Anda di halaman 1dari 18

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN

KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS


Endah Dharmaputeri (10105565)
Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok
E-mail: endahydeiste_28@yahoo.com
ABSTRAK
Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) / Geographic Information System (GIS)
merupakan suatu teknologi mengenai informasi geografis yang telah sangat
berkembang. Pada penulisan ini akan membahas pembuatan aplikasi Sistem
Informasi Geografis berbasis Web, khususnya dalam bidang sarana pelayanan
kesehatan Kota Depok, dengan menggunakan data-data yang telah diperoleh dari
Dinas Kesehatan pemerintah Kota Depok dan media internet. Namun,
pembahasannya dibatasi pada bagaimana website ini dapat menampilkan data-data
tersebut ke dalam bentuk peta/data spasial sehingga dapat lebih mudah didapatkan
dan dipahami oleh pengguna.
Implementasi website ini dibuat dengan menggunakan aplikasi QuantumGIS,
MapServer dan PostgreSQL/PostGIS. Sedangkan bahasa pemrograman yang
digunakan adalah PHP, HTML, Javascript dan CSS.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Kesehatan, Web, QuantumGIS, Map Server,
PostgreSQL
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kota Depok merupakan kota yang berbatasan langsung dengan Ibukota Negara, yang pada
saat ini sedang berusaha untuk berkembang menjadi sebuah kota yang lebih maju dan lebih
baik. Banyak hal dan banyak informasi yang mungkin harus kita ketahui dan kita butuhkan
dari Kota Depok. Pada era informasi ini, kebutuhan informasi menjadi semakin kompleks
dan beragam. Masyarakat memerlukan akses secara cepat dan mudah untuk memperoleh
informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, banyak instansi dan
masyarakat maju yang telah memanfaatkan teknologi informasi untuk memperoleh informasi.
Salah satu perkembangan teknologi yang telah berkembang dengan pesat, yaitu teknologi
Internet termasuk di dalamnya adalah perkembangan website. Dengan menggunakan Internet,
kendala ruang dan waktu dapat diminimalisasi. Artinya informasi dapat diakses kapanpun
dan dimanapun dalam hitungan detik. Informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat ini,
salah satunya adalah kebutuhan informasi geografis. Teknologi SIG (Sistem Informasi
Geografis) / Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu teknologi mengenai
geografis yang sangat berkembang. SIG memiliki kemampuan yang baik dalam
memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya, memodifikasi bentuk, warna,
ukuran, dan symbol. Dengan adanya perkembangan teknologi internet, teknologi SIG dapat
dibangun berbasis Web. Web GIS merupakan bentuk dari website yang menggambarkan
tentang informasi geografis suatu daerah, seperti halnya Kota Depok. Salah satu visi Kota
Depok adalah “Menuju Kota Depok yang melayani dan mensejahterakan”. Dalam hal ini
penulis mengambil tema yang berdasarkan visi tersebut, yaitu melayani masyarakat untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan. Informasi yang mungkin harus kita ketahui dan kita
butuhkan dari Kota Depok salah satunya adalah informasi sarana pelayanan kesehatan, oleh
karena itu penulis bermaksud membuat suatu aplikasi Web GIS “Pelayanan Kesehatan Kota
Depok”, meliputi informasi sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas dan
klinik serta bagian dari pelayan kesehatan pemerintah Kota Depok yaitu Dinas Kesehatan
Kota Depok.
Ruang Lingkup
Batasan masalah dari aplikasi SIG berbasis web ini adalah memberikan informasi kepada
pengguna mengenai gambaran titik lokasi sarana kesehatan yang ada di Kota Depok meliputi
puskesmas, rumah sakit, klinik umum dan Dinas Kesehatan Kota Depok beserta informasi
terkait seperti alamat, nomor telepon, fasilitas dan pelayanan yang ada pada rumah sakit serta
informasi-informasi lainnya dengan menggunakan QuantumGIS 0.9.1, MapServer,
PostgreSQL 8.2.x.
