Sejarah Peradaban Islam
Sejarah Peradaban Islam
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu perintah Allah S.W.T kepada hambanya adalah jihad dan
upaya menegakkan kalimatullah menjadi yang tertinggi, merealisasikan upaya
ini umumnya pada beralihnya jiwa yang kotor menjadi yang suci lagi
mensucikan. Peralihan dari akal yang tidak berlandaskan syariat menuju akal
yang bersyariat dan hati yang kafir menuju hati mu’min.
Ringkasnya, terbentuknya buku sesingkat ini adalah kita sebagai umat
yang mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW, apa salahnya apabila kita
menulis tentang kisah perjuangan-perjuangan khalifah Abu bakar, yang isinya
menyikapi perkembangan zaman dan tentang peradapan Islam di masa
khalifah Abu bakar, dengan tujuan agar supaya umat di masa itu tetap
menjadi umat yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan haditst.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar keterangan di atas penulis memiliki rumusuan masalah
sebagai berikut :
1. Peran dakwah Abu bakar di Mekah
2. Perkembangan Islam masa Khalifah Abu bakar
3. Jasa-Jasa peninggalan Abu bakar
1
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya : Aku tidak mengajak seorang kepada Islam melainkan ada mundur
majunya, kecuali Abu bakar.
2
B. Perkembangan Islam masa Khalifah Abu bakar.
Sewaktu Nabi Muhammad meninggal dunia. Wilayah Islam meliputi
Hijaz (mekah, Madinah), Oman, Yaman dan Hadralmaut. Selanjutnya
Khalifah Abu bakar melanjutkan perluasan dan perkembangan wilayah Islam
ke negeri Irak, Persia dan Syam (Syria).
3
1. Pasukan yang dipimpin oleh Amru bin Ash dengan sasaran Palestina.
2. Pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah dengan sasaran Roma
3. Pasukan Yazid bin Abi Sofyan dengan sasaran Damaskus
4. Pasukan Syurahbil bin Hasanah dengan sasaran Yordan
Demikianlah perluasan wilayah Islam pada masa Khalifah Abu bakar.
A. Perbaikan Sosial
Perbaikan sosial yang dilakukan Khalifah Abu bakar ialah usaha
menciptakan stabilitas wilayah Islam, mengamankan negeri arab dari
gangguan-gangguan golongan orang-orang murtad, golongan yang tidak
mau membayar zakat dana yang mengaku sebagai Nabi diantaranya
mereka ialah :
1). Musailamah al Kadzdzab dari bani Hanifah
2). Thulaidah bin Khuwailid dari bani As’adalah ....
3). Saj’ah Tamimiyah dari bani tamim, yang akhirnya kawin dengan dan
menyatukan kekuatan yang Musailamah
4). Aswad al ansi dari Yaman.
Untuk memerangi semua golongan itu Khalifah Abu bakar telah
menyiapkan sebelas pasukan tentara yanga masing-masing dipimpin oleh
seorang Panglima perang, masing-masing panglima diperintahkan menuju
daerah yang telah ditentukan.
4
B. Pengumpulan dan pembukuan ayat Al-Qur’an
Pangumpulan ayat-ayat Al-Qur’an atas anjuran sahabat Umar bin
Khatab yang merasa Khawatir kehilangan Al-Qur’an setelah para sahabat
yang hafal al-qur’an banyak yang gugur dalam peperangan, terutama
waktu memerangi Nabi palsu musailamal al kadzdzab sampai 70 orang
yang gugur. Alasan lain ayat-ayat Al qur’an berserakan ada yang ditulis
pada daun, kulit kayu, tulang dsb, hal ini dikhawatirkan mudah rusak dan
hilang.
Usul tersebut diterima dengan baik oleh Khalifah Abu bakar lalu ia
menyuruh Zaid bin tsabit untuk mengumpulkan dan menyusunnya dalam
satu mushaf, setelah selesai mushaf tersebut disimpan oleh Abu bakar.
Waktu ia wafat, mushaf tersebut disimpan oleh Umar bin khatab dan
seteleh Umar meninggal, lalu disimpan oleh hafsah binti Umar isteri
rosulullah. Andai kata pada masa itu Al-qur’an tidak dibukukan sudah
tentu agak sulit bagi umat Islam untuk menghafal dan membacanya.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan-pembahasan di atas kami menyimpulkan
bahwa : Abu bakar dilahirkan di Mekah pada tahun kedua setelah Nabi
Muhammad dilahirkan, ayahnya bernama Utsman (Abi Quhafah) dan ibunya
bernama Salma Ummul Khair meninggal di Madinah pada tanggal 23 jumadil
akhir tahun ke 13 h (23 agustus 634 m) nama aslinya adalah Abdullah.
Setelah wafatnya rosul, kepemimpinan umat Islam berada di tangan
Khalifah Abu bakar al shiddiq. Kebijakan pertama yang ia lakukan adalah
memerangi orang-orang yang murtad dan golongan yang menolak membayar
zakat, juga melanjutkan kebijakan rosulullah Saw dengan mengirimkan
pasukan pemimpin usama bin Zaid ke Syria, yang sebelumnya sempat
tertunda karena sakit keras yang menderanya, menjelang ke wafatannya. Dan
pada masanya pula ia berhasil mengumpulkan Al-qur’an dalam satu mushaf
yang sebelumnya berserakan dalam berbagai tulisan di pelapah kurma, batu
tipis tulang dan lembaran kain atau kulit binatang.
Dengan rahmat-Nya penulisan makalah tentang perkembangan Islam
masa Khalifah Abu bakar telah selesai namun sesuai dengan makalah. “Ketika
sesuatu telah selesai, maka tinggallah kekurangan yang nampak” maka
dengan segala kerendahan hati kami memohon koreksi pembaca dalam
penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan bila ada yang benar
dan sempurna semata-mata dari Allah SWT dan bila ada kekurangan itulah
suatu bukti kekurangan kami segagai manusia biasa.
Tegur sapa, kritik dan saran pembaca senantiasa kami harapkan guna
untuk menyempurnakan adanya tulisan sesingkat ini.
Bangil 6 Oktober 2008
HAMDI FAIZ
6
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof. Dr. h. Chatibul umam, dkk. Sejarah Kebudayaan Islam Kudus, menara
Kudus 2003.
2. Drs. H. Asy’ari Ahm dkk. Pengantar Study Islam Surabaya, IAIN Sunan Ampel
2002.