Anda di halaman 1dari 34

PRESENTASI BIOLOGY

Nama Kelompok :
Dina Yulia Putri
Desi Rahmat Mulia
Meli Delfia
Vanessa Nabila Putri
PLANTAE

( DUNIA TUMBUHAN
)
DUNIA TUMBUHAN
Kingdom plantae (dunia tumbuhan) meliputi organisme multi seluler yang sel
selnya telah terdiferensiasi, bersifat eukariotik, dan memiliki dinding sel selulosa.
Hampir seluruh anggotanya memiliki klorofil yang bersifat autotrof.

Lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji umumnya termasuk tumbuhan darat.
Tumbuhan memiliki struktur tubuh dan fisiologi khusus dan mengakami pergiliran
keturunan yang jelas dalam siklus hidupnya. Dalam pergiliran keturunan ini, tum-
buhan menghabiskan hidup sebagian hidupnya dalam fase haploid dn sebagian
lagi diploid.

Fase haploid disebut gametofid karena menghasilkan gamet melalui mitosis.


Gametofid haploid menghasilkan anteriudum (gametangium jantan) dan arkegonium
(gametanium betina).

Kingdom Plantae digolongkan tiga divisi, yaitu :


1. LUMUT (BRYOPHYTA)
Lumut (Bryophytes) berasal dari bahasa Yunani bryon yang berarti “tumbuhan
lumut”. Lumut bersifat autotrof dan merupakan peralihan antara tumbuhan
bertalus dan tumbuhan berkormus.

1. Ciri-ciri lumut
a) sel-sel penyusun tubuh telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa
b) hidup ditempat lembab dan terlindung dari cahaya matahari
c) tumbuhan yang tergolong lumut, terdapat persamaan bentuk susunan
gametangiumnya (anteridium atau arkegonium). Disebut pula arkegoniata.
d) pada permukaan luar tubuh terdapat lapisan berlilin untuk menahan
masuknya air.
e) batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susunan
berbeda-beda.
f) berwarna hijau karena mempunyai klorofil.
g) hanya terdapat pertumbuhan memanjang, tidak ada pertumbuhan membesar.
h) struktur sporofit terdiri dari : vaginula, seta(tangkai), apofisis, kaliptra, dan
kolumela.
2. Struktur tubuh
a) Akar : mempunyai akar semu disebut rizoid, berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh
(substrat) serta menyerap air dan unsur hara
b) Batang : lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan tidak mempunyai pembuluh
akut. Tubuh berbentuk lembaran (talus)
c) Lumut hati dan lumut tanduk tidak memiliki daun. Lumut daun memiliki daun sederhana,
berbentuk pipih.
3. Klasifikasi
a. Lumut daun (Musci)
Ciri-ciri :
 terdapat di tempat-tempat yang lembab
 fase gametofid, ada gametangium di bagian atasnya
 beberapa spesies, kapsul dilapisi tudung disebut kaliptra
 sporofit tumbuh pada gametofitnya dan bersifat parasit
 Gametofit tumbuh tegak atau merayap
 Berkembang dari protonema
 Mempunyai daun, batang dan rhizoid multiseluler
 Daun hanya terdiri dari satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun spiral atau melingkari
batang.
 Arkegonium membentuk kalipra yang menempel diatas kapsul
 Kapsul bagian bawah fotosintetik dan mempunyai stomata
 Kapsul mempunyai kolumela, pecah dengan gigi-gigi peristom, tidak dijumpai adanya elater.
 Tangkai (seta) bertambah panjang secara perlahan selama perkembangan kapsul. Kuat dan
biasanya berwarna.

Contoh : Polytrichum, Rhizogonium, Rhodobryum, Leucobryum, Hypopterygium, Hypnodendron,


Pogonatum, Macromitrium, Spagnum
Habitat Lumut Daun (Musci)
Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah yang gundul yang peiodik mengalami masa kekeringan,
bahkan diatas pasir yang bergerakpun tumbuhan ini dapat hidup.
Lumut daun dapat pula kita temukan diantara rumput-rumpt, diatas cadas, pada batang-batang dan
cabang-cabang, bahkan ada yang pada daun-daun,pohon-pohon, di rawa-rawa, tetapi jarang didalam air.
Lumut daun/lumut sejati dapat ditemukan di daerah kutub, tropis atau gurun.

Reproduksi Lumut Daun (Musci)


Musci membiak dengan spora dan telah menunjukkan pergantian keturunan yang jelas, tetapi sporofitnya
pada luut kita namakan sporogonium itu belum merupakan buah tanaman lumut tadi dan dapat dibedakan
dalam :
Vaginula, yaitu semacam selubung pada pangkal tangkai sporogonium yang beraal dari dinding
arkegonium.
Seta, yaitu tangkai sporogonium.
Apofisis, yaitu bentuk pelebaran dari ujung seta atau suatu peralihan dari seta ke sporogonium.
Sporogonium, yaitu berupa kotak spora, tempat pembentukan spora. Pada bagian tengahnya terdapat
kolumela, yaitu bagian yang bersifat steril.
Kaliptra, yaitu semacam kapsul atau tudung sporangiumyang berasal dari diding arkegonium.
Atau reproduksi lumut daun berproduksi secara Aseksual dan Seksual
Peranan/Manfaat Lumut Daun (Musci)
Secara umum lumut daun memiliki peranan sebagi :
Produsen

