Karat atau kotor, biang klakson ngambek Bersihkan pake ampelas atau cairan khusus
Kalau klakson tiba-tiba ngambek berbunyi, diurut penyebabnya dari konektor yang ada di sakelar.
"Biasanya, karena tertutup kotoran atau karena ada karat. Konektor kadang enggak nyambung,"
Konektor terdiri dari tiga bagian penting. Selain dua
logam yang nempel dan terhubung pada sakelar, juga
per pembalik. Pegas itu berguna untuk
mengembalikan posisi sakelar saat dipencet. "Kalau
sudah karat, sakelar enggak balik. Massa dan arus
listrik juga enggak terhubung kalau bagian itu kotor.
Itu yang mengakibatkan enggak nyala," analisis pria
yang doyan mancing itu. Cara atasinya, bongkar
rumah sakelar dan bersihkan tiga bagian itu. "Kalau
mau bersih diampelas. Atau dikasih cairan pembersih
logam juga bisa," tambah Bang Yun yang kelihatan
tetap awet muda. Jika aki masih bener, terus konektor
sudah terbebas dari kotoran dan karat, eh masih tetap Setel klakson cari nada tertinggi
ngaco bunyinya, coba deh periksa setelan pada klakson. "Kadang, bautnya kendur, jadi bunyinya pelan
atau sember. Tinggal disetel. Puter aja pakai obeng kembang. Cari nada paling tinggi,".
Diameter Piston²
Diameter Inlet Port = √--------------------------x Piston Speed
Gas speed
0,057²
Diameter Inlet Port = √----------------- x 23,16
100
diameter inlet port 27,4. untuk tahu ukuran diemeter klep ideal. "Harus
melalui rumus yang panjang dan perlu riset lama. Terutama tahu dulu
diagram kerja kem dan bikin pusing," diameter inlet port itu untuk
ukuran motor cc kecil, yaitu 0,85 x diameter klep isap. Maka diameter
klep isap = Diameter Inlet Port/0,85 = 27,4/0,85 = 32 mm.
Klep buang lebih kecil lagi. Besarnya berkisar 0,77 sampai dengan
0,80 x diameter klep isap. Jika diambil yang paling besar yaitu 0,80 x
32 = 25,6 mm. Nah, ini dirasa sangat gede jika klep isap 32 mm dan
buang 26,6 mm. Rasanya seperti sangat susah dipasang pada kepala
silinder yang hanya menggunakan piston diaemeter 57 mm.
Tapi rumus ini jika peak power kepingin berada di 12.000 rpm. Untuk
ukuran matik harusnya lebih rendah lagi. Kan transmisi otomatis
(CVT) butuh tenaga galak di putaran bawah supaya cepat melesat.
Jika tenaga bermain di gasingan 11.000 rpm klep isap 30,6 mm dan
klep buang 24,5 mm. Kalau mau lebih rendah lagi misalnya di 10.000
rpm, maka klep isap 29,5 dan buang 23,6 atau 24 mm. Jadi, besarnya Diameter klep tergantung letak
peak power yang dimau
diameter klep tergantung dari letak peak power yang dimau.
Venturi Karbu: Menentukan besarnya venturi karburator juga bisa berpatokan dari perbandingan.
Sebagai contoh diambil dari buku panduan flowbench merek Superflow SF-110/120. Perbandingannya
0,85 x diameter klep. Sebagai contoh seperti di atas jika diameter klep isap 32 mm. Maka venturi
karburator 32 x 0,85 = 27 mm. Namun dirasa susah mencari karburator ukuran 27 mm. Kalau mau
lebih gampang, pilih aja yang 28 mm. Seperti Keihin PWK 28 misalnya.
gbr 1 gbr 2
mengganti rem buritan Honda Blade dengan rem cakram belakang comotan dari Suzuki Satria (gbr.1).
Alasannya, "Selain biar tambah pakem, juga bikin lebih percaya diri saat melaju kencang butuh
pengereman biasa maupun mendadak, tunggangan pun bisa berhenti pada jarak tertentu yang kita
inginkan," Paket ini dibanderoli Rp 850 ribu komplet plus pasang. Yuk kita lihat proses pengerjaanya.
Pertama, lepas roda belakang beserta rumah kampas remnya. Lalu melubangi teromol roda sampai
tembus pada sisi kirinya, pakai bor sebanyak 4 titik. "Sebelumnya diukur dan menyesuikan damper
dudukan cakramnya dulu," ujar Topo. Lantas pasang deh, damper dudukan cakram beserta cakram
dengan 4 mur baut pengikat dengan panjang sekitar 8 cm (ukuran 12 mm) (gbr.2).
gbr 3 gbr 4
Kemudian bikin dudukan pengikat master rem pada rangka sebelah kanan dekat ujung depan swing
arm (gbr.3). Berikutnya, dilanjutkan membuat dudukan penonjok master rem pada tuas rem belakang.
Caranya dengan memotong bagian belakang tuas rem, yang kemudian disambung las dengan penonjok
master rem (custom) (gbr.4). "Oh ya, biar roda beserta braket kaliper mudah dipasang, bos as roda
bagian kanan bawaan motor dipapas kurang lebih 0,5 cm," tambah bapak 1 anak ini. Langkah akhir,
Anda tinggal memasang roda belakang yang sudah terpasang cakram, beserta kaliper dan braket
kalipernya tanpa harus mengganti as rodanya "Berhubung lengan ayun sebelah kanan pada motor ini
sudah terdapat dudukan pengikat per kabel rem, jadi tidak usah repot-repot bikin dudukan penahan
braket kaliper lagi. Karena penahan braket kaliper bisa dipasang pada dudukan per ini,"
Sebagai perapat antara lengan ayun dengan rangka saat diikat asnya. Mengeceknya, lengan ayun
memang harus dilepas dulu dari rumahnya. Jika komponen ini sudah aus, akan mempengaruhi as swing
arm. "Jadi ada celah atau sedikit longgar,". Pemicunya, selain usia pakai, bisa juga kurang perawatan
atau diberi pelumasan. Akibat kotoran menumpuk bikin seret dan mengikis dinding bos saat swing arm
bekerja. Mau gak mau ganti baru. Di toko spare-part dihargai Rp 30 ribu per buahnya (orisinal).
Laher Roda
Kalau pelor di dalam peranti ini sudah pecah bikin roda belakang goyang. Lagi-lagi, akibat kurang
perawatan bikin komponen ini cepat rusak. "Mendeteksinya gampang. Saat direm, akan terasa ada jeda
atau muncul gejala sedikit goyang," lanjut mekanik ramah ini. Nah, kalau peranti ini sudah gak layak
pakai, kudu ditukar baru. Biayanya cukup Rp 20 ribu per buah.
Sokbreker Belakang
Jika bermasalah, pengaruh yang terasakan saat bermanuver. Akan menimbulkan gejala
oleng atau terasa keras dan jedag-jedug saat melintasi trek rusak. Biasanya, per sudah mati, keras dan
gak main lagi. Sebaliknya, kalo pegas keempukan, "Bikin motor gak mantap menikung, bisa membel
tuh besutan," ganti baru. Untuk menebusnya, part ini dihargai Rp 150-200 ribuan.
Pelek
Deteksi, bisa dari putarannya. Jika saat diputar-putar speleng ada dua kemungkinan. Pertama laher atau
bos roda dan jari-jari (jika bukan model racing) yang bermasalah. Bila mau ganti baru, khusus model
jeruji dihargai Rp 65 ribu per buah. "Tapi kalo spelengnya gak parah, disetel aja ke tukang pelek.
Ongkosnya Rp 15 ribu untuk satu pelek," ungkap pria yang suka memakai celana pendek ini.
Ban
Kalo bermasalah, juga bisa memicu gejala geyal-geyol di buritan. Terutama jika garis ban yang di
samping sudah gak sama atau rata lagi dengan garis lain. Ini muncul bisa karena emang dari baru
(cacat) atau karena umur pakai. Bisa juga saat ganti ban gak diperhatiin dalam pemasangannya,"
Ahmad kembali mengingatkan. Oh ya, kalau hanya menyetel ulang, ongkosnya Rp 7 ribu.
Dalam melakukan penggantian perangkat gas buang, biasanya menuntut suplai bahan bakar yang agak
boros dari standarnya. "Caranya dengan menaikkan ukuran main jet maupun pilot jet. Untuk kebutuhan
motor standar, kenaikan maksimalnya 1 sampai 2 step,"
Main Jet
Secara fungsi, part ini sebagai penyuplai bahan bakar untuk putaran mesin menengah ke atas. Pada
standar BeAT ukuran yang dipakai 100. Nah bila mengaplikasi knalpot aftermarket, biar putaran
menengah ke atasnya enggak tercekik, maka ukuran main jetnya mesti dibikin lebih besar.
Ukuran 1-2 step dari standar bawaan BeAT, berarti mengaplikasi main jet ukuran 102 atau 105. "Bisa
juga lebih gede dari itu, bila memang mesin BeAT sudah di-upgrade," kata pria bertubuh langsing ini.
Nah agar pilihan ukurannya banyak, maka bisa pakai main jet aftermarket yang biasanya dipakai buat
Suzuki Satria FU atau Honda Tiger. Enggak hanya secara fisiknya sama, tapi model ulir drat kasar yang
bikin main jet 2 motor ini bisa masuk ke BeAT. Soal harga enggak perlu khawatir, cukup rogoh kocek
Rp 20 ribu sudah dapat satu ukuran main jet.
Pilot Jet
Urusan suplai bahan bakar dari posisi idle sampai putaran mesin menengah, diwakili perangkat yang
satu ini. Bila saat mengaplikasi knalpot, ukuran main jet mesti diperbesar maka pilot jet juga mesti ikut
di-upgrade ukurannya.
Bila ukuran standarnya 35, maka menaikkan ukurannya antara 38-40. Agar bisa dapat ukuran yang
dimaksud, pakai pilot jet bawaan Honda Karisma. "Secara fisik bentuknya sama persis dengan bawaan
BeAT," tutur Ewin yang kasih harga tebus sama dengan beli main jet alias Rp 20 ribu.
Gambar 1 Gambar 2
Bisa begitu, lantaran nat teromol enggak presisi. "Sehingga di laher ada celah dan membuat peranti itu
bisa bergerak-gerak alias oblak," LR jadi enggak awet deh (gampang pecah). "Tapi tenang. Ada
solusinya, kok. Caranya, tambahkan saja laher satu lagi, dengan catatan ada salah satu komponen yang
mesti dibubut," ujar mekanik ramah ini. Oh ya, menurut Nazar, penambahan laher itu agar laher benar-
benar presisi dengan dudukannya dan enggak ada ruang gerak lagi.
Gambar 3 Gambar 4
Mau tau apa yang dilakukan Nazar pada besutan Budi. Pertama, siapkan dulu perkakasnya; kunci ring
ukuran (17, 14), palu dan besi kecil. Oke sudah siap? Buka dulu deh, as roda belakang pakai kunci ring
ukuran 14 (gbr.2). "Jangan lupa mur as-nya ditahan dengan kunci ring 17 (gbr.3)," jelasnya. Lalu
lepaskan laher rodanya menggunakan besi sambil diketuk palu (gbr.4). Sudah copot laher rodanya?
Langkah selanjutnya, membenamkan bearing tambahan tadi. Tapi sebelumnya agar bisa masuk, bos
roda yang ada di dalam harus dibubut 10 mm (gbr.5), "Kalau gak dibubut tak bisa ditambah LR-nya,"
ungkapnya. Ogah repot ngerjain sendiri? Serahin aja sama Nazar. Biayanya dipatok sekitar Rp 50 ribu,
"Itu sudah termasuk ongkos pasang dan laher yang di pasaran dijual Rp 15 ribuan," tukasnya. Nah,
kalau semua itu sudah beres, jangan lupa pasang lagi peranti yang sudah dilepas tadi.
Gambar 1
Setidaknya, ya perlu dicek berkala dan penyetelan ulang. Salah satunya kalo tarikan mulai terasa agak
nahan saat digeber. Karena ini bukan berarti kampas koplingnya habis. Melainkan bisa jadi setingan
koplingnya kendur. Nah, biar kuda besi Anda tetap yahud digas, mari kita setel lagi koplingnya, yuk.
Langsung aja ya! "Siapin obeng minus (-) ukuran sedang sama kunci ring 14 (gbr.1)," ujar Ipung dari
Ipung Motor Speed (IMS). Oh ya, buat motor bebek seperti Honda dan Suzuki, baut setelan koplingnya
ada di sebelah kanan (gbr.2), kecuali Yamaha. Langkah pertama, kendurkan mur pengunci baut setelan
kopling pakai kunci ring 14 ke arah kiri hingga kendur (gbr.3).
