Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OPINI
KETUT JULIANTARA
| 16 Desember 2009 | 15:42
12848
Nihil.
1. Kurikulum : suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar di bawah
bimbingan dan tanggunga jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
2. Kurikulum : adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain
kegiatan kulikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal.
3. Kurikulum : niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan
untuk dilaksanakan oleh guru di sekolah.
4. Kurikulum adalah niat dan rencana, proses belajar mengajar adalah pelaksanaanya. Dalam
proses tersebut ada dua subjek yang terlibat yakni guru dan siswa. Siswa adalah subjek yang
dibina dan guru adalah dubjek yang membina.
5. Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari; dan Curere
yang artinya tempat berpacu. Curriculum di artikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari. Dari
makna yang terkandung berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam pendidikan di
artikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau disekesaikan anak didik untuk
memperoleh ijasah.
6. Kurikulum adalah program belajar bagi siswa yang disusun secara sistematis dan logis, di
berikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum
adalah niat, rencana atau harapan.
7. Kurikulum adalah hasil belajar yang diniati atau intended learning out comes.
8. Kurikulum adalah program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang di harapkan
yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, di
berikan kepasa siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau
perkembangan pribadi dan kompetensi social anak didik.
9. Kurikulum adalah rencana atau program belajar dan pengajaran adalah pelaksanaan atau
operasionalisasi dari rencana atau program.
10. Kurukulum adalah alat atau saran untuk mencapai tujuan pendidikan melalui proses
pengajaran.
11. Kurikulum adalah sesuatu yang diinginkan atau dicita-citakan untuk anak didik. Artinya,
hasil belajar yang diinginkan yang diniati agar dimiliki anak.
12. (Ronald. C. Doll, 1974, Hal 22) The commonly accepted definition of the curriculum has
changed from content of course of study and list of subject and courses to all the experience
which are offered to learnes unders the auspises or direction of the school.
13. (Johnson, 1967, hal 130) Kurikulum….a structured series of itended learning out comes.
14. Kurikulum (curriculum) merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
15. (Beauchamp, 1968, hal 6) A curriculum is a written document which may contain many
ingredients, but basically it is the plant for education of pupils during their enrollment in given
school. Beauchamp lebih memberikan tekanan behwa kurikulum adalah siatu rencana
pendidikan atau pengajaran.
16. Caswel dan Chambell dalam buku mereka yang terkenal Curriculum Development (1935),
kurikulum….to be composed of all experience children have a under the guidance of teacher.
17. Zais menjelaskan bahwa kurikulumbukan hanya merupakan rencana tertulis begi pengajaran,
melainkan sesuatu yang fungsional yang beroperasi dalam kelas, yang memberi pedoman dan
mengatur lingnkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas.
18. Menurut Robert S. Zais (1976, hal 3), kurikulum sebagai bidang studi mencakup :1. The
range of subject matters with which it is concerned (the substantive structure), and 2. The
procedures of inkiuri and practice it follows (the syntactical structure).
19. Menurut George A. Beaucham (1976 hal 58-59), kurikulum sebagai bidang studi membentuk
suatu teori yaitu teori kurikulum. Selain sebagai bidang studi kurikulum juga sebagai rencana
pengajaran dan sebagai suatu sistem (sistem kurikulum) yang merupakan bagian dari sistem
persekolahan.
Judul : Seri Standar Nasional Pendidikan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Dasar Pemahaman dan Pengembangan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tahun : 2005
Halaman : 2-5
21. Pengertian kurikulum sebagai mata dan isi pelajaran dapat ditemukan dari definisi yang
dikemukakan oleh Robert M. Hutchins (1936) yang menyatakan :
The curriculum should include grammar, reading, the toric and logic, and mathematic and
addition at the secondary level introduce the great books of the western world.
22. Pengertian kurikulum sebagai pengalaman belajar mengandung makna bahwa kurikulum
adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik diluar maupun di dalam sekolah asal kegiatan
tersebut berasa di bawah tanggung jawab guru (sekolah).
23. Dorris Lee dan Murray Lee (1940), menyatakan kurikulum sebagai : Those experience of the
child which the school in any way utilizes or attepts to influence.
24. H.H. Giles S. P, Mc Chutcen dan A. N Zechiel: The curriculum…The total experience with
which the school deals in educating young people.
Curriculum interpreted to mean all of the organized courses, activities and experience which
pupils have under direction of school wether in the class room or not.
