JENIS URINE
Urine sewaktu: urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan (sewaktu-
waktu)
Untuk pemeriksaan warna, kejernihan, bilirubin, pH
Urine pagi: urine yang dikeluarkan pd waktu pagi hari setelah bangun tidur
Untuk pemeriksaan: berat jenis, protein, sedimen
PENGAMBILAN URINE
WADAH
Bermulut lebar dan dapat ditutup rapat
Harus bersih dan kering
Wadah diberi label: nama, nomor dan tanggal
VOLUME
20 ml, kecuali untuk berat jenis = 50 ml
Harus segera diperiksa, jika ditunda simpan di lemari es (4oC), atau dalam termos es
WARNA URINE
Prinsip: warna urine diuji pada ketebalan 7-10cm dengan cahaya tembus
Tujuan: mengetahui warna urine
Persiapan:
Px dilarang makan/minum obat yang memberi warna urine: B-komplek, rifampisin,
piramidon dll
Alat yang diperlukan: tabung reaksi
Cara pemeriksaan:
Isi tabung reaksi dengan urine ¾ nya
Dilihat dlm posisi miring dng penerangan matahari
Pelaporan:
Tidak berwarna, kuning muda, kuning kemerahan, putih susu
Nilai normal: kuning muda – kuning tua
KEJERNIHAN
Prinsip: memeriksa kejernihan urine secara langsung
Tujuan: menentukan apakah urine telah keruh pada saat dikeluarkan atau setelah
didiamkan
Persiapan: pasien jangan terlalu banyak makan protein
Cara pemeriksaan:
Masukan urine kedlm tabung reaksi, ¾ nya
Dilihat dng latar belakang hitam, dengan sinar matahari
Dilihat kejernihanya, apakah ada kekeruhan
Pelaporan: jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh
Nilai normal: Tidak berwarna/jernih
PEMERIKSAAN BERAT JENIS URINE
Cara pemeriksaan:
Baca dan catat suhu tera yang tercantum pada alat urinometer, kemudian baca suhu
kamar
Tuang urine ke gelas ukur 50 cc
Masukan urinometer kedlm gelas ukur, usahakan bebas terapung
Baca berat jenis setinggi miniskus bawah (3 angka dibelakang koma)
Perhitungan:
Jika suhu urinometer berbeda dengan suhu kamar, lakukan koreksi → perbedaan 3oC,
suhu kamar melebihi sushu tera → berat jenis ditambah 0,001, dibawahnya dikurangi
0,001
Contoh: suhu tera 30oC, urine 33oC → urinometer 1,004 → berat jenis urine 1,004 +
0,001 = 1,005
Nilai normal: 1,003 – 1,030
Cara pemeriksaan:
Kertas lakmus merah atau biru dibasahi urine
Tunggu 1 menit, perhatikan perubahan warna yang terjadi
Pelaporan:
Prinsip: Berat jenis unsur organik – anorganik > BJ urine → dengan sentrifuge zat-zat
tsb akan mengendap
Tujuan: menentukan unsur sedimen organik – anorganik dlm urine secara
mikroskopis
Persiapan px: dilarang makan obat sulfa
Cara pemeriksaan:
Kocok urine dalam botol agar sedimen merata
Masukan urine dalam tabung sentrifuge 10 –15 cc → sentrifuge selama 5 menit
dengan kecepatan 2000 rpm
Tuang bagian atas urine → tinggal 0,5 – 1 cc → kocok kembali sedimen
Tuang dalam obyek glass, tutup dengan cover glass → periksa dibawah mikroskop
Eritrosit: 0 – 1 / LP
Leukosit: 0 – 3 / LP
Lain lain:
Cara pemeriksaan:
Prinsip: oksidasi pigmen empedu oleh asam → biliverdin (hijau) atau bilisianin (biru)
atau choletelin (ungu)
Tujuan; mengetahui adanya bilirubin dalam urine
Persiapan px; dilarang minum obat pyridin
Alat yang digunakan:
1. Corong kaca,
2. Kertas saring,
3. Tabung reaksi dan rak
4. Reagen:
5. Barium klorit 10 %
6. Reagen Fouchet
Cara pemeriksaan
Masukan urine dlm tabung reaksi 5cc + 5cc barium klorit 20 %
Campur lalu saring dengan kertas saring
Kertas saring dengan endapan dikeringkan
Tetesi endapan dengan reagen fouchet 2-3 tetes
Perhatikan perubahan warna
Hasil:
Positif : ada warna hijau
Negatif : tidak ada warna hijau
Prinsip: glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis → terjadi perubahan
warna dari hijau → merah
Tujuan: menentukan adanya glukose dalam urine
Persiapan px: Dilarang minum obat vit.C, salisilat, sterptomisin → memberi hasil
positif palsu
