Anda di halaman 1dari 27

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kesehatan lingkungan dari tahun ke tahun semakin meningkat,
seiring dengan perkembangan kehidupan manusia khususnya di bidang teknologi dan
industri. Dari semua aktifitas ini menimbulkan dampak pencemaran lingkungan
berupa bahan padat dan cair yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup.
Berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup pencemaran merupakan masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan
peruntukannya.
Penerbitan Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup serta Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, diharapkan semua masalah yang ada dapat
diminimalisasikan sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) jurusan Kimia
dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia terhadap kepedulian lingkungan
hidup mempunyai program mata kuliah Analisis Pencemar Lingkungan untuk
memberi bekal pengetahuan, pengalaman dan kemampuan dalam analisis berbagai
polutan di lingkungan. Sehubungan dengan itu, mahasiswa FMIPA Universitas
Jember jurusan Kimia diarahkan untuk melakukan praktikum di instansi yang
berhubungan dengan jurusan Kimia yaitu analisis laboratorium. Salah satu instansi
tersebut adalah Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (BBTKL & PPM) Surabaya.
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
Menular (BBTKL & PPM) Surabaya ini mempunyai tugas dan fungsi antara lain

1
pelaksanaan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL). Instansi ini
mempunyai beberapa pelayanan instalansi laboratorium misalnya pengambilan
contoh uji dan pemerikasaan contoh uji. Pemeriksaan contoh uji meliputi
pemeriksaan contoh uji kimia fisika air, pemeriksaan contoh uji biologi lingkungan,
pemeriksaan contoh uji padatan, pemeriksaan contoh uji udara, pemeriksaan contoh
uji etimologi dan vector serta pemeriksaan uji kalibrasi alat.
Untuk itu, praktikum ini difokuskan pada analisa yang dilakukan di beberapa
laboratorium yang terdapat di BBTKL-PPM yakni Laboratorium Kimia, Biologi
Lingkungan, Padat-Cair, PAKMK dan Udara.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut :
1. Parameter apa yang digunakan sebagai acuan pemantauan kualitas air, tanah
dan udara?
2. Laboratorium apa saja yang tersedia di BBTKL dan PPM Surabaya?

1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui parameter kualitas air, tanah dan udara;
2. Memahami, mempelajari, dan mengenal kegiatan yang dilakukan di
Laboratorium BBTKL dan PPM Surabaya .

1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah :
1. Menambah wawasan tentang berbagai parameter polutan air, tanah dan
udara di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (BBTKL & PPM) Surabaya;

2
2. Menambah wawasan para mahasiswa dalam kegiatan yang dilakukan Balai
Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantsan Penyakit Menular
(BBTKL & PPM) Surabaya.

3
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktikum Analisis Pencemar Lingkungan dilakukan pada tanggal 16
Desember 2010 di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (BBTKL & PPM) Surabaya.

2.2 Bidang dan Jenis Kegiatan


Bidang kegiatan praktikum yang dilakukan meliputi bidang dasar, yaitu kimia
analitik dan bidang terapan, yaitu kimia lingkungan dan analisis pencemaran
lingkungan.

2.3 Teknik Kegiatan


Teknik kegiatan dari praktikum di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan
dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL & PPM) Surabaya adalah :
a. Observasi dan Interview
Observasi dan interview dilakukan selama kegiatan praktikum guna melihat
dan mengetahui proses, prosedur, peraturan, teknik dan alat-alat yang
digunakan selama kegiatan analisa berlangsung.
b. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dilakukan satu minggu setelah kunjungan dan praktikum
selesai dilaksanakan.