Tujuan
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk membangun aplikasi SIG berbasis web
pelayanan kesehatan kota depok, agar dapat membantu masyarakat dalam memberikan
informasi dengan cepat dan mudah dimanapun dan kapanpun, mengenai informasi dan data
statistic dari sarana kesehatan yang ada di wilayah Kota Depok dalam bentuk peta tematik
(WebGIS) yang diharapkan dapat lebih menarik untuk dilihat dan mudah dipahami.
Metode Penelitian
Studi pustaka tentang SIG, Quantum GIS, MapServer–PostGIS dan pengumpulan data
puskesmas, rumah sakit serta klinik di wilayah Kota Depok dari buku, media internet serta
Pemerintah Kota Depok Dinas Kesehatan Kota Depok.

TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Geografis
Era komputerisasi telah membuka
wawasan dan paradigma baru dalam
proses pengambilan keputusan dan
penyebaran informasi. Data yang
merepesentasikan “dunia nyata” dapat
disimpan dan diproses sedemikian rupa
sehingga dapat disajikan dalam bentukbentuk
yang lebih sederhana dan sesuai
kebutuhan.
Sejak pertengahan tahun 1970-an,
telah dikembangkan sistem-sistem yang
secara khusus dibuat untuk menangani
masalah informasi yang bereferensi
geografis dalam berbagai cara dan
bentuk. Masalah-masalah ini mencakup:
1. Pengorganisasian data dan
informasi
2. Penempatan informasi pada
lokasi tertentu
3. Melakukan komputasi,
memberikan ilustrasi
keterhubungan informasi,
beserta analisa-analisa spasial
lainnya.
Sebutan umum untuk sistem-sistem
yang menangani masalah-masalah
tersebut adalah Sistem Informasi
Geografis (SIG).
Subsistem SIG
Sistem Informasi Geografis dapat
diuraikan menjadi beberapa subsistem,
yaitu:
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk
mengumpulkan dan mempersiapkan
data spasial dan atribut dari berbagai
sumber. Subsistem ini pula yang
bertanggung jawab dalam
mengkonversi atau
mentransformasikan format-format
data aslinya ke dalam format-format
yang digunakan oleh SIG.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau
menghasilkan keluaran seluruh atau
sebagian basis data seperti tabel
grafik, peta dan lain-lain.
3. Manajemen Data
Subsistem ini mengorganisasikan
baik data spasial maupun atribut ke
dalam sebuah basis data sedemikian
rupa sehingga mudah dipanggil,
diperbaharui dan diperbaiki.
4. Analisis dan Manipulasi Data
Subsistem ini menentukan informasiinformasi
yang dapat dihasilkan oleh
SIG. Selain itu, subsistem ini juga
melakukan manipulasi dan pemodelan
data untuk menghasilkan informasi
yang diharapkan.
Komponen Sistem Informasi
Geografis
Secara umum, Sistem Informasi
Geografis bekerja berdasarkan integrasi
komponen, yaitu: Hardware, Software,
Data, Manusia dan Metode. Kelima
komponen tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Hardware
Sistem Informasi Geografis
memerlukan spesifikasi
komponen hardware yang
sedikit lebih tinggi dibanding
spesifikasi komponen sistem
informasi lainnya. Hal tersebut
disebabkan karena data-data
yang digunakan dalam SIG,
penyimpanannya membutuhkan
ruang yang besar dan dalam
proses analisanya membutuhkan
memory yang besar dan
processor yang cepat. Beberapa
Hardware yang sering
digunakan dalam Sistem
Informasi Geografis adalah
Personal Computer (PC),
Mouse, Digitizer, Printer, Plotter
dan Scanner.
2. Software
Sebuah software SIG haruslah
menyediakan fungsi dan tool
yang mampu melakukan
penyimpanan data, analisis dan
menampilkan informasi
geografis.
