Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu perintah Allah S.W.T kepada hambanya adalah jihad dan
upaya menegakkan kalimatullah menjadi yang tertinggi, merealisasikan upaya
ini umumnya pada beralihnya jiwa yang kotor menjadi yang suci lagi
mensucikan. Peralihan dari akal yang tidak berlandaskan syariat menuju akal
yang bersyariat dan hati yang kafir menuju hati mu’min.
Ringkasnya, terbentuknya buku sesingkat ini adalah kita sebagai umat
yang mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW, apa salahnya apabila kita
menulis tentang kisah perjuangan-perjuangan khalifah Abu bakar, yang isinya
menyikapi perkembangan zaman dan tentang peradapan Islam di masa
khalifah Abu bakar, dengan tujuan agar supaya umat di masa itu tetap
menjadi umat yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan haditst.

B. Rumusan Masalah
Atas dasar keterangan di atas penulis memiliki rumusuan masalah
sebagai berikut :
1. Peran dakwah Abu bakar di Mekah
2. Perkembangan Islam masa Khalifah Abu bakar
3. Jasa-Jasa peninggalan Abu bakar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran dakwah Abu bakar di Mekah


Abu bakar dilahirkan di Mekah pada tahun ke dua setelah Nabi
Muhammad dilahirkan, ayahnya bernama Utsman (Abi Quhafah) dan ibunya
bernama “ Salma Ummul Khair”. Beliau meninggal di Madinah pada tanggal
23 Jumadil akhir tahun ke 13 H. (23 Agustus 634 m) nama aslinya adalah
Abdullah.
Peran Abu bakar pada perkembangan agama Islam dalam berdakwah
di Mekah banyak sekali, ia termasuk kelompok pertama kali masuk Islam
(Assabiqunal Awwalun). Dalam masalah keislamannya Nabi Muhammad
pernah bersabda :

Artinya : Aku tidak mengajak seorang kepada Islam melainkan ada mundur
majunya, kecuali Abu bakar.

Dalam membela agama Islam sahabat Abu bakar banyak sekali


mengalami penganiayaan-penganiayaan dari orang kafir Quraisy, tetapi
meskipun begitu ia tetap, tak mau berhenti berdakwah.
Sebagian besar harta kekayaannya habis dipakai untuk kepentingan
agama Islam banyak diantara penduduk mekah yang memeluk agama Islam
karena seruan (dakwah) sahabat Abu bakar, hal ini sebagaimana diterangkan
oleh Ibnu Ishak : “Ketika Abu bakar telah masuk Islam beliau mulai ikut
berdakwah”. Abu bakar pribadainya telah dikenal oleh kaumnya sebagai
seorang mulia dan selalu menolong orang lain, karena itu banyak orang
yang selalu datang kepadanya untuk minta tolong amaupun untuk
keperluan yang lain.

2
B. Perkembangan Islam masa Khalifah Abu bakar.
Sewaktu Nabi Muhammad meninggal dunia. Wilayah Islam meliputi
Hijaz (mekah, Madinah), Oman, Yaman dan Hadralmaut. Selanjutnya
Khalifah Abu bakar melanjutkan perluasan dan perkembangan wilayah Islam
ke negeri Irak, Persia dan Syam (Syria).

B.I. Perluasan Wilayah Islam ke Irak dan Persia.


Pada tahun ke 12 h Khalifah Abu bakar mengirimkan tentara Islam ke
Irak dipimpin oleh Khalid bin walid dan dibantu oleh Al-Mutsanna bin
haritsah dan Qo’qo’ bin amr. Irak pada waktu itu merupakan daerah jajahan
kerajaan persia, sebelumnya Khalid bin walid mengirim surat kepada Hormuz
panglima perang Persia, yang isinya mengajak dia dan pasukannya
memeluk Islam.
Hormuz dan pasukannya menolak untuk masuk Islam. Mereka lebih
senang berperang melawan tentara Islam. Dalam peperangan ini pasukan
Khalid bin walid mendapat kemenangan dan panglima perang Hormuz tewas
di tangan Khalid bin walid. Daerah-daerah yang ditaklukkan oleh Khalid bin
walid ialah : Mazar, Walajah, Allis, Hirah, Anbar, Ainuttamar, Daumatul
Jandal dll.

B. II Perluasan Wilayah Islam ke Syam (Syria)


Untuk menaklukkan daerah ini, Khalifah Abu bakar mempercayakan
kepada panglima perang Usamah bin Zaid bin Haritsah. Sebenarnya pasukan
ini telah dipersiapkan oleh Rosulullah, tetapi sebelum terlaksana beliau wafat
dan akhirnya baru terlaksana pada masa Khalifah Abu bakar.
Pasukan Usmah mulai bergerak di negeri Qudhaah lalu memasuki kota
Abil. Dalam peperangan ini pasukan Usamah mendapat kemenangan yang
gilang gemilang.
Dalam rangka memperluas wilayah Islam ke daerah Syam (Syria).
Disamping pasukan yang dipimpin oleh Usama, Khalifah Abu bakar telah
mempersiapkan pasukan lainnya yaitu :

3
1. Pasukan yang dipimpin oleh Amru bin Ash dengan sasaran Palestina.
2. Pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah dengan sasaran Roma
3. Pasukan Yazid bin Abi Sofyan dengan sasaran Damaskus
4. Pasukan Syurahbil bin Hasanah dengan sasaran Yordan
Demikianlah perluasan wilayah Islam pada masa Khalifah Abu bakar.