4
BAB 3. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Berdirinya BBTKL dan PPM Surabaya


A. Zaman Belanda
Pada sekitar awal tahun1890, Dients Voor de Volks Gezondheid mempunyai
bagian yang disebut Technische Gezondheid. Pada bagian ini mempunyai tugas
antara lain:
1. Melakukan pembangunan penyediaan air minum dari beraneka sumber air.
2. Mengadakan pengawasan kualitas produksi minuman.
Kemudian pada tahun 1920, Dients Voor de Volks Gezondheid mendirikan
suatu lembaga baru yang mempunyai nama Proefstation Voor Rivier Water Zuivering
Voor Drink Water di Manggarai, Jakarta di bawah pimpinan Prof. Dr. Ir. C. P. Mom.
Proefstation Voor Rivier Water Zuivering Voor Drink Water ini mempunyai tugas
melaksanakan penyelidikan di lapangan, pengolahan-pengolahan, pencarian sumber-
sumber air dan rancangan konstruksi dalam menunjang Technische Gezondheid.
Oleh karena itu Prof. Dr. Ir. C. P. Mom diangkat menjadi guru besar di
Technische Hoogescool di Bandung, maka Proefstation Voor Rivier Water Zuivering
Voor Drink Water dipindah dari Manggarai, Jakarta ke Bandung (di dalam kampus).
Nama Proefstation Voor Rivier Water Zuivering Voor Drink Water kemudian diganti
dan berkembang menjadi Laboratorium Voor Technische Hygene & Drinkwater
Voorziening van de Dienzider Volksgezon-dheid.
B. Zaman Jepang
Pada tahun 1942 – 1945, yaitu pada pendudukan Jepang, laboratorium ini
dipimpin oleh Ir. Yuan dan bernaung di bawah kementerian pengajaran Jepang.
C. Setelah Indonesia Merdeka
Setelah Indonesia merdeka, laboratorium ini diberi nama Laboratorium
Kesehatan Teknik yang bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT), Bandung
(sekarang ITB). Kemudian pada saat ibu kota Republik Indonesia dipindah ke

5
Yogyakarta, Laboratorium Kesehatan Teknik juga dipindah ke Yogyakarta, yaitu
pada bulan Mei 1946.
Pada tahun 1949, Laboratorium Kesehatan teknik diubah menjadi Lembaga
Ilmu Kesehatan Teknik dan ditempatkan di bawah naungan Departemen Kesehatan
(Sekretaris Jenderal). Dengan keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
143/MenKes/SK/IV/78, tahun 1978, Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik di Yogyakarta
tersebut diubah menjadi Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL). BTKL adalah
unit pelaksana teknis dibidang pelayanan kesehatan di lingkungan Departemen
Kesehatan, di bawah Dirjen Pelayanan Kesehatan.
Pada tahun 1981, dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan
pelayanan pemeriksaan spesimen kesehatan lingkungan, telah dibentuk dua BTKL
lagi, yaitu di Jakarta dan Surabaya, tetapi masih dalam bentuk BTKL POS.
Pada tahun 1983, dengan Surat Menteri Kesehatan Nomor :
475/MenKes/XI/1983 tanggal 22 November 1983, kedua BTKL tersebut diusulkan
kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Namun demikian, karena satu dan
lain hal proses pelembagaan tersebut ditunda.
Pada tahun 1984, sesuai SK MENKES No. 558/1984 dilakukan pengalihan
dari Dirjen Pelayanan Kesehatan ke Dirjen PPM & PLP.
Pada tahun 1990, dibentuk dua BTKL lagi, yaitu di Medan dan Ujung
Pandang. Kedua BTKL ini belum sempat diusulkan pelembagaannya, bahkan
diitegrasikan dengan Balai Laboratorium Kesehatan. Namun demikian, dengan
meningkatnya kebutuhan kedua BTKL ini direncanakan untuk dihidupkan kembali.
Pada tahun 1993, sesuai dengan SK MENKES No. 1023/1993, BTKL POS
Jakarta dan Surabaya resmi menjadi BTKL Jakarta dan Surabaya.
BBTKL dan PPM Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang
teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP & PL)
yang mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan

6
teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan,
pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB), di bidang pemberantasan penyakit
menular dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.

3.2 Visi dan Misi


Visi : Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
Misi :
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani (pro rakyat).
b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan.
c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan (responsif).
d. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik (efisien).

3.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Wilayah Pelayanan


a. Pelaksanaan Surveilance Epidemiologi
b. Pelaksanaan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)
c. Pelaksanaan Laboratorium Rujukan
d. Pelaksanaan pengembangan teknologi tepat guna
e. Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi
f. Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan
penanggulangan KLB / wabah dan bencana
g. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
h. Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit.
i. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKL & PPM
j. Meningkatkan kemampuan respon cepat dan penanggulangan pencemaran
lingkungan / KLB / wabah / bencana, kesehatan matra
k. Mencegah dan menangkal penyakit

7
l. Meningkatkan kemampuan laboratorium rujukan, uji kendali mutu dan
kalibrasi
m. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia di bidang Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit.
n. Wilayah pelayanan BBTKL & PPM meliputi propinsi Jawa Timur, Bali, NTB
dan NTT

3.4 Fasilitas dan Instalasi Laboratorium


BBTKL dan PPM Surabaya mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap
dalam kegiatannya, yaitu :
a. Luas bangunan (tiga lantai) = 2.495,29 m2
b. Luas tanah = 1.500,00 m2 ditambah dengan tahun 2008–2011 akan ada
rencana pembangunan gedung baru 5 lantai secara bertahap ± 4.000 m2
c. Perpustakaan yang lengkap
d. Kendaraan operasional
- Roda 2 = 7 buah
- Roda 4 = 7 buah
- Roda 6 = 1 buah
- Kendaraan khusus PTM dan kesehatan matra, ransus yang dilengkapi
alat pemeriksaan = 1 unit
- Kendaraan pejabat negara = 1 unit
e. Listrik = 236 kVa
f. Telpon = 3 line 031–3540189, 3540191 dan fax 031–3528847
g. Website = www.btklsby.go.id , email: info@btklsby.go.id
h. Peralatan yang dimiliki antara lain :
1) Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), fungsi : untuk memeriksa
fungsi logam berat. Jumlah : 3 unit

8
2) Gas Chromatograph dan GCD ( Gas Chromatograph Detector), fungsi :
untuk memeriksa pestisida organoklorin / organophospat / karbamat
(kualitatif)
3) GC MS (Gas Chromatograph Mass Spectrophotometer), fungsi : untuk
memeriksa pestisida organoklorin / organophospat / karbamat (sampai ke
berat molekul)
4) TOC (Total Organik Carbon), fungsi : untuk mengukur total organik
karbon dalam sampel
5) Spectrophotometer, fungsi : untuk pemeriksaan parameter anorganik.
Jumlah : 12 unit
6) Bio Oxidation, fungsi : untuk pengolahan limbah cair dengan lumpur aktif
7) Prototipe, fungsi : pengelolaan limbah cair, baik secara kimia maupun
biologi
8) Indoor Air Pollution Control Equipment, fungsi : alat pengukur kualitas
udara ruangan, baik biologi maupun kimia
9) Ambient Air Pollution Equipment (Stationary & Mobile), fungsi : untuk
mengukur kualitas udara ambient, baik sesaat maupun kontinyu, yang
bekerja secara otomatis dan komputerize
10) Alat pengukur gas emisi dan getaran. Jumlah : 1 unit
Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan pelayanan
laboratorium kesehatan serta penunjang administrasi yang dipimpin oleh seorang
kepala dalam jabatan non struktural dimana dalam melaksanakan tugas dibantu oleh
kelompok jabatan fungsional dan beberapa penanggung jawab ruangan dalam jabatan
non struktural yang ditunjuk oleh kepala instalasi terkait. Jenis layanan disesuaikan
dengan kebutuhan dan pengembangan pelayanan. Perubahan jumlah dan instalasi
ditetapkan oleh kepala BBTKL & PPM setelah mendapat persetujuan tertulis dari
Direktur Jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
Instalasi yang dimiliki oleh BBTKL & PPM Surabaya :

9
 Instalasi Laboratorium Biologi Lingkungan
 Instalasi Laboratorium Biomaker
 Instalasi Laboratorium Entomologi
 Instalasi Laboratorium Kimia Fisika Padat Cair
 Instalasi Laboratorium Kimia Fisika
 Instalasi Laboratorium Media dan Reagensia
 Instalasi Laboratorium PAKMK
 Instalasi Laboratorium Serologi Virologi
 Instalasi Laboratorium Udara
 Instalasi Teknologi Tepat Guna
 Instalasi Diklat
 Instalasi Kejadian Luar Biasa dan Kesehatan Matra
 Instalasi Sarana dan Prasarana
 Instalasi Teknologi Informasi dan Perpustakaan
 Instalasi Pelayanan Teknik
 Instalasi Jejaring Kemitraan

3.5 Dasar Hukum dan Sertifikasi


a. Kep. MenKes No. 1023 / MENKES / SK / 1993 tanggal 22 Nopember 1993
tentang perubahan BTKL Surabaya dan Jakarta menjadi BTKL Surabaya dan
Jakarta
b. Kep. MenKes No. 1095 / MENKES / SK / IX / 1999 tanggal 14 september
1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja BTKL
c. Kep. MenKes No. 267 / MENKES / SK / III /2004 tanggal 8 Maret 2004
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular

10
d. Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188 / 21 / KPTS / 013 / 2005 tanggal
28 Januari 205 tentang Penunjukan Laboratorium BBTKL PPM sebagai
Laboratorium Lingkungan di Jawa Timur
e. Sertifikat Akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) No. Akreditasi
LP-241-IDN tanggal 28 Januari 2005 (38 parameter)

3.6 Struktur Organisasi

KEPALA
BAGIAN TATA USAHA

SUB BAGIAN PROGRAM


DAN LAPORAN SUB BAGIAN UMUM

BIDANG SURVEILANS BIDANG ANALISA BIDANG PENGEMBANGAN


EPIDEMIOLOGI DAMPAK KESEHATAN TEKNOLOGI DAN
LINGKUNGAN LABORATORIUM

SEKSI ADVOKASI KEJADIAN SEKSI LINGKUNGAN FISIK SEKSI TEKNOLOGI


LUAR BIASA DAN KIMIA PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR

SEKSI PENGKAJIAN DAN SEKSI LINGKUNGAN SEKSI TEKNOLOGI


DISEMINASI BIOLOGI LABORATORIUM

INSTALASI KELOMPOK JABATAN


FUNGSIONAL

3.7 Pelayanan Instalansi Laboratorium


a. Pengambilan Contoh Uji

11
Pengambilan dan pemeriksaan contoh uji limgkungan (air, tanah, udara,
sludge, sayur, buah, ikan, pestisida, limbah B3, makanan, minuman) dan spesimen
Biomaker (darah, urine, rambut, kuku) untuk dianalisa secara fisika, kimia dan
biologi di fasilitas kesehatan, lingkungan industri dan masyarakat umum, untuk
memenuhi standarisasi pengelolaan lingkungan hidup dan kesehatan.
b. Analisis dalam laboratorium
 Laboratorium Fisik – Kimia Air
Tujuan:
1. Memeriksa dan melakukan uji sampel air di laboratorium air
2. Bertanggung jawab terhadap keakuratan hasil
3. Membuat rencana kegiatan analisa dan uji sampel
4. Membuat rencana pembuatan reagensia
Jenis sampel yang diuji: air minum, badan air, air bersih, air limbah
(berasal dari industri, rumah sakit, perhotelan, drainase dan limbah domestik).
Selain itu memeriksa segala jenis air, baik air limbah maupun air bersih atau air
minum, yang mencakup :
Parameter fisika : rasa, bau, warna, daya hantar listrik, zat padat tersuspensi,
temperatur dan jumlah padatan terlarut
Parameter kimia : pH, Fe, Mn, Ba, Cu, Zn, Cr, Cd, Hg, Pb, Sn, As, Se, Ni,
Co,CN, H2S, FeSO4, Cl2, NH3, N, NO3, NO2, BOD, COD,
DO, detergen, fenol, minyak, lemak, CaCO3, zat organik dan
pestisida serta perameter permintaan lainnya.
Baku mutu:
- Permenkes no. 492 tahun 2010
- Permenkes no. 416 tahun 1990
- SK gubernur no. 45 tahun 2002
Alat yang digunakan di Laboratorium Fisika-Kimia Air adalah Atomic
absorption Spectrophotometer (AAS) dan terdapat tiga AAS di BTKL Surabaya

12
yaitu AAS yang menggunakan gas pembakar elektrotermal, AAS yang
menggunakan tungku grafit, dan AAS yang digunakan untuk analisa logam Hg.
Selain itu terdapat pula peralatan seperti spektrofotometer, turbidimeter, buret
digital, waterbath, COD reaktor, pH meter, TDS meter, desikator, destilator, UV-
Vis NIR spektrophotometer, furnace, oven, oil content analizer, mercury
vaporizer unit, hot plate, flame photometer, GC-MS, Gas Cromatography
Detector (GCD), Total Organic Compound (TOC), dan neraca analitik.

 Laboratorium Biologi Lingkungan


Memeriksa segala jenis air, makanan, minuman, swab alat, swab
dubur, bakteri udara, plankton, benthos, parasit dalam tanah dan flora – fauna.
Parameter yang diperiksa meliputi : kuman aerob dan anaerob, kuman
panthogen E. Coli, Salmonella, Cholerae, jamur, khamir, identifikasi flora –
fauna. Alat yang digunakan di Laboratorium Biologi Lingkungan diantaranya
mikroskop, sentrifugal, autoklaf, microwave, laminar air flow, colony counter.

Pemeriksaan Contoh Uji Biologi


N Contoh yg Parameter Identitas
o diuji Metode
Pengujian
1. Air Minum PH,Cl2,MPNColiform Standart
Methode,SK
GUB
Jatim,Permenke
s
2. Air Bersih PH,MPNColiform Sda
3. Air Kolam PH,Cl2,MPN Coliform Sda
Renang
4. Air Badan PH,MPNColiform Sda
Air
5. Air Limbah PH,Cl2,MPNColiform,MPNColitin Sda
RS ja
,Salmonella,VibrioCholera,E.Coli
Pathogen
6. Air Limbah PH,Cl2,MPNColiform,MPNColitin Sda

13
Hotel ja
,Salmonella,VibrioCholera,E.Coli
Pathogen
7. Makanan E.Coli,ALT,Jamur,MPNColiform Sda
8. Minuman,dl E.Coli,ALT,Jamur,MPNColiform Sda
l

 Laboratorium Fisika, Udara, Gas dan Radiasi


Jenis Kegiatan:
Kegiatannya dilakukan dengan berkoordinasi dengan BATAN (Badan
Tenaga Nuklir Nasional). Data yang legal masih belum diperbolehkan
dilakukan analisa. Untuk sampel gas yang dianalisa ialah kelembaban udara,
suhu, partikulat debu dll. Alat yang telah dikembangkan oleh BTKL Surabaya
sebagai sensor polusi udara ialah ISPU (Indeks Standart Pencemaran Udara).
Kualitas udara disampaikan ke masyarakat dalam bentuk indeks standar
pencemar udara atau disingkat ISPU. ISPU adalah laporan kualitas udara
kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya
kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah
menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari. Penetapan ISPU ini
mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap kesehatan manusia, hewan,
tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika. Berdasarkan Keputusan Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Nomor KEP-
107/Kabapedal/11/1997, penyampaian ISPU kepada masyarakat dapat
dilakukan melalui media massa dan elektronika serta papan peraga di tempat-
tempat umum. ISPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu: CO,
SO2, NO2, Ozon permukaan (O3), dan partikel debu (PM10).
Memeriksa udara ambient, udara emisi, udara ruangan, dan
pemantauan lingkungan dengan parameter : suhu, kelembaban, SO 2, CO,
NOx, O3, Pb, H2S, NH3, HC, debu, kebisingan, getaran, kecepatan angin, arah
angin, tekanan, debu jatuhan dan bekteri ruang.

14
Alat yang digunakan di Laboratorium Fisika, Udara, Gas dan Radiasi
diantaranya adalah spektrophotometer, Indoor Air Pollution Control
Equipment, oven, hot plate, refrigerator, Sound Level Meter (SLV), dan
Ambient Air Pollution Equipment (Stationary & Mobile).

Pemeriksaan Contoh Uji Udara


N Contoh yg Parameter Identitas
o diuji Metode
Pengujian
1. Udara Kebisingan,Suhu,Kelembaban,CO,NoX,NO Standart
Ambient 2 Kec Methode,SK
Angin,SO2,AmoniaNH3,Pb,PM10,H2S GUB
Debu,Hidrokarbon,debu Jatuhan Jatim,Permenke
s
2. Udara Co,NOx sda
Emisi
3. Udara sda
Ruangan,dll

 Laboratorium Padat Cair


Memeriksa semua jenis padatan, baik tanah, sludge, leachite, tanaman,
buah dan sayuran dengan parameter pH, Hg, As, Cd, Pb, Cu, Ni, Fe, Zn, Co,
Cr, Al, Mg, Mn, Na, KTK, K, SiO 3, N, C-Organik, P, S, PO4, NH3, pestisida,
tekstur tanah, uji TCLP dan perameter-parameter permintaan serta untuk
sampel semipadat. Peralatan yang tersedia di Laboratorium Padat Cair
diantaranya adalah spektrophotometer, flame photometer, waterbath,
microwave, hot plate, sentrifuse, destilator, dan neraca analitik.
Pemeriksaan Contoh Uji Padat Cair
N Contoh yg Parameter Identitas Metode
o diuji Pengujian
1. Padatan(Tanah PH,KadarAir,Pb,C AOAC,Pharmacope,AST
/Lumpur) d,Cu,Zn,Fe,Cr,Ni M

15
2. TCLP Pb,Cd,Cu,Zn,Cr,Ni AOAC,Pharmacope,AST
M
3. Sayur&uah- PH,Kadarair,Pb,Cd AOAC,Pharmacope,AST
buahan ,Cu,Zn,Fe,Cr,Ni M
4 B3,Biomarker Arsen,dll

 Laboratorium Pengendalian Alat, Kendali Mutu dan Kalibrasi (PAKMK)


Mengkalibrasi semua peralatan, bahan-bahan dan metode yang
digunakan di BBTKL & PPM Surabaya untuk menjamin kualitas dari
pemeriksaan yang dilakukan, serta dapat melayani uji kalibrasi umum untuk
alat spectrophotometer, volumetric, timbangan analitik, pH meter,
soudlevelmeter, HVS, flowmeter, thermometer dan TDS-DHL (conductivity).

c. Contoh Kegiatan
 Kajian hubungan penyakit ISPA dengan udara ambient dan udara ruang (Kab.
/ Kota sewilayah kerja)
 Kajian hubungan penyakit diare dengan kualitas air bersih (Kab. / Kota
sewilayah kerja)
 Kajian dalam pengendalian penyakit dan pencemaran :
1. Kajian efektifitas kemampuan incinerator pengolah B3
2. Kajian efektifitas kemampuan filter AMUI
3. Kajian ADKL untuk mencegah wabah pes
4. Kajian pengaruh pencemaran udara terhadapa anak sekolah
5. Kajian pengaruh pencemaran merkuri terhadap pengrajin emas
6. Kajian hygiene sanitasi RS dalam upaya pencegah infeksi nosokomial
7. Kajian bionomic vector DBD dan malaria
8. Survei microfilaria di Kabupaten Kediri dan Lamongan
9. Kajian eksistensi lingkungan perumahan penderita TBC
10. Kajian kandungan Pb dalam darah petugas tol
 Penanganan bencana dan kewaspadaan dini :

16
1. Banjir dan longsor di Jember, Trenggalek, Kediri, Malang Selatan, Blitar
2. Penelusuran kasus polio di Madura, Bondowoso, Jember, Situbondo
3. Kewaspadaan dini di Kaltim, Kalteng dan Kalbar pada penambang emas
rakyat
4. Monitoring kualitas lingkungan di PT. Newmont NTB
 Kegiatan teknologi tepat guna
1. Pembuatan incinerator
2. Pembuatan filter air bersih
3. Pembuatan prototif pengolahan limbah tahu, restoran / hotel,
electroplating, penurunan Fe-Mn
4. Pembuatan mesin penghancur sampah
5. Pembuatan alat sterilisator menggunakan ultraviolet pada air minum isi
ulang
6. Uji efektifitas malathion
7. Pembuatan biogas dari tinja
 Pengembangan GIS untuk pemetaan penyakit
 Uji petik kualitas air PDAM (Kab. / Kota sewilayah kerja)
 Monitoring kualitas air-lumpur Bengawan Solo dan Kali Surabaya
 Jejaring kemitraan dengan DinKes Kab. / Kota sewilayah kerja
 Pengembangan kerjasama program BB / BTKL & PPM se-Indonesia

d. Media Informasi
Dalam mempresentasikan dan mempromosikan kegiatan yang akan dan telah
dilakukan, BBTKL & PPM Surabaya memeliki media informasi, yaitu :
 METRO (Media Teropong) BBTKL & PPM Surabaya terbit setiap bulan
dengan nomor ISSN : 1858–3784 (Vol. 02)