Dengan demikian elemen yang
harus terdapat dalam komponen
software SIG adalah:
1. Tools untuk melakukan
input dan transformasi
data geografis
2. Sistem Manajemen Basis
Data.
3. Tools yang mendukung
query geografis, analisis
dan visualisasi.
4. Geographical User
Interface (GUI) untuk
memudahkan akses pada
tool geografi.
3. Data
Hal yang merupakan komponen
penting dalam SIG adalah data.
Secara fundamental, SIG bekerja
dengan 2 tipe model data
geografis, yaitu model data
vector dan model data raster.
Dalam model data vector,
informasi posisi point, garis dan
polygon disimpan dalam bentuk
koordinat x,y. Bentuk garis,
seperti jalan dan sungai
dideskripsikan sebagai
kumpulan dari koordinatkoordinat
point. Bentuk
polygon, seperti daerah
penjualan disimpan sebagai
pengulangan koordinat yang
tertutup. Data raster terdiri dari
sekumpulan grid atau sel seperti
peta hasil scanning maupun
gambar atau image. Masingmasing
grid memiliki nilai
tertenti yang bergantung pada
bagaimana image tersebut
digambarkan.
4. Manusia
Komponen manusia memegang
peranan yang sangat
menentukan, karena tanpa
manusia maka sistem tersebut
tidak dapat diaplikasikan dengan
baik. Jadi manusia menjadi
komponen yang mengendalikan
suatu sistem sehingga
menghasilkan suatu analisa yang
dibutuhkan.
5. Metode
SIG yang baik memiliki
keserasian antara rencana desain
yang baik dan aturan dunia
nyata, dimana metode, model
dan implementasi akan berbeda
untuk setiap permasalahan.
Quantum GIS
Quantum GIS adalah aplikasi SIG
gratis yang mencakup pemetaan,
analisis spasial dan beberapa fitur
DesktopGIS lainnya. Aplikasi ini sama
dengan paket aplikasi GIS komersial
namun aplikasi ini didistribusikan
secara gratis dibawah lisensi GNU,
Quantum GIS mendukung format data
vektor, raster dan database (PostGIS
dan Oracle). Quantum GIS juga dapat
diprogram ulang untuk mengerjakan
tugas yang berbeda atau lebih spesifik.
Aplikasi ini juga merupakan suatu
aplikasi multi-platform yang dapat
dijalankan pada sistem operasi yang
berbeda-beda termasuk MacOS X,
Linux, Unix dan Windows XP.
Mapserver
Software digunakan dalam
perancangan SIG ini adalah MapServer.
MS4W (MapServer for Windows)
adalah paket instalasi MapServer untuk
platform Windows. Dimana MapServer
(http://mapserver.gis.umn.edu)
merupakan aplikasi freeware dan Open
Source untuk dapat menampilkan SIG
di web. MS4W dilengkapi dengan
berbagai modul tambahan (optional)
yang mempermudah kita membangun
dan mengadministrasi sistem WebGIS.
Saat ini, selain dapat mengakses
MapServer sebagai program CGI,
MapServer juga dapat diakses sebagai
modul MapScript, melalui berbagai
bahasa pemrograman, seperti PHP, Perl,
Python, Java dan lain sebagainya. Akses
fungsi-fungsi MapServer melalui skrip
akan lebih memudahkan pengembangan
aplikasi WebGIS.
Untuk menjalankan dan
menampilkan peta yang dihasilkan oleh
MapServer, diperlukan dua file yaitu
Map File dan HTML File. Map File
berisikan konfigurasi penyajian peta
yang ditulis dalam bahasa dan sintaks
tersendiri. Informasi ini kemudian
diolah dan disajikan oleh program
MapServer. Sedangkan file HTML
digunakan untuk melakukan format
penyajian hasil (peta). Gambar 2.12
menyajikan proses penyajian peta.
