Nama Kelompok :
Dina Yulia Putri
Desi Rahmat Mulia
Meli Delfia
Vanessa Nabila Putri
PLANTAE
( DUNIA TUMBUHAN
)
DUNIA TUMBUHAN
Kingdom plantae (dunia tumbuhan) meliputi organisme multi seluler yang sel
selnya telah terdiferensiasi, bersifat eukariotik, dan memiliki dinding sel selulosa.
Hampir seluruh anggotanya memiliki klorofil yang bersifat autotrof.
Lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji umumnya termasuk tumbuhan darat.
Tumbuhan memiliki struktur tubuh dan fisiologi khusus dan mengakami pergiliran
keturunan yang jelas dalam siklus hidupnya. Dalam pergiliran keturunan ini, tum-
buhan menghabiskan hidup sebagian hidupnya dalam fase haploid dn sebagian
lagi diploid.
1. Ciri-ciri lumut
a) sel-sel penyusun tubuh telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa
b) hidup ditempat lembab dan terlindung dari cahaya matahari
c) tumbuhan yang tergolong lumut, terdapat persamaan bentuk susunan
gametangiumnya (anteridium atau arkegonium). Disebut pula arkegoniata.
d) pada permukaan luar tubuh terdapat lapisan berlilin untuk menahan
masuknya air.
e) batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susunan
berbeda-beda.
f) berwarna hijau karena mempunyai klorofil.
g) hanya terdapat pertumbuhan memanjang, tidak ada pertumbuhan membesar.
h) struktur sporofit terdiri dari : vaginula, seta(tangkai), apofisis, kaliptra, dan
kolumela.
2. Struktur tubuh
a) Akar : mempunyai akar semu disebut rizoid, berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh
(substrat) serta menyerap air dan unsur hara
b) Batang : lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan tidak mempunyai pembuluh
akut. Tubuh berbentuk lembaran (talus)
c) Lumut hati dan lumut tanduk tidak memiliki daun. Lumut daun memiliki daun sederhana,
berbentuk pipih.
3. Klasifikasi
a. Lumut daun (Musci)
Ciri-ciri :
terdapat di tempat-tempat yang lembab
fase gametofid, ada gametangium di bagian atasnya
beberapa spesies, kapsul dilapisi tudung disebut kaliptra
sporofit tumbuh pada gametofitnya dan bersifat parasit
Gametofit tumbuh tegak atau merayap
Berkembang dari protonema
Mempunyai daun, batang dan rhizoid multiseluler
Daun hanya terdiri dari satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun spiral atau melingkari
batang.
Arkegonium membentuk kalipra yang menempel diatas kapsul
Kapsul bagian bawah fotosintetik dan mempunyai stomata
Kapsul mempunyai kolumela, pecah dengan gigi-gigi peristom, tidak dijumpai adanya elater.
Tangkai (seta) bertambah panjang secara perlahan selama perkembangan kapsul. Kuat dan
biasanya berwarna.
Mencegah erosi
Sebagai penyerap dan penyimpan air
Sphagnum dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kapas serta pupuk
Marchantia dapat dimanfaatkan sebagi alternatif obat penyakit hati (hepatitis)
POLYTRICHUM
JUNEPERIUM
b. Lumut hati (Hepaticophyta)
Ciri-ciri :
tubuhnya tersusun atas struktur berbentuk hati pipih disebut talus.
tubuh terbagi menjadi dua lobus
melakukan reproduksi aseksual dengan sel yang disebut gemma
mempunyai sporofit pembentuk spora
mempunyai gametofit
a) b)
c. Lumut tanduk (Anthocerotophyta)
Ciri-ciri :
mempunyai gametofit
mempunyai kapsul memanjang yang seperti tanduk, tumbuh di luar gametofit
mempunyai kloroplas berukuran besar
Contoh : Antheceroptopsida, dan Notothylas sp
4. Reproduksi
Terjadi metagenesis, yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit
dan generasi gametofit.
Reproduksi generatif: perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina
Reproduksi vegetativ: -membentuk spora haploid (n), bersifat homospora
-membentuk pundi kuncup
5. Peranan Lumut
Marchantia polymorpha untuk mengobati gangguan fungsi hati
Penyedia oksigen, penyimpan air dan sebagai penyerap polutan.
Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan
sebagai bahan bakar.
Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan
tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.
Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair,
sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.
Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.
METAGENESIS PADA BRYOPHYTA
2. TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYDA)
Tumbuhan paku termasuk golongan tumbuhan yang telah berkormus dan merupakan
kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana.
1. Ciri-ciri tumbuhan paku
a) Lapisan pelindung sel(jaket steril), terdapat di sekeliling organ reproduksi
b) Hidup di tempat lembab (higrofit), dan di air: semanggi (Marsilea crenata)
c) Kutikula pada bagian luar
d) Sistem transpor internal, mengangkut air dan zat makanan dari dalamtanah
e) Memiliki kormus
f) Embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium
g) Daun muda menggulung
2. Struktur tubuh
Akar
Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel –
sel yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri.
Batang
Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah
berupa rimbang , mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas
permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang
bebrapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon /paku tiang yang oanjangnya
mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan cyathea.
Daun
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda . berdasarkan bentuk
ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan
tulang daun.
Berdasarkan bentuk, ukuran, dan susunannya, dibedakan menjadi dua:
a. mikrofil : berbentuk kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai, tidak bertulang
daun, dan sel-selnya belum mengalami diferensiasi
b. makrofil :berukuran besar, bertangkai daun, bertulang daun, serta sel-selnya
mengalami diferensiasi.
Berdasarkan fungsinya :
a. tropofil (daun steril) : daun khusus untuk fotosintesis
b. sporofil (daun fertil) : berfungsi untuk menghasilkan spora
MORFOLOGI TUMBUHAN PAKU
3. Klasifikasi
a. Psylotophyta (paku purba)
Ciri-ciri :
tersebar luas di hutan tropis dan subtropis
pada generasi sporofit, Psilotum sp. Mempunyai ranting dikotom dan tidak
memiliki akar dan daun
mempunyai batang yang beruas dan berbuku nyata
pada batang tumbuh daun-daun kecil berbentuk sisik
Contoh : Equisetum sp
d. Pterophyta (paku benar)
Ciri-ciri :
mempunyai daun sempurna (frond)
duduk daun pada batang berbentuk sayap
mempunyai daun-daun yang lebih besar
sporangium tersusun dalam bentuk sorus di permukaan daun
Contoh : Marsilea crenata, Asplenium nidus, Dryopteris sp., suplir (Adiantum sp.)
4. Reproduksi
Dapat bereproduksi secara aseksual, dengan stolon yang menghasilkan gemma
(tunas) .Reproduksi secara seksual, melalui pembentukan sel kelamin jantan
dan betina oleh alat kelamin (gametangium).
Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetative), yakni dengan stolon
yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun
atau kaki daun yang mengandung spora.
Reproduksi secara seksual (generative)melalui pembentukan sel kelamin
jantan dan betina oleh alat – alat kelamin (gametogonium). Gametogonium
jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina
menghasilkan sel telur (ovum).sepertihalnya tumbuhan lumut , tumbuhan paku
mengalami metagenesis (pergiliran keturunan)
METAGENESIS TUMBUHAN PAKU
5. Peranan tumbuhan paku
a. Dipelihara sebagai tanaman hias, misal: Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa),
Asplenium sp.(paku sarang burung)
b. Penghasil bahan obat-obatan, misal: Aspedium sp., Dryopteris filix-mas, dan
Lycopodium clavatum
c. Sebagai sayuran, misal: Marsilea crenata (semanggi) dan Pteridium aquilium
d. Sebagai bahan pupuk hijau
3. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)
Tumbuhan biji menunjukkan keanekaragaman struktur, pertumbuhan, dan proses-proses
perkembangbiakan. Tumbuhan biji meliputi Angiospermae dan
Gymnospermae.
1. Ciri-ciri tumbuhan biji :
a. Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan
b. Mempunyai jaringan pembuluh yang rumit
c. Memiliki pigmen hijau (klorofil) yang berguna untuk fotosintesis
d. Ada yang tidak berklorofil sehingga disebut parasit
e. Mempunyai alat kelamin yang jelas (Phanerogame) dan menghasilkan embrio
(Embryophyta siphonogama)
2. Struktur tubuh
a. Akar : ada yang berbentuk serabut dan berbentuk akar tunggang. Sel-sel akar mengalami
diferensiasi menjadi epidemis, korteks, dan silinder pusat yang didalamnya terdapat xilem
dan floem.
b. Batang : dapat tegak, condong, berbaring, atau merayap. Sel-selnya mengalami
diferensiasi.
c. Daun : sel-sel daun mengalami difernsiasi menjadi epidemis dan mesofil.
3. Klasifikasi
a. Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
Ciri-ciri gymnospermae:
Tidak mempunyai bunga sejati , tidak ada mahkota bunganya
Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah,
Merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan,
megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk
sari,
Struktur reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi
pembuahan tunggal.
Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta,
cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta.
Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis,
daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp.
Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya
Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo
biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara
bebas.
Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki
pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya
Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia. Manfaat gymnospermae yaitu
untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis), untuk obat-obatan
(Pinus, Ephedra, Juniperus), untuk makanan (Gnetum gnemon), tanaman
hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
Reproduksi Tumbuhan Biji Terbuka
d) Gnetales
Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan
pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan
dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan
floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk
kerucut, tetapi sudah dapat disebut “bunga”. Contoh yang terkenal
dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).
b. Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae )
Ciri-ciri Angiospermae:
Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak,
liana dan herba.
Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
berakar tunggang,