Terus, putar baut penyetel ke kanan (searah jarum jam) hingga terasa ada sentuhan. Setelah itu putar
kembali ke kiri hingga mentok (terasa seret) dan berhenti. Berikutnya, putar baut penyetel kopling ke
kanan sebanyak 1/4-1/8 putaran, biar ada jedanya. "Ingat, baut pengikat dikencengin lagi, biar setelan
kopling gak berubah. Terus cobain deh, tuas persnelingnya diinjak (gbr.4)," tambahnya.
Setelah selesai semua, tinggal pengetesan. Bisa dengan cara motor dijalankan atau dengan
menghidupkan mesin di tempat. Biar gak repot bolak-balik, kita pake cara yang kedua saja, dengan
cara menghidupkan mesin di tempat. Yang pertama! Mesin dihidupkan, lalu masukkan persneling di
gigi 1 lalu tahan persnelingnya dan jangan dilepas. Sambil menarik gas, perhatikan roda belakang,
apabila ban belakang tak bergerak atau tidak berputar, artinya penyetelan berhasil. Tapi, kalau ban
belakang masih berputar berarti penyetelan masih belum sempurna atau belum pas, maka harus
dilakukan ulang seperti langkah pertama di atas.
Tak bisa dipungkiri, dalam keadaan apapun yang namanya perangkat pengereman mutlak bekerja
maksimal. Dan jadi sangat penting bila motor tersebut tidak bisa memanfaatkan deselarasi mesin
seperti engine brake di skutik.
Buat Anda penyuka ajang adu kebut, ada perangkat tambahan nih untuk motor kesayangan Sampeyan.
Peranti yang akan kita bahas adalah gas spontan (GS) berlabel Bungbon dari Thailand.
Selain fungsi peranti ini untuk mengail rpm tinggi lebih cepat. Karena cukup pelintir grip gas sedikit,
gak perlu lebar-lebar kayak grip gas biasa. GS Bungbon ini juga punya kelebihan lain, dengan harga Rp
225 ribu, sudah dilengkapi tombol elektrik starter dan tombol engine cut-off, lo (gbr.1).
Gambar 1 gbr.2
Gambar 3
"Alat ini universal, bisa untuk motor apa saja," ucap Denny pemilik toko Dwayne Racing Sport (DRS)
di Ciledug, Tangerang. Sebagai ilustrasi, kita praktikan cara pasangnya di motor Suzuki Satria FU, ya?
Pertama, pasang standar tengah motor Anda di tempat teduh. Kemudian, kendurkan dan lepas baut-baut
bodi kiri dan kanan dengan obeng kembang. Lalu copot bodi dan taruh di tempat aman.
Sekarang lepas balancer setang, longgarkan dan lepas baut di ujung setang dengan alat yang sama.
Kemudian, lepas baut-baut rumah elektrik starternya pakai obeng plus dan tarik keluar grip gasnya
hingga copot. Selanjutnya, pasang rumah GS Bungbon di posisinya dan kencangkan baut pengancing
dengan obeng plus.
Jika sudah, buka baut tutup GS-nya pakai obeng (gbr.2) dan kaitkan kabel gas di dalam rumah GS,
"Jangan lupa ukur panjang kabel gas menuju ke karbu, jangan terlalu ngepas, nanti susah nyeting
gasnya," ucap Ihwan mekanik DRS.
Untuk jalur kabel elektrik starter, bisa kita gunakan jalur lama. Agar gampang masangnya, buka dulu
batok lampu dengan obeng plus. Lalu, potong jalur kabel starter bawaan motor yang ada soketnya dan
sambungkan dengan kabel dari GS (gbr.3).
Terus, jalur kabel engine cut-offnya gimana? "Gampang, kabel merah dari GS, kita colok ke koil untuk
memutuskan arus listrik," terang Solihin salah satu mekanik DRS juga. Untuk masanya, kabel yang
berwarna hitam bisa disambung ke salah satu kabel warna hitam dan putih.
Selesai deh, terus kita bungkus semua sambungan kabel dengan isolasi dan cek ulang apakah semua
tombol berfungsi dengan baik. Kalau sudah, pasang kembali dan kencangkan semua bodi dan bautnya,
jangan ada yang kendur, ya.
Gambar 1
Sebenarnya, masalah rantai putus bukan 1-2 kali dialami penunggang sebuah motor sport Jepang itu.
"Sering banget. Tiap kali ganti rantai dan gir baru, tiga bulan kemudian udah aus, trus putus," nyeting
rantai buat rider berbodi big size gak bisa disamain dengan yang berbadan normal. "Ada trik tersendiri.
Metode ini juga berlaku buat pengendara yang kerap bawa barang berlebihan dari batas yang
ditentukan," Setelan rantai menurut standar pabrikan jarak main bebasnya berkisar 2,5-3 cm saat motor
tidak dinaiki. Namun itu berlaku bagi yang punya berat badan rata-rata. Bila pengendara berbobot
lebih, setelannya lebih banyak.
Gambar 2 Gambar 3
Gambar 4
Bisa begitu, karena dengan beban lebih banyak, ayunan roda akan lebih besar. "Pertama saat baru
didudukin, pasti sudah amblas. Ditambah ayunan saat lewat jalan tak rata, bila dikasih setelan standar,
rantai akan lebih tegang," urai Marcell Dika Febrian dari bengkel umum Pamor Racing (PR). Efeknya,
gir dan rantai akan cepat aus. "Bahkan bisa putus, tuh!" tmau tak mau penyetelan rantai harus
melibatkan pengendaranya.
Paham, kan? Mari kita praktikkan di Honda Tiger. Pertama, cari dulu posisi rantai pada kondisi paling
tegang, "Caranya, motor diparkir dengan standar tengah. Putar rodanya pelan-pelan sampai terlihat
menegang," terangnya (gbr.1). Kalo itu tak dilakukan, maka pekerjaan kita akan sia-sia. "Sebab itu
kunci dalam menyetel rantai," tambah mekanik umur 25 tahun ini. Nah, bila bagian terkencang sudah
ketemu, lipat standar tengah dan suruh pengendara naik atau dengan boncengan.
Dalam posisi begitu, kendurkan mur roda (gbr.2), lalu atur mur setelan rantainya (gbr.3), beri jarak
main bebas rantai sekitar 2,5 cm lagi. Bila telah beres, kencangkan lagi mur roda. "Selama proses
nyetel, pengendara tetap di atas motor. Jika sudah selesai dan pengendara atau pembonceng turun,
silakan diukur pasti akan lebih dari 3 cm (gbr.4)," tutupnya mantap.
Gambar 1
Kabel gas skutik nyangkut sangatlah berbahaya saat menghadapi kemacetan atau saat motor baru
dihidupkan. Kalau rider tidak sigap menekan tuas rem, pastinya motor bakal langsung nyelonong. Hal
itu pernah dialami Mr. Testo saat turing Jakarta-Bali awal Juni lalu. Saat itu Mr. Testo mengendarai
Suzuki Spin 2008 yang jarak tempuhnya baru 6.500 km.
"Saat riding dari Malang (Jatim) menuju Yogyakarta. Tiba-tiba di tengah jalan, putaran mesin ogah
turun walau grip gas sudah ditutup," tutur Mr.Testo.
Akhirnya, Mr. Testo memutuskan berhenti dan meminta pada teknisi yang ikut dalam rombongan untuk
memeriksa penyebabnya. Ternyata biang keroknya lantaran kerja kabel gas seret. elongsong kabel gas
tampak kering. Tapi ini hal yang aneh, karena motor belum begitu lama dipakai tapi kabel gasnya cepat
banget bermasalah," bingung Arief, mekanik dari Mitra2000 yang coba menangani Spin itu.
Gambar 2
Dan ternyata kejadian serupa juga pernah dialami Sugeng, salah satu peserta turing dari sebuah media
roda dua ternama di Tanah Air. "Spin gue juga dulu pernah kayak gini. Malah udah beberapa kali ganti
kabel gas akibat hal yang sama," akunya. Mungkin Anda juga pernah mengalaminya pada Spin atau
skutik merek lain kesayangan? Kalau memang ya dan kejadian itu dialami di tengah perjalanan yang
jauh dari bengkel, "Langkah darurat yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal itu adalah melepas tali
gas yang terhubung ke grip gas, lalu coba tuang sedikit bensin ke dalam selongsong kabel gas (gbr.1),"
Setelah itu tarik ulur kabel gas biar bensinnya turun ke lebih dalam (gbr.2). Tujuannya untuk
merontokkan karat atau kerak yang bersarang dalam selongsong kabel. Oh ya, biar bensin yang dituang
enggak terbuang percuma, pada ujung kabel gas dipasang bungkus plastik yang kemudian diikat karet
gelang atau tali sehingga membentuk semacam corong (gbr.3).
Gambar 3
Jika sudah, bila di dekat lokasi Anda ada tukang tambal ban, minta bantuan tukang tambal ban untuk
menyemprot lubang selongsong kabel pakai angin bertekanan. Lalu tuangkan oli encer ke dalam
selongsong kabel (wadah plastik dalam kondisi masih terpasang di ujung selongsong kabel) sembari
kabel gasnya ditarik ulur lagi. Lakukan hal itu berulang-ulang sampai dirasakan kabel tak lagi seret.
"Cara ini buat emergency saja. Sebaiknya bila sudah menemukan bengkel, segera ganti kabel gas baru.
Sebab kalau tidak, kabel gasnya akan nyangkut lagi. Bahaya buat keselamatan," wanti Arief.
Ternyata pegangan lampu belakang kuda besinya itu model menyatu dengan bodi motor. Jadi setiap
melintasi jalan yang rusak gampang sekali patah akibat vibrasi. Alhasil lampu buritan pun
menggantung. Bikin aja dudukan baru untuk lampu belakang menggunakan pelat," Gbr.1 Gbr. 2
Pelat bisa didapat di bengkel knalpot. Beli saja secukupnya. Terus, pelat yang sudah kita dapat tadi
jangan lupa juga ditekuk untuk dibuat dudukan baut nantinya (gbr.1).
Pertama kunci-kunci obeng kembang, kunci ring 10 dan bor. Setelah semua sudah ada, tinggal buka
semua baut bodi motor menggunakan obeng kembang (gbr.2) di setiap bagiannya.
Gbr.3 Gbr. 4
Lantas kita lubangi pelat dengan memanfaatkan bor yang sudah kita siapkan tadi untuk bikin
pegangannya (gbr.3). Setelah semua dikerjakan, tinggal pasang material tadi pada rangka dudukan
behel pada bagian belakang dengan menambahkan mur pakai kunci 10 (gbr.4).
Kalau sudah beres, berikutnya tinggal memasang kembali lampu belakang dengan mencocokan
dudukan material tersebut. Jika rampung semua langsung rakit lagi peranti yang sudah dibuka dengan
membalik langkah pengerjaan dari awal. "Jadi sekarang sudah enggak repot dan takut lampu belakang
copot. Sebab posisi dudukan lampu itu sudah tidak menempel lagi dengan bodi,"
Gambar 1
"Huh, baru masuk bengkel buat servis, kok malah tarikannya jadi enggak asyik gini!" umpat Adhe
Putra pemakai Yamaha Mio keluaran tahun 2005. Weeew... jangan panas dulu, Brader! Sebaiknya
ditelusuri dulu penyebabnya! Tuh kan, bener aja. Setelah diusut-usut, ternyata keran vakum sudah
melewati batas umurnya alias sudah uzur. Ya terang aja mbrebet, pasokan bensin yang harusnya lancar
jadi tersendat .
Gambar 2
Lha, emang gimana sih, cara kerjanya keran vakum? "Oke deh, biar makin paham, gue kasih tahu, ya.
Teknisnya secara sederhana gini, begitu ada sedotan dari piston saat langkah kerja, membran di kran
vakum membuka sehingga bensin masuk ke mangkuk karburator. Gituuuu!" ujar Jupri mekanik J
Speed (JS). Cuma ya gitu, keran vakum menurut Jupri enggak bisa dibongkar pasang. "Jadi solusinya
ada dua; mau ganti baru yang partnya dijajakan kurang lebih Rp 42 ribu atau kita bikin jadi keran
manual?" tambah mekanik yang ngepos di Jl. Al Mubarok 3, Seskoal, Cipulir, Jaksel (gbr.1).
Gambar 3
Masalah beli sih gampang. Tapi kalau lagi enggak punya uang? "Gampang, juga. Caranya, ya pakai
solusi kedua. Dibikin manual. Tapi tebus dulu keran buat air ukuran ¼ di toko material dengan harga
Rp 8 ribu. Lalu mulai deh, bongkar bodinya," tambah bapak dua anak ini (gbr.2). Tidak usah potong
memotong slang bensinnya, tinggal lepas aja keran vakum yang bermasalah tadi dengan obeng plus
lalu sambungkan dengan keran yang baru dibeli. Yang harus diperhatikan, tinggal cara penempatan
keran tersebut (gbr.3)
Gambar 4
Paling gampang penempatannya di wilayah yang mudah dijangkau agar tidak merepotkan. Misal, di
cover dekat karburator, maklum aliran bensin sekarang diatur secara manual (gbr.4).