File HTML dapat berupa HTML
biasa atau template yang disisipi sintaks
MapServer atau file HTML yang
disisipi PHP/Mapscript.
Gambar 2.12 Proses Penyajian Peta oleh
MapServer
Sebelum membuat aplikasi
WebGIS menggunakan MapServer, hal
yang harus diperhatikan adalah
arsitektur penyimpanan file MapServer
dan data SIG. Secara umum ada tiga
kategori data yang dimiliki yaitu:
· File MapServer
Map file dan PHP/MapScript.
· File HTML dan gambar/grafis
File web dan gambar yang
disertakan.
· Data SIG
Data vektor dan citra (raster)
yang digunakan.
Chameleon
Chameleon adalah framework yang
dapat digunakan dengan baik pada
WebGis. Dapat digunakan secara
berdampingan atau full integrated
dengan dengan Mapserver berdasarkan
spesifikasi yang ditentukan oleh Open
Geospatial Consortium (OGC).
Chameleon sebagai sebuah produk dari
Open Source yang dibangun dengan
bahasa pemprograman PHP.
Chameleon memberikan akses yang
sederhana ke beberapa fitur yang hanya
bisa diakses dalam MapScript dimana
telah disediakan sebuah script yang
telah jadi sebagai komponen yang dapat
di gunakan. Dengan Chameleon seorang
yang bukan programmer
memungkinkan untuk memasukan
komponen pada applikasi WebGis.
Gambar 2.13 mengilustrasikan
konfigurasinya.
Gambar 2.13 Konfigurasi Chameleon yang
digunakan dengan MapServer
Chameleon terdiri lebih dari 300
script PHP yang memberikan fungsi dan
akses “widgets” pada WebGIS. Kita
tidak mesti mengetahui bagaimana
script ini bekerja karena dibangun
dengan PHP MapScript jadi disini kita
dapat dengan mudah memberikan
HTML Tag. Sebagai contoh
penggunaan HTML Tag seperti
melakukan desain untuk menambahkan
peta, scalebar, legend, query tool,
printing tools dan aplikasi-aplikasi
lainnya.
Pengembang aplikasi yang
menggunakan Chameleon dapat
melakukannya hanya dengan
menambahkan Tag pada halaman
HTML. Cara seperti ini disebut dengan
CWC2 Tag sebuah konfigurasi untuk
komponen client WebGIS. Penggunaan
Tag ini memberikan metode yang
sederhana dalam menambahankan
sebuah halaman pada aplikasi web.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Pelayanan Kesehatan Kota
Depok dibuat dengan menggunakan
perangkat lunak Quantum Gis 0.9.1,
MapServer 5, PostgreSQL 8.2.x. Dalam
pembuatannya penulis melakukan
beberapa tahap. Tahapan-tahapan
tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Bagan Langkah Pembuatan SIG
Penentuan Daerah/Wilayah
Di dalam Sistem Infomasi
Geografis harus terdapat peta suatu
daerah / wilayah tertentu ataupun suatu
simbol yang menggambarkan objek
tertentu dan terdapat indeks warna agar
informasi yang ditampilkan dapat
terlihat jelas sesuai dengan daerah yang
dituju. Dan pada aplikasi ini, wilayah
Kota Depok yang akan digunakan untuk
pembuatan aplikasi WebGIS pelayanan
kesehatan di Kota Depok.
Pengumpulan Data Spasial dan
Nonspasial
Tahap kedua dalam pembuatan
aplikasi ini adalah tahap pengumpulan
data. Data-data tersebut yang akan
dijadikan informasi dan akan
ditampilkan dalam aplikasi WebGIS
tersebut. Data-data non-spasial yang
ditampilkan didapat dari Dinas
Kesehatan Kota Depok serta beberapa
berasal dari media internet, sedangkan
data spasial diperoleh dari hasil scan
peta Kota depok dengan skala 1 :
45000.