Alat yang digunakan:
1. Tabung reaksi
2. Pipet
3. Lampu spiritus
4. Penjepit tabung
5. Reagen:
1. Fehling
2. Benedict
Hasil:
1. Negatif : tetap biru atau kehijauan
2. Positif +: hijau kekuningan keruh
3. Positif ++: kuning keruh
4. Positif +++: Jingga atau lumpur keruh
5. Positif ++++: Merah bata keruh
Prinsip: menemukan spermatozoa dlm urine katak jantan yg dirangsang oleh HCG
urine
Tujuan: mengetahui kehamilan dng menggunakan katak jantan
Persiapan: katak jantan yg dipergunakan tidak boleh mengandung sperma → dng
pipet diambil cairan di lubang pengeluaran → periksa mikroskop → jika ada sperma
tidak boleh dipakai
Alat yg digunakan:
Spuit 5cc, Kaca obyek, Mikroskop
Cara pemeriksaan:
Urine 5cc disuntikan sc di perut 1 ½ cm didepan cloaca → lepas ditoples berisi air
1 jam kmdn → periksa urine katak, jika tdk ada sperma → periksa 1 jam lagi
Jika ada sperma GM (+), jika tidak GM (-)
REFERENSI
PENGAMBILAN SPESIMEN
Cara pemeriksaan:
Tab hemometer diisi lar HCl 0,1N → sampai tanda 2
Hisap darah kapiler dng pipet Sahli smpi tanda 20 μl
Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
Masukan darah kedalam tabung hemometer
Bilas darah dengan larutan HCl didlm tabung
Cara pemeriksaan:
Tunggu 5 menit → pembentukan as. Hematin
Tambah aquadest → sampai warna sama dengan standart → baca dalam gr/dl
Nilai Normal:
Laki-laki: 14 – 18 gr/dl
Wanita : 12 – 16 gr/dl
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO
Reagen:
Serum anti A, Serum anti B, Serum anti AB
Cara Pemeriksaan:
Taruh pada masing-masing obyek glass serum anti A, B dan AB
Tetesi serum dengan darah dan aduk
Lihat penggumpalan yang terjadi
Hasil:
GOL. DARAH ANTI A ANTI B
A + -
B - +
AB + +
O - -
WAKTU PERDARAHAN
(BLEEDING TIME)
Prinsip :
Ialah pemeriksaan terhadap fungsi pembuluh darah (kapilaria) jumlah dan fungsi
trombosit (ekstrinsik faktor)
Cara Pemeriksaan
Cuping telinga ditusuk pinset → dihitung sampai darah berhenti
Harga Normal : 1 – 7 menit
WAKTU PEMBEKUAN
(CLOTING TIME)
Prinsip :
Dengan pemeriksaan waktu pembekuan dapat dilihat adanya kelainan / kekurangan
dari faktor intrinsik
Cara pemeriksaan
Darah dimasukan tabung reaksi → dihitung waktunya sampai beku
Harga Normal : 5 – 15 menit
Prinsip :
Mendeteksi adanya sel sel ganas pada hapusan sekret vagina / servik
Cara Pemeriksaan:
Px tidak boleh irigasi vagina, memasukan obat pervagina, tidak coitus 24 – 48 jam
sebelumnya
Pemeriksaan dilakukan diantara waktu mens dengan posisi litotomi
Dengan spekulum, ambil permukaan servik dengan spatula → bahan difiksasi dlm
obyek glass
Hasil:
1. Kelas 1: tidak ada sel atipikal/abnormal
2. Kelas 2: sel atipikal, tidak terbukti maligna
3. Kelas 3: dugaan, tp tdk disimpulkan maligna
4. Kelas 4: dugaan kuat maligna
5. Kelas 5: kesimpulan maligna
PEMERIKSAAN JAMUR
Prinsip :
Larutan KOH 10 % atau 20 % akan melisiskan kulit, rambut, kuku sehingga bila
mengandung jamur akan terlihat adanya Hypha atau spora
Cara pemeriksaan: dilihat dibawah mikroskop
Cairan serebro spinal diperoleh dari lumbal pungsi pada ruang antar lumbal L3-4 atau
L4-5.
Tekanan pertama diukur, kemudian cairan diaspirasi dan dimasukan dalam tabung
pemeriksaan yang steril.
Data analisa cairan spinal sangat penting dalam mendiagnosa penyakit medulla
spinalis dan otak
Volume :
Bayi : 40 – 60 ml
Anak : 80 – 120 ml
Dewasa : 100 – 160 ml
S el Darah Putih / mm3 Merah / mm3
Neonatus 0.15 0.5
Anak 0.10 0.1
Dewasa 0.5 0.1
Chlorida :
Neonatus : 108 – 122 mmol / l
Dewasa : 112 – 130 mmol / l
Glukosa :
Neonatus : 1.1 – 2.2 mmol / l
Bayi/anak : 3.9 – 5.0 mmol / l
Dewasa : 2.8 – 4.4 mmol / l
Protein Total : 15 – 45 mg / 100 ml
Albumin : 52 %
Alpha 1 globulin : 5 %
Alpha 2 globulin : 14 %
Beta globulin : 10 %
Gamma globulin : 19 %