C. Jasa-jasa peninggalan Abu bakar Siddiq


Abu bakar siddiq menjadi Khalifah pada tahun 11 – 13 H (632 – 634)
memerintah selama 2 tahun 3 bulan, tetapi meskipun memerintah sesingkat itu
ia banyak jasa dan peninggalannya seperti :
a. Perbaikan sosial (masyarakat)
b. Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an
c. Perluasan dan penyebaran agama

A. Perbaikan Sosial
Perbaikan sosial yang dilakukan Khalifah Abu bakar ialah usaha
menciptakan stabilitas wilayah Islam, mengamankan negeri arab dari
gangguan-gangguan golongan orang-orang murtad, golongan yang tidak
mau membayar zakat dana yang mengaku sebagai Nabi diantaranya
mereka ialah :
1). Musailamah al Kadzdzab dari bani Hanifah
2). Thulaidah bin Khuwailid dari bani As’adalah ....
3). Saj’ah Tamimiyah dari bani tamim, yang akhirnya kawin dengan dan
menyatukan kekuatan yang Musailamah
4). Aswad al ansi dari Yaman.
Untuk memerangi semua golongan itu Khalifah Abu bakar telah
menyiapkan sebelas pasukan tentara yanga masing-masing dipimpin oleh
seorang Panglima perang, masing-masing panglima diperintahkan menuju
daerah yang telah ditentukan.

4
B. Pengumpulan dan pembukuan ayat Al-Qur’an
Pangumpulan ayat-ayat Al-Qur’an atas anjuran sahabat Umar bin
Khatab yang merasa Khawatir kehilangan Al-Qur’an setelah para sahabat
yang hafal al-qur’an banyak yang gugur dalam peperangan, terutama
waktu memerangi Nabi palsu musailamal al kadzdzab sampai 70 orang
yang gugur. Alasan lain ayat-ayat Al qur’an berserakan ada yang ditulis
pada daun, kulit kayu, tulang dsb, hal ini dikhawatirkan mudah rusak dan
hilang.
Usul tersebut diterima dengan baik oleh Khalifah Abu bakar lalu ia
menyuruh Zaid bin tsabit untuk mengumpulkan dan menyusunnya dalam
satu mushaf, setelah selesai mushaf tersebut disimpan oleh Abu bakar.
Waktu ia wafat, mushaf tersebut disimpan oleh Umar bin khatab dan
seteleh Umar meninggal, lalu disimpan oleh hafsah binti Umar isteri
rosulullah. Andai kata pada masa itu Al-qur’an tidak dibukukan sudah
tentu agak sulit bagi umat Islam untuk menghafal dan membacanya.

C. Perluasan dan Penyebaran Agama Islam.


Tentang perluasan dan penyebaran agama Islam sudah diterangkan
pada fasal 2 bagian perkembangan Islam masa Khalifah Abu bakar.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan-pembahasan di atas kami menyimpulkan
bahwa : Abu bakar dilahirkan di Mekah pada tahun kedua setelah Nabi
Muhammad dilahirkan, ayahnya bernama Utsman (Abi Quhafah) dan ibunya
bernama Salma Ummul Khair meninggal di Madinah pada tanggal 23 jumadil
akhir tahun ke 13 h (23 agustus 634 m) nama aslinya adalah Abdullah.
Setelah wafatnya rosul, kepemimpinan umat Islam berada di tangan
Khalifah Abu bakar al shiddiq. Kebijakan pertama yang ia lakukan adalah
memerangi orang-orang yang murtad dan golongan yang menolak membayar
zakat, juga melanjutkan kebijakan rosulullah Saw dengan mengirimkan
pasukan pemimpin usama bin Zaid ke Syria, yang sebelumnya sempat
tertunda karena sakit keras yang menderanya, menjelang ke wafatannya. Dan
pada masanya pula ia berhasil mengumpulkan Al-qur’an dalam satu mushaf
yang sebelumnya berserakan dalam berbagai tulisan di pelapah kurma, batu
tipis tulang dan lembaran kain atau kulit binatang.
Dengan rahmat-Nya penulisan makalah tentang perkembangan Islam
masa Khalifah Abu bakar telah selesai namun sesuai dengan makalah. “Ketika
sesuatu telah selesai, maka tinggallah kekurangan yang nampak” maka
dengan segala kerendahan hati kami memohon koreksi pembaca dalam
penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan bila ada yang benar
dan sempurna semata-mata dari Allah SWT dan bila ada kekurangan itulah
suatu bukti kekurangan kami segagai manusia biasa.
Tegur sapa, kritik dan saran pembaca senantiasa kami harapkan guna
untuk menyempurnakan adanya tulisan sesingkat ini.
Bangil 6 Oktober 2008
HAMDI FAIZ

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Dr. h. Chatibul umam, dkk. Sejarah Kebudayaan Islam Kudus, menara
Kudus 2003.

2. Drs. H. Asy’ari Ahm dkk. Pengantar Study Islam Surabaya, IAIN Sunan Ampel
2002.

Anda mungkin juga menyukai