26. Saylor and Alexander (1956)
The curriculum is the sum total of schools efforts to influence learning, wheter in class room, on
the playground, or out of school.
27. Kurikulum sebagai rencana atau program belajar, Hilda Taba (1962):
A curriculum is a plan for learning therefore, whai is know about the learning process and the
development of the individual has bearing on the shaping of the curriculum.
28. Donald E. Orlasky, Othanel Smith (1978) dan Peter F. Olivva (1982) kurikulum pada
dasarnya adalah sebuah perencanaan atau program pengalaman siswa yang diarahkan sekolah.
Tahun : 1992
Halaman : 3
29. Kurikulum adalah suatu formulasi pedagogis yang termasuk paling penting dalam konteks
PBM.
Tahun : 1988
Halaman : 1
30. The Curriculum is generally defined as a plan developed to facilitate the teaching / learning
procces under the direction and guidance of a school, college or university and its staf member.
31. Curriculum includes all of the planed activities and events which take place under the
auspicies of and educational institution both formal and informal
Tahun : 1988
Halaman : 24
32. Kurikulum dalam arti luas yaitu meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah.
Tahun : 2004
Halaman : 1, 2, 4, 5, 6
34. Kurikulum adalah program pendidikan bukan program pengajaran, yaitu program yang
direncanakan, diprogramkan dan dirancang yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman
belajar baik yang berasal dari waktu yang lalu,sekarang maupun yang akan datang.
35. Kurikulum ialah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan
pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancang secara sistematik atas dasar
norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapi tujuan pendidikan.
Kurikulum adalah semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
Kurikulum pada sekolah modern dapat didefinisikan sebagai seluruh pengalaman belajar anak
yang menjadi tanggung jawab sekolah.
39. Donald F.Gay (1960)dalam Asnah Said, menggunakan beberapa perumusan kurikulum
sebagai berikut:
Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan yang dilakukan oleh sekolah untuk
menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik.
Kurikulum adalah susunan rangkaian dari hasil belajar yang disengaja. Kurikulum
menggambarkan (atau paling tidak mengantisipasi) dari hasil pengajaran.
Kurikulum adalah keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi proses belajar mengajar baik
langsung di kelas tempat bermain, atau di luar sekolah.
Kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan
tinggi yang harus di tempatkan untuk mencapai suatu ijasah.
44. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum Planning for
Better Teaching on Learning (1956), menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut” The
curriculum is the sum totals of schools efforts to influence learning, whether in the class
room, on the play ground, or out of school. Jadi segala usaha sekolah untuk
mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah, atau di luar
sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan ekstra
kulikuler.
45. Harold B. Albertycs, dalam Reorganizing the High School Curriculum (1965)
memandang kurikulum sebagai ” all of the activities that are provided for student by the
school”.
46. B. Othanel smith, W. O. Stanley dan J. Harlan Shores memandang kurikulum sebagai
” a asequence of potential experiences set up in the school for the purpose of displlning
children and yoyuth in group ways of thinking and acting”.
47. William B. Ragan, dalam buku Modern Elementary Curriculum (1966), menjelaskan
arti kurikulum sebagai berikut : The tendency in recent decades has been to use the term
in a broader sense to refer to the whole life and program of the school. The term is
used…to include all the experiences of children for which the school accepts
responsibility. It denotes the results of efferots on the part of the adults of the children the
finest, most whole some influences that exist in the culture.
48. J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller dalam buku school improvement. Menurut
mereka dalam kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi
murid dan seluruh program, perubahan tanaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan,
supervise dan administrasi dan hal-hal structural mengenai waktu, jumlah ruangan serta
kemingkinan memilih mata pelajaran.
49. Alice Miel, dalam bukunya Changing the curriculum: a social process (1946), Ia
mengemukakan bahwa kurikulum juga meliputi keadaan gedung, suasana sekolah,
keinginan, keyakinanpengetahuan dan sikap orang-orang melayani dan dilayani sekolah,
yakni anak didik, masyarakat, para pendidik dan personalia.
50. Edward A. Krug dalam The secondary school curriculum (1960) menunjukkan
pendirian yang terbatas tapi realitas tentang kurikulum. Definisinya adalah ” A
curriculum consists of the means used to achieve or carry out given purpose of schooling
51. Smith dan kawan-kawan memandang kurikulum sebagai rangkaian pengalaman yang
secara potensial dapat di berikan pada anak.
