Anda di halaman 1dari 26

Endometritis

-PeriTonitis
by
KELOMPOK 2
Infeksiii nifas…???
 Infeksi pada dan melalui traktus genitalis setelah
persalinan
 Infeksi luka jalan lahir postpartum biasanya dari

endometrium, bekas insersi plasenta.


Faktor predisposisi infeksi nifas
 • Kurang gizi atau malnutrisi,
 • Anemia,
 • Higiene,
 • Kelelahan,
 • Proses persalinan bermasalah :
◦ Partus lama/macet,
◦ Ketuban pecah dini
◦ Korioamnionitis,
◦ Persalinan traumatik,
◦ Kurang baiknya proses pencegahan infeksi,
◦ Manipulasi yang berlebihan,
Kuman penyebab infeksi
 Streptococcus haemolitikus aerobicus
 Staphylococcus aureus.
 Escherichia coli.
 Clotridium Welchii
 Bacil typus
 Clostridium tetani
Bentuk infeksi nifas bervariasi dari yang bersifat
local sampai terjadi kematian sepsis dan kematian
puerperium.

 Bentuk infeksi lokal


- Infeksi pada luka episiotomy
- Infeksi pada vagina
- Infeksi pada serviks yang luka

 Bentuk infeksi general ( menyebar )


- Parametritis
- Peritonitis
- Sepsikemia dan piemia
 Cara penyebaran infeksi nifas

- Berkelanjutan – perkontinuintum
- Melalui pembuluh darah
- Melalui pembuluh limfe
- Penyebaran melalui bekas implantasi plasenta
Gambaran umum infeksi nifas
a. Infeksi local.
 Pembengkakan luka episiotomy
 Terjadi pernanahan
 Perubahan warna local
 Pengeluaran lochea bercampur nanah
 Mobilissi terbatas karena rasa nyeri
 Temperature badan dapat meningkat

b. Infeksi umum.
 Tampak sakit dan lemah
 Temperature meningkat diatas 39 C
 Tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat
 Pernapasan dapat meningkat dan terasa sesak
 Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma
 Terjadi gangguan involusi uterus
 Lokia berbau dan bernanah serta kotor
ENDOMETRITIS
 adalah suatu peradangan pada endometrium yang biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri pada jaringan yang memasuki
endometrium dan merupakan infeksi yang paling sering terjadi.

 Sering terjadi pada:


 pada luka setelah seksio sesarea
 partus lama
 ketuban pecah lama
 bekas insersio plasenta

Endometritis ada 2, yakni


 Endometritis akut
 Eendometritis kronik
Endometritis Akut
>>Pada endometritis akut endometrium mengalami endema
terutama terjadi pada post partum dan post abortus,bisa
juga karena pemasangan iud atau kuretase. Pengobatan
pada endometritis akut yang paling penting adalah
berusaha mencegah agar infeksi tidak menjalar,yaitu
dengan uterotonik,istirahat,letak flower dan antibiotik.

Endometritis Kronik
>>Endometritis kronik tidak sering ditemukan. Pada
pemeriksaan mikroskopik ditemukan banyak sel-sel
plasma dan limfosit.
Tanda Gejala
 Biasanya demam mulai 48 jam postpartum dan
bersifat naik turun (remittens).
 Lochia bertambah banyak, berwarna merah atau coklat
dan berbau. Lochia berbau tidak selalu menyertai
endometritis sebagai gejala.
 Sering ada sub involusi.
 Leucocyt naik antara 15000-30000/mm³.
 Uterus pada endometritis agak membesar, serta nyeri
pada perabaan, dan lembek`.
 Kalau infeksi tidak meluas maka suhu turun dengan
berangsur-angsur dan turun pada hari ke 7-10.
Penanganan Umum Endometritis
 Pasien sedapatnya diisolasi, tapi bayi boleh terus menyusu pada ibunya.
 Untuk kelancaran pengaliran lochia, pasien boleh diletakkan dalam letak

fowler dan diberi juga uterotonika.


 Pemberian cairan intra vena dan elektrolit atau pasien disuruh minum

banyak
 Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan eksplorasi dan keluarkan bekuan

serta sisa kotiledon.


