semua hal yang nama auditor
yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan audit harus
sebagai auditor. memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat, jika ada
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan pekerjaan auditor dan tingkat tanggung jawab yang
penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipikulnya.
dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan Perbedaan tanggungjawab antara auditor
laporannya, auditor wajib menggunakan kemahirann independen dengan manajemen
profesionalnya debnngan cermat dan seksama. adalah manajemen bertanggung jawab terhadap pembuatan
Standar Pekerjaan Lapangan dan isi laporan keuangan yang dimuat dalam asersi atau
1. Poekerjaan harus direncanakan dengan sebaik penmdapat manajemen, sedangkan auditor independen
baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi bertanggungjawab untuk memberikan pendapat mengenai
sebagaimana mestinya. kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan manajemen.
2. Pemahaman yang memadai atas sruktur
pengendalian internal harus diperoleh untuk Laporan audit
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan adalah alat formal auditor dalam mengkomunikasikan suatu
lingkup pengujian yang akan dilakukan. kesimpulan yang diperoleh mengenai laporan keuagngan
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh kepada pihak yang berkepentingan.
melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan,
dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk Laporan audit bentuk baku
menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. memuat suatu pernyataan auditor independen bahwa laporan
Standar pelaporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan material, posisi keuangan suatu satuan usaha, hasil usaha dan
keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,
yang berlaku umum unsur pokok laporan audit bentuk baku tedrdiri dari:
2. Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang 1. Judul laporan yang berbunyi “laporan auditor
didalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten independen”
2. Pihak kepada siapa laporan tersebut ditujukan Auditor menemukan adanya suatu perubahan material
3. Paragraf pengantar (introductory paragraf) dalam penggunaan prinsip dan metode akuntansi.
4. Paragraf lingkup audit (Scope audit) 3. Pendapat wajar dengan pengecualian, diberikan apabila:
5. Paragraf pendapat (Opinion paragraf) Tidak ada bukti kompeten yang cukup atau adanya
6. Tanda tangan auditor, nama dan nomor register pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak
negara auditor mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.
7. Tanggal (tanggal diselesaikannya pekerjaan Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi
lapangan) penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum
yang berdampak material tetapi tidak mempengaruhi
Jika dalam laporan audit yang telah dimutahirkan, pendapat laporan keuangan secara keseluruhan.
auditor berbeda dengan pendapat sebelumnya, auditor harus 4. Pendapat tidak wajar, menyatakan bahwa
menjelaskan semua alasan yang mendukung perbedaan laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi
pendapat tersebut dalam paragraf penjelasan yang disajikan keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip
terpisah sebelum paragraf pendapat. akuntansi yang berlaku umum.
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat,
Jenis pendapat auditor ada 5 yaitu: diberikan apabila:
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik
(unqualified opinion), dapat diberikan apabila auditor oleh klien maupun karena kondisi tertentu.
telah melaksanakan atau menyelesaikan audit sesuai Auditor tidak independen terhadap klien.
dengan standar auditing, penyajian laporan keuangan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dan Kekeliruan
tidak terdapat kondisi atau keadaan tertentu yang adalah salah saji atau hilangnya jumlah atau pengungkapan
memerlukan bahasa penjelasan. dalam laporan keuangan yang tidak disengaja, yang dapat
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan berupa:
bahasa penjelasan, diberikan bila terdapat keadaan atau Kekeliruan dalam pengumpulan atau pengolahan
kondisi tertentu yang memerlukan tambahan bahasa data akuntansi yang dipakai sebagai dasar pembuatan
penjelasan keadaan atau kondisi tersebut antara lain: laporan keuangan.
Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor Estimasi akuntansi salah yang timbul sebagai akibat
independen lain. kekhilafan atau penafsiran salah terhadap prinsip akuntansi
Adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku yang menyangkut jumlah, klasifikasi, cara penyajian atau
umum, yang terpaksa dilakukan agar tidak menyesatkan pengungkapan.
pemakai laporan keuangan auditan.
Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang Ketidakberesan
material adalah salah saji atau hilangnya jumlah atau pengungkapan
Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam dalam laporan keuangan yang disengaja, ketidakberesan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. berupa:
Yang mengandung unsur manipulasi, pemalsuan atau kesalahan dalam pengambilan keputusan laporan keuanggan
pengubahan catatan akuntansi atau dokumen mengandung salah saji material apabila salah saji tersebut
pendukungnya yang merupakan sumber untuk pembuatan dampaknya secara individual ataupun secara keseluruhan
laporan keuangan. cukup signifikan sehingga dapat mengakibatkan laporan
Penyajian salah atau penghilangan dengan sengaja keuangan tidak disajikan secara wajar dalam hal yang material
peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan yang lain. sesui dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum. Dalam
Penerapan salah prinsip akuntansi yang berlaku perencanaan audit, auditor menentukan materialitas pada dua
umum yang dilakukan dengan sengaja. tingkat, yaitu:
1). Materialitas tingkat laporan keuangan .
Proses audit terdiri dari 6 tahapan utama yaitu: 2). Materialitas tingkat sado akun.
1. Mengumpulkan informasi untuk memperoleh
gambaran umum mengenai klien dan usahanya Risiko audit
2. Mempelajari dan menilai struktur pengendalian intern adalah resiko yang terjadi dalam hal auditor tanpa disadari
3. Menguji efektif tidaknya sistem pengendalian intern tidak memodifikasikan pendapatnya sebagai mana mestinya,
tersebut. atau suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji
4. Menguji secara langsung saldo saldo rekening yang material. Atau dengan kata lain Resiko Audit adalah resiko yang
tercantum dalam laporan keuangan tidak diketahuinya kesalahan yang dapat mengubah
5. Menyelesaikan pekerjaan dengan meringkas hasil- pendapatan auditor atas suatu laporan keuanggan yang
hasil semua pengujian yang telah dilasanakan dan menarik mengandung salah saji material.
kesimpulan kesimpulan.
6. Menerbitkan laporan pemeriksaan akuntan Subsequent event (peristiwa kemudian)
adalah peristiwa peristiwa atau tranasksi transaksi yang terjadi
Hal penting yang harus diperhatikan auditor sesudah tanggal neraca samapai dengan selesainya pekerjaan
sebelum menrima penugasan: lapangan dan laporan keuangan dan laporan audit belum
1. Tanggungjawab terhadap publik, yaitu independen, diterbitkan yang mempunyai akibat material terhadap laporan
integritas, dan obyektivitas. keuangan sehingga memerlukan penyesuaian atau
2. Tanggung jawab terhadap klien, yaitu dengan pengungkapan dalam laporan laporan tersebut.
kompetensi dan profesionalisme yang tinggi
3. Tanggung terhadap teman rekan lain seprofesi, yaitu Ada du tipe subsequent event yang memerlukan
mengembangkan kehidupan profesi dan kemampuaan perhatian manajemen dan memerlukan evaluasi
melayani publik. auditor yaitu:
1. Langkah yang harus dilakukan dalam 1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang
mempertimbangkan permintaan berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca
dan berdampak terhadap taksuiran yang melekat dalam
proses penyusunan laporan keuangan, senua infoermasi
Materialitas. yang tersedia sebeluum penerbitan laporan keuangan harus
Materialitas adalah besarnya kelalaian atau pernyataan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kondisi
salah pada informasi akuntansi yang dapat menimbulkan yang digunakan sebagai dasar estimasi, laporan keuangan
6. MATERIALITY,
menyajikan informasi yang penting saja.
7. NETRAL,
informasi yang tidak bias atau tidak memihak atau tidak
menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain.
6. COMPREHENSIVE INCOME,
8. EXPENSE/BEBAN,
Aliran keluar atau penggunaan aktiva suatu perusahaan atau SFAC NO 5
penambahan hutang selama satu periode, karena perusahaan PENGAKUAN DAN PENGUKURAN DALAM LAPORAN
tersebut menyerahkan atau memproduksi barang , KEUANGAN
memberikan jasa, atau melakukan aktivitas lain yang
merupakan operasi pokoknya.
KRITERIA PENGAKUAN:
9. GAIN/KEUNTUNGAN, 1. Defenition :
Kenaikan ekuitas suatu perusahaan dari transaksi sampingan, Harus memenuhi defenisi SFAC NO 3/6
peristiwa serta keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan 2. Measurebility,
tersebut kecuali yang merupakan revenue or investment by Harus dapat diukur
owners. 3. Relevance,
Harus mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemakai
10. LOSSES/KERUGIAN, 4. Reliability,
Penurunan ekuitas suatu perusahaan dari transaksi sampingan Menyajikan dengan benar atau jujur, dapat diuji
atau SDA. kebenarannya dan tidak memihak.