52. Dalam kamus Webster (1955) kurikulum diberi arti : a. a course esp. a specified fixed
as in a school or college. As one leading to a degree. b. The whole body of course offered
in ad educational institution or department there of, the usual sense. Disini kurukulum
khusus digunakan dalam pendidikan dan pengajaran, yakni sejumlah mata pelajaran di
sekolah atau mata kuluah di perguruan tunggi, yang harus ditempuh untuk mencapai
suatu ijasah atau tingkat.
53. Kurikulum sebagai salah satu bentuk perubahan untuk memperbaiki proses
pendidikan sehingga tercipta suatu efektifitas sekolah dimana ada suatu kombinasi antara
apa yang telah dihasilkan sekolah (school output) dan apa yang telah dimasukkan ke
dalam sekolah (school input).
54. Kurikulum itu dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang
direncanakan sebagai panduan guru untuk mengajar dan sisiwa untuk belajar.
55. Kurikulum merupakan tujuan dari pada hasil pembelajaran untuk menciptakan
interaksi siswa yang diharapkan.
56. Kurikulum adalah urutan pengalaman yang ditetapkan oleh sekolah untuk
mendisiplinkan cara berfikir dan bertindak (Valiga, T & Magel, C.)
57. Kurikulum secara pribadi adalah suatu jadwal dimana tidak mencakup semua
pelajaran yang menyangkut teori maupun praktek yang dibuat oleh lembaga pendidikan
untuk diterapkan oleh peserta didik selama mengikuti proses pendidikan tertentu
sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan pengajaran.
58. Kurikulum dapat dipandang sebagai produk dimana hal ini menunjukkan suatu
dokumen hasil perencanaan, pengembangan dan konstruksi kurikulum. Konsep yang
dominant adalah mengenai kurikulum sebagai bahan yang diajarkan oleh guru dan
dipelajari oleh murid.
59. Kurikulum sebagai program meliputi peristiwa di sekolah yang direncanakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
60. Kurikulum sebagai kegiatan belajar sehingga tidak hanya mementingkan bahan tapi
juga mementingkan proses belajar. Hal ini meliputi ketrampilan, pengetahuan, sikap
terhadap belajar dan mementingkan hasil.
63. Kurikulum yaitu serangkaian interaksi global yang menyediakan bahan dasar untuk
mengajar yang bersifat khusus.
Sumber: www.bsn.or.id/SNI
65. Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang mempunyai
tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi.
(Badan Standardisasi Nasional SIN 19-7057-2004 tentang Kurikulum Pelatihan Hiperkes
dan Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan).[1]
Sumber: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/pengertian-kurikulum/
66. Dalam pandangan klasik, lebih menekankan kurikulum dipandang sebagai rencana
pelajaran di suatu sekolah atau pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh di
sekolah.
69. Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam
empat dimensi, yaitu:
1. kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2. kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai
suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan
waktu.
4. kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai
suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya
perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
70. Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian : (1) kurikulum
sebagai ide; (2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan
panduan dalam melaksanakan kurikulum; (3) kurikulum menurut persepsi pengajar; (4)
kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas;
(5) kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik; dan (6)
kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.
Sumber: http://zulharman79.wordpress.com/2007/08/04/evaluasi-kurikulum-pengertian-
kepentingan-dan-masalah-yang-dihadapi/
71. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional);
72. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta
metode yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan di bidang Kesehatan.).
73. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan
tinggi (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa);
74. Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan
keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut
disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan
instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus
diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
Sumber: http://destalyana.blogspot.com/2007/09/beberapa-pengertian-kurikulum.html
76. www.ppk.kpm.my/definasi.htm
” Suatu program pendidikan yang termasuk kurikulum dan kegiatan kokurikulum yang
merangkumi semua pengetahuan, kemahiran, norma, nilai, unsure kebudayaan dan
kepercayaan untuk membantu perkembangan seseorang murid dengan sepenuhnya dari
segi jasmani, rohani, mental dan emosi serta untuk menanam dan mempertingkatkan nilai
moral yang diingini dan untuk menyampaikan pengetahuan”
77. www.kopertis4.or.id
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan
tinggi.
78. www.ciast.gov.my/backup/malay
Curriculum as, ‘All the learning which is planned andguided by the school, whether it is
carried on ingroups or individually, inside or outside the school.