Intinya, buat jaga-jaga. Sekaligus sebagai prosesi perawatan. "Jangan sampai gara-gara kotoran
tersebut, fungsi pengereman jadi terganggu," wanti pria yang kasih tahu bila tak ada kampas rem
orisinal Satria FU, bisa disubstitusikan pakai kampas rem depan bawaan Suzuki Spin. Memberi grease
alias gemuk pada 2 batang di dudukan kaliper bisa jadi langkah selanjutnya (gbr.3). Itu sebelum
perangkat semua pengereman dirakit dan ban belakang dipasang kembali.
Lalu setel penahan skep ke arah luar atau kiri sampai putaran rendah (mesin tidak mati). Kalau besutan
dilengkapi takometer, putaran dipatok sekitar 1.400-1.500 rpm.
Tahap berikutnya, putar air screw masuk atau keluar secara perlahan untuk mencari putaran mesin
tertinggi. Langkah terakhir, putar sekrup penahan skep ke kiri, dicari putaran mesin lebih rendah tapi
mesin gak mati (1.400-1.500 rpm).
Cara ini memang sudah baku dan jadi pedoman pabrikan dalam menyetel karburator, tapi masalah
kadar emisi gas buang (CO + HC) dan standar Euro II belum banyak yang tahu.
"Sesuai standar Euro II, kadar CO motor yang diijinkan 0,50-1% saat putaran mesin stasioner," ujar
Tjandra 'Acan' Djong dari Amiaw Motor Sport (AMS) di Jl. Kemanggisan Raya 3C. Batu Sari, Jakbar.
Untuk mengetahui seberapa besar kadar CO dan HC yang keluar dari lubang knalpot, Suzuki Thunder
125 cc tahun 2007 jadi 'kelinci percobaan'. Setelah disetel lewat tahapan tadi, lalu diuji alat Automotive
Emission Analyzer HG-520 (HESHBON).
Sebelum karburatornya disetel alias masih standar pabrik, didapat hasil; CO sebesar 3,52% dan HC
sebesar 292 ppm. Lantaran CO terlalu tinggi, karburator disetel sedikit dan diperoleh CO 0,82% dan
HC 59 ppm.
"Cara ngurangi CO juga mudah, cukup putar sekrup penyetel udara ke arah kanan kurang lebih 30
derajat pakai obeng min," ungkap pria yang lagi kebanjiran orderan servis ini. Hasil tes menunjukkan
meski setelan karburator standar pabrik sudah pas, juga bisa disetel lebih tepat lagi dengan Gas
Analyzer. "Intinya kalau kadar CO tinggi, kadar HC pasti juga tinggi, bahasa mekaniknya setelan
kering lebih yahud dari pada basah,".
Ganti brush, starter tokcer kembali dan lebih
halus..
Pernah ngalamin starter otomatis susah hidup? Padahal tegangan aki masih bagus (12,3 Volt) serta
bendik stater/relay starter juga bekerja normal.
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
"Kalau kasusnya begitu, dipastikan motor starternya (MS) yang bermasalah. Kemungkinan besar
brush-nya yang sudah aus/habis, terutama umur motor yang sudah lebih dari 1 tahun," Sebelum
dilakukan pembongkaran MS, sebelumnya siapkan peralatannya, yaitu obeng kembang, kunci T-8,
ampelas halus (400) dan gemuk/grase. Langkah awal, buka cover bodi tengah dan sayap depan pakai
obeng kembang. Dilanjutkan melepas 2 baut pengikat MS di sebelah kiri, di atas cover magnet, pakai
kunci T-8 (gbr.1) yang diteruskan melepas unit MS dari sisi kanan.
Gambar 5 Gambar 6
Lalu lepas baut pengikat kabel positif (merah putih) yang menyambung ke starter pakai obeng
kembang (gbr.2). Kemudian lepas 2 baut pengikat rumah magnet starter pakai obeng plus (gbr.3).
Setelah itu copot brush yang sudah aus, dengan cara melepas 2 baut pengikat rumahnya dulu pakai
obeng kembang (gbr.4). Setelah rumah brush lepas, copot brush pakai obeng plus (gbr.5). Kalau semua
sudah copot, tinggal pasang brush baru seharga Rp 41 ribu dengan cara kebalikan saat
membongkarnya.
Gambar 7
"Sebelum dirakit kembali, sebaiknya seluruh peranti dibersihkan dulu pakai kain lap atau angin
kompresor. Jangan lupa bersihkan komutator dari kotoran pakai ampelas halus (ukuran 400) secara
merata (gbr.6). "Tujuannya agar aliran listrik tetap maksimal," wanti bapak 1 anak ini. Terakhir, biar
putaran kumparan MS tetap lancar sehingga fungsi MS maksimal, pada masing-masing ujung as
kumparan dilumasi pakai gemuk (gbr.7). "Selanjutnya tinggal merakit kembali seperti semula dan
mencobanya. Di jamin tokcer deh," tutup pria ramah ini.
Gbr 1
Bore-up Honda Vario? Agar tarikan tetap mumpuni, otomatis karburator aslinya yang tipe vakum
ukuran 22 mm harus diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan mesin, dong. Umumnya sih, model
skep manual dan berventuri besar. "Kalau enggak diganti kasihan mesin, bisa jebol karena gak sesuai
dengan ruang bakar yang sudah gede," ungkap Johny Holle mekanik dan pemilik bengkel Johny Holle
Motor (JHM). Nah, memilih karbu pengganti tentu harus cermat. Artinya, ukuran diameter venturi
besar yang cocok sama Vario (gbr.1) dan apa kudu mengganti intake manifold atau tidak? Sehingga
kebutuhan bahan bakar yang diisap mesin tidak kekurangan atau kelebihan.
Gambar 2 Gambar 3
Gambar 4
"Vario bore-up 150 cc ke a tas, paling gak pakai karbu ukuran diameter 28 mm, kayak karbu Honda
NSR-SP, Honda CBR 150 atau Yamaha RX-King diameter venturi 26 mm. Usahakan beli yang orisinal,
gampang nyetingnya," kata Ari Gepenk mekanik GMotor.
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
Tiap karbu gede ini, punya plus minus tersendiri. Untuk karbu NSR SP/PE 28, karena sama-sama
Honda, bisa langsung pasang. Kekurangannya, suplai bahan bakar agak boros dan suara lebih beringas.
Harga part itu di kisaran Rp 700 ribuan (KW 1). Lalu kelebihan karbu CBR 150, banyak barang
bekasnya. Sehingga lebih murah. "Selain itu besarnya 28 mm, suara besutan tetap lembut, bensin lebih
irit dan pengaplikasiannya tak banyak diubah serta cuk bawaan masih bisa dipakai. Kalo harga barunya
Rp 1,5 juta," ujar Johny di Jl. Karya 2, Daan Mogot, Jakbar. Sedang komponen King, juga bisa
diadopsikan Plug n Play (PnP), tapi filter udara harus disesuaikan dengan peranti tersebut. "Untuk
bensin juga irit dan harga bekasnya sekitar Rp 400 ribuan," ujar Gepenk di Jl. Pengarian, Bintaro,
Tangerang. Untuk ngukurnya bisa pakai sigmat (gbr.2), kalau setingan main atau pilot jet tergantung
permintaan mesin (gbr.3). Sedang proses aplikasi ke intake motor Agnes ini, lebih bagus klemnya
diganti lebih besar (gbr.4). "Biar gak ada kebocoran yang bikin motor brebet," sahut Johny. Lalu yang
ingin mengaplikasikan karbu racing atau aftermarket dengan diameter venturi lebih besar (di atas 28)
bisa aja, namun banyak yang harus disesuaikan pada intakenya, bahan bakar lebih boros dan peranti
tersebut banyak diaplikasikan pada motor road-race atau drag.
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Untuk membuktikan hal itu, kita mesti melepas karbunya dengan mengendurkan satu baut klem karbu
ke intake pakai obeng min (gbr.1). Kemudian, melepas dua baut top cap atau bagian atas karbu
memakai obeng kembang (gbr.2). Setelah top cap lepas, perhatikan batang jarum skepnya. Bila
memang baret, maka di situ permasalahannya yang paling sering terjadi pada karbu yang kurang
perawatan (gbr.3). "Ini diakibatkan lantaran debu yang masuk menimbulkan gesekan kasar antara
jarum dengan rumah skep atau biasa disebut needle jet. Makanya tarikan motor jadi mbrebet saat
melaju atau berhenti," ucapnya yang buka gerai di daerah Kelapa Dua, Jakbar. "Solusinya yah harus
mengganti dengan part yang baru. Tapi kalo mau gampangnya sih cukup diampelas 1000 juga bisa tapi
jangan terlalu ditekan mengamplasnya, ngambang aja," sarannya sambil menunjukkan caranya (gbr.4).
Lalu rasakan dengan jari tangan, kalau batang jarum skep tadi sudah halus atau belum. Jika sudah, rakit
kembali komponen karbu tadi seperti keadaan semula dan coba hidupkan mesinnya, pasti mbrebetnya
hilang, deh.
Gambar 2 Gambar 3
Gambar 4 Gambar 5
Untuk dapat melakukan custom itu, sebelumnya ganti dumper lawas dengan yang baru seharga Rp 35
ribu/set (gbr.4). Setelah 4 buat part itu dipasang, kemudian lubang dumper tadi ditap untuk membuat
ulir baut ukuran 14 mm (gbr.5).
Bila semua proses sudah dilakukan, sekarang tinggal pasang gir belakang dengan baut 14 mm dan
jangan lupa pasang juga kancing pengaman pada teromolnya. Tentu juga rogoh kocek Rp 25 ribu buat
ongkos jasanya.
Busi
komponen atau bagian yang terlibat dalam sistem pengapian ialah busi, koil, distributor, platina, dan,
kondensor. apabila terjadi gangguan pada sistem pengapian maka penyebabnya dicari pada bagian-
bagian tersebut.
jika busi tidak memberikan percikan api:
a) apakah tidak ada arus tegangan tinggi
b) apakah bagian dalam atau bagian luar penyekat busi basah atau kotor kena pelumas
c) apakah penyekatnya rusak
d) apakah penyekat luarnya basah kehujanan atau karena diletakkan pada tempat yang lembab
e) apakah penyekat kabel rusak
f) apakah pembagi arus toidak bekerja
g) apakah tutup pembagi rusak
h) apakah pegas rotor patah
i) apakah pembagi arus lembab
sebelum memasang businya, buanglah endapan karbonnya dan aturlah celah elektrodanya antara 0,6-
0,9 mm. apabila businya kotor atau ada endapan-endapan karbon maka bersihkanlah dengan
mempergunakan sikat kawat/alat pembersih busi
Jenis busi ini pada umumnya di rancang menurut keadaan panas dan temperatur di dalam ruang bakar
mesin, secara garis
besar busi dibagi dalam jenis busi dingin dan busi panas.Busi dingin adalah busi yangmenyerap serta
membuang/melepaskan panas dengan cepat
sekali, jenis ini biasanya digunakan untuk mesin yang temperatur dalam ruang bakarnya tinggi.
Busi panas adalah busi yang menyerap serta membuang/melepaskan panas dengan lambut, jenis ini
hanya dipakai untuk mesin yang
temperatur dalam ruang bakarnya rendah, diantara kedua jenis busi ini terdapat satu jenis lagi yaitu
jenis busi sedang (medium type).
busi menunjukkan kondisi pengoperasian dari mesin dan oleh karena itu harus diperiksa sebagai
berikut:
1) normal
bila bensin tanpa timbal yang dipakai, isolator memperlihatkan warna abu-abu atau keputih-putihan
tetapi bila dipakai bensin yang diberi timbal, isolator memperlihatkan warna coklat muda.
2) kehitam-hitaman
isolator atau elektroda dilapisi karbon kering, kemungkinan sebabnya adalah range panas yang tidak
tepat, campuran yang terlalu kaya, elemen saringan udara yang tersumbat,
timing pengapian yang terlambat, periksalah elemen saringan udara, timing pengapian dan setelan
karburator dan bila tidak terdapat apa-apa yang salah, gantilah busi dengan tipe yang satu tingkat lebih
panas.
3) basah
bila isolator atau elektroda basah dengan bensin atau oli yang hitam kemungkinan sebabnya dalam hal
mesin 4 langkah adalah terbakarnya oli yang bocor kedalam ruang bakar melalui dinding silinder atau
cincin torak
yang aus atau melalui pengarah katup yang aus atau campuran yang terlalu kaya, dalam hal mesin 2
langkah disebabkan
oleh penyetelan pompa oli yang tidak tepat sehingga mengalirkan oli berlebihan atau disebabkan
campuran yang terlalu kaya.
4) Kotor karena timbal
Bila isolator memperlihatkan wama kuning, coklat, hijau atau abu-abu Limbal, diagnosis kelihatannya
sukar, perubahan warna ini
disebabkan senyawa timbal yang dihasiikan pada langkah kerja, perbaikan efektif adalah penggantian
busi dengan tipe satu tangga
lebih panas tetapi ini bukan jawaban yang perlu untuk masalah tersebut, bila dipakai bensin tanpa
timbal perubahan warna semacam ini tidak terjadi.