17
 BHM (Buletin Human Media) Media Informasi Kegiatan Penelitian, Kajian,
Evaluasi BBTKL & PPM Surabaya dan Mitra Kerja terbit setiap tiga bulan
sekali dengan nomor ISSN : 1907–6215 (Vol. 01)

18
BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
BBTKL & PPM Surabaya merupakan unit pelaksana teknis bidang teknik
kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP & PL)
yang mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan
teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan,
pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan
penanggulangan kejadian luar biasa (KLB), di bidang pemberantasan penyakit
menular dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.

4.2 Saran
Untuk pengembangan studi lebih lanjut, diharapkan adanya keterlibatan
mahasiswa dalam setiap uji yang dilaksanakan di masing-masing laboratorium.
Sehingga mahasiswa tidak hanya sekedar mengetahui tentang teori dan fungsi alat,
namun juga mengetahui dengan detail dan teliti bagaimana cara menganalisa polutan
dalam lingkungan juga setiap kegiatan yang dilaksanakan pada tiap-tiap laboratorium.
Hal ini guna menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman mahasiswa dalam
teknik analisis terutama dalam analisis polutan di lingkungan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Achmad,Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Alfiah, Tati. 2009. Pencemaran Udara, (Online),


(http://openpdf.com/ebook/partikulat-pdf.html). [ 23 September 2010].

Anomim. 1997. Prosedur Kerja Laboratorium Kimia Fisika Padat Cair. Surabaya :
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan.
Anonim. 2008. Dekomposisi Zat Organik. 14 Agustus 2010.
Anonim. 2009. Hubungan Antara Total Suspended Solid dengan Turbidity dan
Dissolved Oxygen. http://thorik.staff.uii.ac.id/09/08/23hub-antara-total-
suspended-solid-dengan-turbidity-dan-dissolved-oxygen [10 Agustus 2010].

Anonim. 2010. Parameter Pencemaran Udara dan Dampaknya Terhadap


Kesehatan.

A.S. Wasilah, dkk, 2002. Kimia Lingkungan, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.


Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Kastiyowati, I. 2004. Dampak dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara.


Puslitbang Tek Balitbang Dephan.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air.
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 45 Tahun 2002 Tentang Baku Mutu Limbah
Cair bagi Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya di Jawa Timur.

20
Mahida, U.N. 1981. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta :
CV. Rajawali.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 2 kelas III
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 416/MENKES/PER/IX/1990 Tentang : Syarat-
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Prabu. 2008. Partikulat. http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/13/partikulat-pm .


[29 September 2010].

Sarjoni. 1996. Kamus Kimia. Jakarta : Rineka Cipta.


Sudarmaji. 2004. Pengantar Kimia Lingkungan. Yokyakarta: Andi
Sudjadi. 1986. Metode Pemisahan. Yogyakarta : UGM Press.
Sugiarto, Bambang. 1997. Kimia Anorganik I. Surabaya : IKIP Press.
Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. Jakarta : PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Wardhana, W.A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Warlina, Lina. 2004. Pencemaran Air : Sumber, Dampak, dan Penanggulangannya.
Bogor : Institut Pertanian Bogor

21
Lampiran
FOTO KEGIATAN

Contoh hasil pengukuran sampel Contoh pembacaan uji logam berat Zn dengan AAS
dengan Spektrofotometer

Analisa zat organik Sound Level Meter (SLM)

22
Total Suspended Partikulat (TSP)

pm 10 Air Sampler Division

23
colony counter mikroskop

Laminar air flow

24
Atomic absorption Spectrophotometer (AAS)

Diskusi dengan Ka. Ins. Lab Kimia Fisika mengenai AAS

25
Speed wave

BBTK
L dan PPM Surabaya

26
Peserta praktikum di depan Ins.Lab Udara dan Radiasi BBKL dan PPM Surabaya

27

Anda mungkin juga menyukai