Mencegah erosi
Sebagai penyerap dan penyimpan air
Sphagnum dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kapas serta pupuk
Marchantia dapat dimanfaatkan sebagi alternatif obat penyakit hati (hepatitis)
POLYTRICHUM
JUNEPERIUM
b. Lumut hati (Hepaticophyta)
Ciri-ciri :
 tubuhnya tersusun atas struktur berbentuk hati pipih disebut talus.
 tubuh terbagi menjadi dua lobus
 melakukan reproduksi aseksual dengan sel yang disebut gemma
 mempunyai sporofit pembentuk spora
 mempunyai gametofit

Contoh : a) Marchantia polymorpha dan b) Porella

a) b)
c. Lumut tanduk (Anthocerotophyta)
Ciri-ciri :
 mempunyai gametofit
 mempunyai kapsul memanjang yang seperti tanduk, tumbuh di luar gametofit
 mempunyai kloroplas berukuran besar
Contoh : Antheceroptopsida, dan Notothylas sp
4. Reproduksi
Terjadi metagenesis, yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit
dan generasi gametofit.
Reproduksi generatif: perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina
Reproduksi vegetativ: -membentuk spora haploid (n), bersifat homospora
-membentuk pundi kuncup
5. Peranan Lumut
 Marchantia polymorpha untuk mengobati gangguan fungsi hati
 Penyedia oksigen, penyimpan air dan sebagai penyerap polutan.
 Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan
sebagai bahan bakar.
 Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan
tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.
 Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair,
sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.
 Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.
METAGENESIS PADA BRYOPHYTA
2. TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYDA)
Tumbuhan paku termasuk golongan tumbuhan yang telah berkormus dan merupakan
kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana.
1. Ciri-ciri tumbuhan paku
a) Lapisan pelindung sel(jaket steril), terdapat di sekeliling organ reproduksi
b) Hidup di tempat lembab (higrofit), dan di air: semanggi (Marsilea crenata)
c) Kutikula pada bagian luar
d) Sistem transpor internal, mengangkut air dan zat makanan dari dalamtanah
e) Memiliki kormus
f) Embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium
g) Daun muda menggulung
2. Struktur tubuh
 Akar 
Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel –
sel yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri.
 Batang 
Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah
berupa rimbang , mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas
permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang
bebrapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon /paku tiang yang oanjangnya
mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan cyathea.
 Daun 
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda . berdasarkan bentuk
ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan
tulang daun.
Berdasarkan bentuk, ukuran, dan susunannya, dibedakan menjadi dua:
a. mikrofil : berbentuk kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai, tidak bertulang
daun, dan sel-selnya belum mengalami diferensiasi
b. makrofil :berukuran besar, bertangkai daun, bertulang daun, serta sel-selnya
mengalami diferensiasi.
Berdasarkan fungsinya :
a. tropofil (daun steril) : daun khusus untuk fotosintesis
b. sporofil (daun fertil) : berfungsi untuk menghasilkan spora
MORFOLOGI TUMBUHAN PAKU
3. Klasifikasi
a. Psylotophyta (paku purba)
Ciri-ciri :
 tersebar luas di hutan tropis dan subtropis
 pada generasi sporofit, Psilotum sp. Mempunyai ranting dikotom dan tidak
memiliki akar dan daun
 mempunyai batang yang beruas dan berbuku nyata
 pada batang tumbuh daun-daun kecil berbentuk sisik

Contoh : Psilotum spp.


b . Lycophyta (paku kawat)
Ciri-ciri :
 tumbuhan tropis dan hidup sebagai epifit
 berbentuk sisik dan terletak tersebar pada batang
 spora yang dihasilkan tidak berflagea
 sporangium berkumpul membentuk strobilus di ujung batang/cabang
contoh : Selaginella caudata, Lycopodium clavatum
c. Sphenophyta (paku ekor kuda)
Ciri-ciri :
 hidup di tempat basah, seperti rawa
 memiliki daun kecil, batang dan akar sejati
 daun-daun kecil berbentuk sisik tumbuh secara berkarang di batang
 sporofil berbentuk perisai
 semua sporofil tersusun dalam bentuk strobilus (keucut) pada ujung batang

Contoh : Equisetum sp
d. Pterophyta (paku benar)
Ciri-ciri :
 mempunyai daun sempurna (frond)
 duduk daun pada batang berbentuk sayap
 mempunyai daun-daun yang lebih besar
 sporangium tersusun dalam bentuk sorus di permukaan daun