5) Terlalu panas '
Isolator terbakar menjadi putih dan mengkilap dimana elektroda cepat aus, kemungkinan penyebabnya
adalah busi yang tidak tepat,
timing penyalaan terlalu cepat, sistem péndingin yang rusak atau campuran yang terlalu miskin,
perbaikannya adalah dianjurkan untuk
mengganti busi dengan tipe busi yang satu tingkat lebih dingin atau periksalah timing dari penyalaan,
karburator dan sistem pendingin.
6) Pre-ignition (sebelum penyalaan)
Elektroda meleleh, ini terjadi bila mesin menjadi panas dan suhu elektroda tengah melebihi suhu
preignition, dalam beberapa kasus,
kepala dari torak mcleleh, kcmungkinan sebab dan cara memperbaikinya adalah sama dengan yang
didiskusikan pada masalah di atas.
7) Isolator yang retak
Isolator memperlihatkan keretakan dan perubahan warna sepertihalnya pada kasus terlalu panas atau
kotor karena timbal,kemungkinan sebab dan cara mcmperbaikinya adalah sama dcngan
kasus terlalu panas di atas.Untuk mcnghilangkan karbon pada busi, lakukanlah langkah langkah
sebagai berikut.
(a)Dengan memakai alat pembersih busi
Luruskanlah elektroda massa, bersihkanlah isolator sehingga putih dengan memutar busi, biasanya l0
sampai 20 detik waktu
pembersihan adalah cukup, dan bila dibersihkan terlalu lama,elektroda-elektroda akan menjadi terlalu
aus. Setelah dibersihkan,
semburkanlah kompond pembersih dcngan udara kompresor sampai bersih benar dan periksalah
apakah ada keretakan—keretakan.
Bersihkanlah elektroda-elektroda dan ulir dengan memakai sikat kawat, bila elektroda tengah telah aus,
kikirlah agar ujungnya datar
kembali, akhirnya tekuklah elekzroda massa dan setellah celah busi sesuai spesifkasi.
(b)Tidak memakai alat pembersih busi
Dengan menggunakan sebuah kawat halus hilangkanlah karbon dari dalam busi dan berhati-hatilah
agar tidak merusak isolator. Bila
isolator berminyak, bersihkanlah dcngan memakai sikat yang telah dicelup ke dalam bcnsin. Untuk
mcmbersihkan busi, janganlah
mencoba membakarnya di atas api karena dapat terjadi kcbocoran pada busi.
Untuk memakai busi secara baik, maka lakukanlah langkah—langkah sebagai berikut,
a. Busi adalah bagian yang dikonsumsi dan 0leh karenanya harus di cek, dibersihkan atau diganti pada
interval waktu yang dispesifikaskan dalam manual pemilik kendaraan.
b. Bila mengganti sebuah busi harap selalu memilih merk dan tipe yang telah ditentukan pabrik sepeda
m0t0r tersebut,
jika tidak dapat dipilih merk lain yang sesuai, dalam hal ini perhatikan hal berikut,
l) Daerah panas (heat range) dalam memilih busi yang c0c0k,
pemilihan daerah panas busi adalah faktor terpenting, sesuai
daftar pemakaian pabrik busi, harus dipilih sebuah busi yang
mempunyai daerah panas yang sama.
2) Panjang bagian busi yang berulir. bagian ini bcrbeda tergantung
dari tipe busi, bila terlalu pendek atau terlalu panjang, karbon
menumpuk sehingga mengurangi daya kerja mesin, kecuali itu
sebuah busi yang mcmpunyai bagian berulir yang lebih pendek
dapat mcnyebabkan penyalaan 'yang salah dan busi yang
mempunyai bagian berulir lebih panjang dapat menyebabkan
elektroda massa menjadi terlalu panas atau menabrak torak atau katup.
Memeriksa Mesin
Gangguan-gangguan pada kepala mesin biasanya mempengaruhi
daya kerja mesin dan dapat didiagnosis dengan tes kompresi, suara suara berisik
di dalam mesin biasanya dapat diteliti dengan alat pendengar suara mesin
atau stetoscop bahwa sumbernya terletak pada kepala silinder.
Tekanan kompresi terlalu rendah:
a. Penyetelan katup/klep tidak tepat,
b. Tangkai klep terbakar atau bengkok,
c. Pembuka klep tidak tepat,
d. Pegas klep putus, '
c. Sil tangkai klep aus atau rusak, dan
f. Bush klep aus atau rusak.
Kepala silinder :
a. Gasket kepala silinder bocor atau rusak, dan
b. Kepala silinder berubah bentuk atau retak.
Silinder dan Torak:
a. Silinder atau cincin torak aus.
b. Torak tergores/jebol
c. Selinder terdapat goresan
Tekanan kompresi terlalu tinggi:
a. Ada kerak-kerak karbon berlebihan pada kepala torak atau ruang pembakaran,
b. Penyetelan udara masuk melalui karburator yang terlalu tinggi
Suara berlebihaan:
a. Penyetelan klep tidak tepat,
b. Klep macet atau pegas klep patah,
c. Pelatuk atau poros bubungan aus atau rusak,
d. Rantai mesin longgar utau aus,
c. Penegang rantai mesin aus atau rusak, dan
f. Gigi sproket rantai mesin aus.
Putaran stasioner tidak rata:
Kompresi mesin terlalu rendah.
Terlalu banyak asap pada silinder/torak
a. Silinder, torak atau cincin torak telah aus,
b. Pemasangan cincin torak salah, dan
c. Torak atau dinding silinder tergores atau rusak.
d. terdapat kebocoran pada sil klep
Mesin terlalu panas:
a. Terlalu banyak kerak karbon pada torak atau dinding ruang pembakaran
b. pemakaian oli/pelumas mesin yang tidak tepat
c. pergantian oli/pelumas telat
d. pengoperasian perseneling yang kurang cermat
Suara mengetuk atau abnormal:
a. Torak dan silinder aus, dan
b. Terlalu banyak kerak karbon.
c. rantai mesin longgar
d. kam yang sudah aus
e. klep bengkok
Penyetelan katup:
1) Lepas tutup mesin sebelah kiri.
2) Lepas kedua tutup lubang pemeriksaan katup.
3) Putar rotor searah putaran motor (arah kiri) dan tempatkan tanda T pada rotor dengan tanda rumah
poros engkol.
4) Pastikan bahwa motor pada akhir langkah kompresi.
5) Kendorkan mur pengikat dan baut penyetel katup.
6) Masukkan bilah ukur pada celah katup/klep.
7) Pcnyetelan dilakukan pada kondisi sepeda motor dingin (suhu di bawah 35"C).
8) setel celah katup sesuai data dengan cara memutur sekerup penyetel sampai terasa ada tahanan pada
bilah ukur pada umumnya (celah klep isap dan buang. 0,05 mm).
9) Keraskan mur pengikat dan tahan sekerup penyetel.
10) Pasang tutup penyetelan katup.
I1) Pasang tutup mesin sebelah kiri.
12) Hidupkan mesin dan periksa kebocoran oli serta suara mesin.
13) Bila berisik, celah katup terlalu longgar.
Pemeriksaan torak dan cincin torak:
1) Periksa dinding silinder terhadap goresan dan keausan.
2) Ukur dan catat diameter dalam silinder pada tiga bidang pada sumbu X dan Y, ambil pembacaan
maksimum untuk menemukan keausan silinder.
3) Hitung jarak renggang antara torak dan silinder.
4) Ambil pembacaan maksimum untuk menentukan jarak renggang
5) Hitung ketirusan silinder pada tiga bidang pada sumbu X dan Y, ambil pembacaan maksimum untuk
menentukan ketirusam
6) Hitung kelonjongan silinder pada tiga bidang pada sumbu X dan Y ambil pembacaan maksimum
untuk menentukan kelonjongan.
7) Periksa. bagian atas silinder terhadap perubahan bentuk dengan menggunakan mistar pengukur
kedataran dan bilah ukur.
8) Ukur kerenggangan antara cincin torak dan alurnya.
9) Periksa torak terhadap keausan atau kerusakan.
Memeriksa Kopling
a. Pelat gesek (Friction plate)
Periksalah apakah pelat gesek sudah aus, ganti apabila telah aus melebihi 0,3 mm dan ukuran
standardnya, atau menunjukkan gejala hubungan yang tidak rata dengan palat kapling.
b. Memeriksa pelat kOpling
Periksalah pelat kopling baja, apakah telah aus, hangus atau bangkok, untuk rnemeriksa
apakah pelat kopling bengkok, gunakan pelat bidang datar, jika bengkoknya melebihi 0,05 mm
yang disertai kerja kapling yang tidak menentu maka pelat kopling harus diganti.
c. Memeriksa pegas Off
Ukurlah panjang bebas pegas off dan ganti dengan yang baru bila
terdapat 0,2 mm lebih pendek dari ukuran standarnya.
d. Memeriksa collar gigi utama (Primary gear collar)
Masukkan.penahan speser collar gigi utama ke dalam bush roda gigi penggerak primer (utama) dan
periksalah jarak main radialnya.
Masukkan speser tersebut harus dengan mudah dan licin,jika terdapat gorasan pada collar maka
gantilah.Selanjutnya pasanglah collar pada
p0r0s utama dan juga harus dapat dengan mudah dimasukkam dalam licin.Cobalah apakah speser dapat
dengan mudah dan licin pada poros utama dan bush roda penggerak primer.
Pada waktu pemasangan berikanlah sedikit 0li pada bagian-bagian tersebut.
e. Memeriksa bush kopling
Alur pelat kopling berpegang pada alur bush kopling dan berputar bersama-sama.
Periksalah apakah alumya telah aus, jika tidak bersihkanlah alur tersebut sebelum pemasangan
dilakukan.
f. Memeriksa rakitan rumah kopling
Karet peredam terpasang di dalam kopling antara r0da gigi pengerak primer dan rumah kopling. Fungsi
dari karet peredam tersebut
ialah untuk mengurangi suara gigi atau semacam sewaktu pemindahan gigi pada kecepatan rendah atau
tinggi. Periksalah jarak main antara
rumah kapling dengan roda gig pengerak pemicunya, jika jarak mainnya terlampau banyak maka
gantilah.
Periksalah permukaan kopling jika terdapat goresan atau cacat
maka gosok dengan amplas atau ganti Bila sisi cakar terdapat celah yang diakibatkan 0leh persentuhan
antara cakar dengan pelat
gosok yang mengakibatkan aus yang berlebihan, maka gantilah dengan rumah kopling yang baru.
g. Memeriksa rakitan pemberat rol
Periksalah apakah rol pemberat retak atau cacat dan apakah multiple rol hangus
atau gerakannya tidak licin, bila demikian pemberat rol harus diganti dengan yang baru.
Bila terdengar suara gemeretak pada roda gigi reduksi primer, maka ini menandakan backlash (celah
kelonggaran) yang terlampau besar
dan sebaliknya bila terdengar suara mendengung menandakan backlash yang terlalu kecil (tidak cukup)
Untuk mengetahui backlashnya, harus
diketahui dahulu nomor penggerak primer dan roda gigi penggeraknya.Nomor atau huruf kode ini
terdapat pada setiap penggerak primer dan
roda gigi penggerak. Jumlah kedua angka tersebut merupakan nomor kode tertentu untuk jenis motor
Yamaha.
Periksalah apakah terdapat cacat atau retak pada permukaan gigi, jika terdengar suara gemeretak,
gantilah dengan gigi yang menggunakan
angka yang lebih besar, sebaliknya bila terdengar suara mengaum, gantilah dengan gigi yang
menggunakan angka yang lebih kecil.
h. Memeriksa mekanisme ratchet
Periksalah apakah lidah roda (paw) telah aus dan periksalah juga apakah cakar-cakar telah aus atau
rusak, bila demikian maka gantilah
Periksalah offspring (pegas pawl) apakah tegangannya telah lemah, patah atau rusak maka gantilah!
Pada kopling yang menggunakan kabel cara pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
a. Ukur jarak main bebas kopling pada ujung handel kopling, jarak main bebas antara 10-20 mm
b. Bila jarak main bebas kopling terlampau besar maka pengoperasian gigi transmisi akan sukar masuk
dan kendaraan cenderung meloncat
pada awal start.
c. Bila jarak main bebas kopling terlampau kecil akan mengakibatkan kopling slip.
Pada sistem kopling otomatis, cara pemeriksaannya adalah sebagai
berikut :
a. Hidupkan mesin dan masukkan persneling ke gigi satu kemudian pedal kopling tetap ditekan kaki.
b. Gas tangan dibesar-besarkan sambil dirasakan dan pastikan bahwa pada sepeda motor tidak boleh
ada gerakan berlebihan atau usaha untuk maju.
c. Periksa juga pergerakan pertama/start maju tidak terasa ada sentakan dan pemindahan setiap tingkat
gigi persneling mudah atau lancar.
Penyetelan
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Sudah? Langkah pertama, membuka dulu dua baut pijakan kaki sebelah kiri menggunakan kunci ring
12 (gbr.1). Selanjutnya melepas tiga baut penahan cover penutup gir depan dengan kunci T-8 (gbr.2).
Setelah terbuka, cek keadaan sensornya (gbr.3). Jika ada penumpukan bekas oli rantai dan debu, maka
itulah penyebab utamanya. "Keadaan sensor harus tetap bersih, perangkat ini kan bekerja seperti
infrared.
Yah, ibarat mata kita, enggak akan kelihatan apapun kalo tertutup dengan benda atau kotoran," terang
pria yang punya badan ramping itu.
Bersihinnya gimana? Gampang, tinggal kita basuh aja pakai bensin sambil mengoleskan dengan kuas
di atas wadah yang sudah kita sediakan (gbr.4).
"Lakukan langkah tadi sampai benar-benar bersih hingga enggak ada lagi kotoran yang menempel.
Yah, minimal sebulan sekali deh," terangnya.
Nah, jika dirasa sudah bersih, rakit kembali semua part yang telah kita lepas ke posisi semula dan
pastikan enggak ada baut yang kendur atau lupa dipasang.
Gambar 2
Gambar 3
Trus, gimana dong? Yang jelas dilakukan cek and ricek dulu. Pertama, periksa pengisian aki pakai
avometer, dengan cara warna kabel merah (+) avometer disambung ke soket sepul berkaki 3 dan kabel
hitam ke massa aki (-) (gbr.1).
"Untuk arus normal atau standarnya sekitar 4,8-5 Ampere, dalam kondisi motor langsam sekitar 2.000
rpm. Kurang dari itu, berarti sepul motor ente sudah lemah alias gosong," sahut pria berperawakan
sedang ini.
Kalau sepul gosong harus diganti. Untuk melihatnya, siapkan alatnya; palu, obeng ketok (+), obeng
kembang, kunci T-7 dan T-8. Nah, biar oli gak ngucur, lantaran tak pakai acara buang oli, maka motor
dimiringkan atau standar tengah yang diganjal kayu di bagian kiri, tapi jangan terlalu miring nanti
motor jatuh.
Kalo sudah, bongkar bak rumah sepul di bagian kiri mesin pakai kunci T-8 mm (gbr.2) yang dilanjutkan
membuka cover gir depan pakai kunci T-7 mm.
Sudah? Lanjutkan mencabut 2 soket sepul yang terletak dekat aki. Lalu, gunakan obeng ketok untuk
membuka 3 baut sepul (gbr.3), lihat bagian luar dan dalam kawat peranti itu, gosong atau tidak?
Untuk kawat yang gosong, berwarna hitam pekat dan kalo dikorek, lapisan kawat tersebut pada rontok.
Sedang aslinya berwarna hitam kecokelatan karena bercampur oli mesin.
Nah, apabila sepul itu ternyata hangus, harus ganti baru harganya sekitar Rp 300 ribu. Tapi, kalau ogah
merogoh kantong lebih dalam, bisa juga sepul digulung ulang, biayanya Rp 180 ribu. Jadi, silakan
dipilih!
Eits, tapi ternyata pemasangan monoshock di Thunder enggak bisa sembarangan lo!
"Parahnya kalau posisi lengan ayun dan sok enggak pas, bisa bikin handling jadi enggak karuan," beber
Gemma G. Hadis dari bengkel Gege Motor (GM).
Lebih lanjut Gemma menambahkan, biasanya penurunan handling dirasakan pada monosok yang
memiliki sistem pasang plug and play alias P'NP.
"Waktu itu gue pernah pakai arm lokal dipadu sok bawaan Yamaha MX. Gejalanya setang jadi limbung
saat motor diajak nikung pada kecepatan tertentu," tambahnya.
Masuk akal! Sebab, pada dasarnya sasis Thunder memang tak dirancang untuk monosok! Alhasil peran
sokbreker belakang sebagai penopang kekuatan sasis belakang ketika menerima tekanan beban seperti
pembonceng jadi hilang (gbr.1).
Gambar 1
Gambar 2
Kelemahan lain, tipe monosok P'NP pada bagian dudukan sok atasnya hanya diikat dua baut. "Itu bisa
bikin kedudukan sok ikut goyang saat motor diajak bermanuver tajam," bilang Ari Kristanto mekanik
dari GMotor yang pernah mengalami beberapa kasus mengenai monosok jadi-jadian ini di Thunder
pasiennya.
Trus kalau mau tetap aman, gaya dan stabil gimana? Ada dua pilihan! Yakni pertama mengganti sok
bawaan pabrik dengan milik Bajaj Pulsar 200. Di kalangan anak klub Thunder, sokbreker itu jadi
favorit karena rebound yang dihasilkan lebih keras dibanding bawaan asli Thunder.
Gambar 3
Pilihan kedua, silakan aplikasi monosok. Tapi dengan catatan monosok yang dipakai bukan sistem
P'NP dan juga jarak sumbu roda dan ketinggian motor jangan sampai berubah.
"Selain itu, perhatikan juga posisi kemiringan sok. Posisi sok (gbr.2) yang gak berada tepat di tengah
sasis bisa menyebabkan as sok patah.
Selain itu, hal tersebut juga bisa bikin posisi ban belakang jadi enggak center dengan bodi dan sasis
ketika dipantau dari belakang, (gbr.3) " tutup Gemma.
Gambar 3
Gambar 4
Lebih parah, kalau digas mendadak, malah muncul bunyi cetak-cetak. Wah, khawatir kondisi makin
parah, warga Ciputat ini segera membawa besutan ke bengkel spesialis skutik, Gandhi Racing di Jl.
Pajajaran No.23 Pamulang, Banten.
Di bengkel Gandhi Santana itu, langsung disampaikan problemnya. "Kalo gejalanya seperti itu, yang
bermasalah karet kopling ganda, pasti mulai keras dan peyang," urai Gandhi.
"Karet ini sebagai bantalan alur mengembang dan menutupnya kampas kopling, sehingga kalau sudah
keras dan peyang gerakan kampas tak lancar. Makanya pada putaran rendah loncat-loncat. Oh ya, ini
bisa terjadi di semua skutik lo, dan biasanya muncul kalau jarak tempuh sudah 10.000 km," lanjutnya.
Sekarang, tinggal mengganti yang bermasalah itu. Namun mencari karetnya jangan di bengkel resmi,
karena aslinya dijual agak mahal (satu set sama kampas kopling). Contoh milik Yamaha Mio mencapai
Rp 232.500.
Lalu gimana dong?
Sambangi toko spare part, cari karet kopling ganda aftermarket milik Honda Grand. "Milik Grand bisa
dipakai di Mio, Honda Vario, Suzuki Skywave, Spin, dan Skydrive, harganya sekitar Rp 15 ribu," urai
pria berambut pendek ini.
Gambar 5
Bagaimana dengan Yamaha Nouvo dan Honda BeAT? "Khusus untuk keduanya harus cari milik
Nouvo, kebetulan sudah ada aftermarketnya. Bentuknya lebih pendek dan tak ada bos (logam) di
tengahnya. Kalau dipaksa pakai punya Grand gerakannya jadi tak lancar," wantinya. Harganya juga
berkisar Rp 15 ribu.
Setelah dapat komponen pengganti, mari praktik di Honda BeAT milik Adi. Pertama, lepas semua baut
cover CVT pakai kunci T-8. Setelah copot, fokuskan pekerjaan pada puli belakang.
Lepas mur pengunci rumah kopling ganda pakai kunci sok 19 dan treker puli, bila telah terlepas tarik
keluar (gbr.1). Lalu angkat kopling ganda yang menyatu puli belakang (gbr.2). "Lepas juga belt-nya,"
tutur pria yang kini berbadan subur.
Letakkan puli di tempat yang rata untuk melepas mur pengikatnya. "Pakai kunci ring 39 atau kunci
Inggris (gbr.3)," terang mantan pembalap road race nasional ini.
Sudah lepas murnya? Angkat rangkaian kampas kopling gandanya.
Lalu lepas ketiga per kampas pakai tang lancip dengan menariknya keluar (gbr.4). Nah sekarang
terlihat karet yang bermasalah (gbr.5). Cabut dan ganti yang baru.
Pekerjaan beres, tinggal rakit kembali dengan urutan kebalikan dari proses membongkar.
Dan benar juga, setelah dicoba jalan, gejala yang dikeluhkan Adi pun hilang alias tak loncat-loncat
lagi!
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5
lalu bor sampai tembus Sudah? Cuci pakai bensin agar serbuk sisa pengeboran hilang.
Kelar, deh. Namun sebelum dirakit, menurut Susilo, mumpung sedang dibongkar jika mau lebih
maksimal mesti sekalian ganti kampas (gbr.3) dan per kopling (gbr.4). Karena kampas dan per bawaan
terlalu lembek, efeknya gampang selip dan bikin bensin boros.
Gantinya pilih per yang tekanannya lebih kuat dan kampas yang bahannya lebih bagus. Makin
maksimal lagi jika judder spring (gbr.5) dilepas.
"Tiap pindah gigi jadi terasa lebih menyentak," ujar Susilo sambil berbisik garansi pengerjaan
selamanya, sedang per dan kampas kopling 3 tahun dan 10 bulan.
Sekarang, koplingnya basah-basah-basah...!
Membawa beban melebihi kapasitas yang dianjurkan bikin ban cepat rusak
— Ban motor cepat rusak karena dua hal. Pertama, karena ulah penjahat menyebar "ranjau" berupa
paku atau benda tajam lainnya, yang marak belakangan ini. Kedua, karena kecerobohan pemilik
kendaraan.
Kecerobohan tersebut di antaranya cara berkendara yang "jorok", seperti sering menghajar lubang atau
menabrak benda keras. Kemudian, mereka tidak memerhatikan kondisi komponen yang berkaitan
dengan ban. Misalnya, membiarkan tekanan angin kurang atau sering membawa beban yang
berlebihan.
Dorari, spesialis OEM Tire PT Gajah Tunggal, produsen ban IRC, memberikan beberapa contoh
kerusakan pada ban, disertai penyebabnya.
Pertama, ban sobek, akibat kurang tekanan angin, lantas menghajar lubang atau menyeret benda tajam
(ranjau) cukup jauh. Jika pakai ban dalam, sobek kecil tidak akan membuat ban kempis.
Kedua, ban benjol. Ini menandakan bahwa benang konstruksi di dinding putus. "Biasanya (karena)
bagian samping membentur trotoar. "Kalau benjol di tengah, itu lantaran kondisi suspensi mati
sehingga ban seperti dibiarkan menahan beban berat kendaraan plus pengendara dan penumpang,"
ungkap Dorari.
Ketiga, kembang ban termakan sebelah. Penyebabnya terdiri dari beberapa kemungkinan, seperti
kondisi velg yang sudah tidak balance. Kalau menggunakan jari-jari, Dorari menyarankan agar bagian
itu disetel ulang. Kemungkinan lain, volume shock sudah tidak seimbang. Dampaknya, "Kerja suspensi
pun jadi tidak sama," sebut Udin, Kepala Mekanik Clara Motor, dealer Honda.
Faktor penyebab lain, bushing swing arm sudah aus sehingga posisi roda oblak dan bikin ban tidak rata
ketika menapak di permukaan jalan.
Keempat, retak-retak karena terlalu lama disimpan sehingga membuat elastisitasnya berkurang. Lihat
kode produksi ban yang terdiri dari 4 angka. Dua angka awal pertanda minggu produksi (bisa minggu
pertama, kedua, dan seterusnya), sedangkan dua angka di belakang menandakan tahun produksi.
Nah, dengan informasi ini, semoga pemakaian ban motor Anda bisa lebih lama.
Sangat menggangu ketika lagi asyik jalan muncul suara decitan dari CVT
- Barangkali ada yang mengalami dengan skutiknya seperti ini. Saat jalan, dari CVT muncul suara
decitan waktu gas (throttle) dibetot. Paling tidak, ada tiga hal yang jadi pemicu timbulnya suara yang
mengganggu telinga itu.
Inilah ketiga permasalahan itu.
1. Ada cairan. Adanya sejenis oli atau cairan yang lama menguap dan bikin licin mengganggung
mekanisme kerja puli depan atau belakang. jadi, gesekan belt dan puli depan-belakang tidak sempurna.
Trus, pemakaian gemuk yang berlebihan atau salah, juga bisa bikin selip. Muncul selip karena gemuk
yang berlebihan dan enggak sesuai spesifikasi, muncrat ke komponen yang bergesekan dengan sabuk.
2. Perawatan filter. Lho, apa hubungannya filter dengan decitan CVT? Umumnya pemilik skutik,
bilang Slamet dari Education Service Supervision PT Yamaha Motor Kencana Indonesia, tidak
merawat filter karena ada tumpukan debu atau kotoran sampai komponen penyaring itu kotor.
"Filter yang kotor bikin sedikit ruang untuk udara masuk ke bagian dalam CVT. Di sini yang bikin
temperatur tinggi di atas toleransi. Efeknya, overheat bagian dalam CVT dan dampak jangka
panjangnya bikin selip," papar Handy Hariko, Deputy GM Technical Service PT Astra Honda Motor
(AHM). Nah, dengan panas yang melebihi batas bikin gemuk di beberapa komponen mencair lebioh
cepat. Nah, gemuk yang menempel di piring drive-driven space, jika kena gesekan sabuk atau belt
bakal menimbulkan gejala selip.
Makanya, saran Slamet, setiap servis berkala jangan lupa bersihkan filter.
3. Perlakukan mekanik. Hal lain yang bikin selip karena perlakukan mekanik yang enggak peduli sama
kebersihan tangan. Cuek sama tangan yang penuh bekas oli atau cairan apapun. Saat bongkar
pasangnan komponen CVT, tanpa sadar bekas oli tangan mekanik nempel di komponen CVT.
4. Cairan lain. Slamet dan Handy Hariko sepakat bahwa enggak semua belt cleaner buat mobil cocok
dipakai pada motor. Coba lihat sabuk di mobil dan motor. kalau di mobil rata-rata terbuka, sedang CVT
di skutik tertutup. Sehingga cairan di mobil lebih cepat mengering.
Kalau enggak sabar menunggu belt cleaner khusus buat CVT skutik, ada cara paling simpel. Pakai saja
alkohol di atas 70%. Gunakan setelah CVT dibongkra habis dan dipasang kembali. (Niko)
Gambar 5
Cek List Komponen Fast Moving
Sudah jadi kebiasaan kalau mau pulkam alias pulang kampung, bikers mendata komponen fast moving
mana saja yang perlu dicek, dirawat atau bahkan diganti. Maksudnya biar tunggangan tetap lancar saat
mudik basamo nanti. Namun untuk memastikan semua itu, tidak semua pemilik motor paham. Apalagi
langkah serta dan waktu pengecekan masing-masing part umurnya berlainan. Sehingga ada
kemungkinan terjadi selisih waktu atau jarak ketika proses penggantian komponen yang termasuk fast
moving. Berikut ini panduannya.
GANTI OLI JIKA JARAK MENDEKATI
Oli punya waktu pengantian tiap 2.000~3.000 km atau 2 bulan sekali. Jika jarak
tempuh di odometer lebih dekat batas waktu penggantian, baiknya sih ganti
baru. Ini demi menjaga performa motor yang akan menempuh rentang jarak dan
waktu lama. Tapi kalau mau aman meski oli belum lama pakai, ganti baru sah-
sah aja.
"Sebab oli yang sudah lama dipakai kualitasnya menurun dan mempercepat
keausan permukaan yang bergesek," papar Edi Selamat, mekanik Selta Motor di
Jl. Batu Amapar II, Condet, Jakarta Timur, juga berpesan untuk memeriksa
volume oli lewat deep stick.
BUSI CUKUP DICEK
Begitu juga busi, punya tempo pengecekan tiap Lebih baik ganti oli
3.000 km dan wajib ganti saban 6.000 km atau 4 baru BARU 3.000 KM
bulan. Sebab bila lewat dari batas waktu itu, biasanya ada endapan arang
atau elektroda busi sedikit aus.
Sehingga akan mengakibatkan motor sulit hidup atau jadi kurang bertenaga.
Nah, kalau busi baru dipakai sekitar 3.000 km ketika akan pergi mudik,
masih bisa kok dilakukan pemeriksaan. Caranya bersihkan arang pakai sikat
kawat dan ampelas, lalu seting celah busi pakai filler ukuran 0,6~0,7 mm.
GANTI RANTAI KUDU SATU SET
Untuk pengantian rantai penggerak roda, memang
nggak ada batas waktu. Tapi hampir semua mekanik
menyarankan untuk memeriksa rantai setiap 4.000
km. Caranya dengan mencuci rantai lebih dulu
Bersihkan kerak dan setel sebelum dilumasi. Meski tanpa batas waktu
kembali gapnya penggantian. Untuk memastikan ranti roda harus
diganti langkahnya dengan melihat kekenduran rantai.
Jika sudah melebihi jarak setelan baut anting-anting tentu harus dilembiru alias
dilempar aja lalu beli yang baru. Bisa dilihat dari setelan baut
anting-anting CEK
"Gantinya harus satu set dengan gir. Sebab kalau mata gir sudah lancip, meski
rantai baru dipastikan mudah terkikis," imbuh Maman Sugiman kepala
Instruktur sekolah mekanik Hartomo Mechanical Training Centre (HMTC).
BATAS ALUR BAN
Dari semua itu, kompoenan paling vital dan perlu pengecekan ekstra yaitu
ketebalan alur atau kembang ban. Sebab bila kembangnya sudah aus, ini sangat
memungkinkan keseimbangan motor jadi terganggu. Bahkan tingkat gesek dan
pengereman ban ke aspal jadi malah kurang maksimal. Meski disarankan untuk memeriksa ketebaln
setiap 4.000 km.
Namun cara yang lebih penting memeriksa ketebalan kembang ketika ingin memboyong motor ke
kampung halaman. Sebab bila batas pemakaian kembang ban sudah melebihi ukuran 1,6 mm baiknya
sih ban ganti baru. Itu baru aman. Jangan lebih dari 1,6 mm
KEDALAMAN ALUR KAMPAS REM CAKRAM
Waktu penggantian kampas rem cakram dan kampas rem teromol
syaratnya nggak jauh dengan rantai penggerak. Yaitu disarankan
untuk memeriksanya sekali setiap 4.000 km. Untuk memeriksa batas
waktu pengantian kampas rem di teromol, caranya jauh lebih mudah.
Bisa dilacak lewat jarum penunjuk di tuas pengukit yang ada di
teromol. Sementara untuk perangkat cieet model cakram, untuk
memastikan ketebalan kampas bisa diintip dari batas volume minyak
rem di master rem. "Atau kalau mau sedikit repot, lihat kedalaman
Kampas rem abis jika alur dan
permukaan sejajar
alur calah di kampas apakah sudah mulai rata. Sebab itu tanda kalau
kampas minta diganti,"
Spin 125, Skywave 125 dan Smash 110. Diameter piston sama
Suzuki Skywave 125 atau Spin 125. caranya dongkrak power. Apalagi, part racing buat skubek Suzuki
masih tergolong jarang. "Sebenarnya bisa juga pakai piston Suzuki Smash, tapi hanya sebatas
menaikan kompresi mesin,". Kompresi? Iya. Karena piston Smash lebih jenong ketimbang seher
Skywave. Begitunya, volume di kepala silinder atau ruang bakar makin padat. Kompresi pun, makin
tinggi. Nah, jenong ini yang bikin kompresi naik. Buat aplikasi piston ini, perlu ubah liner atau
perbesar boring lagi gak ya?
Aliran
bisa menyebabkan kedua gigi termakan atau
slek.
Bikin fatal lagi, saat pemasangan posisi membran nggak semestinya. Dipasang tidak sesuai patokan.
Jadi, ada bagian terjepit. Padahal, patokan pemasangan cukup lihat jendolan keluar dari bentuk
membran yang melingkar (gbr. 1). Itu tahap deteksi langsung ke karbu.
Ada pengecekan sederhana lagi. Silakan lihat setelan free play alias main bebas throtle. Tengok di
kabel gas (gbr. 2). Mungkin setelan tidak sesuai. Tinggal diubah. Kalau drat diputar ke kanan searah
jarum jam berarti jarak bebas putaran gas tinggi. Responnya ada jeda panjang. Mungkin lebih dari 10
mm dari jarak gas ditutup. Berbeda kalau drat penyetel digeser ke kiri, berlawanan dari jarum. Semakin
pendek jeda respon gas.
Sesuaikan juga setelan di karbu. Ada mur pengunci atas-bawah di kabel gas karbu (gbr. 3). Putar ke
atas semakin tinggi jarak bebas throtle. Begitu sebaliknya, diputar ke bawah akan semakin pendek free
play gas.
Rocker arm punya perbandingan tinggi Kubah landai bikin mudah naik kompresi
"Basic-nya kepala silinder Honda Blade sudah sangat bagus. Terutama perbandingan (ratio) rocker arm
lebih tinggi dari mesin Honda lainnya," buka Akiang yang punya nama asli Edwin ini. Perbandingan
rocker arm Honda Blade 1:1,5 artinya saat rocker arm tertonjok camshaft (noken as) dalam posisi lift
penuh, pada klep membuka 1,5 kali dari tinggi tonjokan camshaft.
"Karena tinggi camshaft dibuat 6mm maka klep membuka 9mm," terang Akiang. Perbandingan ini
lebih tinggi dari Jupiter Z dan Supra X 125 yang hanya 1:1,33. Hasilnya noken as berputar lebih ringan
karena tidak membutuhkan daya tekan besar untuk membuat klep membuka makin tinggi.
"Selain itu, camshaft juga dilengkapi dengan dua laher di kanan dan kiri bikin putaran noken as tambah
ringan," lanjut Akiang yang bengkelnya mangkal di Ciputat ini. Selanjutnya Akiang hanya mendesain
camshaft baru yang mengatur lubang isap agar membuka di 34 derajat sebelum TMA dan menutup di
56 derajat setelah TMB. Dengan lift yang hanya 9mm dan LSA yang tak lebih dari 103 derajat maka
over lap kedua klep saat membuka bersamaan sekitar 3mm.
Gambar 1
Ah yang bener Mas? Oke, biar enggak dibilang hanya ngegosip saja, Wahyudi langsung
mempraktikkan apa yang dilakukan terhadap karburator standar Honda Supra Fit keluaran 2005 (gbr.2).
"Coakannya dibikin 2 buah, pada sisi kiri dan kanan batang cuk. Untuk ukuran coakan dibuat
seikhlasnya," celoteh mekanik ramah ini (gbr.3).
Gbr 2 Gbr 3
Agar bisa terlihat perubahan pada power motor, sebelum batang cuk direamer tenaga motor diukur
pada mesin dynojet milik tim balap BRT di Cibinong, Bogor. Hal yang sama juga dilakukan setelah
batang cuk di-reamer.
Dari hasil tes dyno, ternyata memang benar bahwa dengan me-reamer batang cuk bisa bikin tenaga
motor standar jadi terdongkrak.
Dari yang awalnya 5,91 dk, setelah treatment dilakukan power Supra Fit standar jadi 6,24 dk. "Torsi
juga ikut nambah, dari 6,38 Nm ke 6,72 Nm," ungkap Wahyudi (lihat grafik dyno).
Nah, acuan ini pun kemudian jadi patokan para produsen oli dengan cara membuat takaran yang sama
dalam kemasan olinya.
Tapi ya itu, tetap saja ada yang bandel. Harusnya 800 ml diisi penuh 1.000 ml, dengan alasan karena
sayang akan sisanya, "Pengisian harus ada antara low dan full," wanti Dika, kepala bengkel servis Bajaj
Pulsar wilayah Kelapa Dua, Jakbar (gbr.2).
Gambar 2
Jika batasan tersebut diabaikan, tak mustahil akan memicu terjadi kerusakan pada beberapa sektor lain.
Terutama kerja pompa oli jadi berat akibat kepenuhan pelumas dan berimbas pada akselerasi motor
menjadi lemot!
Panas Vs Dingin
Banyak motormania bertanya, enaknya ganti oli itu saat mesin panas atau dingin, ya? Tapi beberapa
mekanik beranggapan, masing-masing punya plus minus.
Contoh saat panas, kekentalan oli sedang berubah encer. Keuntungannya, kotoran yang larut di dalam
mesin (ikut oli), akan terbuang lewat lubang pembuangan.
Cuma ya itu, gantinya mesti hati-hati. "Jangan sampai tangan Anda malah tersengat panas. Atau kalau
mau aman, ya saat kondisi hangat, deh," kata Agus Kristanto, kepala bengkel AHASS di Pos
Pengumben, Jakbar. "Sebaliknya, saat memasang baut penutupnya, saat mesin dingin. Karena kalo
sebaliknya, baut akan mudah patah." (gbr.3).
Gambar 3
Kalau gak ada filternya? "Cukup dibungkus kain pada ujung semprotannya tapi jangan terlalu tebal,
kalau enggak pakai, bisa bikin karat jeroan mesin,"
Bagi Bayu Maulana, enggak ada hal yang lebih aneh dari kejadian blongnya rem depan Suzuki
Thunder 125 miliknya. "Gimana enggak, begitu keluar parkiran kampus, rem depan gue tiba-tiba
blong," ujar salah satu mahasiswa Universitas Al-Azhar ini.
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Setelah di analisa, ternyata masalah berasal dari master rem. "Master rem Thunder terbuat dari plastik
(gbr.1). Kalau dijemur seharian memicu permukaan dinding cup masternya terangkat. Alhasil rem jadi
ngempos saat tuas rem ditarik" Hal itu bisa juga terjadi apabila baut tutup penampungan oli rem
dipasang terlalu kencang. Nah, buat yang ngalamin hal seperti Bayu, Ari menganjurkan untuk
mengganti perangkat master rem Thunder dengan bawaan Suzuki Shogun SP (gbr.2). "Kalau mau yang
lebih catchy, sekalian saja ganti yang model variasi," bilang pria banyak akal ini. Langsung saja ya.
Pertama tebus dulu perangkat master rem sebagai pengganti bawaan Thunder yang sudah rusak. Kalau
master rem bawaan Shogun SP dijual seharga Rp 430 ribu. Tapi kalau yang variasi, di pasaran
dibanderol mulai Rp 300-600 ribuan. Kalau sudah ditebus, langsung saja lepas baut pegangan master
rem di setang pakai kunci 8 (gbr.3). Lanjutkan dengan melepas baut slang rem memakai kunci 12
(gbr.4). Oh iya, sewaktu membuka baut, usahakan minyak rem di slang jangan sampai tumpah. Kalau
sudah terlepas, langsung pasang master rem baru yang sudah ditebus tadi. Bingung cara pasangnya?
Gak perlu! Sebab pemasangan peranti yang baru tersebut enggak beda jauh seperti saat ingin
memasang master rem bawaan standar. Masih kata Ari, lebih sip kalau master rem yang dipasang milik
bawaan Shogun SP. "Sebab spion asli bawaan pabrik masih bisa dipasang," tutup mekanik yang
menerima jasa penggantian master rem ini dengan biaya murah.
Nah, bila knalpot Ahau Motor digabung peranti ini, tenaga maksimum Blade Anda bakal lebih
terkoreksi lagi. Hasil tes kami menunjukkan peningkatan tenaga sebesar 0,21 dk dibanding kalau hanya
pakai knalpot AM. Yakni jadi 8,47 dk di putaran 8.400 rpm atau melonjak hampir 1 dk (11,3%) dari
kondisi standar full.
Knalpot Ahau Motor
Seperti kita diketahui, saluran gas buang cukup signifikan menyumbang peningkatan tenaga mesin.
Nah, salah satu pawang knalpot lokal yang mula-mula memelopori pembuatan saluran gas buang jenis
free flow khusus untuk Blade. Selain untuk pacuan road race, AM juga menggarap versi hariannya.
Namun bentuknya mirip dengan versi road race. Didistribusi Felix Motor di Bekasi dalam 2 jenis,
vernis dan krom yang dibanderol mulai Rp 300-350 ribu.
Dari hasil uji dyno di markas Bintang Racing Team (BRT) Cibinong, Jabar, knalpot andalan AM ini
mampu mendongkrak horse power Blade standar yang baru menempuh jarak 230 km sebanyak 6,54%.
Yakni dari 7,61 dk/8.100 rpm jadi 8,26 dk/8.400 rpm. Selain itu juga sukses mengoreksi torsi Blade di
putaran 6.100 rpm hingga atas.
Rantai keteng mulai mengeluarkan bunyi bunyian berisik? Salah satunya bisa disebabkan oleh
tensioner rantai yang sudah lemah. Kemampuan pegas di dalam tensioner rantai sudah tidak bisa lagi
menahan getaran rantai keteng.
Sehingga rantai keteng bergerak melebihi toleransi yang akhirnya membuat suara berisik.
Apesnya untuk mengganti tensioner rantai keteng tidak lah murah. Tensioner rantai keteng Honda Tiger
yang original saja dijual Rp 310.000. Wah, kalau begini mesti nabung dulu dong.
Lalu bagaimana caranya membuat tensioner rantai keteng yang sudah lemah tadi bisa kuat kembali.
"Cuci saja dengan bensin, tapi hanya untuk sementara ya," Benar nih hanya dengan dicuci bensin
pegasnya bisa kembali kuat? "Bisa karena dengan bensin oli di pegasnya hilang. Tanpa oli yang punya
sifat licin akhirnya pegas di dalam oli jadi lebih kuat," lanjutnya.
Cara membuktikannya muda saja. Ambil obeng min dan putar baut di bagian atas dalam tensioner.
Bila pegas sudah jelek ketika obeng min dicabut tonjokan tensioner akan kembali dengan lemah. Tapi
setelah dicuci bensin tonjokan tensioner kembali dengan cepat. Bedakan saja suaranya. Yang kembali
dengan cepat suaranya lebih nyaring.
Tapi sekali lagi Endro mewanti cara ini hanya untuk sementara. Bila memang sudah seharunya diganti,
maka tidak lama oli akan kembali membasahi tensioner dan pegas yang memang sudah loyo akan
kembali loyo. "Paling hanya bertahan dua minggu, setelah itu akan berisik lagi," prediksi Endro.
2 minggu? Cukup lah untuk nabung beli tensioner original!
Efek yang akan dihasilkan, seolah-olah aliran gas hasil pembakaran jadi lebih plong. Mirip knalpot
standar dibobok dikit saringannya. Padahal, tekanan gas buang hanya dibuang sementara ke tabung
tersebut. Makanya torsi di putaran bawah jadi lebih baik. Tapi apa benar begitu?
Oh iya, menurut Abdul Malik dari Valentino Modified di kawasan Bintara, Bekasi Barat, Jabar,
teknologi ini sebenaranya sudah lama diterapkan di motor Suzuki.
Tobun, manajer tim Junior Motorsport Cibinong, Jabar yang mantan road-racer nasional pun
mengiyakan. "Mirip yang dipakai di Suzuki RC 80 atau Bravo," ujar keduanya.
Jadi, artinya secara teori teknologi tersebut bisa juga diaplikasi ke knalpot standar motor lain. Nah,
untuk membuktikan apakah memang berpengaruh atau tidak terhadap peningkatan torsi, OTOMOTIF
coba menerapkannya di Suzuki Shogun 110 standar keluaran 2003.
Tabung TEC-nya kami rancang sendiri dari pelat yang kemudian dihubungkan ke bagian tengah pipa
knalpot Shogun 110 (gbr.2). Tapi sebelum tabung TEC dipasang, motor didyno terlebih dulu untuk
mengetahui torsi dan tenaga standar.
Baru setelah itu tabung TEC dipasang dan selanjutnya motor didyno ulang.
Hasilnya, power standar Shogun 110 yang terukur di dynometer milik BRT di Cibinong, Jabar sebesar
7,01 dk/8.100 rpm (gbr.3). Sedang torsi mencapai 5,16 lb.ft (6,99 Nm)/3.900 rpm. Namun setelah
mengaplikasi tabung TEC, tenaga mesin langsung melonjak jadi 7,48 dk. Didapat pada 8.400 rpm.
Torsinya pun ikut terkerek jadi 5,22 (7,07 Nm) yang dicapai pada putaran lebih rendah, yakni di 3.750
rpm. Selain itu, mulai putaran 4.050 rpm hingga puncak torsinya juga terkoreksi jadi lebih baik. Jadi,
artinya teknologi TEC itu memang bisa meningkatkan torsi mesin. Malah dibarengi dengan
peningkatan tenaga.
Kalau mau pakai seher Tiger harus gedein crankcase, karena ukuran Tiger lebih besar 6,5 mm dari
ukuran seher orisinal Thunder. "Biar enak, setingan klep in dan outnya masing-masing 0,10 mm," ujar
Gepenk panggilan akrabnya. Di bagian pengabut, karbu standar juga masih bisa digunakan.
Tapi agar tarikan lebih maksimal tinggal menaikkan spuyernya dengan main jet standar Smash 92,5
jadi 110 dan pilot jet 15 jadi 17,5 atau 25. Untuk harga spuyer sekitar Rp 50 ribu dua buah. Knalpot,
bakal kurang pas bila ruang bakar sudah disetting buat kencang tapi saluran gas buang masih standar.
"Sisa gas buang jadi gak los atau plong. Jadi, biar tarikan yahud bisa dibobok atau ganti model racing,".
Mau ganti laher atau memotong rantai motor kesayangan? Sekarang bisa dilakukan mudah, lo! Tak
perlu gedar-gedor pake palu lagi yang justru bisa merusak dudukan bearing atau rantai. Caranya? Ya
tentu saja pakai special tools, dong! Nah, beberapa alat bantu yang dimaksud, kini ditawarkan
Mitra2000.
Tak lain, semua itu untuk membantu mengatasi masalah di atas. Di antaranya, ada peralatan untuk
membongkar pasang mesin, hingga peralatan untuk pengerjaan bagian kaki-kaki. Asyiknya, 'perkakas'
itu juga sangat mudah penggunaanya.
"Tinggal dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Malah buat orang awam pun bisa menggunakanya dengan
gampang," terang Benny Rahmawan, director R&D Mitra2000 di Lodan Center, Jakut.
Harga peranti itu tergantung jenisnya. Sebab ada yang dijual sepaket atau per set. Misal alat buat
mencabut laher (combination bearing puller set). Heavy duty crank box pulley and gear puller set atau
alat buat melepas cover mesin dan girboks. "Bahkan ada juga alat yang disebut master combination
engine tool kit atau peralatan untuk melepas dan memasang per klep yang harganya berkisar Rp 2 juta
hingga Rp 2,5 juta," lanjut pria berperawakan gempal ini. Lainnya, peralatan yang berdiri sendiri
seperti, engine timing chain breaker and riveting tools atau alat untuk memotong keteng dan rantai
roda. "Banderolnya berkisar Rp 500.000-750.000," jabar pria yang jago memperbaiki sokbreker ini.
Berikutnya, ada beberapa peralatan untuk penyetelan timing; engine limp W/dial gauge needle dan
peralatan untuk ngecek derajat pulser pengapian atau timing degree wheel gauge.
Tak ketinggalan, tersedia pula alat untuk membalans roda motor (pelek racing) yang disebut wheel
balance stand. Bahkan peranti itu juga berfungsi sebagai alat bantu untuk memasang jari-jari roda di
besutan. Jadi lebih simpel, kan?
Dampak yang paling terasa, suara yang dihasilkan peranti itu berubah jadi agak sember. Bahkan tak
mustahil akan mempengaruhi tarikan.
Nah, buat Anda yang mengalami hal serupa, langsung saja dibenahi. "Caranya gampang kok, dan butuh
modal gak sampai Rp 30 ribu," ujar Yori, dari Yatim Speed (YS) di kawasan Manggarai, Jaktim. Mau
tahu triknya? Langsung saja disimak. Yang pertama harus diperhatikan adalah model slip on itu sendiri.
Pasalnya, knalpot ini tersedia dengan sistem klem dan per. Walaupun prinsip kerjanya sama-sama
mengikat pipa pada sambungan silencer, namun trik pembenahannya gak bisa disamakan.
Oke to the point aja! Pertama pisahkan dulu pipa knalpot dengan silencer-nya. Untuk yang model
pegas, silakan lepas pernya lebih dulu. Nah, kalau yang model klem, langsung buka dengan bantuan
kunci 8 atau 10.
Lantas potong sisa pipa yang ada di silencer dan ganti dengan pipa yang baru dengan bantuan tukang
las (gbr.2).
Gambar 2
Untuk ukuran panjang pipa, samakan dengan pipa aslinya. Dan untuk diameter, bisa diukur dari pipa
knalpot yang bakal disambungkan dengan silencer.
"Yang jelas, ukuran diameter dalam pipa silencer harus lebih besar 0,5 mm dari ukuran diameter luar
pipa knalpot," wanti Yori. Lanjut ya! Kalau pipa baru sudah dipasang, langsung saja rakit kembali
knalpot seperti semula.
Nah untuk mencegah bocor pada sambungan, manfaatkan lem silikon yang tahan panas atau high
temperature silicon gasket pada pipa knalpot (gbr.3).
Gambar 3
Sampai di sini, giliran media pengikat pipa sambungan yang harus dibenahi.
Kalau yang model per, bisa ganti dengan ukuran pegas lebih pendek. Tujuannya, agar daya tarik per
makin kuat. Nah kalau yang model klem lebih gampang. "Tinggal ganti klem bawaan dengan yang
biasa dipakai buat mengikat pipa atau slang (gbr.4),
Gambar 4
Ngomongin peranti kelistrikan di sepeda motor memang gak ada habisnya. Khususnya bagian aki, yang
bisa dibilang jantung kelistrikan pada kuda besi. Nah, setelah berkenalan dengan aki kering pada edisi
lalu, sekarang kita bahas cara aplikasinya.
Gak bisa sembarangan bila mau aplikasi aki kering ke motor yang aslinya memakai aki basah! Sebab
ada komponen kelistrikan yang tidak dimiliki pada motor yang bawaannya memakai aki basah," ujar
Adi dari Adi Motor (AM) di daerah Komp. Kodam, Jaksel.