 Jika kondisi pasien belum membaik rujuk pasien u/

- transfuse jika ada perdarahan


- tirah baring
- antibiotic kombinasi sampai ibu bebas demam selama 48 jam
a. Ampicilin 2 gr IV setiap 6 jam
b. Gentamycin 5 mg/kg BB IV tiap 24 jam
c. Metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam dosis tunggal
METRITIS(radang miometrium )
Metritis adalah (infeksi post partum) Infeksi uterus
setelah persalinan yang merupakan salah satu
penyebab terbesar kematian ibu. Metritis akut biasanya
terdapat pada abortus septic atau infeksi post partum
Pada penyakit metritis menunjukkaan reaksi radang
berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang.
Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat
tromboflebitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak
dibuat atas dasar uterus lebih besar dari biasa, sakit
pinggang dan leukorea.
Penanganan Metritis
 Berikan transfuse bila dibutuhkan.
 Berikan antibiotika broadspektrum dalam dosis tinggi
(Ampisilin 2 gr IV, kemudian 1 gr setiap 6 jam ditambah
gentamisin 5 mg/kg berat badan IV dosis tunggal/hari dan
metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika
ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam)
 Pertimbangkan pemberian antitetanus profilaksis
 Bila dicurigai adanya sisa plasenta, lakukan pengeluaran
 Bila ada pus lakukan drainase
 Bila tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif dan
ada tanda peritonitis generalisata lakukan laparatomi dan
keluarkan pus.
Bila pengobatan terlambat atau
kurang adekuat dapat menjadi :
 1. Abses pelvic
 2. Peritonitis
 3. Syok septic
 4. Dispareunia
 5. Trombosis vena yang dalam
 6. Emboli pulmonal
 8. Penyumbatan tuba dan infertilitas
PARAMETRITIS
( celulit pelvic / infeksi jaringan pelvis )

Terjadi dgn 3 cara…


 Penyebaran melalui limfe dari luka serviks yang
terinfeksi atau dari endometritis.
 Penyebaran langsung dari luka pada serviks yang meluas
sampai ke dasar ligamentum.
 Penyebaran sekunder dari tromboflebitis.

Parametritis ada 2.yaitu


1. Parametritis ringan
2. Parametritis berat
>>>Parametritis ringan<<<
 Parametritis ringan menyebabkan suhu yang meninggi dalam
nifas. Bila suhu tinggi menetap lebih dari seminggu disertai rasa
nyeri di kiri atau kanan dan nyeri pada pemeriksaan dalam, hal ini
patut dicurigai terhadap kemungkinan parametritis.

>>>Parametritis berat<<<
 pemeriksaan dalam dapat diraba tahanan padat dan nyeri di
sebelah uterus dan tahanan ini yang berhubungan erat dengan
tulang panggul, dapat meluas ke berbagai jurusan. Di tengah-
tengah jaringan yang meradang itu bisa tumbuh abses.
 suhu yang mula-mula tinggi secara menetap menjadi naik turun
disertai dengan menggigil.
 Penderita tampak sakit
 nadi cepat
 perut nyeri.
Penanganan parametritis:
Mulai dengan antibiotik seperti benzilpenisilin
ditambah gentamisin dan metronidazol.
Jika perlu, berikan obat pereda nyeri seperti
pethidine 50-100 mg 1M setiap 6jam.
Jika ibu tidak membaik dalam 2 atau 3 hari, ibu
harus segera di bawa ke rumah sakit daerah.
PERITONITIS
 Peritonitis dapat berasal dari penyebaran melalui
pembuluh limfe uterus, parametritis yang meluas
ke peritoneum, salpingo-ooforitis meluas ke
peritoneum atau langsung sewaktu tindakan
perabdominal. Peritonitis yang terlokalisir hanya
dalam rongga pelvis disebut pelvioperitonitis, bila
meluas ke seluruh rongga peritoneum disebut
peritonitis umum
Peritonitis ada 2:

Pelvioperit Peritonitis
onitis umum

Perut kembung

demam ●
Suhu badan tinggi

nyeri perut bagian bawah ●
nadi cepat dan kecil

nyeri pada pemeriksan ●
perut nyeri tekan,
dalam ●
pucat

kavum douglasi menonjol ●
muka cekung, kulit dingin

mata cekung
Penanganan Peritonitis

 Lakukan nasogastric suction


 Berikan infuse (NaCL atau Ringer Lactat)
 Berikan antibiotika sehingga bebas panas selama