Contoh : Marsilea crenata, Asplenium nidus, Dryopteris sp., suplir (Adiantum sp.)
4. Reproduksi
Dapat bereproduksi secara aseksual, dengan stolon yang menghasilkan gemma
(tunas) .Reproduksi secara seksual, melalui pembentukan sel kelamin jantan
dan betina oleh alat kelamin (gametangium).
Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetative), yakni dengan stolon
yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun
atau kaki daun yang mengandung spora.
      Reproduksi secara seksual (generative)melalui pembentukan sel kelamin
jantan dan betina oleh alat – alat kelamin (gametogonium). Gametogonium
jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina
menghasilkan sel telur (ovum).sepertihalnya tumbuhan lumut , tumbuhan paku
mengalami metagenesis (pergiliran keturunan)
METAGENESIS TUMBUHAN PAKU
5. Peranan tumbuhan paku
a. Dipelihara sebagai tanaman hias, misal: Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa),
Asplenium sp.(paku sarang burung)
b. Penghasil bahan obat-obatan, misal: Aspedium sp., Dryopteris filix-mas, dan
Lycopodium clavatum
c. Sebagai sayuran, misal: Marsilea crenata (semanggi) dan Pteridium aquilium
d. Sebagai bahan pupuk hijau
3. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)
Tumbuhan biji menunjukkan keanekaragaman struktur, pertumbuhan, dan proses-proses
perkembangbiakan. Tumbuhan biji meliputi Angiospermae dan
Gymnospermae.
1. Ciri-ciri tumbuhan biji :
a. Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan
b. Mempunyai jaringan pembuluh yang rumit
c. Memiliki pigmen hijau (klorofil) yang berguna untuk fotosintesis
d. Ada yang tidak berklorofil sehingga disebut parasit
e. Mempunyai alat kelamin yang jelas (Phanerogame) dan menghasilkan embrio
(Embryophyta siphonogama)

2. Struktur tubuh
a. Akar : ada yang berbentuk serabut dan berbentuk akar tunggang. Sel-sel akar mengalami
diferensiasi menjadi epidemis, korteks, dan silinder pusat yang didalamnya terdapat xilem
dan floem.
b. Batang : dapat tegak, condong, berbaring, atau merayap. Sel-selnya mengalami
diferensiasi.
c. Daun : sel-sel daun mengalami difernsiasi menjadi epidemis dan mesofil.

3. Klasifikasi
a. Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
Ciri-ciri gymnospermae:
 Tidak mempunyai bunga sejati , tidak ada mahkota bunganya
 Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah,
 Merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan,
megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk
sari,
 Struktur reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi
pembuahan tunggal.
Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta,
cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta.
Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis,
daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp.
Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya
Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo
biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara
bebas.
Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki
pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya
Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia. Manfaat gymnospermae yaitu
untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis), untuk obat-obatan
(Pinus, Ephedra, Juniperus), untuk makanan (Gnetum gnemon), tanaman
hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
Reproduksi Tumbuhan Biji Terbuka

Tumbuhan Gymnospermae bereproduksi secara generatif dengan


melibatkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Sel kelamin jantan
sering disebut sel spermatozoid dan dihasilkan oleh strobilus jantan,
sedangkan sel kelamin betina sering disebut sel telur (ovum) dan dihasilkan
oleh strobilus betina. 

Klasifikasi Tumbuhan Biji Terbuka


Para ahli biologi menggolongkan Gymnospermae menjadi beberapa ordo
dan divisio, yaitu :
a) Cycadales
Ciri khas bangsa atau ordo ini adalah batang tidak bercabang, daunnya
majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan
berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau strobilus betina
saja. Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis
haji).
 b) Ginkgoales
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi
pohon dapat mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas dan mudah
gugur. Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang
berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu
Ginkgo biloba.

Ciri khas tanaman ini adalah mempunyai daun yang berbentuk


seperti kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter dan tinggi batang
mencapai 30 meter. Selain itu, daunnya juga ada yang berbentuk
mirip daun paku kelompok suplir.
 c) Coniferales
Coniferales berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat
perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus berbentuk
kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini memiliki ciri selalu
hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh: Agathis alba (damar),
Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp., Araucaria sp., Sequoia sp.,
Juniperus sp. dan Taxus sp.

d) Gnetales
Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan
pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan
dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan
floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk
kerucut, tetapi sudah dapat disebut “bunga”. Contoh yang terkenal
dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).
b. Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae )
Ciri-ciri Angiospermae:
 Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
 mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak,
liana dan herba.
 Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.

Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu)


dan Dicotyledoneae (berkeping dua).
Monocotyledoneae
 Mempunyai biji berkeping satu
 berakar serabut
 batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
 Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium.
 Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang),
Cocos nucifera (kelapa).
Dicotyledoneae
 Mempunyai biji jumlah kepingnya dua,

 berakar tunggang,

 batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.

 Batang bercabang, akar dan batang berkambium.


 Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah),
Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

Reproduksi Tumbuhan Biji Tertutup


Untuk mempertahankan dirinya, tumbuhan biji tertutup bereproduksi
secara aseksual dan seksual, baik secara alami maupun buatan.
Reproduksi seksual pada tumbuhan biji tertutup ( Angiospermae) terjadi
melalui penyerbukan pada bunga. Proses penyerbukan ( Polinisasi ) akan
dilanjutkan dengan pembuahan (Fertilisasi). 
PERBEDAAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL
^__^

THANKS FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai