“Soil Resources”
Salinasi Tanah sebagai Dampak dari Tsunami
Oleh:
Fakultas Teknobiologi
Universitas Surabaya
Surabaya
2010
Latar Belakang
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh atas permintaan Dr Prama Yufdi, Kepala
BPTP Sumatera Barat akan melakukan studi dampak tsunami terhadap kondisi pertanian di
Pulau Mentawai terutama untuk mengukur tingkat salinitas yang ditimbulkan. Peneliti BPTP
Aceh M. Ramlan SP ditugaskan sejak hari ini, 22 Desember – 30 November 2010, kegiatan
tersebut dilaksanakan bersama dengan Tim peneliti tanah dari BPTP Sumatra Barat.
2
Penyebab Salinitas Tanah
Salinasi tanah adalah masalah yang umum dijumpai di daerah-daerah dengan curah hujan
rendah. Jika dikombinasikan dengan irigasi dan kondisi drainase yang buruk, dapat
mengakibatkan hilangnya kesuburan tanah secara permanen. Tipe salinitas seperti ini merupakan
faktor penyebab krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh kekeringan. Secara umum, salinitas
tanah disebabkan oleh akumulasi garam berlebih yang tampak pada permukaan tanah. Garam
diangkut ke permukaan tanah melalui pengangkutan kapiler dari garam yang terdapat pada tabel
air dan terakumulasi akibat evaporasi (penguapan). Garam dapat terkonsentratkan dalam tanah
akibat aktivitas manusia, contohnya penggunaan kalium sebagai pupuk yang dapat membentuk
silvit, secara alami menjadi garam.Sementara salinisasi tanah yang muncul sebagai akibat dari
bencana alam yang terjadi dalam waktu singkat, sampai saat ini terbatas hanya disebabkan oleh
tsunami.
Contoh
Salah satu dampak tsunami terhadap sektor pertanian adalah terjadinya deposisi (perpindahan)
sedimen bahan dari laut ke lahan pertanian serta kerusakan prasarana irigasi dan drainase.
Khusus perpindahan bahan material dari laut, hal ini akan menyebabkan peningkatan salinitas
lahan melebihi batas maksimum yang aman. Sebagai dampaknya, ribuan hektar sawah rusak
karena tsunami dan sesudahnya tidak ada tanaman yang bisa tumbuh di wilayah tersebut. Karena
sektor pertanian adalah sumber mata pencaharian utama masyarakat, perbaikan wilayah
terdampak tsunami menjadi sangat penting.
(Laporan Survey Tanah di Lokasi Terkena dampak Dampak Tsunami di in Birueun and Aceh
Utara, FAO SPFS Emergency bekerjasama dengan Universitas Malikussaleh.)
Solusi
Solusi termudah untuk desalinasi adalah dengan menggunakan air bersih. Masalahnya,
berapa banyak air bersih yang dibutuhkan bagi suatu kawasan untuk proses desalinasi tersebut?
Oleh karena itu dilakukan upaya yang disebut dengan kontrol salinitas tanah. Kontrol salinitas
tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengontrol masalah salinitas tanah dan
perbaikan kembali pada lahan pertanian yang mengalami salinisasi. Tujuan dari usaha tersebut
ialah agar mencegah terjadinya degradasi tanah karena salinisasi dan mengembalikan tanah yang
3
mengalami salinisasi sehingga kembali normal. Pendekatan yang dilakukan untuk rehabilitasi
salinitas tanah ialah:
1. Memperbaiki lahan.
2. Menanami lahan dengan tanaman yang toleran terhadap garam atau mengalihkan
penggunaannya ke usaha lain sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat
setempat.
Rehabilitasi yang optimal dapat dilakukan dengan mengombinasikan dua pendekatan tersebut.
Daftar Pustaka
• Mapegau. Pengaruh Salinitas Tanah Terhadap Hasil dan Distribusi Bahan Kering pada
Tanaman Jagung Kultivar Arjuna Selama Fase Pengisian Biji. J. Agrivigor 6 (1):9-17,
Desember 2006.
• Inderaja untuk Identifikasi Kerusakan Lahan Akibat Tsunami dan Rehabilitasinya. Warta
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 28, No. 23, 2006.
• 20 Hal Untuk Diketahui Tentang Dampak Air Laut pada Lahan Pertanian di propinsi
NAD. Maret 2005. United Nations Food and Agricultural Organization (UN-FAO).
• Armen Zulham. Mengelola Pertanian pada Lahan Tsunami. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Nanggroe Aceh Darussalam.