3. Curriculum as process.
79. www.mail-archive.com/ppi@freelists.org/msg29777.html
Kurikulum yakni bahwa konsep kurikulum dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis
pengertian yang meliputi: (1) kurikulum sebagai produk; (2) kurikulum sebagai program;
(3) kurikulum sebagai hasil yang diinginkan: dan (4) kurikulum sebagai pengalaman
belajar bagi peserta didik.
80. www.karyanet.com.my/knet/ebook
‘Kurikulum’ dalam bahasa Latin mempunyai kata akar ‘curere’. Kata ini bermaksud
‘laluan’ atau ‘jejak’. Secara yang lebih luas pula maksudnya ialah ‘jurusan’ seperti dalam
rangkai kata jurusan peperangan’. Perkataan’kurikulum’ dalam bahasa Inggris
mengandungi pengertian ‘jelmaan’ atau ‘metamorfosis’. Paduan makna kedua-dua bahasa
ini menghasilkan makna bahawa perkataan kurikuluin’ ialah ‘laluan dan satu peringkat ke
satu peningkat’. Perluasan makna ini memberikan pengertian ‘kurikulum’ dalam
perbendaharaan kata pendidikan bahasa Inggeris sebagai jurusan pengajian yang diikuti
di sekolah.
(Kliebard, 1982)
81. www.kopertis4.or.id
Kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out7 comes) yang
diharapkan dari suatu pembelajaran.Perencanaan tersebut disusun secara terstrukturuntuk
suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan
strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar
sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
(Grayson 197)
82. www.kopertis4.or.id
Kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam
bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin
berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi
juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi
pendidikan.
(Harsono 2005)
83. www.hotnickname.blogspot.com
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode
yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
84. www.bsn.or.id/SNI
Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang mempunyai tujuan
tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi
85. www.metos2004.250free.com/curriculum/kurikulum.htm
86. www.destalyana.blogspot.com
Kurikulum dapat diartikan keseluruhan pengalaman, yang tak terarah dan terarah,
terumpu kepada perkembangan kebolehan individu atau satu siri latihan pengalaman
langsung secara sedar digunakan oleh sekolah untuk melengkap dan menyempurnakan
pendedahannya. Konsep beliau menekankan kepada pemupukan perkembangan individu
melalui segala pengalaman termasuk pengalaman yang dirancangkan oleh sekolah.
87. www.depdiknas.go.id/jurnal
Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari
oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai
dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di sekolah
88.www.depdiknas.go.id/jurnal/35
Menurut Hasan Kurikulum bersifat fleksibilitas mengandung dua posisi. Pada posisi
pertama berhubungan dengan fleksibilitas sebagai suatu pemikiran kependidikan bagi
diklat. Dengan demikian, pada posisi teoritik yang harus dikembangkan dalam kurikulum
sebagai rencana. Pengertian kedua yaitu sebagai kaidah pengembang kurikulum.
Terdapatnya posisi pengembang ini karena adanya perubahan pada pemikiran
kependidikan atau pelatihan.
S. H. Hasan (1992)
Sumber: http://www.sabda.org/pepak/pustaka/020077/
89. Secara tradisional, “kurikulum” biasa dimengerti sebagai serangkaian program yang
berisi rencana-rencana pelajaran yang telah disusun sedemikian rupa yang dapat dipakai
secara langsung oleh guru untuk mengajar..
90. Dalam arti kontemporer “kurikulum” diartikan secara lebih luas, karena kurikulum
tidak lagi menekankan pada daftar isi materi rencana pelajaran yang memiliki topik-topik
yang telah disusun, tapi lebih menekankan kepada pengalaman-pengalaman proses
belajar mengajar yang dapat diberikan kepada para murid dalam konteks dimana murid-
murid berada.
91. Dalam konteks pelayanan anak Kristen “kurikulum” dimengerti sebagai program
pengajaran lengkap untuk anak-anak yang di dalamnya mencakup daftar subyek/topik
pengajaran dalam Alkitab yang telah diintegrasikan dengan pengalaman-pengalaman
untuk disesuaikan dengan konteks gereja setempat yang berdasarkan prinsip-prinsip
Alkitab dan yang berpusat pada Kristus serta dipimpin oleh Roh Kudus untuk tujuan
pertumbuhan rohani murid (anak didik).