Digitasi Peta pada Quantum GIS
Tahap ketiga adalah data spasial
yang diperoleh yaitu peta Kota Depok
dijadikan file .shp, sedangkan peta yang
didapat masih dalam bentuk format
gambar .jpg sehingga memerlukan
teknik digitasi pada peta. Teknik
digitasi peta pada prinsipnya adalah
pembuatan peta melalui proses
komputer melalui software
QuantumGIS. Penyimpanan file di
komputer dari hasil digitasi peta
tersebut dikelompokkan berdasarkan
pada layer-layer yang sesuai dengan
tipe masing-masing objek yang akan
digunakan, misalnya layer garis (line)
diperuntukkan untuk data digital batas
wilayah, layer poligon (polygon)
digunakan untuk data digital kawasan
prioritas dan penggunaan lahan lain,
dan layer titik (point) digunakan untuk
memberikan label nama untuk setiap
kawasan. Jadi dalam proses pembuatan
digitasi peta Kota Depok ini digunakan
3 jenis layer, yaitu tipe polygon
(polygon), tipe titik (point) dan tipe
garis (line). Pada setiap proses digitasi,
ditambahkan sejumlah atribut sesuai
kebutuhan masing-masing objek, yang
nantinya akan ditampilkan dan
dijadikan suatu informasi pada objek
tersebut. Dalam pembuatan nama file
.shp dan atributnya sebaiknya
digunakan tulisan huruf kecil tanpa
spasi.
3.5 Tampilan hasil akhir Pendigitasian
Konversi File.shp menjadi Tabel
pada PostgreSQL
Untuk menampung konversi dari
file .shp menjadi tabel-tabel
menggunakan database baru dengan
nama ddepok, lalu hubungkan file .shp
tersebut dari software Quantum GIS
melalui PostGIS connection. Setelah
koneksi terhubung, setiap file .shp di
konversikan kedalam postgresSQL.
Pengisian Tabel
Pengisian tabel pad pgAdmin III
dilakukan untuk mengisi, merubah atau
menambah data pada field – field atau
atribut suatu tabel yang sebelumnya
telah dilakukan pada saat pendigitasian.
Pada saat digitasi peta di dalam
QuantumGIS, setiap layer memiliki
atribut tipe character varying atau pun
real. Dalam memanipulasi data yang
akan digunakan di dalam admin nanti,
tipe data tersebut di ubah menjadi tipe
text.
Pembuatan Web dan Penggabungan
Database Menggunakan PHP
Setelah membuat peta dan
databasenya, informasi yang ada
ditampilkan dalam bentuk Web.
Dalam hal ini, Sistem Informasi
Geografis Pelayanan Kesehatan Kota
Depok akan disajikan dalam bentuk
webGIS dengan menggunakan
Chameleon dan Mapserver 5 serta
bantuan pemrograman PHP untuk
menghubungkan database yang telah
dibuat sebelumnya.
Untuk mendukung pengembangan
WebGIS, dibuat folder yang dapat
menampung file-file yang akan
digunakan dalam pembuatan WebGIS
ini. Folder yang dipakai untuk
menyimpan aplikasi adalah folder
depok, folder ini berada di dalam “D:
\ms4w\apps”.
Folder depok terdiri dari subfolder
data, etc, htdocs dan map. Subfolder
“data” berfungsi untuk menyimpan data
lokal (.shp). File .shp tersebut akan
digunakan pada proses penampilan
objek dalam peta.
Subfolder “etc” digunakan untuk
menyimpan gambar atau simbol
berekstension .png yang akan
digunakan sebagai simbol objek pada
legenda peta yang melambangkan objek
Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dan
lain-lain serta untuk menyimpan
informasi lain yang diperlukan.
Subfolder “htdocs” berisi file-file
dalam pembuatan tampilan WebGIS
Pelayanan Kesehatan Kota Depok.
Subfolder “map” berisi file
depok.map. File tersebut akan
digunakan untuk menghubungkan
antara file yang berekstension .shp dan
database PostgreSQL dengan
Chameleon.