24 jam (Ampisilin 2 gr IV kemudian 1 gr setiap 6


jam, ditambah gentamisin 5 mg/ kg berat badan
IV dosis tunggal/hari dan metronidazol 500 mg
IV setiap 8 jam)
 Laparotomi diperlukan untuk pembersihan
perut (peritoneal Lavage)
PENCEGAHAN
Masa Kehamilan Masa Persalinan

 Mengurangi atau mencegah  menghindari pemeriksaan dalam


faktor-faktor predisposisi
berulang
(anemia, malnutrisi dan  Hindari partus terlalu lama dan
kelemahan ketuban pecah lama.
 mengobati penyakit-penyakit  Menjaga sterilisai kamar bersalin
yang diderita ibu.  Penolong persalinan
 Meningkatkan keadaan umum menggunakan perlindungan diri
penderita,terutama nutrisi iu saat menolong partus
hamil
 Perlukaan dikurangi sebanyak
mungkin ( episiotomi )
 pakaian dan barang-barang atau
alat-alat yang berhubungan
dengan penderita harus terjaga
kesuci-hamaannya.
 Perdarahan yang banyak harus
dicegah
Masa Nifas
 Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi
 Lakukan mobilisasi dini

PENGOBATAN SECARA UMUM


 Sebaiknya segera dilakukan pembiakan (kultur) dan sekret vagina,
luka operasi dan darah serta uji kepekaan untuk mendapatkan
antibiotika yang tepat
 Berikan dalam dosis yang cukup dan adekuat.
 Karena hasil pemeriksaan memerlukan waktu, maka berikan
antibiotika spektrum luas (broad spektrum) menunggu hasil
laboratorium.
 Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh penderita, infus atau
transfusi darah diberikan, perawatan lainnya sesuai dengan
komplikasi yang dijumpai.
PENGOBATAN KEMOTERAPI DAN ANTIBIOTIKA
( dilakukan jika penderita tinggal d RS)

 Kemasan Sulfonamid
Trisulfa merupakan kombinasi dari sulfadizin 185 mg,
sulfamerazin 130 mg, dan sulfatiozol 185 mg. dosis awal2 gr
diikuti 1 gr 4-6 jam kemudian peroral
 Kemasan Penisilin
Prokain-penisilin 1,2 sampai 2,4 juta satuan intramuscular
penisilin G 500.000 satuan setiap 6 jam atau metisilin 1 gr setiap
6 jam intramuscular ditambah dengan ampisilin kapsul 4 x 250
mg peroral.
 Tertrasiklin, eritomisin, dan klorampenikol
 Jangan diberikan politerapi antibiotika yang sangat berlebihan,
perhatikanlah hasil pembiakan apusan vagina, serviks atau dari
luka dan uji kepekaan terhadap kemoterapi dan antibiotika.
Data Subjektif

Ibu mengeluh
 lemas

 Nyeri pada perut

 Mengeluarkan cairan coklat berbau pada jalan lahir

Data Objektif

 Demam(Suhu 38,5˚C)
 Lochia banyak, berwarna merah atau coklat dan berbau.
 Sering ada sub involusi.
 TFU
 Nadi 110kpm
 Pernafasan 32kpm
 TD 100/60mmHg
 Leucocyt naik antara 15000-30000/mm³.
 Uterus agak membesar dan lembek.
Assesment
Seorang ibu umur xth primipara dengan Endometritis

Planning
 Memberitahu keadaan ibu mengenai kondisinya saat ini.
 Memberitahu ibu bahwa saat ini perlu perawatan khusus(diisolasi),

tapi ibu boleh tetap menyusui bayinya


 Menganjurkan dan membantu ibu dalam posisi fowler untuk

kelancaran pengaliran lochea dan diberi juga uterustonika.


 Memberikan cairan intra vena dan elektrolit atau menganjurkan ibu

untuk minum banyak.


 Memberikan analgesik kepada ibu jika ibu merasa nyeri berlebihan.

 Jika kondisi pasien belum membaik rujuk pasien u/

- transfuse jika ada perdarahan


- tirah baring
- antibiotic kombinasi sampai ibu bebas demam selama 48 jam
a. Ampicilin 2 gr IV setiap 6 jam
b. Gentamycin 5 mg/kg BB IV tiap 24 jam
c. Metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam dosis tunggal
K a s ih
e ri ma
T

Anda mungkin juga menyukai