Sumber: http://maydina.multiply.com/journal/item/551/Apa_itu_kurikulum
The curriculum is a goal or a set of values, which are activated through a development
for students. The degree to which those experiences are a true representation of the
envisioned goal or goals is a direct function of the effectiveness of the curriculum
development efforts. (Kurikulum ialah seperangkat nilai-nilai, yang digerakkan melalui
suatu pengembangan proses kulminasi dalam pengalaman-pengalaman di kelas untuk
murid-murid. Tingkat terhadap pengalaman tersebut merupakan suatu representasi yang
benar terhadap cita-cita yang diimpikan ialah suatu fungsi langsung daripada efektivitas
dari usaha-usaha pengembangan kurikulum)
Sumber:http://www.gpdi.us/index.php?
option=com_content&view=article&id=313:pengertian-
kurikulum&catid=54:pelnap&Itemid=25
95. Kurikulum adalah sederetan materi yang harus ditempuh atau diajarkan di sekolah
minggu. Materi yang dipelajari biasanya berupa pengalaman di masa lampau artinya
tentang pengalaman mengajar sebelumnya. Pengertian Kurikulum
96. Menurut Nasution, “Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah
atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.” ( Nasution, kurikulum dan
Pengajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 1999, hal.5).
97. Kurikulum merupakan suatu perencanaan dalam proses belajar dan mengajar di
sekolah minggu. Perencanaan mencakup seluruh aspek kehidupan dari anak sekolah
minggu. Baik itu Kognitif (pengetahuan/pikiran), afektif (perasaan) dan behavior
(tingkah laku).
Sumber: http://pakdesofa.blog.plasa.com/archives/16
98. Bam pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai dalam bidangpendidikan dengan arti
sejumlah matapelajaran pada perguruan tinggi. Di dalam kamus tersebut (Webster),
kurikulum diartikan dalam dua macam, yaitu:
1) sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari murid di sekolah atau
perguruan tinggi untuk memoeroleh ijazah tertentu.
2) sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau suatu
departemen.
2) Kurikulum diartikan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh murid dan sekolah
100. Menurut pandangan tradisional, sejumlah pelajaran yang harus ditempuh murid di
suatu sekolah ilulah yang merupakan kurikulum, sehingga menimlbulkan kesan seolah-
olah belajar di sekolah hanya sekedar mempelajari bukubuku teks yang sudah ditentukan
sebagai bah an pelajaran.
Sumber: http://teoripembelajaran.blogspot.com/2008/12/pengertian-kurikulum.html
102. Dalam proses pendidikan, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan yang diinginkan.
103. Kurikulum ditinjau dari asal katanya berasal dari bahasa Yunani yang mula-mula
digunakan dalam bidang olah raga, yaitu kata currere, yang berarti jarak tempuh lari.
Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai dari start sampai
dengan finish. Jarak dari start sampai finish ini disebut currere (Subandijah, 1993: 1).
104. Pendapat lain mengatakan pada mulanya kurikulum dijumpai dalam dunia atletik
pada zaman Yunani kuno, yang berasal dari kata curir yang artinya pelari, dan curere
artinya tempat berpacu atau tempat berlomba. Sedangkan curriculum mempunyai arti
“jarak” yang harus ditempuh oleh pelari (Syafruddin Nurdin, 2002: 33).
105. Dalam kosa kata Arab, istilah kurikulum dikenal dengan kata manhaj yang berarti
jalan yang terang atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai kehidupannya
(Al-Syaibany, 1997: 478).
106. Apabila pengertian manhaj atau kurikulum dikaitkan dengan pendidikan, maka
berarti jalan terang yang dilalui pendidik atau guru latih dengan orang-orang yang dididik
atau dilatihnya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka (Al-
Syaibany, 1997: 478).
Sumber:http://us.geocities.com/gpibimmanueldepok/Kur_BPK_PT.htm
107. Pengertian kurikulum dalam arti yang luas menyangkut seluruh aspek dalam sebuah
proses belajar-mengajar yang terjadi dalam upaya pendidikan yang diterapkan dalam
sebuah lembaga (keluarga, sekolah, gereja, masyarakat dlsb) untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
108. Kurikulum dalam pengertian yang sempit adalah bagian dari keseluruhan aspek
dalam sebuah proses belajar-mengajar yang tertuang secara tertulis dan dipergunakan
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh sebuiah lembaga
Sumber: http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1518
109. Kurikulum diartikan sebagai: suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas
pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui uatu pengalaman belajar.
Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau
beberapa dokumen atau rencana tertulis.