Tampilan Halaman Peta
PENUTUP
Kesimpulan
Pada aplikasi WebGIS Pelayanan
Kesehatan Kota Depok ini menyajikan
peta digital yang di dalamnya terdapat
informasi mengenai titik-titik lokasi
sarana kesehatan dan Dinas Kesehatan
di Kota Depok serta informasiinformasi
yang terkait didalamnya.
Quantum GIS adalah aplikasi SIG
yang bersifat Open Source (software
yang didistribusikan secara gratis) dan
User Friendly karena memiliki interface
(tampilan) yang sangat mudah dipahami
pengguna, termasuk penulis. Adapun
kesulitan yang dialami adalah saat
mendigitasi kelurahan dari Kota Depok.
Peta yang terdapat dalam WebGIS
ini termasuk peta tematik yang
menawarkan kemudahan bagi
pengguna, karena memiliki interface
yang menarik dengan simbol-simbol
(legenda) dan beberapa tools yang
membantu pengguna dalam mencari
posisi (letak) dan informasi yang terkait
didalamnya. Setiap objek yang dibuat di
bedakan menjadi layer-layer yang
terpisah dan pada setiap layer
kecamatan dibuat berbeda warna agar
pengguna lebih mudah untuk melihat
batasan-batasan wilayah Kota Depok
berdasarkan kecamatan yang ada.
WebGIS ini juga dilengkapi
dengan profil Kota Depok seperti
gambaran umum, bentuk, arti, lambang
dan visi-misi Kota Depok serta bagi
pengguna yang ingin melihat data atau
informasi dari setiap sarana Pelayanan
Kesehatan dalam bentuk daftar secara
menyeluruh, disediakan tampilan dalam
bentuk tabel.
Saran
WebGIS ini hanya menyediakan
fasilitas edit data pada tabel dan belum
menyediakan fasilitas untuk menambah
titik sarana pelayanan kesehatan, maka
diharapkan agar webGIS ini dapat
dikembangkan. Sebaiknya pada saat
melakukan penambahan atribut atau
penyimpanan dari file.shp
menggunakan huruf kecil, agar bisa
dikonversi menjadi tabel-tabel di dalam
database PostgreSQL dan ketika
mendigitasi setiap layer harus lebih
teliti, karena pada Quantum Gis tidak
disediakan fasilitas Undo dan selain itu
ketika melakukan pendigitasian
terhadap setiap kelurahan, sebaiknya
layer diperbesar untuk menghindari atau
memperkecil digitasi yang tidak
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
[1] ARSSI, Profil Rumah Sakit
Anggota ARSSI, Depok, 2007.
[2] Eddy Prahasta, Membangun
Aplikasi Web-based GIS dengan
MapServer, Informatika
Bandung, Bandung, 2007.
[3] Ruslan Nuryadin, Panduan
menggunakan MapServer,
Informatika Bandung, Bandung,
2005.
[4] URL: http://dynamicdrive.com, 02
Juli 2009.
[5] URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/CSS,
28 maret 2009.
[6] URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/HTML
, 28 Maret 2009.
[7] URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/PHP,
28 Maret 2009.
[8] URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/Javascr
ipt, 28 Maret 2009.
[9] URL:
http://ilmukomputer.org/category/si
stem-informasi-geografis, 28 maret
2009.
[10] URL:
http://mitrakeluarga.net/depok/inde
xp.html, 28 Maret 2009.
[11] URL:
http://telpon.info/klinik/depok/, 28
Maret 2009.
[12] URL: http://www.depok.go.id, 28
Maret 2009.
[13] URL:
http://www.hatma.info/download/g
is/webgis, 28 Maret 2009.
[14] URL:
http://203.77.237.21/einvest/homep
age/3276/umum/0/sarkes.htm, 28
Maret 2009.

Anda mungkin juga menyukai