Menurut pria yang ahli dalam bidang elektronika ini, dasarnya aki kering memiliki prinsip kerja yang
berbeda dengan aki basah, khususnya dalam urusan suplai arus. "Jadi perlu penyesuaian agar aki
enggak cepat jebol," tambahnya.
Tapi tenang, Hadi, mekanik dari Kebongce Motor (KM) di daerah Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi
punya solusinya.
"Gak perlu bingung! Pakai saja stut as master rem depan bawaan Honda Supra (gbr.1)," ujar pria kreatif
ini sembari bilang pakainya part orisinal karena proses pembuatannya lebih presisi. Toh harganya
terjangkau, hanya Rp 45.000.
Oke, masalah hampir beres. Sekarang tinggal cara aplikasinya. Pertama lepas semua baut pengunci
pada batok lampu Kaze memanfaatkan obeng kembang (gbr.2).
Setelah peranti itu lepas, langsung kita kosongkan minyak rem yang tertampung pada master rem atas
dengan cara melepas slangnya pakai kunci 12 (gbr.3).
Gbr 3 Gbr 4
Ingat! Biar enggak berecetan, tampung minyak rem yang ngocor pakai wadah atau botol oli, ya.
Sampai di sini, lanjutkan membuka klip stut as master rem (gbr.4) dan diteruskan dengan menarik
keluar peranti tersebut menggunakan tang jepit (ujungnya lancip).
Kalau sudah keluar, pasti kelihatan tuh stut as master rem yang jadi biang kerok. Langsung ganti
peranti itu dengan bawaan Supra yang sudah ditebus tadi. Anda pasti tahu cara memasangnya. Ikuti
saja seperti aslinya.
Setelah itu, tinggal rakit lagi peranti lain yang sudah dibuka.
Langkahnya, tinggal membalik waktu membuka tadi. Eh tapi tunggu. Sebelum mengisi kembali
minyak rem pada master, bersihkan dulu mangkuk master rem pakai air. "Biar gak ada kotoran yang
tersisa," anjur Hadi.
Kalo sudah, baru deh isi minyak rem baru dengan spesifikasi yang dianjurkan pabrikan. Terakhir, Anda
tinggal mengecek fungsi remnya.
Coba tekan tuas rem berulang-ulang (pompa) agar minyak rem turun ke kaliper, lalu isi lagi minyak
remnya kalo di master berkurang. Lakukan sampai rem benar-benar bekerja.
Hal itu sering dialami beberapa bikers. Sepele, tapi cukup bikin jengkel. Terutama pada baut atau
pengikat tertentu pada peranti di besutan kesayangan. Ngakalinnya, sudah pasti butuh trik khusus
seperti dibahas di bawah ini.
Baut Busi
Dibilang baut busi, karena di ujung (dekat elektroda) pada peranti ini ada dratnya. Kerap kali akibat
ceroboh, drat si pemantik api ini patah.
"Biasanya masangnya kekencengan. Sehingga drat tertinggal di dalam mesin. Duh, pusing, deh," kata
Rizky yang pernah ngalamin hal itu.
Lalu gimana ngatasinnya? "Eces (gampang), colok aja pakai obeng min ukuran sedang sambil diputar
ke kiri untuk melepasnya," ucap mekanik bengkel umum Adea Motor (AM) yang ngetem di daerah
Joglo, Kebon Jeruk, Jakbar (gbr.1).
Terus kalo udah lepas, buat masang busi yang baru mesti pakai tangan dulu sambil diputar ke kanan,
pastikan kalau dratnya pas di posisinya. "Baru pakai alat kunci busi, sekiranya sudah mentok, jangan
dipaksain lagi," wanti pria berbadan sehat ini.
Gbr 1 Gbr 2
Baut Spion Variasi
Selera tiap orang bermacam-macam. Biasanya, spion orisinal diganti produk variasi untuk mengejar
tampilan. Namun, timbul masalah pada saat pemasangan.
Bisa jadi karena material komponennya kurang bagus, baut penahan rumah spion pun patah. Alhasil,
spion gak terpakai dan sisa patahan baut tetap nongkrong di tempat.
"Mau enggak mau, kudu lewat pengeboran. Pilih mata bor yang terdapat ulir. Yang biasa dipakai untuk
bikin lubang baru," ujar Beti dari bengkel Garing Speed di daerah Petukangan Selatan, Jaksel sembari
memperagakan alat itu (gbr.2).
Gambar 3
"Bila settingan karbu masih standar pabrik, bisa jadi penyebabnya karena kerenggangan klep (gbr.1)
berubah. Atau gap businya (gbr.2) tak sesuai spesifikasi yang dianjurkan," urai Endro.
Memang kala mesin dingin, ketidaktepatan clearance/gap kedua komponen itu masih mampu
mengimbangi permintaan mesin. Tapi begitu suhu mesin meninggi, terjadi pemuaian yang
menyebabkan spek-nya berubah melampaui batas ideal. Tapi bila ternyata spesifikasi kedua part
tersebut normal-normal saja, Endro memprediksi permasalah mungkin terjadi pada sektor pengapian.
"Karena pada Tiger sistem pengapiannya AC, bisa jadi sepul pengapiannya (gbr.3) bermasalah.
Itu kalau sampai mesin benar-benar susah dihidupkan lagi ya," jelas Endro saat dihubungi via telepon
seluler.
Gbr 3 Gbr 4
Pendapat senada dilontarkan Yayat Suryana, chief mekanik Ami Jaya Motor, dealer resmi Yamaha di
kawasan Depok 2, Jabar.
"Kami juga cukup sering menangani permasalahan seperti ini. Umumnya akibat ada komponen
pengapian yang bermasalah.
Bisa dari koil (gbr.4) yang sudah lemah atau pulser pengapiannya," bilang Yayat.
Indikasinya begini.
Saat mesin panas, lantaran kinerja koil sudah mulai gak benar, biasanya koil akan ikutan panas.
"Nah, koil yang mudah panas biasanya akan membuat loncatan apinya jadi ngaco," terang Yayat. Untuk
memastikannya, lanjut Yayat, bisa dicek secara manual.
Yakni dengan melihat loncatan apinya dari kabel koil (dites waktu mesin lagi bermasalah susah hidup).
Atau bisa juga dengan memeriksa tahanan koilnya.
Gambar 5
"Lazimnya di motor Yamaha tahanan koil idealnya sekitar 7,5 - 8 Ohm. Lebih atau kurang dari itu,
akan membuat kinerja pengapian jadi gak benar.
Tapi bila ternyata kondisi koilnya baik-baik saja, untuk motor bersistem pengapian DC, kemungkinan
lain bisa juga karena pulsernya (gbr.5) mulai bermasalah.
Sehingga waktu mesin panas, kemampuan mengirimkan pulsa pengapian jadi suka ngaco," tambah
Yayat. Untuk memastikannya juga kudu dicek besar tahanannya pula.
"Kalau memang tahanannya sudah di luar batas normal, saya anjurkan untuk diganti baru. Baik itu koil
maupun pulser. Tergantunga mana yang bermasalah," saran Yayat.
Kipas radiator Jupiter MX loh, Kok mati?
Cegukan, enggak cuma terjadi pada manusia. Motor juga bisa, lo. Ugh.. ugh.. ugh.. gitu yang terjadi di
Yamaha Jupiter MX 135.
Simpelnya, jalan besutan ini jadi tersendat-sendat. Waduh, enggak banget deh penyakitnya!
Kuda besi yang dilengkapi radiator ini bisa begitu tentu banyak pemicunya.
Makanya kudu dicek satu per satu. Banyak yang bilang sih, kipas radiatornya tidak bekerja dengan
baik. Sehingga suhu mesin pun berlebihan.
Kalo kipas ngadat, radiator enggak bisa membantu mendinginkan suhu mesin dengan maksimal. "Nah,
kipas akan bekerja sesuai sinyal dari sensor panas (thermo switch yang ada di samping kanan blok
mesin) jika titik didih mencapai 95-98° C," ujar salah satu staf mekanik dealer Yamaha di daerah
Ciledug, Tangerang, Banten yang ogah disebutkan namanya.
Gbr 1 Gbr 2
Makanya, bagi MX-mania yang mengalami hal sama, harus waspada. Jangan didiamkan, karena bisa
merusak komponen lain.
"Setidaknya, cek dulu deh komponen itu!" saran mekanik tadi. Caranya gampang, kok. Ada dua versi;
"Bisa dengan dijumper atau dilangsungkan dari kabel kipas ke kunci kontak dan mengetes thermo
switch (TS) tadi di atas air panas!"
Langkahnya, pertama siapkan kesabaran. Sebab baut yang mengikat bodi MX cukup banyak. Sudah?
Oke, mulai membuka semua baut pengunci di cover bodi tengah pakai kunci L-4. Lalu lepas baut sayap
samping kanan.
Dijumper
Setelah bodi terbuka, TS akan tampak (gbr.1). Untuk mendeteksi versi pertama, siapkan dua kabel.
"Dengan cara menyambung kabel dari kipas ke kunci kontak atau ke aki (gbr.2)," ujar Kamil dari
Ondol's Selatan Motor (OSM) di daerah Kostrad, Jaksel.
Lalu koneksi salah satu kabel dari kipas ke kunci kontak atau aki di kutub positif (+). Kabel yang satu
lagi dihubungkan ke negatif (-). Apabila kipas berputar, berarti peranti itu masih berfungsi dengan
normal dan bagus.
Gbr 3 Gbr 4
Di Atas Air Mendidih
Kok di atas air panas? Karena komponen ini bekerja melalui suhu panas mesin. Sekarang siapkan dulu
air mendidih (95-98 derajat Celcius). Lalu, copot thermo switch (gbr.3) dari dudukannya, gunakan
kunci 19 pas.
Berikutnya, tes komponen itu di atas air yang mendidih untuk mengetahui O.K atau K.O komponen
komponen itu (gbr.4).
Jika kipas berputar, berarti komponen itu bekerja dengan baik. Kalo sebaliknya, TS sudah mulai lemah
dan harus diganti. "Kalo komponen itu rusak, mau gak mau beli baru. Sebab tak bisa dibetulin," tutup
mekanik tadi lagi.
ilik Honda Tiger mengeluh walaupun sudah ganti keteng baru tetap saja tak berapa lama peranti itu
berisik lagi.
Hal ini terjadi karena otomatis keteng Tiger per penekannya model pita, "Pitanya mudah lemas, kalau
sudah begitu tak kuat menekan, sehingga walaupun pakai keteng baru, tak berapa lama akan berisik
lagi seperti keteng sudah melar," jelas Agutinus Purwanto dari bengkel Nero Speed di Purwokerto,
Jateng.
Berdasarkan pengamatan Agus (panggilan Agustinus), tensioner lifter ada 2 model.
"Pertama yang penekannya pakai model pita (gbr.1) seperti milik Honda Tiger, kedua yang daya
tekannya pakai model per ulir kayak di Suzuki Shogun," jelas mekanik kreatif ini.
Gambar 1
Keduanya punya kelebihan dan tentu saja kekurangan. Kelebihan model pertama, saat pemasangan
keteng baru untuk memendekkan batang penekannya tak perlu dilepas, "Cukup diputar pakai obeng
minus kecil sudah memendek," terang mekanik umur 29 tahun ini.
Gambar 3
Kekurangannya seperti sudah dijelaskan di atas, bila pita sudah loyo tak bisa menekan maksimal
sehingga timbul suara berisik, bila sudah parah keteng bisa lompat. Waduhhh...!
Kelebihan tipe kedua, karena pakai sistem satu arah, sehingga akan terus menekan seiring molornya
keteng, "Sehingga kalau berisik berarti keteng benar-benar aus," tambahnya.
Kekurangannya, karena satu arah, saat penggantian keteng baru tak bisa hanya melepas pernya. "Perlu
dilepas dari blok agar batang penonjok bisa didorong masuk, karena ada semacam pengunci satu arah
yang harus ditekan," imbuhnya.
Gambar 4
Karena kelebihan model kedua tersebut, terpikirlah oleh mekanik ramah ini untuk mengubah tensioner
lifter Honda Tiger jadi mirip milik Shogun.
Caranya dengan menggabungkan keduanya (gbr.2), "Tentu bukan sistemnya tapi bagian kedua part,
bagian luar agar bisa terpasang sempurna tetap pakai aslinya Tiger.
Sedang tengahnya, dibubut untuk menanam otomatis keteng milik Shogun yang diambil tengahnya
saja, keduanya digabung dengan lem besi agar kuat," lanjutnya.
Pemasangannya tak jauh beda dengan aslinya. Pertama lepas dua baut dinamo starter pakai kunci ring
10 (gbr.3), kemudian pakai kunci L-5 lepas dua baut tensioner lifter (gbr.4).
Sekarang, pasang deh yang baru, "Jangan lupa sebelum dipasang pendekkan dulu batang penekannya
dengan melepas baut 10 dan per di dalamnya,"