111. Pengaruh pandangan filosofi terhadap pengertian kurikulum ditandai oleh pengertian
kurikulum yang dinyatakan sebagai “subject matter”, “content” atau bahkan “transfer of
culture”.
112. Dalam istilah yang digunakan Tanner dan Tanner (1980:104) perennialism
mengembangkan kurikulum yang merupakan proses bagi “cultivation of the rational
powers: academic excellence” sedangkan essentialism memandang kurikulum sebagai
rencana untuk mengembangkan
“academic excellence dan cultivation of intellect”. (Tanner dan Tanner, 1980:109)
115. Kurikulum adalah rencana yang mungkin saja terlaksana tapi mungkin juga
tidak sedangkan apa yang terjadi di sekolah/kelas adalah sesuatu yang
benar-benar terjadi yang mungkin berdasarkan rencana tetapi mungkin juga
berbeda atau bahkan menyimpang dari apa yang direncanakan.
117. Olivia (1997:8) termasuk orang yang setuju dengan pemisahan antara kurikulum
dengan pengajaran dan merumuskan kurikulum sebagai a plan or program for all the
experiences that the learner encounters under the direction of the school.
Lebih lanjut ia mengatakan (Olivia, 1997:9) I feel that the cyclical has
much to recommend.
118. Marsh (1997:5) yang menulis curriculum is an interrelated set of plans and
experiences which a student completes under the guidance of the school.
119. Schubert (1986:6) dengan mengatakan the interpretation that teachers give to
subject matter and the classroom atmosphere constitutes the curriculum that students
actually
experience.
122. Kurikulum adalah materi yang dikembangkan dari disiplin ilmu; tujuan adalah
penguasaan konsep, teori, atau hal yang terkait dengan disiplin ilmu.
123. Definisi kurikulum oleh kelompok “conservative” (perenialism dan essentialism),
kelompok “romanticism” (romantic naturalism), “existentialism” mau pun “progressive”
(experimentalism, reconstructionism) hanya memusatkan perhatian pada fungsi “transfer”
dari apa yang sudah terjadi dan apa yang sedang terjadi. Seperti dikemukakan oleh
McNeil (1977:19):
124. Kurikulum merupakan rancangan dan kegiatan pendidikan yang secara maksimal
mengembangkan potensi kemanusiaan yang ada pada diri seseorang baik sebagai
individu mau pun sebagai anggota masyarakat untuk kehidupan dirinya, masyarakat, dan
bangsanya di masa mendatang.
126. Kurikulum adalah “construct” yang dibangun untuk mentransfer apa yang sudah
terjadi di masa lalu kepada generasi berikutnya untuk dilestarikan, diteruskan atau
dikembangkan.
127. Kurikulum sebagai jawaban untuk menyelesaikan berbagai masalah social yang
berkenaan dengan pendidikan.
128. Kurikulum untuk membangun kehidupan masa depan dimana kehidupan masa lalu,
masa sekarang, dan berbagai rencana pengembangan dan pembangunan bangsa dijadikan
dasar untuk mengembangkan kehidupan masa depan.
Sumber: http://adogaloe.blogspot.com/2009/02/pengertian-dan-landasan-kurikulum.html
129. Kurikulum adalah suatu teknik/cara yang digunakan dalam penyampaian seluruh isi
materi ajar secara urut, terstruktur dan berkesinambungan sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan pembelajaran.
131. Menurut Hasan Kurikulum bersifat fleksibilitas mengandung dua posisi. Pada
posisi pertama berhubungan dengan fleksibilitas sebagai suatu pemikiran
kependidikan bagi diklat. Dengan demikian, pada posisi teoritik yang harus
dikembangkan dalam kurikulum sebagai rencana. Pengertian kedua yaitu sebagai
kaidah pengembang kurikulum. Terdapatnya posisi pengembang ini karena adanya
perubahan pada pemikiran kependidikan atau pelatihan. S. H. Hasan (1992)
132.Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk
dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum
sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di sekolah
(Hilda Taba ;1962)
Sumber: http://dhammacitta.org/artikel/willy-yandi-wijaya/memahami-kurikulum-
pendidikan-buddhis
133. Kurikulum mencakup pengertian yang sempit, yaitu: seperangkat mata pelajaran
(materi) yang diajarkan pada lembaga pendidikan.
134. Kurikulum yaitu: segala metode, cara, atau sistem pembelajaran yang diterapkan
pada lembaga pendidikan, termasuk materi atau mata pelajaran yang diajarkan dan
tempat pelaksanaan pendidikan.