Anda di halaman 1dari 2

YULIYANTI

XII IPA 1
32
Kisah perkawinan beda agama
Penulis berasal dari keluarga yang harmonis, dan merupakan anak ke-8 dari 10
bersaudara dengan urutan anak no 1-4 perempuan, no 5-9 laki-laki dan yang bungsu
adalah perempuan. Penulis tidak terlalu ingin menceritakan tentang bagaimana kehidupan
ayah, ibu dan kami kakak beradik yang bersepuluh orang. Penulis hanya ingin
menceritakan apa yang kemudian menjadi sebab tidak utuhnya lagi keluarga penulis
dengan salah satu kakak penulis yang menjadi anak no. 2 (berinisial P_. Awalnya adalah
ketika P menjalin hubungan kasih dengan seorang pria X yang berbeda agama dengan
kami. Hubungan itu, berdasarkan cerita kakak penulis yang lain telah dimulai sejak P
baru mengalai masa SMA dan saat hubungan itu terjadi, penulis masih sangat kecil
mengingat rata-rata jarak usia antara kakak beradik masing-masing berjarak 2 tahun.
Masih sesuai cerita kakak penulis yang lain, hubungan tersebut dapat berlangsung karena
P sangat pandai dalam menyembunyikan hubungan asmaranya dengan X. Ketika
keluarga kami tidak tahu tentang hubungan itu, maka penerimaan terhadap X bila sedang
bertandang ke rumah kami selalu baik, P selalu menjelaskan bahwa X adalah temannya,
karena memang kebetulan sekolah P dan X berdekatan, juga karena rumah kami yang
masih berada dalam satu lingkungan hanya berbeda RT. Namun pada akhirnya orang tua
kami mengetahui hubungan tersebut. Saat itu orang tua kami sangat marah dan kepada P
dilarang untuk melanjutkan hubungan dengan X. Kakak kai P ternyata tidak patuh kepada
kedua orang tua kami dan tetap melanjutkan hubungan dengan X meski orang tua kami
tidak merestui mereka.
Hubungan P dan X terus berlangsung hingga bertahun-tahun, hingga setelah lulus
SMA, P berhasil diterima dan melanjutkan kuliah di sebuah universitas negeri di
Bandung, sementara X langsung bekerja. Hingga pada suatu hari di tahun 1983, saat
penulis pulang dari SMA, penulis mendapati ibunya sedang menangis dan matanya
sembab. Penulis kemudian mengetahui bahwa P dan X telah melangsungkan pernikahan
secara diam-diam tanpa sepengetahuan kedua orang tua kami. Pernikahan tersebut
berdasarkan informasi yang diterima dilangsungkan di gereja di Bandung dan P akhirnya
mengikuti agama X. Betapa marahnya kami ketika mengetahui hal tersebut, dan ibu kami
sangat bersedih hingga terucap bahwa ibu tiak mengakui P sebagai anak dan melarangnya
untuk menginjakkan kaki di rumah keluarga kami. Sejak saat itu kami tidak pernah lagi
berhubungan dengan P, sementara P dan X pun tidak berani datang ke rumah kami.
Sebagai akibat dari perbuatan P, ayah dan ibu kami selalu mengingatkan kami untuk
melarang keras dan tidak mengizinkan P menyentuh jenazah mereka bahkan untuk
menjenguk sekalipun. Hingga akhirnya ayah dan ibu meninggal pada 2001, P tetap tidak
memperoleh maaf dari orang tua kami.

Tinjauan penulis
Berangkat dari kisah nyata di atas, dan dengan maksud mencari pembelajaran diri tentang
pernikahan beda agama khususnya antara wanita muslimah dengan pria non muslim,
makaberikut ini penulis menurunkan tulisan tentang penelusuran penulis terhadap al
qur’an guna mengetahui hukum-hukum allah yang diberlakukan untuk pernikahan beda
agama khususnya antara wanita muslim dengan pria non muslim.
Berikut ini penulis mengutip ayat-ayat al qur’an tentang pernikahan beda agama,
diantaranya:
1. QS. Al Ma’i (5): 5
Surat ini mengandung makna:
YULIYANTI
XII IPA 1
32
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang
yang diberi al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka.
(dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara
wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara
orang-orang yang diberi al kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas
kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak
pula menjadikannya gundik-gundik. Barang siapa yang kafir sesudah beriman (tidak
menerima hukum-hukum islam) maka hapuslah amalannya dan ia di akhirat termasuk
orang-orang merugi.
Mengacu pada buku-buku yang berisikan pandangan para ulama, menyebutkan
bahwa surat di atas hanya berbicara tentang bolehnya laki-laki muslim menikahi
wanita dari kalangan ahli kitab dan sama sekali tidak menyinggung hal yang
sebaliknya.

2. QS. Al Mumtahanah (60): 10


surat ini berarti
“wahai orang-orang yang beriman, apabila dating berhijrah kepadamu perempuan-
perempuan yang beriman maka hendaklah kamu uji keimanan mereka. Allah lebih
mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa
mereka benar-benar beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada
suami-suami mereka orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu
dan orang-orang kafir itu tiada halal bagi mereka. Dan berikanlah kepada suami-
suami mereka mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini
mereka apabila kamu membayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu
tetap berpegang pada tali perkawinan dengan perempuan-perempuan kafir; dan
hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka
meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum allah yang ditetapkan-
Nya di antara kamu. Dan allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Dalam surat tersebut, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa pernikahan beda
agama antara wanita muslim dan pria non muslim adalah diharamkan oleh allah.

3. QS al Baqarah (2) : 221


Surat ini berarti:
Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik daripada wanita musyrik,
walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang
musyrik dengan wanita-wanita mukmin sebelum mereka beriman. Sesungguhnya
budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.
Mereka mengajak ke neraka, sedang allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
izin-Nya. Dan allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada
manusia supaya mereka mengambil pelajaran.

Dalam surat tersebut penulis menyimpulkan hal yang serupa dengan apa yang telah
dikatakan banyak ulama bahwa Pernikahan antara wanita muslim dengan pria non
muslim adalah diharamkan oleh allah

Anda mungkin juga menyukai