Anda di halaman 1dari 6

Iman kepada Allah

Perkara yang paling penting di sisi Allah SWT adalah Iman. Iman adalah asas/dasar agama. Tanpa asas,
maka suatu bangunan tidak akan berdiri tegak, semakin kuat asasnya maka semakin tinggi bangunan itu
dapat dibina. Bangunan tidak dapat didirikan tanpa asas, maka demikian pula agama tidak akan dapat
dibawa di dalam kehidupan tanpa adanya iman. Semakin kuat iman itu maka semakin kuat dan
sempurna agama dapat diamalkan. Iman seumpama akar pada tanaman. Bila akar kuat menunjang ke
bumi, maka akan memiliki batang yang kuat serta cabang, ranting dan daun yang menjulang ke langit.
Bila akar rusak, maka batang akan rapuh dan daun akan mengering. Demikianlah bila iman rusak, maka
agama yang diamalkan tidak akan punya kualitas, amal yang dibuat tidak dengan keikhlasan, tanpa
bersungguh-sungguh dan tanpa berdzikir kepada Allah melainkan sedikit.

Ciri-ciri Iman yang rusak

Allah SWT berfirman:

Artinya: maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, yang mereka itu lalai dalam sholatnya. Dan
mereka sholat untuk dilihat orang (surah al Maa’uun:4-6)

Dalam ayat lain,

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan
apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan
shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali (surah an
Nisaa’:142)

Dalam ayat lain,

Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan
karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan
dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (surah at
Taubah:54)
Pada zaman Rasulullah SAW, orang--orang
orang munafik juga mengerjakan sholat berjamaah bersama Nabi
dan kaum muslimin, tetapi sholat mereka hanyalah untuk menutupi keing
keingkaran
karan mereka kepada Allah.
Sholat mereka hanya untuk dilihat oleh orang, mereka berdiri dalam sholat dengan keadaan malas dan
lalai.

orang munafik, mereka hanya memiliki gambar/rupa iman, bukan hakikat iman.. Seperti gambar
Orang-orang
atau tulisan “api”, seberapapun
papun besarnya tidak akan berpengaruh apapun. Tetapi api lilin, walaupun
kecil namun dapat membakar satu rumah besar. Karena api lilin walaupun ia kecil, tetapi itu hakikat api.

Dosa yang tidak diampunkan di sisi Allah

Kezaliman/dosa yang paling besar di sisi Allah adalah syirik, menyekutukan Allah dengan sesuatu.
sesuatu Syirik
maknanya meyakini bahwa selain Allah memiliki kuasa / dapat berbuat sesuatu. Perilaku tersebut tidak
hanya diamalkan oleh penyembah-penyembah
penyembah berhala seperti di zaman Nabi, tetapi jug
juga dapat
menjangkiti kita dalam skala yang kecil seperti meyakini uang dapat menyelesaikan masalah, inipun
termasuk syirik.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki
dikehendaki-Nya.
Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh iaa telah berbuat dosa yang besar (surah an Nisaa:48)

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai
anakku, janganlah kamu memperse
mempersekutukan
kutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar
benar kedzaliman yang besar" (surah Luqman:13)

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya iiaa telah tersesat sejauh-jauhnya
sejauh (surah
an Nisaa:116)

Oleh karenanya, iman dalam diri kita harus senantiasa diusahakan sehingga tidak terkotori dengan
kesyirikan.
Iman yang diakui oleh Allah

Apakah kita merasa sebagai seorang yang beriman? Benarkah pengakuan kita bahwa kita telah beriman
kepada Allah.. Kita harus senantiasa kuatir dengan kondisi iman kita, jangan sampai iman kita tidak diak
diakui
oleh Allah SWT. Suatu tragedi bila kita merasa sebagai seorang beriman dan dimata manusia pun kita
dianggap beriman namun di sisi Allah tidak termasuk di kalangan orang-orang beriman, sebagaimana
firman Allah:

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal
mereka itu sesungguhnya bukan orang
orang-orang yang beriman (surah al Baqoroh:8)

Orang-orang
orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum
beriman, tetapi katakanlah: "Kami telah Islam (tunduk/berserah diri)", karena iman itu belum masuk ke
mu dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul
dalam hatimu Rasul-Nya,
Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikit pun
(pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (surah al Hujuraat:14)

Iman yang diakui oleh Allah SWT adalah iman yang masuk ke dalam hati, meyakini dengan sebenar
sebenar-
benarnya, bukan hanya sebatas pengakuan di lisan.

Hakikat Iman

Kalimah Iman adalah artinya: “Tiada tuhan selain Allah”, “Tiada yang berhak disembah
melainkan Allah”
Maksud dari iman, adalah meyakini dalam hati bahwa selain Allah tidak ada kuasa, yyang
ang berkuasa
hanyalah Allah SWT,, dan Allah berkuasa atas segala sesuatu

Kalimah merupakan kalimah nafi dan ishbat. Menafikan makhluq dan mengishbatkan
hanya kepada Allah semata.
emata. Allah SWT al Kholiq sang Pencipta, Selain Allah adalah makhluq (ciptaan).
Sifat makhluq adalah tidak dapat member manfaat dan mudhorot/kecelakaan tanpa izin Allah SWT.

Contohnya uang, uang adalah makhluq. Uang dapat memberi manfaat dengan izin AllAllah.
ah. Uang, untuk
menyelesaikan masalah ia berhajat kepada Allah. Kalau Allah berkehendak, dengan uang dapat
menyelesaikan masalah, kalau Allah berkehendak dengan adanya uang justru tambah masalah dan kalau
Allah berkendak, tanpa uang selesai masalah. Laa ililaha illallah.

Nilai iman adalah syurga. Dalam suatu hadits disebutkan, bahwa iman sebesar dzarroh (debu) akan
dibalas oleh Allah SWT dengan syurga seluas sepuluh kali dunia. Tetapi mati tanpa iman, tidak akan
dapat walaupun baunya syurga.

Kerugian bila mati tidak membawa iman

Allah SWT berfirman:

orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah
Sesungguhnya orang-orang
akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan
emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali
sekali-kali mereka
ereka tidak memperoleh
penolong (surah ali Imron:91)

Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali


sekali-kali
kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk
rmasuk orang
orang-orang yang rugi (surah ali Imron:91).

Musuh manusia

Karena iman adalah sesuatu yang berharga, dan malangnya terkadang kita tidak menyadari betapa
berharganya nilai iman. Sedangkan
edangkan musuh manusia yaitu syaitan mengetahui nilai iman, sehingga
seh dia
akan berusaha menggagalkan manusia pada saat kematian, jangan sampai mati membawa iman. Syaitan
telah berjanji akan menjerumuskan keturunan nabi Adam ke dalam neraka bersama
bersama-samanya.
samanya.

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia (surah al Isro:53)

Syaitan tidak curi harta kita, kendaraan kita tetapi yang dicuri oleh syaitan adalah iman kita

Cara mengusahakan iman

sahabatnya, baginda Rasulullah SAW bersabda: “perbaharuilah iman kalian” sahabat


Kepada sahabat-sahabatnya,
bertanya: “bagaimana cara memperbaharui iman kami ya Rasulullah” dijawab: “perbanyaklah ucapan

”.

Untuk meningkatkan iman caranya dengan mendakwahkan kalimah . Dakwahkan


tentang pentinganya iman, nilai iman dan keru
kerugian bila mati tidak membawa iman.
Karena hati adalah Raja. Hati adalah tempat bertahtanya keyakinan, sehingga bila hati baik maka akan
lahirlah amal-amal
amal yang baik, pun sebaliknya. Saluran menuju ke hati ada empat, yaitu pendengaran,
penglihatan, pikiran n dan percakapan. Perumpamaannya adalah seperti sebuah kolam yang dialiri 4
batang aliran air, bila keempat aliran tersebut mengalirkan air yang jernih maka kolam akan berisi air
yang jernih pula,, tetapi bila salah satu saja aliran membawa air yang kotor, maka akan mencemarkan
seluruh isi kolam. Begitu pula hati manusia, bila penglihatan di
digunakan
gunakan untuk melihat kebaikan dan
kebesaran Allah, pendengaran untuk mendengar pembicaraan yang baik, pikiran selalu memikirkan
tentang kekuasaan Allah dan lisan digunakan mengucapkan perkataan yang baik berupa dakwah,
nasihat, sekurang-kurangnya digunakan berdzikir kepada Allah,, maka hati akan menjadi kumpulan
kebaikan-kebaikan. Namun sebaliknya, jika empat saluran tadi dipergunakan untuk hal hal--hal buruk/negatif
maka akan rusaklah hati manusia.

Jadi, agar
gar iman lurus, maka yang harus diusahakan adalah meluruskan hati dengan memperbanyak
ucapan/perkataan dakwah kebesaran Allah.

Pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim pernah meminta agar Allah SWT memperlihatkan bagaimana menghidupkan sesuatu yang
telah mati. Allah menegur nabi Ibrahim dengan firmanNya “apakah
apakah kamu belum yakin?”.
yakin? Dijawab oleh
nabi Ibrahim, benar sayaa telah beriman tetapi untuk menambah keyakinanku. Maka Allah SWT
memerintahkan nabi Ibrahim untuk mencari empat ekor burung, kemudian dilatih sehingga bila
dipanggil maka keempatnya akan datadatang. Kemudian setelah jinak, nabi Ibrahim diperintah
iperintah untuk
menyembelih dan mencincang dagingnya lalu diletakkan bangkai itu pada gunung yang berbeda. Kita
dapat bayangkan betapa susahnya nabi Ibrahim untuk mengusahakan keyakinannya itu itu. Padahal Allah
bisa saja memperlihatkan
erlihatkan secara langsung di depan nabi Ibrahim bagaimana menghidupkan sesuatu
yang telah mati. Namun ulama mengatakan hanya dengan bersusah payah (dalam dalam istilah agama
dinamakan mujahadah)) maka akan datang iman dalam hati. Nabi Ibrahim telah susah payah untuk
mengusahakan keyakinannya,, sehingga setelah bangkai tersebut diletakkan di gunung
gunung--gunung yang
berbeda, Allah perintahkan untuk memanggil burung
burung-burung
burung itu, dengan izin dan kuasa Allah, maka
burung yang telah jadi bangkai itu akhirnya berkumpul kembali tulang dan dagingnya membentuk
mem
burung seperti sediakala. Cerita ini disebutkan dalam surah al Baqoroh:260

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perli


perlihatkanlah
hatkanlah padaku bagaimana Engkau
menghidupkan orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab: "Aku telah
meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)". Allah berfirman: "(Kalau
demikian) ambillah empat ekor burung,ung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu
letakkan di atas tiap-tiap
tiap satu bukit satu bagian dari bagian
bagian-bagian
bagian itu, kemudian panggillah mereka,
niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lag lagi Maha
Bijaksana.
Dengan susah payah untuk agama, maka akan datang hidayah / iman dalam diri.

Dan orang-orang yang bermujahadah/bersungguh


bermujahadah/bersungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, benar-
benar
benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka hidayah / jalan-jalan
jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-
benar
benar beserta orang-orang
orang yang berbuat baik (surah al Ankabut:69).

Seperti nabi Ibrahim, dengan susah payah baru iman meningkat. Demikian pula bila kita mujahadah di
jalan Allah dengan berdakwah mengajak manusia kepada agama Allah, maka Allah akan wujudkan nur
iman dalam hati kita. Semoga tulisan ini dapat menggugah pembaca dan khususnya kepada penulis
untuk senantiasa meningkatkan pengorbanan untuk agama, berusaha selalu meningkatkan kualitas iman
hingga mati dengan membawa iman yang sempurna menghadap Allah SWT.

Sonny Widiarto, S.Si., M.Sc.


Lab. Kimia Analitik dan Instrumen
Jurusan Kimia - FMIPA
Universitas Lampung
swidiarto@unila.ac.id
http://blog.unila.ac.id/widiarto/

Anda mungkin juga menyukai